T MTK 1004728 bibliography
DAFTAR PUSTAKA
Almatin, I. (2010). Dahsyatnya Hypnosis Learning. Jakarta: PT Buku Kita.
Al-Risyad, W. (2011). CD Interaktif Hypnoteaching. Jakarta: Truscto Multimedia.
Arends, R.I. (2008). Learning to Teach, Belajar untuk Mengajar. Edisi Ketujuh
Buku Satu. Penerjemah: Helly Prajitno Soetjipto dan Sri Mulyantini
Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara.
Arnawa, M. (2006). Meningkatkan Kemampuan Pembuktian Mahasiswa dalam
Aljabar Abstrack melalui Pembelajaran Berdasarkan Teori Apos.
Disertasi UPI Bandung: Tidak dipublikasikan.
Artzt, A. F. (1999). “A structure to Enable Preservice Teachers of Mathematics to
Reflect on Their Teaching”. Journal of Mathematics Teacher Education.
2(2), 143–166.
Boud, D & Felleti. (1997). The Challenge of problem-based learning. London:
Kogapage.
Chatib, M. (2011). Gurunya Manusia. Bandung: Kaifa.
Daryanto. (1997). Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Surabaya: Apollo Lestari.
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Kurikulum 2004. Jakarta : Depdiknas.
Delisle, R. (1997). How to Use Problem-Based Learning in The Classroom.
Amerika: Association for Supervision and Curriculum Development.
Dewanto. (2007). Meningkatkan Kemampuan Representasi Multipel Matematis
Mahasiswa melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Disertasi UPI
Bandung: Tidak dipublikasikan.
Dewey, J. (1933). How we think: A restatement of the relation of reflective
thinking to the educative process. Boston: Heath and Company.
Lia Kurniawati, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF-REFLEKTIF, PEMBUKTIAN MATEMATIS, DAN
DISPOSISI MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE
HYPNOTEACHING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
168
169
Duch, B.J., Groh, S. E., & Allen, D.E. (2001). “Why Problem-based learning?”.
The power of problem-based learning. Virginia: Stylus Publishing.
Dwijanto. (2006). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan
Komputer Terhadap Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah dan
Berpikir Kreatif Mahasiswa. Disertasi UPI Bandung: Tidak
dipublikasikan.
Erickson, D.K. (1999). A Problem-Based Approach to Mathematics Instruction.
The Mathematics Teacher. Reston, VA: NCTM.
Fischbein, E. (1987). Intuition in Science and Mathematics: An Educational
Approach. New York: Springer.
Gagatsis, A dan Patronis, T. (1990). Using Geometrical Models A Process of
Reflective Thinking in Learning and Teaching Mathematics. Netherland:
Kluwer Academic Publisher.
Gunawan, A. W. (2007). Hypnotherapy: The Art of Subconscious Restructuring.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Hajar, I. (2011). Hypnoteaching. Yogyakarta: Diva Press.
Hake,
R. (1999). Analizing Change/Gain Scores. [Online]. Tersedia:
http://www.physics.indiana.edu/-sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf.
Hakim, A. (2010). Hypnosis in Teaching. Jakarta: Visi Media.
Hakim, A. & Wong, W. (2009). Dahsyatnya Hipnosis. Jakarta: Visi Media.
Ibrahim, M. & Nur, M. (2000). Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya:
UNESA- University Press.
Jaya, N. T. (2010). Hypnoteaching, Bukan Sekadar Mengajar. Bekasi: D-Brain
Jansen, A. & Spitzer, S. M. (2009). Prospective Middle School Mathematics
Teachers Reflective Thinking Skills: Descpriptionn of Their Students
Thinking and Interpretations of Their Teaching. USA: J. Math Teacher
Educ.
Lia Kurniawati, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF-REFLEKTIF, PEMBUKTIAN MATEMATIS, DAN
DISPOSISI MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE
HYPNOTEACHING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
170
Johnson, L. A. (2005). Pengajaran yang Kreatif dan Menarik. Jakarta: PT Indeks.
Jonassen, D. H., et al. (2010). Problem-Based Learning. San Francisco, CA:
Jossey-Bass.
KAAMS
resource;
University
of
Hawaii;
edu/kaams/resource/reflection.htm.
http://www.higp.hawaii.
Karlimah (2010), Disertasi Pengembangan Kemampuan Komunikasi dan
Pemecahan Masalah serta Disposisi Matematis Mahasiswa PGSD
melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Disertasi UPI Bandung: Tidak
dipublikasikan.
Killen, R. (1998). Efective Teaching Strategies Lesson from Research and
Practice. Second Edition. Australia: Social Science Press.
Krainer, K. (2006). “Editorial: Action research and mathematics teacher
education”. Journal for Research in Mathematics Teacher Education.
9(3), 213–219.
Kurniawati, L. & Dimyati, A. (2012). “Penerapan Metode Hypnoteaching untuk
Meningkatkan Disposisi Matematik Siswa”. Prosiding Seminar
Pendidikan Matematika. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga.
Lee, H. (2005). “Understanding and Assessing Preservice Teachers Reflective
Thinking”. Journal Teacher and Teacher Education. 21, 699-715. USA:
Elsevier.
Lipman, M. (2003). Thinking in Education. New York: Cambridge University
Press.
Lochhead, J. (2000). Develoving Minds: Making Sense of Thinking. Virginia:
Association for Supervision ang Curriculum Development (ASCD)
Alexandria, 413 – 414.
Lochhead, J. (2001). Thinkback.. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates
(LEA).
Matlin, M. W. & Geneseo, S. (2003). Cognition (5th Ed). New Jersey: John Wiley
& Sons Inc.
Lia Kurniawati, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF-REFLEKTIF, PEMBUKTIAN MATEMATIS, DAN
DISPOSISI MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE
HYPNOTEACHING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
171
Maxwell, K. (2001). Positive Learning Dispositions in Mathematics. Student
Edition. South Auckland: ACE Papers.
Maya, R. (2011). Pengaruh Pembelajaran dengan Metode Moore Termodifikasi
terhadap pencapaian kemampuan Pemahaman dan Pembuktian
Matematik Mahasiswa. Disertasi UPI Bandung: Tidak dipublikasikan.
Mazow, C (1999). Reflective Thinking Skills, A presentation for MIS 101,
learning, Design and Technology, Stanford University.
Meltzer, D.E. (2002). Addendum to :The Relationship between Mathematics
Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible
“Hidden Variable” in Diagnostics Pretest Scores. [On Line]. Tersedia:
http://www.physics.iastate.edu/per/docs/Addendum_on_normalized_gain.
Mezirow, J. (1991). Transformative dimensions of adult learning. San Francisco:
Jossey-Bass.
National Council of Teacher of Mathematics. (2006). Executive Summary
Principles
and
Standards
for
School
Mathematics.
http://www.nctm.org/uploadedFiles/Math_Standards/12752_exec_pssm.
pdf.
Nindiasari, H. (2012). Meningkatkan Kemampuan dan Disposisi berpikir Reflektif
Matematis serta Kemandirian Belajar Siswa SMA melalui Pembelajaran
dengan Pendekatan Metakognitif. Disertasi UPI Bandung: Tidak
dipublikasikan.
Nita, P. (2008). What was Thinking? Encouraging Reflective Thinking in the
Classroom Through Exam Question Appeal. Proceeding of ASBBS Vol.
15 No. 1. Northern Arizona University.
Noer, M. (2010). Hypnoteaching for Success Learning. Yogyakarta: Pedagogia.
Noer, S. H. (2010). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreatif, dan
Reflektif (K2R) Siswa SMP melalui Pembelajaran Berbasis Masalah.
Disertasi UPI Bandung: Tidak dipublikasikan.
Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta: Grasindo.
Lia Kurniawati, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF-REFLEKTIF, PEMBUKTIAN MATEMATIS, DAN
DISPOSISI MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE
HYPNOTEACHING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
172
Pannen, P. (2001). Konstruktivisme dalam Pembelajaran. Jakarta: DIKTI
DEPDIKNAS.
Polya, G. (1957). How to Solve It. New Jersey: Princeton University Press.
Polking J. (1998). Response To NCTM's Round 4 Questions [Online] In
http://www.ams.org/government/argrpt4.html.
Rodgers, C. R. (2002). Seeing student learning: Teacher change and the role of
reflection. Harvard Educational Review, 72(2), 230–253.
Rodgers, C. (2002). Defining reflection: Another look at John Dewey and
Reflective Thinking. Teachers College Record, 104(4), 842–866.
Ruseffendi, E.T. (1991). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan
Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan
CBSA. Bandung: Tarsito.
Ruseffendi, E.T. (1998). Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung:
IKIP Bandung Press.
Sherin, M. G., & Han, S. Y. (2004). “Teacher Learning in The Context of a Video
Club”. Journal of Teaching and Teacher Education. 20(2), 163–183.
Scriven, Michael & Richard P (2004). “Defining Critical Thinking,” A statement
paper for the National Council for Excellence in Critical Thinking
Instruction. http://www.criticalthinking.org/aboutCT/ definingCT. shtml.
Setyabudhi, W. (2003). Langkah Awal Menuju ke Olimpiade Matematika. Jakarta:
Ricardo.
Solso, Robert L. (2007). Psikologi Kognitif. Jakarta : Erlangga.
Van Spronsen, H. D. (2008). Proof Processes of Novice Mathematics Proof
Writers. Disertasi pada The University of Montana Missoula: Tidak
dipublikasikan.
Sabri. (2003).
Prospective Secondary School Teachers’ Conceptions of
Mathematical Proof in Indonesia. Tesis Universitas Curtin. Tidak
dipublikasikan.
Lia Kurniawati, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF-REFLEKTIF, PEMBUKTIAN MATEMATIS, DAN
DISPOSISI MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE
HYPNOTEACHING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
173
Sudjana. (1996). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugandi, A. I. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan
Setting Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Upaya Mengembangkan
Kemampuan Berpikir Matematik Tingkat Tinggi serta Kemandirian
Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas Ditinjau dari Level Sekolah dan
Pengetahuan Awal Matematika Siswa. Disertasi UPI Bandung: Tidak
dipublikasikan.
Suherman, E. & Sukjaya, Y. (1990). Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan
Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusumah.
Suherman, E. dkk. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung : JICA-UPI.
Sumarmo, U. (1993). Peranan kemampuan Logik dan Kegiatan Belajar terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah pada Siswa SMA di Kodya Bandung.
Laporan Penelitian FPMIPA IKIP Bandung.
Sumarmo, U. (2011). Pembinaan Karakter, Berpikir dan Disposisi Matematik,
Kesulitan Guru dan Siswa serta Alternatif Solusinya. Makalah disajikan
dalam seminar pendidikan matematika di UNINUS pada tranggal 18
Oktober 2011.
Sumarmo, U. (2013). Kumpulan Makalah: berpikir dan Disposisi Matematik serta
Pembelajarannya. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA
UPI.
Suwangsih, E. & Tiurlina. (2006). Model Pembelajaran Matematika. Bandung:
UPI Press.
Syaban, M (2008). Menumbuhkembangkan Daya dan Disposisi Matematis Siswa
Sekolah Menengah Atas melalui Pembelajaran Investigasi. Disertasi.
Bandung: UPI. Tidak diterbitkan.
Syukur, F. F. (2010). Menjadi Guru Dahsyat, Guru yang Memikat. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media.
Lia Kurniawati, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF-REFLEKTIF, PEMBUKTIAN MATEMATIS, DAN
DISPOSISI MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE
HYPNOTEACHING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
174
Tall, D. (1989). The Nature of Mathematical Proof. Mathematics Teaching 127,
23-32.
Tall, D. (1999). The Cognitive Development of Proof: Is Mathematical Proof For
All or For Some?. Available at: http://www.warwick.ac.uk.
Trianto. (2007). Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher.
Vygotsky, L. S. (1978). Mind in Society. Cambridge, MA: Harvard University
Press.
Wahyudin. (2011). Fondasi dan Bukti Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wardani, S. (2008). Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs
untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Matematika.
Wardani, S. (2008). Pembelajaran Inquiri Model Silver Untuk Mengembangkan
Kreativitas dan Kemampuan Pemecahan Maslah Matematik Siswa SMA.
Disertasi SPS UPI Bandung: tidak dipulblikasikan.
Warpala, I. W. S. (2009).
Pendekatan Pembelajaran Konvensional.
http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/20/pendekatan-pembelajarankonvensional/.
Weast, D. (1996). “Alternative Teaching Strategies: The Case for Critical
Thinking”. Journal of Teaching Sociology. 24, 189-194.
Wittman, E. (1981). The Complementary Roles of Intuitif and Reflective Thinking
in Mathematics Teaching. Boston: D. Reidel Publishing Co., Dordrecht,
Hollland and Boston.
Zeev & Star. (2002). Intuitive Mathematics: Theoretical and Educational
Implications. University of Michigan.
Zehavi, N & Mann, G. (2010). Instrumented Techniques and Reflective Thinking
in Analytic Geometry. The Montana Council of Teachers of
Mathematics. http://www.math.umt,edu/tmme/vol 2 no 2/TMME v 2n 2
a1. Pdf.
Lia Kurniawati, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF-REFLEKTIF, PEMBUKTIAN MATEMATIS, DAN
DISPOSISI MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE
HYPNOTEACHING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Almatin, I. (2010). Dahsyatnya Hypnosis Learning. Jakarta: PT Buku Kita.
Al-Risyad, W. (2011). CD Interaktif Hypnoteaching. Jakarta: Truscto Multimedia.
Arends, R.I. (2008). Learning to Teach, Belajar untuk Mengajar. Edisi Ketujuh
Buku Satu. Penerjemah: Helly Prajitno Soetjipto dan Sri Mulyantini
Soetjipto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara.
Arnawa, M. (2006). Meningkatkan Kemampuan Pembuktian Mahasiswa dalam
Aljabar Abstrack melalui Pembelajaran Berdasarkan Teori Apos.
Disertasi UPI Bandung: Tidak dipublikasikan.
Artzt, A. F. (1999). “A structure to Enable Preservice Teachers of Mathematics to
Reflect on Their Teaching”. Journal of Mathematics Teacher Education.
2(2), 143–166.
Boud, D & Felleti. (1997). The Challenge of problem-based learning. London:
Kogapage.
Chatib, M. (2011). Gurunya Manusia. Bandung: Kaifa.
Daryanto. (1997). Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Surabaya: Apollo Lestari.
Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Kurikulum 2004. Jakarta : Depdiknas.
Delisle, R. (1997). How to Use Problem-Based Learning in The Classroom.
Amerika: Association for Supervision and Curriculum Development.
Dewanto. (2007). Meningkatkan Kemampuan Representasi Multipel Matematis
Mahasiswa melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Disertasi UPI
Bandung: Tidak dipublikasikan.
Dewey, J. (1933). How we think: A restatement of the relation of reflective
thinking to the educative process. Boston: Heath and Company.
Lia Kurniawati, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF-REFLEKTIF, PEMBUKTIAN MATEMATIS, DAN
DISPOSISI MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE
HYPNOTEACHING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
168
169
Duch, B.J., Groh, S. E., & Allen, D.E. (2001). “Why Problem-based learning?”.
The power of problem-based learning. Virginia: Stylus Publishing.
Dwijanto. (2006). Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan
Komputer Terhadap Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah dan
Berpikir Kreatif Mahasiswa. Disertasi UPI Bandung: Tidak
dipublikasikan.
Erickson, D.K. (1999). A Problem-Based Approach to Mathematics Instruction.
The Mathematics Teacher. Reston, VA: NCTM.
Fischbein, E. (1987). Intuition in Science and Mathematics: An Educational
Approach. New York: Springer.
Gagatsis, A dan Patronis, T. (1990). Using Geometrical Models A Process of
Reflective Thinking in Learning and Teaching Mathematics. Netherland:
Kluwer Academic Publisher.
Gunawan, A. W. (2007). Hypnotherapy: The Art of Subconscious Restructuring.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Hajar, I. (2011). Hypnoteaching. Yogyakarta: Diva Press.
Hake,
R. (1999). Analizing Change/Gain Scores. [Online]. Tersedia:
http://www.physics.indiana.edu/-sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf.
Hakim, A. (2010). Hypnosis in Teaching. Jakarta: Visi Media.
Hakim, A. & Wong, W. (2009). Dahsyatnya Hipnosis. Jakarta: Visi Media.
Ibrahim, M. & Nur, M. (2000). Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya:
UNESA- University Press.
Jaya, N. T. (2010). Hypnoteaching, Bukan Sekadar Mengajar. Bekasi: D-Brain
Jansen, A. & Spitzer, S. M. (2009). Prospective Middle School Mathematics
Teachers Reflective Thinking Skills: Descpriptionn of Their Students
Thinking and Interpretations of Their Teaching. USA: J. Math Teacher
Educ.
Lia Kurniawati, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF-REFLEKTIF, PEMBUKTIAN MATEMATIS, DAN
DISPOSISI MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE
HYPNOTEACHING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
170
Johnson, L. A. (2005). Pengajaran yang Kreatif dan Menarik. Jakarta: PT Indeks.
Jonassen, D. H., et al. (2010). Problem-Based Learning. San Francisco, CA:
Jossey-Bass.
KAAMS
resource;
University
of
Hawaii;
edu/kaams/resource/reflection.htm.
http://www.higp.hawaii.
Karlimah (2010), Disertasi Pengembangan Kemampuan Komunikasi dan
Pemecahan Masalah serta Disposisi Matematis Mahasiswa PGSD
melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Disertasi UPI Bandung: Tidak
dipublikasikan.
Killen, R. (1998). Efective Teaching Strategies Lesson from Research and
Practice. Second Edition. Australia: Social Science Press.
Krainer, K. (2006). “Editorial: Action research and mathematics teacher
education”. Journal for Research in Mathematics Teacher Education.
9(3), 213–219.
Kurniawati, L. & Dimyati, A. (2012). “Penerapan Metode Hypnoteaching untuk
Meningkatkan Disposisi Matematik Siswa”. Prosiding Seminar
Pendidikan Matematika. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga.
Lee, H. (2005). “Understanding and Assessing Preservice Teachers Reflective
Thinking”. Journal Teacher and Teacher Education. 21, 699-715. USA:
Elsevier.
Lipman, M. (2003). Thinking in Education. New York: Cambridge University
Press.
Lochhead, J. (2000). Develoving Minds: Making Sense of Thinking. Virginia:
Association for Supervision ang Curriculum Development (ASCD)
Alexandria, 413 – 414.
Lochhead, J. (2001). Thinkback.. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates
(LEA).
Matlin, M. W. & Geneseo, S. (2003). Cognition (5th Ed). New Jersey: John Wiley
& Sons Inc.
Lia Kurniawati, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF-REFLEKTIF, PEMBUKTIAN MATEMATIS, DAN
DISPOSISI MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE
HYPNOTEACHING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
171
Maxwell, K. (2001). Positive Learning Dispositions in Mathematics. Student
Edition. South Auckland: ACE Papers.
Maya, R. (2011). Pengaruh Pembelajaran dengan Metode Moore Termodifikasi
terhadap pencapaian kemampuan Pemahaman dan Pembuktian
Matematik Mahasiswa. Disertasi UPI Bandung: Tidak dipublikasikan.
Mazow, C (1999). Reflective Thinking Skills, A presentation for MIS 101,
learning, Design and Technology, Stanford University.
Meltzer, D.E. (2002). Addendum to :The Relationship between Mathematics
Preparation and Conceptual Learning Gain in Physics: A Possible
“Hidden Variable” in Diagnostics Pretest Scores. [On Line]. Tersedia:
http://www.physics.iastate.edu/per/docs/Addendum_on_normalized_gain.
Mezirow, J. (1991). Transformative dimensions of adult learning. San Francisco:
Jossey-Bass.
National Council of Teacher of Mathematics. (2006). Executive Summary
Principles
and
Standards
for
School
Mathematics.
http://www.nctm.org/uploadedFiles/Math_Standards/12752_exec_pssm.
pdf.
Nindiasari, H. (2012). Meningkatkan Kemampuan dan Disposisi berpikir Reflektif
Matematis serta Kemandirian Belajar Siswa SMA melalui Pembelajaran
dengan Pendekatan Metakognitif. Disertasi UPI Bandung: Tidak
dipublikasikan.
Nita, P. (2008). What was Thinking? Encouraging Reflective Thinking in the
Classroom Through Exam Question Appeal. Proceeding of ASBBS Vol.
15 No. 1. Northern Arizona University.
Noer, M. (2010). Hypnoteaching for Success Learning. Yogyakarta: Pedagogia.
Noer, S. H. (2010). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreatif, dan
Reflektif (K2R) Siswa SMP melalui Pembelajaran Berbasis Masalah.
Disertasi UPI Bandung: Tidak dipublikasikan.
Nurhadi. (2004). Kurikulum 2004 Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta: Grasindo.
Lia Kurniawati, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF-REFLEKTIF, PEMBUKTIAN MATEMATIS, DAN
DISPOSISI MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE
HYPNOTEACHING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
172
Pannen, P. (2001). Konstruktivisme dalam Pembelajaran. Jakarta: DIKTI
DEPDIKNAS.
Polya, G. (1957). How to Solve It. New Jersey: Princeton University Press.
Polking J. (1998). Response To NCTM's Round 4 Questions [Online] In
http://www.ams.org/government/argrpt4.html.
Rodgers, C. R. (2002). Seeing student learning: Teacher change and the role of
reflection. Harvard Educational Review, 72(2), 230–253.
Rodgers, C. (2002). Defining reflection: Another look at John Dewey and
Reflective Thinking. Teachers College Record, 104(4), 842–866.
Ruseffendi, E.T. (1991). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan
Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan
CBSA. Bandung: Tarsito.
Ruseffendi, E.T. (1998). Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung:
IKIP Bandung Press.
Sherin, M. G., & Han, S. Y. (2004). “Teacher Learning in The Context of a Video
Club”. Journal of Teaching and Teacher Education. 20(2), 163–183.
Scriven, Michael & Richard P (2004). “Defining Critical Thinking,” A statement
paper for the National Council for Excellence in Critical Thinking
Instruction. http://www.criticalthinking.org/aboutCT/ definingCT. shtml.
Setyabudhi, W. (2003). Langkah Awal Menuju ke Olimpiade Matematika. Jakarta:
Ricardo.
Solso, Robert L. (2007). Psikologi Kognitif. Jakarta : Erlangga.
Van Spronsen, H. D. (2008). Proof Processes of Novice Mathematics Proof
Writers. Disertasi pada The University of Montana Missoula: Tidak
dipublikasikan.
Sabri. (2003).
Prospective Secondary School Teachers’ Conceptions of
Mathematical Proof in Indonesia. Tesis Universitas Curtin. Tidak
dipublikasikan.
Lia Kurniawati, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF-REFLEKTIF, PEMBUKTIAN MATEMATIS, DAN
DISPOSISI MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE
HYPNOTEACHING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
173
Sudjana. (1996). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugandi, A. I. (2010). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan
Setting Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Upaya Mengembangkan
Kemampuan Berpikir Matematik Tingkat Tinggi serta Kemandirian
Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas Ditinjau dari Level Sekolah dan
Pengetahuan Awal Matematika Siswa. Disertasi UPI Bandung: Tidak
dipublikasikan.
Suherman, E. & Sukjaya, Y. (1990). Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan
Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusumah.
Suherman, E. dkk. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung : JICA-UPI.
Sumarmo, U. (1993). Peranan kemampuan Logik dan Kegiatan Belajar terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah pada Siswa SMA di Kodya Bandung.
Laporan Penelitian FPMIPA IKIP Bandung.
Sumarmo, U. (2011). Pembinaan Karakter, Berpikir dan Disposisi Matematik,
Kesulitan Guru dan Siswa serta Alternatif Solusinya. Makalah disajikan
dalam seminar pendidikan matematika di UNINUS pada tranggal 18
Oktober 2011.
Sumarmo, U. (2013). Kumpulan Makalah: berpikir dan Disposisi Matematik serta
Pembelajarannya. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA
UPI.
Suwangsih, E. & Tiurlina. (2006). Model Pembelajaran Matematika. Bandung:
UPI Press.
Syaban, M (2008). Menumbuhkembangkan Daya dan Disposisi Matematis Siswa
Sekolah Menengah Atas melalui Pembelajaran Investigasi. Disertasi.
Bandung: UPI. Tidak diterbitkan.
Syukur, F. F. (2010). Menjadi Guru Dahsyat, Guru yang Memikat. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media.
Lia Kurniawati, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF-REFLEKTIF, PEMBUKTIAN MATEMATIS, DAN
DISPOSISI MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE
HYPNOTEACHING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
174
Tall, D. (1989). The Nature of Mathematical Proof. Mathematics Teaching 127,
23-32.
Tall, D. (1999). The Cognitive Development of Proof: Is Mathematical Proof For
All or For Some?. Available at: http://www.warwick.ac.uk.
Trianto. (2007). Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta:
Prestasi Pustaka Publisher.
Vygotsky, L. S. (1978). Mind in Society. Cambridge, MA: Harvard University
Press.
Wahyudin. (2011). Fondasi dan Bukti Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wardani, S. (2008). Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs
untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika. Jakarta: Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Matematika.
Wardani, S. (2008). Pembelajaran Inquiri Model Silver Untuk Mengembangkan
Kreativitas dan Kemampuan Pemecahan Maslah Matematik Siswa SMA.
Disertasi SPS UPI Bandung: tidak dipulblikasikan.
Warpala, I. W. S. (2009).
Pendekatan Pembelajaran Konvensional.
http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/20/pendekatan-pembelajarankonvensional/.
Weast, D. (1996). “Alternative Teaching Strategies: The Case for Critical
Thinking”. Journal of Teaching Sociology. 24, 189-194.
Wittman, E. (1981). The Complementary Roles of Intuitif and Reflective Thinking
in Mathematics Teaching. Boston: D. Reidel Publishing Co., Dordrecht,
Hollland and Boston.
Zeev & Star. (2002). Intuitive Mathematics: Theoretical and Educational
Implications. University of Michigan.
Zehavi, N & Mann, G. (2010). Instrumented Techniques and Reflective Thinking
in Analytic Geometry. The Montana Council of Teachers of
Mathematics. http://www.math.umt,edu/tmme/vol 2 no 2/TMME v 2n 2
a1. Pdf.
Lia Kurniawati, 2015
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR INTUITIF-REFLEKTIF, PEMBUKTIAN MATEMATIS, DAN
DISPOSISI MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN METODE
HYPNOTEACHING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu