Dokumen Sayembara Tetenger Kampung (Ulang)

(1)

Dokumen Sayembara

(ULANG)

SAYEMBARA MASTER PLAN DAN DESAIN

TETENGER KAMPUNG DI KOTA SURAKARTA

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA


(2)

D O K U M E N S A Y E M B A R A ( U L A N G )

Nomor: 027/609

Tanggal: 14 Nopember 2016

untuk

SAYEMBARA MASTER PLAN DAN DESAIN TETENGER KAMPUNG DI

KOTA SURAKARTA

POKJA ULP SAYEMBARA MASTER PLAN DAN DESAIN TETENGER KAMPUNG BAGIAN PEMERINTAHAN UMUM SEKRETARIAT DAERAH KOTA SURAKARTA


(3)

DAFTAR ISI

BAB I. UMUM ... 1

BAB II. PENGUMUMAN SAYEMBARA ... 2

BAB III. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP) ... 4

A. UMUM ... 4

1. LINGKUP PEKERJAAN ... 4

2. SUMBER DANA... 4

3. PESERTA SAYEMBARA ... 4

4. PERSYARATAN PESERTA SAYEMBARA ... 4

5. LARANGAN KORUPSI,KOLUSI, DAN NEPOTISME (KKN) SERTA PENIPUAN ... 4

6. LARANGAN PERTENTANGAN KEPENTINGAN ... 5

7. SATU PENAWARAN TIAP PESERTA ... 5

B. DOKUMEN SAYEMBARA ... 5

8. ISI DOKUMEN SAYEMBARA ... 5

9. BAHASA DOKUMEN SAYEMBARA ... 5

10. PEMBERIAN PENJELASAN ... 5

11. PERUBAHAN DOKUMEN SAYEMBARA ... 7

12. TAMBAHAN WAKTU PEMASUKAN DOKUMEN DOKUMEN KARYA PESERTA... 7

C. PENYIAPAN PENAWARAN DAN KUALIFIKASI ... 7

13. BIAYA DALAM PENYIAPAN DOKUMEN KARYA PESERTA... 7

14. BAHASA DOKUMEN KARYA PESERTA ... 7

15. DOKUMEN KARYA PESERTA ... 8

16. PAKTA INTEGRITAS ... 8

D. PEMASUKAN DOKUMEN PENAWARAN... 8

17. PENYAMPULAN DAN PENANDAAN SAMPUL DOKUMEN KARYA PESERTA ... 8

18. PENYAMPAIAN DOKUMEN KARYA PESERTA ... 9

19. BATAS AKHIR WAKTU PEMASUKAN DOKUMEN KARYA PESERTA ... 9

20. DOKUMEN KARYA PESERTA TERLAMBAT ... 9

E. PEMBUKAAN DAN EVALUASI PENAWARAN ... 10

21. PEMBUKAAN DOKUMEN KARYA PESERTA ... 10

22. EVALUASI KARYA PESERTA ... 11

F. PEMENANG SAYEMBARA ... 14

23. PENETAPAN PEMENANG SAYEMBARA ... 14

24. PENGUMUMAN PEMENANG SAYEMBARA ... 14

25. PENUNJUKAN PEMENANG SAYEMBARA ... 14

26. KERAHASIAAN PROSES ... 14

G. SAYEMBARA GAGAL ... 14

27. SAYEMBARA GAGAL ... 14

BAB IV. JADWAL SAYEMBARA... 16


(4)

BAB VI. BENTUK DOKUMEN LAIN ... 32

1. PAKTA INTEGRITAS ... 32

2. SURAT PERNYATAAN ... 33


(5)

BAB I. UMUM

A. Dokumen Pengadaan ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahan dan aturan turunannya

B. Dalam Dokumen Pengadaan ini dipergunakan pengertian, istilah dan singkatan sebagai berikut :

- Sayembara : Metode pemilihan yang memperlombakan gagasan

orisinal, kreatifitas dan inovasi tertentu yang harga /biayanya tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan;

- KAK : Kerangka Acuan Kerja;

- PPK : Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang

bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan;

- Pokja ULP : Kelompok Kerja ULP (Unit Layanan Pengadaan) yang berfungsi untuk melaksanakan Pengadaan melalui metode sayembara;

C. Pengadaanmelalui sayembaraini dibiayai dari sumber pendanaan APBD Kota Surakarta Tahun 2016.

D.Pokja ULP mengumumkan hasil penetapan pemenang melalui alamat website:

Http://www.surakarta.go.idd an Http://lpse.surakarta.go.id


(6)

PENGUMUMAN SAYEMBARA

Nomor: 027/610

Pokja ULP Sayembara Master Plan dan Desain Tetenger Kampung Bagian Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Surakarta Tahun Anggaran 2016 akan melaksanakan sayembara untuk paket pekerjaan sebagai berikut :

1. Paket Pekerjaan

Nama paket pekerjaan : Sayembara Master Plan dan Desain Tetenger Kampung di Kota Surakarta

Lingkup pekerjaan : Menyusun proposal desain perancangan Tetenger Kampung yang berupa pendalaman konsepsi perancangan yang siap dibangun terdiri dari perancangan Tetenger Kampung dan lingkungan di sekitarnya dalam desain terpadu yang mencakup kesatuan konsep Path (jalur), Edge (tepian), District (kawasan), Node (simpul), serta Landmark (tetenger) sendiri, termasuk penataan utilitas, street furniture dan vegetasi

Nilai Pagu Anggaran : Rp 75.000.000,-(Tujuh puluh lima juta rupiah)

Sumber pendanaan : APBD Tahun Anggaran 2016

2. Rincian Hadiah

 Juara I : Rp. 40.000.000,- (empat puluhjuta rupiah)  Juara II : Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah)  Juara III : Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) Besaran hadiah sudah termasuk pajak yang harus dibayarkan pemenang 3. Persyaratan Peserta

Sayembara ini terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya bagi penyedia jasa yang memenuhi persyaratan kualifikasi:

a. Peserta merupakan arsitek profesional bersertifikat minimal SKA Pratama; b. Bagi peserta kelompok/badan usaha penanggung jawab kelompok/badan

usaha harus arsitek profesional bersertifikat minimal SKA Pratama; 4. Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Sayembara:

Hari/Tanggal : Senin, 14 Nopember 2016 s/d Senin, 21 Nopember 2016 Waktu : 08.00 s.d.15.00 WIB

Tempat dan alamat : Bagian Pemerintahan Umum Setda Kota Surakarta Jl. Jend.Sudirman No. 2 Tlp & Fax. (0271)642020 atau E-mail:[email protected]

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

S E K R E T A R I A T D A E R A H

Jl. Jendral Sudirman No. 2 Telp. (0271) 642020 Telex. 625252 Fax. (0271) 644308


(7)

5. Jadwal Pelaksanaan Sayembara:

No Kegiatan Hari/Tanggal Waktu

a. Pemberian Penjelasan Rabu, 16 Nopember 2016 09.00 s/d selesai

b. Batas akhir Pemasukan

Proposal Karya Peserta Jumat, 2 Desember 2016 09.00 WIB

c. Pembukaan Dokumen Karya

Peserta Jumat, 2 Desember 2016 09.15 WIB

d. Evaluasi Administratif Jumat, 2 Desember 2016

e. Evaluasi Teknis (Penjurian) Senin, 5 Desember 2016 s/d

Selasa, 6 Desember 2016

f. Pengumuman Pemenang Rabu, 7 Desember 2016

6. Pendaftaran dan pengambilan Dokumen Sayembara dapat diwakilkan dengan membawa surat tugas dari Peserta/Ketua Team (Kelompok) dan kartu pengenal 7. Seseorang dilarang mewakili lebih dari 1 (satu) Peserta/Ketua Team (Kelompok)

dalam mendaftar dan mengambil Dokumen Sayembara.

8. Calon peserta sayembara pada waktu mendaftar diwajibkan mengisi form pendaftaran sebagaimana terlampir pada pengumuman ini untuk mendapatkan No. Registrasi Peserta dari panitia sayembara.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi langsung panitia sayembara di Bagian Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Surakarta Telp. (0271)642020dan atau lewat e-mail: [email protected] /

Contact person saudaraDamas No. Telp. 081291477010 Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian.

Mengetahui,

KEPALA BAGIAN PEMERINTAHAN UMUM SETDA KOTA SURAKARTA SELAKU

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

TTD

Drs. JONI HARI SUMANTRI. MM Pembina Tingkat I

NIP: 19620909 199003 1 010

Surakarta, 14 Nopember 2016 Pokja ULP Sayembara Master Plan dan

Desain Tetenger Kampung Bagian Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah

Kota Surakarta Tahun Anggaran 2016 Ketua,

TTD

ISWAN FITRADIAS P, ST. NIP: 19800811 200604 1 019


(8)

BAB III. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)

A. Umum 1. Lingkup

Pekerjaan

1.1 Pokja ULP mengumumkan kepada calon peserta untuk menyampaikandokumenkarya peserta atas paket pekerjaanSayembara Master Plan dan Desain Tetenger Kampung di Kota Surakarta.

2. Sumber Dana 2.1 Sayembara ini dibiayai dari APBD Kota Surakarta Tahun 2016.

3. Peserta Sayembara

3.1 Sayembara ini dapat diikuti oleh peserta perorangan, kelompok dan badan usaha

4. Persyaratan Peserta Sayembara

4.1 Peserta perorangan harus arsitek bersertifikat SKA Pratama / Madya / Utama

4.2 Peserta Kelompok / badan usaha, penanggung jawab

team/kelompok harus arsitek professional

bersertifikat SKA Pratama / Madya / Utama. 5. Larangan

Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta Penipuan

5.1 Peserta dan pihak yang terkait dengan sayembara ini berkewajiban untuk mematuhi etika sayembara dengan tidak melakukan tindakan sebagai berikut: a. berusaha mempengaruhi anggota Pokja ULP dalam

bentuk dan cara apapun, untuk memenuhi keinginan peserta yang bertentangan dengan

Dokumen Sayembara, dan/atau peraturan

perundang-undangan;

b. melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk mengatur hasil pemilihan, sehingga mengurangi/menghambat/

memperkecil/meniadakan persaingan yang sehat dan/atau merugikan pihak lain;

c. membuat dan/atau menyampaikan dokumen

dan/atau keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan dalam Dokumen Pemilihan.

5.2 Peserta yang terbukti melakukan tindakan

sebagaimana dimaksud dalamangka4.1 di atas dikenakan sanksi-sanksi sebagai berikut:

a. sanksi administratif, seperti digugurkan dari proses sayembara, ataupembatalan penetapan pemenang; b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam;

c. gugatan secara perdata; dan/atau

d. pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang. 5.3 Pengenaan sanksi dilaporkan oleh Pokja ULP kepada


(9)

6. Larangan Pertentangan Kepentingan

6.1 Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi dan perannya, dilarang memiliki/melakukan peran ganda atau terafiliasi.

6.2 Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kota Surakarta dilarang menjadi peserta kecuali cuti di luar tanggungan negara

7. Satu Dokumen Karya Peserta Tiap Peserta

Setiap peserta, hanya boleh memasukkan satu dokumen karya peserta.

B. Dokumen Sayembara 8. Isi Dokumen

Sayembara

8.1 Dokumen Sayembara terdiri dari:

a. Umum;

b. Pengumuman;

c. Instruksi Kepada Peserta (IKP); d. Kerangka Acuan Kerja (KAK); e. Pakta Integritas

8.2 Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan isi Dokumen Sayembara ini. Kelalaian menyampaikan Dokumen Karya Peserta yang tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Sayembaraini sepenuhnya merupakan resiko peserta. 9. Bahasa

DokumenSayem bara

Dokumen Sayembara beserta seluruh korespondensi tertulis dalam proses pengadaan menggunakan Bahasa Indonesia.

10. Pemberian Penjelasan

10.1 Pemberian penjelasan dilakukan di tempat dan pada waktu yang ditentukan, dihadiri oleh para peserta yang terdaftar. Pemberian penjelasan dilaksanakan pada:

 Hari/Tgl : Rabu, 16 Nopember 2016

 Waktu : 09.00 WIB s/d selesai

 Tempat : Ruang Rapat Bagian Pemerintahan

Umum Sekretariat Daerah Kota

Surakarta Jl. Jend. Sudirman No. 02 10.2 Ketidakhadiran peserta pada saat pemberian

penjelasan tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan dokumen karya peserta. 10.3 Pemberian Penjelasan hanya dapat dihadiri oleh

peserta yang terdaftar / yang mewakili dengan membawa surat kuasa dan tanda pengenal

10.4 Dalam pemberian penjelasan, Pokja ULP menjelaskan kepada peserta mengenai:

a. Kerangka Acuan Kerja; b. Persyaratan sayembara;

c. cara penyampaian dokumen karya peserta;

d. kelengkapan yang harus dilampirkan bersama dokumen karya peserta;

e. jadwal pemasukan dan pembukaan Dokumen karya peserta;


(10)

f. metode dan tata cara evaluasi; g. unsur-unsur yang dinilai juri;

h. pagu anggaran dan rincian imbalan/hadiah. 10.5 Pemberian penjelasan dilakukan dengan cara:

a. Penjelasan administrasi dilakukan oleh panitia pengadaan; dan

b. Penjelasan teknis dilakukan oleh Tim Juri/Tim Ahli.

10.6 Apabila dipandang perlu, Pokja ULP dapat memberikan penjelasan lanjutan dengan cara melakukan peninjauan lapangan. Biaya peninjauan lapangan ditanggung oleh peserta

10.7 Pemberian penjelasan, pertanyaan dari peserta, jawaban dari Pokja ULP dan Tim Juri, perubahan substansi dokumen, hasil peninjauan lapangan, serta keterangan lain dituangkan dalam Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) yang ditandatangani oleh anggota pokja ULP dan minimal 1 (satu) wakil dari peserta yang hadir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Sayembara

10.8 Apabila tidak ada satu pun peserta yang hadir atau yang bersedia menandatangani BAPP maka BAPP cukup ditandatangani oleh anggota pokja ULP dan Tim Juri yang hadir.

10.9 Apabila dalam BAPP sebagaimana dimaksud pada angka 9.7 di atas terdapat hal-hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu ditampung, maka Pokja ULP menuangkan ke dalam Adendum Dokumen Sayembara yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari Dokumen Sayembara.

10.10 Perubahan spesifikasi teknis, gambar dan/atau nilai total hadiah, harus mendapatkan persetujuan PPK sebelum dituangkan dalam Adendum Dokumen Sayembara.

10.11 Apabila ketentuan baru atau perubahan penting tersebut tidak dituangkan dalam Adendum Dokumen Sayembara maka ketentuan baru atau perubahan tersebut dianggap tidak ada dan ketentuan yang berlaku adalah yang tercantum dalam Dokumen Sayembara yang awal.

10.12 Peserta diberitahu oleh Pokja ULP untuk mengambil

salinan BAPP dan/atau Adendum Dokumen

Sayembara.

10.13 Peserta dapat mengambil salinan BAPP dan/atau Adendum Dokumen Sayembara yang disediakan oleh Pokja ULP atau mengunduhnya melalui alamat website Http://www.surakarta.go.id


(11)

11. PerubahanDok umenSayemba ra

11.1 Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum batas akhir waktu pemasukan penawaran, Pokja ULP dapat

menetapkan AdendumDokumen Sayembara,

berdasarkan informasi baru yang mempengaruhi substansi pekerjaan.

11.2 Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Sayembara. 11.3 Peserta diberitahu oleh Pokja ULP untuk mengambil

salinan Adendum Dokumen Sayembara.

11.4 Peserta dapat mengambil salinan Adendum Dokumen Sayembara yang disediakan oleh Pokja ULP atau

mengunduhnya melalui alamat website

Http://www.surakarta.go.id atau

Http://lpse.surakarta.go.id

12. Tambahan Waktu Pemasukan Dokumen Karya Peserta

Dalam Adendum Dokumen Sayembara, Pokja ULP dapat memberikan tambahan waktu untuk memasukkan Dokumen Karya Peserta.

C. Penyiapan Dokumen Karya Peserta 13. Biaya dalam

Penyiapan Dokumen Karya Peserta

Peserta menanggung semua biaya dalam penyiapan dan penyampaian dokumen karya peserta.

14. Bahasa Dokumen Karya Peserta

14.1Semua Dokumen Karya Peserta harus menggunakan Bahasa Indonesia.

14.2 Dokumen penunjang yang terkait dengan Dokumen Karya Peserta dapat menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa asing.

14.3 Dokumen penunjang yang berbahasa asing perlu disertai penjelasan dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka yang berlaku adalah penjelasan dalam Bahasa Indonesia.


(12)

15. Dokumen Karya Peserta

15.1Dokumen Karya Peserta yang disampaikan oleh peserta terdiri dari 1 (satu) sampul yang memuat

DokumenAdministrasi dan Dokumen Teknis.

Dimungkinkan materi karya peserta dalam bentuk

gambar-gambar dapat disampaikan terpisah

dimasukkan kedalam tabung dengan cara digulung. 15.2 DokumenAdministrasi terdiri dari

a. Salinan Sertifikat Keahlian dalam bidang arsitektur ( minimal SKA Pratama)

b. Salinan kartu identitas untuk peserta

perorangan/kelompok, akte pendirian badan usaha untuk peserta badan usaha;

c. Salinan NPWP;

d. Pakta Integritas Peserta. e. Surat Pernyataan

15.3 Dokumen Teknis terdiri dari:

a. Falsafah/konsep/ide/gagasan secara tertulis

b. Gambar-gambar perancangan

c. Estimasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan

d. Dokumen lain yang dipersyaratkan:

 CD berisi soft copy seluruh hasil karya tertulis dan gambar perancangan

 DVD Visualisasi Rancangan 3 Dimensi dan movie dengan format MP4

16. Pakta Integritas

16.1 Peserta berkewajiban untuk mengisi dan melengkapi Pakta Integritas.

16.2 Pakta Integritas harus ditandatangani olehpeserta yang mengikuti sayembara.

16.3 Pakta integritas berisi ikrar untuk mencegah dan tidak melakukan dan akan melaporkan terjadinya kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN).

D. Pemasukan Dokumen Karya Peserta 17. Penyampulan

dan Penandaan Sampul

Dokumen Karya Peserta

17.1 Dokumen Karya Peserta disampaikan sebanyak 1 (satu) rangkap.

17.2Dokumen Administrasi dan Dokumen Teknis,

dimasukkan dalam 1 (satu) sampul penutup dan

ditulis “Dokumen Karya Peserta”. Selanjutnya sampul penutup tersebut juga ditulis nama paket pekerjaan, nomor kepesertaan dari panitia sayembara, serta ditujukan kepada Pokja ULP Sayembara Master Plan dan Desain Tetenger Kampung Bagian Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Surakarta Tahun Anggaran 2016dengan alamat : Bagian Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Surakarta.

17.3 Seluruh sampul penutup tersebut dimasukan ke dalam 1 (satu) sampul luar untuk menjaga kerahasiaannya.


(13)

17.4 Bila sampul Dokumen Karya Peserta tidak direkat, Pokja ULP tidak bertanggung jawab atas risiko yang mungkin timbul terhadap Dokumen Penawaran. 18. Penyampaian

Dokumen Karya Pesrta

18.1 Peserta menyampaikan langsung Dokumen Karya Peserta kepada Pokja ULP sesuai jadwal yang ditetapkan dalam Dokumen Sayembara.

18.2 Peserta dapat menyampaikan Dokumen Karya Peserta melalui pos/jasa pengiriman dengan ketentuan sudah diterima Pokja ULP sebelum batas akhir pemasukan karya peserta serta segala risiko keterlambatan dan kerusakan dokumen menjadi risiko peserta.

18.3 Dalam hal Dokumen Karya Peserta disampaikan melalui pos/jasa pengiriman, maka sampul penutup dimasukan ke dalam 1 (satu) sampul luar yang mencantumkan nama paket pekerjaan dan alamat Pokja ULP.

18.4 Peserta boleh menarik, mengganti, mengubah dan menambah dokumen penawarannya, sebelum batas akhir waktu pemasukan Dokumen Penawaran.

18.5 Penarikan, penggantian, pengubahan, atau

penambahan Dokumen Penawaran harus

disampaikan secara tertulis dan disampul serta diberikan tanda dengan penambahan pencantuman

kata “PENARIKAN”, “PENGGANTIAN”, “PENGUBAHAN” atau ”PENAMBAHAN”, sesuai

dengan isi sampul tanpa mengambil Dokumen Karya Peserta yang sudah disampaikan sebelumnya.

19. Batas Akhir Waktu Pemasukan Dokumen Karya Peserta

Dokumen karya peserta harus disampaikan kepada atau harus sudah diterima oleh Pokja ULP paling lambat :

 Hari/Tgl : Jumat, 2 Desember 2016

 Waktu : 09.00 WIB

 Tempat : Bagian Pemerintahan Umum

Sekretariat Daerah Kota Surakarta Jl. Jend. Sudirman No. 02

20. Dokumen

Karya Peserta Terlambat

20.1 Setiap dokumen karya peserta yang diterima oleh Pokja ULP setelah batas akhir waktu pemasukan karya peserta akan ditolak dan dikembalikan kepada peserta yang bersangkutan dalam keadaan tertutup (sampul tidak dibuka).

20.2 Terhadap dokumen karya peserta terlambat yang disampaikan melalui pos/jasa pengiriman, Pokja ULP

akan memberitahukan kepada peserta yang

bersangkutan untuk mengambil kembali penawaran tersebut.


(14)

E. Pembukaan dan Evaluasi Penawaran 21. Pembukaan

Dokumen Karya Peserta

21.1 Dokumen Karya Peserta dibuka di hadapan peserta pada waktu dan tempat sesuai ketentuan, yang dihadiri paling kurang 2 (dua) peserta sebagai saksi. Pembukaan dokumen karya peserta akan dibuka pada:

 Hari/Tgl : Jumat, 2 Desember 2016  Waktu : 09.15 WIB s/d selesai

 Tempat : Ruang Rapat Bagian Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Surakarta Jl. Jend. Sudirman No. 02 21.2 Apabila tidak ada peserta atau hanya ada 1 (satu)

peserta sebagai saksi, maka Pokja ULP menunda pembukaan Dokumen Karya Peserta selama 2 (dua) jam.

21.3 Apabila setelah ditunda selama 2 (dua) jam, hanya ada 1 (satu) atau tidak ada peserta sebagai saksi, maka pembukaan Dokumen Karya Peserta tetap dilanjutkan dengan menunjuk saksi tambahan di luar Pokja ULP yang ditunjuk oleh Pokja ULP. 21.4 Pokja ULP membuka kotak/tempat penyimpanan

dokumen dihadapan para peserta.

21.5 Pokja ULP meneliti isi kotak/tempat penyimpanan dokumen dan menghitung jumlah Dokumen Karya Peserta yang masuk dihadapan peserta.

21.6 Apabila karya peserta yang masuk kurang dari 10 (sepuluh) peserta maka seleksi dinyatakan gagal. 21.7 Dokumen Karya Peserta dengan sampul bertanda

“PENARIKAN”, ”PENGGANTIAN”, ”PENGUBAHAN”, atau ”PENAMBAHAN” harus

dibuka dan dibaca terlebih dahulu.

21.8 Dokumen Karya Peserta yang telah masuk tidak dibuka, apabila dokumen dimaksud telah disusuli

dokumen dengan sampul bertanda “PENARIKAN”

21.9 Pokja ULP membuka Dokumen Karya Peserta di hadapan peserta kemudian dijadikan lampiran Berita Acara Pembukaan Dokumen Penawaran.

21.10 Pokja ULP memeriksa dan menunjukkan

dihadapan peserta mengenai kelengkapan Dokumen Karya Peserta, yang meliputi:

a. Dokumen administratif; b. Dokumen teknis.

21.11 Pokja ULP tidak boleh menggugurkan penawaran pada waktu pembukaan kecuali untuk peserta yang terlambat memasukkan penawaran.


(15)

21.12 Salah satu anggota pokja ULP bersama 1 (satu) saksi memaraf Dokumen Karya Pesertayang bukan miliknya.

21.13 Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan penawaran, maka penyebab penundaan tersebut harus dimuat dengan jelas di dalam Berita Acara. 21.14 Pokja ULP segera membuat Berita Acara

Pembukaan Dokumen Karya Pesertayang

sekurang-kurangnya memuat: a. nama paket dan pagu anggaran; b. nomor registrasi peserta;

c. jumlah Dokumen Karya Peserta yang masuk; d. jumlah Dokumen Karya Peserta yang lengkap

dan tidak lengkap;

e. kelainan-kelainan yang dijumpai dalam Dokumen Karya Peserta (apabila ada);

f. keterangan lain yang dianggap perlu; dan g. tanggal pembuatan berita acara.

21.15 Setelah dibacakan dengan jelas, Berita Acara ditandatangani oleh anggota pokja ULP yang hadir dan 2 (dua) orang saksi.

21.16 Berita Acara dilampiri Dokumen Karya Peserta. 21.17 Salinan Berita Acara dibagikan kepada peserta

yang hadir tanpa dilampiri Dokumen Karya Peserta dan Pokja ULP dapat mengunggah salinan

tersebut melalui alamat website

www.surakarta.go.id atau

Http://lpse.surakarta.go.id 22. Evaluasi Karya

Peserta

22.1 Semua ketentuan IKP mengenai evaluasi

penawaran berlaku untuk setiap metode evaluasi, kecuali dalam klausul diatur atau disebutkan secara khusus hanya berlaku untuk salah satu metode evaluasi saja.

22.2 Penawaran dievaluasi dengan cara memeriksa dan membandingkan Dokumen Karya Peserta terhadap pemenuhan persyaratan yang diurut mulai dari tahapan penilaian persyaratan administrasi, persyaratan teknis, dan kewajaran biaya.

22.3 Metode evaluasi, kriteria, dan tata cara selain yang disebutkan dalam IKP tidak diperbolehkan. 22.4 Pokja ULP melakukan evaluasi dokumen karya

peserta yang meliputi: a. evaluasi administrasi; dan


(16)

22.5 Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai berikut :

a. Pokja ULP dan/atau peserta dilarang menambah, mengurangi, mengganti dan/atau mengubah isi Dokumen Karya Peserta;

b. para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan intervensi kepada Pokja ULP selama proses evaluasi;

c. apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan yang tidak sehat dan/atau

terjadi pengaturan bersama

(kolusi/persekongkolan) antara peserta, Pokja ULP dan/atau PPK dengan tujuan untuk memenangkan salah satu peserta, maka : 1) peserta yang terlibat dimasukan dalam

Daftar Hitam;

2) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan peserta lainnya yang tidak terlibat (apabila ada);

3) apabila tidak ada peserta lainnya sebagaimana dimaksud pada angka 2), maka sayembara dinyatakan gagal.

22.6 Evaluasi Administrasi :

a. Evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap hal-hal yang tidak dinilai pada saat pejurian.

b. Dokumen Karya Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi, apabila:

1) syarat-syarat substansial yang diminta

berdasarkan Dokumen Sayembara

dipenuhi/dilengkapi;

2) Pokja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan;

3) peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan dengan evaluasi teknis;

4) Apabila peserta yang memenuhi

persyaratan administrasi kurang dari 7 (tujuh), maka sayembara dinyatakan gagal.

22.7 Evaluasi Teknis :

a. Evaluasi teknis (penilaian teknis) dilakukan oleh tim juri terhadap peserta yang memenuhi persyaratan administrasi.

b. Unsur-unsur yang dievaluasi harus sesuai dengan yang ditetapkan.

c. Evaluasi teknis dilakukan dengan cara memberikan nilai angka tertentu pada setiap kriteria yang dinilai dan bobot yang telah ditetapkan dalam Dokumen Sayembara, kemudian membandingkan jumlah perolehan nilai dari para peserta, unsur-unsur pokok yang dinilai adalah:


(17)

a) Konsep Perancangan (bobot nilai 40%);

b) Perencanaan dan desain (bobot nilai 40%);

c) Penyajian (bobot nilai 30%)

22.8 Pokja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara Hasil Hasil Sayembara (BAHS) yang merupakan kesimpulan dari hasil pemeriksaan administrasi yang dibuat ULP dan evaluasi teknis yang dibuat tim juri, yang paling sedikit memuat: a. nama seluruh peserta sayembara;

b. hasil evaluasi administrasi dan teknis termasuk alasan ketidaklulusan peserta;

c. nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari nilai tertinggi;

d. jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan evaluasi;

e. tanggal dibuatnya Berita Acara;

f. keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai pelaksanaan sayembara.

G. Pemenang Sayembara 23. Penetapan

Pemenang Sayembara

23.1 Pokja ULP menetapkan calon pemenang yang menguntungkan bagi negara dalan arti:

a. Dokumen Karya Peserta memenuhi syarat administratif dan teknis yang ditentukan dalam dokumen sayembara;

b. Pengembangan gagasan orisinal, kreatifitas dan inovasi.

23.2 Penetapan pemenang dilakukan oleh Pokja ULP setelah mendapat masukan dari tim juri

23.3 Calon pemenang sudah harus ditetapkan oleh panitia pengadaan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah pembukaan dokumen karya peserta. 23.4 Penetapan pemenang disusun sesuai dengan

urutannya dan harus memuat:

a. Nama-nama pemenang sayembara; b. Besar imbalan/hadiah;

c. Hasil akhir penilaian; d. Nomor Pokok Wajib Pajak

23.5 Penunjukan pemenang dilakukan dengan

didukung data sebagai berikut:

a. Dokumen sayembara beserta adendum (jika ada);

b. BAPP; c. BAHS;

d. Surat Penetapan Pemenang oleh Panitia Pengadaan;


(18)

f. Dokumen karya peserta dari pemenang urutan 1,2, dan 3.

24. Pengumuman

Pemenang Sayembara

24.1 Berdasarkan BAHS dan Surat Penetapan

Pemenang, Panitia Pengadaan mengumumkan

pemenang sayembara di webssite

Http://www.surakarta.go.id dan

Http://lpse.surakarta.go.id, yang paling sedikit memuat:

a. Nama-nama pemenang sayembara; a. Besar imbalan/hadiah;

b. Hasil akhir penilaian; c. Nomor Pokok Wajib Pajak

24.2 Pemenang diumumkan dan diberitahukan oleh panitia pengadaan kepada para peserta paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah Surat Penetapan Pemenang Sayembara

24.3 Keputusan pemenang sayembara bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat.

25. Penunjukan Pemenang Sayembara

25.1 PPK mengeluarkan Surat Penunjukan Pemenang Sayembara (SPSS).

25.2 SPSS harus diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah pengumuman penetapan pemenang dan segera disampaikan kepada pemenang. 25.3 Salah satu tembusan dari SPSS disampaikan

(tanpa lampiran surat perjanjian) sekurang-kurangnya kepada unit pengawasan internal. 26. Kerahasiaan

Proses

Evaluasi dokumen karya peserta yang disimpulkan dalam Berita Acara Hasil Sayembara(BAHS) oleh Pokja ULP bersifat rahasia sampai dengan saat pengumuman pemenang.

H. Sayembara Gagal 27. Sayembara

Ulang Gagal

27.1 Pokja ULP menyatakan sayembara ulang gagal, apabila:

a. jumlah peserta yang mendaftar kurang dari 10 (sepuluh);

b. Jumlah peserta yang memasukkan dokumen karya peserta (karya perancangan) kurang dari 7 (tujuh).

27.2 PA/KPA menyatakan sayembara ulang gagal, apabila:

a. PA/KPA sependapat dengan PPK yang tidak

bersedia menandatangani SPSS karena

pelaksanaan seleksi melanggar Peraturan Presiden ini;

b. pengaduan masyarakat atas terjadinya penyimpangan ketentuan dan prosedur dalam pelaksanaan sayembara yang melibatkan Pokja ULP dan/atau PPK, ternyata benar;


(19)

c. pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN dari pemenang 1, 2, dan 3ternyata benar; d. Dokumen Sayembara tidak sesuai dengan

Peraturan Presiden No. 54 tahun 2010;

e. pelaksanaan sayembara tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen sayembara; atau f. pelaksanaan seleksi melanggar Peraturan

Presiden No. 54 tahun 2010.

27.3 Setelah sayembara ulang dinyatakan gagal, maka Pokja ULP memberitahukan kepada seluruh peserta.

27.4 Setelah pemberitahuan adanya sayembara ulang gagal, maka Pokja ULP melakukan penghentian proses sayembara.


(20)

BAB IV. JADWAL SAYEMBARA

NO KEGIATAN TANGGAL WAKTU

(WIB)

TEMPAT KETERANGAN

1 Pengumuman

Sayembara

Senin, 14 Nopember 2016

08.00 Papan Pengumuman Resmi

2 Pendaftaran dan

Pengambilan Dokumen Sayembara

Senin, 14 Nopember 2016 s/d Senin, 21 Nopember 2016

08.00 s/d 15.00

Sekretariat Panitia Sayembara:

Sayembara Master Plan dan Desain Tetenger Kampung di Kota Surakarta atau email : [email protected]

 Batas akhir pendaftaranpada

hari Senin, 21 Nopember 2016 Pukul 15.00

 Dokumen Sayembara dapat

didownload melalui website: Http://www.surakarta.go.id atau

Http://lpse.surakarta.go.id

3 Penjelasan

Pekerjaan

Rabu, 16 Nopember 2016

09.00 s/d selesai

Ruang Rapat Bagian Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Surakarta

Peserta yang hadir dapat melakukan tanya jawab, sedangkan yang tidak hanya menerima berita acara

4 Pemasukan

Dokumen Karya Peserta 17 Nopember 2016 s/d 2 Desember 2016 08.00 s/d 15.00

Sekretariat Panitia Sayembara:

Bagian Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Surakarta Jl. Jenderal Sudirman No. 02

Batas akhir pemasukan dokumen karya peserta Jumat, 2 Desember 2016 jam 09.00 WIB

5 Pembukaan

Dokumen Karya Peserta

Jumat, 2 Desember 2016

09.15 WIB Ruang Rapat Bagian Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Surakarta

Peserta diharapkan dapat ikut menyaksikan

6 Evaluasi

Administratif

Jumat, 2 Desember 2016

- Sekretariat Panitia Sayembara:

Bagian Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Surakarta Jl. Jenderal Sudirman No. 02

Pokja ULP / Panitia Pengadaan

7 Evaluasi Teknis

(Penjurian)

Senin, 5

Desember 2016 s/d Selasa, 6 Desember 2016

- Sekretariat Panitia Sayembara:

Bagian Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Surakarta Jl. Jenderal Sudirman No. 02


(21)

9 Pengumuman Pemenang

Rabu, 7

Desember 2016

- Papan Pengumuman Resmi dan

Website:Http://www.surakarta.go.id atau Http://lpse.surakarta.go.id


(22)

Bagian Pemerintahan UmumSekretariat Daerah Kota Surakarta

Jl. Jenderal Sudirman Nomor 2 Surakarta 571111 Telp. / Fax. (0271642020), email : [email protected]

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

SAYEMBARA MASTER PLAN

& DESAINTETENGER KAMPUNG

DI KOTA SURAKARTA

(U L A N G)

TAHUN ANGGARAN 2016


(23)

Latar Belakang

Sejarah perkembangan Kota Surakarta diawali dari perpindahan Karaton Kartasura ke Desa Sala pada Tahun 1745. Sejak itu Desa Sala Berubah menjadi

Surakarta Hadiningrat. Karaton Surakartadalam bahasa Jawa disebut Karaton

Surakarta Hadiningrat adalah Istana Kasunanan Surakarta. Karaton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II (Sunan PB II) pada tahun 1744 sebagai pengganti Istana/Karaton Kartasura yang porak-poranda akibat Geger Pecinan 1743. Istana terakhir Kerajaan Mataram didirikan di desa Sala (Solo), sebuah pelabuhan kecil di tepi barat Bengawan (sungai) Beton/Sala. Setelah resmi istana Kerajaan Mataram selesai dibangun, nama desa itu diubah menjadi Surakarta Hadiningrat. Sebagai kota yang sudah berusia lebih dari 265 tahun, Surakarta memiliki banyak kawasan dengan situs bangunan tua bersejarah. Selain bangunan tua yang terpencar dan berserakan di berbagai lokasi, ada juga yang terkumpul di sekian lokasi sehingga membentuk beberapa kawasan kota tua, dengan latar belakang sosialnya masing-masing.

Karaton Kasunanan Surakarta tentu saja adalah elemen paling pokok dalam konsep penataan kota Surajarta. Surakarta merupakan salah satu kota pertama di Indonesia yang dibangun dengan konsep tata kota modern. Dalam konteks era kolonial, Belanda mempunyai peranan yang sangat kuat dalam membentuk tipologi kota. Hal tersebut ditandai dengan ikut campurnya pemerintahan kolonial belanda dalam merias kota sejak era kerajaan Kartasura. Urusan keamanan, perniagaan, permukiman, sarana dan prasarana kota, tata kota dan kebijakan (stelsel) telah menjadi perhatian Pemerintah Hindia Belanda.

Surakarta atau Solo sebagai salah satu kota di Indonesia memiliki keunikan tersendiri dalam hal bangunan sebagai simbol maupun bangunan yang bersimbol. Kota Solo adalah kota metropolitan modern pertama di Jawa ketika memasuki abad 19 yang pada saat itu kekuasaan tertinggi dipegang oleh raja yang berkedudukan di Karaton Kasuananan dengan gelar Sri Susuhunan Paku Buwana X. Menurut sejarawan Kuntowijoyo, raja saat itu adalah raja yang berintelektual rendah namun memiliki kecerdasan emosional dan cita rasa seni yang tinggi. Kemampuan raja dalam memproduksi simbol dapat disaksikan pada beberapa bangunan di area publik di kota Solo. Salah satu bangunan yang menarik untuk dikaji adalah bangunan Tetenger batas wilayah sekaligus Tetenger fungsi akses memasuki suatu kawasan atau lazim disebut gapura. Beberapa gapura dibangun oleh Sri Susuhunan Paku Buwana X pada awal abad

XX. Diantaranya adalah 3 (tiga) gapura yang disebut dengan Margi Tri

Gapuraning Ratu (berarti tiga jalan untuk menghadap raja), yaitu gapura Klewer,

gapura Batangan, dan gapura Gading. Kemudian beliau juga membangun 3

(tiga) gapura batas kota di penjuru barat, timur, dan selatan pada jalan utama memasuki kota Surakarta. Sehingga anda berkunjung ke kota Solo dengan kendaraan umum dipastikan akan melewati gerbang batas kota ini.


(24)

Gambar 1

Gapura Batas Kota sebagai Salah Satu Tetenger yang dibangun oleh Sri Susuhunan Paku Buwana X

Pemerintah Kota Surakarta juga merencnakan Patung Loro Blonyo dibangun di batas Kota Solo bagian utara barat yang berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar. Kawasan Banyuanyar sebagai pintu masuk Kota Solo dari arah utara bagian barat belum memiliki Tetenger kota. Seperti halnya di kawasan Solo bagian barat tepatnya di Jalan Adi Soemarmo yang terlebih dahulu dibangun Tetenger kota berupa Gapura Makutho. Pembangunan patung tersebut akan bersamaan dengan penataan kawasan Banyuanyar. Khususnya di Jalan Adi Soemarmo sebagai koridor khusus. Di sepanjang jalan tersebut akan dibangun pedestrian dan ruang terbuka hijau.

Gambar 2

Lokasi yang Direncanakan untuk Patung Lara Blonyo sebagai Tetenger Kota Surakarta dari Arah Utara-Barat

Gambar 3

Tunggu Pemandengan yang Berada pada Sumbu Imajiner Karaton Surakarta Merupakan Tetenger Religius yang akan Dikonsep sebagai Ikon Kota Surakarta

Pemerintah Kota Surakarta juga berencana menata ulang kawasan Tetenger titik nol kilometer. Tugu Pamandengan siap dibranding sebagai ikon Kota Solo karena memiliki nilai historis berfungsi sebagai titik fokus pandangan Raja Karaton Kasunanan Surakarta saat memusatkan pikiran untuk menemukan solusi atas persoalan yang dihadapi rakyat pada zamannya. Tugu tersebut


(25)

dipercaya sebagai salah satu sarana meditasi yang sangat kuat bagi Raja Karaton.

Nantinya penataan kawasan Tugu Pamandengan akan difokuskan pada penataan landscape sekitarnya yang mampu memperkuat keberadaan tugu sebagai titik sentral kawasan segitiga Beteng Vasternburg hingga Pasar Gede. Penataan menyeluruh dari Tugu Pamandengan, termasuk jembatan Pasar Gede yang akan menjadi gerbang masuk hingga kawasan Beteng Vasternburg hingga

Pasar Gede.

Rencana ini adalah sebagai tindak lanjut ditetapkannya Solo merupakan bagian dari Jaringan Kota Pusaka. Keberadaan Tugu Pamandengan nantinya tak kalah dengan Tugu Nol Kilometer Jogja yang saat ini telah menjadi ikon kota. Penatan ini dinilai penting sebagai arah kebijakan dalam penataan kawasan cagar budaya, salah satunya penataan kawasan Tugu Pamandengan. Pemerintah Kota Surakarta berupaya untuk terus melestarikan kawasan cagar budaya.

Banyaknya tetenger yang menjadi aset bagi Kota Surakarta untuk menunjukkan jatidiri kota, selayaknya dapat dipetakan dalam suatu struktur tetenger yang sudah ada dan berkembang selama ini dalam skala tetenger kota sampai dengan tetenger pada masing-masing kampung yang ada di Kota Surakarta, sebagai kesatuan rencana tetenger yang menjadi pertimbangan digagasnya sayembara ini sehingga diperoleh gambaran yang menyeluruh sebaran tetenger yang telah ada dan direncanakan dalam suatu jenjang dan hirarki tetenger yang saling menghormati, sesuai dengan posisinya masing-masing.

Sifat dasar dan karakteristik bentuk kota telah menjadi perhatian bagi para pendidik, profesi dan peneliti untuk mengamatinya. Mereka pada umumnya mempunyai wacana dan persepsi yang berbeda-beda mengenai sifat dasar dan

karakteristik bentuk kota. Ungkapan “bentuk kota” adalah terminologi yang

sangat teknis yang digunakan oleh para akademisi dan para profesi dari berbagai cabang kajian ilmu perkotaan (urban studies). Mereka masing- masing mempunyai pendekatan yang beragam untuk mengetahui terminologi dan pengertian yang berbeda-beda. Antropologi, Geografi, dan Arsitektur adalah tiga disiplin ilmu yang tertarik di dalam mempelajari hasil fenomena pertumbuhan dan perkembangan suatu kota. Wacana dan kerangka konsep tiga ilmu ini dapat digunakan untuk menjelaskan bentuk struktur fisik dan perkembangan kota dari cabang ilmu lainnya, seperti perencanaan kota (urban planing) dan perancangan kota (urban disain). Kedua cabang ilmu ini mengartikan bentuk kota sebagai struktur bangunan dan ruang yang tangible atau nyata dan sebagai aspek- aspek kehidupan masyarakat yang intangible atau tidak nyata dari suatu kota Bambang Heryanto, roh dan citra kota (2011 ; 13)

Untuk memperlihatkan bentuk suatu kota yang merupakan hasil dari nilai kehidupan, John Brickerhoff Jackson (1984;12) menulis dalam bukunya,

Founding Vernacular Landscape”, bahwa bentuk kota “adalah citra dari

kehidupan kemanusiaan kita yaitu kerja keras, harapan yang tinggi dan

kebersamaan untuk saling berkasih sayang” Dalam pandangan ini, kota adalah

suatu tempat tinggal manusia yang merupakan menifestasi dari hasil perencanaan dan perancangan, yang dipenuhi oleh berbagai unsur seperti bangunan, jalan, dan ruang terbuka. Dengan demikian, suatu kota adalah hasil


(26)

dari nilai-nilai perilaku manusia dalam ruang kota yang membuat pola kontur visual dari lingkungan alam.

Walaupun suatu kota akan selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, perkembangan tersebut meliputi beberapa aspek antara lain: fisik, sosial budaya, ekonomi, politik dan teknologi. Perkembangan kota adalah suatu proses perubahan keadaan perkotaan dari suatu keadaan ke keadaan yang lain dalam waktu yang berbeda. Namun sifat dasar dan karakteristik bentuk kota memiliki ciri-ciri dan bentuk tersendiri masing-masing kota. Masing-masing kota di dunia ini memiliki peta, namun jika peta-peta tersebut dibandingkan, perbedaan masing-masing peta kota tidak begitu tampak terlihat karena kebanyakan orang akan memakai kriteria-kriteria lain untuk mengingat identitas, struktur, dan arti kawasan perkotaan daripada peta kota.

Dalam hasil studinya tentang perbedaan tiga kota : Boston, Los Angeles, dan New Jersey di Amerika Serikat; Kevin Lynch (1960) dalam Bambang Heryanto, 2011: 13 menyatakan bahwa suatu citra (Image) kota adalah hasil dari suatu kesan pengamatan masyarakat terhadap unsur-unsur yang nyata dan tidak nyata. Mendasari kesan-kesan masyarakat, Lynch membuat kategori bentuk kota dalam 5 unsur. Dalam mengartikan suatu kota, Lynvch menyatakan kota

adalah sesuatu yang dapat diamati – dimana letak jalur jalan, batas tepian, distrik

atau kawasan, titik temu, dan tetengernya dapat dengan mudah dikenali dan dapat dikelompokkan dalam pola keseluruhan bentuk kota (Lynch, 1960:47).

Sehingga kelima elemen tersebut adalah Path (jalur), Edge (tepian), District

(kawasan), Node (simpul), serta Landmark (tetenger).

Keberadaan Kota Surakarta dengan spesifikasi beberapa kawasan pembentuk kota di dalamnya dipengaruhi oleh citra kota/kawasan tersebut. Manusia secara alami akan mengingat suatu tempat dimana mereka merasa nyaman. Hal tersebut yang menyebabkan terjadinya persebaran manusia di seluruh dunia. Persebaran yang terjadi berkembang menjadi suatu kebudayaan yang berbeda-beda dipengaruhi beberapa faktor sehingga setiap kawasan mempunyai ciri khas tersendiri dibanding kawasan lainnya.

Pada masa modern, justru manusia membuat perbedaan kawasan secara sengaja untuk menunjukkan eksistensi dan karakter dari kawasan tersebut. Keadaan geografis masing-masing kawasan yang berbeda-beda menyebabkan ciri khas suatu kawasan tidak hanya dapat dilihat dari unsur alam, namun juga tata kota dan bangunan.

Saat ini dikenal unsur-unsur yang membentuk ciri suatu kawasan. Meskipun terkadang mempunyai sedikit kesamaan dengan kawasan lain yang berdekatan. Unsur pembentuk karakter kawasan diantaranya adalah landmarks, vistas, dan focal points.

Landmark secara umum dapat diartikan sebagai penanda (tetenger). Dalam

suatu kawasan keberadaan suatu landmark berfungsi untuk orientasi diri bagi

pengunjung. Landmark dapat berupa bentuk alam seperti bukit, gunung, danau, lembah, dan sebagainya. Dalam perkembangannya, landmark dapat berupa gedung, monumen, sculpture, tata kota, alur jalan, dan vegetasi.


(27)

Landmark pada dasarnya adalah sesuatu objek geografis yang digunakan oleh

para pengelana sebagai penanda untuk bisa kembali ke suatu area. Dalam

konteks modern hal tersebut bisa berwujud apa saja yang bisa dikenali seperti

monumen, gedung ataupun sculpture lain.”

Sedangkan menurut buku Perancangan Kota Secara Terpadu (Markus Zahnd,

2006): “Landmark adalah titik referensi seperti elemen node, tetapi orang tidak

masuk ke dalamnya karena bisa dilihat dari luar letaknya. Landmark adalah

elemen eksternal dan merupakan bentuk visual yang menonjol dari kota.”

Keberadaan landmark suatu kawasan sangat penting saat ini. Ditengah

maraknya perkembangan global lewat kebebasan informasi, gaya bangunan dan tata kota menjadi serupa satu sama lain. Gaya bangunan secara arsitektural merupakan gaya yang berlaku di seluruh dunia. Meskipun dalam aplikasinya saat ini mulai dikembalikan pada kearifan lokal, namun kemiripan gaya tersebut sedikit mengaburkan ciri khas dari suatu kawasan.

Berdasarkan atas beberapa teori dan kebutuhan Kota Surakarta dengan banyaknya sebaran tetenger yang dimiliki tersebut, maka gagasan untuk menyelenggarakan sayembara ini dibuat, untuk bisa menemu-tunjukkan hirarki/struktur tetenger dalam bentuk Master Plan Tetenger Kota Surakarta, dan selanjutnya disusun rancangan tetenger dalam bentuk detail engineering design (DED) pada kawasan terkecil berupa Tetenger Kampung yang menjadi saah satu produk yang diharapkan dalam sayembara ini.

Maksud dan Tujuan

Maksud Sayembara Tetenger Kampung di Surakarta ini adalah menjaring desain dari berbagai lapisan/elemen masyarakat sehingga dapat ditemu-kenali berupa

Desain Tetenger Kampung terpilih berdasarkan konsep Master Plan Tetenger

Kota Surakarta, yang dapat mengartikulasikan sosok Tetengar Kampung yang

didasarkan pada konsep tetenger berjenjang dan saling menghormati dalam

suatu hirarki tetenger(Master Plan Tetenger), sehingga dilihat dari sisi fisik

bangunan dan lingkungannya mampu meningkatkan nilai tambah kampung

sesuai dengan jati dirinya masing-masing dalam suatu hirarki tetenger yang jelas keberadaannya dari keberadaan tetenger kota sejak berdirinya Kota Surakarta, dan nantinya mampu memberi arah bagi terbentuknya jatidiri Kota Surakartadan membawa manfaat yang seluas-luasnya bagi masyarakat dan perkembangan Kota Surakarta di masa yang akan datang.

Sedangkan tujuannya adalah mewujudkan eksistensi Kampung melalui Tetenger yang tersusun secara berjenjang dan saling menghormati dalam suatu hirarki tetenger yang mempunyai nilai/kearifan lokalKota Surakarta sesuai dengan visi dan misi yang diembannya.Manfaat secara ideologis antara lain untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa, memperkuat kepribadian bangsa, mempertebal harga diri dan kebanggaan nasional, memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, serta mampu menjadi penggerak bagi terwujudnya cita-cita Solo past as Solo future. Secara akademis, peninggalan budaya beberapa tetenger yang merupakan rentetan tetenger sebagai salah satu pembentuk citra kota sebagai objek kajian yang dapat dimanfaatkan berbagai disiplin ilmu


(28)

pengetahuan antara lain sejarah, arkeologi, arsitektur, geografi, geologi dan lainnya. Secara ekonomis, tetenger yang berhirarki dapat dimanfaatkan sebagai objek dan daya tarik wisata karena keindahan, keunikan dan keragamannya, sehingga agar memperoleh nilai ekonomi bagi yang memiliki atau mengelola karya arsitektur tersebut.

Lingkup Kegiatan

1. Batasan atau deliniasi wilayah perancangan adalah keseluruhan wilayah

Kota Surakarta sampai dengan delineasi batas dimana tetenger-tetenger

kota berada untuk disusun hirarki tetengernya (Master Plan Tetenger), dan beberapa lokasi pada masing-masing kampung yang ada untuk ditentukan sebagai tapak Tetenger Kampung.

2. Menyusun proposal desainperancangan Tetenger Kampung yang berupa

pendalaman konsepsi perancangan yang siap dibangun terdiri dari perancangan Tetenger Kampungdan lingkungan di sekitarnya dalam desain terpadu yang mencakup kesatuan konsep Path (jalur), Edge (tepian), District

(kawasan), Node (simpul), serta Landmark (tetenger) sendiri, termasuk

penataan utilitas, street furniture dan vegetasi

3. Khusus untuk pemenang harus bersedia untuk ditunjuk sebagai konsultan perancang desainTetenger Kampung dengan melanjutkan hasil karya tahap prarancangan sampai dengan dokumen pelaksanaan dan pengadaan (Detail Engineering Design), yang selanjutnya akan dituangkan secara rinci dalam surat perjanjian

Kriteria Perancangan

Tema Perancangan adalah Perancangan Tetenger Kampung dalam

Kesatuan Hirarki Tetenger Kotayang Mempunyai Nilai Ideologis, Akademis dan Ekonomis, sebagai Pembentuk Kesatuan Tetenger yang Mendukung Jatidiri Kota Surakarta.

Dengan gagasan perancangan meliputi :

1. Keserasian keseimbangan lingkungan dalam kaitannya dengan perubahan iklim dan pemanasan global

2. Penerapan konsep konservasi energi dengan memanfaatkan energi yang terbaharukan (solar panel) dan daur ulang

3. Penghargaan terhadap pusaka budaya (cultural heritage) dan kearifan lokal 4. Keterpaduan tata guna lahan, jaringan transportasi dan infrastruktur

5. Memberi nilai tambah untuk menunjang fungsi pariwisata budaya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat


(29)

Data Obyek

Berikut data obyek di lapangan :

Berikut ini adalah daftar kecamatan dan kelurahan di kota Surakarta beserta kode pos dan data kependudukan. Kota Surakarta memiliki 5 kecamatan dan 51 kelurahan dengan kode pos 57110 hingga 57157. Per tahun 2015 jumlah penduduk di lima kecamatan Surakarta adalah 552.930 yang terdiri atas 272.559 pria dan 280.371 wanita (rasio 97,21). Tingkat kepadatan penduduk di Surakarta

adalah 12.566 jiwa/km2)

Kelurahan paling barat adalah Karangasem, Laweyan, paling utara Kadipiro, Banjarsari, paling timur Jebres, Jebres, paling selatan Joyotakan, Serengan


(30)

(31)

Posisi Tapak:

Jalan Ki Mangun Sarkoro Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta

Titik Koordinat: 7o 32’ 30.09’’ S; 110o49’ 01.40’’ T

Tahapan Sayembara dan Format Penyajian

Sayembara diselenggarakan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Peserta menyerahkan hasil karya perancangan meliputi :

1) Falsafah/konsep/ide/gagasan secara tertulis mengenai desain penataan Kawasan Tetenger Kampung dengan format :

 Kertas A4, font 12, spasi 1,5

 Jumlah maksimum 10 lembar dan dijilid

 Pada lembar isi dan kulit tidak diperkenankan untuk memberikan

identitas, kecuali nomor kepesertaan yang akan diberikan oleh panitia 2) Gambar-gambar perancangan meliputi :

Site Plan

 Situasi

 Tampak

 Potongan

 Penampang melintang jalan

 Penampang membujur jalan dengan sistem tiap section yang dianggap

penting

 Gambar-gambar detail untuk utilitas seperti penataan bangunan, street

furniture, street lighting, jalur pejalan kaki/non motorized, sistem

persampahan, drainase, rencana vegetasi dan lain-lain yang dianggap perlu


(32)

 Gambar-gambar penjelas lainnya, skala menyesuaikan

 Sketsa suasana (perspektif) berwarna

 Dengan format :

 Kertas A2 susunan horizontal (landscape)

 Jumlah Maksimum 6 Lembar

 Identitas peserta hanya nomor registrasi yang akan diberikan

oleh panitia dan halaman dengan ukuran maksimum 10 X 5 cm pada sudut kanan atas gambar

3) Visualisasi Rancangan 3 Dimensi dan movie dengan format MP4 Hasil

Karya disertakan dalam bentuk soft copy yang direkam melalui media

DVD

4) Estimasi biaya pembangunan

2. Format penamaan file gambar dan tertulis adalah sebagai berikut :Kode Pendaftaran (E/M) - nomor urut pendaftaran.

Contoh :E/M 01 : ( E; Kode pendaftaran peserta melalui media elektronik,

M; Kode pendaftaran peserta melalui media manual, 01; nomor urut pendaftaran)

3. Seluruh hasil karya tertulis dan gambar juga disertakan dalam bentuk soft

copy yang direkam melalui media DVD dengan format pdf dan jpg.

4. Setelah melalui proses penjurian, akan ditentukan 3 (tiga) peringkat terbaik dengan hadiah sebagai berikut:

 Peringkat I : Rp. 40.000.000,-

 Peringkat II : Rp. 20.000.000,-

 Peringkat III : Rp. 15.000.000,-

Pajak ditanggung pemenang

Kriteria Penilaian

Kriteria penilaian hasil karya adalah:

 Konsep hirarki tetenger kota sampai dengan tetenger kampung yang

direkomendasikan

 Mengolah kawasan/lingkungan sekitar tetenger kampung yang

direkomendasikan dan konstelasi bagi terbentuknya kesatuan tetenger Kota Surakarta sehingga mempunyai sinergi positif dalam mendukung terciptanya jatidiri Kota Surakarta.

 Konsep dan desain terpadu yang mencakup kesatuan konsep Path (jalur),

Edge (tepian), District (kawasan), Node (simpul), serta Landmark (tetenger) sendiri, termasuk penataan utilitas, street furniture dan vegetasi yang mampu memberi energi terbentuknya spesifik kampung, dan konstelasinya dengan tetenger kota yang lain secara berhirarki.

 Rancangan koridor harus memberi nilai tambah bagi keberadaan bangunan

di sepanjang koridor tersebut. Termasuk di dalamnya usulan urban infill pada kaveling-kaveling potensial yang akan menambah kegiatan-kegiatan baru (terutama pada street level) yang menarik dan mendorong kehidupan 24 jam.


(33)

 Bahan-bahan hardscape harus menggunakan bahan lokal yang memiliki ciri khas.

 Elemen softscape harus dipilih yang mudah pemeliharaannya, tidak boros air

dan dapat mencerminkan karakter Surakarta.

 Harus direncanakan sistem perparkiran yang baik, agar semakin banyak

pejalan kaki mengunjungi koridor hasil penataan.

 Perencanaan koridor harus mengakomodasi kebutuhan akan keteduhan dan

perlindungan dari hujan bagi pengguna kawasan saat panas dan hujan.

 Rancangan harus secara inovatif dapat mengatur keberadaan pedagang

kaki lima agar menjadi nilai tambah, bersih, indah dan teratur.

Tata cara Penilaian

1. Hasil karya peserta akan diberikan skor 0 – 100 dan ditandatangani oleh

masing – masing juri berdasarkan aspek-aspek dengan pembobotan nilai

sebagai berikut :

 Konsep Perancangan : 40 %

 Perencanaan dan Desain : 40 %

 Penyajian : 20 %

2. Nilai dari masing-masing aspek selanjutnya akan di total untuk selanjutnya dicari skor total peserta, penilaian masing-masing juri dilakukan sebagaima form berikut ini.

Contoh Form Penilaian:

NO NO

PESERTA

KONSEP (40%)

PERENCANAAN dan DESAIN

(40%)

PENYAJIAN (20%)

SKOR TOTAL (Cx40%)+(Dx40%)+(Ex20%)

A B C D E F

1 2 3 ... Dst...

3. Skor total peserta yang diberikan oleh masing-masing juri untuk selanjutnya akan direkap menjadi satu kesatuan dan ditandatangani oleh keseluruhan Dewan Juri untuk menentukan peringkat peserta, 3 peringkat

terbaik akan dinyatakan sebagai juara I – III berdasarkan besar nilai


(34)

Contoh Form Rekap

NO

NO PESERTA

JURI SKOR

TOTAL

RATA-RATA PERINGKAT I II III IV V

1 2 3 ... Dst...

4. Jika skor total hasil peserta lomba tidak memenuhi passing grade atau kriteria juri maka Dewan Juri berhak untuk tidak menunjuk pemenang.

Persyaratan Peserta

1. Peserta merupakan arsitek profesional minimal bersertifikat SKA Pratama 2. Bagi peserta kelompok, penanggung jawab team/kelompok harus arsitek

profesional minimal bersertifikat SKA Pratama

3. Calon peserta yang mempunyai afiliasi dengan tim juri, panitia, tim perumus KAK, baik secara pribadi maupun profesional tidak dapat mengikuti sayembara ini.

Pendaftaran dan Penjelasan Sayembara

1. Senin, 14 Nopember 2016

2. Pendaftaran di buka tanggal Senin, 14 Nopember 2016 s/d Senin, 21 Nopember 2016 (08.00-15.00 WIB)

3. Tempat pendaftaran di Bagian Pemerintahan Umum Kota Surakarta Jalan Jend. Sudirman No. 02 Komplek Balaikota Surakarta atau melalui email: [email protected] Untuk Keterangan lebih lanjut dapat menghubungi Bagian Pemerintahan Umum Kota Surakarta melalui Telp. (0271) 642020 atau Kontak person pendaftaran: Damas (HP: 081291477010)

4. Peserta sayembara wajib menyertakan fotocopy sertifikat SKA, KTP, NPWP, alamat e-mail, dan nomor telepon yang bisa dihubungi pada waktu mendaftar. 5. Setelah mendaftar peserta sayembara akan di beri nomor registrasi sebagai

nomor kepesertaan.

6. Penjelasan sayembara (aanwijzing) dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Rabu, 16 Nopember 2016

Waktu : 09.00 WIB

Tempat : Bagian Pemerintahan Umum Kota Surakarta

Komplek Balaikota Surakarta


(35)

7. Pada acara penjelasan sayembara (aanwijzing) peserta diberi kesempatan tanya jawab dan melihat lokasi perancangan. Acara ini tidak menjadi persyaratan kepesertaan sayembara, hanya bagi peserta yang berminat dan memerlukan informasi lebih lanjut. Hasil penjelasan sayembara (aanwijzing) akan dibuat Berita Acara yang kemudian merupakan bagian tidak terpisahkan dengan KAK. Berita Acara tersebut akan dikirimkan kepada seluruh peserta

melalui website: www.surakarta.go.id dan atau email:

[email protected] kelancaran penyelenggaraan acara penjelasan sayembara diharap peserta yang berminat mengikuti melakukan konfirmasi paling lambat pada hari Selasa tanggal 15 Nopember 2016. Kontak person konfirmasi kehadiran acara aanwijzing : Bagian Pemerintahan Umum Kota Surakarta (0271-642020), Damas (HP: 081291477010). Biaya transportasi dan akomodasi peserta sayembara menjadi tanggung jawab masing-masing peserta sayembara.

Format dan Pemasukan Karya Perancangan

Untuk menjaga obyektivitas dalam proses penilaian, pemasukkan materi karya perancangan dan identitas menggunakan media yang berbeda, yaitu :

 Untuk materi karya perancangan dalam bentuk gambar-gambar, dimasukkan

kedalam tabung dengan cara digulung.

 Untuk materi karya dalam bentuk tulisan, identitas peserta dan CD-rekaman

karya perancangan dimasukkan kedalam amplop coklat ukuran A4

 Pada masing-masing media bagian luar hanya tertulis nomor kepesertaan

Karya Perancangan dikirimkan Kepada Panitia Tetenger Kampung dalam

Kesatuan Hirarki Tetenger Kota Surakarta dengan alamat : Bagian Pemerintahan Umum Kota Surakarta, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 2 Surakarta 57111, paling lambat Jumat, 2 Desember 2016 (s/d pukul 15.00 WIB)

Juri Sayembara

Tim Juri pada Sayembara Desain Tetenger Kampung adalah :

1. Ir. Bambang Eryudhawan, IAI., Pemerhati Kota

2. Ir. Indro Sulistyanto, MT., IAI., Arsitek Bangunan Gedung Kota Surakarta 3. Prof. Dr. Hermanu Joebagio, M.Pd., Pemerhati Sosial dan Budaya Kota

Surakarta

4. Ir. Rizon Pamardhi-Utomo, MURP., Arsitek Perencanaan Kota dan Wilayah 5. Dr. Ir. Mohamad Muqoffa, MT, Javanologi dan Cagar Budaya


(36)

Jadwal Sayembara

Pengumuman : Senin, 14 Nopember 2016

Pendaftaran : Senin, 14 Nopember 2016

s/d Senin, 21 Nopember 2016 (08.00-15.00 WIB)

Penjelasan Sayembara (aanwijzing) : Rabu, 16 Nopember 2016

(pukul 09.00 WIB)

Batas Akhir Pemasukkan Karya Perancangan : Jumat, 2 Desember 2016 (08.00 s/d pukul 15.00 WIB)

Evaluasi Administratif : Jumat, 2 Desember 2016

(pukul 09.00 WIB)

Penilaian /Penjurian (3 Pemenang) : Senin, 5 Desember 2016 s/d

Selasa, 6 Desember 2016

Pengumuman Pemenang : Rabu, 7 Desember 2016

Hak Penyelenggara Sayembara

Hasil karya Sayembara menjadi hak sepenuhnya Penyelenggara Sayembara.

Sayembara Gagal

Sayembara Desain Tetenger Kampung Kota Surakarta dinyatakan gagal apabila: 1) Jumlah peserta sayembara yang mendaftar kurang dari 10 (Sepuluh), maka akan dilakukan pengumuman ulang untuk mencari peserta baru selain peserta yang sudah terdaftar. Jika pengumuman ulang jumlah peserta belum mencukupi maka proses sayembara bisa dilanjutkan.

2) Jumlah peserta yang memasukkan karya perancangan kurang dari 7 (tujuh)

KEPALA BAGIAN PEMERINTAHAN UMUM SETDA KOTA SURAKARTA SELAKU

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Drs. JONI HARI SUMANTRI. MM

Pembina Tingkat I NIP. 19620909 199003 1 010


(37)

BAB VI. BENTUK DOKUMEN LAIN

PAKTA INTEGRITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : __________

No.

Identitas :

__________[diisi dengan no. KTP, SIM atau paspor]

Alamat : __________

Pekerjaan : __________

Bertindak untukdan atas nama diri sendiri / kelompok dalam rangka Sayembara Master Plan dan Desain Tetenger Kampung di Kota Surakarta pada Bagian Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Surakartadengan ini menyatakan bahwa:

1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);

2. akan melaporkan kepada pihak yang berwajib/berwenang apabila mengetahui ada indikasi KKN dalam proses sayembara ini;

3. akan mengikuti proses sayembara secara bersih, transparan, dan profesional untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

4. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.

__________[tempat], __[tanggal] __________[bulan] 20__[tahun]

[Nama Penyedia]

[tanda tangan], [nama lengkap]


(38)

SURAT PERNYATAAN Yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : ………...

Alamat : ………

Telp/Hp : ………

Bertindak untuk : ... (cantumkan atas nama pribadi/kelompok)

Pekerjaan : ……… No.KTP/SIM : ……… Dengan ini menyatakan:

1. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Desain Master Plan dan Desain Tetenger Kampung di Kota Surakarta yang saya sampaikan merupakan karya saya sendiri dan bukan hasil penjiplakan atau meniru (plagiat) atau bertentangan dengan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) dan belum pernah diikutsertakan dalam kompetisi desain lainnya.

2. Saya bersedia menyerahkan hasil karya sebagaimana dimaksud pada point 1 sebagai milik Pemerintah Kota Surakarta.

3. Jika dikemudian hari pernyataan saya tersebut terbukti tidak benar, maka saya bersedia dituntut secara hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar–benarnya dan penuh tanggung jawab.

__________[tempat], __[tanggal] __________[bulan] 20__[tahun]

[Nama Penyedia]

Materai 6000 [tanda tangan], [nama lengkap


(39)

FORMULIR PENDAFTARAN

Sayembara Master Plan dan Desain Tetenger Kampung di Kota Surakarta

No Peserta :

Nama Lengkap :

Susunan Team : 1.

2. 3. 4. 5.

6. 7. 8. 9. 10.

Alamat Peserta :

Kualifikasi SKA

(Pratama/Madya/Utama)

:

No. SKA :

E-mail :

No. Telp / HP :

Sebagai peserta sayembara, kami telah menyampaikan data yang sebenarnya dan bersedia untuk mematuhi segala ketentuan yang ditulis dalam dokumen sayembara maupun revisinya yang dikeluarkan oleh Panitia Sayembara secara resmi baik melalui website, telepon, surat maupun email.

... , ... Peserta/Team Leader,

(...)

Keterangan:

1. No. Peserta diisi oleh panitia setelah peserta memasukkan formulir pendaftaran untuk selanjutnya diberikan tanda

terima kepada peserta;

2. Nama Lengkap diisi nama peserta jika mendaftar sebagai perseorangan, diisi nama kelompok/ badan usaha jika

mendaftar sebagai peserta kelompok/ badan usaha;

3. Susunan Team diisi hanya untuk peserta kelompok/badan usaha dengan keseluruhan nama anggota dan team


(1)

Contoh Form Rekap NO

NO PESERTA

JURI SKOR

TOTAL

RATA-RATA PERINGKAT

I II III IV V

1 2 3 ... Dst...

4. Jika skor total hasil peserta lomba tidak memenuhi passing grade atau kriteria juri maka Dewan Juri berhak untuk tidak menunjuk pemenang.

Persyaratan Peserta

1. Peserta merupakan arsitek profesional minimal bersertifikat SKA Pratama 2. Bagi peserta kelompok, penanggung jawab team/kelompok harus arsitek

profesional minimal bersertifikat SKA Pratama

3. Calon peserta yang mempunyai afiliasi dengan tim juri, panitia, tim perumus KAK, baik secara pribadi maupun profesional tidak dapat mengikuti sayembara ini.

Pendaftaran dan Penjelasan Sayembara

1. Senin, 14 Nopember 2016

2. Pendaftaran di buka tanggal Senin, 14 Nopember 2016 s/d Senin, 21 Nopember 2016 (08.00-15.00 WIB)

3. Tempat pendaftaran di Bagian Pemerintahan Umum Kota Surakarta Jalan Jend. Sudirman No. 02 Komplek Balaikota Surakarta atau melalui email: [email protected] Untuk Keterangan lebih lanjut dapat menghubungi Bagian Pemerintahan Umum Kota Surakarta melalui Telp. (0271) 642020 atau Kontak person pendaftaran: Damas (HP: 081291477010)

4. Peserta sayembara wajib menyertakan fotocopy sertifikat SKA, KTP, NPWP, alamat e-mail, dan nomor telepon yang bisa dihubungi pada waktu mendaftar. 5. Setelah mendaftar peserta sayembara akan di beri nomor registrasi sebagai

nomor kepesertaan.

6. Penjelasan sayembara (aanwijzing) dilaksanakan pada : Hari / Tanggal : Rabu, 16 Nopember 2016

Waktu : 09.00 WIB

Tempat : Bagian Pemerintahan Umum Kota Surakarta Komplek Balaikota Surakarta


(2)

7. Pada acara penjelasan sayembara (aanwijzing) peserta diberi kesempatan tanya jawab dan melihat lokasi perancangan. Acara ini tidak menjadi persyaratan kepesertaan sayembara, hanya bagi peserta yang berminat dan memerlukan informasi lebih lanjut. Hasil penjelasan sayembara (aanwijzing) akan dibuat Berita Acara yang kemudian merupakan bagian tidak terpisahkan dengan KAK. Berita Acara tersebut akan dikirimkan kepada seluruh peserta melalui website: www.surakarta.go.id dan atau email:

[email protected] kelancaran

penyelenggaraan acara penjelasan sayembara diharap peserta yang berminat mengikuti melakukan konfirmasi paling lambat pada hari Selasa tanggal 15 Nopember 2016. Kontak person konfirmasi kehadiran acara aanwijzing : Bagian Pemerintahan Umum Kota Surakarta (0271-642020), Damas (HP: 081291477010). Biaya transportasi dan akomodasi peserta sayembara menjadi tanggung jawab masing-masing peserta sayembara.

Format dan Pemasukan Karya Perancangan

Untuk menjaga obyektivitas dalam proses penilaian, pemasukkan materi karya perancangan dan identitas menggunakan media yang berbeda, yaitu :

 Untuk materi karya perancangan dalam bentuk gambar-gambar, dimasukkan kedalam tabung dengan cara digulung.

 Untuk materi karya dalam bentuk tulisan, identitas peserta dan CD-rekaman karya perancangan dimasukkan kedalam amplop coklat ukuran A4

 Pada masing-masing media bagian luar hanya tertulis nomor kepesertaan Karya Perancangan dikirimkan Kepada Panitia Tetenger Kampung dalam Kesatuan Hirarki Tetenger Kota Surakarta dengan alamat : Bagian Pemerintahan Umum Kota Surakarta, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 2 Surakarta 57111, paling lambat Jumat, 2 Desember 2016 (s/d pukul 15.00 WIB)

Juri Sayembara

Tim Juri pada Sayembara Desain Tetenger Kampung adalah :

1. Ir. Bambang Eryudhawan, IAI., Pemerhati Kota

2. Ir. Indro Sulistyanto, MT., IAI., Arsitek Bangunan Gedung Kota Surakarta 3. Prof. Dr. Hermanu Joebagio, M.Pd., Pemerhati Sosial dan Budaya Kota

Surakarta

4. Ir. Rizon Pamardhi-Utomo, MURP., Arsitek Perencanaan Kota dan Wilayah 5. Dr. Ir. Mohamad Muqoffa, MT, Javanologi dan Cagar Budaya


(3)

Jadwal Sayembara

Pengumuman : Senin, 14 Nopember 2016

Pendaftaran : Senin, 14 Nopember 2016

s/d Senin, 21 Nopember 2016 (08.00-15.00 WIB) Penjelasan Sayembara (aanwijzing) : Rabu, 16 Nopember 2016

(pukul 09.00 WIB)

Batas Akhir Pemasukkan Karya Perancangan : Jumat, 2 Desember 2016 (08.00 s/d pukul 15.00 WIB)

Evaluasi Administratif : Jumat, 2 Desember 2016

(pukul 09.00 WIB)

Penilaian /Penjurian (3 Pemenang) : Senin, 5 Desember 2016 s/d Selasa, 6 Desember 2016

Pengumuman Pemenang : Rabu, 7 Desember 2016

Hak Penyelenggara Sayembara

Hasil karya Sayembara menjadi hak sepenuhnya Penyelenggara Sayembara.

Sayembara Gagal

Sayembara Desain Tetenger Kampung Kota Surakarta dinyatakan gagal apabila: 1) Jumlah peserta sayembara yang mendaftar kurang dari 10 (Sepuluh), maka akan dilakukan pengumuman ulang untuk mencari peserta baru selain peserta yang sudah terdaftar. Jika pengumuman ulang jumlah peserta belum mencukupi maka proses sayembara bisa dilanjutkan.

2) Jumlah peserta yang memasukkan karya perancangan kurang dari 7 (tujuh)

KEPALA BAGIAN PEMERINTAHAN UMUM SETDA KOTA SURAKARTA SELAKU

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Drs. JONI HARI SUMANTRI. MM

Pembina Tingkat I NIP. 19620909 199003 1 010


(4)

BAB VI. BENTUK DOKUMEN LAIN

PAKTA INTEGRITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : __________

No.

Identitas :

__________[diisi dengan no. KTP, SIM atau paspor] Alamat : __________

Pekerjaan : __________

Bertindak untukdan atas nama diri sendiri / kelompok dalam rangka Sayembara Master Plan dan Desain Tetenger Kampung di Kota Surakarta pada Bagian Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Kota Surakartadengan ini menyatakan bahwa:

1. tidak akan melakukan praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN);

2. akan melaporkan kepada pihak yang berwajib/berwenang apabila mengetahui ada indikasi KKN dalam proses sayembara ini;

3. akan mengikuti proses sayembara secara bersih, transparan, dan profesional untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

4. apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam PAKTA INTEGRITAS ini, bersedia menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.

__________[tempat], __[tanggal] __________[bulan] 20__[tahun]

[Nama Penyedia]

[tanda tangan], [nama lengkap]


(5)

SURAT PERNYATAAN Yang bertandatangan dibawah ini:

Nama : ………... Alamat : ……… Telp/Hp : ……… Bertindak untuk : ... (cantumkan atas nama pribadi/kelompok)

Pekerjaan : ……… No.KTP/SIM : ……… Dengan ini menyatakan:

1. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Desain Master Plan dan Desain Tetenger Kampung di Kota Surakarta yang saya sampaikan merupakan karya saya sendiri dan bukan hasil penjiplakan atau meniru (plagiat) atau bertentangan dengan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) dan belum pernah diikutsertakan dalam kompetisi desain lainnya.

2. Saya bersedia menyerahkan hasil karya sebagaimana dimaksud pada point 1 sebagai milik Pemerintah Kota Surakarta.

3. Jika dikemudian hari pernyataan saya tersebut terbukti tidak benar, maka saya bersedia dituntut secara hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar–benarnya dan penuh tanggung jawab.

__________[tempat], __[tanggal] __________[bulan] 20__[tahun]

[Nama Penyedia]

Materai 6000 [tanda tangan], [nama lengkap


(6)

FORMULIR PENDAFTARAN

Sayembara Master Plan dan Desain Tetenger Kampung di Kota Surakarta

No Peserta :

Nama Lengkap :

Susunan Team : 1.

2. 3. 4. 5.

6. 7. 8. 9. 10. Alamat Peserta :

Kualifikasi SKA

(Pratama/Madya/Utama)

:

No. SKA :

E-mail :

No. Telp / HP :

Sebagai peserta sayembara, kami telah menyampaikan data yang sebenarnya dan bersedia untuk mematuhi segala ketentuan yang ditulis dalam dokumen sayembara maupun revisinya yang dikeluarkan oleh Panitia Sayembara secara resmi baik melalui website, telepon, surat maupun email.

... , ... Peserta/Team Leader,

(...)

Keterangan:

1. No. Peserta diisi oleh panitia setelah peserta memasukkan formulir pendaftaran untuk selanjutnya diberikan tanda terima kepada peserta;

2. Nama Lengkap diisi nama peserta jika mendaftar sebagai perseorangan, diisi nama kelompok/ badan usaha jika mendaftar sebagai peserta kelompok/ badan usaha;