Hubungan Gentamisin Dengan Penutupan Duktus Arteriosus Pada Bayi Dengan Sangkaan Sepsis

ABSTRAK

Latar Belakang Kejadian duktus arteriosus persisten merupakan salah satu
kelainan kongenital yang dapat meningkatkan kejadian morbiditas dan
mortalitas pada neonatus. Sejumlah faktor penting berperan dalam kegagalan
penutupan duktus arteriosus yang secara fisiologis mengalami proses
penutupan selama 7 hari kehidupan, beberapa hal diantaranya adalah berat
badan, usia gestasi, pemberian cairan yang berlebih, jenis kelamin, riwayat
dalam keluarga, infeksi rubella kongenital, dan beberapa obat-obatan yang
diduga kuat menghambat proses vasokonstriksi dari otot halus duktus
arteriosus. Salah satu obat yang diduga kuat adalah gentamisin, dimana
gentamisin merupakan obat golongan aminoglikosida yang digunakan
sebagai terapi empiris pada bayi dengan sangkaan sepsis pada bagian
perinatologi.
Tujuan Untuk mengetahui hubungan pemberian gentamisin pada bayi
dengan sangkaan sepsis terhadap penutupan duktus arteriosus.
Metode Penelitian cross sectional yang dilakukan pada bulan Februari 2015
sampai April 2015. Tigapuluh bayi diberikan gentamisin selama 7 hari
kehidupan, sebagai kelompok perlakuan dan 29 bayi yang tidak
mendapatkan gentamisin sebagai kelompok kontrol. Kejadian duktus
arteriosus persisten dinilai dengan melakukan pemeriksaan ekokardiografi.

Analisa statistik menggunakan uji chi-square untuk menilai hubungan
gentamisin pada bayi dengan sangkaan sepsis dengan penutupan duktus
arteriosus.
Hasil Dari 30 bayi yang mendapatkan gentamisin, dijumpai 4 bayi yang
menderita duktus arteriosus persisten dengan pemeriksaan ekokardiografi.
Secara statistik tidak dijumpai adanya hubungan pemberian gentamisisn
dengan penutupan duktus arteriosus (P = 1).
Kesimpulan Tidak dijumpai adanya hubungan pemberian gentamisin
sebagai terapi empiris pada bayi dengan sangkaan sepsis dengan penutupan
duktus arteriosus.
Kata kunci : gentamisin, bayi, sepsis, penutupan, duktus arteriosus

xiii

ABSTRACT

Background Patent ductus arteriosus (PDA) is a congenital disorder that can
increase the incidence of morbidity and mortality in neonates. A number of
important factors play a role in the failure of ductus arteriosus closure that is
physiologically closed within 7 days of life. Some of those factors are weight,

gestational age, excess fluid administration, gender, family history, congenital
rubella infection, and some drugs that allegedly hamper the process of
smooth muscle vasoconstriction of the ductus arteriosus. One of the drugs
was gentamicin, an aminoglycoside class of drugs used as empirical therapy
for suspected sepsis in perinatology subdivision.
Objective To determine the relationship between administration of
gentamicin in neonates with suspected sepsis with the closure of ductus
arteriosus.
Methods A cross-sectional study design conducted in February 2015 to April
2015. Thirty neonates were given gentamicin during 7 days of life as a case
group and 29 neonates were not given gentamicin as a control group. The
incidence of PDA was assessed by echocardiography examination. Statistical
analysis using chi-square test was used to assess the relationship between
administration of gentamicin in neonates with suspected sepsis with the
closure of ductus arteriosus.
Results Of the 30 infants in case group, we found 4 neonates who suffered
from PDA. There was no significant relationship between administration of
gentamicin in neonates with suspected sepsis with the closure of ductus
arteriosus (P=1).
Conclusion There was no relationship between administration of gentamicin

in neonates with suspected sepsis with the the closure of ductus arteriosus.
Key words : gentamicin, infant, sepsis, closure, ductus arteriosus

xiv