Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Varietas Nonhibrida dan Hibrida Terhadap Pemberian Bokashi dan Pupuk K

15

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Jumlah penduduk Indonesia dari waktu ke waktu mengalami peningkatan
dengan tingkat pertumbuhan yang relatif cepat. Sebagai konsekuensi logis dari
keadaan tersebut adalah semakin meningkatnya kebutuhan akan pangan. Kondisi
tersebut memberikan indikasi bahwa perlu pemikiran yang serius dari berbagai
pihak terutama pemerintah untuk mengantisipasi permasalahan yang ada, agar
kebutuhan pangan khususnya karbohidrat tetap tercukupi. Jagung merupakan
bahan pangan karbohidrat yang dapat membantu pencapaian dan pelestarian
swasembada pangan.
Produksi jagung nasional meningkat setiap tahun, namun hingga kini
belum mampu memenuhi kebutuhan domestik sekitar 11 juta ton per tahun,
sehingga masih mengimpor dalam jumlah besar yaitu hingga 1 juta ton per tahun.
Sebagian besar kebutuhan jagung domestik untuk pakan atau industri pakan 57%,
sisanya sekitar 34% untuk pangan, dan 9% untuk kebutuhan industri lainnya.
Produksi jagung dapat ditingkatkan dengan pemakaian varietas unggul
seperti varietas hibrida atau varietas bersari bebas. Jagung hibrida memiliki
keunggulan yang lebih bila dibandingkan dengan varietas bersari bebas seperti

jumlah produksi biji yang lebih tinggi dan seragam. Namun harga varietas hibrida
jauh lebih mahal daripada benih bersari bebas, dan hasil produksi tidak dapat
dijadikan sebagai benih untuk penanaman kembali.
Pemupukan

dan

pemberian

bokashi

juga

dapat

dilakukan

untuk

meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman jagung. Kalium merupakan


Universitas Sumatera Utara

16

hara makro bagi tanaman dan dibutuhkan dalam jumlah banyak setelah N dan P.
Tidak seperti halnya N, P, S, dan hara lainnya, kalium bukanlah bagian integral
dari protoplasma, pati, atau selulosa tanaman, tetapi merupakan agen katalis yang
berperan dalam proses metabolisme tanaman. Dalam proses ini kalium berperan
antara lain: (1) meningkatkan aktivasi enzim, (2) mengurangi kehilangan air
transpirasi melalui pengaturan stomata, (3) meningkatkan produksi adenosine
triphosphate (ATP), (4) membantu translokasi asimilat, dan (5) meningkatkan
serapan N dan sintesis protein. Apabila ketersediaan kalium tanah rendah maka
pertumbuhan tanaman akan terganggu dan tanaman akan memperlihatkan gejala
kekahatan K (Sofyan, dkk, 2005).
Bokashi adalah pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi
atau

peragian


bahan

organik

dengan

teknologi

EM4

(Effective Microorganisms 4). Keunggulan penggunaan teknologi EM 4 adalah
dapat digunakan untuk membuat pupuk organik (kompos) dalam waktu yang
relatif singkat dibandingkan dengan cara konvensional
Terdapat perbedaan respon pemupukan antara varietas hibrida dan
nonhibrida, dalam Siagian (2005) disebutkan disamping produksi yang
meningkat, varietas hibrida juga memiliki sifat menguntungkan lainnya seperti
waktu panen yang lebih cepat, lebih seragam dan lebih responsif terhadap pupuk.
Penggunaan pupuk kombinasi antara organik dan anorganik dapat
digunakan sebagai alternatif teknologi budidaya dalam meningkatkan produksi
jagung non hibrida, Menurut Sudaryono (2006), pupuk kandang berperan penting

di lahan berproduktivitas rendah alias marginal. Penggunaan 5 ton kotoran ayam
dan 135 kg N per ha lahan miskin hara memberikan hasil lebih dari 5 ton pipilan

Universitas Sumatera Utara

17

kering. Sebaliknya, pemanfaatan pupuk anorganik sesuai anjuran tanpa dipupuk
kandang tidak memberikan hasil optimal pada jagung varietas arjuna.
Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang respon pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung (Zea mays L.)
varietas hibrida dan non hibrida terhadap pupuk K dan pemberian bokashi.

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman jagung
(Zea mays L.) varietas nonhibrida dan hibrida terhadap pemberian bokashi dan
pupuk K.

Hipotesis Penelitian
1. Ada perbedaan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung varietas

nonhibrida dan hibrida.
2. Ada perbedaan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung terhadap
pemberian bokashi.
3. Ada perbedaan pertumbuhan dan produksi tanaman jagung terhadap
pupuk K dengan dosis yang berbeda
4. Ada interaksi antara pemberian bokashi dengan pupuk K pada
pertumbuhan dan produksi tanaman jagung.

Kegunaan Penelitian
1. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas
Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
2. Sebagai informasi bagi pihak yang membutuhkan.

Universitas Sumatera Utara