Fenomena Hamil Pranikah di Kalangan Remaja di Tinjau dari Perspektif Pendidikan Islam (Studi Kasus pada Remaja Putus Sekolah di Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang - Test Repository

  

FENOMENA HAMIL PRANIKAH DI KALANGAN

REMAJA DI TINJAU DARI PERSPEKTIF

PENDIDIKAN ISLAM

(Studi Kasus pada Remaja Putus Sekolah

di Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

Oleh :

LAILIA ANIS AFIFAH

NIM: 11113264

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

TAHUN 2017

  

MOTTO

“ Dan janganlah kamu mendekati zina, (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji,

dan suatu jalan yang buruk. “

  (Qs. Al- Isra’: 32)

  

“ Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga

pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi

mereka. Sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. “

  (Qs. An-Nur: 30)

  

“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga

pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan

perhiasannya (auratnya), kecuali yang biasa terlihat. Dan hendaklah mereka

menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan

perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau

ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka,

atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra saudara laki-laki mereka, atau

putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra sudara perempuan

mereka, atau para perempuan sesama Islam mereka, atau hamba sahaya yang

mereka miliki, atau para pelayan laki-laki tua yang tidak memiliki keinginan

terhadap perempuan, atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat

perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui

perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah,

wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.

  

  (Qs. An-Nur: 31)

  

PERSEMBAHAN

  Puji syukur kehadirat Allah Swt. Atas limpahan rahmat serta karuniaNya, skripsi ini penulis persembahkan untuk:

  1. Allah Swt. Kupersembahkan skripsi ini dengan harapan semoga Allah dapat membukakan akal pikiranku, membimbingku, menyinari dan menunjukkan pada ku mana yang baik agar bisa diikuti, dan mana yang batil agar bisa dihindari.

  2. Ayahku dan ibundaku tersayang, Amanto dan Nawiyah yang selalu membimbingku, memberikan doa, nasihat, kasih sayang, dan motivasi dalam kehidupanku.

  3. Adikku Anisa Nurul Atika dan Kayla Alma Amelia atas motivasi yang tak ada hentinya kepadaku sehingga proses penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.

  4. Mas Bambang Prasetyo yang selalu memberi dukungan dan motivasi untuk mencapai hasil yang seperti sekarang ini.

  5. Sahabat dan adek-adek kos, mak rifa, isna, widi, tiga serangkai, vita, amel, faizah yang tidak pernah berhenti menyemangatiku untuk menyelesaikan skripsi ini.

  6. Teman-teman KKN Dusun Konang, Abidin, Beni, Ayis, Lina, Esa, Nia, Nadiya, Lupita, yang tidak pernah berhenti meneriakkan yel-yelnya supaya cepat menyelesaikan skripsi dan menikah.

  7. Sahabat-sahabat seperjuanganku angkatan 2013 khususnya jurusan PAI.

KATA PENGANTAR

  Bismillahirrahmanirrohim

  Puji syukur

  alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan kepada Allah

  Swt yang selalu memberikan nikmat, karunia, taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Hamil Pranikah di Kalangan Remaja (Studi Kasus pada Remaja Putus Sekolah di Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang) Tahun 2017.

  Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi agung Muhammad Saw, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah satu- satunya umat manusia yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang yakni dengan ajarannya agama Islam.

  Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

  Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1.

  Rektor IAIN Salatiga, Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

  2. Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga, Hj. Siti Rukhayati, M.Ag.

  3. Drs. H. Ahmad Sultoni, M.Pd. selaku pembimbing akademik.

  4. Ibu Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si. selaku pembimbing skripsi yang telah membimbing dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktunya untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

  ABSTRAK

  Afifah Anis, Lailia. 2017 . ”Fenomena Hamil Pranikah di Kalangan Remaja di Tinjau dari Perspektif Pendidikan Islam (Studi Kasus pada Remaja

  Putus Sekolah di Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang )”. Program

  Studi S1 PAI Institut Agama Islam Negeri. Pembimbing Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si. Kata Kunci: Hamil Pranikah, Remaja, Pendidikan Islam

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hamil pranikah di kalangan remaja di tinjau dari perspektif pendidikan Islam di kecamatan Jambu. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: 1) Mengetahui faktor apa yang menyebabkan terjadi kasus hamil pranikah di tinjau dari kurangnya pendidikan Islam. 2) Bagaimana kondisi kehidupan remaja hamil pranikah setelah di tinjau dari kurangnya pendidikan Islam. 3) Mengetahui apa alasan remaja hamil pranikah melakukan hubungan seksual di luar nikah di tinjau dari kurangnya memahami nilai-nilai pendidikan Islam.

  Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian studi kasus (case study) dan bersifat kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber primer yang diperoleh dari informan, dan informan utama dalam penelitian ini adalah remaja yang putus sekolah akibat hamil pranikah di Kecamatan Jambu. Pengumpulan data ini dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hamil pranikah yang terjadi di Kecamatan Jambu terjadi pada remaja usia 13 sampai 18 tahun, sehingga jika menikah harus meminta dispensasi ke Pengadilan Agama Ambarawa, karena belum memenuhi syarat perkawinan yaitu calon pengantin kurang umur atau belum cukup umur. Hamil pranikah di kalangan remaja di Kecamatan Jambu disebabkan oleh 3 faktor di tinjau dari kurangnya pendidikan Islam, yaitu: 1) faktor perilaku: perilaku berpacaran yang terlalu bebas, rasa penasaran terhadap hubungan seksual. 2) faktor keluarga: perceraian, kurangnya perhatian orang tua terhadap anak, keluarga broken

  

home , kondisi orang tua yang permisivisme dan jauh dari pendidikan Islam.

  3) faktor lingkungan: lingkungan pergaulan bebas, peluang yang mendukung untuk melakukan hubungan seksual. Kondisi kehidupan remaja hamil pranikah di tinjau dari kurangnya pendidikan Islam: 1) lebih banyak yang bertanggung jawab. 2) kebutuhan ekonomi masih dicukupi oleh orang tua. 3) sebagian besar suaminya ada yang sudah bekerja dan ada yang belum bekerja. 4) kurang memahami nilai-nilai pendidikan Islam sehingga hubungan setelah menikah ada yang harmonis dan ada yang bercerai. Alasan remaja hamil pranikah melakukan hubungan seksual sebelum menikah ditinjau dari kurangnya memahami nilai-nilai pendidikan Islam: 1) orang tua yang tidak setuju. 2) dicekoki minuman keras. 3) rasa cinta terhadap pasangan. 4) suka sama suka dan berniat melakukan hubungan seksual. 5) karena ada kesempatan.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL ............................................................................... i HALAMAN BERLOGO ............................................................................. ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................... iii PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. iv DEKLARASI ................................................................................................ v MOTTO ........................................................................................................ vi PERSEMBAHAN ......................................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................... viii ABSTRAKSI ................................................................................................. x DAFTAR ISI .................................................................................................. xi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1 B. Fokus Penelitian ...................................................................................... 10 C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 11 D. Kegunaan Penelitian ................................................................................. 12 E. Kajian Penelitian Terdahulu ..................................................................... 13 F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 17 BAB II LANDASAN TEORI A. Pernikahan ................................................................................................ 19 1. Pengertian Pernikahan .......................................................................... 19 2. Rukun dan Syarat Pernikahan ............................................................... 21 3. Persiapan Diri Menjelang Pernikahan yang Ideal ................................. 25 B. Hamil Pranikah .......................................................................................... 28 1. Pengertian Hamil Pranikah ................................................................... 28 2. Faktor Penyebab Hamil Pranikah ......................................................... 29 3. Akibat yang ditimbulkan dari Hamil Pranikah ..................................... 35 4. Upaya Mencegah Hamil Pranikah ........................................................ 40

  C.

  Pernikahan Wanita Hamil Pranikah Menurut Fiqih Islam ........................ 41 1.

  Pergaulan Bebas dan Larangan Mendekati Zina Menurut Pandangan Pendidikan Islam ................................................................................. 41 2. Pernikahan Wanita Hamil Pranikah Menurut Pandangan Fiqih ........... 48 D. Remaja ....................................................................................................... 52 1.

  Pengertian Remaja ................................................................................ 52 2. Ciri-ciri Remaja .................................................................................... 53 E. Remaja Putus Sekolah ............................................................................... 59 1.

  Pengertian Putus Sekolah ...................................................................... 59 2. Faktor Penyebab Putus Sekolah ............................................................ 59

  BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................................ 62 B. Lokasi Penelitian ....................................................................................... 63 C. Sumber Data .............................................................................................. 65 D. Prosedur Pengumpulan Data ..................................................................... 66 E. Analisis Data ............................................................................................. 70 F. Pengecekan Keabsahan Data ..................................................................... 72 G. Tahap-tahap Penelitian .............................................................................. 75 BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS A. Paparan Data ............................................................................................. 78 1. Deskripsi Kecamatan Jambu ................................................................ 78 a. Letak Geografis dan Luas Wilayah ................................................. 78 b. Jumlah Penduduk ............................................................................. 79 c. Jenis Pekerjaan ................................................................................. 80 d. Kondisi Keagamaan di Kecamatan Jambu ........................................ 81 e. Kondisi Sosial Budaya di kecamatan Jambu ..................................... 83 f. Jumlah Remaja di Kecamatan Jambu ................................................ 87 g. Jumlah Pernikahan Dini Akibat Hamil Pranikah di Kecamatan Jambu

  ............................................................................................................. 88 h. Struktur Organisasi Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang ........... 93

  2. Hamil Pranikah di Kalangan Remaja ...................................................... 93 a.

  Jumlah Pernikahan Dini Akibat Hamil Pranikah di Kecamatan Jambu ............................................................................................................ 93 b. Faktor Penyebab Terjadi Hamil Pranikah di Kecamatan Jambu di

  Tinjau dari Kurangnya Pendidikan Islam............................................ 98 c. Kondisi Kehidupan Remaja Hamil Pranikah di Kecamatan Jambu di

  Tinjau dari Kurangnya Pendidikan Islam .......................................... 106 d. Alasan Remaja Hamil Pranikah Melakukan Hubungan Seksual Sebelum

  Menikah di Tinjau dari Kurangnya Memahami Nilai-Nilai Pendidikan Islam ................................................................................................. 111 B. Analisis Data .............................................................................................. 114 1.

  Jumlah Pernikahan Dini Akibat Hamil Pranikah .................................. 114 2. Faktor Penyebab Terjadi Hamil Pranikah di Tinjau dari Kurangnya

  Pendidikan Islam........................................................... ........................ 116 3. Kondisi Kehidupan Remaja Hamil Pranikah di Tinjau dari Kurangnya

  Pendidikan Islam.................................................................................... 119 4. Alasan Remaja Hamil Pranikah Melakukan Hubungan Seksual Sebelum

  Menikah di Tinjau dari Kurangnya Memahami Nilai-Nilai Pendidikan Islam ....................................................................................................... 122

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................. 125 B. Saran ............................................................................................................126

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 129

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...............................................................................132

  

DAFTAR TABEL

1.

Tabel 4.1 Batas-batas Wilayah Kecamatan Jambu...........................................79 2.Tabel 4.2 Data Jumlah Penduduk Setiap Desa.................................................80 3.Tabel 4.3 Data Jumlah Penduduk yang Bekerja di Berbagai Bidang...............81 4.Tabel 4.4 Data Jumlah Tempat Peribadatan di Kecamatan Jambu...................82 5.Tabel 4.5 Data Jumlah Penduduk Pemeluk Berbagai Agama di Kecamatan

  Jambu................................................................................................................83 6.

Tabel 4.6 Data Jumlah Sarana Pendidikan TK, SD, SMP, SMU, SMK (Negeri dan Swasta) di Kecamatan Jambu....................................................................84

  7. Tabel 4.7 Data Jumlah Sarana Pendidikan Pondok Pesantren dan madrasah Diniyah di Kecamatan Jambu...........................................................................85 8.

Tabel 4.8 Data Jumlah Sarana Kesehatan di Kecamatan Jambu.......................86 9.Tabel 4.9 Data Jumlah Tenaga Kesehatan di Kecamatan Jambu......................87

  10. Tabel 4.10 Data Jumlah Penduduk Kelompok Remaja Mulai Umur 10-24 Tahun di Kecamatan Jambu...........................................................................87

  11. Tabel 4.11 Data Jumlah Pemohon Dispensasi Pernikahan di Pengadilan Agama Ambarawa Wilayah Jambu dan Sekitarnya Tahun 2015-2016..........88

  12. Tabel 4.12 Data Jumlah Pemohon Dispensasi Pernikahan di Wilayah Kecamatan Jambu Tahun 2014-2017.............................................................89

  13. Tabel 4.13 Data Nama Remaja yang Melakukan Pernikahan Dini Akibat MBA (Married By Accident) dan Mengajukan Dispensasi Pernikahan di Pengadian Agama Ambarawa Kecamatan Jambu Tahun 2014.......................................89

  14. Tabel 4.14 Data Nama Remaja yang Melakukan Pernikahan Dini Akibat MBA (Married By Accident) dan Mengajukan Dispensasi Pernikahan di Pengadian Agama Ambarawa Kecamatan Jambu Tahun 2015........................................90

  15. Tabel 4.15 Data Nama Remaja yang Melakukan Pernikahan Dini Akibat MBA (Married By Accident) dan Mengajukan Dispensasi Pernikahan di Pengadian Agama Ambarawa Kecamatan Jambu Tahun 2016......................91

  16. Tabel 4.16 Data Nama Remaja yang Melakukan Pernikahan Dini Akibat MBA (Married By Accident) dan Mengajukan Dispensasi Pernikahan di Pengadian Agama Ambarawa Kecamatan Jambu Tahun 2017......................................92

  17. Tabel 4.17 Data Jumlah Pemohon Dispensasi Pernikahan di Pengadilan Agama Ambarawa Wilayah Jambu dan Sekitarnya Tahun 2015-2016.........94

  18. Tabel 4.18 Data Jumlah Pemohon Dispensasi Pernikahan di Wilayah Kecamatan Jambu Tahun 2014-2017............................................................95

  19. Tabel 4.19 Data Nama Remaja yang Melakukan Pernikahan Dini Akibat MBA (Married By Accident) dan Mengajukan Dispensasi Pernikahan di Pengadilan Agama Ambarawa Kecamatan Jambu Tahun 2014......................................96

  20. Tabel 4.20 Data Nama Remaja yang Melakukan Pernikahan Dini Akibat MBA (Married By Accident) dan Mengajukan Dispensasi Pernikahan di Pengadilan Agama Ambarawa Kecamatan Jambu Tahun 2015......................................96

  21. Tabel 4.21 Data Nama Remaja yang Melakukan Pernikahan Dini Akibat MBA (Married By Accident) dan Mengajukan Dispensasi Pernikahan di Pengadilan Agama Ambarawa Kecamatan Jambu Tahun 2016......................................97

  22. Tabel 4.22 Data Nama Remaja yang Melakukan Pernikahan Dini Akibat MBA (Married By Accident) dan Mengajukan Dispensasi Pernikahan di Pengadilan Agama Ambarawa Kecamatan Jambu Tahun 2017......................................98

  

DAFTAR GAMBAR

1.

  Gambar 1 KUA (Kantor Urusan Agama) Kecamatan Jambu.

  2. Gambar 2 Blanko Pendaftaran Nikah Model N8.

  3. Gambar 3 Blanko Penolakan Pernikahan Model N-9.

  4. Gambar 4 Blanko Pendaftaran Nikah Model N8.

  5. Gambar 5 Blanko Penolakan Pernikahan Model N-9.

  6. Gambar 6 Blanko Pendaftaran Nikah Model N8.

  7. Gambar 7 Blanko Penolakan Pernikahan Model N-9.

  8. Gambar 8 Blanko Pendaftaran Nikah Model N8.

  9. Gambar 9 Blanko Pendaftaran Nikah Model N8 dan Blanko Penolakan Pernikahan Model N-9 di KUA (Kantor Urusan Agama) Kecamatan Jambu).

  10. Gambar 10 Meminta Data Pemohon Dispensasi Pernikahan di Kantor Pengadilan Agama Ambarawa.

  11. Gambar 11 Mencari Data Pemohon Dispensasi Pernikahan di Kantor Pengadilan Agama Ambarawa.

  12. Gambar 12 Meminta Data Dispensasi Pernikahan di Kantor Pengadilan Agama Ambarawa.

  13. Gambar 13 Wawancara dengan Ibu PR Tetangga DL.

  14. Gambar 14 Wawancara dengan Bapak DT.

  15. Gambar 15 Wawancara dengan AN.

  16. Gambar 16 Wawancara dengan PT.

  17. Gambar 17 Wawancara dengan FR.

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 Pedoman Observasi Lampiran 3 Pedoman Wawancara Lampiran 4 Verbatim Wawancara Lampiran 5 Gambar Dokumentasi Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian Lampiran 7 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 8 Nota Pembimbing Lampiran 9 Lembar Konsultasi Lampiran 10 Daftar SKK

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekarang ini, kasus tentang kenakalan remaja semakin marak dan

  menarik perhatian. Permasalahannya semakin meningkat dan mengkhawatirkan. Salah satunya adalah kasus penyimpangan seksual yang dilakukan oleh kaum remaja saat ini banyak menimbulkan dampak negatif serta meresahkan masyarakat. Banyak pemberitaan diberbagai media yang mengangkat tentang permasalahan remaja. Salah satunya adalah banyaknya pasangan remaja yang mengajukan dispensasi pernikahan yang sebagian besar karena persoalan hamil pranikah. Hal ini dikarenakan pasangan remaja tersebut yang masih di bawah umur atau belum cukup umur. Namun, karena terjadi kasus hamil pranikah, maka mereka harus melakukan pernikahan dini sehingga harus mengajukan dispensasi pernikahan terlebih dahulu ke pihak pengadilan karena ditolak oleh KUA (kantor urusan agama) akibat kurangnya persyaratan pernikahan. Menurut informasi yang peneliti peroleh dari dari pihak KUA (Kantor Urusan Agama) di Kecamatan Jambu, pasangan remaja yang masih dibawah umur jika ingin menikah harus mengajukan dispensasi terlebih dahulu ke pengadilan supaya disidang dan diperbolehkan untuk menikah.

  Jumlah pernikahan dini akibat hamil pranikah di Kecamatan Jambu semakin meningkat. Hal ini terbukti dari daftar jumlah pemohon dispensasi pernikahan di pengadilan agama ambarawa yang semakin meningkat, baik berasal dari wilayah Kecamatan Jambu maupun wilayah sekitar Kecamatan Jambu. Hamil pranikah di Kecamatan Jambu rata-rata terjadi pada remaja usia belasan tahun atau usia pendidikan SMP-SMA. Perilaku melakukan hubungan seksual di luar nikah menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya hamil pranikah pada remaja di Kecamatan Jambu. Selain melakukan hubungan seksual di luar nikah, gagalnya pendidikan dalam keluarga, seperti perceraian orang tua, broken home juga menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja di Kecamatan Jambu. Faktor lingkungan pergaulan bebas dan pendidikan keagamaan yang kurang juga menjadi penyebab terjadinya hamil pranikah pada remaja di Kecamatan Jambu.

  Penyimpangan seksual dapat terjadi pada pasangan remaja apabila ada faktor lingkungan yang mendukungnya, sehingga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya kehamilan di luar nikah (Aryanto, 2015: 6). Seks bebas atau seks pranikah berawal dari kenakalan remaja. Sedangkan, kenakalan remaja sendiri berawal dari gagalnya pendidikan dalam keluarga seperti broken home, perceraian, ayah yang tidak diketahui kemana (Sudarsono, 2004: 125). Remaja yang melakukan penyimpangan, kebanyakan berasal dari lingkungan keluarga yang kurang memperoleh perhatian dan kasih sayang dari orang tua, bisa jadi kedua orang tuanya sibuk bekerja, kedua orang tua sering cekcok, pisah ranjang, dan perceraian (divorce of parents) (Dariyo, 2004: 109). Menurut para ahli, kenakalan remaja terjadi karena dua hal, yaitu: sebab-sebab yang terdapat di dalam diri diri individu, seperti perkembangan kepribadian yang terganggu, mempunyai cacat tubuh, mudah terpengaruh, dan taraf inteligensi rendah. Sebab kedua, terdapat di luar diri individu, seperti lingkungan pergaulan yang kurang baik, kondisi keluarga yang tidak mendukung terciptanya perkembangan kepribadian anak yang baik, pengaruh media massa, kurangnya kasih sayang yang dialami anak-anak, dan karena kecemburuan sosial atau frustasi terhadap keadaan sekitar (Basri, 2004: 15).

  Perkembangan teknologi yang semakin canggih dan berkembang, serta pengaruh pergaulan yang semakin luas akibat kemajuan teknologi yang pesat tersebut, banyak memengaruhi generasi muda. Salah satu contohnya adalah televisi. Banyak tayangan televisi swasta yang sekarang ini cenderung mengandung pornoaksi. Hal ini disebabkan ialah kadang-kadang tayangan yang disuguhkan tidak bersesuaian dengan moral, jati diri bangsa, dan bahkan dengan ajaran agama (Wahidin, 2006: 56). Pengaruh komputer, terutama internet dapat dengan mudah diakses dimana saja, terutama oleh remaja dan anak-anak. Regulasi pornografi di Indonesia yang tidak terlalu kuat dan ketat, menyebabkan remaja dan anak-anak dengan mudah dapat membuka situs pornografi. Dari gambar dan video porno, anak-anak mulai tingkat SD, SMP, apalagi SMA dan mahasiswa cepat menjadi terdewasakan. Gejala yang memprihatinkan moralitas anak-anak ini sesuai dengan data yang diungkap oleh Yayasan Kita dan Buah Hati. Data dari Yayasan yang peduli anak-anak itu membeberkan 67% dari 2.818 siswa SD kelas IV pernah mengakses pornografi melalui berbagai media. Media yang banyak diakses adalah komik dan internet (Jawa Pos, 14/06/2010). Data yang lain diungkapkan oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak, data itu menunjukkan 97% anak remaja pernah mengakses pornografi, bahkan 62,7% pernah melakukan hubungan seksual. Data ini diambil dari survei yang dilakukan pada 4.500 remaja di 12 kota seluruh Indonesia (Kompas.com, 10/05/2010) (Fathurrofiq, 2014: 30).

  Seorang remaja yang tidak mampu untuk mengendalikan diri sehingga terlibat dalam kehidupan seksual secara bebas (di luar aturan norma sosial), misalnya seks pranikah, kumpul kebo (sommon leven), akan berakibat negatif seperti terjangkit STD’s (seksually transmitted diseases), kehamilan (pregnancy) drop-out dari sekolah. Biasanya merekalah yang memiliki sifat ketidakkonsistenan (inconsistency) antara pengetahuan, sikap, dan perilakunya. Seseorang yang mempunyai pengetahuan dan sikap bahwa seksual-pranikah itu tidak baik, namun karena situasi dan kesempatan itu memungkinkan, serta ditunjang niat untuk melakukan hubungan seks pranikah, maka individu ternyata tetap saja melakukan hal itu. Akibatnya perilakunya tidak konsisten dengan pengetahuan dan sikapnya (Dariyo, 2004: 88).

  Remaja memasuki usia subur dan produktif, artinya secara fisiologis telah mencapai kematangan organ-organ reproduksi, baik remaja laki-laki maupun remaja wanita. Kematangan organ reproduksi tersebut, mendorong untuk melakukan hubungan sosial baik dengan sesama jenis maupun dengan lawan jenis. Pergaulan bebas yang tidak terkendali secara normatif dan etika- moral antar remaja yang berlainan jenis, akan berakibat adanya hubungan seksual di luar nikah (sex pre-marital). Hal-hal yang mendorong remaja melakukan hubungan seks di luar pernikahan, menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Keluarga Kaiser (Kaiser Family Foundation, dalam Santrock, 1998) adalah faktor mispersepsi terhadap pacaran yaitu bentuk penyaluran kasih sayang yang salah di masa pacaran. Faktor religiuitas yaitu kehidupan iman yang tidak baik. Faktor kematangan biologis yaitu dalam hubungan seksual dianggap sebagai bentuk penyaluran kasih sayang yang salah dalam masa pacaran. Pada pandangan ini seringkali remaja berpandangan bahwa masa pacaran merupakan masa dimana seseorang boleh mencintai maupun dicintai oleh kekasihnya, bentuk ungkapan rasa cinta atau kasih sayang dapat dinyatakan dengan berbagai cara, misalnya: pemberian hadiah bunga, berpelukan, berciuman, dan bahkan melakukan hubungan seksual.

  Pada pandangan iman yang rapuh, orang yang taat beragama selalu dapat menempatkan diri dan mengendalikan diri agar tidak berbuat hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama, dalam hatinya selalu ingat Tuhan, sebab Tuhan selalu mengawasi setiap perbuatan manusia, oleh karena itu, ia tidak akan melakukan hubungan seksual dengan pacarnya, sebelum menikah secara resmi. Sebaliknya, bagi individu yang rapuh imannya, agama hanya dijadikan sebagai kedok atau topeng untuk mengelabui orang lain, sehingga tidak heran, kemungkinan besar orang tersebut dapat melakukan hubungan seksual pranikah (Dariyo, 2004: 89). Padahal agama Islam telah mengharamkan zina dan penyebab-penyebabnya seperti ikhtilath (percampuran antara laki-laki dan wanita) yang diharamkan dan khalwat yang merusak. Hal ini sesuai yang tercantum dalam Al-

  Qur’an Surat Al-Isra’ ayat

  32, An-Nur ayat 30-31, dan Al- Ma’arij ayat 29-31 yang menjelaskan bahwa larangan Allah untuk mendekati zina apalagi berzina, dan menjauhi perbuatan-perbuatan yang mendekati zina, serta perintah untuk menjaga dan memelihara kemaluannya dari perbuatan keji yang diharamkan oleh Allah Swt. seperti zina, homoseksual, lesbian, dan perbuatan lainnya yang menuju ke arah zina.

  Pada faktor kematangan biologis, seorang remaja sudah dapat melakukan fungsi reproduksi sebagaimana layaknya orang dewasa lainnya, sebab fungsi organ seksualnya telah bekerja secara normal. Hal ini membawa konsekuensi bahwa seorang remaja akan mudah terpengaruh oleh stimulasi yang merangsang gairah seksualnya, misalnya dengan melihat film porno, cerita cabul. Kematangan biologis yang tidak disertai dengan kemampuan mengendalikan diri, cenderung akan berakibat negatif yakni terjadinya hubungan seksual pranikah di masa pacaran remaja. Sebaliknya, kematangan biologis disertai dengan kemampuan pengendalian diri akan membawa kebahagiaan remaja di masa depannya, sebab ia tidak akan melakukan hubungan seksual pranikah (Dariyo, 2004: 90).

  Di sini penulis melakukan studi kasus tentang fenomena hamil pranikah di kalangan remaja di tinjau dari perspektif pendidikan Islam, khususnya remaja usia 13-18 tahun atau sedang menempuh pendidikan SMP-SMU, studi kasus pada remaja putus sekolah di Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang.

  Faktor yang menyebabkan remaja putus sekolah khususnya usia 13-18 tahun atau sedang menempuh pendidikan SMP-SMU di Kecamatan Jambu ini sebagian besar di sebabkan oleh faktor pernikahan dini akibat hamil pranikah. Kasus pernikahan dini ini terjadi karena pregnancy (kehamilan) sebelum pernikahan atau menikah karena kecelakaan hamil duluan sehingga menyebabkan remaja tersebut harus terkena drop out dari sekolah. Kasus pernikahan dini akibat hamil pranikah ini rata-rata terjadi pada usia 13 tahun sampai 18 tahun atau sedang menempuh pendidikan SMP sampai dengan SMU di Kecamatan Jambu. Menurut informasi yang penulis peroleh dari pihak KUA (kantor urusan agama) Kecamatan Jambu, sesuai keterangan yang diberikan oleh Bapak RR, selaku kepala KUA (kantor urusan agama) mengatakan 6 (enam) tahun sebelum tahun 2016 penyumbang pernikahan dini akibat hamil pranikah terbanyak di sumbang oleh Desa BY. Desa BY ini aslinya berasal dari Kecamatan Jambu, sebelum akhirnya terjadi pemekaran wilayah. Setelah terjadi pemekaran wilayah, Desa BY sekarang ikut di Kecamatan Bandungan. Sejak Desa BY ikut Kecamatan Bandungan terjadi penurunan persentase pernikahan dini akibat hamil pranikah di Kecamatan Jambu. Persentase pernikahan dini akibat hamil pranikah yang dahulu sekitar 3% (tiga persen) sekarang menurun menjadi kurang dari 3% (tiga persen).

  Data dari Pengadilan Agama Ambarawa menunjukkan pada tahun 2015 terdapat 174 orang jumlah pemohon dispensasi pernikahan untuk wilayah Jambu dan sekitarnya, dan pada tahun 2016 terdapat 103 orang jumlah pemohon dispensasi pernikahan untuk wilayah Jambu dan sekitarnya, sehingga jika ditotal jumlah pemohon dispensasi pernikahan di Pengadilan Agama Ambarawa pada tahun 2015-2016 berjumlah 277 orang pemohon dispensasi pernikahan. Khusus wilayah Kecamatan Jambu sendiri, pada tahun 2014 ada 2 orang pemohon dispensasi pernikahan, dan pada tahun 2015 ada 6 orang pemohon dispensasi pernikahan, tahun 2016 ada 11 orang pemohon dispensasi pernikahan, dan dari tahun 2017 sejak bulan januari sampai maret sudah ada 3 orang pemohon dispensasi pernikahan. Total jumlah pemohon dispensasi pernikahan dari tahun 2014-2017 bulan maret sejumlah 22 orang pemohon dispensasi pernikahan. Sejumlah 22 orang pemohon dispensasi pernikahan, itu artinya telah terjadi pernikahan dini akibat hamil pranikah dari 10 desa yang ada di Kecamatan Kecamatan Jambu. Kecamatan Jambu sendiri masuk dalam Kabupaten Semarang, yang di pimpin oleh seorang Camat, dan terdiri dari 10 desa atau kelurahan.

  Calon pengantin yang mengajukan permohonan dispensasi pernikahan ke Pengadilan Agama Ambarawa biasanya oleh KUA (kantor urusan agama) disuruh untuk mengisi Blanko Persyaratan Pendaftaran Nikah Blanko Model N-8 Surat Pemberitahuan adanya Halangan/Kurangnya Persyaratan. Blanko Model N-8 tersebut berisi pemberitahuan adanya Halangan/Kekurangan Persyaratan yang ditentukan oleh Undang-Undang dan Peraturan yang berlaku tentang Perkawinan. Kebanyakan dari calon pengantin tersebut ditolak oleh pihak KUA (kantor urusan agama) Kecamatan Jambu, dengan alasan kebanyakan calon pengantin tersebut kurang umur atau belum cukup umur, sehingga calon pengantin yang masih berusia remaja tersebut dan masih di bawah umur atau kurang umur harus memohon dispensasi pernikahan ke Pengadilan Agama Ambarawa di Kecamatan Jambu, supaya disidang oleh pengadilan dan mendapat persetujuan untuk menikah oleh pengadilan. Tentu saja, hal ini sangat memprihatinkan, mengingat remaja adalah calon penerus dan harapan bangsa. Sungguh disayangkan pergaulan remaja sekarang ini, banyak terpengaruh oleh faktor lingkungan pergaulan yang tidak sehat, gaya berpacaran yang kelewat bebas, sehingga muncul kasus persoalan remaja pernikahan dini akibat hamil pranikah. Selain faktor lingkungan dan pergaulan yang tidak sehat, berdasarkan pengamatan peneliti di Kecamatan Jambu, faktor orang tua juga sangat berpengaruh pada tingkah laku remaja. Orang tua yang terlalu sibuk bekerja mengejar materi, sehingga anak menjadi kurang diperhatikan. Persaingan ekonomi pada masyarakat di Kecamatan Jambu menjadi faktor penyebab orang tua di Kecamatan Jambu menjadi sibuk bekerja, sehingga perhatian kepada anak remajanya menjadi kurang, dan anak menjadi kurang terpantau, termasuk dalam hal pergaulan yang sampai akhirnya berakibat pada pernikahan dini akibat hamil pranikah.

  Jumlah penduduk remaja di Kecamatan Jambu mulai umur 10-24 tahun mencapai 7.755.27 orang, karena jumlah penduduk remaja sangat banyak, sehingga penting memberikan perhatian kepada penduduk remaja, termasuk dalam hal pergaulan. Orang tua dan masyarakat sangat berperan penting dalam hal ini, supaya dapat mengurangi angka putus sekolah akibat pernikahan dini akibat hamil pranikah di Kecamatan Jambu.

  Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai faktor apa saja yang menyebabkan sebagian besar remaja di Kecamatan Jambu putus sekolah karena tersandung kasus pernikahan dini akibat hamil pranikah di tinjau dari pendidikan Islam terutama usia 13-18 tahun atau sedang menempuh pendidikan SMP-SMU, di Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. Kedua, kondisi kehidupan sebagian besar remaja di Kecamatan Jambu yang putus sekolah karena tersandung pernikahan dini akibat hamil pranikah, baik setelah mengetahui dirinya hamil, setelah menikah, maupun setelah mempunyai anak. Ketiga, alasan remaja hamil pranikah melakukan hubungan seksual sebelum menikah di tinjau dari kurangnya pendidikan Islam.

  Penulis berusaha meneliti “Fenomena Hamil Pranikah di Kalangan

  Remaja di Tinjau dari Perspektif Pendidikan Islam ” yang merupakan studi kasus pada remaja putus sekolah (khususnya remaja putus sekolah karena tersandung pernikahan dini akibat hamil pranikah), di Kecamatan Jambu. Di sini penulis berusaha meneliti mengenai problematika apa saja yang menyebabkan banyak remaja putus sekolah karena tersandung kasus pernikahan dini akibat hamil pranikah, khususnya pada remaja usia 13-18 tahun atau sedang menempuh pendidikan SMP-SMU di Kecamatan Jambu.

  Masalah yang berkaitan dengan kehidupan remaja hamil pranikah itu pasca hamil atau sesudah menikah atau mempunyai anak, baik mengenai kondisi psikologisnya, ekonominya, maupun kondisi kehidupan lainnya, dan apa alasan remaja hamil pranikah melakukan hubungan seksual sebelum menikah.

B. Fokus Penelitian

  Pembahasan skripsi ini terfokus pada pokok permasalahan maka penulis merumuskan beberapa perumusan masalah yang perlu pembahasan dan pemecahan dalam skripsi ini. Adapun perumusan masalah dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

  1. Faktor apa yang menyebabkan terjadi kasus hamil pranikah di kalangan remaja, khususnya remaja usia 13-18 tahun atau sedang menempuh pendidikan SMP-SMU di Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang di tinjau dari kurangnya pendidikan Islam?

  2. Bagaimana kondisi kehidupan remaja hamil pranikah di tinjau dari kurangnya pendidikan Islam, khususnya remaja usia 13-18 tahun atau sedang menempuh pendidikan SMP-SMU di Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang? 3. Apa alasan remaja hamil pranikah di Kecamatan Jambu melakukan hubungan seksual sebelum menikah di tinjau dari kurangnya memahami nilai-nilai pendidikan Islam? C.

   Tujuan Penelitian 1.

  Mengetahui faktor apa yang menyebabkan terjadi kasus hamil pranikah di kalangan remaja, khususnya remaja usia 13-18 tahun atau sedang menempuh pendidikan SMP-SMU di Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang di tinjau dari kurangnya pendidikan Islam? 2. Mengetahui bagaimana kondisi kehidupan remaja hamil pranikah di tinjau dari kurangnya pendidikan Islam, khususnya remaja usia 13-18 tahun atau sedang menempuh pendidikan SMP-SMU di Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang?

  3. Mengetahui apa alasan remaja hamil pranikah di Kecamatan Jambu melakukan hubungan seksual sebelum menikah di tinjau dari kurangnya memahami nilai-nilai pendidikan Islam? D.

   Kegunaan Penelitian 1. Secara Teoretis a.

  Adanya tulisan ini, diharapkan dapat menjadi salah satu karya ilmiah yang dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya tentang faktor yang menjadikan banyak remaja yang terjerumus ke dalam seks pranikah sehingga hamil dan putus sekolah.

  b.

  Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis.

2. Secara Praktis a. Bagi Peneliti

  Sebagai pembelajaran bagi peneliti dalam menjalani kehidupan rumah tangga, mendidik anak dan menjaga keluarga dari perbuatan yang dilarang oleh agama.

b. Bagi Orang Tua di Kecamatan Jambu

  1) Menjadi pendidikan bagi orang tua agar dapat mencegah hamil pranikah bagi anaknya.

  2) Orang tua supaya lebih berhati-hati dalam menjaga dan mengawasi anak remajanya, terutama dalam pergaulan dengan lawan jenis.

c. Bagi Remaja di Kecamatan Jambu

  1) Dapat menjadikan remaja supaya lebih berhati-hati dalam bergaul dengan lawan jenis, supaya menghindari perilaku gaya berpacaran bebas.

  2) Memberikan input atau masukan kepada remaja bahwa hubungan seksual yang dilakukan sebelum pernikahan itu melanggar ajaran agama dan secara susila merupakan perilaku negatif, yang dapat menyebabkan terjadinya hamil pranikah, drop out dari sekolah, juga memberi masukan pada remaja bahwa pernikahan dan mengurus anak itu tidaklah sesederhana yang dibayangkan, karena membutuhkan berbagai persiapan, baik persiapan fisik, psikis, maupun ekonomi.

E. Kajian Penelitian Terdahulu

  Pembahasan mengenai permasalahan hamil di luar nikah, termasuk didalamnya membahas mengenai faktor penyebab hamil di luar nikah dan akibat yang ditimbulkan dari hamil di luar nikah telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Berikut ini adalah penelitian terdahulu yang membahas tentang permasalahan hamil di luar nikah.

1. Anita Indah Sari, Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial

  Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2013, dengan judul skripsi “Fenomena Hamil di Luar Nikah pada Masyarakat Desa Wonokromo Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang melatarbelakangi terjadinya hamil di luar nikah di

  Desa Wonokromo adalah adanya warga yang hamil di luar nikah. Hal ini disebabkan oleh kurangnya perhatian orang tua terhadap anak, seks pra nikah yang dipengaruhi faktor eksternal (teknologi yang semakin canggih, pergaulan bebas, kurangnya pendidikan seks dan kurangnya pendidikan agama). Peristiwa ini mengakibatkan terjadinya kegagalan dalam proses sosialisasi di dalam keluarga. Dampak yang ditimbulkan dari hamil di luar nikah antara lain: hubungan yang tidak harmonis dengan orang tua, kesulitan ekonomi yang di sebabkan sebelum menikah mereka belum bekerja, kesulitan beraktivitas sosial, pertengkaran sepele, mendapatkan sanksi dari warga, masa depan yang tidak jelas, usaha melakukan aborsi. Solusi yang diambil masyarakat desa Wonokromo untuk mengurangi hamil di luar nikah adalah menerapkan peraturan mengenai jam kunjung tamu, mengadakan kegiatan positif untuk anak- anak muda, selalu mengontrol kegiatan anak-anak muda di desa, dan melakukan penyuluhan tentang seks pra nikah. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Anita Indah Sari tahun 2013, meneliti mengenai faktor yang melatarbelakangi terjadinya hamil di luar nikah di Desa Wonokromo Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen. Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis, meneliti tentang faktor, kondisi, serta alasan remaja hamil pranikah melakukan hubungan seksual di tinjau dari kurangnya memahami nilai-nilai pendidikan Islam, di Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang.

2. Novarianto Wijaya Saputra, Fakultas Psikologi Universitas

  Muhammadiyah Surakarta Tahun 2011, dengan judul skripsi “Kecemasan pada Remaja Hamil di L uar Nikah”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perasaan remaja yang hamil di luar nikah saat mengetahui hamil adalah muncul perasaan bingung apabila pacarnya tidak bertanggung jawab, takut dan merasa bersalah terhadap orang tua serta merasa malu dengan lingkungan sekitar. Selain itu remaja yang hamil di luar nikah mengalami kecemasan dalam bentuk kesulitan untuk tidur, tidak nafsu makan, gelisah, khawatir dengan keadaannya, mual, malas beraktivitas, kepala terasa pusing, sering merasa bingung atas kondisi yang tengah dialami, kondisi emosi yang labil, misalkan informan menjadi mudah marah dan mudah lepas kontrol. Sehingga informan masuk kedalam bentuk kecemasan realistic yaitu rasa takut terhadap ancaman atau bahaya- bahaya nyata yang ada dilingkungan informan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian yang dilakukan oleh Novarianto Wijaya Saputra tahun 2011, meneliti mengenai kecemasan pada remaja hamil di luar nikah. Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis, meneliti tentang faktor, kondisi, serta alasan remaja hamil pranikah melakukan hubungan seksual di tinjau dari kurangnya memahami nilai-nilai pendidikan Islam, di Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang.

Dokumen yang terkait

Kehamilan Diluar Nikah dan Putus Sekolah di Kalangan Remaja Putri di Desa Patumbak 1 (Studi Kasus Pada Remaja Putri Desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang)

2 150 117

Kenakalan Remaja di Perkotaan (Studi Kasus Munculnya Fenomena Geng Motor di Kalangan Pelajar di Kota Medan)

5 131 113

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Pembentukan Konsep Diri Remaja - Kehamilan Diluar Nikah dan Putus Sekolah di Kalangan Remaja Putri di Desa Patumbak 1 (Studi Kasus Pada Remaja Putri Desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang)

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Kehamilan Diluar Nikah dan Putus Sekolah di Kalangan Remaja Putri di Desa Patumbak 1 (Studi Kasus Pada Remaja Putri Desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang)

0 0 16

Kehamilan Diluar Nikah dan Putus Sekolah di Kalangan Remaja Putri di Desa Patumbak 1 (Studi Kasus Pada Remaja Putri Desa Patumbak 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang)

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kenakalan Remaja - Kenakalan Remaja di Perkotaan (Studi Kasus Munculnya Fenomena Geng Motor di Kalangan Pelajar di Kota Medan)

0 1 24

PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGA TERHADAP AKHLAK REMAJA (Studi Kasus pada Remaja Desa Glawan Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun 2010) - Test Repository

0 1 109

Pendidikan Agama Islam Pada Remaja Putus Sekolah di Dusun Ampelgading Desa Kenteng Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang - Test Repository

0 0 113

Remaja Putus Sekolah antara Harapan dan Tantangan (Studi di Desa Ngemplak Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang Tahun 2015) - Test Repository

0 1 125

Optimalisasi Bimbingan Pranikah Dalam Membangun Kesiapan Menikah Perspektif Pendidikan Islam (Studi di Lembaga Bimbingan dan Pelatihan (LKP) RADHWA Kabupaten Semarang Tahun 2017) - Test Repository

0 2 101