Pengaturan Air Defence Identification Zone (Adiz) Sebagai Perwujudan Kedaulatan Teritorial Ditinjau Dari Konvensi Paris 1919

PENGATURAN AIR DEFENCE IDENTIFICATION ZONE (ADIZ)
SEBAGAI PERWUJUDAN KEDAULATAN TERITORIAL
DITINJAU DARI KONVENSI PARIS 1919

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara

Oleh

Erwin Douglas Sihombing
080200352

DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016



 
Universitas Sumatera Utara


 

LEMBAR PENGESAHAN
PENGATURAN AIR DEFENCE IDENTIFICATION ZONE (ADIZ)
SEBAGAI PERWUJUDAN KEDAULATAN TERITORIAL
DITINJAU DARI KONVENSI PARIS 1919

SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum

Erwin Douglas Sihombing
080200352


DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL
Disetujui Oleh
Ketua Departemen Hukum Internasional

Dr. Hj. Chairul Bariah, SH., M.Hum
NIP. 195612101986012001

Pembimbing I

Pembimbing II

Dr. Hj. Chairul Bariah, SH., M.Hum
NIP. 195612101986012001

Dr.Sutiarnoto, SH., M.Hum
NIP. 195610101986031003

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN

2016

 

 
Universitas Sumatera Utara


 

ABSTRAK
*Erwin Douglas Sihombing
**Dr. Hj. Chairul Bariah, SH., M.Hum
***Dr.Sutiarnoto, SH., M.Hum
Air Defence Identification Zone (ADIZ) merupakan zona bagi keperluan
identifikasi dalam sistem pertahanan udara bagi suatu negara, dimana zona
tersebut pada umumnya terbentang mulai dari wilayah territorial negara yang
bersangkutan hingga mencapai ruang udara di atas laut bebas yang berbatasan
dengan negara tersebut.
Permasalahan yang diangkat dalam penulisan skripsi ini adalah pengaturan

hukum udara internasional. Penerapan Air Defence Identification Zone (ADIZ)
dalam Konversi Paris 1919. Pengaturan Air Defence Identification Zone (ADIZ)
sebagai perwujudan kedaulatan teritorial ditinjau dari Konvensi Paris 1919. Jenis
penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian hukum normatif,
di mana penelitian hukum normatif adalah suatu prosedur penelitian ilmiah untuk
menemukan kebenaran berdasarkan logika keilmuan dipandang dari sisi
normatifnya.
Pengaturan hukum udara internasional, yaitu Pasal 38 (1) Statuta
Mahkamah Internasional yaitu sumber-sumber hukum pada Hukum Internasional,
dalam pasal tersebut yang menjadi sumber Hukum Internasional yaitu: Konvensi
Paris 1919, Konvensi Chicago 1944Kebiasaan-kebiasaan Internasional, Prinsip prinsip hukum yang diakui oleh bangsa beradab dan Yurisprudensi. Penerapan Air
Defence Identification Zone (ADIZ) dalam Konversi Paris 1919, yaitu ketentuan
yang harus penuhi antara lain Flight Information Region (FIR) dan Upper Flight
Information Region (UIR) di mana Pemberian pelayanan bagi penerbangan yang
terjadi dalam lapisan sampai jarak ketinggian 20.000 kaki, sedangkan pemberian
pelayanan bagi penerbangan yang terjadi dalam lapisan sampai pada jarak
ketinggian di atas 20.000 kaki. Pengaturan Air Defence Identification Zone
(ADIZ) sebagai perwujudan kedaulatan teritorial ditinjau dari Konvensi Paris
1919, Setiap negara berdaulat mempunyai wilayah kedaulatan yang dibatasi
dengan batas daratan, perairan yang meliputi laut teritorial yang berhadaphadapan dengan negara lain, laut teritorial yang berdampingan dengan laut lepas,

landas kontingen serta batas kedaulatan udara secara horisontal dan secara
vertikal. Kedaulatan udara secara vertikal belum ada kata sepakat secara
internasional.
Kata Kunci : Pengaturan, Air Defence Identification Zone
*Erwin Douglas Sihombing, Mahasiswa Fakultas Hukum USU
**Dr. Hj. Chairul Bariah, SH., M.Hum, Dosen Fakultas Hukum USU
***Dr.Sutiarnoto, SH., M.Hum, Dosen Fakultas Hukum USU

 

 
Universitas Sumatera Utara


 

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan
judul PENGATURAN AIR DEFENCE IDENTIFICATION ZONE (ADIZ)

SEBAGAI PERWUJUDAN KEDAULATAN TERITORIAL DITINJAU
DARI KONVENSI PARIS 1919. Salah satu salah persyaratan dalam
menyelesaikan pendidikan di Program Studi S-I Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara, Medan.
Penulis menyadari bahwa yang disajikan dalam penulisan Skripsi ini
masih terdapat kekurangan yang harus diperbaiki, untuk itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang sifatnya membangun sehingga dapat menjadi perbaikan di
masa akan datang.
Dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
berbagai pihak baik secara moril dan materil, untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH., M.Hum, selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH., M.Hum, selaku Wakil Dekan I,
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Syafruddin Hasibuan, SH., M.Hum, selaku Wakil Dekan II, Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Dr. OK. Saidin, SH., M.Hum, selaku Wakil Dekan III, Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.


 

 
Universitas Sumatera Utara


 

5. Ibu Dr. Hj. Chairul Bariah, SH., M.Hum, selaku Ketua Departemen Hukum
Internasional sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan
waktunya sehingga terselesaikannya skripsi ini.
6. Bapak Sutiarnoto, SH., M.Hum, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
bersedia meluangkan waktunya sehingga terselesaikannya skripsi ini.
7. Seluruh staf pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
8. Kepada kedua orang tua saya Drs.T.Sihombing,Ak.MM dan D.Hasibuan ,
adik-adik saya Yessica Sihombing, Sere Sihombing, dan Miranda Sihombing
beserta keluarga saya lainnya yang telah banyak memberikan dukungan, doa
dan semangat yang senantiasa kepada saya.
9. Kepada rekan-rekan mahasiswa/i Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu.

10. Rekan-rekan diluar kampus yang tidak bisa disebutkan satu persatu
Penulis berharap semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya. Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Medan,

Maret 2016
Penulis

 

 
Universitas Sumatera Utara


 

DAFTAR ISI

ABSTRAK


................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI
BAB I

................................................................................................... v
PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................. 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 6
D. Keaslian Penulisan ............................................................... 7
E. Tinjauan Kepustakaan .......................................................... 8
F. Metode Penelitian ................................................................ 13
G. Sistematika Penulisan .......................................................... 16

BAB II

KETENTUAN HUKUM UDARA INTERNASIONAL .......... 18

A. Sejarah dan Sumber Hukum Udara ...................................... 18
B. Prinsip-Prinsip Hukum Udara Internasional ......................... 28
C. Tanggungjawab Wilayah Udara............................................ 38

BAB III

PENERAPAN AIR DEFENCE IDENTIFICATION ZONE
(ADIZ) DALAM KONVENSI PARIS 1919............................. 42
A. Air Defence Identification Zone (ADIZ) ............................... 42
B. Status Air Defence Identification Zone (ADIZ) menurut
hukum udara internasional .................................................... 45
C. Penerapan ADIZ di Berbagai Negara ................................... 48

 

 
Universitas Sumatera Utara


 


BAB IV

PENGATURAN AIR DEFENCE IDENTIFICATION ZONE
(ADIZ) SEBAGAI PERWUJUDAN KEDAULATAN
TERITORIAL DITINJAU DARI KONVENSI PARIS 1919 ......... 57
A. Pengaturan ADIZ dalam Hukum Udara Internasional .......... 57
B. Pengaturan ADIZ yang dibenarkan dalam Hukum
Udara Internasional. .............................................................. 59
C. Penerapan ADIZ Overlapping terhadap wilayah Alur
Laut kepulauan ...................................................................... 66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 73
A. Kesimpulan .......................................................................... 73
B. Saran ..................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA

 

 
Universitas Sumatera Utara