Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi tentang Kegiatan Tahun Remaja di HKBP Kedaton dari Perspektif Teori James Fowler T1 712011022 BAB I

I.

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Remaja merupakan bidang pelayanan yang sangat strategis oleh karena remaja
merupakan generasi penerus gereja yang menghadapi dunia ini dengan segala
tantangannya. Remaja membutuhkan pendidikan dan pembinaan dalam gereja agar
dapat hidup sebagai orang Kristen yang bertanggung jawab dalam dunia kerjanya.
Mereka merupakan agen dari pelaksanaan tugas panggilan Gereja. Maka dari itu,
remaja perlu terus di didik agar ia semakin mampu dan terdorong untuk mengemban
misi atau tugas gereja dalam pelayanan, kesaksian dan persekutuan. 1
Orang muda atau remaja sering diberi label sebagai Agent of Change (agen
pembaharuan) karena ciri-ciri yang melekat pada kemudaan mereka. Mereka memiliki
sifat energik, kreatif, dinamis, empati, kritis dan berani mengambil risiko.2 Masa
muda juga dikuasai oleh dinamika-dinamika untuk mengakarkan diri dalam
menghadapi kehidupan dan menentukan berbagai hal yang akan menentukan arah dan
perjalanan hidupnya

serta melepaskan diri dari ketergantungan pada orangtua.

Remaja berusaha memantapkan arah perjalanan hidupnya dengan memperoleh status

dan pekerjaannya.3
Remaja juga bersemangat untuk mengubah dunia yang dianggap tidak baik.
Mereka mampu berjuang untuk melawan segala hal yang menurut mereka merintangi
perkembangan dunia ke arah ketidakadilan dan kemakmuran. Banyak hal yang
mempengaruhi perkembangan remaja ini. Gereja perlu menyadari dan memperhatikan
para remaja, karena mereka yang akan menjadi penerus gereja bahkan menjadi para
pembangun dan membawa pembaharuan bagi gereja di tengah zaman yang terus
berubah.4 Kritik remaja terhadap Gereja cukup banyak, ada yang mengatakan bahwa
Gereja kurang memperhatikan remaja, Gereja kurang percaya bahwa remaja dapat
merencanakan kegiatan yang menarik, Gereja hanya membicarakan sorga dan tidak
menghiraukan masalah-masalah di dunia ini. Dari beberapa kritik tersebut, banyak

1

Daniel Nuhamara, Pendidikan Agama Kristen Remaja, (Bandung: Jurnal Info Media, 2010), 3
Philips Tangdilintin, Pembinaan Generasi Muda dengan proses manegerial VOSRAM (Yogyakarta: Kanisius,
2008), 13.
3
Singgih D. Gunarsa & Dra Ny. Singgih D. Gunarsa, Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga (Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 2008), 125.

4
E.G. Homrighausen, I.H.Enklaar, Pendidikan Agama Kristen (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1985), 154.

2

1

remaja yang sudah meninggalkan Gereja mereka dan beralih ke Gereja yang ‘lebih’
memperhatikan kaum remajanya.5
Panggilan gereja sepanjang zaman, baik dahulu, kini dan akan datang adalah
sama. Gereja terpanggil untuk menjadi garam dan pelita ditengah-tengah dunia.
Dalam hal ini, gereja harus menunjukkan jati dirinya ditempat di mana ia berada.
Generasi muda harus dapat menunjukkan perannya sebagai garam dan terang di
tempat dan di zaman dimana ia berada. Agar generasi muda dapat melaksanakan
perannya dan tidak larut oleh keadaan sekitar maka sangat perlu mempersiapkan
generasi muda yang handal, berpikir kritis, cerdas dan sigap menghadapi tantangan
zaman.6
Latar belakang pembuatan tugas akhir ini, penulis merasa bahwa Gereja
HKBP Kedaton kurang bersungguh-sungguh dalam membuat kegiatan tahun remaja
HKBP 2014 di HKBP Kedaton, jika dilihat dari Buku Panduan Tahun Remaja HKBP

2014, Sinode Pusat HKBP belum mempersiapkan dengan matang kegiatan yang akan
dilaksanakan di tingkat Ressort, Distrik dan Pusat. Penulis melihat bahwa kegiatan
yang dilakukan oleh Gereja HKBP Kedaton belum secara sadar mempersiapkan
generasi muda untuk menghadapi tantangan zaman.
Kegiatan

yang

akan

dilaksanakan

bukan

hanya

kegiatan

“sekedar


dilaksanakan” tetapi melalui kegiatan ini ada upaya Gereja untuk mengajak,
membantu, menghantar seseorang untuk mengenal kasih Allah yang nyata dalam
Yesus Kristus, sehingga dengan pimpinan Roh Kudus ia datang ke dalam suatu
persekutuan yang hidup dengan Tuhan.7 Serta harapannya, melalui tahun remaja
HKBP 2014, Gereja dapat memberi perhatian pada remaja dan memberikan dorongan
yang lebih serius di tahun - tahun mendatang untuk pelayanan bagi mereka dan upaya
yang dilakukan oleh Gereja

untuk memberikan pembinaan karakter maupun

pendidikan iman ditengah meningkatnya jumlah pengangguran, maraknya peredaran
narkoba, free sex dan lainnya.
Dalam tulisan ini, penulis lebih memfokuskan kepada para remaja karena masa
remaja merupakan masa yang amat meresahkan di dalam kehidupan seseorang (masa
transisi) karena banyak perubahan yang dialami baik secara fisik, maupun perubahan
lain dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Masa remaja juga merupakan masa
5
Malcolm Brownlee, Hai pemuda, pilihlah!: menghadapi masalah-masalah etika pemuda (Jakarta:BPK Gunung
Mulia, 2002), 72.
6

Buku Panduan Tahun Remaja HKBP 2014, (Tarutung: Kantor Pusat HKBP Pearaja, 2014), 4
7
Daniel Nuhamara, Pembimbing Pendidikan Agama Kristen, (Bandung: Jurnal Info Media, 2007), 31.

2

bertanya artinya mereka mulai mempertanyakan banyak hal yang sudah diajarkan
kepada mereka dan seringkali remaja menolak sebagian atau bahkan seluruh nilainilai dan kepercayaan yang dipelajari sewaktu masa kanak-kanak. Dengan memahami
perubahan pola pikir dalam diri remaja ke arah yang lebih rasional inilah maka akan
berbahaya jika gereja hanya memberikan para remaja dengan aktivitas atau kegiatan
gerejawi yang tidak berarti.8
Sampai saat ini, kegiatan yang dilakukan hanya bersifat klasik (monoton)
dengan kata lain mengikuti kegiatan tahun lalu seperti perlombaan Cerdas Cermat
Alkitab (CCA), Cerdas Cermat Buku Ende ( CCBE), Vocal Grup, Paduan Suara dan
Tortor. Menurut penulis, kegiatan semacam ini belum menjawab kebutuhan iman
remaja dan Gereja belum melakukan persiapan

bagi generasi muda untuk

menghadapi tantangan zaman.

Di era globalisasi dan informasi memberikan peluang yang besar dan luas
bagi pergaulan muda/mudi dengan wawasan global. Sebab, pergaulan lintas budaya
dan agama memungkinkan muda-mudi gereja mengenal berbagai kemajuan dalam
berbagai bidang, kemudian menarik banyak nilai-nilai positif untuk pengembangan
diri dalam karier. Jika dilihat dari segi negatif, spiritualitas remaja Kristen yang
mengarah kepada sinkritisme modern dan mengalami perubahan gaya hidup
menjadi sangat individualistik, liberalistik, materialistik, konsumeristik dan
hedonistik. Tentu hal ini sangat berkaitan erat dengan kelanjutan masa depan
remaja.

Gereja HKBP Kedaton belum berpikir untuk mengantisipasi agar tidak terjadi
pengaruh negatif dari globalisasi itu sendiri. HKBP Kedaton harus memulai untuk
membantu menumbuhkan konteks di mana iman itu bisa bertumbuh, ditopang dan
lebih dihayati. Sebagaimana iman

pada hakikatnya berasal, ditumbuhkan dan

dianugerahkan oleh Tuhan sendiri (bnd. Yoh. 6:44; Efesus 2:8).

9


Lawrence O.

Richards, seorang pakar pendidikan Kristen dalam bukunya “ A Theology Of
Christian Education” berpendapat bahwa pemahaman mengenai

sifat dan tugas

gereja, mempengaruhi pola pikir terhadap tugas gereja dalam pendidikan atau
pembinaan jemaat. Gereja sangat sentral dalam pendidikan Kristen bahkan dapat
dikatakan gereja adalah pelaku pendidikan Kristen.10

8

Daniel Nuhamara, Pendidikan Agama Kristen Remaja, 12
Dien Sumiyatiningsih, Mengajar dengan Kreatif dan Menarik (Yogyakarta: ANDI, 2006), 29.
10
Hardi Budiyana, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Kristen (Solo: Berita Hidup Seminary, 2011), 201.

9


3

James Fowler mengungkapkan bahwa iman tak dapat diturunkan dari atau
didasarkan pada moral. Fowler menyampaikan teori perkembangan iman, yang
dipengaruhi oleh teori perkembangan Piaget dan Kohlberg. Fowler mempelajari
bagaimana orang muda sampai pada merumuskan pandangan iman mereka dan
mengembangkannya. Karya Fowler yang memelopori perkembangan iman memberi
banyak harapan untuk menginformasikan kegiatan pendidikan agama Kristen. Tugas
kita ialah mengasuh orang-orang untuk menjadi beriman dengan bantuan anugerah
Allah sesuai dengan kemampuan mereka. Menjadi Kristen beriman adalah proses
pembentukan dan kedewasaan dalam diri seseorang.11 Fowler berkata “ iman selalu
berhubungan dengan seseorang atau sesuatu yang merasuki hati kita, perhatian kita,
harapan kita” dan iman adalah cara seseorang untuk melihat dirinya sendiri dalam
hubungan dengan orang lain berdasarkan arti dan maksud yang dimengerti
bersama”.12
Memang perlu diakui bahwa dalam buku Panduan HKBP 2014 kurang
merespon dan mempertimbangkan perkembangan iman remaja sesuai teori James
Fowler. Fowler menyatakan bahwa peralihan melewati tingkat-tingkat iman yang
sangat sukar. Peralihan itu dapat berupa proses yang terjadi dalam waktu yang lama,

sangat sulit, dan kadang - kadang penuh derita. Seseorang dapat sering dalam proses
untuk mengakhiri satu tahap iman dan usaha untuk menyusun suatu tahap iman
berikutnya. Menurut Fowler, Orang muda sering tampak sedang berusaha
meninggalkan tahap ketiga dan memasuki tahap keempat, suatu proses yang biasanya
diliputi keraguan dan penderitaan. Jika melihat teori perkembangan iman (Fowler)
remaja berada dalam tahap III : Sintesis Konvensional dengan umur rata-rata 12 tahun
hingga 17 tahun tetapi penulis dalam melakukan penelitian memfokuskan pada umur
13 sampai 15 tahun (kelas 1-3 SMP). Ciri khas yang menonjol adalah dengan
dimulainya masa remaja dengan perhatian kepada hubungan antar pribadi atau bisa
dikatakan dunia dipandang oleh orang muda dari sudut interpersonal. Pada tahap ini,
iman menopang dan mendukung orang muda pada saat mereka berjumpa dan
mengalami dunia yang makin kabur dan kompleks. Akibatnya, muncullah strategistrategi berupa penolakan dan penyederhanaan yang mereka gunakan untuk

11

Thomas H, Groome,Christian Religious Education-Pendidikan Agama Kristen: berbagi cerita dan visi kita
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2010), 95.
12
Charles. M. Shelton, Spiritualitas Kaum Muda (Yogyakarta: Kanisius, 1990), 106.


4

meringankan kecemasan-kecemasan yang keluar karena menghadapi hari depan dan
pengalaman yang tidak mereka pahami.13
Berkaitan dengan masalah yang dipaparkan di atas maka dalam kesempatan
ini saya akan melakukan penelitian mengenai :
Studi tentang Kegiatan Tahun Remaja di HKBP Kedaton dari Perspektif Teori
James Fowler
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penulisan diatas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana kegiatan tahun Remaja di HKBP Kedaton ditinjau dari

teori

Perkembangan Iman James Fowler?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka yang
menjadi tujuan penelitian adalah:
1. Mendeskripsikan dan menganalisis kegiatan tahun Remaja di HKBP Kedaton

ditinjau dari teori Perkembangan Iman James Fowler.
1.4. Manfaat Penelitian

 Secara Teoritis

Hasil dari tugas akhir ini setidaknya dapat memberikan sumbangan kepada Gereja
HKBP Kedaton perlunya pertimbangan untuk menggunakan teori perkembangan
iman James Fowler dan perlunya HKBP Kedaton untuk menganalisa kebutuhan
remaja (needs assesment) karena pada saat ini remaja berada dalam tahapan “remaja
akhir” dan memasuki “dewasa awal”.
 Secara Praktis

Di samping itu, tugas akhir ini juga dapat menjadi bahan referensi dalam wilayah
akademik secara khusus bagi mahasiswa Teologi yang akan menjadi Pendeta agar
mempertimbangkan landasan teori perkembangan iman

James Fowler dalam

membuat sebuah kegiatan remaja dan sudah saatnya kini Gereja perlu dengan sadar
membuat kegiatan tersebut dilandasi dengan pemahaman perkembangan remaja dan
kebutuhan remaja di era Globalisasi saat ini. Jika Globalisasi belum diantisipasi, maka
remaja di perkotaan akan ketinggalan dan tersisih dalam proses perkembangan
masyarakat.
13

James W. Fowler, Teori Perkembangan Kepercayaan, karya penting James Fowler (Alih bahasa: Agus Cremers
dan Editor: A. Supraktinya), Yogyakarta: Kanisius,1995, hlm. 30.

5

1.5.Metodologi Penelitian
a. Metode Penelitian
Penulis akan menggunakan metode deskripsi-analisis yang merupakan metode
yang bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan atau
gejala

ataupun kelompok

tertentu untuk menentukan penyebab suatu gejala /

frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dengan gejala lainya dalam
masyarakat. 14
Dalam konteks ini, penulis akan mendeskripsikan pelayanan kepada remaja di HKBP
Kedaton, berkaitan dengan sikapnya untuk menerapkan buku Panduan tahun Remaja
HKBP

2014

dan

sikapnya

Landasan teori dimanfaatkan

sebagai

mengantisipasi
pemandu

agar

perubahan
fokus

penelitian

global.
sesuai

dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk
memberikan gambaran umum tentang latar belakang penelitian dan sebagai bahan
pembahasan hasil penelitian.15
b. Teknik Pengumpulan data


Pengumpulan data lapangan akan menggunakan teknik antara lain
Wawancara Mendalam (Indepth-Interview)

secara umum merupakan proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil
bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai,
dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, pewawancara dan
informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relative lama. Dengan demikian,
kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam kehidupan informan.
Dalam penelitian ini, informan kunci yaitu Pendeta Ressort HKBP Kedaton, Pendeta
Pemuda-Remaja HKBP Kedaton, Majelis yang memegang tanggung jawab di seksi


Remaja, Ketua Remaja HKBP Kedaton dan Ketua Panitia Tahun Remaja HKBP.
Focus Group Discussion (FGD) atau diskusi kelompok terarah adalah suatu proses

pengumpulan informasi suatu masalah tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi
kelompok. Menurut Irwanto, diskusi kelompok terarah adalah wawancara dari
sekelompok kecil orang yang dipimpin oleh seorang narasumber atau moderator yang
secara halus mendorong peserta untuk berani berbicara terbuka dan spontan tentang
hal yang dianggap penting yang berhubungan dengan topik diskusi saat itu.16 Penulis
14

J.D. Engel,Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), 3.
Sugiyono, Metode Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif, (Bandung: Alfabeta, 2008), 20.
16
Irwanto, Focus Group Discussion (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2009), 55.

15

6

menggunakan satu kelompok yakni kelompok remaja yang terdiri dari 6 orang yang
berasal dari beberapa sektor di HKBP Kedaton dengan maksud agar setiap individu
mendapat kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya berkaitan dengan kegiatan
tahun remaja HKBP 2014 di HKBP Kedaton.
1.6.Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini di jelaskan dalam lima bagian antara lain:
Pada bagian pertama yaitu pendahuluan, penulis akan memaparkan latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode dan teknik
penelitian dan sistematika penulisan yang menjadi kerangka umum penulisan tugas
akhir ini. Bagian kedua yang meliputi : definisi perkembangan iman James Fowler,
tahap-tahap perkembangan iman,perkembangan remaja dan panggilan Gereja tentang
pelayanan remaja berdasarkan Buku Panduan Tahun Remaja HKBP 2014. Bagian
ketiga yaitu hasil penelitian dan pembahasan

yang meliputi deskripsi dan analisis

kegiatan tahun remaja di HKBP Kedaton dari perspektif James Fowler dan pada
bagian keempat yaitu penutup yang meliputi kesimpulan berupa temuan-temuan
penelitian yang diperoleh dari hasil pembahasan, analisis dan saran berupa kontribusi
dan rekomendasi.

7

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi tentang Kegiatan Tahun Remaja di HKBP Kedaton dari Perspektif Teori James Fowler

0 1 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi tentang Kegiatan Tahun Remaja di HKBP Kedaton dari Perspektif Teori James Fowler T1 712011022 BAB II

0 12 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi tentang Kegiatan Tahun Remaja di HKBP Kedaton dari Perspektif Teori James Fowler T1 712011022 BAB IV

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Cokong-cokong Ditinjau dari Perspektif Identitas Sosial T1 712006049 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Suatu Studi Terhadap Pembunaan Iman di Panti Asuhan Salib Putih Salatiga dari Perspektif Teori Perkembangan Iman James Fowler

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Teori Perkembangan Iman James Fowler terhadap Spiritualitas Pemuda GPIB Jemaat Immanuel Semarang

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Teori Perkembangan Iman James Fowler terhadap Spiritualitas Pemuda GPIB Jemaat Immanuel Semarang T1 712012008 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Teori Perkembangan Iman James Fowler terhadap Spiritualitas Pemuda GPIB Jemaat Immanuel Semarang T1 712012008 BAB IV

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Teori Perkembangan Iman James Fowler terhadap Spiritualitas Pemuda GPIB Jemaat Immanuel Semarang T1 712012008 BAB II

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Teori Perkembangan Iman James Fowler terhadap Spiritualitas Pemuda GPIB Jemaat Immanuel Semarang T1 712012008 BAB I

0 0 5