4.1 GEOGRAFI DAN ADMINISTRATIF WILAYAH 4.1.1 GEOGRAFI WILAYAH - DOCRPIJM 1504156860BAB 4 PROFIL WILAYAH

  ada bagian Ini menjelaskan mengenai kondisi wilayah kota Pekalongan secara umum. Berisi tentang uraian/ gambaran umum dan kondisi wilayah Kota Pekalongan meliputi profil geografi, P demografi, ekonomi, dan sosial budaya. Dan pada bagian ini juga menjelaskankondisi bidang Cipta Karya yang ada dikota Pekalongan.

4.1 GEOGRAFI DAN ADMINISTRATIF WILAYAH

  4.1.1 GEOGRAFI WILAYAH Kota Pekalongan merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang berada di jalur pantura yang dilalui oleh jalur transportasi regional yang menghubungkan Jakarta dan Surabaya, Kota ini terletak diantara dua Kota yaitu Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan. Kota Pekalongan terletak di dataran rendah pantai Utara Pulau Jawa, dengan ketinggian kurang lebih 1 meter di atas permukaan laut dengan posisi geografis antara 6 50’42” – 6 55’44”Lintang Selatan dan 109 37’55” – 109 42’19” Bujur Timur. Batas wilayah perencanaan adalah sebagai berikut : Sebelah utara : Laut Jawa Sebelah selatan : Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Batang Sebelah barat : Kabupaten Pekalongan Sebelah timur : Kabupaten Batang

  4.1.2 ADMINISTRASI WILAYAH Kota Pekalongan terdiri dari 4 wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Pekalongan Utara, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kecamatan Pekalongan Barat dan Kecamatan Pekalongan Timur, sedangkan jumlah Kelurahan yang ada sebelum diberlakukannya Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 8 Tahun 2013 Tentang Penggabungan Kelurahan di Lingkungan Pemerintahan Kota Pekalongan berjumlah 47 Kelurahan, sekarang menjadi 27 Kelurahan.

  Adapun Kelurahan yang mengalami penggabungan antara lain: 1.

  Kecamatan Pekalongan Barat, semula terdiri dari 13 Kelurahan menjadi 7 Kelurahan a.

  Kelurahan Kebulen dan Sapuro menjadi Sapuro Kebulen b. Kelurahan Kergon dan Bendan menjadi Bendan Kergon

  Laporan Akhir c.

  

Kelurahan Kramatsari, Kraton Kidul, Pasirsari menjadi Pasarkratonkramat

d.

  Kelurahan Tegalrejo, Bumirejo, Pringlangu menjadi Pringrejo e. Kelurahan Medono, Podosugih dan Tirto tetap 2.

  Kecamatan Pekalongan Timur, semula 13 Kelurahan menjadi 7 Kelurahan a.

  Kelurahan Landungsari dan Noyontaan menjadi Noyontaansari b.

Kelurahan Keputran, Kauman, Sampangan, Sugihawaras menjadi Kauman

c. Kelurahan Dekoro dan Karangmalang menjadi Setono d.

  Kelurahan Baros dan Sukorejo menjadi Kali Baros e. Kelurahan Poncol, Klego dan Gamer tetap 3.

  Kecamatan Pekalongan Utara, semula 10 Kelurahan menjadi 7 Kelurahan a.

  Kelurahan Krapyak Kidul dan Krapyak Lor menjadi Krapyak b. Kelurahan Kraton Lor, Dukuh, Pabean menjadi Padukuhan Kraton c. Kelurahan Kandang Panjang, Panjang Wetan, Degayu, Bandengan dan Panjang Baru tetap

4. Kecamatan Pekalongan Selatan, semula 11 Kelurahan menjadi 6 Kelurahan a.

  Kelurahan Kradenan dan Buaran menjadi Buaran Kradenan b. Kelurahan Kertoharjo dan Kuripan Kidul menjadi Kuripan Kertoharjo c. Kelurahan Kuripan Lor dan Yosorejo menjadi Kuripan Yosorejo d.

  Kelurahan Duwet dan Soko menjadi Sokoduwet e. Kelurahan Banyurip Alit dan Banyurip Ageng menjadi Banyurip f. Kelurahan Jenggot tetap GAMBAR: 4.1.

ORENTASI WILAYAH KOTA PEKALONGAN

  Laporan Akhir

  Laporan Akhir

  IV-3 Rincian tentang luasan masing-masing kecamatan dan kelurahan dan luas kawasan terbangun disajikan pada Tabel 4.1 sebagai berikut : TABEL: 4.1. LUAS WILAYAH DAN LUAS KAWASAN TERBANGUN DI KOTA PEKALONGAN Kecamatan/Kelurahan Luas Administratif Luas Area Terbangun (ha) (ha)

  

Kecamatan Pekalongan Barat : 1.005 838

1.

  33 Kecamatan Pekalongan Selatan : 1.080 585 1. Kelurahan Banyurip Ageng

  25 4. Kelurahan Kradenan

  45

  39 3. Kelurahan Buaran

  61

  50 2. Kelurahan Banyurip Alit

  103

  170

  59 5. Kelurahan Jenggot 123 123

  50 13. Kelurahan Gamer

  101

  60 12. Kelurahan Dekoro

  85

  47 11. Kelurahan Klego

  62

  61 10. Kelurahan Poncol

  59

  6. Kelurahan Kertoharjo 113

  38 9. Kelurahan Sugihwaras

  134

  53

  28 3. Kelurahan Dukuh

  28

  67 2. Kelurahan Kraton Lor

  84

  75 Kecamatan Pekalongan Utara : 1.488 1.148 1. Kelurahan Pabean

  40 11. Kelurahan Kuripan Lor

  50 7. Kelurahan Kuripan Kidul

  92

  31 10. Kelurahan Yosorejo

  73

  62 9. Kelurahan Soko

  183

  31 8. Kelurahan Duwet

  94

  61

  38

  Kelurahan Bumirejo

  34 6. Kelurahan Sapuro

  49 9. Kelurahan Bendan 114 114

  49

  79 8. Kelurahan Kergon

  81

  62 7. Kelurahan Podosugih

  62

  34

  11. Kelurahan Pasirsari 112

  5. Kelurahan Kebulen

  50 4. Kelurahan Medono 116 114

  90

  65 3. Kelurahan Pringlangu

  80

  23 2. Kelurahan Tegalrejo

  54

  10. Kelurahan Tirto 141 126

  59 12. Kelurahan Kramatsari

  12 8. Kelurahan Sampangan

  32 4. Kelurahan Karangmalang

  12

  35 7. Kelurahan Kauman

  35

  41 6. Kelurahan Keputran

  41

  38 5. Kelurahan Noyontaan

  78

  107

  51

  54 3. Kelurahan Baros

  113

  48 2. Kelurahan Sokorejo

  49

  21 Kecamatan Pekalongan Timur : 952 549 1. Kelurahan Landungsari

  21

  42 13. Kelurahan Kraton Kidul

  53

  Luas Area Kecamatan/Kelurahan Luas Administratif Terbangun (ha) (ha) 4.

  221 155 Kelurahan Bandengan 5.

  151 151 Kelurahan Kandang Panjang 6.

  141 141 Kelurahan Panjang Wetan 7.

  67

  28 Kelurahan Krapyak Kidul 8. 312 214

  Kelurahan Krapyak Lor 9.

  337 217 Kelurahan Degayu 10.

  94

  94 Kelurahan Panjang Baru KOTA PEKALONGAN 4.525 3.120

4.2 DEMOGRAFI

4.2.1 JUMLAH PENDUDUK KOTA PEKALONGAN

  Jumlah penduduk di Kota Pekalongan pada tahun 2013 adalah 290.870 jiwa, terdiri dari 145.450 jiwa laki-laki (50,01 %) dan 145.420 jiwa perempuan (49,99 %). penduduk terpadat

  2 terdapat di Kecamatan Pekalongan Barat dan Pekalongan Timur, yaitu 9.085 jiwa/km dan

  2 6.714 jiwa/km .

  TABEL: 4.2.

JUMLAH PENDUDUK DAN KEPADATAN KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013

  Kepadatan Kecamatan Luas (Km2) Penduduk (jiwa) Penduduk (jiwa/km2)

Pekalongan Barat 10,05 91.306 9.085

Pekalongan Timur 9,52 63.915 6.714

Pekalongan Selatan 10,80 57.858 5.357

Pekalongan Utara 14,88 77.791 5.227

Kota Pekalongan 45,25 290.87 6.428

  Sumber : Kota Pekalongan Dalam Angka,2014

  Berdasarkan data BPS Kota Pekalongan Dalam Angkat 2014, BPS Provinsi Jawa Tengah 2014 dan www.pekalongankota.bps.go.id didapatkan data perkembangan penduduk, laju pertumbuhan penduduk dan tingkat kepadatan penduduk untuk kurun waktu 2010

  • – 2013 sebagai berikut : TABEL: 4.3.

   JUMLAH PENDUDUK, PERTUMBUHAN DAN KEPADATAN PENDUDUK KOTA PEKALONGAN TAHUN 2010 - 2013 Laju Pertumbuhan Kepadatan Penduduk TAHUN Penduduk (jiwa) Penduduk (%) (jiwa/km2) 2010 281.991 1,58 6.162,48 2011 285.026 1,06 6.325,91 2012 287.978 2,09 6.457,90 2013 290.870 1,00 6.428,07

  Sumber : Kota Pekalongan Dalam Angka,2014; BPS Provinsi Jawa Tengah 2014 dan www.pekalongankota.bps.go.id

  Untuk kepadatan penduduk dan proyeksi jumlah penduduk dan sebarannya di masing-masing kelurahan dpat dilihat pada tabel berikut ini

  TABEL: 4.4. KEPADATAN PENDUDUK DAN PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK KELURAHAN

  5. Kelurahan Jenggot 100 100 12,263 12,510

  7. Kelurahan Kauman 143 143 1,721 1,756

  8. Kelurahan Sampangan

  77 77 2,930 2,989 9. Kelurahan Sugihwaras

  40 40 2,432 2,481 10. Kelurahan Poncol 186 246 11,551 11,784

  11. Kelurahan Klego 95 135 8,085 8,248

  12. Kelurahan Dekoro 73 147 7,363 7,512

  13. Kelurahan Gamer 27 140 4,619 4,713

  Kecamatan Pekalongan Selatan : 1.

  Kelurahan Banyurip Ageng 52 107 5,334 5,442

  2. Kelurahan Banyurip Alit 83 130 5,072 5,175

  3. Kelurahan Buaran 74 133 3,313 3,380

  4. Kelurahan Kradenan 131 131 7,746 7,902

  6. Kelurahan Kertoharjo

  36 75 2,837 2,895 5. Kelurahan Noyontaan 148 148 6,063 6,186

  28 64 3,200 3,264 7. Kelurahan Kuripan Kidul 37 113 3,505 3,576

  8. Kelurahan Duwet

  21 62 3,843 3,921 9. Kelurahan Soko

  36 85 2,630 2,684 10. Kelurahan Yosorejo 59 136 5,433 5,542

  11. Kelurahan Kuripan Lor

  43 77 5,750 5,866

  Kecamatan Pekalongan Utara : 1.

  Kelurahan Pabean

  61 76 5,101 5,204 2. Kelurahan Kraton Lor 149 149 4,181 4,265

  3. Kelurahan Dukuh

  63 63 3,325 3,392 4. Kelurahan Bandengan

  27 38 5,966 6,086 5. Kelurahan Kandang

  Panjang

  6. Kelurahan Keputran 102 102 3,565 3,637

  26 87 2,795 2,852 4. Kelurahan Karangmalang

  Kecamatan dan Kelurahan Kepadatan

  3. Kelurahan Pringlangu 70 127 6,336 6,848

  Penduduk Luas Admininistratif

  (jiwa/Ha) Kepadatan

  Penduduk Kawasan

  Terbangun (Jiwa/Ha)

  Proyeksi Jumlah

  Penduduk 2015

  (jiwa) Proyeksi Jumlah

  Penduduk 2025

  (Jiwa)

  Kecamatan Pekalongan Barat : 1.

  Kelurahan Bumirejo 43 100 2,311 2,497

  2. Kelurahan Tegalrejo 90 111 7,214 7,797

  4. Kelurahan Medono 120 122 13,932 15,057

  31 64 3,448 3,517 3. Kelurahan Baros

  5. Kelurahan Kebulen 175 175 5,878 6,353

  6. Kelurahan Sapuro 103 103 6,389 6,905

  7. Kelurahan Podosugih 120 123 9,740 10,527

  8. Kelurahan Kergon 137 137 6,732 7,276

  9. Kelurahan Bendan

  69 69 7,900 8,538 10. Kelurahan Tirto

  73 82 10,343 11,179 11. Kelurahan Pasirsari 75 143 8,422 9,102

  12. Kelurahan Kramatsari 114 138 5,801 6,270

  13. Kelurahan Kraton Kidul

  83 83 1,739 1,879

  Kecamatan Pekalongan Timur : 1.

  Kelurahan Landungsari 138 141 6,761 6,897

  2. Kelurahan Sokorejo

  84 84 12,682 12,938 Kecamatan dan Kelurahan Kepadatan

  Penduduk Luas Admininistratif

  (jiwa/Ha) Kepadatan

  Penduduk Kawasan

  Terbangun (Jiwa/Ha)

  Proyeksi Jumlah

  Penduduk 2015

  (jiwa) Proyeksi Jumlah

  Penduduk 2025

  (Jiwa) 6. Kelurahan Panjang Wetan

  77 77 10,845 11,064 7. Kelurahan Krapyak Kidul 98 235 6,569 6,702

  40 59 12,551 12,804 9. Kelurahan Degayu

8. Kelurahan Krapyak Lor

  4.2.2 STRUKTUR PENDUDUK BERDASARKAN KELOMPOK UMUR Berdasarkan data demografi Kota Pekalongan jumlah penduduk tetinggi adalah pada kelompok umur non produktif 30-34 tahun dengan jumlah 26,605 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 4.5.

  TABEL: 4.5. JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN UMUR SEMESTER I KOTA PEKALONGAN TAHUN 2015 UMUR LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 0-4 11,657 10,834 22,491 5-9 13,539 12,482 26,021

  10-14 13,630 12,933 26,563 15-19 12,010 11,604 23,614 20-24 13,393 12,485 25,878 25-29 13,074 12,004 25,078 30-34 13,612 12,993 26,605 35-39 12,438 12,219 24,657 40-44 10,238 10,705 20,943 45-49 9,715 10,497 20,212 50-54 8,417 9,219 17,636 55-59 7,238 7,356 14,594 60-64 5,345 5,118 10,463 65-69 2,597 3,067 5,664 70-74 1,801 2,194 3,995 >=75 1,765 2,565 4,330

  JUMLAH 150,469 148,275 298,744

  Sumber: dindukcapil kota pekalongan

  ,

  2015

  4.2.3 STRUKTUR PENDUDUK BERDASARKAN KEMISKINAN Struktur penduduk di Kota Pekalongan berdasarkan kemiskinan pada Tahun 2012 dan 2013

mengalami penurunan, jumlah Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

  TABEL: 4.6. GARIS KEMISKINAN DAN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI KOTA PEKALONGAN TAHUN 2012-2013 Uraian 2012 2013

Garis Kemiskinan (Rp/kapita/bulan) 294.586 322.313

Jumlah Penduduk Miskin (000 jiwa) 27,30 24,10

Persentase Penduduk Miskin (%) 9,47 8,26

  Sumber : Kota Pekalongan Dalam Angka, 2014

  21 33 7,075 7,218 10. Kelurahan Panjang Baru 104 104 9,807 10,005

4.3 TOPOGRAFI

  Kota Pekalongan terletak di dataran rendah pantai utara Pulau Jawa dengan ketinggian lahan antara 1m diatas permukaan laut (dpl) pada wilayah bagian utara dan 6m dpl. Pada wilayah bagian selatan. Ditinjau dari kemiringan lahan, Kota Pekalongan termasuk daerah yang relatif datar, yaitu dengan kemiringan lahan rata-rata antara 0-5%, Serta Permukaan Kota Pekalongan sangat berfluktuatif sesuai dengan musim (musim hujan permukaan air naik dan pada musim kemarau permukaan air turun). Pada musim hujan ketika permukaan air naik cenderung menahan aliran air dari anak-anak sungai kecil yang bermuara di Kota pekalongan, sehingga mengakibatkan aliran balik ke anak-anak sungai tersebut (back water effect) lebih- lebih lagi bila air laut dalam kondisi pasang naik, sehingga mengakibatkan munculnya genangan-genangan yang bersifat musiman. kondisi topografi Kota Pekalongan sendiri relatif datar sehingga aliran permukaan tidak lancar, serta di tunjang oleh jenis tanah GAMBAR: 4.2.

KONDISI TOPOGRAFI KOTA PEKALONGAN

4.4 GEOHIDROLOGI

  Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan serta data sekunder tentang kondisi hidrologi di wilayah Kota Pekalongan dapat dikemukakan sebagai berikut:

  1. Air Permukaan, Air permukaan adalah air yang muncul dan mengalir di permukaan, seperti singai, rawa, mata air termasuk pula jaringan irigasi.Di wilayah perencanaan ini terdapat sungai-sungai yang cukup besar yaitu kali Pekalongan, Kali Banger, Kali Bremi, Kali Sebulanan, Kali Widuri, Kali Kuripan, Kali Gamer dan Kali Simbang. Sungai-sungai tersebut berfungsi juga sebagi saluran induk pembuangan drainase kota.

  2. Air Tanah Dangkal, Air tanah dangkal adalah air yang berada di dalam lapisan tanah sampai dengan kedalaman 20 meter. Air yang diperoleh dari sumur-sumur dipergunakan untuk keperluan sehari-hari seperti cuci, mandi dan lain-lain. Kondisi air dangkal ini cukup baik, kedalaman sumur yang dimiliki penduduk sangat bervariasi tergantung letaknya terhadap daerah aliran air bawah tanah, yang berkisar antara 2-10 meter. Keadaan fisik airnya cukup baik.

  3. Air Tanah Dalam, Air tanah dalam di wilayah perencanaan di manfaatkan untuk kebutuhan air bersih penduduk, berupa sumur-sumur bor yang dikelola oleh PDAM, dimana hal tersebut dilakukan karena di Kota Pekalongan tidak terdapat sumber mata air untuk memenuhi kebutuhan penduduknya

  4.5 GEOLOGI Jenis tanah alluvial hidromorf, jenis tanah ini tersebar di Kelurahan Kandang Panjang, Bandengan, Kraton Kidul, Pabean, Kraton Lor, Panjang Wetan, Krapyak Lor, Degayu. Jenis tanah alluvial kelabu tua, jenis tanah ini tersebar di Kelurahan Pasir sari, Tirto, Kraton Kidul, Kramat sari, sebagian Bendan, Tegalrejo, Bumirejo, sebagian sebagian Medono, Pasir Sari, Buaran, Banyuurip Alit, Buaran, Banyuurip Alit, Banyuurip Ageng, Kradenan,Pringlangu, sebagian Jenggot, sebagian Krapyak Kidul, sebagian Klego, sebagian Poncol, Noyontaan, Landungsari, Kuripan Lor, Dekoro, Gamer, Karangmalang, Baros, Sokorejo, Yosorejo, Kuripan Lor, Soko, Kuripan Kidul, Duwet. Jenis tanah alluvial kelabu dan alluvial coklat kekelabuan coklat jenis tanah ini tersebar di sebagian Kelurahan Dukuh, Sugihwaras, sebagian Kraton Kidul, Sampangan, Kauman, Kergon, sebagian Bendan, Keputran, Sapuro, sebagian Pasirsari, sebagian Medono, Kebulen, sebagian Jenggot, sebagian Kuripan Lor, Kertoharjo.

  4.6 KLIMATOLOGI 1.

  Curah hujan di suatu tempat dipengaruhi oleh keadaan iklim, geografi dan perputaran / pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam menurut bulan dan stasiun pengamat.

  Jumlah hari hujan selama tahun 2009 sebanyak 96 hari. Bulan Agustus sama sekali tidak terjadi hujan sedangkan bulan Januari merupakan bulan dengan hari hujan terbanyak yaitu 23 hari. Rata- rata curah hujan selama tahun 2009 berkisar antara 0 mm (bulan Agustus ) sampai dengan 844 mm (bulan Januari).

  2. Antara curah hujan dan keadaan angin biasanya ada hubungan erat satu sama lain. Walaupun demikian, di beberapa tempat di Indonesia hubungan tersebut agaknya tidak selalu ada. Keadaan angin pada musim hujan biasanya lebih kencang dan angin bertiup dari Barat dan Barat Laut. Karena itu musim tersebut dikenal juga dengan Musim Barat. Pada musim kemarau angin timur bertiup dari Benua Australia, keadaan angin pada saat itu juga kencang.

  TABEL: 4.7. BANYAKNYA HARI HUJAN DAN CURAH HUJAN MENURUT BULAN DI KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 Bulan Hari Hujan Curah Hujan (hari) (mm)

  Januari 22 711 Februari 11 165 Maret 10 175 April 10 172 Mei 9 158 Juni 11 144 Juli 9 129 Agustus 11 144 September

  8

  37 Oktober

  3

  15 Nopember 10 124 Desember 17 234

  Jumlah 131 2.208 2012 95 1.554 2011 102 2.381 2010 153 2.396 2009 96 1.756

  Sumber : Kota Pekalongan Dalam Angka, 2014

4.7 SOSIAL DAN EKONOMI

4.7.1 KONDISI SOSIAL 4.7.1.1. KETENAGAKERJAAN

  Penduduk usia kerja didefinisikan sebagai penduduk yang berumur 15 tahun ke atas. Mereka terdiri dari “Angkatan Kerja” dan “ Bukan Angkatan Kerja”. Proporsi penduduk yang tergolong Angkatan Kerja dikenal “ Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja” (TPAK). TPAK menurut umur mengikuti pola huruf “ U” terbalik. Angka ini rendah pada umur-umur muda ( karena sekolah), kemudian naik sejalan dengan kenaikan umur sampai mencapai puncaknya pada umur 40-44 tahun dan selanjutnya turun lagi secara perlahan pada umur-umur berikutnya ( antara lain karena pensiun dan mencapai usia tua).

  Di kota Pekalongan tahun 2013 sebagian besar pekerja bekerja di sektor industri, khususnya adalah industri batik. Pada Tabel berikut ditampilkan data mengenai banyaknya pencari kerja baru yang mendaftarkan diri di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Pekalongan tahun 2013.

  TABEL: 4.8. TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK), TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) DAN TINGKAT KESEMPATAN KERJA (TKK) DI KOTA PEKALONGAN TAHUN 2013 Jenis Kelamin Kegiatan Utama Total Laki-laki Perempuan

  Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 85,57 48,10 66,64 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 5,13 5,52 5,28 Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) 94,37 94,48 94,72

  Sumber : Kota Pekalongan Dalam Angka,2014 4.7.1.2.

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008-2013

  Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat; pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka harapan hidup waktu lahir. Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah. Adapun untuk mengukur dimensi hidup layak digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per

kapita sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak.

  TABEL: 4.9.

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DI KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008-2013

  

Angka Angka Rata-rata Pengeluaran

Angka Indeks

Harapan Melek Lama per Kapita

Peringkat

  Tahun Pembangunan Hidup Huruf Sekolah per bulan Provinsi Manusia (tahun) (persen) (tahun) (rupiah)

  2008 70,01 95,37 8,52 632.38 73,49

  5 2009 70,16 95,48 8,66 636.28 74,01 5 2010 70,32 95,68 8,66 640.55 74,47 5 2011 70,48 95,93 8,66 644.06 74,90 5 2012 70,63 95,94 8,72 647.14 75,25 5 2013 70,83 96,24 8,75 651.02 75,75

  5 Sumber : Kota Pekalongan Dalam Angka,2014

4.7.2 PROFIL EKONOMI

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KOTA PEKALONGAN 4.7.2.1.

  Perekonomian Kota Pekalongan tahun 2012 tumbuh membaik bila dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini ditunjukkan oleh laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto atas harga konstan sebesar 5,60% yang lebih baik dari tahun sebelumnya, sebesar 5,45 %. Pertumbuhan riil secara sektoral pada tahun ini terlihat bervariasi, namun secara umum mengalami perbaikan dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor Bangunan/Konstruksi yaitu sebesar 8,61% dan sektor Pertanian mengalami pertumbuhan paling lemah yaitu sebesar 2,09%. Sektor Perdagangan memberikan sumbangan tertinggi terhadap struktur perekonomian di Kota Pekalongan yaitu sebesar 23,53%, sementara sektor Industri Pengolahan yang diharapkan sebagai sektor unggulan penunjang perekonomian sebesar 18,85%. Peranan sektor Konstruksi 15,92% terhadap struktur ekonomi

  TABEL: 4.10. PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA DI KOTA PEKALONGAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 TAHUN 2009-2013 (JUTA RUPIAH) Lapangan Usaha 2009 2010 2011 2012* 2013**

1. Pertanian 165.803,04 160.715,41 164.286,49 167.721,23 171.210,17

  1.1. Tanaman Bahan Makanan 20.680,86 21.435,58 22.286,36 20.608,96 20.932,28

  1.2. Peternakan 26.836,67 28.754,66 30.454,75 32.579,34 34.660,60

  1.3. Perikanan 118.285,51 110.525,18 111.545,38 114.532,93 115.617,29

  

2. Pertambangan dan Penggalian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

  

3. Industri 407,309,06 425.216,81 444.913,65 467.774,77 492.949,18

  3.1. Industri Makanan, Minuman & Tembakau 124.166,82 133.686,58 142.565,12 151.601,33 161.283,06

  3.2. Industri Tekstil 269.788,98 277.610,62 288.121,12 301.251,40 315.908,78

  3.3. Industri Barang Kayu & Hasil Hutan 1.995,97 2.082,74 2.184,58 2.292,31 2.443,70

  3.4. Industri Kertas & Barang Cetakan 1.056,98 1.116,76 1.168,37 1.213,91 1.284,38

  3.5. Industri Pupuk Kimia & Barang dr Karet 7.394,24 7.690,84 7.801,11 8.192,03 8.622,97

  3.6. Industri Semen & Barang Lain Bukan Logam 334,15 351,01 359,86 377,57 399,52

  3.7. Industri Logam Dasar Besi & Baja 41,39 43,48 44.22 45,01 47,23

  3.8. Industri Alat Angkut, Mesin & Peralatan 2.376,32 2.474,42 2.502,29 2.629,13 2.775,77

  3.9. Industri Barang Lainnya 154,19 160,37 166,99 172,08 183,78

4. Listrik, Gas dan Air 22.180,53 23.950,01 25.174,32 27.010,27 29.034,02

  4.1. Listrik 21.138,80 22.892,89 24.101,21 25.911,71 27.900,10

  4.2. Gas 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

  4.3. Air Minum 1.041,73 1.057,12 1.073,11 1.098,56 1.133,92

  

5. Konstruksi 259.539,86 278.586,68 294.543,42 319.889,73 338.854,96

  

6. Perdagangan 538.457,74 569.640,82 601.415,01 632.868,21 673.450,96

  6.1. Perdagangan Besar/ Eceran 476,989,61 501.171,87 529.084,80 5563622,56 593.163,69

  6.2. Hotel/Losmen 9.263,39 10.209,45 10.942,17 11.887,58 12.520,03

  6.3. Restoran/Rumah Makan 52.204,75 58.259,50 61.388,04 64.358,07 67.767,24

7. Pengangkutan dan Komunikasi 199.664,70 210.046,14 219.445,64 230.659,70 244.431,09

  7.1. Angkutan Kereta Api 7.200,70 7.742,60 8.097,34 8.586,87 8.664,49

  7.2. Angkutan Jalan Raya 145.481,30 151.369,18 158.614,31 167.875,99 176.840,46

  7.3. Jasa Penunjang Angkutan 2.265,05 2.370,04 2.446,31 2.537,97 2.627,28

  7.4. Pos dan Telekomunikasi 37.099,19 40.397,36 41.766,36 42.644,17 46.712,57

  7.5. Jasa Telekomunikasi 7.618,46 8.166,96 8.521,32 9.014,70 9.586,28

8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 138.603,03 145.465,05 152.887,52 159.917,79 175.711,53

  8.1. Perbankan 47.909,77 49.512,16 51.892,14 53.694,09 59.486,72

  8.2. Lembaga Keuangan Bukan Bank 23.794,68 25.005,84 26.501,97 27.586,25 29.913,84

  8.3. Sewa Bangunan 61.634,58 65.158,37 68.461,79 72.174,29 79.305,61

  8.4. Jasa Perusahaan 5264,00 5.788,68 6.031,63 6463,16 7.005,36

9. Jasa-jasa 246.524,29 273.493,25 298.161,74 318.305,70 335.305,74

  9.1. Pemerintahan dan Hankam 193.906,90 216.612,53 235.244,63 250375,81 261.847,03

  9.2. Jasa Sosial dan Kemasyarakatan 16.237,18 17.276,20 19.603,94 21.504,48 22.880,56

  9.3. Jasa Hiburan dan Rekreasi 783,56 836,23 963,04 1.076,56 1.187,51

  9.4. Jasa Perorangan dan RT 35.596,65 38.768,28 42.350,13 45.348,85 49.390,65

PDRB 1.978.082,25 2.087.114,17 2.200.827,78 2.324,147,40 2.460.946,93

  Sumber : Kota Pekalongan Dalam Angka,2014

4.7.2.2. REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA APBD KOTA PEKALONGAN TAHUN 2011- 2014

  Penggunaan sumber dana keuangan Kota Pekalongan menurut jenis pendapatan dan jenis

penerimaan terhadap jenis belanja dan jenis pengeluaran dari tahun 2011 sampai tahun 2014 selalu

mengalami peningkatan, pada tahun 2011 terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun

Berkenaan (SILPA) Rp 45.484.707.250,51 dan pada tahun 2014 terdapat Sisa Lebih Pembiayaan

Anggaran Tahun Berkenaan (SILPA) Rp 101.370.096.676,00 dalam kurun waktu tersebut terdapat

kenaikan 44,87 %

  : Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

  Laporan Akhir

  

2.2.1 Belanja Pegawai 36.447.097.640,85 33.816.882.590,50 37.582.396.500,00 37.582.396.500,00 61.742.429.250,00 61.742.429.250,00 43.220.836.000,00 40.362.322.506,00

  

1.3.4 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya 17.793.999.000,00 17.993.999.000,00 15.673.574.000,00 15.658.184.000,00 15.735.441.000,00 17.814.962.615,00 20.940.244.000,00 28.748.064.574,00

JUMLAH LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 93.307.907.410,00 101.457.091.281,00 106.435.401.000,00 112.960.625.841,00 106.585.105.000,00 110.903.150.204,00 160.424.365.000,00 142.775.457.574,00 JUMLAH PENDAPATAN 493.860.254.838,00 509.929.023.924,16 583.105.910.000,00 614.166.700.431,49 651.193.332.000,00 675.375.467.702,00 751.087.541.000,00 762.110.364.355,00

  2. BELANJA

  2.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG

  

2.1.1 Belanja Pegawai 246.826.808.995,00 234.604.104.038,00 281.414.429.000,00 259.271.065.962,00 306.996.998.000,00 273.334.501.516,00 354.768.395.000,00 303.505.066.004,00

  

2.1.2 Belanja Hibah 17.654.200.000,00 17.322.830.236,00 16.362.300.000,00 15.782.825.000,00 15.691.160.000,00 15.681.879.800,00 42.679.160.000,00 39.679.734.500,00

  

2.1.3 Belanja Bantuan Sosial 3.400.000.000,00 3.271.660.028,00 1.090.000.000,00 686.300.000,00 10.934.260.000,00 10.135.246.206,00 14.015.420.000,00 13.457.324.000,00

  2.1.4 Belanja Bantuan Keuangan kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa 16.435.000.000,00 16.301.905.456,00 23.200.000.000,00 23.106.463.500,00 21.530.803.000,00 21.162.191.825,00 630.002.000,00 630.002.000,00

  

2.1.5 Belanja Tidak Terduga 1.333.615.900,00 317.560.890,00 2.500.455.000,00 61.038.000,00 2.500.000.000,00 1.549.502.043,00 3.825.000.000,00 1.175.170.000,00

JUMLAH BELANJA TIDAK LANGSUNG 285.649.624.895,00 271.818.060.648,00 324.567.184.000,00 298.907.692.462,00 357.653.221.000,00 321.863.321.390,00 415.917.977.000,00 358.447.296.504,00

  2.2 BELANJA LANGSUNG

  

2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 124.769.630.182,00 117.939.780.566,00 132.835.265.500,00 121.674.071.429,00 163.031.725.350,00 149.254.009.850,00 197.587.532.000,00 178.802.086.121,00

  

1.3.2 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 14.703.376.690,00 22.652.560.561,00 22.116.033.000,00 28.656.647.841,00 29.718.339.000,00 32.302.112.589,00 42.467.877.000,00 41.792.156.000,00

  

2.2.3 Belanja Modal 88.468.378.343,50 82.344.069.092,50 123.157.788.000,00 103.505.884.837,00 147.877.936.400,00 131.315.591.230,00 171.802.817.000,00 159.183.156.133,00

JUMLAH BELANJA LANGSUNG 249.685.106.166,35 234.100.732.249,00 293.575.450.000,00 262.762.352.766,00 372.652.091.000,00 342.312.030.330,00 412.611.185.000,00 378.347.564.760,00 JUMLAH BELANJA 535.334.731.061,35 505.918.792.897,00 618.142.634.000,00 561.670.045.228,00 730.305.312.000,00 664.175.351.720,00 828.529.162.000,00 736.794.861.264,00 SURPLUS/(DEFISIT) (41.474.476.223,35) 4.010.231.027,16 (35.036.724.000,00) 52.496.655.203,49 (79.111.980.000,00) 11.200.115.982,00 (77.441.621.000,00) 25.315.503.091,00

  3. PEMBIAYAAN DAERAH

  3.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH

  

3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya 44.242.135.022,35 44.242.135.022,35 45.484.707.000,00 45.484.707.250,51 94.481.504.000 94.617.780.967 90.733.899.000,00 90.732.895.476,00

  

3.1.2 Pencairan Dana Cadangan - - 0,00 0,00 0,00 0,00 1.500.000.000,00 0,00

  

3.1.3 Penerimaan kembali investasi pemerintah daerah - - 585.000.000,00 700.259.939,00 0,00 0,00 0,00 92.848.109,00

JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 44.242.135.022,35 44.242.135.022,35 46.069.707.000,00 46.184.967.189,51 94.481.504.000,00 94.617.780.967,00 92.233.899.000,00 90.825.743.585,00

  3.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH

  

3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan - - 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 4.500.000.000,00 4.500.000.000,00 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00

  

3.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 2.767.658.799,00 2.767.658.799,00 3.917.000.000,00 3.200.118.201,00 4.705.374.000,00 4.705.373.300,00 9.750.000.000,00 9.729.000.000,00

  

1.3.3 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 58.640.531.720,00 58.640.531.720,00 68.645.794.000,00 68.645.794.000,00 61.131.325.000,00 60.786.075.000,00 91.911.244.000,00 67.070.237.000,00

  

1.3.1 Pendapantan Hibah 2.170.000.000,00 2.170.000.000,00 - - - - 5.105.000.000,00 5.165.000.000,00

  IV-13 Perubahan Anggaran Tahun 2011 Realisasi Anggaran Tahun 2011 Perubahan Anggaran Tahun 2012 Realisasi Anggaran Tahun 2012 Perubahan Anggaran Tahun 2013 Realisasi Anggaran Tahun 2013 Perubahan Anggaran Tahun 2014 Realisasi Anggaran Tahun 2014

  10

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  1. PENDAPATAN

  1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

  1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

  

1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 16.115.245.000,00 19.911.975.754,00 20.095.000.000,00 30.601.965.489,00 30.520.000.000,00 38.018.394.793,00 35.537.000.000,00 42.209.839.165,00

  

1.1.2 Hasil Retribusi Daerah 14.288.651.725,00 14.938.110.280,00 16.664.581.000,00 17.720.265.651,00 18.478.463.000,00 18.873.554.173,00 14.608.068.000,00 15.140.630.188,00

  

1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 1.834.436.365,00 2.199.436.365,00 2.563.571.000,00 2.840.895.097,00 4.045.509.000,00 4.005.448.033,00 3.380.939.000,00 3.503.688.202,00

  

1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 24.752.496.700,00 26.295.455.218,16 29.521.997.000,00 40.042.660.073,49 40.811.750.000,00 53.355.041.720,00 61.709.455.000,00 83.211.266.462,00

JUMLAH PENDAPATAN ASLI DAERAH 56.990.829.790,00 63.344.977.617,16 68.845.149.000,00 91.205.786.310,49 93.855.722.000,00 114.252.438.719,00 115.235.462.000,00 144.065.424.017,00

  1.2 DANA PERIMBANGAN

  

1.2.1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 25.356.787.638,00 26.922.225.026,00 33.308.284.000,00 35.483.212.280,00 27.713.487.000,00 31.009.410.779,00 28.382.910.000,00 28.224.678.764,00

  

1.2.2 Dana Alokasi Umum 293.530.030.000,00 293.530.030.000,00 347.390.356.000,00 347.390.356.000,00 384.489.368.000,00 384.489.368.000,00 412.871.094.000,00 412.871.094.000,00

  

1.2.3 Dana Alokasi Khusus 24.674.700.000,00 24.674.700.000,00 27.126.720.000,00 27.126.720.000,00 38.549.650.000,00 34.721.100.000,00 34.173.710.000,00 34.173.710.000,00

JUMLAH DANA PERIMBANGAN 343.561.517.638,00 345.126.955.026,00 407.825.360.000,00 410.000.288.280,00 450.752.505.000,00 450.219.878.779,00 475.427.714.000,00 475.269.482.764,00

  

3.2.3 Pembayaran Pokok Utang - - 6.115.983.000,00 0,00 6.164.150.000,00 5.878.624.536,00 42.278.000,00 42.150.000,00

JUMLAH PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 2.767.658.799,00 2.767.658.799,00 11.032.983.000,00 4.200.118.201,00 15.369.524.000,00 15.083.997.836,00 14.792.278.000,00 14.771.150.000,00 PEMBIAYAAN NETTO 41.474.476.223,35 41.474.476.223,35 35.036.724.000,00 41.984.848.988,51 79.111.980.000,00 79.533.783.131,00 77.441.621.000,00 76.054.593.585,00 SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN TAHUN BERKENAAN (SILPA) - 45.484.707.250,51 - 94.481.504.192,00 - 90.733.899.113,00 - 101.370.096.676,00 Anggaran Tahun 2011 Anggaran Tahun 2012 Anggaran Tahun 2013 Anggaran Tahun 2014 Nomor Urut Uraian TABEL: 4.11. REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA APBD KOTA PEKALONGAN TAHUN 2011 - 2014