02. PPt - PJOK - KK-F

1

PEDAGOGIK:

PRINSIP PEMBELAJARAN DAN
PENILAIAN PROSES HASIL BELAJAR

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1:

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 2

3

Tujuan Pembelajaran
A. Tujuan
•Peserta mampu menguasai dan menerapkan pelaksanaan
pembelajaran 2, serta mampu menujukkkan sikap percaya diri,
kerjasama, mengharagai pendapat orang lain, dan tanggung jawab.

B.INDIKATOR
•Mengidentifikasi seting pembelajaran PJOK di SMP secara terperinci.

•Mengidentifikasi pola komunikasi pembelajaran peserta didik di SMP
secara terperinci.
•Mengidentifikasi formasi peserta didik (klasikal, kelompok,
berpasangan, atau individual) di SMP secara terperinci.
•Mengidentifikasi prinsip, teknik, dan prosedur pemberian umpan balik
pembelajaran PJOK di SMP.
•Menunjukkan sikap percaya diri, kerjasama, mengharagai pendapat
orang lain, dan tanggung jawab dalam proses pembelajaran.

Prinsip-prinsip Pelaksanaan
Pembelajaran
Permendikbud nomor 22 tahun 2016
tentang Pembelajaran pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah

Pengertian Pembelajaran adalah proses
interaksi antar peserta didik, antara
peserta didik dengan tenaga pendidik
dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar


Kegiatan pembelajaran perlu
menggunakan prinsip untuk mencapai
kualitas yang telah dirancang dalam
dokumen kurikulum

Prinsip-prinsip Pelaksanaan
Pembelajaran

Tahap-tahap Pembelajaran

Pelaksanaan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan,
kegiatan guru adalah :
1. mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
2. mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan
dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan
kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan;
3. menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari;

4. menyampaikan garis besar cakupan materi dan
kegiatan yang akan dilakukan; dan
5. menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan.

Kegiatan inti
1.Merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
kompetensi, yang dilakukan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik.
2.Kegiatan inti menggunakan pendekatan saintifik
yang disesuaikan dengan karakteristik mata
pelajaran dan peserta didik.

Kegiatan inti
3.Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan

proses mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan
mengomunikasikan.
4.Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan
perkembangan sikap peserta didik pada kompetensi
dasar dari KI-1 dan KI-2 antara lain mensyukuri
karunia Tuhan, jujur, teliti, kerja sama, toleransi,
disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang
lain yang tercantum dalam silabus dan RPP.

Kegiatan penutup
1. Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu: (a)
membuat
rangkuman/simpulan
pelajaran;
(b)
melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan; dan (c) memberikan umpan balik
terhadap proses dan hasil pembelajaran.
2. Kegiatan guru yaitu: (a) melakukan penilaian; (b)

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil
belajar

TERIMA KASIH

KEGIATAN PEMBELAJARAN
2:
PENILAIAN 2

13

Tujuan
TUJUAN PEMBELAJARAN :
•Peserta mampu menguasai dan menerapakan penilaian hasil proses
belajar pada pembelajaran PJOK di SMP, serta mampu menujukkkan
sikap percaya diri, kerjasama, mengharagai pendapat orang lain,
disiplin, dan tanggung jawab.

INDIKATOR :
•Menjelaskan definisi tes, pengukuran, penilaian, dan evaluasi hasil
belajar.
•Menjelaskan konsep, prinsip, dan aspek penilaian pembelajaran.
•Menyusun pelaporan hasil penilaian pembelajaran.
•Mengidentifikasi tindak lanjut hasil penilaian pembelajaran.
•Menunjukkan sikap percaya diri, kerjasama, mengharagai pendapat
orang lain, disiplin, dan tanggung jawab dalam proses pembelajaran.

Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik
Proses pengumpulan informasi/ bukti
tentang capaian pembelajaran peserta
didik dalam kompetensi sikap spiritual
dan
sikap
sosial,
kompetensi
pengetahuan,
dan
kompetensi

keterampilan yang dilakukan secara
terencana dan sistematis, selama dan
setelah proses pembelajaran.

PENILAIAN AUTENTIK

Bentuk penilaian yang menghendaki peserta
didik menampilkan sikap, menggunakan
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh
dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada
situasi yang sesungguhnya

Fungsi penilaian HASIL
BELAJAR

FORMATIF

SUMATIF

Tujuan Penilaian


PRINSIP PENILAIAN HASIL BELAJAR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

UMUM
Sahih
Objektif
Adil
Terpadu
Terbuka
Holistik dan
kesinambung

an
Sistematis
Akuntabel
Edukatif

1.
2.
3.
4.
5.
6.

KHUSUS UNTUK PENILAIAN AUTENTIK

Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum;
Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran;
Berkaitan dengan kemampuan peserta didik;
Berbasis kinerja peserta didik;
Memotivasi belajar peserta didik;
Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta

didik;
7. Memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi
responnya;
8. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan;
9. Mengembangkan kemampuan berpikir divergen;
10. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran;
11. Menghendaki balikan yang segera dan terus menerus;
12. Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata;
13. Terkait dengan dunia kerja;
14. Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata
15. Menggunakan berbagai cara dan instrumen;

Lingkup Penilaian hasil
belajar
Penilaian Sikap

Penilaian
Pengetahuan


Penilaian
Keterampilan

Tingkatan Sikap

Menerima nilai

Menanggapi
nilai

Menghargai
nilai

Menghayati
nilai

Mengamalkan
nilai

Kemampuan berpikir
• Mengingat
• Memahami
• Menerapkan
• Menganalisis
• Mengevaluasi
• Mencipta

Keterampilan
abstrak/
Kemampuan Belajar
• Mengamati
• Menanya
•Mengumpulkan
informasi
•Menalar/mengasosiasi

•Mengomunikasikan

Penilaian
Sikap

Penilaian
Pengetahuan

Penilaian
Keerampilan

Dimensi Pengetahuan
• Faktual
• Konseptual
• Prosedural
• Metakognitif

Keterampilan Kongkrit
• Persepsi
• Kesiapan
• Meniru
•Membiasakan gerakan
•Mahir
•Menjadi gerakan alami
•Menjadi tindakan orisinal

Lingkup Penilaian hasil belajar

Teknik dan Instrumen Penilaian
No.
Sikap
1. Observasi
2. Jurnal

Pengetahuan
Tes Tertulis
Observasi
terhadap diskusi,
tanya jawab, dan
percakapan

Keterampilan
Unjuk kerja
Projek
Produk

3.

Penilaian
Teman
Sebaya

Penugasan

Portofolio

4.

Penilaian
Diri
Instrumen:
 Daftar cek
 Skala
penilaian

Penilaian Diri

Penilaian Diri

Penilaian Kompetensi Sikap
1. Observasi
Pengamatan sikap dan perilaku yang terkait dengan mata pelajaran dilakukan
oleh guru yang bersangkutan selama proses pembelajaran berlangsung dan
selama siswa berada di sekolah atau bahkan di luar sekolah selama perilakunya
dapat diamati.
2. Penilaian Diri
Untuk memberikan penguatan(reinforcement) terhadap kemajuan proses belajar
peserta didik. Untuk mengurangi kecenderungan siswa menilai diri terlalu tinggi
dan subyektif, penilaian diri berdasarkan kriteria yang jelas dan obyektif.
3. Penilaian teman sebaya
Teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait
dengan pencapaian kompetensi. Satu siswa dinilai oleh 3 teman sekelas atau
sebaliknya.
4. Penilaian jurnal (anecdotal record)
Kumpulan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di lingkungan
sekolah tentang sikap dan perilaku positif atau negatif, selama dan di luar proses
pembelajaran mata pelajaran.

Penilaian Kompetensi Pengetahuan
1. Tes tertulis
a. Memilih jawaban, dapat berupa: pilihan ganda, benarsalah, menjodohkan, dan sebab akibat.
b. Mensuplai jawaban, dapat berupa: isian atau
melengkapi, jawaban singkat dan uraian.
Soal uraian yang menjadi penilaian autentik adalah
soal-Soal yang menghendaki siswa merumuskan
jawabannya sendiri, misalnya mengemukakan
pendapat, berpikir logis dan menyimpulkan.
2. Observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan
percakapan
3. Penugasan, berupa PR dan/atau proyek yang dikerjakan
secara individu atau kelompok

Penilaian Kompetensi Keterampilan
1.

Unjuk kerja/kinerja/praktek
Dilakukan dengan cara mengamati siswa melakukan tugas tertentu,
seperti: praktikum di laboratorium, praktik ibadah, praktik olahraga,
presentasi, bermain peran/alat musik, bernyanyi, dan membaca puisi/
deklamasi.

2.

Proyek
Untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasi,
menyelidiki, dan menginformasi kan sesuatu secara jelas.

3.

Produk
Penilaian kemampuan siswa membuat produk-produk, teknologi, dan
seni, seperti makanan, pakaian, sarana kebersihan, alat-alat teknologi,
hasil karya seni, dll.

4.

Portofolio
Menilai karya-karya siswa secara individu pada satu periode untuk satu
mata pelajaran. Akhir periode dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan
peserta didik sendiri, untuk manilai perkembangan kemampuan siswa
dan terus menerus melakukan perbaikan.

Pelaporan Hasil Belajar
A. Pengolahan Nilai untuk program
Remedial
Hasil pekerjaan peserta didik harus segera
dianalisis untuk menentukan tingkat
pencapaian kompetensi yang diukur oleh
instrumen tersebut sehingga diketahui
apakah seorang peserta didik memerlukan
atau tidak memerlukan pembelajaran
remedial atau program pengayaan.

Capaian kompetensi sikap antarmata
pelajaran
Rambu-rambu penilaian sikap
antarmata pelajaran:
1.Penilaian Sikap antar Mata Pelajaran adalah
kesimpulan dari sikap keseluruhan dalam mata
pelajaran yang diputuskan melalui rapat
koordinasi bersama dengan guru mapel dan
wali kelas
2.Deskripsi memuat uraian secara naratif
pencapaian kompetensi sikap sesuai dengan KI
dan KD setiap mata pelajaran
3.Deskripsi sikap pada setiap mata pelajaran
menguraikan kelebihan sikap peserta didik, dan
sikap yang masih perlu ditingkatkan.

Tahapan pengolahan nilai sikap
antarmata pelajaran
1.Penilaian dilakukan oleh seluruh guru mapel
dan dikoordinasi oleh wali kelas
2.Proses penilaian dilakukan melalui analisis
sikap setiap mapel dan didiskusikan secara
berkala antar guru
3.Guru mata pelajaran menyerahkan skor akhir
(nilai kualitatif dan deskripsi sikap) pada wali
kelas
4.Wali kelas melakukan analisa untuk
mendapatkan kesimpulan nilai sikap antamata
pelajaran dalam bentuk deskripsi

Terima Kasih

2
9

PROFESIONAL
PERSPEKTIF SEJARAH DAN ILMU FAAL

30

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 :
PERSPEKTIF SEJARAH PENDIDIKAN
JASMANI

31

Tujuan
•Peserta mampu memahami Perspektif Sejarah
Keolahragaan, perkembangan Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di Indonesia,
manfaatnya dalam penanaman sikap peserta
didik untuk diaplikasikan dalam pembelajaran
PJOK, serta menunjukan sikap bangga menjadi
bagian dari bangsa Indonesia, cinta tanah air,
kerja sama, percaya diri, dan menghormati
pendapat orang lain yang diperlihatkan dalam
aktivitas pembelajaran.

32

Indikator Pencapaian Kompetensi :
•Menjelaskan tentang Sejarah Keolahragaan secara
terperinci.
•Menganalisis tentang Perkembangan Pendidikan Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan di Indonesia secara terperinci
•Menjelaskan tentang Manfaat Sejarah Keolahragaan dan
PJOK dalam Penanaman Sikap Peserta Didik secara
terperinci.
•Meunjukan sikap cinta tanah air, bangga menjadi bangsa
Indonesia, percaya diri, kerjasama, tanggung jawab, serta
disiplin dalam proses pembelajaran.

33

BANGGAKAH JADI
GURU???

-

GURU OLAHRAGA,
GURU ORKES,
GURU PENJAS,
GURU PENJASKES,
atau GURU PJOK ??

PENGERTIAN PENDIDIKAN JASMANI
• KEPMENDIKBUD 413/U/1987: Bagian integral
dari pendidikan yang bertujuan
meningkatkan individu secara organik,
neuromuscular, intelektual, dan emosional
melalui aktivitas fisik.

UU No. 3 tahun 2005 tentang Sistem
Keolahragaan Nasional
• pendidikan jasmani dan olahraga yang
dilaksanakan sebagai bagian proses
pendidikan yang teratur dan berkelanjutan
untuk memperoleh pengetahuan,
kepribadian, keterampilan, kesehatan dan
kebugaran jasmani

Prof. Dr. Abdul Kadir
Ateng (1993)

pendidikan jasmani
merupakan bagian integral
dari pendidikan secara
keseluruhan melalui
berbagai kegiatan jasmani
yang bertujuan
mengembangkan secara
organik, neuromuskuler,
intelektual dan emosional

Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
• merupakan bagian integral dari pendidikan
secara keseluruhan, bertujuan untuk
mengembangkan aspek kebugaran jasmani,
ketrampilan gerak, ketrampilan berfikir kritis,
ketrampilan sosial, stabilitas emosional, tindakan
moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan
lingkungan bersih melalui aktifitas jasmani,
olahraga dan kesehatan terpilih yang
direncanakan secara sistematis dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan nasional

Kurikulum
Tingkat
Satuan
Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
Pendidikan
• bagian integral dari pendidikan secara
umum, berupa aktivitas jasmani, yang
bertujuan meningkatkan individu
secara organik, neuromuskular,
intelektual, dan sosial

PENGERTIAN OLAHRAGA

Olahraga adalah proses sistematik yang
berupa segala kegiatan atau usaha yang
dapat mendorong mengembangkan, dan
membina potensi-potensi jasmaniah dan
rohaniah seseorang sebagai perorangan atau
anggota masyarakat dalam bentuk
permainan, perlombaan/pertandingan, dan
kegiatan jasmani yang intensif untuk
memperoleh rekreasi, kemenangan, dan
prestasi puncak dalam rangka pembentukan
manusia indonesia seutuhnya yang
berkualitas berdasarkan Pancasila. (Cholik
Mutohir, 1992).

OLAHRAGA
PENDIDIKA
N
OLAHRAG
A

OLAHRAGA
REKREASI
OLAHRAGA
PRESTASI/KO
MPETITIF

CIRI OLAHRAGA
KOMPETITIF
UNSUR PERMAINAN

UNSUR PERJUANGAN/KOMPETISI
(DIRI SENDIRI,ORANG LAIN,UNSUR
ALAM)

SPORTIF
FAIR

PERBEDAAN
PENDIDIKAN
JASMANI DAN
OLAHRAGA

Pendidilkan Jasmani
Objek: Seluruh siswa

Olahraga
Objek: Siswa yang
berminat/berbakat dalam
cabang olahraga tertentu,

calon atlet/atlet
Subjek: Guru
Subjek: Pelatih
Tujuan: Untuk mencapai Tujuan: Untuk mencapai
tujuan pendidikan

prestasi yang setinggi-

tingginya
Materi: Semua aktivitas Materi: Cabang-cabang
fisik/gerak (termasuk

olahraga

olahraga)
Sasaran: Aktivitas

Sasaran: Terkuasainya cabang

fisik/gerak sebagai alat

olahraga tertentu/yang

PERBEDAAN
PENDIDIKAN
JASMANI
ORIENTASI PADA ANAK
DIDIK
(child oriented)

OLAHRAGA
KOMPETITIF
ORIENTASI PADA
MATERI
(subject oriented)

PENDIDIKAN KESEHATAN
suatu upaya atau kegiatan
untuk mencipkatan
perilaku masyarakat (di
sekolah, anak didik) yang
kondusif untuk kesehatan

PERBEDAAN
PENDIDIKAN
JASMANI

RUANG LINGKUP DAN
MATERI TUJUAN
(Materi Terkait
Kesehatan dan
Keterampilan)

PENDIDIKAN
KESEHATAN

RUANG LINGKUP DAN
MATERI TUJUAN
(Materi kebugaran
Jasmani terkait hanya
Kesehatan saja)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2:

ILMU FAAL TUBUH 1

49

Tujuan
menguasai konsep faal tubuh, sistem syaraf tubuh, sistem respirasi,
dalam menunjang pembelajaran PJOK, serta mampu menujukkkan
sikap percaya diri, kerjasama, mengharagai pendapat orang lain,
disiplin, dan tanggung jawab.

Indikator Pencapaian Kompetensi
1.Menjelaskan tentang Konsep Faal Tubuh secara terperinci.
2.Mengidentifikasi dan menganalisis tentang Sistem Syaraf secara
terperinci.
3.Mengidentifikasi dan menganalisis tentang Sistem Respirasi secara
terperinci.
4.Menunjukkan sikap percaya diri, kerjasama, mengharagai
pendapat orang lain, disiplin, dan tanggung jawab dalam proses
pembelajaran.

50

Ilmu Faal Tubuh
Ilmu yang mempelajari tentang fungsi organorgan tubuh.
Ilmu faal praktikum adalah ilmu yang
mempelajari tentang perubahan fungsi organorgan tubuh akibat aktivitas olahraga.
Ilmu faal olahraga yaitu mempelajari tubuh
manusia dan bagian-bagiannya pada waktu
olahraga

Ilmu Faal terdiri dari :
Ilmu faal dasar
Ilmu faal dasar adalah ilmu yang mempelajari fungsi atau cara kerja
organ- organ tubuh serta perubahanperubahan yang terjadi akibat
pengaruh dari dalam maupun luar
Ilmu faal olahraga
Ilmu faal olahraga adalah ilmu yang mempelajari
perubahanperubahan
fungsi atau cara kerja organ-organ
tubuh, baik
yang bersifat sementara maupan yang
bersifat menetap karena
melakukan pelatihan olahraga
baik
untuk tujuan kesehatan maupun
prestasi.

Sistem Ekskresi Manusia
Proses pengeluaran zat-zat sampah ini dari sel, jaringan, dan tubuh disebut
ekskresi.
Sistem ekskresi pada manusia melibatkan alat-alat ekskresi yaitu ginjal, kulit,
paru-paru, dan hati
Ginjal mengeluarkan urine, kulit mengeluarkan keringat, paru-paru
mengeluarkan karbondioksida, dan hati mengeluarkan zat warna empedu.

Sistem Pencernaan


Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan
dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan
proses pencernaan ( pengunyaan, penelanan dan pencampuran) dengan
enzyme dan zat-zat yang terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus.

Fungsi sistem
pencernaan



Fungsi primer saluran pencernaan adalah penyediaan suplai terus-menerus
pada tubuh akan air, elektrolit dan zat gizi, sehingga siap diasorbsi.
Selama dalam proses pencernaan, makanan dihancurkan menjadi zat-zat
sederhana yang dapat diserap dan digunakan oleh sel jaringan tubuh

Susunan saluran
pencernaan
Saluran pencernaan makanan secara umum terdiri atas bagian-bagian sebagai
berikut:
•Mulut-Pharynx(tekak)
•Oesopha-gus(kerongkongan)
•Ventrikulus/ gaster(lambung)-Usus halus-Colon(usus besar)
•Anus.

Manfaat Ilmu Faal Tubuh Dalam
Penanaman Sikap Peserta Didik


Latihan merupakan proses sistematik yang dilakukan
secara berulang-ulang dengan adanya penambahan beban
dan intensitas latihan dari hari ke hari. Sistematik akan
menunjukkan bahwa latihan harus dilakukan dengan
terencana, terjadwal, memiliki pola dan sisten tertentu
dengan mengikuti prinsip-prinsip metodik latihan

Pengaruh Latihan Fisik terhadap
Organ Tubuh
Terhadap Jantung


Data WHO menunjukkan bahwa penyakit jantung nerupakan penyebab pertama
dari kematian. Setelah dilakukan penelitian ternyata bahwa kurangnya gerak fisik
dan gaya hidup sehari-hari menjadi penyebab utama.



Latihan fisik dapat meningkatkan proses peredaran darah kolesteral (tambahan)
sehingga ada lebih dari satu pembuluh darah yang akan mensuplai ke jantung.
Jika suplai darah dari satu pembuluh nadi mengalami hambatan,maka pembuluh
darah lainnya akan segera menjadi jalan lain dari suplai zat yang dibutuhkan
jantung. Dengan demikian, dapat mencegah serangan jantung yang seringkali
datang tiba-tiba

Lanjutan


Latihan fisik menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap
penurunan lemak darah yang biasa disebut dengan trigliserida.
Dengan terjadinya penurunan kadar lemak darah secara langsung
akan mempengaruhi munculnya tumpukan dan tonjolan yang dapat
menyumbat pembuluh darah

Lanjutan




Latihan fisik yang dilakukan oleh seseorang, akan memberikan
pengaruh terhadap efesiensi proses pernafasan.
Dengan organ-organ tubuh yang terlatih dan lebih kuat akan dapat
melakukan proses ekspirasi dan inspirasi yang lebih efesien.
Dari penelitian menunjukkan bahwa dengan organ-organ fisik yang
terlatih, proses respirasi dapat dilakukan lebih efesien daripada yang
tidak terlatih.

Paru-paru
•Merupakan organ tubuh yang memiliki fungsi melakukan pernafasan. Paru
terletak di rongga dada. Pada waktu menarik oksigen dari udara masuk k paru
melalui saluran pernafasan yang berliku; lubang hidung, rongga hidung,
tenggorokkan hingga ke gelembung paru (alveole). Dalam gelembunggelembung itulah oksigen diambil tubuh, sedangkan asam arang dikeluarkan
dari gelembung melalui proses ekspirasi.
•Oksigen merupakan sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh
sebagai sumber proses pembakaran zat-zat makanan yang ada dalam darah

Terhadap otot-otot


Fungsi utama otot adalah bagian utama sistem mekanik tubuh.
Dengan otot seorang dapat melakukan gerak seperti yang
diinginkannya. Untuk melakukan mekanisme gerak tersebut otot
konstraksi dan relaksasi.

Lanjutan







Secara anatomis,otot terdiri dari serabut-serabut otot.
Jumlah otot yang terdapat dalam tubuh lebih dari seluruh tubuh manusia.
Tubuh manusia dibentuk dan dibangun oleh serabut serabut otot.
Tiap tiap otot memilikisuatu hubungan dengan saraf.
Hubungan ini terjadi, sedemikian rupa hingga merupakan hubungan
yang terintegratif.
Segala sesuatu yang terjadi pada otot, secara langsung akan
mempengaruhi saraf.



Latihan fisik yang teratur pada dasarnya memberikan rangsangan
beban tertentu dengan sistematik terhadap otot-otot. Rangsangan
tersebut akan mempengaruhi pembesaran srabut serabut otot
bukan bertambahnya jumlah serabut.



Dengan makin besarnya serabut otot, secara langsung akan
mempengaruhi kekuatan dan kemampuan konstraksi otot untuk
berkonstrajsi dan berelaksasi.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 :
BELAJAR GERAK (MOTORIK) 1

65

Tujuan
Mampu menguasai konsep belajar gerak (motorik), dalam
penerapannya pada pembelajaran PJOK, serta mampu
menujukkkan sikap percaya diri, kerjasama, mengharagai
pendapat orang lain, disiplin, dan tanggung jawab.

Indikator Pencapaian Kompetensi
1.Menjelaskan konsep belajar gerak secara terperinci.
2.Mengidentifikasi dan menganalisis kategori
gerak/keterampilan (berdasar otot yang digunakan,
pengaruh lingkungan, dan mulai-akhir gerak) secara
terperinci.
3.Menunjukkan sikap percaya diri, kerjasama,
mengharagai pendapat orang lain, disiplin, dan tanggung
jawab dalam proses pembelajaran.
66

KONSEP MODIFIKASI


Menurut Yoyo Bahagia (2008: 27-39) “Minimnya
fasilitas dan perlengkapan pendidikan jasmani
yang dimiliki sekolah-sekolah, menuntut guru
penjas untuk lebih kreatif dalam memberdayakan
dan mengoptimalkan penggunaan fasilitas dan
perlengkapan yang ada.sesuai dengan kondisi siswa
dan sekolahnya”.



Esensi modifikasi adalah menganalisis sekaligus
mengembangkan materi pelajaran dengan cara
meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar
 yang potensial sehingga dapat memperlancar
siswa dalam belajarnya
67

• Gerak diartikan sebagai perpindahan
tubuh atau anggota tubuh secara
nyata dari satu titik ke titik lain.
Sedangkan
pola
gerak
adalah
sekelompok atau suatu seri aksi
gerak yang memiliki fungsi luas yang
ditampilkan
dengan
tuntutan
ketepatan yang rendah (Singer,
1980).

KETERAMPILAN GERAK
ANAK

 Pertumbuhan : proses bertambahnya ukuran,
berbagai organ (fisik). Adanya peningkatkan ukuran
yang ada pada diri seseorang yang bersifat kuantitatif,
atau dari masing-masing sel organ terkait.
 Perkembangan : proses perubahan kapasitas
fungsional atau kemampuan kerja organ-organ tubuh
kearah keadaan yang makin terorganisasi dan
terspesialisasi.Termasuk juga aspek soial dan emosional
 Kematangan : kemajuan yang bersifat kualitatif dalam
perkembangan biologis. Perkembangan biologis
berkenaan dengan kemajuan seluler, organ, dan sistem
dalam komposisi biokimia.
 Penuaan : proses penurunan kualitas organik karena
bertambahnya usia.

Prinsip Perkembangan
 Perkembangan dimulai dari kepala – kaki
 Perk. dimulai dari bagian tengah – luar tubuh
 Perk. Tergantung pada kematangan dan
pembelajaran
 Perk. dimulai dari simpel – kompleks
 Perk. Merupakan proses yang berkelanjutan
 Perk. Dimulai dari hal umum – khusus
 Kecepatan pertumbuhan. dan
perkembangan. Bersifat individualu

Perkembangan Gerak Dasar
Pate, Mc Clenagen, dan Rotella(1979:185)
Mengemukakan bahwa urutan rangkaian perkembangan
motorik dapat digunakan model tahap-tahap. Perkembangan
motorik dapat dibagi menjadi dua periode utama yaitu :

tahap perkembangan pra keterampilan
-Gerak refleks dan integrasi sensori pada masa bayi
-Pola gerak dasar pada masa anak-anak
-Menuju kesempurnaan gerak melalui perbaikan/penghalusan
gerak dasar pada masa remaja

Tahap perkembangan keterampilan
-Penampilan keterampilan gerak sempurna pada masa pasca
remaja
-Kemunduran keterampiln gerak pada masa dewasa/orang tua

Tahap tahap pencapaian perilaku motorik

Tahap Pertumbuhan dan
Perkembangan
Beberapa Tahap Perkembangan Gerak menurut (David
L. Gallahue ):
•Tahap gerakan Refleksif
(Reflective Movement Phase)
•Tahap gerakan Kasar
(Rudimentary Movement Phase)
•Tahap gerakan Dasar
(Fundamental Movement Phase)
•Tahap gerakan Khusus
(Specialized Movement Phase)

Tahap gerakan Refleksif
(Reflective Movement Phase)
Yaitu Gerakan yang tanpa tujuan. Dilakukan
janin saat di dalam kandungan seorang ibu.
(Janin-Saat di dalam kandungan)

Tahap Gerakan Kasar / Sederhana
(Rudimentary Movement Phase)
 gerak kasar yang ditandai dengan gerakan yang
sulit diprediksi. Meraba-raba / masih belum jelas/
tanpa tujuan dan tidak sadar dengan yang
dilakukannya.
 Terjadi pada usia (0-2 tahun),
 Ciri-ciri:
stability /non lokomotor :kepala, leher, dan otot
punggung dapat dikendalikan
manipulatif: telah mampu meraih, menggenggam,
dan melepaskan, dan
Lokomotor: mampu merayap, merangkak, dan
berjalan.

Tahap Gerak Dasar
(Fundamental Movement
Phase)

adalah Gerakan-gerakan dasar yang

berkembangnya sejalan dengan pertumbuhan
dan kematangan pada anak-anak.
Gerakan ini pada dasarnya berkembang
menyertai gerakan refleks yang sudah dimiliki
sejak lahir. (Gerakan pola gerak dasar dengan
benar.
Terjadi pada usia 3-6 Tahun

Tahap Gerakan Khusus
(Specialized Movement Phase)
Tahap Perkembangan gerak dengan mematangkan
pola gerak dasar khusus – Teknik gerak yang sudah
benar namun tidak identik dengan cabang olahraga.
Pada tahap ini sudah terbentuk dasar keterampilan
stabilitas, lokomotor dan manipulasi yang sudah di
kombinasi dan kolaborasi dengan beberapa jenis
keterampilan
Terjadi pada usia (7-12 tahun)

Tahap Belajar Gerak
3 stages of motor learning
Fitts and Posner

1

2
3

Tahap Belajar Gerak
Dalam proses pemerolehan keterampilan
harus melalui beberapa tahapan, yaitu ;

gerak,

seseorang

1. Cognitive stage/ tahap formasi rencana (mengerti
gerak)
Merupakan tahap seseorang sedang menerima rangsang / mendapatkan
informasi tentang bentuk keterampilan gerak yang harus dilakukan. Sebagai
masukan bagi sistem memorinya. 

2. Associative stage/ tahap penguasaan gerak latihan (Mencoba)
Merupakan tahap merealisasikan pola gerak yang telah terbentuk dalam sistem
memorinya.Unjuk kerja keterampilan pada awalnya dilakukan dengan tingkat
koordinasi yang rendah. Disini ada tahap Imitating (meniru), Refining
(Perbaikan), Aplicating (diaplikasikan)

3. Autonomous stage/Tahap Otomatisasi (Mandiri)
Merupakan hasil dari latihan yang dilakukan dengan efektif. Tahap ini
meruapakan tahap akhir dari rangkaian proses belajar.    Gerakkan otomatiasi
dalam mekanismennya tidak lagi dikoordinasikan oleh sistem syaraf pusat

Pola Gerak Dasar
Pola gerak dasar sebagaimana dikemukakan
oleh Harrow (1972:52) bahwa gerak dasar
merupakan
pola
gerak
yang
inheren
(melekat/menjadi sifatnya) yang membentuk
dasar-dasar
untuk
keterampilan
gerak
kompleks, yang
meliputi:
1. Gerak lokomotor
2. Gerak non lokomotor (stabilitas)
3. Gerak manipulatif

GERAK LOKOMOTOR
• Gerak lokomotor : berpindahnya individu dari
satu tempat ke tempat yang lain. Sebagian besar
keterampilan lokomotor berkembang dari hasil
dan tingkat kematangan tertentu, namun latihan
dan pengalaman juga penting untuk mencapai
kecakapan yang matang.
• Misalnya : berjalan, berlari, meloncat,
melompat, meluncur, melayang, berjingkrak,
memanjat dll.

GERAK NON LOKOMOTOR
• Gerak nonlokomotor disebut juga gerak
stabilitas (stability skill) : gerakan-gerakan
yang dilakukan dengan gerakan yang
memerlukan dasar-dasar penyangga yang
minimal atau tidak memerlukan penyangga
sama sekali atau gerak tidak berpindah
tempat.
• Misalnya gerakan membungkuk, meregang.
memutar, mengayun, handstand, memutar
tubuh, mendarat, berhenti, mengelak,
keseimbangan dll.

GERAK MANIPULATIF
• Gerak manipulatif : gerak yang melibatkan
pengendalian atau kontrol terhadap objek tertentu,
terutama dengan menggunakan tangan atau kaki.
• Ada dua klasifikasi gerak manipulatif,
1. Gerak reseptif (receptive skil)
Gerak reseptif melibatkan gerakan menerima objek,
misalnya menangkap, menjerat,
2. Gerak propulsif (propulsive skill)
Gerak propulsif bercirikan dengan suatu kegiatan
yang membutuhkan gaya atau tenaga pada objek
tertentu, misalnya melempar, memukul, menendang.

GERAK DASAR
GERAK
LOKOMOTOR

GERAK NON
LOKOMOTOR

GERAK
MANIPULATIF

berjalan
berlari
meloncat
melompat
melayang
meluncur
berjingkrak
memanjat
dll.

membungkuk
meregang
memutar
mengayun
handstand
memutar tubuh
mendarat
berhenti
mengelak
keseimbangan
dll.

melempar
menangkap
menendang
Menjerat
menjebak
menyerang
memvoli
melambung
memelanting
bergulir
menggelinding
menyepak

KLASIFIKASI GERAK

Klasifikasi Gerak
Berdasar Kecermatan Gerak
1. Keterampilan Gerak Agal (Gross Motor Skills)
Gerakan yang dalam pelaksanaanya melibatkan otot-otot besar sebagai
pemeran utama gerakan. Pada keterampilan gerak ini memerlukan
keterlibatan bagian-bagian tubuh secara keseluruhan
Contoh : Keterampilan gerak loncat tinggi , Keterampilan gerak lempar
lembing

2. Keterampilan Gerak Halus (Fine Motor Skills)
Gerakan yang dalam pelaksanaannya melibatkan otot otot halus sebagai
sebagai pemeran utama gerakan. Pada keterampilan gerak ini hanya
melibatkan sebagian dari anggota badan yang digerakkan oleh otot-otot
halus
Contoh : Menarik pelatuk senapan, Pelepasan busur dalam memanah

Klasifikasi Gerak
Berdasar Perbedaan Titik Awal dan
Akhir
1.Keterampilan Gerak Diskret (discrete motor
skill)
Keterampilan Gerak dimana dalam pelaksanaannya
dapat dibedakan secara jelas ittik awal dan titik
akhir dari gerakan
Contoh : Gerakan berguling kedepan satu kali
-Titik awal pada saat awal mau
melakukan gerakan
-Titik akhir pada saat pelaku sudah
dalam keadaan jongkok setelah
melakukan gerakan

(Lanjutan) Klasifikasi Gerak
Berdasar Perbedaan Titik Awal dan
Akhir
2. Keterampilan Gerak Serial (serial motor skill)
Keterampilan Gerak Diskret yang dilakukan beberapa kali
secara berlanjut
Contoh : Gerakan berguling ke depan
yang dilakukan beberapa kali
secara berlanjut
3.

Keterampilan Gerak Kontinyu (continuous motor
skill)
Keterampilan yang tidak dapat dengan mudah ditandai titik
awal dan titik akhir dari gerakannya, karena merupakan
rangkaian dari bermacam-macam rangkian gerakan.
Contoh : Keterampilan bermain tennis atau olahraga
permainan lainnya

Klasifikasi Gerak
Berdasar Stabilitas Lingkungan
Teori Gentile’s dalam Two-Stage Model mengklasifikasi tahapan
belajar gerakan ke dalam dua kategori, yaitu;

1. Keterampilan Tertutup (Clossed Skill)
Keterampilan gerak dimana pelaksanaannya terjadi pada kondisi
lingkungan tidak berubah dan stimulus gerakannya timbul dari diri
si pelaku sendiri, bergerak berdasarkan apa yang di rencanakan.
Contoh : berguling pada senam lantai (gerakan ini si pelaku
memulai setelah dia siap melakukannya)

2. Keterampilan Terbuka (Open Skill)
Keterampilan gerak dimana dalam pelaksanaannya terjadi pada
kondisi lingkungan yang berubah ubah dan pelaku bergerak
menyesuaikan dengan stimulus yang timbul dari lingkungannya
Contoh : memukul bola yang dilambungkan, menyesuaikan dengan
keadaan/kedatangan bola agar pukulannya tepat.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4:
PENGEMBANGAN KEPROFESIAN
BERKELANJUTAN (PKB)1

94

Tujuan
•Mampu memahami definisi, tujuan dan manfaat Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB), mengidentifikasi bentuk, jenis dan strategi PKB, sumber
belajar PKB, serta menunjukan sikap percaya diri, kerjasama, mengharagai
pendapat orang lain, disiplin, dan tanggung jawab.

Indikator Pencapaian Kompetensi
1.Menjelaskan definisi pengembangan keprofesian berkelanjutan.
2.Menjelaskan tujuan dan manfaat pengembangan keprofesian berkelanjutan.
3.Mengidentifikasi bentuk dan jenis pengembangan keprofesian
berkelanjutan.
4.Menganalisis strategi pengembangan keprofesian berkelanjutan.
5.Mengidentifikasi sumber belajar dalam pengembangan keprofesian
berkelanjutan.
6.Menunjukkan sikap percaya diri, kerjasama, mengharagai pendapat orang
lain, disiplin, dan tanggung jawab dalam proses pembelajaran.

95

PENGERTIAN PKB GURU
Pengembangan keprofesian
berkelanjutan adalah
pengembangan kompetensi guru
yang dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan, secara bertahap,
berkelanjutan untuk meningkatkan
profesionalitas guru.

BADAN
BADAN PSDMPK
PSDMPK DAN
DAN
PMP
PMP

P
dil KB
ak u
ter kan
me us
ne
rus

PKB dilaksanakan agar guru
dapat memelihara,
meningkatkan, dan memperluas
pengetahuan dan
keterampilannya untuk
melaksanakan proses
pembelajaran secara profesional.
Pembelajaran yang berkualitas
diharapkan mampu meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, dan
sikap peserta didik

BADAN
BADAN PSDMPK
PSDMPK DAN
DAN
PMP
PMP

PKB

BADAN
BADAN PSDMPK
PSDMPK DAN
DAN
PMP
PMP

BADAN
BADAN PSDMPK
PSDMPK DAN
DAN
PMP
PMP

DALAM
SEKOLAH

BADAN
BADAN PSDMPK
PSDMPK DAN
DAN
PMP
PMP

Kemendiknas

Menyusun Pedoman dan instrumen PKBGuru,
mensyeleksi dan melatih instruktur tim inti PK Guru
tingkat pusat, melakukan pemantauan dan evaluasi.

Tingkat
Provinsi

Dinas Pendidikan
Provinsi dan LPMP

Melaksanakan pemetaan data profil keinerja guru,
pendampingan, pembimbingan , dan konsultasi pelaksanaan
kegiatan, pemantauan dan evaluasi, pelaporan untuk
menjamin pelaksanaan PKB Guru yg berkualitas

Tingkat
Kab/Kota

Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota

Tingkat
Pusat

Tingkat
Kecamatan

KKG/MGMP
kecamatan/gugus

Tingkat
Sekolah

Sekolah atau
Madrasah

Koordinator
PKB Guru
BADAN
BADAN PSDMPK
PSDMPK DAN
DAN
PMP
PMP

Mengelola PKB Guru tingkat Kabupaten/Kota untuk
menjamin PKGuru dilaksanakan secara efektif, efisien,
objektif, adil, akuntabel, dsb, serta membantu &
memonitor pelaksanaan PKB Guru di sekolah dan Gugus

Merencanakan, melaksanakan dan melaporkan
pelaksanaan kegiatan PKB Guru di gugus serta
membantu dan memobimbing pelaksanaan PKB
Guru di sekolah.

Merencanakan, melaksanakan dan melaporkan
pelaksanaan kegiatan PKB Guru di sekolah
Menjamin bahwa guru menerima dukungan untuk
meningkatkan kompetensi dan/atau keprofesiannya
sesuai dengan profil kinerjanya di tingkat sekolah
maupun kabupaten/kota

PERMENEGPAN DAN RB
16/2009
UNSUR
UTAMA
(Min. 90%)
PENDIDIKAN
PEMBELAJA
RAN (PKG)
PKB
Pengemban
gan Diri
Karya
Ilmiah/Inov
atif
UNSUR
PENUNJANG
Ijasah
(Max.
10%)

tambahan,
tanda jasa,
dsb

Guru Utama
Gol. IVd, IVe

AK.
1050

AK.
850

Guru Madya
Gol. IVa, IVb,
IVc

AK.
700
AK.
550
AK.
400

Guru Muda
Gol. IIIc, IIId

AK.
300
AK.
200

Guru Pertama
Gol. IIIa, IIIb

AK.
150
AK.
100

BADAN
BADAN PSDMPK
PSDMPK DAN
DAN
PMP
PMP

GURU UTAMA (IV/d,
IV/e)
GURU MADYA (IV/a,
IV/b, IV/c)
GURU MUDA (III/c,
III/d)
GURU PERTAMA
(III/a, III/b)
Tahap
Pengembang
an Karir Guru

BADAN
BADAN PSDMPK
PSDMPK DAN
DAN
PMP
PMP

PROGRAM INDUKSI
GURU S1/D-IV
BERSERTIFIKAT

PKB fokus
pada
pengembang
an profesi
PKB fokus pada
pengembangan
sekolah
PKB fokus pada
peningkatan
prestasi
peserta didik
dan
pengelolaan
PKB
fokus
sekolah
pada

peningkatan
kompetensi
guru

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5:
TEKNOLOGI, INFORMASI DAN
KOMUNIKASI 2

105

Tujuan
Tujuan Pembelajaran

•Menguasai tujuan dan manfaat Teknologi, Informasi, dan
Komunikasi (TIK) , bentuk dan jenis TIK, dan menerapkan TIK dalam
pembelajaran PJOK, serta mampu menujukkkan sikap percaya diri,
kerjasama, mengharagai pendapat orang lain, dan tanggung jawab.
Indikator Pencapaian Kompetensi
1.Menjelaskan konsep teknologi, informasi,dan komunikasi (TIK) secara
terperinci.
2.Menyebutkan tujuan dan manfaat teknologi, informasi,dan komunikasi
(TIK) secara terperinci.
3.Mengidentifikasi bentuk dan jenis teknologi, informasi,dan komunikasi.
4.Membuat media pembelajaran berbasis teknologi, informasi, dan
komunikasi pada pembelajaran PJOK di SMP.
5.Menerapkan teknologi, informasi,dan komunikasi (TIK) dalam
pembelajaran PJOK di SMP.
6.Menunjukkan sikap percaya diri, kerjasama, mengharagai pendapat orang
lain, dan tanggung jawab dalam proses pembelajaran.

Teknologi Informasi dan Komunikasi 3


Teknologi merupakan alat atau sarana teknis yang digunakan manusia untuk
meningkatkan perbaikan/penyempurnaan lingkungannya.



Teknologi merupakan suatu pengetahuan tentang cara menggunakan alat dan
mesin untuk melaksanakan tugas secara efisien.



Selain itu, teknologi dapat juga dikatakan sebagai pengetahuan, alat, dan
sistem yang digunakan untuk membuat hidup lebih mudah dan lebih baik

Perangkat keras dan lunak
(hardware dan software)
Perangkat Keras
 Input Device
: Perangkat input/masukan
 Process Device : Perangkat yang menjalankan proses
sistem komputer
 Output Device : Perangkat output keluaran,
menghubungkan sistem keluar
 Storage Device : Perangkat untuk menyimpan

Input Device
Perangkat masukan adalah perangkat yang berguna untuk
memasukkan data atau perintah ke dalam komputer
 Keyboard
 Mouse
 Joystick
 Scanner
 Microfon
 Dll

Proses Device,
Perangkat ini merupakan perangkat yang berhubungan dengan fungsi
pemrosesan/pengolahan data mulai dari membaca data dari peralatan
input, mengolah atau memproses sampai pada mengeluarkan
informasi (output) ke peralatan output

Mainboard


Merupakan salah satu perangkat dalam komputer yang digunakan
sebagai tempat untuk memasang atau meletakkan beberapa
peralatan lain seperti: Processor, memory, kabel-kabel data
penghubung harddisk, card (kartu) seperti VGA card dan LAN card

Output Device.
Output device merupakan perangkat komputer yang memberikan
output/keluaran, baik berupa tampilan visual, suara, maupun tampilan
cetak, dan lain sebagainya
Monitor
Printer
Speaker
Projektor

Storage Device
 Perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai media
penyimpanan untuk menyimpan hasil dari pemrosesan data-data
komputer
 Storage Device dibagi menjadi (dua) bagian yaitu internal dan
eksternal
 Internal storage device adalah media penyimpanan yang ada pada
komponen dalam komputer (hardisk),
 external storage device adalah media penyimpanan data tambahan
pada komputer yang terletak diluar komponen dalam komputer

Perangkat lunak
 Perangkat lunak komputer atau sering disebut software adalah
sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer,
data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa
program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah
 Perangkat lunak atau software bisa dikatakan sebagai sebuah
perangkat yang tidak dapat diraba atau suatu perangkat yang tidak
memiliki wujud secara nyata.

Perangkat lunak aplikasi
(application software)


Adalah suatu subkelas perangkat lunak (software) komputer yang
memanfaatkan kemampuan komputer langsung, untuk melakukan
suatu tugas yang diinginkan si pengguna

Sistem operasi (operating system)
 Sistem operasi adalah program yang berfungsi untuk mengendalikan
sistem kerja yang mendasar, sehingga mengatur kerja media input,
output, tabel pengkodean, memori, penjadwalan prosesor

Perangkat lunak gratis (freeware)
 Freeware atau perangkat lunak gratis adalah perangkat lunak
(software) komputer yang memiliki cipta yang gratis digunakan tanpa
batasan waktu, sehingga dapat dibedakan dari shareware yang
mewajibkan penggunanya membayar

Perangkat lunak uji coba
(shareware / trialware)
 Shareware adalah program terbatas, program didistribusikan baik
sebagai demonstrasi atau versi evaluasi dengan fitur atau fungsi
yang terbatas atau dengan menggunakan batas waktu yang telah
ditetapkan (misalnya 30 hari) yang biasa disebut dengan masa trial

Pemanfaatan TIK
 Memberikan dampak semakin terbuka dan tersebarnya informasi
dan pengetahuan dari dan keseluruh dunia menembus batas, jarak,
waktu, tempat, ruang dan waktu.
 Berbagai keterbatasan guru diatasi dengan pemanfaatan TIK
dalam kegiatan pembelajaran.
 Memudahkan pemberian tugas, pencarian informasi tentang topik
yang sedang dibahas, penayangan musik atau video dan lain
sebagainya
 Menjadikan Guru memiliki komitmen dan kreatif dalam
meningkatkan pembelajaran menjadi bermakna.

TERIMA KASIH

120