Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Teori Perkembangan Iman James Fowler terhadap Spiritualitas Pemuda GPIB Jemaat Immanuel Semarang T1 712012008 BAB I

1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pemuda adalah sumber daya manusia yang sangat penting bagi
pembangunan jemaat dan masyarakat, bangsa dan negara secara bersamaan dan
terpadu.1 Pemuda sering dikatakan sebagai generasi penerus gereja di masa
mendatang. Ciri khas dari pemuda adalah individu yang memiliki semangat dan
kreativitas tinggi yang disalurkan melalui berbagai bidang seperti hobi dan
pekerjaan.2 Lebih lanjut seorang ahli psikologi, Peacock menamakan periode usia
20an (pemuda) ini sebagai “periode dalam kehidupan yang paling tidak religius”.3
Pandangan iman mereka rentan untuk berubah karena pandangan mereka berbeda
dengan orang lainnya. Perubahan tersebut mengakibatkan pemuda lebih
cenderung melihat segala sesuatu dalam kehidupannya menggunakan logika
karena telah mampu berpikir secara formal dan kritis dibandingkan pada masa
anak-anak sampai dengan remaja.
James Fowler adalah seorang psikolog agama yang menciptakan Teori
Perkembangan Kepercayaan/Iman dan membaginya pada tujuh tahapan. Tahap
pertama ialah kepercayaan elementer/awal (0-2 tahun); tahap kedua ialah
kepercayaan intuitif-proyektif (2-6 tahun); tahap ketiga dinamakan kepercayaan
mistis-harafiah (6-11 tahun); tahap keempat adalah kepercayaan sintesiskonvensional (12-masa dewasa); tahap kelima ialah individuatif-reflektif (masa
dewasa dimulai umur 18-35 tahun); tahap keenam adalah kepercayaan konjungtif
(minimum sekitar 35/40 tahun); tahap ketujuh adalah universalitas (tahap yang

paling sulit dicapai). Fokus utama terkait dengan kategori pemuda ialah pada
tahap kelima yakni kepercayaan individuatif-reflektif. Terdapat tiga akibat penting
pada tahap ini. Pertama, pada tahap ini muncul suatu kesadaran jelas tentang
identitas diri dan refleksi diri yang mendalam.4 Kedua, orang dewasa mulai
mengajukan pertanyaan kritis mengenai keseluruhan nilai, pandangan hidup,
Ferry C. Lewier, “Manajemen PAK bagi Pemuda/Mahasiswa Menyongsong dan
Memasuki Abad Ke-21”, dalam Ajarlah Mereka Melakukan, ed. Andar Ismail (Jakarta: Gunung
Mulia, 2003), 201.
2
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2013), 252.
3
Hurlock, Psikologi Perkembangan, 257.
4
Agus Cremers, Tahap-Tahap Perkembangan Kepercayaan Menurut James Fowler,
(Yogyakarta: Kanisius, 1995), 160.
1

keyakinan, kepercayaan, dan komitmen.5 Ketiga, orang dewasa muda harus
memikul tugas untuk menentukan pilihan baik ide-ide, filsafat dan cara hidup.6

Hal ini juga dimungkinkan secara umum berlaku pada pemuda GPIB jemaat
Immanuel Semarang.
GPIB Immanuel Semarang merupakan salah satu bagian dari 322 jemaat
GPIB secara sinodal. Dewasa ini gerakan pemuda GPIB Immanuel Semarang
mengalami pertumbuhan secara kuantitas akan tetapi pertumbuhan tersebut tidak
disertai dengan perkembangan spiritualitas. Spiritualitas menggambarkan kualitas
hidup yang mencakup tanggung jawab, kesejahteraan dan kesehatan spiritual
dalam berbagai pengalaman agama.7 Dalam hubungan dengan spiritual, maka
spiritualitas memampukan pribadi setiap individu maupun kelompok melakukan
transendensi diri dalam pengalaman religius dan budaya.8
Menurut pengamatan selama beberapa waktu terdapat beberapa
fenomena yang terjadi pada pemuda di jemaat ini. Pertama, kurangnya partisipasi
pemuda pada ibadah dan kegiatan gerejawi. Kedua, kurangnya pemahaman
tentang spiritualitas karena mereka tidak mendapatkan pembinaan tentang
bagaimana spiritualitas itu dibangun. Pemuda tampaknya kurang memperhatikan
aspek spiritualitas dalam diri mereka dibandingkan dengan sewaktu mereka masih
lebih muda dulu (remaja). Ketiga, program-program yang ada dalam gerakan
pemuda sendiri belum menyentuh ranah spiritual dan merupakan program
lanjutan dari tahun-tahun sebelumnya.
Ketiga permasalahan di atas merupakan hipotesis yang diungkapkan

penulis tentunya masih ada faktor-faktor lainnya yang menyebabkan hal tersebut
dapat terjadi dan dapat dibuktikan melalui penelitian yang akan dilakukan.
Spiritualitas erat hubungannya dengan iman. Spiritualitas berhubungan dengan
pengalaman religius sebagai pengalaman yang transenden. Iman menjadi dasar
setiap individu untuk melakukan tindakan religius. Tanpa adanya iman maka
spiritualitas tersebut tidak dapat tercapai. Oleh karena itu dirasa perlu untuk

5

Cremers, Tahap-Tahap Perkembangan.
Cremers, Tahap-Tahap Perkembangan, 161.
7
Jacob Daan Engel, “Konseling Pastoral Dalam Analisis Sosiokultural dan Interpretasi
Kekristenan, Psikologi dan Agama”, dalam Sosiologi Agama, Pilihan Berteologi Indonesia, diedit
oleh Izak Lattu, (Salatiga: Fakultas Teologi UKSW, 2016), 344.
8
Engel, “Konseling Pastoral”.
6

mengkaji spiritualitas pemuda menurut teori perkembangan iman James Fowler.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengangkat judul:
“Kajian Teori Perkembangan Iman James Fowler Terhadap Spiritualitas
Pemuda GPIB Jemaat Immanuel Semarang”

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mencoba merumuskan pokok
permasalahan. Adapun pokok masalah sebagai berikut:
Bagaimana

teori perkembangan iman

James Fowler mengkritisi

spiritualitas pemuda GPIB Immanuel Semarang?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
Mengkritisi spiritualitas pemuda dari teori perkembangan iman James Fowler di
GPIB Immanuel Semarang.
1.4 Manfaat Penelitian
Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan teori dan pemahaman baru
tentang spiritualitas pemuda guna melengkapi literatur penelitian terkait pemuda
dalam kehidupan bergereja.
Secara Praktis
Gereja memiliki pemahaman baru tentang tahapan perkembangan iman pemuda
sehingga dapat mengakomodasi kebutuhan spiritual pemuda. Membantu peneliti
untuk mengembangkan pengetahuannya dalam kaitan sikap gereja terhadap
spiritualitas pemuda.
1.5 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
analitis dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini mendeskripsikan kajian
terhadap spiritualitas pemuda. Hasil deskripsi tersebut kemudian dikaji dari teori
perkembangan iman James Fowler. Jenis penelitian deskriptif dapat diartikan
sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan

atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang.9 Pendekatan
kualitatif dibangun atas dasar pemahaman intelektual dan argumentasi yang
didukung oleh data empirik. Objek penelitian adalah manusia (pemuda) berkaitan
dengan segala sesuatu yang dilakukannya.
Penelitian dilakukan di GPIB Immanuel Semarang yang berada di kota

Semarang, Jawa Tengah. Dalam teknik pengambilan data, cara yang akan
digunakan adalah melakukan wawancara yang mendalam (deep interview) kepada
pendeta jemaat, pengurus dan anggota PelKat (Pelayanan Kategorial) Gerakan
Pemuda (GP). Dalam wawancara yang dilakukan dengan pemuda, teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah snowball sampling, penentuan
sampel pertama-tama dipilih satu atau dua orang, apabila dua orang ini belum
dirasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain
yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua
orang sebelumnya.10 Purposive sampling pada penelitian ini adalah pendeta
jemaat dan ketua III Pelaksana Harian Majelis Jemaat (PHMJ) yang membidangi
PelKat. Selain melakukan wawancara dan observasi pada pemuda, penulis juga
melakukan studi pustaka untuk memperoleh data tentang kajian kritis teori
perkembangan iman James Fowler terhadap spiritualitas pemuda. Sumber data
utama adalah informasi verbal yang diperoleh melalui wawancara mendalam
dengan pendeta jemaat, ketua III PHMJ, anggota PelKat GP dan pengurus PelKat
GP GPIB Immanuel Semarang. Sumber ini dilengkapi dengan data fisik berupa
data yang didokumentasikan. Data sekunder seperti dokumen-dokumen akan
diperoleh melalui dokumen-dokumen gereja serta tulisan-tulisan tentang topik
yang diteliti.
Pada penelitian ini penulis memilih lokasi GPIB Jemaat Immanuel

Semarang. Jemaat ini adalah jemaat tempat Praktik Pendidikan Lapangan (PPL)
VI dari penulis. Penulis secara langsung ikut merasakan fenomena tersebut selama
kurun waktu empat bulan serta memiliki relasi yang baik dan dekat dengan
pemuda maupun presbiter. Oleh karena itu penulis tergugah untuk memberikan
sumbangsih bagi gereja ini, secara khusus PelKat GP GPIB Immanuel Semarang.
9

Hadari Nanawi dan Mimi Martini, Penelitian Terapan (Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 1994), 73.
10
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2012), 68.

Selain itu alasan pemilihan jemaat ini karena lokasi gereja berada di kota lama
Semarang yang merupakan jemaat perkotaan.
1.6 Sistematika Penulisan
Penulis akan membagi tulisan ini ke dalam lima bagian, yakni sebagai berikut:
Bagian pertama membahas tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian.
Bagian kedua membahas teori perkembangan iman menurut James Fowler dan
spiritualitas. Bagian ketiga membahas temuan hasil penelitian yang meliputi

deskripsi analitis permasalahan spiritualitas pemuda GPIB Immanuel Semarang.
Bagian keempat berisi analisa spiritualitas pemuda GPIB Immmanuel Semarang
dari perspektif teori perkembangan iman. Bagian kelima penutup yang meliputi
kesimpulan berupa temuan-temuan yang diperoleh dari hasil penelitian,
pembahasan, analisis dan saran-saran yang berupa kontribusi dan rekomendasi
untuk penelitian mendatang.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi tentang Kegiatan Tahun Remaja di HKBP Kedaton dari Perspektif Teori James Fowler T1 712011022 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi tentang Kegiatan Tahun Remaja di HKBP Kedaton dari Perspektif Teori James Fowler T1 712011022 BAB II

0 12 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pandangan Jemaat GPIB Bukit Harapan Surabaya tentang Pelayanan Diakonia T1 712007077 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Suatu Studi Terhadap Pembunaan Iman di Panti Asuhan Salib Putih Salatiga dari Perspektif Teori Perkembangan Iman James Fowler

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Teori Perkembangan Iman James Fowler terhadap Spiritualitas Pemuda GPIB Jemaat Immanuel Semarang

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Teori Perkembangan Iman James Fowler terhadap Spiritualitas Pemuda GPIB Jemaat Immanuel Semarang T1 712012008 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Teori Perkembangan Iman James Fowler terhadap Spiritualitas Pemuda GPIB Jemaat Immanuel Semarang T1 712012008 BAB IV

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Teori Perkembangan Iman James Fowler terhadap Spiritualitas Pemuda GPIB Jemaat Immanuel Semarang T1 712012008 BAB II

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran dan Strategi Gereja dalam Pembangunan Karakter Taruna dan Pemuda di GPIB Jemaat Bukit Sion Balikpapan T1 752013018 BAB I

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tinjauan Spiritualitas terhadap Pandangan Jemaat tentang Peran Pendeta di GPIB Jemaat Sion Banyumanik

0 0 1