vi HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR INTR (1)
vi
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR INTRINSIK DAN
EKSTRINSIK SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO
SMK MA’ARIF 1 WATES
VREEDY FRANS DANAR
NIM.08502244024
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan
antara
motivasi belajar intrin
sik dan ekstrinsik siswa
secara sendiri
sendiri
maupun secara bersama
sama dengan
prestasi belajar siswa kelas X kompetensi
keahlian Teknik Audio Video SMK Ma’arif 1 Wates.
Metode penelitian yang digunakan adalah
Expost Facto
,
populasi
berjumlah
36
siswa d
ari seluruh siswa
kelas X kompetensi keahlian Teknik Audio
Video SMK Ma’arif 1 Wates
. Data
yang
diambil untuk variabel bebas
menggunakan angket sedang untuk variabe
l
terikatnya dengan metode
dokumentasi. Validitas isi diperoleh melalui
judgment
ahli dan an
alisis butir
dihitung dengan korelasi
Product Moment
untuk seluruh variabel bebasnya.
Reliabilitas instrumen
motivasi belajar intrinsik dan ekstrinsik siswa
dengan
koefisien
Alpha Cronbach
.
Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik
deskriptif, k
orelasi dan regresi pada taraf signifikansi 5 %.
Hasil penelitian
kelas X kompetensi keahlian Teknik Audio Video SMK
Ma’arif 1 Wates
menemukan adanya
hubungan
positif
dan signifikan
antara
motivasi belajar
intrinsik siswa
dengan prestasi belajar
siswa ditunjukkan dengan
koefisien
r sebesar
0,
446, dan signifikansi hubungan variabel X
1.1
dengan variabel
Y dapat dilihat nilai t
hitung
sebesar 12.558
>
dengan t
table
(n
2) sebesar 2.042
,
dan
besar peningkatan motivasi belajar intrinsik tiap 1 poin ma
ka prestasi belajar
meningkat 0,454.
Adanya
hubungan
positif
dan signifikan
antara
motivasi belajar
ekstrinsik siswa
dengan prestasi belajar
siswa ditunjukkan dengan
koefisien
r
sebesar
0,
389 dan signifikansi hubungan variabel X
1.2
dengan variabel Y dapat
dilihat nilai t
hitung
sebesar 12,841
>
dengan t
table
(n
2) sebesar 2,042
,
dan besar
peningkatan motivasi belajar ekstrinsik tiap 1 poin maka prestasi belajar
meningkat
0,
404.
Adanya
hubungan
positif
dan signifikan
antara
motivasi belajar
intrinsik dan ek
strinsik siswa
dengan prestasi belajar
siswa ditunjukkan dengan
koefisien
r sebesar
0,
461, dan signifikansi hubungan variabel X
1.2
dengan variabel
Y dapat dilihat nilai t
hitung
sebesar 10,837
>
dengan t
table
(n
2) sebesar 2,024
,
dan
besar peningkatan mot
ivasi belajar intrinsik dan ekstrinsik tiap 1 poin maka
prestasi belajar meningkat
0,
539.
Kata Kunci : Motivasi, Belajar, Prestas
ii
ABSTRAK
Fatmawati, Endah Tri.
20
12
. Pengaruh
Mo
tivasi Ekstrinsik dan Disiplin Belajar
terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Sidorejo
Lor 03 Salatiga
.
Program Studi
PGSD
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Pembimbing Dr. Bambang Ismanto, M.Si
.
Kata Kunci: Motivasi Eksrinsik,
Di
siplin
belajar dan Prestasi Belajar
Prestasi belajar yang diperoleh peserta didik dipengaruhi oleh berbagai
faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor eksternal yang sangat
penting peranannya dalam menentukan prestasi belajar peserta didik diantaranya
adalah motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar. Permasalahan yang dikaji dalam
penelitian ini adalah: Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut : Adakah pengaruh motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar terhadap
prestasi belajar peserta didik kelas VI Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03
Salatiga dan seberapa besar p
engaruh motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar
terhadap prestasi peserta didik kelas VI Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03
Salatiga. Penelitian ini bertujuan: Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar terhadap prestasi peserta didik kelas VI
Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03 Salatiga dan untuk mengetahui seberapa
besar p
engaruh motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar terhadap prestasi peserta
didik kelas VI Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03 Salatiga.
Hasil pengujian dengan menggunakan SPSS diketahui hasil analisis
regresi berganda diperoleh persamaan regresi
. Uji
keberartian persamaan regresi dengan menggunakan uji F. Berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh
F
hitung
= 15,233
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000,
karena nilai signifikansi kurang dari 0,05, menunjukkan bahwa secara simultan
ada pengaruh motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar
peserta didik kelas VI Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03 Salatiga.
Sedangkan
uji secara parsial diperoleh t
hitung
untuk variabel disiplin belajar sebesar 3,36
5
dengan
signifikansi 0,002
< 0,05, yang berarti bahwa variabel disiplin belajar
berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar.
Sedangkan untuk variabel
motivasi ekstrinsik
diperoleh t
hitung
sebesar 2,723
dengan
signifikansi 0,010
< 0,05,
yang berarti bahwa variabel motivasi ekstrinsik berpengaruh secara signifikan
terhadap prestasi belajar. Besarnya Pengaruh
secara simultan motivasi ekstrinsik
dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar adalah
41
%.
Besarnya
Pengaruh
masing
masing variabel, yai
tu
motivasi ekstrinsik
terhadap
prestasi
belajar 16%
dan
Pengaruh disiplin belajar
terhadap prestasi belajar
22.47%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar terhadap prestasi peserta didik kelas VI
Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03 Salatiga. Besarnya Pengaruh
motivasi
ekstrinsik dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar
secara bersama
sama
adalah
41
%
.
Sedangkan secara parsial b
esarnya
Pengaruh
masing
masing
variabel
independent
penel
itian
, yaitu motivasi ekstrinsik terhadap prestasi belajar 16%
dan
Pengaruh
disiplin belajar terhadap prestasi belajar 22.47%.
viii
Kelima
, ayahanda Trimo dan Ibunda Sri Sarmini yang telah memberikan
dasar-dasar utama yang sangat penting dalam pembentukan karakter penulis serta
motivasi yang kuat. Beliau merupakan orangtua, guru, kakak, sahabat yang selalu
menjadi pendengar sejati dan tempat mencurahkan semua isi hati penulis baik
dalam keadaan suka maupun duka. Setiap saat pesan-pesan dan wejangannya
senantiasa penulis ingat dan terapkan dalam mengisi aktivitas keseharian. Dalam
kesempatan ini penulis iringkan dan panjatkan doa kepada beliau “
Robbighfirlii
waliwaalidaiya warkhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo
”
(Ya Allah ya
Tuhan Kami, ampunilah dosa-dosaku dan dosa kedua orang tuaku dan kasihinilah
keduanya/beliau sebagaimana mereka mengasihiku sejak aku kecil).
Keenam
, saudara penulis Eka Fitriya Tiwik Sunari, Amk
dengan suami Ibil
Sungko Pratanto dan Devi Dwi Puspitasari. Serta Keponakan penulis satu-satunya
Rena Abel Prawita yang selalu mengingatkan Penulis untuk selalu membuat
skripsi. Penulis betul-betul menghaturkan terima kasih atas dorongan dan
dukungannya yang tiada henti serta doanya, hingga penulis dapat menyelesaikan
Program Studi S1 PGSD di UKSW.
Penulis menyadari
sepenuhnya dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan, sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat penulis hara
pkan.
Semoga ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Penulis
Baru
Pengertian Motivasi, Fungsi Serta Jenis-Jenis Motivasi Belajar
Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi belajar pada dasarnya merupakan bagian dari motivasi
secara umum. Dalam kegiatan belajar mengajar dikenal adanya motivasi
belajar yaitu motivasi yang ada dalam dunia pendidikan atau motivasi yang
dimiliki peserta didik (siswa).
Sardiman (2006) mengemukakan bahwa “motif” dapat dikatakan
sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
aktivitas tertentu demi mencapai tujuan. Bahkan motif dapat diartikan
sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” maka
motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah aktif. Motif
menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila keinginan untuk
mencapai kebutuhan sangat kuat. Selain itu, menurut Dimyati dan Mudjiono
(2006) motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong
terjadinya proses belajar. Nasution ( dalam Rohani, 2004) menyatakan
motivasi peserta didik (siswa) adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa
sehingga siswa mau melakukan apa yang dapat dilakukannya.
Menurut Winkel (2005) “Motivasi belajar ialah keseluruhan daya penggerak
psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin
kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar
itu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar memegang peranan
penting dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar, sehingga
siswa yang bermotivasi kuat memiliki energi banyak untuk melakukan
kegiatan belajar”.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat dikemukakan
bahwa motivasi belajar adalah suatu penggerak yang timbul dari kekuatan
mental diri peserta didik maupun dari penciptaan kondisi belajar sedemikian
rupa untuk mencapai tujuan-tujuan belajar itu sendiri.
Fungsi Motivasi dalam Belajar
Motivasi belajar dianggap penting di dalam proses belajar dan pembelajaran
dilihat dari segi fungsi dan nilainya atau manfaatnya. Hal ini menunjukkan
bahwa motivasi belajar mendorong timbulnya tingkah laku dan
mempengaruhi serta mengubah tingkah laku siswa. Menurut Sardiman
(2001) mengemukakan tiga fungsi motivasi yaitu:
1)
Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan.
Tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan. Motivasi dalam hal ini
merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2)
Motivasi berfungsi sebagai pengarah.
Artinya motivasi mengarahkan perubahan untuk mencapai yang diinginkan.
Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3)
Motivasi berfungsi sebagai penggerak.
Artinya mengerakkan tingkah laku seseorang. Selain itu, motivasi belajar
berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.
Jenis-jenis Motivasi
Secara umum, motivasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu motivasi instrinsik
dan motivasi ekstrinsik.
1)
Motivasi Instrinsik
Hamalik (2004) berpendapat bahwa motivasi instrinsik adalah
motivasi yang tercakup dalam situasi belajar yang bersumber dari kebutuhan
dan tujuan-tujuan siswa sendiri. Sedangkan menurut Sardiman (2006)
motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsi tidak
perlu dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu. Dengan kata lain, individu terdorong
untuk bertingkah laku ke arah tujuan tetentu tanpa adanya faktor pendorong
dari luar. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat dikatakan
bahwa motivasi instrinsik adalah motivasi yang tercakup dalam situasi
belajar yang bersumber dari kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa sendiri atau
dengan kata lain motivasi instrinsik tudak memerlukan rangsangan dari luar
tetapi berasal dari diri siswa.
Siswa yang termotivasi secara instrinsik dapat terlihat dari
kegiatannya yang tekun dalam mengerjakan tugas-tugas belajar karena
bituh dan ingin mencapai tujuan belajar yang sebenarnya. Dengan kata lain,
motivasi instrinsik dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukan adalah
ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan itu sendiri
(Sardiman, 2001). Siswa yang memiliki motivasi instrinsik menunjukkan
keterlibatan dan aktivitas yang tinggi dalam belajar.
Motivasi dalam diri merupakan keinginan dasar yang mendorong
individu mencapai berbagai pemenuhan segala kebutuhan diri sendiri. Untuk
memenuhi kebutuhan dasar siswa, guru memanfaatkan dorongan
keingintahuan siswa yang bersifat alamiah dengan jalan menyajikan materi
yang cocok dan bermakna bagi siswa. Menurut Usman (2005) motivasi
instrinsik timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada
paksaan dorongan dari orang lain tetapi atas kemauan sendiri.
Pada dasarnya siswa belajar didorong oleh keinginan sendiri maka
siswa secara mandiri dapat menentukan tujuan yang dapat dicapainya dan
aktivitas-aktivitasnya yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan belajar.
seseorang mempunyai motivasi instrinsik karena didorong rasa ingin tahu,
mencapai tujuan menambah pengetahuan. Dengan kata lain, motivasi
instrinsik bersumber pada kebutuhan yang berisikan keharusan untuk
menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Motivasi instrinsik muncul
dari kesadaran diri sendiri, bukan karena ingin mendapat pujian atau
ganjaran.
Guru dapat menggunakan beberapa strategi dalam pembelajaran
agar siswa termotivasi secara instrinsik, yaitu:
1. Mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa sehingga tujuan belajar
menjadi tujuan siswa atau sama dengan tujuan siswa.
2. Memberi kebebasan kepada siswa untuk memperluas kegiatan dan
materi belajar selama masih dalam batas-batas daerah belajar yang
pokok.
3. Memberikan waktu ekstra yang cukup banyak bagi siswa untuk
mengembangkan tugas-tugas mereka dan memanfaatkan sumbersumber belajar yang ada di sekolah.
4. Kadang kala memberikan penghargaan atas pekerjaan siswa.
5. Meminta siswa-siswanya untuk menjelaskan dan membacakan tugastugas yang mereka buat, kalau mereka ingin melakukannya. Hal ini
perlu dilakukan terutama sekali terhadap tugas yang bukan merupakan
tugas pokok yang harus dikerjakan oleh siswa, kalau tugas dikerjakan
dengan baik.
2)
Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik berbeda dari motivasi instrinsik karena dalam
motivasi ini keinginan siswa untuk belajar sangat dipengaruhi oleh adanya
dorongan atau rangsangan dari luar. Dorongan dari luar tersebut dapat
berupa pujian, celaan, hadiah, hukuman dan teguran dari guru. Menurut
Sardiman (2006) motivasi ekstrinsik adalah “motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya rangsangan atau dorongan dari luar”. Bagian
yang terpenting dari motivasi ini bukanlah tujuan belajar untuk mengetahui
sesuatu tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik, sehingga mendapatkan
hadiah.
Motivasi instrinsik juga diperlukan dalam kegiatan belajar karena
tidak semua siswa memiliki motivasi yang kuat dari dalam dirinya untuk
belajar. Guru sangat berperan dalam rangka menumbuhkan motivasi
ekstrinsik. Pemberian motivasi ekstrinsik harus disesuaikan dengan
kebutuhan siswa, karena jika siswa diberikan motivasi ekstrinsik secara
berlebihan maka motivasi instrinsik yang sudah ada dalam diri siswa akan
hilang. Motivasi ekstrinsik dapat membangkitkan motivasi instrinsik,
sehingga motivasi ekstrinsik sangat diperlukan dalam pembelajaran.
Dimyanti (2006) mengemukakan bahwa motivasi ekstrinsik dapat
berubah menjadi motivasi instrinsik jika siswa menyadari pentingnya belajar.
Motivasi ekstrinsik juga sangat diperlukan oleh siswa dalam pembelajaran
karena adanya kemungkianan perubahan keadaan siswa dan juga faktor lain
seperti kurang meneriknya proses belajar mengajar bagi siswa. Motivasi
ekstrinsik dan instrinsik harus saling menambah dan memperkuat sehingga
individu dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Cara Membangkitkan Motivasi Belajar
Upaya-upaya peningkatan motivasi belajar siswa dilakukan oleh guru
dengan menggunakan berbagai cara. Pemilihan cara membangkitkan
motivasi belajar siswa harus disesuaikan dengan karakteristik siswa dan juga
mata pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru. Siswa yang mempunyai
motivasi belajar dan berprestasi instrinsik yang kuat berbeda
penenganannya dengan siswa yang bermotivasi belajar dan berprestasi
ekstrinsiknya yang kuat. Di sisi lain faktor-faktor terjadinya penurunan
motivasi belajar dan berprestasi juga turut menentukan pemilihan upaya
yang akan dilakukan.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh guru membangkitkan
motivasi belajar siswa, baik motivasi instrinsik maupun ekstrinsik antara lain
dengan cara:
1. Memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi.
2. Adanya persaingan atau kompetisi di dalam kelas.
3. Pemberian hadiah atau pujian terhadap siswa-siswa yang memiliki
prestasi baik dan memberikan hukuman kepada siswa yang
prestasinya mengalami penurunan.
4. Adanya pemberitahuan tentang kemujan belajar siswa.
Dengan mengetahui hasil pekerjaan maka siswa akan terdorong untuk lebih
giat belajar, apabila jika hasil yang diperoleh menunjukkan kemajuan.
1. Ego involvement.
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas
dan menerimenya sebagai tantangan.
1. Pemberian ulangan.
Guru harus memberitahukan terlebih dahulu jika akan diadakan ulangan
karena siswa akan lebih giat belajar jika mengetahui akan ada ulangan.
1. Adanya hasrat untuk belajar.
Hasrat untuk belajar berarti kemauan yang timbul pada diri anak didik untuk
belajar, sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih baik.
1. Minat.
Minat merupakan alat pokok dalam rangka memotivasi siswa. Cara yang bisa
diambil oleh guru untuk membangkitkan minat belajar siswa menurut
Sardiman
(2006)
adalah
membangkitkan
adanya
kebutuhan,
menghubungkan materi dengan keadaan sebenarnya, serta menggunakan
berbagai metode mengajar.
1. Tujuan yang diakui.
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, merupakan alat
motivasi yang sangat penting. Semua cara tersebut bisa adopsi oleh guru
untuk menambah motivasi siswa agar meningkatkan hasil belajarnya.
Baru
A. PENGERTIAN MOTIVASI
motivasi secara harafiah yaitu sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar, untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sedangkan secara
psikologi, berarti usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya, atau mendapat
kepuasan dengan perbuatannya. (KBBI, 2001:756).
Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian motivasi adalah
keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar dengan menciptakan
serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan
dan memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu dapat
tercapai.
B. Dari Sudut Pandang Para Ahli
Menurut Mc. Donald, yang dikutip Oemar Hamalik (2003:158) motivasi adalah perubahan
energi Dengan pengertian ini, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang
kompleks.
Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia,
sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk
kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.
Dalam A.M. Sardiman (2005:75) motivasi dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha
untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan
sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak
perasaan tidak suka itu.
Menurut Siti Sumarni (2005), Thomas L. Good dan Jere B. Braphy (1986) mendefinisikan
motivasi sebagai suatu energi penggerak dan pengarah, yang dapat memperkuat dan
mendorong seseorang untuk bertingkah laku. Ini berarti perbuatan seseorang tergantung
motivasi yang mendasarinya. Motivasi adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk melakukan
aktivitas. Masih dalam artikel Siti Sumarni
B.MACAM-MACAM MOTIVASI
1. Motivasi Belajar
Pengertian Motivasi Belajar yang paling sederhana menurut saya pribadi adalah sesuatu
yang menggerakkan orang baik secara fisik atau mental untuk belajar. Sesuai dengan asal
katanya yaitu MOTIF yang berarti sesuatu yang memberikan dorongan atau tenaga untuk
melakukan sesuatu. Karena kita bicara tentang belajar maka ya sesuatu yang mendorong
kita untuk belajar untuk mendapatkan sesuatu, mungkin sekedar pengetahuan atau efek
beruntun dari pengetahuan tersebut misalnya ketrampilan, efek lanjutannya mungkin
kebahagiaan, kepuasan, kekayaan, kebebasan, dan tentu saja UANG ya kalo dihubungkan
dengan belajar internet marketing.
Pengertian belajar menurut Morgan, mengatakan bahwa belajar adalah setiap perubahan
yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau
pengalaman (Wisnubrata, 1983:3). Sedangkan menurut Moh. Surya (1981:32), belajar adalah
suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya
dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa pada
prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.
Dari uraian yang tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian motivasi belajar
adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa (dengan
menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin
kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki
oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Macam-Macam Motivasi Belajar
Siswa membutuhkan suatu motivasi untuk bisa terus konsisten belajar berikut beberapa
contoh motivasi yang bisa diberikan kepada siswa.
Bila Anda adalah orang tua, maka Anda sebagai sosok yang paling dekat dengan
para siswa hendaknya memberi motivasi. Misalnya dengan selalu memberi
semangat pada putra-putri Anda.
Motivasi bisa berupa pujian. Saat siswa berhasil mengerjakan suatu soal atau ujian,
berilah mereka pujian. Ini berlaku bagi orang tua atau guru di sekolah. Memberi
pujian bisa menambah kepercayaan diri seorang siswa hingga ia menjadi lebih
semangat untuk belajar.
Selain pujian, motivasi juga bisa dalam bentuk suatu barang sebagai hadiah atas
prestasi tertentu yang dicapai oleh siswa. Hadiah berupa barang juga bisa
menambah semangat siswa untuk belajar lebih baik lagi.
Memberi iming-iming. Berbeda dengan pujian atau hadiah yang diberikan setelah
siswa belajar atau mencapai prestasi, iming-iming di sini dilakukan sebelum siswa
melakukan kegiatan belajar.
Misalnya, orang tua berjanji akan mengajak siswa jalan-jalan atau berjanji akan
membelikan hadiah dengan syarat siswa tersebut harus belajar terlebih dahulu,
atau dengan syarat siswa tersebut harus mendapat ranking 1 dulu di sekolah. Hal
ini tentu sangat memotivasi siswa untuk belajar.
Bagi para guru, motivasi belajar bisa diberikan dengan cara rutin memberi PR
(pekerjaan rumah) atau tugas lainnya. Mau tidak mau, hal ini akan mendorong
siswa untuk terus belajar.
Perancangan cita-cita. Maksudnya, baik orang tua maupun guru sebaiknya
menanyakan terlebih dahulu apa cita-cita siswa. Setelah itu, akan lebih mudah
mendorong siswa untuk belajar lebih giat.
Misalnya, siswa ingin menjadi dokter, maka orang tua mencari sosok dokter sukses
sebagai panutan sehingga siswa menjadi giat belajar untuk mencontoh kesuksesan
sosok panutannya.
Motivasi selanjutnya adalah memberi hukuman. Ini adalah opsi terakhir yang bisa
Anda lakukan apabila motivasi-motivasi di atas ternyata tidak mempan untuk
membuat siswa belajar lebih giat.
2. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik
A.
Motivasi
Intrinsik
Menurut Syaiful Bahri (2002:115) motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak memerlukan rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah
ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sejalan dengan pendapat diatas, dalam artikelnya
Siti Sumarni (2005) menyebutkan bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari
dalam diri seseorang. Sedangkan Sobry Sutikno (2007) mengartikan motivasi intrinsik sebagai
motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain,
tetapi atas dasar kemauan sendiri. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan,
motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang tanpa memerlukan
rangsangan dari luar.
Contohnya : siswa yang belajar, karena memang dia ingin mendapatkan pengetahuan, nilai
ataupun keterampilan agar dapat mengubah tingkah lakunya, bukan untuk tujuan yang
lain.Intrinsic motivations are inherent in the learning situations and meet pupil-needs and
purpose. Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi
yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari dalam
diri dan secara mutlak terkait dengan aktivitas belajarnya.
B. Motivasi Ekstrinsik
Menurut A.M. Sardiman (2005:90) motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sedangkan Rosjidan, et al (2001:51)
menganggap motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang tujuan-tujuannya terletak diluar
pengetahuan, yakni tidak terkandung didalam perbuatan itu sendiri. Sobry Sutikno
berpendapat bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat pengaruh dari luar
individu, apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan
keadaan demikian seseorang mau melakukan sesuatu. Dari beberapa pendapat di atas, dapat
disimpulkan, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dan berfungsi karena adanya
pengaruh dari luar.
Misalnya, seseorang belajar karena tahu besok akan ada ulangan dengan harapan
mendapatkan nilai yang baik, sehingga akan dipuji oleh guru, atau temannya atau bisa jadi,
seseorang rajin belajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan oleh orang tuanya.
Jadi, tujuan dari belajar bukan untuk mendapatkan pengetahuan atau ilmu, tetapi ingin
mendapatkan nilai baik, pujian ataupun hadiah dari orang lain. Ia belajar karena takut
hukuman dari guru atau orang tua . Waktu belajar yang tidak jelas dan tergantung dengan
lingkungan sekitar juga bisa menjadi contoh bahwa seseorang belajar karena adanya motivasi
ekstrinsik.
KESIMPULAN
Jadi motivasi adalah adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak.
Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau
dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua
motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut.
Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya datang dari luar diri kita. Sementara
meotivasi dari dalam ialah motivasinya muncul dari inisiatif diri kita.
Pada dasarnya motivasi itu hanya dua, yaitu untuk meraih kenikmatan atau menghindari dari
rasa sakit atau kesulitan. Uang bisa menjadi motivasi kenikmatan maupun motivasi
menghindari rasa sakit. Jika kita memikirkan uang supaya kita tidak hidup sengsara, maka
disini alasan seseorang mencari uang untuk menghindari rasa sakit. Sebaliknya ada orang
yang mengejar uang karena ingin menikmati hidup, maka uang sebagai alasan seseorang
untuk meraih kenikmatan.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : belajarpsikologi.com
http://www.squidoo.com/definisi-motivasi
definisi-pengertian.blogspot.com/2010/.../pengertian-motivasi.html –
www.psikologizone.com/.../pengertian-motivasi-intrinsik-dan-ekstrinsik
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR INTRINSIK DAN
EKSTRINSIK SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK AUDIO VIDEO
SMK MA’ARIF 1 WATES
VREEDY FRANS DANAR
NIM.08502244024
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan
antara
motivasi belajar intrin
sik dan ekstrinsik siswa
secara sendiri
sendiri
maupun secara bersama
sama dengan
prestasi belajar siswa kelas X kompetensi
keahlian Teknik Audio Video SMK Ma’arif 1 Wates.
Metode penelitian yang digunakan adalah
Expost Facto
,
populasi
berjumlah
36
siswa d
ari seluruh siswa
kelas X kompetensi keahlian Teknik Audio
Video SMK Ma’arif 1 Wates
. Data
yang
diambil untuk variabel bebas
menggunakan angket sedang untuk variabe
l
terikatnya dengan metode
dokumentasi. Validitas isi diperoleh melalui
judgment
ahli dan an
alisis butir
dihitung dengan korelasi
Product Moment
untuk seluruh variabel bebasnya.
Reliabilitas instrumen
motivasi belajar intrinsik dan ekstrinsik siswa
dengan
koefisien
Alpha Cronbach
.
Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik
deskriptif, k
orelasi dan regresi pada taraf signifikansi 5 %.
Hasil penelitian
kelas X kompetensi keahlian Teknik Audio Video SMK
Ma’arif 1 Wates
menemukan adanya
hubungan
positif
dan signifikan
antara
motivasi belajar
intrinsik siswa
dengan prestasi belajar
siswa ditunjukkan dengan
koefisien
r sebesar
0,
446, dan signifikansi hubungan variabel X
1.1
dengan variabel
Y dapat dilihat nilai t
hitung
sebesar 12.558
>
dengan t
table
(n
2) sebesar 2.042
,
dan
besar peningkatan motivasi belajar intrinsik tiap 1 poin ma
ka prestasi belajar
meningkat 0,454.
Adanya
hubungan
positif
dan signifikan
antara
motivasi belajar
ekstrinsik siswa
dengan prestasi belajar
siswa ditunjukkan dengan
koefisien
r
sebesar
0,
389 dan signifikansi hubungan variabel X
1.2
dengan variabel Y dapat
dilihat nilai t
hitung
sebesar 12,841
>
dengan t
table
(n
2) sebesar 2,042
,
dan besar
peningkatan motivasi belajar ekstrinsik tiap 1 poin maka prestasi belajar
meningkat
0,
404.
Adanya
hubungan
positif
dan signifikan
antara
motivasi belajar
intrinsik dan ek
strinsik siswa
dengan prestasi belajar
siswa ditunjukkan dengan
koefisien
r sebesar
0,
461, dan signifikansi hubungan variabel X
1.2
dengan variabel
Y dapat dilihat nilai t
hitung
sebesar 10,837
>
dengan t
table
(n
2) sebesar 2,024
,
dan
besar peningkatan mot
ivasi belajar intrinsik dan ekstrinsik tiap 1 poin maka
prestasi belajar meningkat
0,
539.
Kata Kunci : Motivasi, Belajar, Prestas
ii
ABSTRAK
Fatmawati, Endah Tri.
20
12
. Pengaruh
Mo
tivasi Ekstrinsik dan Disiplin Belajar
terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Sidorejo
Lor 03 Salatiga
.
Program Studi
PGSD
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Pembimbing Dr. Bambang Ismanto, M.Si
.
Kata Kunci: Motivasi Eksrinsik,
Di
siplin
belajar dan Prestasi Belajar
Prestasi belajar yang diperoleh peserta didik dipengaruhi oleh berbagai
faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor eksternal yang sangat
penting peranannya dalam menentukan prestasi belajar peserta didik diantaranya
adalah motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar. Permasalahan yang dikaji dalam
penelitian ini adalah: Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut : Adakah pengaruh motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar terhadap
prestasi belajar peserta didik kelas VI Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03
Salatiga dan seberapa besar p
engaruh motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar
terhadap prestasi peserta didik kelas VI Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03
Salatiga. Penelitian ini bertujuan: Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar terhadap prestasi peserta didik kelas VI
Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03 Salatiga dan untuk mengetahui seberapa
besar p
engaruh motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar terhadap prestasi peserta
didik kelas VI Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03 Salatiga.
Hasil pengujian dengan menggunakan SPSS diketahui hasil analisis
regresi berganda diperoleh persamaan regresi
. Uji
keberartian persamaan regresi dengan menggunakan uji F. Berdasarkan hasil
perhitungan diperoleh
F
hitung
= 15,233
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000,
karena nilai signifikansi kurang dari 0,05, menunjukkan bahwa secara simultan
ada pengaruh motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar
peserta didik kelas VI Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03 Salatiga.
Sedangkan
uji secara parsial diperoleh t
hitung
untuk variabel disiplin belajar sebesar 3,36
5
dengan
signifikansi 0,002
< 0,05, yang berarti bahwa variabel disiplin belajar
berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar.
Sedangkan untuk variabel
motivasi ekstrinsik
diperoleh t
hitung
sebesar 2,723
dengan
signifikansi 0,010
< 0,05,
yang berarti bahwa variabel motivasi ekstrinsik berpengaruh secara signifikan
terhadap prestasi belajar. Besarnya Pengaruh
secara simultan motivasi ekstrinsik
dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar adalah
41
%.
Besarnya
Pengaruh
masing
masing variabel, yai
tu
motivasi ekstrinsik
terhadap
prestasi
belajar 16%
dan
Pengaruh disiplin belajar
terhadap prestasi belajar
22.47%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar terhadap prestasi peserta didik kelas VI
Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03 Salatiga. Besarnya Pengaruh
motivasi
ekstrinsik dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar
secara bersama
sama
adalah
41
%
.
Sedangkan secara parsial b
esarnya
Pengaruh
masing
masing
variabel
independent
penel
itian
, yaitu motivasi ekstrinsik terhadap prestasi belajar 16%
dan
Pengaruh
disiplin belajar terhadap prestasi belajar 22.47%.
viii
Kelima
, ayahanda Trimo dan Ibunda Sri Sarmini yang telah memberikan
dasar-dasar utama yang sangat penting dalam pembentukan karakter penulis serta
motivasi yang kuat. Beliau merupakan orangtua, guru, kakak, sahabat yang selalu
menjadi pendengar sejati dan tempat mencurahkan semua isi hati penulis baik
dalam keadaan suka maupun duka. Setiap saat pesan-pesan dan wejangannya
senantiasa penulis ingat dan terapkan dalam mengisi aktivitas keseharian. Dalam
kesempatan ini penulis iringkan dan panjatkan doa kepada beliau “
Robbighfirlii
waliwaalidaiya warkhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo
”
(Ya Allah ya
Tuhan Kami, ampunilah dosa-dosaku dan dosa kedua orang tuaku dan kasihinilah
keduanya/beliau sebagaimana mereka mengasihiku sejak aku kecil).
Keenam
, saudara penulis Eka Fitriya Tiwik Sunari, Amk
dengan suami Ibil
Sungko Pratanto dan Devi Dwi Puspitasari. Serta Keponakan penulis satu-satunya
Rena Abel Prawita yang selalu mengingatkan Penulis untuk selalu membuat
skripsi. Penulis betul-betul menghaturkan terima kasih atas dorongan dan
dukungannya yang tiada henti serta doanya, hingga penulis dapat menyelesaikan
Program Studi S1 PGSD di UKSW.
Penulis menyadari
sepenuhnya dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan, sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat penulis hara
pkan.
Semoga ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.
Penulis
Baru
Pengertian Motivasi, Fungsi Serta Jenis-Jenis Motivasi Belajar
Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi belajar pada dasarnya merupakan bagian dari motivasi
secara umum. Dalam kegiatan belajar mengajar dikenal adanya motivasi
belajar yaitu motivasi yang ada dalam dunia pendidikan atau motivasi yang
dimiliki peserta didik (siswa).
Sardiman (2006) mengemukakan bahwa “motif” dapat dikatakan
sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan
aktivitas tertentu demi mencapai tujuan. Bahkan motif dapat diartikan
sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” maka
motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah aktif. Motif
menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila keinginan untuk
mencapai kebutuhan sangat kuat. Selain itu, menurut Dimyati dan Mudjiono
(2006) motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong
terjadinya proses belajar. Nasution ( dalam Rohani, 2004) menyatakan
motivasi peserta didik (siswa) adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa
sehingga siswa mau melakukan apa yang dapat dilakukannya.
Menurut Winkel (2005) “Motivasi belajar ialah keseluruhan daya penggerak
psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin
kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar
itu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi belajar memegang peranan
penting dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar, sehingga
siswa yang bermotivasi kuat memiliki energi banyak untuk melakukan
kegiatan belajar”.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat dikemukakan
bahwa motivasi belajar adalah suatu penggerak yang timbul dari kekuatan
mental diri peserta didik maupun dari penciptaan kondisi belajar sedemikian
rupa untuk mencapai tujuan-tujuan belajar itu sendiri.
Fungsi Motivasi dalam Belajar
Motivasi belajar dianggap penting di dalam proses belajar dan pembelajaran
dilihat dari segi fungsi dan nilainya atau manfaatnya. Hal ini menunjukkan
bahwa motivasi belajar mendorong timbulnya tingkah laku dan
mempengaruhi serta mengubah tingkah laku siswa. Menurut Sardiman
(2001) mengemukakan tiga fungsi motivasi yaitu:
1)
Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan.
Tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan. Motivasi dalam hal ini
merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2)
Motivasi berfungsi sebagai pengarah.
Artinya motivasi mengarahkan perubahan untuk mencapai yang diinginkan.
Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3)
Motivasi berfungsi sebagai penggerak.
Artinya mengerakkan tingkah laku seseorang. Selain itu, motivasi belajar
berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.
Jenis-jenis Motivasi
Secara umum, motivasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu motivasi instrinsik
dan motivasi ekstrinsik.
1)
Motivasi Instrinsik
Hamalik (2004) berpendapat bahwa motivasi instrinsik adalah
motivasi yang tercakup dalam situasi belajar yang bersumber dari kebutuhan
dan tujuan-tujuan siswa sendiri. Sedangkan menurut Sardiman (2006)
motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsi tidak
perlu dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu. Dengan kata lain, individu terdorong
untuk bertingkah laku ke arah tujuan tetentu tanpa adanya faktor pendorong
dari luar. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat dikatakan
bahwa motivasi instrinsik adalah motivasi yang tercakup dalam situasi
belajar yang bersumber dari kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa sendiri atau
dengan kata lain motivasi instrinsik tudak memerlukan rangsangan dari luar
tetapi berasal dari diri siswa.
Siswa yang termotivasi secara instrinsik dapat terlihat dari
kegiatannya yang tekun dalam mengerjakan tugas-tugas belajar karena
bituh dan ingin mencapai tujuan belajar yang sebenarnya. Dengan kata lain,
motivasi instrinsik dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukan adalah
ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan itu sendiri
(Sardiman, 2001). Siswa yang memiliki motivasi instrinsik menunjukkan
keterlibatan dan aktivitas yang tinggi dalam belajar.
Motivasi dalam diri merupakan keinginan dasar yang mendorong
individu mencapai berbagai pemenuhan segala kebutuhan diri sendiri. Untuk
memenuhi kebutuhan dasar siswa, guru memanfaatkan dorongan
keingintahuan siswa yang bersifat alamiah dengan jalan menyajikan materi
yang cocok dan bermakna bagi siswa. Menurut Usman (2005) motivasi
instrinsik timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada
paksaan dorongan dari orang lain tetapi atas kemauan sendiri.
Pada dasarnya siswa belajar didorong oleh keinginan sendiri maka
siswa secara mandiri dapat menentukan tujuan yang dapat dicapainya dan
aktivitas-aktivitasnya yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan belajar.
seseorang mempunyai motivasi instrinsik karena didorong rasa ingin tahu,
mencapai tujuan menambah pengetahuan. Dengan kata lain, motivasi
instrinsik bersumber pada kebutuhan yang berisikan keharusan untuk
menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Motivasi instrinsik muncul
dari kesadaran diri sendiri, bukan karena ingin mendapat pujian atau
ganjaran.
Guru dapat menggunakan beberapa strategi dalam pembelajaran
agar siswa termotivasi secara instrinsik, yaitu:
1. Mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa sehingga tujuan belajar
menjadi tujuan siswa atau sama dengan tujuan siswa.
2. Memberi kebebasan kepada siswa untuk memperluas kegiatan dan
materi belajar selama masih dalam batas-batas daerah belajar yang
pokok.
3. Memberikan waktu ekstra yang cukup banyak bagi siswa untuk
mengembangkan tugas-tugas mereka dan memanfaatkan sumbersumber belajar yang ada di sekolah.
4. Kadang kala memberikan penghargaan atas pekerjaan siswa.
5. Meminta siswa-siswanya untuk menjelaskan dan membacakan tugastugas yang mereka buat, kalau mereka ingin melakukannya. Hal ini
perlu dilakukan terutama sekali terhadap tugas yang bukan merupakan
tugas pokok yang harus dikerjakan oleh siswa, kalau tugas dikerjakan
dengan baik.
2)
Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik berbeda dari motivasi instrinsik karena dalam
motivasi ini keinginan siswa untuk belajar sangat dipengaruhi oleh adanya
dorongan atau rangsangan dari luar. Dorongan dari luar tersebut dapat
berupa pujian, celaan, hadiah, hukuman dan teguran dari guru. Menurut
Sardiman (2006) motivasi ekstrinsik adalah “motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya rangsangan atau dorongan dari luar”. Bagian
yang terpenting dari motivasi ini bukanlah tujuan belajar untuk mengetahui
sesuatu tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik, sehingga mendapatkan
hadiah.
Motivasi instrinsik juga diperlukan dalam kegiatan belajar karena
tidak semua siswa memiliki motivasi yang kuat dari dalam dirinya untuk
belajar. Guru sangat berperan dalam rangka menumbuhkan motivasi
ekstrinsik. Pemberian motivasi ekstrinsik harus disesuaikan dengan
kebutuhan siswa, karena jika siswa diberikan motivasi ekstrinsik secara
berlebihan maka motivasi instrinsik yang sudah ada dalam diri siswa akan
hilang. Motivasi ekstrinsik dapat membangkitkan motivasi instrinsik,
sehingga motivasi ekstrinsik sangat diperlukan dalam pembelajaran.
Dimyanti (2006) mengemukakan bahwa motivasi ekstrinsik dapat
berubah menjadi motivasi instrinsik jika siswa menyadari pentingnya belajar.
Motivasi ekstrinsik juga sangat diperlukan oleh siswa dalam pembelajaran
karena adanya kemungkianan perubahan keadaan siswa dan juga faktor lain
seperti kurang meneriknya proses belajar mengajar bagi siswa. Motivasi
ekstrinsik dan instrinsik harus saling menambah dan memperkuat sehingga
individu dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Cara Membangkitkan Motivasi Belajar
Upaya-upaya peningkatan motivasi belajar siswa dilakukan oleh guru
dengan menggunakan berbagai cara. Pemilihan cara membangkitkan
motivasi belajar siswa harus disesuaikan dengan karakteristik siswa dan juga
mata pelajaran yang sedang diajarkan oleh guru. Siswa yang mempunyai
motivasi belajar dan berprestasi instrinsik yang kuat berbeda
penenganannya dengan siswa yang bermotivasi belajar dan berprestasi
ekstrinsiknya yang kuat. Di sisi lain faktor-faktor terjadinya penurunan
motivasi belajar dan berprestasi juga turut menentukan pemilihan upaya
yang akan dilakukan.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh guru membangkitkan
motivasi belajar siswa, baik motivasi instrinsik maupun ekstrinsik antara lain
dengan cara:
1. Memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi.
2. Adanya persaingan atau kompetisi di dalam kelas.
3. Pemberian hadiah atau pujian terhadap siswa-siswa yang memiliki
prestasi baik dan memberikan hukuman kepada siswa yang
prestasinya mengalami penurunan.
4. Adanya pemberitahuan tentang kemujan belajar siswa.
Dengan mengetahui hasil pekerjaan maka siswa akan terdorong untuk lebih
giat belajar, apabila jika hasil yang diperoleh menunjukkan kemajuan.
1. Ego involvement.
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas
dan menerimenya sebagai tantangan.
1. Pemberian ulangan.
Guru harus memberitahukan terlebih dahulu jika akan diadakan ulangan
karena siswa akan lebih giat belajar jika mengetahui akan ada ulangan.
1. Adanya hasrat untuk belajar.
Hasrat untuk belajar berarti kemauan yang timbul pada diri anak didik untuk
belajar, sehingga menghasilkan sesuatu yang lebih baik.
1. Minat.
Minat merupakan alat pokok dalam rangka memotivasi siswa. Cara yang bisa
diambil oleh guru untuk membangkitkan minat belajar siswa menurut
Sardiman
(2006)
adalah
membangkitkan
adanya
kebutuhan,
menghubungkan materi dengan keadaan sebenarnya, serta menggunakan
berbagai metode mengajar.
1. Tujuan yang diakui.
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, merupakan alat
motivasi yang sangat penting. Semua cara tersebut bisa adopsi oleh guru
untuk menambah motivasi siswa agar meningkatkan hasil belajarnya.
Baru
A. PENGERTIAN MOTIVASI
motivasi secara harafiah yaitu sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar
atau tidak sadar, untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sedangkan secara
psikologi, berarti usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya, atau mendapat
kepuasan dengan perbuatannya. (KBBI, 2001:756).
Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian motivasi adalah
keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar dengan menciptakan
serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang menjamin kelangsungan
dan memberikan arah pada kegiatan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu dapat
tercapai.
B. Dari Sudut Pandang Para Ahli
Menurut Mc. Donald, yang dikutip Oemar Hamalik (2003:158) motivasi adalah perubahan
energi Dengan pengertian ini, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang
kompleks.
Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia,
sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk
kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.
Dalam A.M. Sardiman (2005:75) motivasi dapat juga diartikan sebagai serangkaian usaha
untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan
sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelak
perasaan tidak suka itu.
Menurut Siti Sumarni (2005), Thomas L. Good dan Jere B. Braphy (1986) mendefinisikan
motivasi sebagai suatu energi penggerak dan pengarah, yang dapat memperkuat dan
mendorong seseorang untuk bertingkah laku. Ini berarti perbuatan seseorang tergantung
motivasi yang mendasarinya. Motivasi adalah sesuatu yang dibutuhkan untuk melakukan
aktivitas. Masih dalam artikel Siti Sumarni
B.MACAM-MACAM MOTIVASI
1. Motivasi Belajar
Pengertian Motivasi Belajar yang paling sederhana menurut saya pribadi adalah sesuatu
yang menggerakkan orang baik secara fisik atau mental untuk belajar. Sesuai dengan asal
katanya yaitu MOTIF yang berarti sesuatu yang memberikan dorongan atau tenaga untuk
melakukan sesuatu. Karena kita bicara tentang belajar maka ya sesuatu yang mendorong
kita untuk belajar untuk mendapatkan sesuatu, mungkin sekedar pengetahuan atau efek
beruntun dari pengetahuan tersebut misalnya ketrampilan, efek lanjutannya mungkin
kebahagiaan, kepuasan, kekayaan, kebebasan, dan tentu saja UANG ya kalo dihubungkan
dengan belajar internet marketing.
Pengertian belajar menurut Morgan, mengatakan bahwa belajar adalah setiap perubahan
yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau
pengalaman (Wisnubrata, 1983:3). Sedangkan menurut Moh. Surya (1981:32), belajar adalah
suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya
dengan lingkungan. Kesimpulan yang bisa diambil dari kedua pengertian di atas, bahwa pada
prinsipnya, belajar adalah perubahan dari diri seseorang.
Dari uraian yang tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian motivasi belajar
adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa (dengan
menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin
kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki
oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
Macam-Macam Motivasi Belajar
Siswa membutuhkan suatu motivasi untuk bisa terus konsisten belajar berikut beberapa
contoh motivasi yang bisa diberikan kepada siswa.
Bila Anda adalah orang tua, maka Anda sebagai sosok yang paling dekat dengan
para siswa hendaknya memberi motivasi. Misalnya dengan selalu memberi
semangat pada putra-putri Anda.
Motivasi bisa berupa pujian. Saat siswa berhasil mengerjakan suatu soal atau ujian,
berilah mereka pujian. Ini berlaku bagi orang tua atau guru di sekolah. Memberi
pujian bisa menambah kepercayaan diri seorang siswa hingga ia menjadi lebih
semangat untuk belajar.
Selain pujian, motivasi juga bisa dalam bentuk suatu barang sebagai hadiah atas
prestasi tertentu yang dicapai oleh siswa. Hadiah berupa barang juga bisa
menambah semangat siswa untuk belajar lebih baik lagi.
Memberi iming-iming. Berbeda dengan pujian atau hadiah yang diberikan setelah
siswa belajar atau mencapai prestasi, iming-iming di sini dilakukan sebelum siswa
melakukan kegiatan belajar.
Misalnya, orang tua berjanji akan mengajak siswa jalan-jalan atau berjanji akan
membelikan hadiah dengan syarat siswa tersebut harus belajar terlebih dahulu,
atau dengan syarat siswa tersebut harus mendapat ranking 1 dulu di sekolah. Hal
ini tentu sangat memotivasi siswa untuk belajar.
Bagi para guru, motivasi belajar bisa diberikan dengan cara rutin memberi PR
(pekerjaan rumah) atau tugas lainnya. Mau tidak mau, hal ini akan mendorong
siswa untuk terus belajar.
Perancangan cita-cita. Maksudnya, baik orang tua maupun guru sebaiknya
menanyakan terlebih dahulu apa cita-cita siswa. Setelah itu, akan lebih mudah
mendorong siswa untuk belajar lebih giat.
Misalnya, siswa ingin menjadi dokter, maka orang tua mencari sosok dokter sukses
sebagai panutan sehingga siswa menjadi giat belajar untuk mencontoh kesuksesan
sosok panutannya.
Motivasi selanjutnya adalah memberi hukuman. Ini adalah opsi terakhir yang bisa
Anda lakukan apabila motivasi-motivasi di atas ternyata tidak mempan untuk
membuat siswa belajar lebih giat.
2. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik
A.
Motivasi
Intrinsik
Menurut Syaiful Bahri (2002:115) motivasi intrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak memerlukan rangsangan dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah
ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sejalan dengan pendapat diatas, dalam artikelnya
Siti Sumarni (2005) menyebutkan bahwa motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari
dalam diri seseorang. Sedangkan Sobry Sutikno (2007) mengartikan motivasi intrinsik sebagai
motivasi yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain,
tetapi atas dasar kemauan sendiri. Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan,
motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang tanpa memerlukan
rangsangan dari luar.
Contohnya : siswa yang belajar, karena memang dia ingin mendapatkan pengetahuan, nilai
ataupun keterampilan agar dapat mengubah tingkah lakunya, bukan untuk tujuan yang
lain.Intrinsic motivations are inherent in the learning situations and meet pupil-needs and
purpose. Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi
yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari dalam
diri dan secara mutlak terkait dengan aktivitas belajarnya.
B. Motivasi Ekstrinsik
Menurut A.M. Sardiman (2005:90) motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sedangkan Rosjidan, et al (2001:51)
menganggap motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang tujuan-tujuannya terletak diluar
pengetahuan, yakni tidak terkandung didalam perbuatan itu sendiri. Sobry Sutikno
berpendapat bahwa motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul akibat pengaruh dari luar
individu, apakah karena ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan
keadaan demikian seseorang mau melakukan sesuatu. Dari beberapa pendapat di atas, dapat
disimpulkan, motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dan berfungsi karena adanya
pengaruh dari luar.
Misalnya, seseorang belajar karena tahu besok akan ada ulangan dengan harapan
mendapatkan nilai yang baik, sehingga akan dipuji oleh guru, atau temannya atau bisa jadi,
seseorang rajin belajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan oleh orang tuanya.
Jadi, tujuan dari belajar bukan untuk mendapatkan pengetahuan atau ilmu, tetapi ingin
mendapatkan nilai baik, pujian ataupun hadiah dari orang lain. Ia belajar karena takut
hukuman dari guru atau orang tua . Waktu belajar yang tidak jelas dan tergantung dengan
lingkungan sekitar juga bisa menjadi contoh bahwa seseorang belajar karena adanya motivasi
ekstrinsik.
KESIMPULAN
Jadi motivasi adalah adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak.
Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau
dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua
motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut.
Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya datang dari luar diri kita. Sementara
meotivasi dari dalam ialah motivasinya muncul dari inisiatif diri kita.
Pada dasarnya motivasi itu hanya dua, yaitu untuk meraih kenikmatan atau menghindari dari
rasa sakit atau kesulitan. Uang bisa menjadi motivasi kenikmatan maupun motivasi
menghindari rasa sakit. Jika kita memikirkan uang supaya kita tidak hidup sengsara, maka
disini alasan seseorang mencari uang untuk menghindari rasa sakit. Sebaliknya ada orang
yang mengejar uang karena ingin menikmati hidup, maka uang sebagai alasan seseorang
untuk meraih kenikmatan.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : belajarpsikologi.com
http://www.squidoo.com/definisi-motivasi
definisi-pengertian.blogspot.com/2010/.../pengertian-motivasi.html –
www.psikologizone.com/.../pengertian-motivasi-intrinsik-dan-ekstrinsik