METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Pekerjaan P
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan
Kegiatan
Lokasi
:
:
:
Pembangunan PSD Perumahan
Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat
Jalan Tani RT. 30 Desa Berambai
A. RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Berikut ini adalah tahapan pekerjaan yang akan dilakukan dalam proyek ini :
1. UMUM
2. PEKERJAAN JALAN
B. METODE PELAKSANAAN
A. UMUM
a. Mobilisasi Tenaga Kerja
Sebelum melaksanakan pekerjaan, persiapan yang harus dilakukan dalam
proyek adalah mempersiapkan tenaga kerja yang profesional yang diperlukan
dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan. Selain dari pekerjapekerja
lapangan, dalam pelaksanaannya juga harus mempersiapkan staf pengawas
lapangan baik dari proyek itu sendiri, konsultan, maupun kontraktor.
b. Mobilisasi Peralatan
Dalam pelaksanaan pekerjaan penyedia fasilitas fasilitas yang berfungsi dapat
mendukung terlaksananya dan kelancaran kegiatan proyek mutlak diperlukan.
Oleh karena itu alatalat berat digunakan sebagai salah satu fasilitas dalam
pekerjaan dapat menunjang kelancaran dan terlaksananya kegiatan
pelaksanaan pekerjaan di lokasi proyek, mulai dari tahap pelaksanaan sampai
akhir tahap pelaksanaan. Alatalat berat tersebut harus disesuaikan dengan
jenis pekerjaan, kondisi lapangan dan kemampuan pekerjaan yang mampu
dilaksanakan, dimana sejumlah alat berat perlu dikoordinasikan dengan
secermat mungkin untuk mendapatkan efisiensi pekerjaan yang sebaik
baiknya.
B. PEKERJAAN JALAN
B.1 Pekerjaan Agregat kelas B
1. Persyaratan
a. Toleransi Dimensi
Elevasi permukaan
Elevasi permukaan lapis akhir harus sesuai dengan Gambar Rencana,
dengan toleransi dibawah ini :
Ketidakrataan Permukaan Pada permukaan semua Lapis Pondasi
Agregat tidak boleh terdapat ketidakrataan yang dapat menampung
air, dan punggung permukaan (camber) harus sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam Gambar Rencana.
Ketebalan Lapis Pondasi Agregat
Tebal total minimum tidak boleh kurang satu sentimeter dari tebal
yang disyaratkan.
Tebal minimum tidak boleh kurang satu sentimeter dari tebal yang
disyaratkan.
Penyimpangan Kerataan Permukaan.
Pada permukaan Lapis Pondasi Agregat Kelas B disiapkan untuk
lapisan resap pengikat atau pelaburan permukaan, setelah semua
bahan yang lepas dibersihkan, penyimpangan maksimum kerataan
permukaan yang diukur dengan mistar lurus sepanjang 3 m,
diletakkan sejajar atau melintang sumbu jalan, maksimum satu
sentimeter.
b. Bahan
Sumber Bahan
Bahan Lapis Pondasi Agregat harus dipilih dari sumber yang disetujui
Konsultan pengawas dan Direksi Teknis.
Kelas Lapis Pondasi Agregat
Lapis Pondasi Atas harus terdiri dari Agregat Kelas B.
Fraksi Agregat Kasar
Agregat kasar (tertahan pada ayakan 4,75 mm) harus terdiri dari
partikel yang keras dan awet. Agregat kasar Kelas B yang berasal dari
batu kali harus 65 % mempunyai paling sedikit dua bidang pecah.
Fraksi Agregat Halus
Agregat halus (lolos ayakan 4,75 mm) harus terdiri dari partikel pasir
atau batu pecah halus.
Sifatsifat Bahan Yang Disyaratkan
Agregat untuk lapis pondasi harus bebas dari bahan organik dan
gumpalan lempung atau bahanbahan lain yang tidak dikehendaki
Pencampuran Bahan Untuk Lapis Pondasi Agregat
Pencampuran bahan untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan
harus dikerjakan di lokasi crushing plant atau pencampur yang
disetujui, dengan menggunakan cara mekanis yang telah dikalibrasi
untuk memperoleh campuran dengan proporsi yang benar. Tidak
dibenarkan melakukan pencampuran di lapangan..
c. Peralatan
Umum
Peralatan dan mesinmesin yang digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan pada Spesifikasi ini harus disetujui oleh Konsultan Pengawas
dan Direksi Teknis dan dirawat agar supaya selalu dalam keadaan yang
memuaskan. Peralatan processing harus direncanakan, dipasang,
dioperasikan dan dengan kapasitas sedemikian sehingga dapat
mencampur agregat, air secara merata sehingga menghasilkan
campuran yang homogen, seragam yang diperlukan untuk pemadatan.
Bilamana instalasi pencampur digunakan maka instalasi pencampur
tersebut harus dikalibrasi terlebih dahulu untuk memperoleh aliran
yang menerus dari komponenkomponen campuran dengan proporsi
yang benar. Lapis pondasi agregat harus dipadatkan dengan alat
pemadat atau alat lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
Direksi Teknis.
Alat Penghampar
Alat penghampar agregat harus mampu menyebarkan bahan lapis
pondasi agregat dengan lebar dan toleransi permukaan yang diinginkan.
Pengangkutan
Dump truk dengan penutup terpal harus digunakan untuk
pengangkutan bahan ke lokasi pekerjaan. Bahan harus digelar dalam
keadaan air optimum untuk pemedatan dengan penggilas.
d. Persyaratan Kerja
Pengajuan Kesiapan Kerja
Penyedia Jasa harus mengirim secara harian halhal di bawah ini dalam
bentuk tertulis kepada Konsultan pengawas, Panitia Penerima Hasil
Pekerjaan Pekerjaan dan Direksi Teknis segera setelah selesainya setiap
pekerjaan dan sebelum persetujuan diberikan untuk penghamparan
bahan lain di atas Lapis Pondasi Agregat.
Cuaca Yang Diijinkan Untuk Bekerja
Lapis Pondasi Agregat tidak boleh ditempatkan, dihampar, atau
dipadatkan sewaktu turun hujan, dan pemadatan tidak boleh dilakukan
setelah hujan atau bila kadar air bahan tidak berada dalam rentang yang
ditentukan.
Pengendalian Lalu Lintas
Pengendalian Lalu Lintas harus memenuhi ketentuan Pemeliharaan dan
Pengaturan Lalu Lintas.
2. Pengendalian mutu
Pemborong diwajibkan meyerahkan contoh (sample) dari material yang akan
dipakai, untuk mendapat persetujuan. Bahan baru dapat digunakan setelah
mendapat persetujuan dari Direksi Teknis atas mutu bahan Lapis Fondasi
Agregat yang diusulkan,
B.2. Pekerjaan Telford
(1) Sumber Material
Material Lapis Pondasi (Telford) harus dipilih dari sumber yang
disetujui konsultan supervise atau direksi teknis. Material untuk lapisan
Telford terdiri atas pasir/pasir urug, batu pinggir, batu belah dan batu
pengunci.
• Pasir
Pasir yang digunakan sebagai dasar ( bantalan) untuk meletakkan batu belah
adalah pasir bersih, pasir laut atau pasir urug yang baik dan tidak
mengandung lempung, bebas dari akar, rumput, sampah atau kotoran
lainnya. Lapisan pasir ini merupakan dasar untuk meletakkan batu belah
dengan tegak. Pasir ini harus mempunyai ukuran 95%
Pekerjaan
Kegiatan
Lokasi
:
:
:
Pembangunan PSD Perumahan
Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah Sederhana Sehat
Jalan Tani RT. 30 Desa Berambai
A. RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Berikut ini adalah tahapan pekerjaan yang akan dilakukan dalam proyek ini :
1. UMUM
2. PEKERJAAN JALAN
B. METODE PELAKSANAAN
A. UMUM
a. Mobilisasi Tenaga Kerja
Sebelum melaksanakan pekerjaan, persiapan yang harus dilakukan dalam
proyek adalah mempersiapkan tenaga kerja yang profesional yang diperlukan
dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan. Selain dari pekerjapekerja
lapangan, dalam pelaksanaannya juga harus mempersiapkan staf pengawas
lapangan baik dari proyek itu sendiri, konsultan, maupun kontraktor.
b. Mobilisasi Peralatan
Dalam pelaksanaan pekerjaan penyedia fasilitas fasilitas yang berfungsi dapat
mendukung terlaksananya dan kelancaran kegiatan proyek mutlak diperlukan.
Oleh karena itu alatalat berat digunakan sebagai salah satu fasilitas dalam
pekerjaan dapat menunjang kelancaran dan terlaksananya kegiatan
pelaksanaan pekerjaan di lokasi proyek, mulai dari tahap pelaksanaan sampai
akhir tahap pelaksanaan. Alatalat berat tersebut harus disesuaikan dengan
jenis pekerjaan, kondisi lapangan dan kemampuan pekerjaan yang mampu
dilaksanakan, dimana sejumlah alat berat perlu dikoordinasikan dengan
secermat mungkin untuk mendapatkan efisiensi pekerjaan yang sebaik
baiknya.
B. PEKERJAAN JALAN
B.1 Pekerjaan Agregat kelas B
1. Persyaratan
a. Toleransi Dimensi
Elevasi permukaan
Elevasi permukaan lapis akhir harus sesuai dengan Gambar Rencana,
dengan toleransi dibawah ini :
Ketidakrataan Permukaan Pada permukaan semua Lapis Pondasi
Agregat tidak boleh terdapat ketidakrataan yang dapat menampung
air, dan punggung permukaan (camber) harus sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam Gambar Rencana.
Ketebalan Lapis Pondasi Agregat
Tebal total minimum tidak boleh kurang satu sentimeter dari tebal
yang disyaratkan.
Tebal minimum tidak boleh kurang satu sentimeter dari tebal yang
disyaratkan.
Penyimpangan Kerataan Permukaan.
Pada permukaan Lapis Pondasi Agregat Kelas B disiapkan untuk
lapisan resap pengikat atau pelaburan permukaan, setelah semua
bahan yang lepas dibersihkan, penyimpangan maksimum kerataan
permukaan yang diukur dengan mistar lurus sepanjang 3 m,
diletakkan sejajar atau melintang sumbu jalan, maksimum satu
sentimeter.
b. Bahan
Sumber Bahan
Bahan Lapis Pondasi Agregat harus dipilih dari sumber yang disetujui
Konsultan pengawas dan Direksi Teknis.
Kelas Lapis Pondasi Agregat
Lapis Pondasi Atas harus terdiri dari Agregat Kelas B.
Fraksi Agregat Kasar
Agregat kasar (tertahan pada ayakan 4,75 mm) harus terdiri dari
partikel yang keras dan awet. Agregat kasar Kelas B yang berasal dari
batu kali harus 65 % mempunyai paling sedikit dua bidang pecah.
Fraksi Agregat Halus
Agregat halus (lolos ayakan 4,75 mm) harus terdiri dari partikel pasir
atau batu pecah halus.
Sifatsifat Bahan Yang Disyaratkan
Agregat untuk lapis pondasi harus bebas dari bahan organik dan
gumpalan lempung atau bahanbahan lain yang tidak dikehendaki
Pencampuran Bahan Untuk Lapis Pondasi Agregat
Pencampuran bahan untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan
harus dikerjakan di lokasi crushing plant atau pencampur yang
disetujui, dengan menggunakan cara mekanis yang telah dikalibrasi
untuk memperoleh campuran dengan proporsi yang benar. Tidak
dibenarkan melakukan pencampuran di lapangan..
c. Peralatan
Umum
Peralatan dan mesinmesin yang digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan pada Spesifikasi ini harus disetujui oleh Konsultan Pengawas
dan Direksi Teknis dan dirawat agar supaya selalu dalam keadaan yang
memuaskan. Peralatan processing harus direncanakan, dipasang,
dioperasikan dan dengan kapasitas sedemikian sehingga dapat
mencampur agregat, air secara merata sehingga menghasilkan
campuran yang homogen, seragam yang diperlukan untuk pemadatan.
Bilamana instalasi pencampur digunakan maka instalasi pencampur
tersebut harus dikalibrasi terlebih dahulu untuk memperoleh aliran
yang menerus dari komponenkomponen campuran dengan proporsi
yang benar. Lapis pondasi agregat harus dipadatkan dengan alat
pemadat atau alat lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
Direksi Teknis.
Alat Penghampar
Alat penghampar agregat harus mampu menyebarkan bahan lapis
pondasi agregat dengan lebar dan toleransi permukaan yang diinginkan.
Pengangkutan
Dump truk dengan penutup terpal harus digunakan untuk
pengangkutan bahan ke lokasi pekerjaan. Bahan harus digelar dalam
keadaan air optimum untuk pemedatan dengan penggilas.
d. Persyaratan Kerja
Pengajuan Kesiapan Kerja
Penyedia Jasa harus mengirim secara harian halhal di bawah ini dalam
bentuk tertulis kepada Konsultan pengawas, Panitia Penerima Hasil
Pekerjaan Pekerjaan dan Direksi Teknis segera setelah selesainya setiap
pekerjaan dan sebelum persetujuan diberikan untuk penghamparan
bahan lain di atas Lapis Pondasi Agregat.
Cuaca Yang Diijinkan Untuk Bekerja
Lapis Pondasi Agregat tidak boleh ditempatkan, dihampar, atau
dipadatkan sewaktu turun hujan, dan pemadatan tidak boleh dilakukan
setelah hujan atau bila kadar air bahan tidak berada dalam rentang yang
ditentukan.
Pengendalian Lalu Lintas
Pengendalian Lalu Lintas harus memenuhi ketentuan Pemeliharaan dan
Pengaturan Lalu Lintas.
2. Pengendalian mutu
Pemborong diwajibkan meyerahkan contoh (sample) dari material yang akan
dipakai, untuk mendapat persetujuan. Bahan baru dapat digunakan setelah
mendapat persetujuan dari Direksi Teknis atas mutu bahan Lapis Fondasi
Agregat yang diusulkan,
B.2. Pekerjaan Telford
(1) Sumber Material
Material Lapis Pondasi (Telford) harus dipilih dari sumber yang
disetujui konsultan supervise atau direksi teknis. Material untuk lapisan
Telford terdiri atas pasir/pasir urug, batu pinggir, batu belah dan batu
pengunci.
• Pasir
Pasir yang digunakan sebagai dasar ( bantalan) untuk meletakkan batu belah
adalah pasir bersih, pasir laut atau pasir urug yang baik dan tidak
mengandung lempung, bebas dari akar, rumput, sampah atau kotoran
lainnya. Lapisan pasir ini merupakan dasar untuk meletakkan batu belah
dengan tegak. Pasir ini harus mempunyai ukuran 95%