analisis data (10) Buatlah sebuah paper tentang
ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA
PEMBAHASAN
Setelah data diperoleh dari sampel yang mewakili populasi maka langkah selanjutnya
adalah menganalisisnya untuk menguji hipotesis penelitian. Sebelum kita mulai menganalisis
data untuk menguji hipotesis, terdapat empat tahapan analisis data, yaitu:
1. Menyiapkan data untuk analisis
2. Mendapatkan perasaan terhadap data (feel for data)
3. Menguji ketepatan data (goodness of data)
4. Menguji hipotesis
Menyiapkan Data untuk Analisis
Langkah-langkah yang dilakukan antara lain:
1. Mengedit data
Data harus diedit terutama jika berkaitan dengan respon terhadap pertanyaan terbuka
(open-ended questions) dalam wawancara atau kuesioner atau observasi yang tidak tidak
terstruktur. Dengan kata lain informasi yang mungkin secara tergesa-gesa dicatat oleh
pewawancara (interviewer), pengamat atau peneliti harus diuraikan dengan jelas sehingga
seluruh data dapat dikodekan secara sistematis. Kurangnya kejelasan dalam tahap ini
nantinya akan menimbulkan kebingungan. Disarankan agar peneliti melakukan
pengeditan dilakukan pada hari yang sama dengan saat pengumpulan data sehingga
responden bisa langsung dikontak untuk konfirmasi lebih lanjut.
2. Menangani Respon Kosong
Respon kosong adalah jawaban setiap item dalam kuesioner dibiarkan kosong (blank
respons) karena responden tidak memahami pertanyaan, tidak mengetahui jawaban, tidak
ingin menjawab, atau sekedar tidak tertarik untuk menjawab seluruh pertanyaan.
Cara untuk menangani respon kosong, yaitu dengan:
-
Untuk item skala interval dengan nilai tengah, dilakukan dengan memberikan nilai
tengah dalam skala sebagai respon untuk items tersebut.
-
Membiarkan komputer mengabaikan respon kosong saat analisis dilakukan yang
akan mengurangi ukuran sampel bila variable tersebut dalam analisis
-
Memberikan pada item nilai keluar respon dari semua yang merespons item
tersebut
-
Memberi item tersebut rata-rata respon dari responden khusus pada semua
pertanyaan lain untuk mengukur variable tersebut
-
Memberikan respon kosong sebuah angka acak dalam kisaran skala tersebut.
Cara terbaik menangani respon kosong untuk meningkatkan validitas penelitian,
khususnya jika ukuran sampel besar adalah mengabaikan kasus dimana data yang
berkaitan dengan analisis tertentu hilang. Tetapi jika banyak responden banyak yang
menjawab tidak tahu maka diperlukan investigasi lebih lanjut.
3. Mengkodekan
Proses pengkodean akan menjadi lebih mudah jika dilakukan perencanaan pada saat
mendesain kuesioner. Dimungkinkan untuk memasukkan data secara langsung kuesioner,
tapi hal tersebut akan memerlukan penelusuran melalui beberapa kuesioner, halaman
demi halaman, yang mungkin akan menimbulkan kesalahan dan penghilangan item.
Kesalahan dalam pengkodean mungkin untuk terjadi. Karena itu setidaknya 10%
kuesioner yang dikodekan sebaiknya diperiksa untuk keakuratan pengkodean. Seleksinya
mungkin mengikuti prosedur pengambilan sampel sistematis.
4. Kategorisasi
Tahap ini berguna untuk membuat skema untuk mengategorikan variable, sehingga
beberapa item yang mengukur suatu konsep dapat semuanya dikelompokkan bersama.
5. Memasukkan data
Tahap ini dilakukan dengan memasukkan data ke dalam komputer dengan
menggunakan peranti lunak seperti SPSS.
Analisis Data dalam Penulisan Teori
Analisis Data Kualitatif (Bogdan dan Biklen, 1982) adalah upaya yang dilakukan dengan
jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang
dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang
lain. Pendapat lain tentang analisis data kualitatif (Seiddel, 1988) prosesnya berjalan sebagai
berikut:
Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal ini diberikan kode agar data
yang ada dapat ditelusuri.
Mengumpulkan, memilah-milih, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar,
dan membuat indeksnya.
Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori itu dapat memiliki makna, mencari dan
membuat makna dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.
Sedangkan menurut Janice Mcdruri (collaborative group analysis of data, 1999) menyatakan
bahwasannya tahapan analisis kualitatif sebagai berikut:
•
Mambaca dan mempelajari data menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam
data,
•
Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data,
•
Menuliskan model yang ditemukan
•
Koding yang telah dilakukan.
Dari pendapat diatas dapat kita tarik benang merah bahwa ada yang menggunakan proses, ada
pula yang menjelaskan tentang komponen yang perlu ada dalam suatu analisis data.
a. Pemrosesan satuan
Dalam pemrosesan satuan ini terdiri dari dua hal yaitu: tipologi satuan (satuan suatu
latar sosoal) dan penyusunan satuan (bagian terkecil yang memiliki makna yang bulat dan
dapat berdidri sendiri terlepas dari bagian yang lain).
b. Kategorisasi
Dalam hal ini hanya terdiri atas satu fungsi dan dan prinsip kategorisasi dan dua langkah
kategorisasi yan di uraikan sebagai berikut:
1. Fungsi dan prinsip kategorisasi
Kategorisasi memiliki arti penyusunan kategori. Kategori tidak lain adalah tumpukan
yang disusun atas dasar pikiran instuisi pendapat, atau krateria tertentu.
2. Langkah-langkah kategorisasi
Cara yang digunakan dalam kategorisasi didasarkan atas metode analisis komperatif
yang memiliki langkah-langkah sebagai berikut:
Pilihlah kartu pertama diantara dari yang telah disusun pada penyususnan satuan,
bacalah kartu tersebut dan catatlah isinya.
Pilih kartu kedua, baca dan catatlah isinya.
Lanjutkanlah dengan kartu-kartu berikutnya.
Setelah beberapa kartu diproses, analisis akan merasakan bahwa terdapat satu
kartu yang tidak cocok untuk ditempatkan pada kartu-kartu yang telah
ditempatkan pada kategori sebelumnya ataupun tidak cocok untuk menyusun
kategori baru.
Ambil kartu-kartu yang telah terkumpul dalam kategori dengan ukuran yang
kritis.
Lanjutkan dengan mengikuti langkah-langkah yang ketiga, keempat dan kelima
jika ada kategori yang mendekati kritis sampai seluruh kartu telah sampai
diselesaikan.
Apabila tumpukan kartu satuan kartu telah selesai diproses, keseluruhan kategori
harus di talaah kembali.
Kategori yang masih memerlukan data lain dapat dilakukan strategi sebagai
berikut: perluasan, pengaitan dan pengepungan.
Akhirnya peneliti akan memerlukan jalan lain aturan bagi aturan yang telah
ditetapkan yang membimbignnya untuk “menghentikan pengumppulan dan
pemrosesan” keputusan.
Terakhir, analisis harus menelaah sekali lagi seluruh kategori agar jangan sampai
ada yang terlupakan.
c. Penafsiran data
Penafsiran data dijabarkan kedalam 1) tujuan, 2) prosedur, 3) peranan hubungan kunci, 4)
keterangan interogasi data, 5) langkah-langkah penafsiran data dengan metode analisis
komperatif.
Modus Analisa Data
Tiga pendekatan modus analisa data, antara lain:
1. Hermeneutik
Pada dasaranya hermeneutik adalah landasan filosofi dan merupakan juga modus
analisa data yang berkaitan dengan pengertian data tekstual.
Hermeneutik berkaitan dengan pemaknaan suatu analog-teks (contoh analog-test
adalah organisasi, dalam hal ini peneliti datang kemudian memahaminya melalui cara
lisan dan data tekstual). Pertanyaan dasar adalah: apa arti teks itu? Hal itu berarti
interpretasi, dalam hal yang relevan dengan hermeneutik adalah upaya untuk
membuat jelas, membuat sesuatu memiliki makna sesuatu object studi dalam bentuk
teks atau analog-teks yang biasanya kabur dan terkadang bertentangan satu dengan
yang lainnya. Interpretasi bermaksud agar yang tidak jelas menjadi jelas dalam suatu
pemahaman yang berarti.
2. Semiotik
Semiotik berkaitan dengan makna dari tanda dan simbol dalam bahasa. Gagasan
penting adalah kata-kata atau tanda dapat di’tugas’kan terutama kepada kategori
konseptual. Kategori ini merepresentasikan aspek-aspek penting dari suatu teori yang
akan diuji. Pentingnya ide itu adalah mengungkapkan frekuensi yang muncul dalam
test.
Bentuk-bentuk semiotik, antara lain:
a. Analisis Konten
Analisis konten adalah teknik penelitian yang digunakan untuk referensi yang
replikabel dan valid dari data pada konteksnya. Peneliti mencari bentuk dan
struktur serta pola yang beraturan dalam teks dan membuat kesimpulan atas dasar
keteraturan yang ditemukan peneliti
b. Analisis Pembicaraan
Dalam analisis pembicaraan, maka diasumsikan bahwa makna itu dipertajam
dalam konteks pertukaran. Peneliti itu sendiri yang tenggelam dalam situasi untuk
mengungkapkan latar belakang penerapannya
c. Analisis Wacana
Analisis wacana dibangun dari analisis konten dan analisis percakapan, tetapi
fokusnya pada permainan bahasa.
3. Narasi dan Metafora
Narasi merupakan dongeng, cerita, tayangan fakta yang diceritakan pada orang
pertama. Ada bebagai macam cara narasi, ada narasi lisan sampai pada narasi sejarah.
Sedangkan metafora merupakan aplikasi nama atau deskripsi frasa atau istilah pada
suatu objek atau tindakan yang tidak diaplikasikan secara sebenarnya.
Narasi dan metafora sejak lama telah menjadi kunci dalam diskusi bahasa dan
analisanya. Pada akhir-akhir ini telah banyak pemahaman mengenai peranan yang
mereka mainkan dalam berbagai jenis pemikiran dan praktek sosial.
Tahap Analisis Data Secara Umum
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola,
kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang disatankan oleh data.
Pekerjaan analisis data ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan
kode, dan mengkategorisasikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data bertujuan untuk
menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif.
Pekerjaan menganalisis data memerlukan usaha pemusatan perhatian dan pengerahan
tenaga fisik dan pikiran peneliti. Selain menganalisis data, peneliti juga perlu dan masih perlu
mendalami kepustakaan guna mengonfirmasi teori atau untuk menjastifikasikan adanya teori
baru yang barangkali ditemukan.
1. Menemukan Tema dan Merumuskan Hipotesis Kerja
Sejak menganalisis data dilapangan, peneliti sudah mulai menemukan tema dan
hipotesis kerja. Pada analisis yang dilakukan secara lebih intensif, tema dan hipotesis
kerja lebih diperkaya, diperdalam, dan lebih ditelaah lagi dengan menggabungkan
data dari sumber-sumber lainnya Bogdan dan Taylor menganjurkan beberapa petunjuk
untuk diikuti, antara lain:
a. Membaca dengan teliti catatan dilapangan (baik yang berasal dari pengamatan
berperanserta, wawancara, tanggapan peneliti sendiri, gambar atau foto, serta
dokumen)
b. Memberi kode pada beberapa judul pembicaraan tertentu
c. Menyusun menurut tipologi
d. Membaca kepustakaan yang berkitan dengan masalah dan latar penelitian
2. Menganalisis Berdasarkan Hipotesis Kerja
Setelah memformulasikan hipotesis kerja, peneliti mengalihkan pekerjaan
analisisnya dengan mencari dan menemukan apakah hipotesis kerja tersebut didukung
atau ditunjang oleh data dan apakah hal itu benar. Dalam hal demikian peneliti
barangkali akan mengubah, menggabungkan, atau membuang beberapa hipotesis
kerja.
Apabila peneliti telah menemukan seperangkat hipotesis kerja dasar, maka
pekerjaan selanjutnya adalah menyusun kode tersendiri atas dasar hipotesis kerja
dasar tersebut. Data yang telah tersusun dikelompokkan berdasarkan hipotesis kerja
dasar tersebut. Jumlah data yang menunjang suatu hipotesis kerja dasar bergantung
pada kualitas dan kuantitas data dan bergantung pula pada perhatiandan tujuan
penelitian. Data yang dikode dapat menunjang dua atau lebih hipotesis kerja.
Pekerjaan mencari dan menemukan data yang menunjang atau tidak menunjang
hipotesis kerja pada dasarnya memerlukan seperangkat kriteria tertentu yang
didasarkan atas pengalaman, pengetahuan, atau teori tertentu sehingga akan sangat
membantu pekerjaan analisa data.
Kriteria dapat ditetapkan secara kasar sementara data sudah mulai masuk dan
ditetapkan pada saat mengadakan pemberian kode pada data.
Usaha untuk meningkatkan kemampuan menganalisis data meningkatkan
pengertian tentang data , seperti yang dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor, adalah
sebagai berikut:
a. Apakah data menunjang hipotesis kerja?
b. Apakah data yang benar yang dikumpulkan atau tidak?
c. Apakah ada pengaruh peneliti terhadap latar penelitian?
d. Adakah orang lain yang hadir?
e. Pertanyaan langsung ataukah kesimpulan tidak langsung?
f. Siapa yang mengatakan dan siapa yang melakukan apa?
g. Apakah subjek mengatakan yang benar?
Tiga Model Analisis Data
Moleong (2007:287) merumuskan tiga model analisis data
1. Metode Perbandingan Tetap Dalam analisis data, secara tetap membandingkan satu datum
dengan datum yang lain, dan kemudian secara tetap membandingkan kategori dengan
kategori lainnya. Secara umum proses analisis datanya mencakup: Reduksi data,
Kategorisasi data, Sintesasi, dan diakhiri dengan menyusun hipotesis kerja 2.
2. Metode Analisis Data menurut Spradley Menurut Spradley analisis data itu menyatakan
dengan teknik pengumpulan data. Adapun keseluruhan proses penelitian terdiri atas:
pengamatan deskriptif, analisis domein, pengamatan terfokus, analisis taksonomi,
pengamatan terpilih, analisis komponensial dan diakhiri dengan analisis tema. Hal ini
menunjukkan bahwa penyelenggaraan penelitian dilakukan secara silih berganti antara
pengumpulan data dengan analisis data sampai pada akhirnya keseluruhan masalah
penelitian itu terjawab.
3. Metode Analisis Data menurut Miles & Huberman Miles dan Huberman (1984)
menyebutkan bahwa analisis data selama pengumpulan data membawa peneliti mondarmandir antara berpikir tentang data yang ada dan mengembangkan strategi untuk
mengumpulkan data baru. Melakukan koreksi terhadap informasi yang kurang jelas dan
mengarahkan analisis yang sedang berjalan berkaitan dengan dampak pembangkitan kerja
lapangan. Metode ini pada dasarnya pada pandangan paradigmanya yang positivism.
Analisis data itu dilakukan dengan mendasarkan diri pada penelitian lapangan apakah:
satu atau lebih dari satu situs. Jadi seorang analisis sewaktu hendak mengadakan analisis
data harus menelaah terlebih dahulu apakah pengumpulan data yang telah dilakukannya
satu situs atau dua situs atau lebih dari dua situs. Atas dasar pemahaman tentang adanya
situs penelitian itu kemudian diadakan pemetaan atau deskripsi tentang data itu ke dalam
apa yang dinamakan matriks. Ada tiga jalur analisis data kualitatif;
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakkan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan
tertulis di lapangan, proses ini berlangsung terus menerus. Reduksi data meliputi;
meringkas data, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus.
Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Bentuk penyajian data kualitatif, dapat berupa teks naratif, maupun matrik, grafik,
jaringan dan bagan.
Upaya penarikan kesimpulan atau verifikasi dilakukan peneliti secara terus
menerus selama berada di lapangan. Dari permulaan pengumpulan data, mulai
mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan pola-pola (dalam catatan teori),
penjelasan-penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat,
dan proposal.
Beberapa kaum intelektual memainkan peran dalam analisis kualitatif. Morse dan Field
(1995) mengenali empat proses-proses, antara lain:
1. Memahami
Awal proses analitik, peneliti-peneliti kualitatif berusaha untuk bisa
mempertimbangkan data dan belajar mencari ” apa yang terjadi.” Bila pemahaman
dicapai, peneliti bisa menyiapkan cara deskripsi peristiwa, dan data baru tidak
ditambahkan dalam uraian. Dengan kata lain, pemahaman diselesaikan bila kejenuhan
telah dicapai.
2. Sintesis
Sintesis meliputi penyaringan data dan menyatukannya. `Pada langkah ini, peneliti
mendapatkan pengertian dari apa yang “khas” mengenai suatu peristiwa dan apa
variasi dan cakupannya. Pada akhir proses sintesis, peneliti dapat mulai membuat
pernyataan umum tentang peristiwa mengenai peserta studi.
3. Teoritis
Meliputi sistem pemilihan data. Selama proses teori, peneliti mengembangkan
penjelasan alternatif dari peristiwa dan kemudian menjaga penjelasan ini sampai
menentukan apakah “cocok” dengan data. Proses teoritis dilanjutkan untuk
dikembangkan sampai yang terbaik dan penjelasan paling hemat diperoleh
4. Recontextualisasi
Proses dari recontextualisasi meliputi pengembangan teori lebih lanjut dan
aplikabilitas untuk kelompok lain yang diselidiki. Di dalam pemeriksaan terakhir
pengembangan teori, adalah teori harus generalisasi dan sesuai konteks.
Interpretasi Data Penelitian
Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang
dimiliki peneliti. Hal ini dilakukan dengan acuan teori, dibandingkan dengan pengalaman,
praktik, atau penilaian dan pendapat guru. Hipotesis tindakan yang telah divalidasi
dicocokkan dengan mengacu pada kriteria, norma, dan nilai yang telah diterima oleh guru
dan siswa yang dikenai tindakan.
Proses analisis data dimulai dengan beberapa proses, antara lain: (1.) menelaah (membaca)
seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber. (2.) mereduksi data yang dilakukan dengan
cara melakukan abstraksi. (3) menyusun dalam satuan-satuan (melakukan koding). (4.)
mengadakan pemeriksaan keabsahan data.
PEMBAHASAN
Setelah data diperoleh dari sampel yang mewakili populasi maka langkah selanjutnya
adalah menganalisisnya untuk menguji hipotesis penelitian. Sebelum kita mulai menganalisis
data untuk menguji hipotesis, terdapat empat tahapan analisis data, yaitu:
1. Menyiapkan data untuk analisis
2. Mendapatkan perasaan terhadap data (feel for data)
3. Menguji ketepatan data (goodness of data)
4. Menguji hipotesis
Menyiapkan Data untuk Analisis
Langkah-langkah yang dilakukan antara lain:
1. Mengedit data
Data harus diedit terutama jika berkaitan dengan respon terhadap pertanyaan terbuka
(open-ended questions) dalam wawancara atau kuesioner atau observasi yang tidak tidak
terstruktur. Dengan kata lain informasi yang mungkin secara tergesa-gesa dicatat oleh
pewawancara (interviewer), pengamat atau peneliti harus diuraikan dengan jelas sehingga
seluruh data dapat dikodekan secara sistematis. Kurangnya kejelasan dalam tahap ini
nantinya akan menimbulkan kebingungan. Disarankan agar peneliti melakukan
pengeditan dilakukan pada hari yang sama dengan saat pengumpulan data sehingga
responden bisa langsung dikontak untuk konfirmasi lebih lanjut.
2. Menangani Respon Kosong
Respon kosong adalah jawaban setiap item dalam kuesioner dibiarkan kosong (blank
respons) karena responden tidak memahami pertanyaan, tidak mengetahui jawaban, tidak
ingin menjawab, atau sekedar tidak tertarik untuk menjawab seluruh pertanyaan.
Cara untuk menangani respon kosong, yaitu dengan:
-
Untuk item skala interval dengan nilai tengah, dilakukan dengan memberikan nilai
tengah dalam skala sebagai respon untuk items tersebut.
-
Membiarkan komputer mengabaikan respon kosong saat analisis dilakukan yang
akan mengurangi ukuran sampel bila variable tersebut dalam analisis
-
Memberikan pada item nilai keluar respon dari semua yang merespons item
tersebut
-
Memberi item tersebut rata-rata respon dari responden khusus pada semua
pertanyaan lain untuk mengukur variable tersebut
-
Memberikan respon kosong sebuah angka acak dalam kisaran skala tersebut.
Cara terbaik menangani respon kosong untuk meningkatkan validitas penelitian,
khususnya jika ukuran sampel besar adalah mengabaikan kasus dimana data yang
berkaitan dengan analisis tertentu hilang. Tetapi jika banyak responden banyak yang
menjawab tidak tahu maka diperlukan investigasi lebih lanjut.
3. Mengkodekan
Proses pengkodean akan menjadi lebih mudah jika dilakukan perencanaan pada saat
mendesain kuesioner. Dimungkinkan untuk memasukkan data secara langsung kuesioner,
tapi hal tersebut akan memerlukan penelusuran melalui beberapa kuesioner, halaman
demi halaman, yang mungkin akan menimbulkan kesalahan dan penghilangan item.
Kesalahan dalam pengkodean mungkin untuk terjadi. Karena itu setidaknya 10%
kuesioner yang dikodekan sebaiknya diperiksa untuk keakuratan pengkodean. Seleksinya
mungkin mengikuti prosedur pengambilan sampel sistematis.
4. Kategorisasi
Tahap ini berguna untuk membuat skema untuk mengategorikan variable, sehingga
beberapa item yang mengukur suatu konsep dapat semuanya dikelompokkan bersama.
5. Memasukkan data
Tahap ini dilakukan dengan memasukkan data ke dalam komputer dengan
menggunakan peranti lunak seperti SPSS.
Analisis Data dalam Penulisan Teori
Analisis Data Kualitatif (Bogdan dan Biklen, 1982) adalah upaya yang dilakukan dengan
jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang
dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang
lain. Pendapat lain tentang analisis data kualitatif (Seiddel, 1988) prosesnya berjalan sebagai
berikut:
Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal ini diberikan kode agar data
yang ada dapat ditelusuri.
Mengumpulkan, memilah-milih, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar,
dan membuat indeksnya.
Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori itu dapat memiliki makna, mencari dan
membuat makna dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.
Sedangkan menurut Janice Mcdruri (collaborative group analysis of data, 1999) menyatakan
bahwasannya tahapan analisis kualitatif sebagai berikut:
•
Mambaca dan mempelajari data menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam
data,
•
Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data,
•
Menuliskan model yang ditemukan
•
Koding yang telah dilakukan.
Dari pendapat diatas dapat kita tarik benang merah bahwa ada yang menggunakan proses, ada
pula yang menjelaskan tentang komponen yang perlu ada dalam suatu analisis data.
a. Pemrosesan satuan
Dalam pemrosesan satuan ini terdiri dari dua hal yaitu: tipologi satuan (satuan suatu
latar sosoal) dan penyusunan satuan (bagian terkecil yang memiliki makna yang bulat dan
dapat berdidri sendiri terlepas dari bagian yang lain).
b. Kategorisasi
Dalam hal ini hanya terdiri atas satu fungsi dan dan prinsip kategorisasi dan dua langkah
kategorisasi yan di uraikan sebagai berikut:
1. Fungsi dan prinsip kategorisasi
Kategorisasi memiliki arti penyusunan kategori. Kategori tidak lain adalah tumpukan
yang disusun atas dasar pikiran instuisi pendapat, atau krateria tertentu.
2. Langkah-langkah kategorisasi
Cara yang digunakan dalam kategorisasi didasarkan atas metode analisis komperatif
yang memiliki langkah-langkah sebagai berikut:
Pilihlah kartu pertama diantara dari yang telah disusun pada penyususnan satuan,
bacalah kartu tersebut dan catatlah isinya.
Pilih kartu kedua, baca dan catatlah isinya.
Lanjutkanlah dengan kartu-kartu berikutnya.
Setelah beberapa kartu diproses, analisis akan merasakan bahwa terdapat satu
kartu yang tidak cocok untuk ditempatkan pada kartu-kartu yang telah
ditempatkan pada kategori sebelumnya ataupun tidak cocok untuk menyusun
kategori baru.
Ambil kartu-kartu yang telah terkumpul dalam kategori dengan ukuran yang
kritis.
Lanjutkan dengan mengikuti langkah-langkah yang ketiga, keempat dan kelima
jika ada kategori yang mendekati kritis sampai seluruh kartu telah sampai
diselesaikan.
Apabila tumpukan kartu satuan kartu telah selesai diproses, keseluruhan kategori
harus di talaah kembali.
Kategori yang masih memerlukan data lain dapat dilakukan strategi sebagai
berikut: perluasan, pengaitan dan pengepungan.
Akhirnya peneliti akan memerlukan jalan lain aturan bagi aturan yang telah
ditetapkan yang membimbignnya untuk “menghentikan pengumppulan dan
pemrosesan” keputusan.
Terakhir, analisis harus menelaah sekali lagi seluruh kategori agar jangan sampai
ada yang terlupakan.
c. Penafsiran data
Penafsiran data dijabarkan kedalam 1) tujuan, 2) prosedur, 3) peranan hubungan kunci, 4)
keterangan interogasi data, 5) langkah-langkah penafsiran data dengan metode analisis
komperatif.
Modus Analisa Data
Tiga pendekatan modus analisa data, antara lain:
1. Hermeneutik
Pada dasaranya hermeneutik adalah landasan filosofi dan merupakan juga modus
analisa data yang berkaitan dengan pengertian data tekstual.
Hermeneutik berkaitan dengan pemaknaan suatu analog-teks (contoh analog-test
adalah organisasi, dalam hal ini peneliti datang kemudian memahaminya melalui cara
lisan dan data tekstual). Pertanyaan dasar adalah: apa arti teks itu? Hal itu berarti
interpretasi, dalam hal yang relevan dengan hermeneutik adalah upaya untuk
membuat jelas, membuat sesuatu memiliki makna sesuatu object studi dalam bentuk
teks atau analog-teks yang biasanya kabur dan terkadang bertentangan satu dengan
yang lainnya. Interpretasi bermaksud agar yang tidak jelas menjadi jelas dalam suatu
pemahaman yang berarti.
2. Semiotik
Semiotik berkaitan dengan makna dari tanda dan simbol dalam bahasa. Gagasan
penting adalah kata-kata atau tanda dapat di’tugas’kan terutama kepada kategori
konseptual. Kategori ini merepresentasikan aspek-aspek penting dari suatu teori yang
akan diuji. Pentingnya ide itu adalah mengungkapkan frekuensi yang muncul dalam
test.
Bentuk-bentuk semiotik, antara lain:
a. Analisis Konten
Analisis konten adalah teknik penelitian yang digunakan untuk referensi yang
replikabel dan valid dari data pada konteksnya. Peneliti mencari bentuk dan
struktur serta pola yang beraturan dalam teks dan membuat kesimpulan atas dasar
keteraturan yang ditemukan peneliti
b. Analisis Pembicaraan
Dalam analisis pembicaraan, maka diasumsikan bahwa makna itu dipertajam
dalam konteks pertukaran. Peneliti itu sendiri yang tenggelam dalam situasi untuk
mengungkapkan latar belakang penerapannya
c. Analisis Wacana
Analisis wacana dibangun dari analisis konten dan analisis percakapan, tetapi
fokusnya pada permainan bahasa.
3. Narasi dan Metafora
Narasi merupakan dongeng, cerita, tayangan fakta yang diceritakan pada orang
pertama. Ada bebagai macam cara narasi, ada narasi lisan sampai pada narasi sejarah.
Sedangkan metafora merupakan aplikasi nama atau deskripsi frasa atau istilah pada
suatu objek atau tindakan yang tidak diaplikasikan secara sebenarnya.
Narasi dan metafora sejak lama telah menjadi kunci dalam diskusi bahasa dan
analisanya. Pada akhir-akhir ini telah banyak pemahaman mengenai peranan yang
mereka mainkan dalam berbagai jenis pemikiran dan praktek sosial.
Tahap Analisis Data Secara Umum
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola,
kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja seperti yang disatankan oleh data.
Pekerjaan analisis data ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan
kode, dan mengkategorisasikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan data bertujuan untuk
menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif.
Pekerjaan menganalisis data memerlukan usaha pemusatan perhatian dan pengerahan
tenaga fisik dan pikiran peneliti. Selain menganalisis data, peneliti juga perlu dan masih perlu
mendalami kepustakaan guna mengonfirmasi teori atau untuk menjastifikasikan adanya teori
baru yang barangkali ditemukan.
1. Menemukan Tema dan Merumuskan Hipotesis Kerja
Sejak menganalisis data dilapangan, peneliti sudah mulai menemukan tema dan
hipotesis kerja. Pada analisis yang dilakukan secara lebih intensif, tema dan hipotesis
kerja lebih diperkaya, diperdalam, dan lebih ditelaah lagi dengan menggabungkan
data dari sumber-sumber lainnya Bogdan dan Taylor menganjurkan beberapa petunjuk
untuk diikuti, antara lain:
a. Membaca dengan teliti catatan dilapangan (baik yang berasal dari pengamatan
berperanserta, wawancara, tanggapan peneliti sendiri, gambar atau foto, serta
dokumen)
b. Memberi kode pada beberapa judul pembicaraan tertentu
c. Menyusun menurut tipologi
d. Membaca kepustakaan yang berkitan dengan masalah dan latar penelitian
2. Menganalisis Berdasarkan Hipotesis Kerja
Setelah memformulasikan hipotesis kerja, peneliti mengalihkan pekerjaan
analisisnya dengan mencari dan menemukan apakah hipotesis kerja tersebut didukung
atau ditunjang oleh data dan apakah hal itu benar. Dalam hal demikian peneliti
barangkali akan mengubah, menggabungkan, atau membuang beberapa hipotesis
kerja.
Apabila peneliti telah menemukan seperangkat hipotesis kerja dasar, maka
pekerjaan selanjutnya adalah menyusun kode tersendiri atas dasar hipotesis kerja
dasar tersebut. Data yang telah tersusun dikelompokkan berdasarkan hipotesis kerja
dasar tersebut. Jumlah data yang menunjang suatu hipotesis kerja dasar bergantung
pada kualitas dan kuantitas data dan bergantung pula pada perhatiandan tujuan
penelitian. Data yang dikode dapat menunjang dua atau lebih hipotesis kerja.
Pekerjaan mencari dan menemukan data yang menunjang atau tidak menunjang
hipotesis kerja pada dasarnya memerlukan seperangkat kriteria tertentu yang
didasarkan atas pengalaman, pengetahuan, atau teori tertentu sehingga akan sangat
membantu pekerjaan analisa data.
Kriteria dapat ditetapkan secara kasar sementara data sudah mulai masuk dan
ditetapkan pada saat mengadakan pemberian kode pada data.
Usaha untuk meningkatkan kemampuan menganalisis data meningkatkan
pengertian tentang data , seperti yang dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor, adalah
sebagai berikut:
a. Apakah data menunjang hipotesis kerja?
b. Apakah data yang benar yang dikumpulkan atau tidak?
c. Apakah ada pengaruh peneliti terhadap latar penelitian?
d. Adakah orang lain yang hadir?
e. Pertanyaan langsung ataukah kesimpulan tidak langsung?
f. Siapa yang mengatakan dan siapa yang melakukan apa?
g. Apakah subjek mengatakan yang benar?
Tiga Model Analisis Data
Moleong (2007:287) merumuskan tiga model analisis data
1. Metode Perbandingan Tetap Dalam analisis data, secara tetap membandingkan satu datum
dengan datum yang lain, dan kemudian secara tetap membandingkan kategori dengan
kategori lainnya. Secara umum proses analisis datanya mencakup: Reduksi data,
Kategorisasi data, Sintesasi, dan diakhiri dengan menyusun hipotesis kerja 2.
2. Metode Analisis Data menurut Spradley Menurut Spradley analisis data itu menyatakan
dengan teknik pengumpulan data. Adapun keseluruhan proses penelitian terdiri atas:
pengamatan deskriptif, analisis domein, pengamatan terfokus, analisis taksonomi,
pengamatan terpilih, analisis komponensial dan diakhiri dengan analisis tema. Hal ini
menunjukkan bahwa penyelenggaraan penelitian dilakukan secara silih berganti antara
pengumpulan data dengan analisis data sampai pada akhirnya keseluruhan masalah
penelitian itu terjawab.
3. Metode Analisis Data menurut Miles & Huberman Miles dan Huberman (1984)
menyebutkan bahwa analisis data selama pengumpulan data membawa peneliti mondarmandir antara berpikir tentang data yang ada dan mengembangkan strategi untuk
mengumpulkan data baru. Melakukan koreksi terhadap informasi yang kurang jelas dan
mengarahkan analisis yang sedang berjalan berkaitan dengan dampak pembangkitan kerja
lapangan. Metode ini pada dasarnya pada pandangan paradigmanya yang positivism.
Analisis data itu dilakukan dengan mendasarkan diri pada penelitian lapangan apakah:
satu atau lebih dari satu situs. Jadi seorang analisis sewaktu hendak mengadakan analisis
data harus menelaah terlebih dahulu apakah pengumpulan data yang telah dilakukannya
satu situs atau dua situs atau lebih dari dua situs. Atas dasar pemahaman tentang adanya
situs penelitian itu kemudian diadakan pemetaan atau deskripsi tentang data itu ke dalam
apa yang dinamakan matriks. Ada tiga jalur analisis data kualitatif;
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,
pengabstrakkan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan
tertulis di lapangan, proses ini berlangsung terus menerus. Reduksi data meliputi;
meringkas data, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus.
Penyajian data adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga
memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
Bentuk penyajian data kualitatif, dapat berupa teks naratif, maupun matrik, grafik,
jaringan dan bagan.
Upaya penarikan kesimpulan atau verifikasi dilakukan peneliti secara terus
menerus selama berada di lapangan. Dari permulaan pengumpulan data, mulai
mencari arti benda-benda, mencatat keteraturan pola-pola (dalam catatan teori),
penjelasan-penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat,
dan proposal.
Beberapa kaum intelektual memainkan peran dalam analisis kualitatif. Morse dan Field
(1995) mengenali empat proses-proses, antara lain:
1. Memahami
Awal proses analitik, peneliti-peneliti kualitatif berusaha untuk bisa
mempertimbangkan data dan belajar mencari ” apa yang terjadi.” Bila pemahaman
dicapai, peneliti bisa menyiapkan cara deskripsi peristiwa, dan data baru tidak
ditambahkan dalam uraian. Dengan kata lain, pemahaman diselesaikan bila kejenuhan
telah dicapai.
2. Sintesis
Sintesis meliputi penyaringan data dan menyatukannya. `Pada langkah ini, peneliti
mendapatkan pengertian dari apa yang “khas” mengenai suatu peristiwa dan apa
variasi dan cakupannya. Pada akhir proses sintesis, peneliti dapat mulai membuat
pernyataan umum tentang peristiwa mengenai peserta studi.
3. Teoritis
Meliputi sistem pemilihan data. Selama proses teori, peneliti mengembangkan
penjelasan alternatif dari peristiwa dan kemudian menjaga penjelasan ini sampai
menentukan apakah “cocok” dengan data. Proses teoritis dilanjutkan untuk
dikembangkan sampai yang terbaik dan penjelasan paling hemat diperoleh
4. Recontextualisasi
Proses dari recontextualisasi meliputi pengembangan teori lebih lanjut dan
aplikabilitas untuk kelompok lain yang diselidiki. Di dalam pemeriksaan terakhir
pengembangan teori, adalah teori harus generalisasi dan sesuai konteks.
Interpretasi Data Penelitian
Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang
dimiliki peneliti. Hal ini dilakukan dengan acuan teori, dibandingkan dengan pengalaman,
praktik, atau penilaian dan pendapat guru. Hipotesis tindakan yang telah divalidasi
dicocokkan dengan mengacu pada kriteria, norma, dan nilai yang telah diterima oleh guru
dan siswa yang dikenai tindakan.
Proses analisis data dimulai dengan beberapa proses, antara lain: (1.) menelaah (membaca)
seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber. (2.) mereduksi data yang dilakukan dengan
cara melakukan abstraksi. (3) menyusun dalam satuan-satuan (melakukan koding). (4.)
mengadakan pemeriksaan keabsahan data.