Analisis Cemaran Timbal, Kadmium dan Tembaga pada Es Balok Secara Spektrofotometri Serapan Atom

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Es balok merupakan hasil pembekuan dari air. Penggunaan es balok di

dalam kehidupan manusia cukup luas, diantaranya untuk mengawetkan bahan
makanan seperti daging, ikan dan buah-buahan, digunakan pada pengolahan
makanan dan minuman serta dikonsumsi langsung dengan cara ditambahkan ke
dalam minuman, karena salah satu dari penggunaannya untuk dikonsumsi
langsung, maka es balok harus merupakan air layak minum (Andriany, dkk.,
2014).
Air layak minum haruslah air yang memenuhi syarat kesehatan yang
meliputi persyaratan mikrobiologi, fisika, kimia, dan radioaktif seperti yang telah
ditetapkan pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492 Tahun 2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum, yang menetapkan bahwa air minum harus
bersih, tidak berbau, tidak berasa dan untuk logam berat kadar maksimum yang
diperbolehkan untuk timbal adalah 0,01 mg/L, untuk kadmium adalah 0,003 mg/L
dan untuk tembaga adalah 2 mg/L (Andriany, dkk., 2014).
Es balok yang beredar di pasar-pasar tradisional Kota Medan berasal dari

Pabrik es yang berada di Pelabuhan Belawan. Dalam proses pengolahannya pihak
pabrik mengambil air laut lalu dijernihkan dan dibekukan dalam bentuk cetakan
balok. Es balok diperuntukan hanya untuk pengawetan hasil tangkapan nelayan
dan pendingin dalam makanan atau minuman dalam kemasan tetapi kenyataannya
sekarang es balok dikonsumsi sebagai es batu dalam minuman (Megawati, 2013).

1
Universitas Sumatera Utara

Air minum memerlukan persyaratan yang ketat karena air minum itu
langsung berhubungan dengan proses biologis tubuh yang menentukan kualitas
kehidupan manusia. Lebih dari 70% tubuh terdiri dari air dan lebih dari 90%
proses biokimiawi tubuh memerlukan air sebagai mediumnya. Bila air minum
manusia itu berkualitas tidak baik, maka jelas akan mengganggu proses
biokimiawi tubuh dan mengakibatkan gangguan fungsionalnya (Sutrisno dan
Suciastuti, 2004).
Logam berat seperti timbal, kadmium dan tembaga apabila terkandung
dalam air minum, akan terakumulasi didalam tubuh dan dapat mengakibatkan
keracunan pada manusia. Ion logam berat akan mendenaturasi protein, atau kation
bervalensi banyak lainnya dari ikatan komplekson dengan protein dan dengan

demikian mempengaruhi pusat katalitik enzim. Keracunan logam berat ini pada
manusia akan mengakibatkan efek negatif yaitu timbulnya kerusakan jaringan,
terutama jaringan hati dan ginjal (Andriany, dkk., 2014).
Spektrofotometri serapan atom digunakan untuk analisis kuantitatif unsurunsur logam dalam jumlah sedikit (trace) dan sangat sedikit (ultratrace) karena
mempunyai kepekaan yang tinggi (batas deteksi kurang dari 1 ppm),
pelaksanaannya relatif sederhana, dan interferensinya sedikit. Cara analisis ini
memberikan kadar total unsur logam dalam suatu sampel dan tidak tergantung
pada bentuk molekul dari logam sampel (Gandjar dan Rohman, 2007).
Berdasarkan hal diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti kandungan
timbal, kadmium dan tembaga pada es balok secara spektrofotometri serapan
atom.

2
Universitas Sumatera Utara

1.2

Perumusan Masalah
1. Apakah terdapat logam timbal, kadmium, dan tembagapada es balok yang
diperoleh dari beberapa tempat di Kota Medan?

2. Berapa kadar logam timbal, kadmium, dan tembaga pada es balok?
3. Apakah kadar logam berat pada es sudah memenuhi persyaratan yang
ditetapkan pada Permenkes RI (2010)?

1.3

Hipotesis
1. Es balok yang diperoleh dari beberapa tempat di Kota Medan mengandung
logam timbal, kadmium, dan tembaga.
2. Es mengandung timbal, kadmium, dan tembaga dengan kadar tertentu.
3. Kadar logam berat pada es balok sudah memenuhi persyaratan yang
ditetapkan pada Permenkes RI (2010).

1.4

Tujuan Penelitian
1. Menentukan adanya kandungan logam timbal, kadmium, dan tembaga
pada es balok yang diperoleh dari beberapa tempat di Kota Medan.
2. Menentukan kadar cemaran logam timbal, kadmium, dan tembaga pada es
balok.

3. Membuktikan bahwa kadar logam berat pada es balok yang sudah
memenuhi persyaratan yang ditetapkan pada Permenkes RI (2010).

1.5

Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian, dapat memberikan sumbangan informasi kepada

masyarakat besar tentang kandungan logam timbal, kadmium, dan tembaga pada
es balok.

3
Universitas Sumatera Utara