T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Self Efficacy terhadap Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional (UN) Siswa Kelas XII di SMA Putra Nirmala Cirebon Tahun Ajaran 20162017 T1 Full text
PENGARUH SELF EFFICACY TERHADAP KECEMASAN
MENGHADAPI UJIAN NASIONAL (UN) SISWA KELAS XII
DI SMA PUTRA NIRMALA CIREBON TAHUN AJARAN
2016/2017
ARTIKEL TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling
untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Nova Sihombing
132013039
PROGRAM STUDI S1 BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
PENDAHULUAN
(Santrock, 2007).Ujian akhir sekolah
Masa remaja adalah masa transisi
atau saat ini sering disebut Ujian
dari anak-anak menuju dewasa yang
Nasional merupakan salah satu
meliputi berbagai macam perubahan
sumber kecemasan siswa.
diantaranya perubahan biologis,
Salah satu penyebab ketidak lulusan
kognitif, sosial dan emosional.
siswa SMA adalah nilai standarisasi
Masalah yang sering dialami pada
kelulusan UN yang bertambah dari
remaja antara lain penyalahgunaan
tahun ke tahun dan dirasakan sebagai
obat-obatan, kenakalan remaja,
beban
problem seksual dan problem yang
kenyataannya mau tidak mau Ujian
berhubungan dengan sekolah
Nasional (UN) harus tetap diikuti
(Santrock, 2007).Problem yang
dan tetap berfungsi sebagai “hakim”
berhubungan dengan sekolah
yang dapat memutuskan seorang itu
misalnya penyesuaian diri, beban
bernasib baik (lulus) atau buruk
pelajaran dan prestasi belajar.
(tidak lulus).
Banyaknya permasalahan yang
Dalam
dihadapi membuat cemas dan
muncul
stres.Siswa-siswa memiliki tingkat
kekhawatiran dan ketakutan alan
kecemasan menghadapi ujian
gagal
nasional yang tinggi sebagai hasil
tersebut
yang
dari harapan orang tua yang tidak
berbagai
realistik terhadap kemampuan yang
guru, orangtua siswa, dan siswa itu
dimiliki anak.Kecemasan siswa
sendiri. Tentu saja tingkat kecemasan
meningkat sejalan dengan tingkatan
siswa
berbeda-beda.Namun
kelas yaitu ketika menghadapi
prinsipnya,
tinggi
evaluasi atau ujian, perbandingan
kecemasan
sosial dan beberapa pengalaman
sesuatu
kegagalan.Ketika sekolah
ringannya konsekuensi yang sangat
memberikan pengalaman kegagalan
berat bagi siswa.
dalam evaluasi ujian, kecemasan
Salah satu cara untuk mengurangi
siswa menjadi semakin meningkat
tingkat
berat
siswa,
situasi
seperti
perasaan
dalam
namun
ini
akan
tertekan,
menghadapi
UN
dirasakan
oleh
pihak,diantaranya
guru-
rendahnya
seseorang
ditentukan
kecemasan
terhadap
oleh
berat
dalam
menghadapi
UN
dengan
efficacy yang berbeda-beda, ada yang
yang
sudah merasa sangat yakin dengan
dimiliki oleh individu yaitu penilaian
kemampuannya, akan tetapi masih
positif
ada juga yang merasa kurang yakin
mengambangkan
dan
adalah
potensi
merasa
yakin
(self
efficacy) terhadap kemampuan diri.
dengan
Sesorang yang memiliki persepsi
dapat dilihat dari banyaknya siswa
yang positif dan yakin terhadap
yang
kemampuannya dalam menghadapi
menceritakan kecemasannya dalam
tugas-tugasnya
menghadapi ujian nasional kepada
akan
dapat
kemampuannya.
datang
pada
Hal
guru
ini
BK
mengurangi tingkat kecemasannya
guru BK.
dibandingkan dengan individu yang
Dari uraian latar belakang masalah
memiliki persepsi negatif.
yang telah diuraikan diatas mengenai
Menurut
Bandura,
(1986)
self
kecemasan siswa dalam menghadapi
efficacy adalah penilaian seseorang
ujian nasional, hal ini mendorong
tentang apa yang individu dapat
peneliti untuk melakukan penelitian
lakukan dengan keterampilan apapun
dengan judul Pengaruh Self Efficacy
yang individu miliki. Pennilaian
terhadap
seseorang
Ujian Nasional siswa kelas XII di
terhadap
diri
yang
Kecemasan
Menghadapi
memiliki (self efficacy) mempunyai
SMA Putra Nirmala Cirebon.
peran yang sangat penting dalam
Kecemasan
proses
Nasional
perkembangan
khususnya
terkait
individu,
Menghadapi
Ujian
dengan
Menurut Kaplan, (1997) Kecemasan
kemampuan dalam menyelesaikan
adalah merupakan suatu respon yang
masalah yang dihadapi. Seseorang
disebabkan oleh adanya ancaman
yang mempunyai keyakinan diri
yang sumbernya tidak diketahui,
dalam menghadapi situasi yang tidak
samarsamar dan bersifat internal.
menentu yang mengandung.
Namun kecemasan dapat dicetuskan
Berdasarkan dari hasil observasi dan
oleh adanya situasi atau objek yang
wawancara dengan guru BK di SMA
jelas baik yang disebabkan dari luar
Putra Nirmala Cirebon siswa-siswi
individu maupun dari dalam individu
kelas XII memiliiki tingkat self
itu sendiri seperti perasaan takut
terhadap
perubahan
(Muslim,
cemas
mendapat
nilai
buruk
2001).menurut Prasetyono, (2005)
membuat siswa belajar keras dan
adalah penjelmaan dari berbagai
mempersiapkan
proses emosi yang bercampur baur,
ujian. Namun apabila kecemasan
yang terjadi manakala seseorang
sangat
sedang mengalami tekanan-tekanan
mengganggu. Misalnya, kecemasan
atau
berlebihan saat ujian justru membuat
ketegangan
(stress)
seperti
diri
tinggi,
perasaan (frustasi) dan pertentangan
siswa
batin (konflik batin).
pertanyaan ujian.
Berdasarkan
beberapa
definisi
tidak
menghadapi
justru
bisa
akan
menjawab
Self Efficacy
kecemasan maka dapat disimpulkan
Self
bahwa kecemasan merupakan salah
Bandura (1997) yaitu teori kognisi
satu bentuk yang ditandai dengan
belajar sosial.Teori kognisi belajar
emosi atau perasaan ketakutan dan
sosial mengacu pada kemampuan
kekhawatiran
yang dirasakan untuk membentuk
dalam
menghadapi
efficacy
berasal
dari
teori
situasi yang dirasakan mengancam
perilaku
akan tanpa adanya sebab khusus
menghadapi rasa takut dan halangan
untuk
untuk mencapai keberhasilan seperti
ketakutan
tersebut.Kaplan
yang
tepat
untuk
(1997) berpendapat bahwa ada dua
yang diharapkan.
ciri yang mempengaruhi kecemasan
Bandura (dalam Feist & Feist, 2010)
yaitu fisiologis dan psikologis.
mendefinisikan self efficacysebagai
Menurut Kaplan, Sadock dan Grebb
keyakinan
(Fitri Fausiah & Julianti Widury,
kemampuannya
untuk
2005), pada kadar yang rendah,
suatu
kontrol
kecemasan membantu individu untuk
keberfungsian orang itu sendiri dan
bersiaga mengambil langkah-langkah
kejadian dalam lingkungan.
mencegah
untuk
Berdasarkan beberapa definisi diatas,
bahaya
dapat disimpilkan bahwa self efficacy
tersebut. Kecemasan sampai pada
merupakan kemampuan diri untuk
taraf
melakukan suatu tugas dan dapat
bahaya
memperkecil
tertentu
meningkatnya
atau
dampak
dapat
mendorong
performa.Misalnya,
bentuk
seseorang
dalam
melakukan
terhadap
menyelesaikannya
sesuai
dengan
tugas-tugas,percaya
pada
yang diharapkan oleh individu.
kemampuan
Bandura (dalam Feist & Feist 2010)
memandang
menyebutkan
sebagaitantangan bukan ancaman,
ada
beberapafaktor
yang dapat mempengaruhi keadaan
self
efficacy
sehinggaefficacy dapat
suka
yang
dimiliki,
kesulitan
mencari
situasi
seseorang,
menetapkan
sendiritujuan
meningkat
menantang
dan
baru,
yang
meningkatkan
atau berkurang melalui salah satu
komitmen yang kuat terhadapdirinya,
kombinasi dariempat unsur yaitu:
menanamkan usaha yang kuat dalam
pengalaman
sesuatu,
melakukan dan meningkatkanusaha
modeling sosial,persuasi sosial, serta
saat menghadapi kegagalan. Siswa
kondisi fisik dan emosional.
dengan
menguasai
Menurut
Bandura
(dalam
2000)
penilaian
Zimmerman,
self
tinggicendrung
belajar
dan
efficacyyang
lebih
berprestasi
banyak
daripada
tentangkeyakinan akan kemampuan
mereka yangmemiliki self efficacy
diri individu dalam melaksanakan
yang rendah. Hal ini benar ketika
suatu
tingkat
tugasdapat
tergantung
pada
berbeda-beda
masing-masing
kemampuanaktual
mereka
sama (Ellis, 2009).
ukuran kekuatan(dimensi) keyakinan
Sedangkan
tersebut. Dimensi-dimensi tersebut
yang memiliki Self efficacy yang
antara
rendah adalah individu yang merasa
lain
Level
/
magnitude,
Karakteristik
individu
Stength, dan Generality.
tidak berdaya, cepat sedih, apatis,
Karateristik Siswa Yang Memiliki
cemas, menjauhkan diri dari tugas-
Efficacy Tinggi Dan
tugas yang sulit, serta individu
Self
Self
Efficacy Rendah
dengan perasaan self efficacy yang
Siswa yang memiliki self efficacy
rendah akan bersikap setengan hati
yang
ketika
dan begitu cepat menyerah saat
dan
menghadapi kesulitan (Ellis, 2008).
mampu menangani secara efektif
Aspirasi yang rendah dan komitmen
peristiwa dansituasi yang mereka
yang lemah terhadap tujuan yang
hadapi, tekun dalam menyelesaikan
ingin di capai, dalam situasi sulit
tinggi
siswatersebut
adalah
merasa
yakin
cenderung
akan
memikirkan
menyatakan
bahwa
suatu
item
kekurangan mereka, beratnya tugas
instrumen penelitian dianggap valid
tersebut,
jika memilki
dan
konsekuensi
dari
coefisien corrected
kegagalanya.
item to total correlation ≥ 0,20. Uji
METODE
reabilitas mengacu pada teori Azwar
Jenis penelitian ini adalah penelitian
(2001) untuk menguji reliabilitas
iferensial
digunakan teknik Alpha Cronbach,
teknik
dengan
Analisis
Sederhana
menggunakan
Regresi
(Sugiyono,
Linier
dikatakan
2010).
korelasi minimal α ≥ 0,070.
reliabel
jika
besarnya
Analisis ini untuk mengetahui arah
Metode analisis data meggunakan
hubungan antara variabel independen
teknik
dengan variabel dependen apakah
sederhana dengan bantuan IMB SPSS
positif
Statistics 16.0.
atau
negatif
memprediksi
dependen
independen
dan
untuk
linier
dari
variabel
HASIL PENELITIAN
apabila
nilai
variabel
Hasil analisis data menunjukkan
mengalami
kenaikan
penelitian
ini
berjumlah 87 siswa dari 3 kelas XII
SMA Putra Nirmala Cirebon dan
sampel nya adalah semua siswa,
dengan metode pengambilan sampel
yaitu sampling jenuh, dimana semua
populasi
hasil sebagai berikut:
Tabel. 1.1 Distribusi Frekuensi Self
dalam
dijadikan
sampel
(Sugiyono,2009).
Teknik
regresi
nilai
atau penurunan.
Populasi
analisis
Kategori
Sangat
Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat
Rendah
Jumlah
Rentang
Skor
130 – 160
F
%
23
26,4
100 – 129
70 – 99
40 - 69
63
1
0
72,4
1,1
0
87
100
data
Berdasarkan Tabel 1.1 Distribusi
menggunakan skala yaitu skala self
frekuensi di atas dapat diketahui
efficacy
pengumpulan
Efficacy
dan
menghadapi
validitas
skala
ujian
kecemasan
nasional.
instrument
Uji
mengikuti
pedoman dari Ali (1995) yang
bahwa aspek self efficacy siswa kelas
XII SMA Putra Nirmala Cirebon
tahun
ajaran
2016/2017
yang
berjumlah 87 siswa sebagian besar
distribusi
72% berada pada kategori tinggi.
menghadapi
Tabel.1.2 Distribusi Frekuensi
normal.
Kecemasan Menghadapi Ujian
Berdasarkan data Model Summary,
Nasional
diketahui bahwa nilai dari Adjusted
Kategori
Sangat
Tinggi
Tinggi
Rendah
Kategori
Sangat
Rendah
Jumlah
R
skor
uian
squarenya
kecemasan
nasional
adalah
juga
0,041yang
Rentang
Skor
F
%
≥ 99
0
0
76 - 98
53 - 75
Rentang
Skor
3
80
3,4
92,0
F
%
30 – 52
4
4,6
dipengaruhi oleh faktor lain yang
87
100
tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
berarti 4,1%. Jadi dapat disimpulkan
bahwa variabel self efficacy tidak
mempengaruhi
menghadapiujian
kecemasan
nasional
hanya
sebesar 4,1% dan untuk 95,9%
dapat diketahui bahwa signifikansiya
Berdasarkan Tabel 1.2 Distribusi
frekuensi di atas dapat diketahui
bahwa
siswa
kecemasan
yang
menghadapi
memiliki
ujian
nasional yang berjumlah 87 siswa
sebagian besar 92,0% berada pada
kategori rendah.
lah
uji
normalitas.Uji
normalitas kolmogrov smirnov untuk
variabel self efficacy didapatkan hasil
Asymp.
Sig
0,481>0,05, artinya
bahwa distribusi skor self efficacy
adalah
kecemasan
bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan
antara
terhadap
kecemasan
self
efficacy
menghadapi
ujian nasional. Berdasarkan coeffient
dapat
diketahui
bahwa
nilai
signifikansi self efficacy sebesar
Sebelum melakukan uji regresi maka
dilakukan
0,058 > 0,05 jadi dapat disimpulkan
normal.Untuk
menghadapi
variabel
ujian
nasional didapatkan hasil Asymp.
Sig 0,290>0,05, yang berarti bahwa
0,058. Artinya nilai signifikansi self
efficacy lebih besar dari taraf taraf
signifikansi sebesar 0,05. Dilihat dari
tabel T yang menunjukkan angka 1,922 dengan artian bahwa tidak
terdapat pengaruh negative dalam
penelitan ini, yang berarti semakin
tinggi self efficacy tidak berpengaruh
rendah pada kecemasan menghadapi
ujian nasional.
Kecemasan
menghadapi
ujian
pengaruh
nasional salah satu bentuk yang
terhadap
ditandai dengan emosi atau perasaan
siswa kelas XII SMA Putra Nirmala
ketakutan dan kekhawatiran dalam
Cirebon Tahun Ajaran 2016/2017.
menghadapi situasi yang dirasakan
Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
mengancam akan tanpa adanya sebab
dapat
khusus untuk ketakutan tersebut.
pengaruh yang signifikan antara self
Masalah yang ingin diungkap dalam
efficacy
penelitian ini adalah apakah ada
menghadapi ujian nasional siswa
tidaknya pengaruh signifikansi dari
kelas
self efficacy terhadap kecemasan
Cirebon.
menghadapi ujian nasional siswa
Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
kelas
terdapat beberapa kemungkinan yang
XII SMA
Putra
Nirmala
antara
self
kecemasan
dilihat
menghadapi
bahwa
terhadap
XII SMA
efficacy
tidak
ada
kecemasan
Putra
Nirmala
Cirebon tahun pelajaran 2016/2017.
terjadi sehingga menyebabkan hasil
Berdasarkan data yang diperoleh dari
penelitian menyatakan bahwa tidak
hasil penelitian kemudian diolah
terdapat pengaruh antara self efficacy
dengan
terhadap
menggunakan
program
kecemasan
menghadapi
SPSS, dapat dijadikan dasar untuk
ujian nasional siswa kelas XII SMA
menjawab hipotesis yang diajukan
Putra Nirmala Cirebon Tahun Ajaran
yaitu “ada pengaruh yang signifikan
2016/2017 : adanya kemungkinan
kecemasan
self efficacy yang bersifat umum
menghadapi ujian nasional siswa
tinggi, sedangkan secara khususnya
kelas
yaitu kecemasan menghadapi ujian
self
efficacyterhadap
XII SMA
Putra
Nirmala
Cirebon tahun ajaran 2016/2017.”.
nasional siswa SMA Putra Nirmala
Hasil
Cirebon dalam aspek fisiologis atau
pengujian
hiipotesis
memperoleh nilai f self efficacy
psikologis tetap tinggi.
terhadap
PENUTUP
kecemasan
menghadapi
ujian nasional besar 3,693 dengan
Berdasarkan pembahasan dalam bab
signifikansi = 0,058 ditolak pada
4 penelitian yang telah dilakukan
taraf signifikansi 5% ( 0,05.
a. Bagi Guru BK
Berdasarkan hasil penelitian yang
Arikunto, S. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik.
Jakarta: Rineka
Cipta.
menunjukkan siswa kelas XII SMA
Putra Nirmala Cirebon memiliki
kecemasan
menghadapi
nasional
yang
masuk
ujian
dalam
kategori rendah, namun dari aspek
psikologis terdapat pengaruh yang
Azwar,
S. (2001).Reliabilitasdan
Validitas SPSS. Yogyakarta:
PustakaPelajar.
Buss AH, Perry M. (1992). Tinjauan
Pustaka
Agresi.
(arsip.uii.ac.id). diunduh pada
tanggal 25 April, pukul 13.00
WIB.
siginifikan, maka hendaknya Guru
BK
dapat
memberikan
layanan
bimbingan dan konseling yang dapat
membantu siswa dalam mengatasi
kecemasan dalam aspek psikologis.
Layanan
bimbingan
tersebut
dapat
klasikal
bimbingan kelompok.
b. Bagi Peneliti selanjutnya
berupa
maupun
Bandura,
A.
(1986).
Social
Foundations of Thought and Action.
New Jersey: Prentice Hall.
Bandura, Albert. (1997). SelfEfficacy The Exercise of
Control. United States of
America: W.H Freeman and
Company.
Chaplin, J.P. 2000. Kamus Lengkap
Psikologi.
Alih
bahasa:
kartini Kartono. Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada.
Feist, Jess & Feist, Gregory J.
(2010). Teori Kepribadian.
(Alih bahasa: Handrianto).
Jakarta: Salemba Humanika. (
Buku 1,2 )
Fitri
Fausiah& Julianti Widury.
(2005). Psikologi Abnormal
Klinis
Dewasa.
Jakarta:
Universitas Indonesia (UIPress).
http://malangvoice.com/di-un-2017siswa-bisa-pilih-sendirimapel-yang-diujikan/
diunduh tanggal 2 April
2017, 8:19 WIB
Liyana, Novi. 2013. Hubungan
antara Self-Efficacy dengan
Kecemasan Menghadapi
Ujian Nasional Siswa Kelas
IX SMP Negeri 1
Sumowon.Skripsi. Salatiga:
FKIP Universitas Kristen
Satya Wacana.
Sugiyono.(2010). Statistika Untuk
Penelitian.Bandung
:
Alfabeta.
------------. (2004). Metode penelitian
kualitaif, kuantitatif, dan
R&D.Bandung : Alfabeta
Suryatama, Mu’arif Dwi. 2014.
Hubungan Self-Efficacy dan
Self-Regulation
Learning
dengan Kecemasan Dalam
Menghadapi Ujian Nasional
Pada Siswa Kelas XII Sma
Negeri I Ketahun . Skripsi.
Bengkulu: FKIP Universitas
Bengkulu.
Warsito, H. 2004. Hubungan antara
Self efficacy dengan
Penyesuaian Akademik dan
Prestasi Akademik. Jurnal
Psikologi. Vol 14, no
2.Surabaya : Universitas
Negeri Surabaya.
MENGHADAPI UJIAN NASIONAL (UN) SISWA KELAS XII
DI SMA PUTRA NIRMALA CIREBON TAHUN AJARAN
2016/2017
ARTIKEL TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling
untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Nova Sihombing
132013039
PROGRAM STUDI S1 BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
PENDAHULUAN
(Santrock, 2007).Ujian akhir sekolah
Masa remaja adalah masa transisi
atau saat ini sering disebut Ujian
dari anak-anak menuju dewasa yang
Nasional merupakan salah satu
meliputi berbagai macam perubahan
sumber kecemasan siswa.
diantaranya perubahan biologis,
Salah satu penyebab ketidak lulusan
kognitif, sosial dan emosional.
siswa SMA adalah nilai standarisasi
Masalah yang sering dialami pada
kelulusan UN yang bertambah dari
remaja antara lain penyalahgunaan
tahun ke tahun dan dirasakan sebagai
obat-obatan, kenakalan remaja,
beban
problem seksual dan problem yang
kenyataannya mau tidak mau Ujian
berhubungan dengan sekolah
Nasional (UN) harus tetap diikuti
(Santrock, 2007).Problem yang
dan tetap berfungsi sebagai “hakim”
berhubungan dengan sekolah
yang dapat memutuskan seorang itu
misalnya penyesuaian diri, beban
bernasib baik (lulus) atau buruk
pelajaran dan prestasi belajar.
(tidak lulus).
Banyaknya permasalahan yang
Dalam
dihadapi membuat cemas dan
muncul
stres.Siswa-siswa memiliki tingkat
kekhawatiran dan ketakutan alan
kecemasan menghadapi ujian
gagal
nasional yang tinggi sebagai hasil
tersebut
yang
dari harapan orang tua yang tidak
berbagai
realistik terhadap kemampuan yang
guru, orangtua siswa, dan siswa itu
dimiliki anak.Kecemasan siswa
sendiri. Tentu saja tingkat kecemasan
meningkat sejalan dengan tingkatan
siswa
berbeda-beda.Namun
kelas yaitu ketika menghadapi
prinsipnya,
tinggi
evaluasi atau ujian, perbandingan
kecemasan
sosial dan beberapa pengalaman
sesuatu
kegagalan.Ketika sekolah
ringannya konsekuensi yang sangat
memberikan pengalaman kegagalan
berat bagi siswa.
dalam evaluasi ujian, kecemasan
Salah satu cara untuk mengurangi
siswa menjadi semakin meningkat
tingkat
berat
siswa,
situasi
seperti
perasaan
dalam
namun
ini
akan
tertekan,
menghadapi
UN
dirasakan
oleh
pihak,diantaranya
guru-
rendahnya
seseorang
ditentukan
kecemasan
terhadap
oleh
berat
dalam
menghadapi
UN
dengan
efficacy yang berbeda-beda, ada yang
yang
sudah merasa sangat yakin dengan
dimiliki oleh individu yaitu penilaian
kemampuannya, akan tetapi masih
positif
ada juga yang merasa kurang yakin
mengambangkan
dan
adalah
potensi
merasa
yakin
(self
efficacy) terhadap kemampuan diri.
dengan
Sesorang yang memiliki persepsi
dapat dilihat dari banyaknya siswa
yang positif dan yakin terhadap
yang
kemampuannya dalam menghadapi
menceritakan kecemasannya dalam
tugas-tugasnya
menghadapi ujian nasional kepada
akan
dapat
kemampuannya.
datang
pada
Hal
guru
ini
BK
mengurangi tingkat kecemasannya
guru BK.
dibandingkan dengan individu yang
Dari uraian latar belakang masalah
memiliki persepsi negatif.
yang telah diuraikan diatas mengenai
Menurut
Bandura,
(1986)
self
kecemasan siswa dalam menghadapi
efficacy adalah penilaian seseorang
ujian nasional, hal ini mendorong
tentang apa yang individu dapat
peneliti untuk melakukan penelitian
lakukan dengan keterampilan apapun
dengan judul Pengaruh Self Efficacy
yang individu miliki. Pennilaian
terhadap
seseorang
Ujian Nasional siswa kelas XII di
terhadap
diri
yang
Kecemasan
Menghadapi
memiliki (self efficacy) mempunyai
SMA Putra Nirmala Cirebon.
peran yang sangat penting dalam
Kecemasan
proses
Nasional
perkembangan
khususnya
terkait
individu,
Menghadapi
Ujian
dengan
Menurut Kaplan, (1997) Kecemasan
kemampuan dalam menyelesaikan
adalah merupakan suatu respon yang
masalah yang dihadapi. Seseorang
disebabkan oleh adanya ancaman
yang mempunyai keyakinan diri
yang sumbernya tidak diketahui,
dalam menghadapi situasi yang tidak
samarsamar dan bersifat internal.
menentu yang mengandung.
Namun kecemasan dapat dicetuskan
Berdasarkan dari hasil observasi dan
oleh adanya situasi atau objek yang
wawancara dengan guru BK di SMA
jelas baik yang disebabkan dari luar
Putra Nirmala Cirebon siswa-siswi
individu maupun dari dalam individu
kelas XII memiliiki tingkat self
itu sendiri seperti perasaan takut
terhadap
perubahan
(Muslim,
cemas
mendapat
nilai
buruk
2001).menurut Prasetyono, (2005)
membuat siswa belajar keras dan
adalah penjelmaan dari berbagai
mempersiapkan
proses emosi yang bercampur baur,
ujian. Namun apabila kecemasan
yang terjadi manakala seseorang
sangat
sedang mengalami tekanan-tekanan
mengganggu. Misalnya, kecemasan
atau
berlebihan saat ujian justru membuat
ketegangan
(stress)
seperti
diri
tinggi,
perasaan (frustasi) dan pertentangan
siswa
batin (konflik batin).
pertanyaan ujian.
Berdasarkan
beberapa
definisi
tidak
menghadapi
justru
bisa
akan
menjawab
Self Efficacy
kecemasan maka dapat disimpulkan
Self
bahwa kecemasan merupakan salah
Bandura (1997) yaitu teori kognisi
satu bentuk yang ditandai dengan
belajar sosial.Teori kognisi belajar
emosi atau perasaan ketakutan dan
sosial mengacu pada kemampuan
kekhawatiran
yang dirasakan untuk membentuk
dalam
menghadapi
efficacy
berasal
dari
teori
situasi yang dirasakan mengancam
perilaku
akan tanpa adanya sebab khusus
menghadapi rasa takut dan halangan
untuk
untuk mencapai keberhasilan seperti
ketakutan
tersebut.Kaplan
yang
tepat
untuk
(1997) berpendapat bahwa ada dua
yang diharapkan.
ciri yang mempengaruhi kecemasan
Bandura (dalam Feist & Feist, 2010)
yaitu fisiologis dan psikologis.
mendefinisikan self efficacysebagai
Menurut Kaplan, Sadock dan Grebb
keyakinan
(Fitri Fausiah & Julianti Widury,
kemampuannya
untuk
2005), pada kadar yang rendah,
suatu
kontrol
kecemasan membantu individu untuk
keberfungsian orang itu sendiri dan
bersiaga mengambil langkah-langkah
kejadian dalam lingkungan.
mencegah
untuk
Berdasarkan beberapa definisi diatas,
bahaya
dapat disimpilkan bahwa self efficacy
tersebut. Kecemasan sampai pada
merupakan kemampuan diri untuk
taraf
melakukan suatu tugas dan dapat
bahaya
memperkecil
tertentu
meningkatnya
atau
dampak
dapat
mendorong
performa.Misalnya,
bentuk
seseorang
dalam
melakukan
terhadap
menyelesaikannya
sesuai
dengan
tugas-tugas,percaya
pada
yang diharapkan oleh individu.
kemampuan
Bandura (dalam Feist & Feist 2010)
memandang
menyebutkan
sebagaitantangan bukan ancaman,
ada
beberapafaktor
yang dapat mempengaruhi keadaan
self
efficacy
sehinggaefficacy dapat
suka
yang
dimiliki,
kesulitan
mencari
situasi
seseorang,
menetapkan
sendiritujuan
meningkat
menantang
dan
baru,
yang
meningkatkan
atau berkurang melalui salah satu
komitmen yang kuat terhadapdirinya,
kombinasi dariempat unsur yaitu:
menanamkan usaha yang kuat dalam
pengalaman
sesuatu,
melakukan dan meningkatkanusaha
modeling sosial,persuasi sosial, serta
saat menghadapi kegagalan. Siswa
kondisi fisik dan emosional.
dengan
menguasai
Menurut
Bandura
(dalam
2000)
penilaian
Zimmerman,
self
tinggicendrung
belajar
dan
efficacyyang
lebih
berprestasi
banyak
daripada
tentangkeyakinan akan kemampuan
mereka yangmemiliki self efficacy
diri individu dalam melaksanakan
yang rendah. Hal ini benar ketika
suatu
tingkat
tugasdapat
tergantung
pada
berbeda-beda
masing-masing
kemampuanaktual
mereka
sama (Ellis, 2009).
ukuran kekuatan(dimensi) keyakinan
Sedangkan
tersebut. Dimensi-dimensi tersebut
yang memiliki Self efficacy yang
antara
rendah adalah individu yang merasa
lain
Level
/
magnitude,
Karakteristik
individu
Stength, dan Generality.
tidak berdaya, cepat sedih, apatis,
Karateristik Siswa Yang Memiliki
cemas, menjauhkan diri dari tugas-
Efficacy Tinggi Dan
tugas yang sulit, serta individu
Self
Self
Efficacy Rendah
dengan perasaan self efficacy yang
Siswa yang memiliki self efficacy
rendah akan bersikap setengan hati
yang
ketika
dan begitu cepat menyerah saat
dan
menghadapi kesulitan (Ellis, 2008).
mampu menangani secara efektif
Aspirasi yang rendah dan komitmen
peristiwa dansituasi yang mereka
yang lemah terhadap tujuan yang
hadapi, tekun dalam menyelesaikan
ingin di capai, dalam situasi sulit
tinggi
siswatersebut
adalah
merasa
yakin
cenderung
akan
memikirkan
menyatakan
bahwa
suatu
item
kekurangan mereka, beratnya tugas
instrumen penelitian dianggap valid
tersebut,
jika memilki
dan
konsekuensi
dari
coefisien corrected
kegagalanya.
item to total correlation ≥ 0,20. Uji
METODE
reabilitas mengacu pada teori Azwar
Jenis penelitian ini adalah penelitian
(2001) untuk menguji reliabilitas
iferensial
digunakan teknik Alpha Cronbach,
teknik
dengan
Analisis
Sederhana
menggunakan
Regresi
(Sugiyono,
Linier
dikatakan
2010).
korelasi minimal α ≥ 0,070.
reliabel
jika
besarnya
Analisis ini untuk mengetahui arah
Metode analisis data meggunakan
hubungan antara variabel independen
teknik
dengan variabel dependen apakah
sederhana dengan bantuan IMB SPSS
positif
Statistics 16.0.
atau
negatif
memprediksi
dependen
independen
dan
untuk
linier
dari
variabel
HASIL PENELITIAN
apabila
nilai
variabel
Hasil analisis data menunjukkan
mengalami
kenaikan
penelitian
ini
berjumlah 87 siswa dari 3 kelas XII
SMA Putra Nirmala Cirebon dan
sampel nya adalah semua siswa,
dengan metode pengambilan sampel
yaitu sampling jenuh, dimana semua
populasi
hasil sebagai berikut:
Tabel. 1.1 Distribusi Frekuensi Self
dalam
dijadikan
sampel
(Sugiyono,2009).
Teknik
regresi
nilai
atau penurunan.
Populasi
analisis
Kategori
Sangat
Tinggi
Tinggi
Rendah
Sangat
Rendah
Jumlah
Rentang
Skor
130 – 160
F
%
23
26,4
100 – 129
70 – 99
40 - 69
63
1
0
72,4
1,1
0
87
100
data
Berdasarkan Tabel 1.1 Distribusi
menggunakan skala yaitu skala self
frekuensi di atas dapat diketahui
efficacy
pengumpulan
Efficacy
dan
menghadapi
validitas
skala
ujian
kecemasan
nasional.
instrument
Uji
mengikuti
pedoman dari Ali (1995) yang
bahwa aspek self efficacy siswa kelas
XII SMA Putra Nirmala Cirebon
tahun
ajaran
2016/2017
yang
berjumlah 87 siswa sebagian besar
distribusi
72% berada pada kategori tinggi.
menghadapi
Tabel.1.2 Distribusi Frekuensi
normal.
Kecemasan Menghadapi Ujian
Berdasarkan data Model Summary,
Nasional
diketahui bahwa nilai dari Adjusted
Kategori
Sangat
Tinggi
Tinggi
Rendah
Kategori
Sangat
Rendah
Jumlah
R
skor
uian
squarenya
kecemasan
nasional
adalah
juga
0,041yang
Rentang
Skor
F
%
≥ 99
0
0
76 - 98
53 - 75
Rentang
Skor
3
80
3,4
92,0
F
%
30 – 52
4
4,6
dipengaruhi oleh faktor lain yang
87
100
tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
berarti 4,1%. Jadi dapat disimpulkan
bahwa variabel self efficacy tidak
mempengaruhi
menghadapiujian
kecemasan
nasional
hanya
sebesar 4,1% dan untuk 95,9%
dapat diketahui bahwa signifikansiya
Berdasarkan Tabel 1.2 Distribusi
frekuensi di atas dapat diketahui
bahwa
siswa
kecemasan
yang
menghadapi
memiliki
ujian
nasional yang berjumlah 87 siswa
sebagian besar 92,0% berada pada
kategori rendah.
lah
uji
normalitas.Uji
normalitas kolmogrov smirnov untuk
variabel self efficacy didapatkan hasil
Asymp.
Sig
0,481>0,05, artinya
bahwa distribusi skor self efficacy
adalah
kecemasan
bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan
antara
terhadap
kecemasan
self
efficacy
menghadapi
ujian nasional. Berdasarkan coeffient
dapat
diketahui
bahwa
nilai
signifikansi self efficacy sebesar
Sebelum melakukan uji regresi maka
dilakukan
0,058 > 0,05 jadi dapat disimpulkan
normal.Untuk
menghadapi
variabel
ujian
nasional didapatkan hasil Asymp.
Sig 0,290>0,05, yang berarti bahwa
0,058. Artinya nilai signifikansi self
efficacy lebih besar dari taraf taraf
signifikansi sebesar 0,05. Dilihat dari
tabel T yang menunjukkan angka 1,922 dengan artian bahwa tidak
terdapat pengaruh negative dalam
penelitan ini, yang berarti semakin
tinggi self efficacy tidak berpengaruh
rendah pada kecemasan menghadapi
ujian nasional.
Kecemasan
menghadapi
ujian
pengaruh
nasional salah satu bentuk yang
terhadap
ditandai dengan emosi atau perasaan
siswa kelas XII SMA Putra Nirmala
ketakutan dan kekhawatiran dalam
Cirebon Tahun Ajaran 2016/2017.
menghadapi situasi yang dirasakan
Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
mengancam akan tanpa adanya sebab
dapat
khusus untuk ketakutan tersebut.
pengaruh yang signifikan antara self
Masalah yang ingin diungkap dalam
efficacy
penelitian ini adalah apakah ada
menghadapi ujian nasional siswa
tidaknya pengaruh signifikansi dari
kelas
self efficacy terhadap kecemasan
Cirebon.
menghadapi ujian nasional siswa
Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
kelas
terdapat beberapa kemungkinan yang
XII SMA
Putra
Nirmala
antara
self
kecemasan
dilihat
menghadapi
bahwa
terhadap
XII SMA
efficacy
tidak
ada
kecemasan
Putra
Nirmala
Cirebon tahun pelajaran 2016/2017.
terjadi sehingga menyebabkan hasil
Berdasarkan data yang diperoleh dari
penelitian menyatakan bahwa tidak
hasil penelitian kemudian diolah
terdapat pengaruh antara self efficacy
dengan
terhadap
menggunakan
program
kecemasan
menghadapi
SPSS, dapat dijadikan dasar untuk
ujian nasional siswa kelas XII SMA
menjawab hipotesis yang diajukan
Putra Nirmala Cirebon Tahun Ajaran
yaitu “ada pengaruh yang signifikan
2016/2017 : adanya kemungkinan
kecemasan
self efficacy yang bersifat umum
menghadapi ujian nasional siswa
tinggi, sedangkan secara khususnya
kelas
yaitu kecemasan menghadapi ujian
self
efficacyterhadap
XII SMA
Putra
Nirmala
Cirebon tahun ajaran 2016/2017.”.
nasional siswa SMA Putra Nirmala
Hasil
Cirebon dalam aspek fisiologis atau
pengujian
hiipotesis
memperoleh nilai f self efficacy
psikologis tetap tinggi.
terhadap
PENUTUP
kecemasan
menghadapi
ujian nasional besar 3,693 dengan
Berdasarkan pembahasan dalam bab
signifikansi = 0,058 ditolak pada
4 penelitian yang telah dilakukan
taraf signifikansi 5% ( 0,05.
a. Bagi Guru BK
Berdasarkan hasil penelitian yang
Arikunto, S. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik.
Jakarta: Rineka
Cipta.
menunjukkan siswa kelas XII SMA
Putra Nirmala Cirebon memiliki
kecemasan
menghadapi
nasional
yang
masuk
ujian
dalam
kategori rendah, namun dari aspek
psikologis terdapat pengaruh yang
Azwar,
S. (2001).Reliabilitasdan
Validitas SPSS. Yogyakarta:
PustakaPelajar.
Buss AH, Perry M. (1992). Tinjauan
Pustaka
Agresi.
(arsip.uii.ac.id). diunduh pada
tanggal 25 April, pukul 13.00
WIB.
siginifikan, maka hendaknya Guru
BK
dapat
memberikan
layanan
bimbingan dan konseling yang dapat
membantu siswa dalam mengatasi
kecemasan dalam aspek psikologis.
Layanan
bimbingan
tersebut
dapat
klasikal
bimbingan kelompok.
b. Bagi Peneliti selanjutnya
berupa
maupun
Bandura,
A.
(1986).
Social
Foundations of Thought and Action.
New Jersey: Prentice Hall.
Bandura, Albert. (1997). SelfEfficacy The Exercise of
Control. United States of
America: W.H Freeman and
Company.
Chaplin, J.P. 2000. Kamus Lengkap
Psikologi.
Alih
bahasa:
kartini Kartono. Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada.
Feist, Jess & Feist, Gregory J.
(2010). Teori Kepribadian.
(Alih bahasa: Handrianto).
Jakarta: Salemba Humanika. (
Buku 1,2 )
Fitri
Fausiah& Julianti Widury.
(2005). Psikologi Abnormal
Klinis
Dewasa.
Jakarta:
Universitas Indonesia (UIPress).
http://malangvoice.com/di-un-2017siswa-bisa-pilih-sendirimapel-yang-diujikan/
diunduh tanggal 2 April
2017, 8:19 WIB
Liyana, Novi. 2013. Hubungan
antara Self-Efficacy dengan
Kecemasan Menghadapi
Ujian Nasional Siswa Kelas
IX SMP Negeri 1
Sumowon.Skripsi. Salatiga:
FKIP Universitas Kristen
Satya Wacana.
Sugiyono.(2010). Statistika Untuk
Penelitian.Bandung
:
Alfabeta.
------------. (2004). Metode penelitian
kualitaif, kuantitatif, dan
R&D.Bandung : Alfabeta
Suryatama, Mu’arif Dwi. 2014.
Hubungan Self-Efficacy dan
Self-Regulation
Learning
dengan Kecemasan Dalam
Menghadapi Ujian Nasional
Pada Siswa Kelas XII Sma
Negeri I Ketahun . Skripsi.
Bengkulu: FKIP Universitas
Bengkulu.
Warsito, H. 2004. Hubungan antara
Self efficacy dengan
Penyesuaian Akademik dan
Prestasi Akademik. Jurnal
Psikologi. Vol 14, no
2.Surabaya : Universitas
Negeri Surabaya.