Modul 7 Menjadi Pribadi dengan Sikap Pos
Modul 7:
Menjadi Pribadi dengan Sikap Positif
Tujuan mempelajari sikap yang positif antara lain:
Menerapkan strategi komunikasi yang positif.
Mengedepankan etika positif.
Menggunakan nada bicara yang sopan.
Melakukan permohonan maaf dalam situasi yang kurang mengenakkan.
Beberapa poin utama yang harus dikedepankan agar memiliki sikap yang positif antara lain:
1. Menghindari penggunaan kalimat yang negatif atau kalimat yang memiliki konotasi negatif.
Contoh:
Kalimat Negatif:
“Kita telah gagal menyelesaikan pekerjaan inventori,”
Diubah menjadi kalimat positif:
“Kita belum menyelesaikan pekerjaan inventori.”
Diubah menjadi kalimat lebih baik:
“Pekerjaan inventori ini akan selesai dihari Jum’at”
2. Fokus pada apa yang bisa dilakukan oleh pembaca, bukan pada keterbatasan pembaca.
Contoh:
Sikap Negatif:
“Anda tidak bisa memenuhi kualifikasi kartu keanggotaan mahasiswa senilai $25
pertahun, kecuali anda mengukuti kegiatan minimal 10 jam.”
Sikap Positif:
“Anda dapat memiliki kartu keanggotaan mahasiswa dengan hanya senilai $25 jika anda
mengukuti kegiatan 10 jam atau lebih”
3. Menyertakan alasan pada informasi negatif atau mengkaitkan dengan keuntungan pembaca.
Contoh:
Sikap Negatif:
“Kita tidak boleh menjual disk computer kurang dari 10.”
Sikap Positif:
“Untuk menghemat biaya pengepakan dan pengiriman, maka kita akan akan melayani
penjualan disk computer sejumlah 10 atau lebih”.
4. Apabila fakta negatif tidak penting, maka dapat dihilangkan.
Contoh:
Sikap Negatif:
“Biaya berlangganan majalah PC dalam satu tahun adalah $49.97. Biaya ini tidak
semurah apabila berlangganan majalan yang lain.”
Sikap Positif:
“Biaya berlangganan majalah PC dalam satu tahun adalah $49.97. Anda hemat 43%
disbanding anda membeli majalah secara eceran seharga $87.78”.
5. Menghilangkan informasi yang negatif, dengan gaya presentasi yang baik.
Beberapa catatan mengenai presentasi antara lain:
Penekanan utama adalah pada bagian pembuka dan penutup.
Mengurangi informasi negatif dengan menyampaikan pesan negatif ditengah paragraf
dengan spasi yang sangat sedikit.
Halaman pertama akan mendapatkan perhatian yang paling besar.
Tidak memberikan daftar informasi negatif secara vertical karena akan memberikan
penekanan yang lebih.
6. Menggunakan penekanan yang positif dengan beretika.
Beberapa catatan mengenai etika sikap positif antara lain:
Menyertakan informasi yang dibutuhkan oleh pembaca untuk membuat keputusan.
Fokus pada apa yang dapat dilakukan oleh pembaca.
Menyampaikan informasi yang selaras dengan aturan dengan ukuran yang mudah
dibaca.
Menghindari pemahaman yang salah.
7. Memperhatikan nada bicara.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada nada bicara antara lain:
Menggunakan judul yang umum untuk audience yang awam dengan topic yang
disampaikan.
Menyadari implikasi dari pemilihan kata yang disampaikan.
Apabila audience memiliki keterbatasan maka sebaiknya informasi disampaikan secara
langsung dan tidak bertele-tele.
Apabila harus menyampaikan informasi yang negatif maka hendaknya memperhatikan
rangkaian kalimat yang digunakan.
8. Permintaan maaf
Beberapa hal yand sebaiknya tidak dilakukan dalam permintaan maaf adalah:
Menganggap kesalahan yang dilakukan kecil
Melakukan pembenaran terhadap kesalahan.
Tidak mengakui bahwa diri kita berbuat salah,
Beberapa hal yang sebaiknya dilakukan dalam permintaan maaf adalah:
Melakukan permohonan maaf dengan tidak bertele-tele dan tulus
Memperhatikan implikasi
hukum dan mempertimbangkan permintaan maaf dari
perusahaan sebaiknya tidak disiarkan pada public karena implikasi hukum yang mungkin
terjadi
Menjadi Pribadi dengan Sikap Positif
Tujuan mempelajari sikap yang positif antara lain:
Menerapkan strategi komunikasi yang positif.
Mengedepankan etika positif.
Menggunakan nada bicara yang sopan.
Melakukan permohonan maaf dalam situasi yang kurang mengenakkan.
Beberapa poin utama yang harus dikedepankan agar memiliki sikap yang positif antara lain:
1. Menghindari penggunaan kalimat yang negatif atau kalimat yang memiliki konotasi negatif.
Contoh:
Kalimat Negatif:
“Kita telah gagal menyelesaikan pekerjaan inventori,”
Diubah menjadi kalimat positif:
“Kita belum menyelesaikan pekerjaan inventori.”
Diubah menjadi kalimat lebih baik:
“Pekerjaan inventori ini akan selesai dihari Jum’at”
2. Fokus pada apa yang bisa dilakukan oleh pembaca, bukan pada keterbatasan pembaca.
Contoh:
Sikap Negatif:
“Anda tidak bisa memenuhi kualifikasi kartu keanggotaan mahasiswa senilai $25
pertahun, kecuali anda mengukuti kegiatan minimal 10 jam.”
Sikap Positif:
“Anda dapat memiliki kartu keanggotaan mahasiswa dengan hanya senilai $25 jika anda
mengukuti kegiatan 10 jam atau lebih”
3. Menyertakan alasan pada informasi negatif atau mengkaitkan dengan keuntungan pembaca.
Contoh:
Sikap Negatif:
“Kita tidak boleh menjual disk computer kurang dari 10.”
Sikap Positif:
“Untuk menghemat biaya pengepakan dan pengiriman, maka kita akan akan melayani
penjualan disk computer sejumlah 10 atau lebih”.
4. Apabila fakta negatif tidak penting, maka dapat dihilangkan.
Contoh:
Sikap Negatif:
“Biaya berlangganan majalah PC dalam satu tahun adalah $49.97. Biaya ini tidak
semurah apabila berlangganan majalan yang lain.”
Sikap Positif:
“Biaya berlangganan majalah PC dalam satu tahun adalah $49.97. Anda hemat 43%
disbanding anda membeli majalah secara eceran seharga $87.78”.
5. Menghilangkan informasi yang negatif, dengan gaya presentasi yang baik.
Beberapa catatan mengenai presentasi antara lain:
Penekanan utama adalah pada bagian pembuka dan penutup.
Mengurangi informasi negatif dengan menyampaikan pesan negatif ditengah paragraf
dengan spasi yang sangat sedikit.
Halaman pertama akan mendapatkan perhatian yang paling besar.
Tidak memberikan daftar informasi negatif secara vertical karena akan memberikan
penekanan yang lebih.
6. Menggunakan penekanan yang positif dengan beretika.
Beberapa catatan mengenai etika sikap positif antara lain:
Menyertakan informasi yang dibutuhkan oleh pembaca untuk membuat keputusan.
Fokus pada apa yang dapat dilakukan oleh pembaca.
Menyampaikan informasi yang selaras dengan aturan dengan ukuran yang mudah
dibaca.
Menghindari pemahaman yang salah.
7. Memperhatikan nada bicara.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada nada bicara antara lain:
Menggunakan judul yang umum untuk audience yang awam dengan topic yang
disampaikan.
Menyadari implikasi dari pemilihan kata yang disampaikan.
Apabila audience memiliki keterbatasan maka sebaiknya informasi disampaikan secara
langsung dan tidak bertele-tele.
Apabila harus menyampaikan informasi yang negatif maka hendaknya memperhatikan
rangkaian kalimat yang digunakan.
8. Permintaan maaf
Beberapa hal yand sebaiknya tidak dilakukan dalam permintaan maaf adalah:
Menganggap kesalahan yang dilakukan kecil
Melakukan pembenaran terhadap kesalahan.
Tidak mengakui bahwa diri kita berbuat salah,
Beberapa hal yang sebaiknya dilakukan dalam permintaan maaf adalah:
Melakukan permohonan maaf dengan tidak bertele-tele dan tulus
Memperhatikan implikasi
hukum dan mempertimbangkan permintaan maaf dari
perusahaan sebaiknya tidak disiarkan pada public karena implikasi hukum yang mungkin
terjadi