Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Balikpapan

Kerangka Kelembagaan dan
Regulasi Kota Balikpapan

6-1

6.1

ANALISIS KELEMBAGAAN KOTA BALIKPAPAN

6.1.1

Struktur Organiasasi, Tugas dan Fungsi Masing-masing Unit Terkait

Secara umum Kelembagaan Pemerintah Kota Balikpapan yang berperan dalam Bidang
Ke-Cipta Karya-an meliputi :
1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan
Visi Misi Bappeda Kota Balikpapan
VISI

:


Terwujudnya Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Kota yang Berkualitas
Dalam Rangka Mewujudkan Balikpapan Nyaman Dihuni
MISI

:



Meningkatkan Kualitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Kota.



Meningkatkan Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi Dan Simplifikasi Perencanaan
Pembangunan.



Meningkatkan Pelaksanaan Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan.




Meningkatkan Kualitas Penelitian Dan Pengembangan Pembangunan Daerah.

Struktur organisasi badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan
adalah:

Gambar 6.1
Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan

6-2

Berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Organisasi Dan Tata Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daearah Dan
Lembaga Teknis Daerah, Bappeda Kota Balikpapan mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan
daerah dan penelitian.
Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas, fungsi Bappeda Kota Balikpapan adalah
sebagai berikut :



Perumusan kebijakan teknis perencanaan;



Pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;



Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah
dan penelitian;



Pelaksanaan, pengoordinasian dan pembinaan penelitian;



Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;




Pembinaan kelompok jabatan fungsional;



Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.

2. Dinas Tata Kota dan Perumahan (DTKP) Kota Balikpapan
a) Visi Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Balikpapan adalah “TERWUJUDNYA
TATA RUANG KOTA YANG PRODUKTIF DAN BERKELANJUTAN.”
b) Adapun Misi Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Balikpapan ialah sebagai
berikut :
1. Mengembangkan Sistem Perencanaan Dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
Kota.
2. Mewujudkan Kawasan Perumahan Dan Permukiman Yang Berkualitas.
3. Membangun Sistem Pengawasan Bangunan Yang Efektif.
4. Peningkatan Pelayanan Masyarakat.
Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan
masyarakat, Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Balikpapan ditunjang dengan
struktur organisasi sebagai berikut:

1. Kepala Dinas
2. Sekretariat membawahkan :
1. Sub Bagian Perencanaan Program;
2. Sub Bagian Umum; dan
3. Sub Bagian Keuangan.
3. Bidang Tata Ruang dan Tata Bangunan membawahkan :

6-3

1. Seksi Tata Ruang; dan
2. Seksi Tata Bangunan
4. Bidang Perumahan membawahkan :
1. Seksi Penataan Perumahan Swadaya; dan
2. Seksi Penataan Perumahan Formal.
5. Bidang Pengawasan Bangunan membawahkan :
1. Seksi Pengawasan Bangunan Perumahan dan Permukiman; dan
2. Seksi Pengawasan Bangunan Umum.
6. Unit Pelaksana Teknis Dinas :
7. Kelompok Jabatan Fungsional


Gambar 6.2
Struktur Organisasi Dinas Tata Kota Dan Perumahan (DTKP) Kota Balikpapan

6-4

Tupoksi yang ada di Sekretariat
Sub Bidang Perencanaan Program mempunyai tugas:
-

Melaksanakan penyusunan rencana strategis dinas

-

Melaksanakan penyusunan rencana kegiatan tahunan dinas

-

Melaksanakan verifikasi internal usulan perencanaan program dan kegiatan
dinas


-

Melaksanakan supervisi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

-

Mengumpulkan dan menganalisa data hasil pelaksanaan program dan kegiatan di
bidang-bidang lingkup dinas

-

Melaksanakan pengelolaan data dan dokumentasi pelaksanaan program dan
kegiatan dinas

-

Menyusun laporan pelaksanaan program dan kegiatan dinas

-


Menyiapkan bahan penyusunan LAKIP dinas

-

Melaksanakan Tugas Lainnya yang diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai
dengan peraturan yang berlaku

Sub Bidang Umum mempunyai tugas :
-

Melaksanakan pelayanan administrasi umum dan ketatausahan

-

Mengelola tertib administrasi perkantoran dan kearsipan

-

Melaksanakan tugas kehumasan dan keprotokolan


-

Melaksanakan urusan rumah tangga, keamanan kantor dan mempersiapkan
sarana prasarana kantor

-

Menyusun rencana kebutuhan alat-alat kantor, barang inventaris kantor/ rumah
tangga

-

Melaksanakan pelayanan administrasi perjalanan dinas

-

Melaksanakan

pengadaan,


pemeliharaan

sarana,

prasarana

kantor

dan

pengelolaan inventarisasi barang
-

Menyelenggarakan administrasi kepegawaian

-

Menyusun bahan pembinaan kedisiplinan pegawai

-


Menyiapkan dan memproses usulan pendidikan dan pelatihan Pegawai

-

Mempersiapkan penyelenggaraan bimbingan teknis tertentu dalam rangka
peningkatan kompetensi pegawai

-

Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai dengan
peraturan yang berlaku

6-5

Sub Bidang Keuangan mempunyai tugas :
-

Menyusun rencana usulan kebutuhan anggaran keuangan

-

Mengkoordinir penyusunan RKA/ DPA SKPD

-

Melaksanakan sistem akutansi pengelolaan keuangan SKPD

-

Menyusun laporan keuangan SKPD

-

Mempersiapkan dan menyusun kelengkapan administrasi keuangan

-

Melaksanakan verifikasi kelengkapan bukti-bukti administrasi keuangan

-

Menyusun rekapitulasi penyerapan keuangan sebagai bahan evaluasi kinerja
keuangan

-

Menyusun neraca SKPD

-

Mengkoordinir dan meneliti anggaran perubahan dinas

-

Melaksanakan verifikasi dan perhitungan anggaran dinas

-

Melaksanakan Tugas Lainnya yang diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai
dengan peraturan yang berlaku

Tupoksi Bidang Perumahan
-

Pelaksanaan perencanaan, bimbingan dan bantuan teknis dalam kegiatan
penataan bangunan perumahan formal, perumahan swadaya dan bangunan
pendukung lainnya

-

Pelaksanaan survey dan penelitian dalam rangka penataan bangunan perumahan
formal dan perumahan swadaya

-

Pelaksanaan

evaluasi,

pengkajian

dan

pengarahan

terhadap

perbaikan

lingkungan bangunan perumahan formal dan perumahan swadaya
-

Penyusunan dan penyiapan data untuk bahan evaluasi dan pengembangan
terhadap bangunan perumahan formal dan perumahan swadaya

-

Penyelenggaraan pengaturan terhadap penataan bangunan perumahan formal
dan perumahan swadaya, sarana prasarana dan fasilitas lingkungan meliputi :
Sanitasi, Air Limbah, Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), Drainase dan Jalan
Lingkungan

-

Penyelenggaraan pembinaan terhadap pengelola/ pemilik sarana prasarana dan
fasilitas lingkungan bangunan perumahan formal dan perumahan swadaya

-

Pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan, pengelolaan prasarana dan fasilitas
lingkungan baik perumahan formal maupun perumahan swadaya, meliputi :
Sanitasi, Air Limbah, Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), Drainase dan Jalan
Lingkungan

6-6

-

Penyusuan pedoman penyerahan sarana dan prasarana lingkungan perumahan,
perumahan formal dan perumahan swadaya

-

Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan Permukiman

-

Pelaksanan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai dengan
peraturan yang berlaku

Tupoksi Bidang Pengawasan
-

Pelaksanaan pendataan dan pengawasan bangunan

-

Pelaksanaan penertiban bangunan

-

Pelaksanaan pengawasan terhadap kegiatan perizinan dan konstruksi bangunan
umum dan bangunan perumahan

-

Pemberian pelayanan sertifikasi pemanfaatan bangunan

-

Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai dengan
peraturan yang berlaku

Tupoksi Bidang Tata Ruang dan Tata Bangunan
-

pelaksanaan kegiatan penataan bangunan, perencanaan tata ruang dan tata
bangunan.

-

pengelolaan data informasi, pengevaluasian strategi pengembangan kota,
penyuluhan dan penyebarluasan pola penataan bangunan.

-

pelaksanaan evaluasi strategi pengembangan kota, wujud struktur dan pola
pemanfaatan ruang, penyimpangan dan dampak lingkungan pelaksanaan tata
ruang.

-

pengelolaan informasi, penyuluhan dan penyebarluasan pola penataan bangunan,
rencana tata ruang dan pola penataan perumahan.

-

pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/pimpinan sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

3. Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan
Dinas Pekerjaan Umum (Bidang Pengairan dan Bidang Cipta Karya) (Perwali No.13
Tahun 2009):
Tugas:
Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas menyelenggarakan urusan Pekerjaan
Umum bidang pengairan, kebinamargaan, dan keciptakaryaan yang menjadi

6-7

kewenangan Pemerintah Kota dan tugas pembantuan lainnya sesuai ketentuan
peraturan perundangan yang berlaku. (Pasal 3)
Fungsi:
(d) pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan urusan pekerjaan umum
bidang pengairan, kebinamargaan dan keciptakaryaan yang menjadi kewenangan
pemerintah kota (Pasal 4 point .d)

Gambar 6.3
Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan

4. Badan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan
Badan Lingkungan Hidup (Perwali No.23 tahun 2009):
Tugas:

6-8

Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan pengaturan, perencanaan,
pengoordinasian, pembinaaan, pengawasan dan pengendalian di bidang lingkungan
hidup sesuai dengan ruang lingkup kewenangannya. (pasal 3)
Fungsi:
(e) pengawasan dan pengendalian sumber/ kegiatan yang berpotensi menimbulkan
kerusakan dan pencemaran lingkungan. (Pasal 4 point .e)

Gambar 6.4
Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan

5. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan
Pada tanggal 23 Agustus tahun 2013 berdasarkan Peraturan Daerah Kota Balikpapan
Nomor 3 Tahun 2013, BPBK Kota Balikpapan secara resmi berubah Nomenklatur menjadi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Balikpapan. Perubahan ini juga membawa
BPBD Balikpapan berada di bawah tanggung jawab Sekretaris Kota (Sekkot). Dengan
demikian, Kepala Badan berkoordinasi dengan Sekkot untuk semua jenis urusannya.

6-9

Visi BPBK kota Balikpapan
an ”MENJADI BPBK YANG PROFESIONAL UNT
NTUK MEWUJUDKAN
MASYARAKAT KOTA BALIKP
IKPAPAN YANG TANGGUH DALAM MENGHADA
DAPI BENCANA DAN
KEBAKARAN”.

Visi Misi BPBK Kota Balikpapan
Susunan Organisasi BPBD terdiri
te
atas:
1. Kepala Badan Penanggul
gulangan Bencana Daerah
a. Kepala BPBD dijabat
at secara rangkap (ex-officio) oleh Sekretaris
is D
Daerah Kota.
b. Kepala BPBD memba
bawahi unsur pengarah penanggulangan be
bencana dan unsur
pelaksana penanggula
ulangan bencana.
c. Kepala BPBD bertang
nggungjawab langsung kepada Walikota.
2. Unsur Pengarah Badan
nP
Penanggulangan Bencana Daerah
a. Unsur Pengarah BPBD
BD ditetapkan sesuai dengan ketentuan pera
eraturan perundangundangan yang berlak
laku.
b. Unsur Pengarah se
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di
ditetapkan dengan
Keputusan Walikota.
3. Unsur Pelaksana Badan
n Penanggulangan
P
Bencana Daerah
a. Unsur pelaksana bera
rada di bawah dan bertanggungjawab kepada
da Kepala BPBD.
b. Unsur pelaksana mem
empunyai tugas melaksanakan penanggulanga
ngan bencana secara
terintegrasi meliputi
ti tahap prabencana, saat tanggap darurat, da
dan pasca bencana.

6-10

c. Unsur pelaksana dipimpin oleh seorang Kepala Pelaksana yang membantu Kepala
BPBD dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi unsur pelaksana dan menjalankan
tugas Kepala BPBD sehari-hari.
d. Unsur Pelaksana menyelenggarakan fungsi:
 pengoordinasian, pengkomandoan dan pelaksana kegiatan penanggulangan
bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh;
 pemantauan dan evaluasi kegiatan penanggulangan bencana ;
 pemberian pedoman dan arahan terhadap upaya penanggulangan bencana dan
kedaruratan; dan
 pemberian dukungan, bantuan dan pelayanan dibidang sosial, kesehatan,
sarana dan prasarana, informasi dan komunikasi, transportasi, keamanan dan
dukungan lain terkait dengan masalah bencana dan kedaruratan.
e. Fungsi pengoordinasian, pengkomandoan dan pelaksana kegiatan:
 fungsi koordinasi dilaksanakan secara terintegrasi dengan sektor-sektor terkait
pada tahap pra bencana dan pasca bencana;
 fungsi komando dilaksanakan pada saat tanggap darurat sesuai dengan sistem
komando penanganan darurat bencana; dan
 fungsi pelaksana dilaksanakan secara terintegrasi dengan sektor-sektor terkait
pada tahap pra bencana, saat tanggap darurat, dan pasca bencana.
Susunan Organisasi Unsur Pelaksana BPBD, terdiri dari:
a. Kepala Pelaksana;
b. Sekretariat Unsur Pelaksana, membawahi:
-

Sub Bagian Perencanaan Program;

-

Sub Bagian Umum;

-

Sub Bagian Keuangan.

b. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, membawahi :
-

Seksi Pencegahan Bencana;

-

Seksi Kesiapsiagaan.

c. Bidang Kedaruratan dan Logistik, membawahi:
-

Seksi Tanggap Darurat, Evakuasi dan Kebakaran;

-

Seksi Logistik dan Perbekalan.

d. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, membawahi:
-

Seksi Rehabilitasi;

-

Seksi Rekonstruksi.

e. Unit Pelaksana Teknis.

6-11

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Gambar 6.5
Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan

6. Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Permakaman (DKPP) Kota Balikpapan
Visi Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Permakaman Kota Balikpapan

6-12

“BALIKPAPAN BERSIH, INDAH DAN NYAMAN”
Misi Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Permakaman Kota Balikpapan
a. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan layanan kebersihan.
b. Meningkatkan kualitas layanan Pertamanan dan Permakaman.
c. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kebersihan dan kenyamanan
lingkungan.
d. Meningkatkan ketertiban administrasi keuangan, SDM dan perkantoran.
Berdasarkan Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 12 Tahun 2009 tentang Uraian
Tugas dan Fungsi Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Balikpapan,
DKPP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan bidang kebersihan, pertamanan
dan

permakaman

yang

menjadi

kewenangan

Pemerintah

Kota dan

tugas

pembantuan lainnya sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

Gambar 6.6
Struktur Organisasi Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Permakaman (DKPP) Kota
Balikpapan

6-13

7. PDAM Kota Balikpapan
PDAM kota Balikpapan berdiri berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 1976,
dan diperbaharui dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 dan Peraturan
Daerah

Kota

memiliki

Balikpapan

Nomor

:

08

Tahun

2011.

PDAM

Balikpapan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Balikpapan Tahun 2011 – 2016. Adapun

Kota

Visi yang dimiliki adalah : “Menjadikan

PDAM kota Balikpapan sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia
dengan memperhatikan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan”, dengan
misi:


Membangun komunikasi yang kuat dengan para stake holder termasuk
pelanggan;



Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia secara terus menerus;



Meningkatkan produktivittas dengan penerapan teknologi terkini;



Mengelola perusahaan secara transparan, efisien dan efektif; memperhatkan
kesejahteraan karyawan,

Keputusan Walikota Balikpapan tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja
Perusahaan Daerah Air Minum Kota Balikpapan, dengan susunan pDewan Pengawas
Periode Tahun 2013 – 2015, sebagai berikut :
Ketua

: Sayid MN Fadli

Sekretaris

: Tamzil Yusuf

Anggota

: Sudjatmiko

6-14

Gambar 6.7
Struktur Organisasi PDAM Kota Balikpapan

6-15
15

6.1.2

Potensi

dan

Persoalan

Terkait

Organisasi

dan

Tata

Laksana

Pembangunan Infrastruktur
Potensi dan persoalan terkait organisasi dan tata laksana pembangunan infrastruktur
Bidang Cipta Karya di Kota Balikpapan, antara lain:
1.

Pemerintah Daerah Kabupaten belum membentuk dan mengkoordinasikan unit
pelaksanaan yang bertanggung jawab atas penanganan air limbah domestik.

2.

Belum meningkatnya kemampuan unit pelaksana yang ada dan belum teraturnya untiunit tersebut untuk melakukan tugas mereka yang baru. Namun demikian pendirian
organisasi baru hanya diperbolehkan ketika sangat diperlukan, dan sangat tergantung
dari klasifikasi kota, karakteristik masyarakat, potensi masyarakat, serta peraturan
yang berlaku.

3.

Untuk mengelola air limbah setempat termasuk pengangkutan dan pengolahan akhir di
IPLT belum diserahan kepada Dinas Pekerjaan Umum atau Dinas Kebersihan.

4.

Untuk pengelolaan air limbah terpusat pada jangka pendek, bentuk kelembagaannya
belum ditampung di bawah PDAM, yang merupakan Unit Pengelola Unit Teknis (UPT)
tersendiri yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama PDAM terhadap
permasalahan teknis, operasi / pemeliharaan. Padahal PDAM telah memiliki sumber
daya, keahlian teknis dan administrasi. Hal ini karena perlu dilakukan kelayakan
finansial dan ekonomi dikaitkan dengan tanggung jawab pemulihan biaya investasi dan
biaya operasi/ pemeliharaannya (cost recover) agar pengelolaan air limbah ini tidak
mengalami kerugian.

5.

Tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah belum sinkron dalam
pembangunan prasarana.

6.

Belum adanya program pelatihan bagi staf pemerintah daerah dan penyuluhan sanitasi
yang bersifat nasional.

7.

Belum dibuatnya rencana kegiatan (Action Plan) di daerah masing-masing dengan
penekanan pada pelaksanaan sanitasi setempat, membangun fasilitas kakus komunal,
melaksanakan proyek sewerage dengan bantuan dana dari pemerintah pusat jika
memungkinkan dan memelihara sistem sewerage dan penyedotan lumpur tinja serta
mengawasi dan mengendalikan bantuan teknik bagi fasilitas sanitasi setempat.

8.

Proyek sanitasi setempat yang ada belum diperluas dan dikembangkan menjadi suatu
program yang berkesinambungan.

9.

Pemerintah daerah belum mengkoordinasikan program penanganan air limbah dengan
proyek perbaikan kampung (KIP) dan instansi daerah lainnya yang terkait.

6-16

6.1.3

Analisis Kebutuhan SDM

Pegawai merupakan salah satu aset utama suatu instansi yang menjadi perencana dan
pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan,
keinginan, status, dan latar belakang pendidikan, usia dan jenis kelamin yang heterogen
yang dibawa ke dalam suatu organisasi. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia harus
sesuai dengan kebutuhan organisasi supaya efektif dan efisien menunjang tercapainya
tujuan (Hasibuan, 2011:27). Penyelenggaraan pemerintahan yang efisien dan efektif
menjadi tuntutan diera globalisasi yang sarat dengan persaingan dan keterbatasan disegala
bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya aparatur dalam
pelaksanaan urusan pemerintahan. Yang terjadi saat ini profesionalisme yang diharapkan
belum sepenuhnya terwujud.
Masalah mutu dan profesionalisme sumber daya manusia (SDM) juga tak kalah pentingnya
direformasi. Birokrasi yang selama ini diisi lebih banyak oleh kalangan PNS, sebagai SDM
utama, setidaknya membutuhkan penyegaran kembali, terutama yang menyangkut mental
atau mindset pegawai dari yang bermental PNS menjadi bermental LSM.
Karena itu beberapa hal pokok penting dicatat. Pertama, pegawai PNS harus mendasarkan
orientasi pekerjaannya bukan saja sebagai abdi negara tapi juga abdi masyarakat (pelayan
publik). Dalam hal ini PNS yang digaji negara semestinya menyadari bahwa tugas dan
tanggung jawabnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat itu harus mengedepankan
sikap altruistik atau kepentingan kelompok banyak. Sikap individualistik dalam bekerja
justru sangat kontra produktif dengan amanah yang diembannya.
Badan Kepegawaian Daerah Kota Balikpapan merupakan lembaga yang bertugas
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang manajemen kepegawaian daerah, khususnya
di Kota Balikpapan. Berdasarkan hal tersebut maka aspek- aspek yang mendukung segala
bentuk dan fungsi BKD Kota Balikpapan haruslah berkualitas dan profesional salah satunya
adalah sumber daya manusianya.
Oleh karena itu, Badan Kepegawaian Daerah Kota Balikpapan harus dapat mengoptimalkan
penerapan fungsi manajemen ke arah yang lebih profesional dalam bidang ketatalaksanaan
dan
kepegawaian serta pendayahgunaan aparatur negara lainnya melalui analisis jabatan serta
pendidikan dan latihan rutin bagi setiap pegawainya sebagai upaya peningkatan
profesionalisme kinerja fungsi organisasi. Bertolak dari latar belakang yang telah
dipaparkan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Kebutuhan Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Balikpapan.”

6-17

Adapun masalah yang timbul pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Balikpapan yaitu:
Bagaimana perencanaan kebutuhan pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota
Balikpapan berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja?

6.2

ANALISIS REGULASI KOTA BALIKPAPAN

Bagian ini berisikan gambaran umum analisis regulasi yang sudah ada dan regulasi yang
diperlukan Daerah dalam pelaksanaan tugas, fungsi, serta kewenangannya pada
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya di Kota Balikpapan.

Tabel 1.1 Matriks Kebutuhan Regulasi Kota Balikpapan

NO

ARAH REGULASI
DAN/ATAU
KEBUTUHAN
REGULASI

URGENSI
PEMBENTUKAN
BERDASARKAN
EVALUASI REGULASI
EKSISTING, KAJIAN
DAN PENELITIAN

SUBSTANSI
ARAHAN
REGULASI

UNIT
PENANGGUNG
JAWAB

UNIT
TERKAIT/
INSTITUSI

TARGET
PENYELESAIAN

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

Keterangan pengisian :
(1) Nomor
(2) Nama Perda/Perbub/Perwali yang sudah ada atau yang dibutuhkan oleh Kabupaten/Kota
(3) Alasan pembentukan regulasi
(4) Isi dan arahan regulasi eksisting atau yang dibutuhkan
(5) SKPD yang bertanggung jawab
(6) Institusi/SKPD lain yang terkait
(7) Waktu target penyelesaian regulasi

6-18