02. PPT PJOK KK C SMP

(1)

C

Filosofi Penjas 1 dan Pengembangan Materi PPPK dan PKJ 2

Penilaian Proses-Hasil Belajar 1 dan Komunikasi Efektif


(2)

PEDAGOGIK:

PENILAIAN PROSES-HASIL BELAJAR 1 DAN KOMUNIKASI EFEKTIF


(3)

(4)

PEMBELAJARAN 1.


(5)

Tujuan

Setelah melaksanakan pembelajaran, peserta diklat diharapkan dapat memahami landasan yuridis penyusunan RPP, konsep dasar


(6)

Indikator Pencapaian kompetensi

Mengidentifikasi landasan yuridis penyusunan RPP.

Mengidentifikasi konsep dasar penyusunan RPP.

Mengidentifikasi prinsip-prinsip penyusunan RPP.


(7)

Materi

1. Landasan Yuridis Penyusunan RPP 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3. Prinsip Penyusunan RPP


(8)

(9)

Landasan Yuridis Penyusunan RPP

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13

Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.


(10)

Lanjutan …

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar

Penilaian Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Standar

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah


(11)

(12)

Konsep Dasar Penyusunan RPP

• Perencanaan pembelajaran dirancang dalam

bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi.

• Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan

rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian

pembelajaran, dan skenario pembelajaran.

• Dasar penyusunan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yaitu mengidentifikasi silabus sesuai kompetensi dasar yang dipilih, selanjutnya disusun RPP.


(13)

Struktur Silabus

Identitas Mata Pelajaran

Identitas SekolahKompetensi IntiKompetensi DasarMateri Pokok

PembelajaranPenilaian

Alokasi WaktuSumber belajar


(14)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. • RPP dikembangkan dari silabus untuk

mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi


(15)

Lanjutan…

• Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar

pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

• RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih.


(16)

Komponen RPP

• identitas sekolah

• identitas mata pelajaran atau tema/subtema;

• kelas/semester;

• materi pokok;

• alokasi waktu

• tujuan pembelajaran

• kompetensi dasar dan indikator

• kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi materi pembelajaran

• media pembelajaran

• sumber belajar

• langkah-langkah pembelajaran


(17)

(18)

Prinsip-prinsip penyusunan RPP …

• Perbedaan individual peserta didik (kemampuan awal,

tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik)

• Partisipasi aktif peserta didik

• Berpusat pada peserta didik untuk mendorong

semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.


(19)

Lanjutan …

Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP

memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan

remedi.

Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan

antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian

kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.


(20)

Lanjutan …

Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu.

Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif


(21)

(22)

Penyusunan RPP

LK-KK.C.Ped.KP 1.1

Mengidentifikasi struktur silabus dan komponen RPP


(23)

(24)

PEMBELAJARAN 2


(25)

Tujuan

Setelah melaksanakan pembelajaran, peserta diklat diharapkan dapat memahami: teknik bertanya peserta didik, teknik menjawab


(26)

Indikator Pencapaian kompetensi

Mengidentifikasi teknik bertanya

Mengidentifikasi teknik menjawab pertanyaan Menjelaskan teknik diskusi


(27)

Pengantar Komunikasi Efektif

Banyak ahli memberikan pengertian komunikasi,

tujuan, fungsi, syarat, dan manfaat komunikasi.

Komunikasi dijelaskan sebagai proses penyampaian

pesan dari penyampai pesan (komunikator) kepada penerima pesan (komunikan) dengan tujuan tertentu.

Pengertian komunikasi secara umum adalah proses

pengiriman dan penerimaan pesan atau informasi antara dua individu atau lebih dengan efektif


(28)

tiga pandangan terhadap

komunikasi, yaitu:

1. Komunikasi sebagai proses; penyampaian pesan dari penyampai pesan kepada

penerima pesan dengan tujuan tertentu.

2. Komunikasi sebagai interaksi; menyetarakan komunikasi dengan suatu proses sebab-akibat yang arahnya bergantian.

3. Komunikasi sebagai transaksi; proses memahami dan berbagi makna.


(29)

Keterampilan Komunikasi: 1. TEKNIK

BERTANYA

• Berbagai keterampilan yang diharapkan dapat

membantu interaksi edukatif adalah salah satunya dengan cara menerapkan metode cara bertanya dalam proses pembelajaran.

Pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula

dari “bertanya” . Questioning (bertanya) merupakan strategi utama yang berbasis konstektual.

Bertanya dalam pembelajaran dipandang sebagai

kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir peserta didik.


(30)

Lanjutan …

• Pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik merupakan indiaktor bahwa peserta didik sudah mulai belajar.

• Hampir pada semua aktivitas belajar, dapat

menerapkan questioning (bertanya): antara peserta

didik dengan peserta didik, antara guru dengan peserta didik, antara peserta didik dengan orang lain yang

didatangkan ke kelas, dan sebagainya.

• Aktivitas bertanya yang aktif muncul ketika peserta didik berdiskusi, bekerja dalam kelompok, ketika


(31)

Hal-hal yang diperhatikan dalam

bertanya:

Perumusan pertanyaan harus jelas dan terbatas, sehingga tidak menimbulkan keraguan pada peserta didik.

Pertanyaan hendaknya terlebih dahulu

diajukan untuk seluruh peserta didik sebelum menunjuk peserta didik (perorangan) untuk menjawabnya.

Memberi kesempatan atau waktu bagi kepada peserta didik untuk berpikir.


(32)

Lanjutan …

Hargailah pendapat atau pertanyaan dari peserta didik.

Distribusi atau pemberian pertanyaan harus merata.

Membuat ringkasan hasil dari kegiatan

bertanya dalam proses pembelajaran sehingga memperoleh pengetahuan secara sistematik


(33)

Keterampilan Komunikasi: 2. TEKNIK

MENJAWAB

Bertanya atau menjawab pertanyaan merupakan dua aktivitas penting dalam pembelajaran.

Bertanya maupun menjawab pertanyaan sama-sama membutuhkan suatu


(34)

Teknik menjawab pertanyaan

struktur PREP :

Point: Anda sebutkan poin apa yang hendak

anda sampaikan

Reason: Anda jelaskan mengapa anda menyampaikan poin tersebut

Example: Anda berikan contoh, aplikasi nyata atau cerita yang mendukung poin yang anda sampaikan

Point: Anda sebutkan kembali poin yang anda sampaikan


(35)

Keterampilan Komunikasi: 3. TEKNIK

DISKUSI

Metode diskusi dalam belajar adalah suatu cara

penyajian / penyampaian bahan pelajaran.

Forum diskusi dapat diikuti oleh seluruh

peserta didik di dalam kelas, dapat pula dibentuk kelompok-kelompok kecil.

Forum diskusi dapat diikuti oleh seluruh peserta

didik di dalam kelas, dapat pula dibentuk kelompok-kelompok kecil.


(36)

Bentuk-bentuk Diskusi

The social problem meeting 

Peserta didik berbincang-bincang memecahkan masalah sosial di kelas atau di sekolahnya dengan harapan, bahwa setiap

peserta didik akan merasa terpanggil untuk mempelajari dan bertingkah laku sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.

The open-endet meeting 

Para peserta didik berbincang-bincang mengenai masalah apa saja yang berhubungan dengan kehidupan mereka sehari,

kehidupan mereka di sekolah, dengan segala sesuatu yang terjadi dilingkungan disekitar mereka.


(37)

Lanjutan …

The educational-diagnosis meeting 

Para peserta didik berbincang-bincang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud untuk saling mengoreksi

pemahaman mereka atas pelajaran yang telah diterimanya agar masing-masing anggota memperoleh pemahaman


(38)

Langkah-langkah Diskusi

Guru mengemukakan masalah yang akan didiskusikan

dan memberikan pengarahan seperlunya mengenai cara-cara pemecahannya. 

Dengan pimpinan guru, peserta didik membentuk

kelompok diskusi, memilih pemimpin diskusi (ketua, sekretaris/ pencatat, pelapor dan sebagainya (bila perlu), mengatur tempat duduk, ruangan sarana dan sebagainya. 

• Para peserta didik berdiskusi di kelompoknya masing-masing sedangkan guru berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lain untuk menjaga serta memberi dorongan dan bantuan sepenuhnya agar setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif supaya diskusi bejalan


(39)

Lanjutan …

Kemudian tiap kelompok diskusi melaporkan hasil

diskusinya. Hasil-hasil diskusi yang dilaporkan

ditanggapi oleh semua peserta didik (terutama bagi kelompok lain). Guru memberi ulasan dan menjelaskan tahap-tahap laporan-laporan tersebut. 

Para peserta didik mencatat hasil diskusi tersebut, dan

para guru mengumpulkan hasil diskusi dari tiap-tiap

kelompok, sesudah peserta didiknya mencatat untuk fail kelas.


(40)

Keuntungan Metode Diskusi

• Metode diskusi melibatkan peserta didik secara langsung dalam proses belajar. 

• Setiap peserta didik dapat menguji pengetahuan dan penguasaan bahan pelajarannya masing-masing. 

• Metode diskusi dapat menumbuh dan mengembangkan cara berpikir dan sikap ilmiah. 

• Dengan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam diskusi diharapkan para peserta didik akan dapat memperoleh kepercayaan akan (kemampuan) diri sendiri. 

• Metode diskusi dapat menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial dan sikap demokratis para peserta didik.


(41)

Kelemahan Metode Diskusi

Suatu diskusi tidak dapat diramalkan sebelumnya

mengenai bagaimana hasil sebab tergantung kepada kepemimpinan peserta didik dan partisipasi anggota-anggotanya. 

Suatu diskusi memerlukan keterampilan-keterampilan

tertentu yang belum pernah dipelajari sebelumnya. 

Jalannya diskusi dapat dikuasai (didominasi) oleh

beberapa peserta didik yang menonjol. 

• Tidak semua topik dapat dijadikan pokok diskusi, akan tetapi hanya hal-hal yang bersifat problematis saja yang dapat didiskusikan. 

• Diskusi yang mendalam memerlukan waktu yang

banyak. Peserta didik tidak boleh merasa dikejar-kejar waktu. 


(42)

Lanjutan …

Perasaan dibatasi waktu menimbulkan kedangkalan

dalam diskusi sehingga hasilnya tidak bermanfaat. 

Apabila suasana diskusi hangat dan peserta didik sudah

berani mengemukakan pikiran mereka maka biasanya sulit untuk membatasi pokok masalahnya. 

Sering terjadi dalam diskusi peserta didik kurang berani

mengemukakan pendapatnya. 

Jumlah peserta didik di dalam kelas yang terlalu besar

akan mempengaruhi setiap peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya.


(43)

(44)

Komunikasi Efektif

LK-KK.C.Ped.KP 2.1


(45)

(46)

PEMBELAJARAN 3


(47)

Tujuan

Setelah melaksanakan pembelajaran, peserta diklat diharapkan dapat memahami: aspek

penilaian pembelajaran, jenis, bentuk, dan teknik penilaian tes - non tes, serta persyaratan


(48)

Indikator Pencapaian Kompetensi

Mengidentifikasi aspek penilaian pembelajaran PJOK.

Mengidentifikasi jenis, bentuk, dan teknik penilaian tes dan non tes dalam lingkup pembelajaran.


(49)

(50)

Pengantar

Berkaitan dengan pengembangan instrumen

penilaian ini, Saudara dapat menelaah di luar modul ini yaitu pada kelompok kompetensi B, D, E, F, dan J.

Sesuai Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016

bahwa penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah

meliputi aspek: a. sikap; b. pengetahuan; dan c. keterampilan.


(51)

Lanjutan …

Penilaian sikap adl: penilaian terhadap perilaku

peserta didik dalam proses pembelajaran kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler, yang meliputi

sikap spiritual dan sosial. (a. sikap spiritual; dan b. sikap sosial)

Penilaian pengetahuan dilakukan dengan cara

mengukur penguasaan peserta didik yang

mencakup pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam berbagai tingkatan proses


(52)

Lanjutan …

Penilaian keterampilan dilakukan dengan mengidentifikasi karateristik kompetensi dasar aspek keterampilan untuk


(53)

Jenis, Bentuk, dan Teknik Penilaian Tes -Non Tes


(54)

Penilaian Sikap

Penilaian Sikap

Utama

Observasi Guru kelas I

Observasi Guru muatan Pelajaran (Agama & PJOK) Penunjang

* Penilaian diri * Penilaian antar temen


(55)

Penilaian Pengetahuan

Penilaian Pengetahu an Tulis Mengukur Capaian Pembelajaran PIlihan Ganda, B-S, Menjodohkan Isian, Uraian Kuis Tanya Jawab dan sebagainya Penugasan Daftar Tugas yang dilakukan secara individu atau kelompok Lisan


(56)

(57)

(58)

Syarat Instrumen Penilaian

ValiditasRealibilitasObjektivitas Praktikabilitas Ekonomis

Taraf Kesukaran Daya Pembeda


(59)

(60)

Pengembangan Instrumen

Pembelajaran 2

LK-KK.C.Ped.KP 3.1


(61)

(62)

(63)

PROFESIONAL:

Filosofi Penjas 1, Pengembangan Materi PPPK, dan PKJ 2


(64)

(65)

materi

Pengertian Pendididikan Jasmani

Tujuan dan Pentingnya Pendidikan JasmaniPengertian Pendidikan Olahraga

Pengertian Pendidikan Kesehatan

Landasan Filosofis Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Landasan Ilmiah Pelaksanaan Pendidikan Jasmani.


(66)

PEMBELAJARAN 1.


(67)

Tujuan

Setelah melaksanakan pembelajaran, peserta diklat diharapkan dapat: memahami: pengertian pendidikan jasmani, pengertian pendidikan

olahraga, pengertian pendidikan kesehatan, dan landasan filosofis pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan


(68)

Indikator Pencapaian kompetensi

Menyimpulkan pengertian pendidikan jasmaniMenyimpulkan pengertian pendidikan

olahraga,

Menjelaskan pengertian pendidikan kesehatanMeyimpulkan landasan filosofis pendidikan


(69)

Materi

Pengertian Pendididikan Jasmani

Tujuan dan Pentingnya Pendidikan JasmaniPengertian Pendidikan Olahraga

Pengertian Pendidikan Kesehatan

Landasan Filosofis Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Landasan Ilmiah Pelaksanaan Pendidikan Jasmani.


(70)

(71)

Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah

proses pendidikan yang memanfaatkan

aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional.

Williams menyatakan bahwa pendidikan

jasmani adalah semua aktivitas manusia yang dipilih jenisnya dan dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.


(72)

Lanjutan …

Abdul Kadir Ateng, pendidikan jasmani merupakan

bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan melalui berbagai kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan secara organik, neuromuskuler, intelektual dan emosional.

Agus Mahendra, pendidikan jasmani adalah proses

pendidikan tentang dan melalui jasmani,

permainan dan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan.


(73)

(74)

Tujuan Pendidikan Jasmani

• Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan

estetika, dan perkembangan sosial.

• Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka aktivitas

jasmani.

Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran

jasmani yang optimal untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali.


(75)

Lanjutan ….

Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui

partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan.

Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan keterampilan sosial yang memungkinkan peserta didik berfungsi secara efektif dalam hubungan antar orang. • Menikmati kesenangan dan keriangan melalui

aktivitas jasmani, termasuk permainan olahraga.


(76)

Manfaat Pendidikan Jasmani

Memenuhi kebutuhan anak akan gerak Mengenalkan anak pada lingkungan dan

potensi dirinya

Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna

Menyalurkan energi yang berlebihan Merupakan proses pendidikan secara


(77)

(78)

Pengertian Pendidikan Olahraga

Pendidikan olahraga adalah pendidikan yang

membina peserta didik agar menguasai cabang-cabang olahraga tertentu

Pendapat lain tentang Pendidikan olahraga ;

Pengertian olahraga adalah suatu teknik bermain yang terorganisir dan bersifat kompetitif.

Peserta didik diperkenalkan berbagai cabang olahraga agar mereka menguasai keterampilan berolahraga.


(79)

Lanjutan …

Dalam pendidikan olahraga adalah “hasil” dari pembelajaran, sehingga metode pengajaran serta bagaimana anak menjalani

pembelajarannya didikte oleh tujuan yang ingin dicapai.

Ciri-ciri pelatihan olahraga menyusup ke dalam proses pembelajaran.


(80)

(81)

Pendidikan Kesehatan

Pendidikan kesehatan adalah suatu proses yang menjembatani kesenjangan antara informasi dan tingkah laku kesehatan.

Pendidikan kesehatan memotivasi seseorang untuk menerima informasi kesehatan dan

berbuat sesuai dengan informasi tersebut agar mereka menjadi lebih tahu dan lebih sehat


(82)

Lanjutan …

Pendidikan kesehatan merupakan proses

belajar, dalam hal ini berarti terjadi proses perkembangan atau perubahan kearah yang lebih tahu dan lebih baik pada diri individu. Pada kelompok masyarakat dari tidak tahu tentang nilai- nilai kesehatan menjadi tahu, dari tidak mampu mengatasi sendiri masalah- masalah kesehatan menjadi mampu (Purwanto, 1999).


(83)

Tujuan Pendidikan Kesehatan

• Secara umum pendidikan kesehatan adalah mengubah perilaku individu atau masyarakat

dibidang kesehatan. Tujuan ini dapat diperinci lebih lanjut antara lain, menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai dimasyarakat, menolong

individu agar mampu secara mandiri atau kelompok mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat, mendorong pengembangan dan menggunaan secara tepat sarana pelayanan kesehatan yang ada (Herawani, 2001).


(84)

Lanjutan …

Tujuan Pendidikan Kesehatan, al:

a. Meningkatkan pengetahuan anak didik tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup sehat dan teratur b. Menanamkan dan membina nilai dan sikap mental

yang positif terhadap prinsip hidup sehat

c. Menanamkan dan membina kebiasaan hidup sehat sehari-hari yang sesuai dengan syarat kesehatan d. Meningkatkan keterampilan anak didik dalam

melaksanakan hal yang berkaitan dengan


(85)

(86)

Landasan filosofis PJOK

Tiga hal penting yang bisa menjadi

sumbangan unik dari pendidikan jasmani (Dauer and Pangrazy, 1992), yaitu:

meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan peserta didik,

meningkatkan terkuasainya keterampilan fisik yang kaya, serta

meningkatkan pengertian peserta didik dalam prinsip-prinsip gerak serta bagaimana


(87)

Aspek-aspek dasar Penjas

Kebugaran dan kesehatanKeterampilan fisik

Terkuasainya konsep dan prinsip gerakKemampuan berpikir

Kepekaan rasa

Keterampilan sosial


(88)

(89)

Landasan Ilmiah Pelaksanaan Penjas

Landasan biologis bagi PenjasLandasan psikologis Penjas


(90)

(91)

Azas dan falsafah PJOK

LK-KK.C.Pro.KP 1.1


(92)

PEMBELAJARAN 2.


(93)

Tujuan

Setelah melaksanakan pembelajaran, peserta

diklat diharapkan dapat memahami: hakekat dan prinsip PPPK, peralatan PPPK dan cara

penggunaannya, dan kecelakaan yang sering terjadi dengan cara pertolongannya


(94)

Indikator Pencapaian Kompetensi

Mengidentifikasi hakekat dan prinsip PPPK.Mengidentifikasi peralatan PPPK dan cara

penggunaannya.

Mengidentifikasi kecelakaan yang sering terjadi dan cara pertolongannya.


(95)

(96)

KI - KD

Saudara agar mencermati KI-KD berkaitan dengan Pendidikan Kesehatan di jenjang satuan masing-masing.


(97)

(98)

Pengertian PPPK

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (Kegawatdaruratan) adalah pertolongan darurat yang diberikan kepada korban

kecelakaan, maupun yang sakit mendadak secara tepat dan cepat dan sementara

sebelum mendapat pertolongan lanjutan dari tenaga medis bila diperlukan.


(99)

Tujuan PPPK

Menyelamatkan nyawa atau mencegah kematian

Mencegah cacat yang lebih berat (mencegah kondisi memburuk)


(100)

Prinsip-prinsip PPPK

Bersikap tenang dan tidak panik.

Berikan pertolongan dengan cara yang cepat dan tepat.Sebelum mengetahui berat ringannya cidera yang

dialami, jangan cepat-cepat memindahkan atau menggeser korban.

Jika ada luka, diusahakan agar korban tidak melihatnya,

sebab dapat membuat korban menjadi panik.

Setelah mendapat pertolongan pertama, korban

sebaiknya segera dibawa ke dokter, rumah sakit, Puskesmas untuk penanganan selanjutnya.


(1)

Latihan-latihan Peningkatan Kebugaran

Jasmani Terkait dengan Keterampilan

dengan Berbagai Permainan

Bentuk-bentuk latihan kebugaran jasmani :

1. Kondisikan dalam kelompok yang terdiri 4-6 anggota. 2. Kelompok terdiri dari : KEKUATAN; KESEIMBANGAN;

KELENTUKAN; KECEPATAN; KELINCAHAN;

3. Diskusikan di kelompok Saudara, bentuk-bentuk permainan yang berkaitan dengan komponen kebugaran jasmani sesuai kelompok Saudara.

4. Susun bentuk permainan, yang meliputi: NAMA PERMAINAN; JENIS KELOMPOK/PERORANGAN; FORMASI PERMAINAN; CARA BERMAIN/PERATURAN PERMAINAN; ANALISIS MANFAAT


(2)

PENGUKURAN KEBUGARAN JASMANI


(3)

PENILAIAN PEMB. AKTIVITAS KEBUGARAN

JASMANI

• Penyusunan kisi-kisi dan soal pilihan ganda

• Penyusunan kisi-kisi dan soal uraian

• Penyusunan kisi-kisi dan soal uji keterampilan Latihan:

Membuat soal dengan menentukan KD dan Indikator yang ditetapkan.


(4)

PEMB. AKTIVITAS PENGEMBANGAN KEBUGARAN

JASMANI

LK-KK.C.PRO 1.3

Analisis Materi Pembelajaran Aktivitas

Pengembangan Kebugaran


(5)

(6)