S KTP 1006536 Chapter3

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, Dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Percontohan Negeri Setiabudi Bandung yang berada di Jl. Sari Rasa blok 4, Kelurahan Sarijadi, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung. Penelitian ini dilakukan di sekolah yang sebelumnya telah menerapkan pembelajaran tematik terpadu.

2. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diselidiki karakteristiknya. Menurut Sugiyono (2011:117) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV (empat) SDPN Setiabudi Bandung sebanyak 102 siswa yang terbagi kedalam tiga kelas A, B, dan C. Berikut rincian data populasi penelitian.

Tabel 3.1 Data Populasi Penelitian No Nama Kelas Jumlah Siswa

1 IV A 34

2 IV B 32

3 IV C 36

3. Sampel Penelitian

Sampel merupakan subjek penelitian yang akan mewakili dari seluruh populasi penelitian. Menurut Sugiyono (2011: 118), “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.


(2)

Berdasarkan metode kuasi eksperimen yang ciri utamanya subjek penelitian mengambil kelompok belajar yang sudah ada (intact group) untuk diberi perlakuan tanpa pengambilan secara acak, maka penelitian menggunakan kelompok yang sudah ada untuk dijadikan sampel penelitian.

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan cluster sampling, yaitu cara pengambilan sampel berdasarkan kelompok sampel dan tidak diambil secara individu. Sampel yang digunakan dua kelas, yaitu kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan kelas IV B sebagai kelas kontrol. Untuk penentuan jenis kelas dilakukan secara random karena pada dasarnya dari kedua kelas berasal dari populasi yang memiliki karakteristik yang sama yakni hasil pre-test yang tidak jauh berbeda. Berikut ini rincian sampel penelitian.

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

No. Nama Kelas Jumlah Kelompok

1 IV A 34 Eksperimen

2 IV B 32 Kontrol

B. Pendekatan dan Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen melalui pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan bentuk Quasi-experimental design. Metode kuasi eksperimen ini dimaksudkan agar tidak mengubah kelas dan struktur yang ada dalam mengetahui pengaruh penggunaan model experiential learning terhadap peningkatan kreativitas siswa dalam pembelajaran tematik terpadu di sekolah dasar. Model desain kuasi eksperimen yang digunakan adalah pre-test post-test tak ekuivalen dimana menggunakan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang ada dan homogen. Kelompok kontrol tidak diberi perlakuan dan kelompok eksperimen diberikan perlakuan model experiential learning.


(3)

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain eksperimen dengan model control group experiment yang menggunakan dua kelompok, yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Desain ini menerapkan bentuk control group pre-test and post-test design. Berikut gambaran struktur desain tersebut.

Tabel 3.3 Desain Penelitian Control Group Pre-test And Post-test Design

Kelompok Pre-test Treatment Post-test

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 O4

Keterangan :

O1 : pengukuran kemampuan awal (sebelum diterapkan model experiential learning)

O2 : pengukuran kemampuan akhir (sesudah diterapkan model experiential learning)

X : penggunaan model experiential learning pada pembelajaran tematik dalam meningkatkan kreativitas siswa.

O3 : pengukuran kemampuan awal (kelompok kontrol) O4 : pengukuran kemampuan akhir (kelompok kontrol)

Adapun yang menjadi variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah penggunaan model experiential learning dan variabel terikat (Y) adalah peningkatan kreativitas siswa dalam pembelajaran tematik terpadu.

Untuk melihat hubungan antar variabel yang akan diteliti dapat dilihat pada tabel berikut ini.


(4)

Tabel 3.4 Hubungan Antar Variabel

Keterangan

XY1 : Peningkatan kreativitas siswa pada aspek kemampuan berpikir lancar (fluency) dengan menggunakan model experiential learning XY2 : Peningkatan kreativitas siswa pada aspek kemampuan berpikir

luwes (flexibility) dengan menggunakan model experiential learning

XY3 : Peningkatan kreativitas siswa pada aspek kemampuan berpikir merinci (elaboration) dengan menggunakan model experiential learning

D. Definisi Operasional

Variabel Bebas

Variabel Terikat

Model Experiential Learning (X)

Peningkatan Kreativitas

siswa (Y)

Aspek kemampuan berpikir lancar (Fluency) (Y1)

XY1

Aspek kemampuan berpikir luwes (Flexibility) (Y2)

XY2

Aspek Kemampuan berpikir merinci (Elaboration) (Y3)


(5)

Penelitian ini memiliki beberapa istilah yang berkaitan dalam judul penelitian. Istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini perlu dijelaskan agar tidak terjadi kesalahpahaman, maka akan didefinisikan sebagai berikut :

1. Model Pembelajaran Experiential Learning

Model pembelajaran experiential learning dalam penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis pengalaman yang akan diterapkan dalam pembelajaran kelas IV di SDPN Setiabudi Bandung. Siswa diarahkan kedalam proses pembelajaran yang mengaktifkan siswa untuk membangun pengetahuan dan keterampilan melalui pengalaman nyata secara langsung. Pengetahuan terkonstruksi melalui transformasi pengalaman. Terdapat empat tahapan dalam model pembelajaran experiential learning, yaitu pengalaman nyata, penggunaan reflektif, konseptualisasi abstrak, dan percobaan aktif.

2. Kreativitas Siswa

Kreativitas yang dimaksud dalam penelitian ini peningkatan kreativitas berpikir terhadap siswa kelas IV SDPN Setiabudi Bandung, dimana mereka mengonstruksi pengetahuan yang didapatnya melalui pemikiran yang kreatif (divergen). Peningkatan kreativitas diukur melalui aspek ciri-ciri kreativitas yaitu kelancaran berpikir, keluwesan berpikir, dan elaborasi.

3. Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik terpadu merupakan model pembelajaran yang diterapakan pada kurikulum 2013 di sekolah dasar. Dalam pembelajaran tematik di sekolah mata pelajaran yang diterapkan terintegrasi secara tematik dengan tujuan menjadikan pembelajaran yang bermakna pada siswa. Pada Penelitian ini model experiential learning akan diterapkan pada pembelajaran tematik terpadu.


(6)

Instrumen penelitian digunakan sebagai alat pengumpul data dan untuk mengukur peningkatan kreativitas siswa. Sebelum digunakan instrumen dilakukan uji coba terlebih dahulu untuk mengukur tingkat validitas, reliabilitas, dan tingkat kesukaran butir soal instrumen. Instrumen penelitian ini menggunakan jenis instrumen berupa tes berbentuk uraian (essay). Tes diberikan berupa soal pre-test dan soal post-test. Soal tes diberikan pada kelas ekperimen dan kelas kontrol yang digunakan untuk mengukur peningkatan kreativitas berpikir siswa pada pembelajaran tematik.

Adapun proses pengembangan instrumen melalui tahapan-tahapan pengujian sebagai berikut :

1. Uji Validitas

Menurut Arifin (2011: 245), “validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur), maksudnya apakah instrumen yang digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang diukur.” Untuk mengetahui tingkat validitas suatu instrumen dalam penelitian ini, dapat digunakan uji statistik yakni teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson, adapun rumus untuk menguji validitas digunakan rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut:

 

 

  2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy

(Arifin, 2009: 254)

Keterangan :

rxy =Koefisien korelasi yang dicari

XY = Hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden Y = Skor responden


(7)

X = Skor item tes (∑X2

) = Kuadrat skor item tes (∑Y2) = Kuadrat responden

Untuk memberikan penafsiran tinggi rendahnya koefisien korelasi, maka dapat berpedoman pada tabel berikut :

Tabel 3.5 Kriteria Acuan Validitas Soal

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,81 – 1,00 Sangat rendah 0,61 – 0.80 Rendah 0,41 – 0,60 Sedang

0,21 – 0,40 Kuat

0,00 – 0,20 Sangat kuat

(Arifin, 2009: 257)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menurut Arifin (2011: 248) adalah “derajat konsistensi instrumen yang bersangkutan.” Penggunaan reabilitas adalah untuk melihat konsistensi soal dalam mengukur responden sebenarnya. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Spearman Bronwn teknik split half. Adapun rumus Spearman Brown adalah:

2 . 1 2 . 1 ) 1 ( 1 2 r n r rnn   

( Arifin, 2011:249)

Keterangan:


(8)

r12= koefisien reabilitas yang sudah disesuaikan

n = panjang tes yang selalu sama dengan 2 karena seluruh tes = 2 x 2 1

Sebagai ukuran koefisiensi reliabilitas, digunakan klasifikasi sebagai berikut (Arikunto, 2010: 319) :

Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas Interpretasi

0,81 – 1,00 Reliabilitas sangat tinggi 0,61 – 0,80 Reliabilitas tinggi 0,41 – 0,60 Reliabilitas cukup 0, 21 – 0,40 Reliabilitas rendah

0,00 – 0,20 Reliabilitas sangat rendah

3. Tingkat Kesukaran Soal

Perhitungan tingkat kesukaran soal dilakukan untuk mengukur seberapa besar derajat kesukaran soal apakah soal tergolong mudah atau sulit. Arifin (2009: 266) “jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang (proposional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik”. Untuk menghitung tingkat kesukaran soal menurut Arifin (2009: 135) dapat dihitung dengan melalui langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menghitung rata-rata skor untuk setiap butir soal dengan rumus : b. Menghitung tingkat kesukaran soal dengan rumus :


(9)

c. Membandingkan tingkat kesukaran soal dengan kriteria berikut :

0,00 – 0,30 = sukar 0,31 – 0,70 = sedang 0,071 – 1,00 = mudah

d. Membuat penafsiran tingkat kesukaran dengan membandingkan koefisien tingkat kesukaran.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan setelah intrumen penelitian dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Teknik pengumpulan data merupakan langkah-langkah dalam memperoleh data penelitian. Teknik yang dilakukan dalam penelitian dengan memberikan tes. Tes yang diberikan dalam penelitian ini berbentuk uraian (essay) untuk memperoleh data tentang peningkatan kreativitas berpikir siswa baik sebelum dilakukan tindakan maupun setelah dilakukan tindakan (pre-test dan post-test).

G. Teknik Analisis Data

Data yang telah diperoleh dilapangan melalui instrumen penelitian, selanjutnya dianalisis, dengan tujuan untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk data proses penerapan model experiential learning dilakukan proses kuantifikasi data sebagai pengukuran seberapa pengaruh proses model experiential learning yang diterapkan dalam pembelajaran tematik terpadu. Adapun ukuran koefisiensi pengaruh penerapan model pembelajaran, digunakan klasifikasi melalui skor yaitu sebagai berikut :


(10)

Skor Interpretasi

1 Model experiential learning sangat kurang diterapkan untuk meningkatkan kreativitas berpikir siswa dalam pembelajaran tematik terpadu.

2 Model experiential learning kurang diterapkan untuk meningkatkan kreativitas berpikir siswa dalam pembelajaran tematik terpadu

3 Model experiential learning baik diterapkan untuk meningkatkan kreativitas berpikir siswa dalam pembelajaran tematik terpadu

4 Model experiential learning sangat baik diterapkan untuk meningkatkan kreativitas berpikir siswa dalam pembelajaran tematik terpadu

Data yang didapkan di lapangan untuk mengetahui peningkatan kreativitas siswa dalam pembelajaran tematik dengan menggunakan model experiential learning, dilakukan analisis data melalui perhitungan statistik. Adapun langkah perhitungannya sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah salah satu cara untuk memeriksa keabsahan atau normalitas sampel. Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan program pengolahan data SPSS ver.16 for windows (Statistical Product and Service Solution) dengan uji normalitas kolmogorov smirnov. Kriteria pengujiannya, jika nilai signifikansi < 0,05 maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika nilai signifikansi > 0,05 maka distribusi adalah normal.


(11)

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama (homogen) atau tidak. Teknik pengujian pada penelitian ini menggunakan program pengolahan data SPSS ver.16 for windows (Statistical Product and Service Solution) dengan uji homogenitas levene’s test. Kriteria pengujiannya, jika nilai signifikansi < 0,05 maka data berasal dari populasi yang tidak mempunyai variansi yang tidak sama, sedangkan jika nilai signifikansi > 0,05 maka data berasal dari populasi yang mempunyai variansi yang sama (homogen).

3. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui kebenaran dari suatu hipotesis baik penolakan maupun penerimaan suatu hipotesis, maka dilakukan uji hipotesis. Secara teknik pegujiannya dilakukan menggunakan program pengolahan data SPSS ver.16 for windows (Statistical Product and Service Solution) dengan menggunakan uji signifikansi perbedaan rata-rata (compare means) dengan analisis data Independent Samples T-Test atau uji t independen. Berikut rumus uji-t independen :

(Sugiyono, 2008:138)

Keterangan :


(12)

X1 : rata-rata data kelompok eksperimen X2 : rata-rata data kelompok kontrol S1 : varians data kelompok eksperimen

S2 : varians data kelompok kontrol

n1 : jumlah anggota sampel kelompok eksperimen

n2 : jumlah anggota sampel kelompok kontrol

H. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji coba tes atau instrumen dilakukan terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitas, reliabilitas, dan indeks per butir soal seperti tingkat kesukaran soal. Hasil uji coba soal ini menunjukan kualitas soal yang akan diberikan saat penelitian di lapangan. Pengujian dilakukan terhadap siswa dalam satu populasi tetapi di luar sampel sebanyak 36 siswa. Soal uji coba pada penelitian ini terdiri dari 12 soal uraian berkaitan dengan aspek kreativias berpikir. Adapun data pengolahan perhitungan uji validitas, uji reliabilitas dan uji tingkat kesukaran soal terlampir dalam lampiran A.6. Berikut ini hasil uji coba didapatkan data validitas butir soal, reliabilitas soal, dan tingkat kesukaran soal.

1. Hasil Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment. Berdasarkan perhitungan hasil uji coba instrumen berikut adalah hasil uji validitas dan tingkat signifikansinya :

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Instrumen


(13)

0,549 Sedang 3,81 1,697 Signifikan

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi r sebesar 0,549 dan thitung sebesar 3,81 serta ttabel dengan derajat kebebasan (dk) = 36-2 = 34 dengan α = 0,05 (5%) pada taraf kepercayaan 95 % sehingga didapatkan ttabel sebesar 1,697. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa uji signifikansi alat pengumpul data atau instrumen tes dinyatakan valid secara signifikan karena thitung > ttabel.

Adapun validitas tiap butir soal dari hasil pengolahan dan perhitungan uji coba instrumen ditunjukan pada tabel berikut.

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Tiap Butir Soal

No. soal r hitung r tabel Keterangan

1 0.3506 0,329 Valid

2 0.37774 0,329 Valid

3 0.61531 0,329 Valid

4 0.56434 0,329 Valid

5 0.15474 0,329 Tidak Valid

6 0.35428 0,329 Valid

7 0.6452 0,329 Valid

8 0.44601 0,329 Valid

9 0.39885 0,329 Valid

10 0.35901 0,329 Valid

11 0.34765 0,329 Valid

12 0.12858 0,329 Tidak Valid


(14)

Setiap butir soal dinyatakan valid jika nilai signifikansi rhitung > rtabel. Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai rtabel = 0,329 dari jumlah siswa sebanyak (N) 36 orang. Dari perhitungan 12 soal uji coba diperoleh hasil 10 soal valid dan 2 soal tidak valid, yaitu soal nomor 5 dan 12. Soal yang tidak valid tersebut tidak digunakan dalam penelitian dan 10 soal yang valid akan digunakan dalam penelitian sebagai alat ukur kemampuan berpikir kreatif siswa aspek fluency, flexibility, dan elaboration pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik split half dari Spearman Brown yang kemudian dilakukan uji tingkat signifikansinya, maka diperoleh data pada tabel berikut :

Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas

r hitung r tabel Interpretasi

0,71 0,329 Reliabel

Instrumen tes dinyatakan reliabel jika nilai signifikansi rhitung > rtabel. Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai rhitung sebesar 0,71 dengan jumlah N = 36 didapatkan rtabel sebesar 0,329. Sehingga dapat disimpulkan bahwa uji signifikansi alat instrumen adalah reliabel.

3. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal

Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal dari tiap butir soal yang digunakan dalam penelitian ini setelah dilakukan pengujian ditujukan pada tabel berikut.


(15)

Nomor Soal Kategori Soal

1 Mudah

2 Mudah

3 Sedang

4 Sedang

5 Sedang

6 Sedang

7 Sedang

8 Sedang

9 Sedang

10 Sedang

11 Sedang

12 Sedang

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini dilakukan kedalam tiga tahapan, yaitu sebagai berikut :

1. Tahap Perancangan Penelitian

a. Memilih masalah, peneliti memilih masalah penelitian dengan melakukan studi pustaka berasal dari beberapa literatur seperti jurnal, artikel, buku-buku referensi, skripsi, tesis, dan sebagainnya.

b. Melakukan studi pendahuluan dengan mengunjungi tempat yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian. Peneliti melakukan studi pendahuluan melalui observasi ke SDPN Setiabudi bandung dan memperoleh informasi terkait pelaksanaan kurikulum 2013,


(16)

pelaksanaan pembelajaran tematik serta kondisi kelas dan pembelajaran.

c. Merumuskan masalah dengan melakukan indentifikasi masalah, melakukan perumusan judul, dan merancang desain penelitian sesuai dengan masalah dan tujuan yang akan diteliti.

d. Merumuskan hipotesis.

e. Memilih metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu metode kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dan menentukan variabel penelitian, yaitu penerapan model experiential learning dan peningkatan kreativitas siswa.

f. Menentukan, menyusun dan mengembangkan instrumen. Adapun data-data pengembangan instrumen penelitian terlampir dalam lampiran A.1- A.5.

g. Melakukan uji coba instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperiemen menggunakan kelas IV A dan kelas kontrol menggunakan kela IV B. b. Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan pre-test.

c. Melakukan treatment pembelajaran, yaitu penerapan model experiential learning pada kelas eksperimen melalui empat tahapan model yaitu concrete experience, reflective observation, abstract conceptualization , dan active experimentation. Treatment dilakukan berdasarkan RPP yang telah dibuat (terlampir dalam lampiran A.7).


(17)

d. Pembelajaran tematik di kelas kontrol melalui penggunaan model pembelajaran konvensional.

e. Dilakukan kegiatan post-test terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3. Tahap Akhir Penelitian

a. Melakukan pengolahan data hasil pre-test dan post-test. b. Menganalisis data yang telah diolah.

c. Menarik kesimpulan hasil penelitian berdasarkan hipotesis.

d. Membuat laporan penelitian dalam bentuk skripsi berdasarkan penulisan karya tulis ilmiah.


(1)

X1 : rata-rata data kelompok eksperimen

X2 : rata-rata data kelompok kontrol

S1: varians data kelompok eksperimen

S2 : varians data kelompok kontrol

n1 : jumlah anggota sampel kelompok eksperimen

n2 : jumlah anggota sampel kelompok kontrol

H. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji coba tes atau instrumen dilakukan terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitas, reliabilitas, dan indeks per butir soal seperti tingkat kesukaran soal. Hasil uji coba soal ini menunjukan kualitas soal yang akan diberikan saat penelitian di lapangan. Pengujian dilakukan terhadap siswa dalam satu populasi tetapi di luar sampel sebanyak 36 siswa. Soal uji coba pada penelitian ini terdiri dari 12 soal uraian berkaitan dengan aspek kreativias berpikir. Adapun data pengolahan perhitungan uji validitas, uji reliabilitas dan uji tingkat kesukaran soal terlampir dalam lampiran A.6. Berikut ini hasil uji coba didapatkan data validitas butir soal, reliabilitas soal, dan tingkat kesukaran soal.

1. Hasil Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment. Berdasarkan perhitungan hasil uji coba instrumen berikut adalah hasil uji validitas dan tingkat signifikansinya :


(2)

0,549 Sedang 3,81 1,697 Signifikan

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien korelasi r sebesar 0,549 dan thitung sebesar 3,81 serta ttabel dengan derajat kebebasan (dk) = 36-2

= 34 dengan α = 0,05 (5%) pada taraf kepercayaan 95 % sehingga didapatkan ttabel sebesar 1,697. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa uji

signifikansi alat pengumpul data atau instrumen tes dinyatakan valid secara signifikan karena thitung > ttabel.

Adapun validitas tiap butir soal dari hasil pengolahan dan perhitungan uji coba instrumen ditunjukan pada tabel berikut.

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Tiap Butir Soal

No. soal r hitung r tabel Keterangan

1 0.3506 0,329 Valid

2 0.37774 0,329 Valid

3 0.61531 0,329 Valid

4 0.56434 0,329 Valid

5 0.15474 0,329 Tidak Valid

6 0.35428 0,329 Valid

7 0.6452 0,329 Valid

8 0.44601 0,329 Valid

9 0.39885 0,329 Valid

10 0.35901 0,329 Valid

11 0.34765 0,329 Valid

12 0.12858 0,329 Tidak Valid


(3)

Setiap butir soal dinyatakan valid jika nilai signifikansi rhitung > rtabel.

Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai rtabel = 0,329 dari jumlah siswa

sebanyak (N) 36 orang. Dari perhitungan 12 soal uji coba diperoleh hasil 10 soal valid dan 2 soal tidak valid, yaitu soal nomor 5 dan 12. Soal yang tidak valid tersebut tidak digunakan dalam penelitian dan 10 soal yang valid akan digunakan dalam penelitian sebagai alat ukur kemampuan berpikir kreatif siswa aspek fluency, flexibility, dan elaboration pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik

split half dari Spearman Brown yang kemudian dilakukan uji tingkat signifikansinya, maka diperoleh data pada tabel berikut :

Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas

r hitung r tabel Interpretasi

0,71 0,329 Reliabel

Instrumen tes dinyatakan reliabel jika nilai signifikansi rhitung > rtabel.

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai rhitung sebesar 0,71 dengan jumlah N

= 36 didapatkan rtabel sebesar 0,329. Sehingga dapat disimpulkan bahwa uji

signifikansi alat instrumen adalah reliabel.

3. Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal

Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal dari tiap butir soal yang digunakan dalam penelitian ini setelah dilakukan pengujian ditujukan pada tabel berikut.


(4)

Nomor Soal Kategori Soal

1 Mudah

2 Mudah

3 Sedang

4 Sedang

5 Sedang

6 Sedang

7 Sedang

8 Sedang

9 Sedang

10 Sedang

11 Sedang

12 Sedang

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini dilakukan kedalam tiga tahapan, yaitu sebagai berikut :

1. Tahap Perancangan Penelitian

a. Memilih masalah, peneliti memilih masalah penelitian dengan

melakukan studi pustaka berasal dari beberapa literatur seperti jurnal, artikel, buku-buku referensi, skripsi, tesis, dan sebagainnya.

b. Melakukan studi pendahuluan dengan mengunjungi tempat yang akan

dijadikan sebagai tempat penelitian. Peneliti melakukan studi pendahuluan melalui observasi ke SDPN Setiabudi bandung dan memperoleh informasi terkait pelaksanaan kurikulum 2013,


(5)

pelaksanaan pembelajaran tematik serta kondisi kelas dan pembelajaran.

c. Merumuskan masalah dengan melakukan indentifikasi masalah,

melakukan perumusan judul, dan merancang desain penelitian sesuai dengan masalah dan tujuan yang akan diteliti.

d. Merumuskan hipotesis.

e. Memilih metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu metode kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dan menentukan variabel penelitian, yaitu penerapan model experiential learning dan peningkatan kreativitas siswa.

f. Menentukan, menyusun dan mengembangkan instrumen. Adapun

data-data pengembangan instrumen penelitian terlampir dalam lampiran A.1- A.5.

g. Melakukan uji coba instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperiemen

menggunakan kelas IV A dan kelas kontrol menggunakan kela IV B. b. Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan pre-test.

c. Melakukan treatment pembelajaran, yaitu penerapan model

experiential learning pada kelas eksperimen melalui empat tahapan model yaitu concrete experience, reflective observation, abstract conceptualization , dan active experimentation. Treatment dilakukan berdasarkan RPP yang telah dibuat (terlampir dalam lampiran A.7).


(6)

d. Pembelajaran tematik di kelas kontrol melalui penggunaan model pembelajaran konvensional.

e. Dilakukan kegiatan post-test terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3. Tahap Akhir Penelitian

a. Melakukan pengolahan data hasil pre-test dan post-test. b. Menganalisis data yang telah diolah.

c. Menarik kesimpulan hasil penelitian berdasarkan hipotesis.

d. Membuat laporan penelitian dalam bentuk skripsi berdasarkan