Uraikan tentang evolusi biologi .

1.Uraikan tentang evolusi biologi!
Jawab:
A. TEORI-TEORI EVOLUSI
Kata evolusi awalnya diungkapkan oleh seorang ahli fi lsafat dari Inggris, akan tetapi belum
mengarah pada evolusi kehidupan. Dalam perkembangannya, evolusi digunakan oleh seorang
ahli naturalis untuk menjelaskan fenomena kehidupan yang mengalami perubahan dari waktu
ke waktu. Berikut uraian tentang konsep evolusi yang telah diungkapkan oleh para ahli.
1. Herbert Spencer
Herbet Spencer adalah seorang ahli fi lsafat dari Inggris yang pertamakali menggunakan
istilah evolusi. Menurut Spencer, konsep evolusi yang dimaksud adalah berkaitan dengan
suatu perkembangan ciri atau sifat dari waktu ke waktu melalui perubahan bertingkat.
Pengertian yang dikemukakan oleh Spencer tersebut menunjukkan terjadinya suatu proses
perubahan. Namun demikian, tampak bahwa pengertian yang dimaksud tidak terkait dengan
kajian biologi, dan pada perkembangannya istilah tersebut tenggelam bersamaan dengan
perkembangan pemikiran para ahli filsafat yang lain.
2. J.B. Lamarck
Berbeda halnya dengan Spencer, Lamarck memunculkan istilah evolusi yang berkaitan
dengan bidang kajian biologi yakni evolusi makhluk hidup. J.B Lamarck mengungkapkan
bahwa, makhluk hidup merupakan tingkat-tingkat perkembangan kehidupan, sedang manusia
berada di puncak perkembangan tersebut. Yang artinya bahwa tidak akan muncul lagi
makhluk hidup yang lebih tinggi tingkat ke sempurnaannya di masa yang akan datang. Proses

perkembangan tersebut menurut Lamarck dipengaruhi oleh kebiasaan. Kebiasaan tersebut
akan menyebabkan perubahan struktur tubuh (anatomi) dan diwariskan kepada keturunannya.
Sebagai akibat pengaruh kebiasaan tersebut, Lamarck menyimpulkan bahwa organ-organ
yang digunakan
akan berkembang sedangkan organ yang tidak digunakan akan mengalami kemunduran (use
and disuse).
Lamarck memberikan contoh fenomena jerapah sebagai pendukung teorinya. Menurut
Lamarck, jerapah pada mulanya berleher pendek. Karena sering digunakan untuk menggapai
pucuk dedaunan yang semakin tinggi, maka leher jerapah menjadi panjang. Mengapa jerapah
harus menggapai pucuk dedaunan yang tinggi? Lamarck menjelaskan bahwa pucuk di bagian
bawah telah habis dimakan, sehingga untuk mempertahankan hidup maka jerapah harus
menjangkau pucuk dedaunan yang tinggi.
Dari contoh tersebut jelas bahwa faktor lingkungan yakni pucuk dedaunan yang makin tinggi
untuk dijangkau, telah meme ngaruhi jerapah untuk menjulurkan lehernya. Akhirnya terjadi
perubah an struktur anatomi leher jerapah menjadi semakin panjang dan sifat ini diwariskan
kepada keturunannya.
3. Charles Darwin

Kalian tentunya pernah mendengar nama ilmuwan tersebut bukan? Charles Darwin adalah
tokoh yang sangat terkenal dalam kaitannya dengan evolusi. Darwin banyak mengemukakan

gagasan-gagasannya tentang evolusi. Karena pemikirannya tersebut, Darwin dikenal sebagai
Bapak Evolusi.
Pokok-pokok pemikiran yang melandasi ajaran Darwin mengenai evolusi antara lain:
1)

Tidak ada individu yang identik, selalu ada variasi meskipun dalam satu keturunan

2) Setiap populasi cenderung bertambah banyak karena setiap makhluk hidup mampu
berkembang biak.
3) Untuk berkembangbiak diperlukan makanan dan ruang yang cukup.
4) Pertambahan populasi tidak berlangsung secara terus menerus, tetapi dipengaruhi oleh
berbagai macam faktor pembatas antara lain makanan dan predasi.
Darwin membantah teori Lamarck yang mengungkapkan bahwa perkembangan makhluk
hidup menuju ke arah kesempurnaan, dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan diwariskan
kepada keturunannya. Dalam bukunya Th e Origin of Spesies by means of Natural Selection,
Darwin menyatakan dua hal penting sebagai Teori Evolusi yaitu:
a) Spesies-spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies nenek moyangnya yang hidup di
masa lalu.
b) Perkembangan spesies dipengaruhi oleh seleksi alam dan variasi antar populasi.
Fenomena jerapah dengan leher panjang dijelaskan oleh Darwin dengan melihat dari sudut

pandang adanya variasi. Menurut Darwin, jerapah pada mulanya ada yang berleher panjang
dan ada yang berleher pendek. Jerapah yang berleher pendek tidak mampu bertahan hidup
karena kalah dalam berkompetisi dengan jerapah berleher panjang untuk memperoleh
makanan berupa dedaunan pada pohon yang tinggi. Akibatnya populasi jerapah berleher
pendek menjadi punah dan tinggal populasi jerapah berleher panjang yang mampu bertahan
hidup di lingkungannya (Hukum survival of the fi ttest).
Dari pendapat para ahli di atas, munculah Teori Evolusi yang terbaru yakni yang dikenal
sebagai Teori Sintetik. Teori ini merupakan gabungan dari teori Lamarck, Darwin, dan hukum
pewarisan Mendel yang isinya mengungkapkan bahwa evolusi terjadi karena perubahan
frekuensi gen dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Ahli lain bernama De Vries
melengkapi teori ini dengan menyatakan bahwa evolusi terjadi karena perubahan frekuensi
gen akibat mutasi.

B. PRINSIP-PRINSIP EVOLUSI
Berbagai macam teori evolusi yang dicetuskan oleh para tokoh tersebut, akan menjadi dasar
pemikiran tentang evolusi selanjutnya. Proses evolusi dapat dibedakan atas dasar faktorfaktor berikut.

1. Evolusi Berdasarkan Arahnya
Berdasarkan arahnya evolusi dibedakan menjadi dua:



Evolusi Progresif

Evolusi progresif merupakan evolusi menuju pada kemungkinan yang dapat bertahan hidup
(survival). Proses ini dapat dijumpai melalui peristiwa evolusi yang terjadi pada burung
Finch.


Evolusi Regresif

Evolusi regresif merupakan proses menuju pada kemungkinan kepunahan. Hal ini dapat
dijumpai melalui peristiwa evolusi yang terjadi pada hewan dinosaurus.
2. Evolusi Berdasarkan Skala Perubahannya
Berdasarkan skala perubahannya, evolusi dapat dibedakan menjadi dua:


Makroevolusi

Makroevolusi adalah perubahan evolusi yang dapat mengakibatkan perubahan dalam skala
besar. Adanya makroevolusi dapat mengarah kepada terbentuknya spesies baru.



Mikroevolusi

Berkebalikan dengan makroevolusi, mikroevolusi adalah proses evolusi yang hanya
mengakibatkan perubahan dalam skala kecil. Mikroevolusi ini hanya mengarah kepada
terjadinya perubahan pada frekuensi gen atau kromosom.

3. Evolusi Berdasarkan Hasil Akhir
Berdasarkan hasil akhir, evolusi dapat dibedakan menjadi dua:


Evolusi Divergen

Evolusi divergen merupakan proses evolusi yang perubahannya berasal dari satu spesies
menjadi banyak spesies baru. Evolusi divergen ditemukan pada peristiwa terdapatnya lima
jari pada vertebrata yang berasal dari nenek moyang yang sama dan sekarang dimiliki oleh
bangsa primata dan manusia.



Evolusi Konvergen

Evolusi konvergen adalah proses evolusi yang perubahannya didasarkan pada adanya
kesamaan struktur antara dua organ atau organisme pada garis sama dari nenek moyang yang
sama. Hal ini dapat ditemukan pada hiu dan lumba-lumba. Ikan hiu dan lumba-lumba terlihat
sama seperti organisme yang berkerabat dekat, tetapi ternyata hiu termasuk dalam pisces,

sedangkan ikan lumba-lumba termasuk dalam mamalia. Agar lebih jelas tentang evolusi
konvergen, perhatikan Gambar di bawah ini

C. MEKANISME EVOLUSI
Proses evolusi dapat terjadi karena variasi genetik dan seleksi alam. Adanya variasi genetik
akan memunculkan sifat-sifat baru yang akan diturunkan. Variasi genetik ini disebabkan
karena adanya mutasi gen. Seleksi alam juga merupakan mekanisme evolusi. Individu-indivu
akan beradaptasi dan berjuang untuk mempertahankan hidupnya, sehingga individu akan
mengalami perubahan morfologi, fisiologi, dan tingkah laku. Faktor-faktor yang berpengaruh
di dalam mekanisme evolusi antara lain seperti berikut.
1. Mutasi
Peristiwa mutasi akan mengakibatkan terjadinya perubahan frekuensi gen, sehingga akan
mempengaruhi fenotipe dan genotipe. Mutasi dapat bersifat menguntungkan dan merugikan.

Sifat menguntungkan maupun merugikan tersebut terjadi jika:
a. dapat menghasilkan sifat baru yang lebih menguntungkan,
b. dapat menghasilkan spesies yang adaptif,
c. memiliki peningkatan daya fertilitas dan viabilitas.
Selain menguntungkan, ada kemungkinan mutasi bersifat merugikan yaitu menghasilkan
sifat-sifat yang berkebalikan dengan sifat-sifat di atas. Seleksi Alam dan Adaptasi
Proses adaptasi akan diikuti dengan proses seleksi. Individu yang memiliki adaptasi yang
baik akan dapat mempertahankan hidupnya, memiliki resistensi yang tinggi dan dapat
melanjutkan keturunannya. Sedangkan individu yang tidak dapat beradaptasi akan mati
selanjutnya akan punah.
2. Aliran Gen
Dengan adanya aliran gen maka akan terjadi perpindahan alel di antara populasi-populasi
melalui migrasi dan individu yang kawin.


Perkawinan yang Tidak Acak

Perkawinan tak acak dapat mengakibatkan alel yang membawa sifat lebih disukai akan
menjadi lebih sering dijumpai dalam populasi, sedangkan alel dengan sifat yang tidak disukai
akan berkurang dan mungkin akan hilang dari populasi. Perkawinan yang terjadi antar

keluarga dekat dapat mengakibatkan frekuensi gen abnormal atau gen resesif.



Genetik Drift

Genetik Drift merupakan perubahan secara acak pada frekuensi gen dari populasi kecil yang
terisolasi. Keadaan ini dapat Anda jumpai pada populasi terisolir kaum Amish di Amerika,
ternyata ada yang membawa alel yang menyebabkan sifat cebol satu dari setiap seribu
kelahiran.
Hasil perkawinan secara acak tidak akan mengubah populasi tertentu. Penghitungan populasi
secara acak tersebut dapat ditentukan dengan hokum Hardy Weinberg. Hukum Hardy
Weinberg menyatakan bahwa frekuensi gen dalam populasi dapat tetap distabilkan dan tetap
berada dalam keseimbangan dari satu generasi. Syarat terjadinya prinsip ini adalah:
a. perkawinan secara acak,
b. tidak ada seleksi alam,
c. jumlah populai besar,
d. tidak terjadinya mutasi maju atau surut,
e. tidak ada migrasi.


2. Uraikan tentang asal usul sel prokariotik
Jawab:

Asal-Usul Prokariotik
Kehidupan dimuka bumi ini tidak muncul secara instan, namun dibentuk
melalui proses evolusi yang sangat panjang. Secara garis besar terdapat
dua tipe sel yaitu prokariot dan eukariot. Organisme prokariot dianggap
organisme tertua di bumi ini karena strukturnya paling primitif.
Menurut para ahli evolusi, berjuta-juta tahun yang lalu terdapat monomermonomer organik seperti air, gas hidrogen, gas amonia, gas metana yang
bergabung menjadi polimer organik atau protenoid. Protenoid akan
menjadi protobion, dimana protobion ini merupakan bahan dasar
pembentuk sel purba atau disebut progenot. Semua makhluk hidup yang
hidup saat ini merupakan hasil perkembangan sel purba ini. Progenot atau
sel purba akan berkembang menjadi kelompok sel prokariotik purba
seperti Archeabacteria.
Archeabacteria merupakan kelompok bakteri yang hidup pada kondisi
ekstrim. Kelompok sel ini memiliki dinding sel dengan berbagai jenis
protein, pigmen fotosintesis berupa bakteriorodopsin, dan mampu
menghasilkan ATP sendiri.
Organisme prokariotik muncul dengan proses yang sangat panjang,

dimulai dari molekul tak hidup yang berpolimer membentuk gabungan
molekul yang sangat kompleks. Hal itu dapat terjadi, karena keadaan

.

bumi pada saat itu berbeda dengan sekarang. Kadar gas oksigen masih
minim, banyak petir, kadar karbon dioksida yang tinggi, aktivitas vulkanik,
hantaman meteor, dan radiasi sinar UV yang sangat tinggi dibandingkan
dengan keadaan bumi saat ini. Oleh karena itu, lingkungan pada kondisi
dulu dapat memungkinkan terbentuknya kehidupan. Namun, masih
banyak perdebatan mengenai asal-usul kehidupan di bumi.
Struktur Sel Prokariotik
Prokariotik meliputi archaebakteria (bakteri purba) dan eubakteria (bakteri
modern/bakteri sejati) yang beranggotakan bakteri, mikoplasma dan alga hijaubiru. Ukuran sel prokariotik berkisar antara 0,5 -3 mm. Struktur umum sel
prokariotik yang diwakili oleh bakteri berturut-turut mulai dari luar ke dalam
adalah dinding sel, membran sel, mesosom, sitoplasma, ribosom dan materi inti
(DNA
dan
RNA).
Dinding sel bakteri berfungsi untuk menahan tekanan osmotic sitoplasma,

sehingga sel tidak mudah pecah akibat masuknya air kedalam sel, dinding sel
bakteri tersusun atas peptidoglikan atau mukopepetida yang dapat
dipergunakan sebagai dasar penggolongan bakteri menjadi dua golongan , yaitu
bakteri gram positif dan bakteri gram negative. Pada bajteri gram positif, hamper
90% komponen dinding selnya tersusun atas peptidoglikan, sedangkan pada
bakteri gram negative berkisar antara 5 – 20%.
Selaput sitoplasma atau membran sel bakteri berfungsi dalam seleksi dan
pengangkutan larutan ke dalam sel; berperan dalam transfer elektron dan
fosforilasi oksidatil; pada bakteri aerob berperan dalam pengeluaran enzim
hidrolitik; sebagai tempat enzim dan molekul pembawa yang berfungsi dalam
biosintesis DNA, polimer dinding sel dan lipid selaput
Komponen utama membran sel tersusun atas lipid dan protein atau
lipoprotein. Membran sel bakteri dan sianobakteri membentuk lipatan ke dalam
yang dinamakan mesosom. Pada beberapa bakteri, mesosom berperan dalam
pembelahan sel. Sedangkan pada sianobakteri, mesosom berfungsi sebagai
kompleks fotosintetik yang mengadung pigmen fotosintesis.
Di dalam sitoplasma terdapat kurang lebih 20.000 - 30.000 ribosom yang
tersusun atas RNA dan protein. Ribosom merupakan tempat sintesis protein.
Ribosom prokariotik tersusun atas sub unit kecil dan sub unit besar yang
berukuran 30 S dan 50 S (Svedberg). Pada saat proses transaksi, kedua sub unit
ini bersatu untuk menjalankan fungsinya. Di dalam sitoplasma juga terdapat
molekul protein dan enzim yang digunakan dalam setiap reaksi kimia di dalam
sitoplasma. Bakteri juga menyimpan cadangan makanan di sitoplasma dalam
bentuk granula-granula tidak larut air. Materi genetik sel prokariotik membentuk
suatu struktur yang dinamakan nukleoid, merupakan kromosom tunggal. Antara
materi inti dengan sitoplasma tidak terdapat pembatas atau tidak memiliki
membrane inti. Sel prokariotik mengandung sejumlah kecil DNA dengan total
panjang antara 0,25 mm sampai 3 mm yang mampu mengkode 2000 – 3000
protein.

3. Uraikan tentang asal usul ekariotik!
Jawab:

ASAL-USUL SEL EUKARIOTIK

Bukti-bukti fosil menunjukkan bahwa sel prokariotik yang ada dalam batubatuan telah berumur sekitar 3,5 milyar tahun. Sel prokariotik dan eukariotik
memiliki berbagai kesamaan sifat, misalnya seperti kesamaan kode informasi
genetic, enzim, dan jalur metabolisme. Sekitar tahun 1970, diyakini bahwa selsel eukariotik berevolusi dari sel-sel prokariotik melalui suatu proses evolusi
perlahan-lahan, yaitu organel pada sel prokariotik perlahan-lahan berkembang
menjadi lebih kompleks. Konsep ini berubah setelah penemuan Lynn Margulis
dari Universitas Boston. Margulis membuktikan sebuah teori, yaitu organelorganel sel tertentu pada sel eukariotik, terutama mitokondria dan kloroplas
berasal dari sel prokariotik yang berukuran kecil.
PROKARIOTIK
Sel prokariotik adalah sel yang belum mempunyai inti sejati. Ciri-ciri sel
prokariotik adalah bahan genetik (DNA) tidak terstruktur dalam bentuk nucleus,
DNA terdapat pada nukleoid yang tidak diselubungi oleh membran.
SEL EUKARIOTIK
Sel eukariotik adalah sel yang mempunyai inti sel sejati.
Struktur Sel Eukariotik
Sel eukariotik biasanya merupakan penyusun struktur makhluk hidup
multi seluler. Sel eukariotik tersusun atas membrane sel, sitoplasma, nukleus,
sentriol, retikulum endoplasma, ribosom, komplek golgi, lisosom, badan mikro,
mitrokondria, mikrotubulus dan mikro filamen. Organelorganel di dalam sel
memiliki peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup sel tersebut.
Setiap organel di dalam sel memiliki fungsi yang berbeda - beda.
Membran sel
Struktur terluar sel berupa membran sel. Membrane tersusun atas lapisan
lipoprotein (gabungan antara lemak dan protein pada membran sel darah merah,
50%lemak-50% protein).
Sitoplasma

Cairan yang terdapat dalam sel dan terletak di luar inti sel. Cairan yang terdapat
di inti sel disebut nukleoplasma. Matrik sitoplasma terdapat dalam lingkungan
dalam sel. Matrik sitoplasma berfungsi mengatur kekentalan sitoplasma,
pembentukan benang spindel, pembentukan berbagai serabut (mikrotubulus,
filamen, myofibril).
Organel sel
a.

Mitokondria (terdapat di semua sel eukariotik)- berfungsi sebagai pembuat dan
pemberi energi

b.

Peroksisom (badan mikro)Peroksisom dan glikosom berasosiasi membentuk
badan mikro (struktur serupa dengan lisosom). Terletak di dekat mitokondria
atau kloroplas. Berfungsi menghasilkan enzim katalase (berfungsi menguraikn
peroksida hydrogen)

c.

Mikrotubulus (berfungsi untuk membentuk silia, sentriol dan benang-benang
spindel)

d.

Mikrofilamen (tersusun atas untaian protein globular,protein kontraktil.
Bersama myosin menghasilkan kontraksi)

e.

Nucleus (inti sel, tempat berlangsung sintesis molekul RNA)

f.

Retikulum Endoplasma RE kasar(permukaan melekat pada ribosom)Re
halus(tidak terdapat ribosom.Fungsi: detoksifikasi, mengangkut golgi komplek,
melaksanakan oksidasi awal lemak, menyusun fosfolipid, gilkolipid, dll)

g.

Aparatus Golgi (kumpulan sisternae, yang terletak di sel tumbuhan-diktiosom.
Dapat membentuk lisosom)

h.

Ribosom (fungsi utama, mensintesis protein)Ribosom yang menempel 1
dengan yang lain disebut polisom, diikat oleh mRNA.

i.

Lisosom (berfungsi untuk pencernaan, menghasilkan antibody)Lisosom
primer,memproduksi sel yang belum aktif. Berfungsi sebagai vakuola
makanan)Lisosom sekunder,terlibat dalam kegiatan mencerna. Berfungsi sebagai
autofagosom.

j.

Kloroplas (plastisida yang
berlangsungnya fotosintesis)

k.
l.

m.

mengandung

pigmen

hijau-klorofil.

Tempat

Sentrosom
Dinding sel (tersusun atas selulosa dan devirat-deviratnya. Berfungsi untuk
menjaga bentuk sel agar tetap dan sebagai proteksi sel terhadap gangguan
mekanis)
Vakuola Vakuola kontraktilVakuola non-kontraktil

Sel Eukariotik memiliki membran nukleus dan sistem endomembran.
Berikut struktur sel eukariotik:
1. Sel tumbuhan terdiri dari: nukleus, RE kasar, RE halus, ribosom, kompleks
golgi, lisosom, membran plasma, mikrotubulus, mikrofilamen, mitokondria,
badan mikro, kloroplas, vakuola, dinding sel.
2. Sel hewan terdiri dari: (membran nukleus, nukleoplasma+DNA, nukleolus)
nukleus, vesikula, lisosom, RE kasar, RE halus, kompleks golgi, vesikula, sentriol,
mitokondria, membran plasma, mikrofilamen, mikrotubulus.
diantara dua jenis sel yang secara struktural berbeda, sel prokariotik dan sel
eukariotik. Hanya bakteri dan arkhea; alga hijau biru yang memiliki sel
prokariotik. Sedangkan protista, tumbuhan, jamur dan hewan semuanya
mempunyai sel eukariotik

Dokumen yang terkait

Konstruksi Media tentang Kontroversi Penerimaan Siswa Baru di Kota Malang (Analisis Framing pada Surat Kabar Radar Malang Periode 30 Juni – 3 Juli 2012)

0 72 56

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN PEMBENTUKAN CITRA POSITIF RUMAH SAKIT Studi pada Keluarga Pasien Rawat Jalan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tentang Pelayanan Poliklinik

2 56 65

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisa studi komparatif tentang penerapan traditional costing concept dengan activity based costing : studi kasus pada Rumah Sakit Prikasih

56 889 147

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

Persepsi para guru tentang perpajakan dan pemotongan pajak penghasilan orang pribadi atas dana bantuan operasional sekolah (studi kasus SDN dan SMPN se-Jakarta Barat)

2 46 99

Makna Kekerasan Pada Film Jagal (The Act Of Killing) (Analisis Semiotika Roland Barthes pada Film Dokumenter "Jagal (The Act of Killing)" tentang Pembunuhan Anti-PKI pada Tahun 1965-1966, Karya Joshua Oppenheimer)

17 109 98

Rancangan media informasi tentang makanan tradisional Peyeum Bandung

5 77 1

makalah Geografi tentang Bintang

0 8 4

Politik Hukum Pembaharuan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Kajian Pasal 74 beserta Penjelasannya)

0 1 22