PEMANFAATAN ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DA

PEMANFAATAN ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DARI BUAH JERUK DAN MANGGIS UNTUK KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Ahkir Sekolah Sebagai Syarat Kelulusan

Disusun oleh Bloomest Jansen Chandra IX-5/3

Mohammad Reza Imansyah IX-5/21 Nicholas Limarsha IX-5/22

SMP KOLESE KANISIUS JAKARTA

SURAT PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIARISME

Kami yang bertandatangan dibawah ini:

1. Nama : Bloomest Jansen Chandra IX-5/3

2. Nama : Muhammad Reza Imansyah IX-5/21

3. Nama : Nicholas Limarsha IX-5/22

Judul Karya Tulis : Pemanfaatan Energi Listrik Alternatif dari Buah Jeruk dan Manggis untuk Kehidupan

Sehari-hari Dengan ini menyatakan bahwa kami tidak melakukan PLAGIARISME dalam

penyusunan karya tulis. Apabila pernyataan kami tidak benar, kami sanggup dijatuhkan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku

Jakarta, 17 Januari 2015

Bloomest Jansen Chandra Muhammad Reza Imansyah Nicholas Limarsha

[Type text] [Type text] 2 [Type text]

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis dengan judul :

PEMANFAATAN ENERGI LISTRIK ALTERNATIF DARI BUAH JERUK DAN

MANGGIS UNTUK KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Telah disahkan pada …………………..

Pembimbing Penguji

Ratnawati Dinoto, S.Pd Josef Trihandoko, S.Pd

Mengetahui,

Kepala SMP Kanisius

Eduard C Ratu Dopo, SJ. M.Ed. 3

KATA PENGANTAR

Pertama-tama, kami ingin haturkan ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk melaksanakan penelitian ini. Terimakasih juga kami haturkan kepada Pater Eduard Calistus Ratu Dopo, SJ, M.Ed selaku kepala sekolah SMP Kolese Kanisius yang

memberikan kesempatan untuk melaksanakan program Research Paper ini, serta Ibu Ratnawati Dinoto, S.Pd, Bapak Emilius Susilo Kardono, S.Pd dan Bapak Antonius Hastyatno, S.Pd yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan penelitian kami. Tidak lupa juga kami ucapkan terimakasih kepada orang tua kami yang juga telah membantu kami dalam proses baik pada penelitian maupun sampai pada akhir dari

research paper kami ini. Selain itu terima kasih juga kami ucapkan kepada research specialist dari The Library of Congress yang bernama T. Y. Steen, Ph.D. Lynn Saliba dan Lesley Haji-Gholam sebagai British Library Reference Services ( bagian Science Reference Team ), Ibu Susi Yusiana bagian penerima contoh, kemudian kami melanjutkan pembahasan dengan Andita Corry Pratiwi bagian penerima contoh pula, kami juga melakukan konsultasi kepada Bapak Yohanes Babtista Isharyanto, M.Pd.

Tanpa mereka semua yang telah membantu dan berperan dalam penelitian kami, penelitian ini mungkin tidak dapat dilaksanakan dengan lancar dan kami juga menyadari bahwa dalam karya ilmiah ini masih terdapat banyak sekali kekurangan yang dimiliki antara lain dari segi waktu, tenaga, serta finansial. Keterbatasan pengalaman kami yang sebelumnya tidak memahami apapun akan karya ilmiah ini, juga menjadi kendala tersendiri. Kami juga mengalami masalah yang berkaitan dengan waktu

[Type text] [Type text] 4 [Type text] [Type text] [Type text] 4 [Type text]

Disadari pula bahwa penelitian yang menghasilkan karya ilmiah ini masih memiliki banyak kekurangan dikarenakan keterbatasan kami. Maka dari itu, kami menerima segala kritikan, masukan, dan saran. Kritikan, masukan, dan saran yang diberikan akan kami gunakan untuk lebih menyempurnakan karya ilmiah yang sangat sederhana ini sehingga dapat digunakan demi kebaikan bersama.

Harapan kami selaku penulis karya ilmiah, adalah dapat memberikan literatur serta materi yang bermanfaat bagi para pembaca. Kami juga mengharapkan karya ilmiah kami bisa digunakan dalam kehidupan masyarakat secara santun, dan berharap hasil karya ilmiah ini dapat dijadikan referensi untuk karya ilmiah lanjutan dengan tema yang sama.

Penulis

MOTTO

Sebaik-baiknya Orang

Ialah yang Rela Berbagi Ilmu

'CO GITO ERGO SUM' AKU ADA KARENA AKU BERFIKIR.

Barang siapa yang memberi kemudahan kepada orang lain yang sedang mengalami kesulitan, maka Allah akan memudahkan kepadanya dunia dan akhirat.

(HR. Ibnu dari Abu Hurairah).

NON SCHOLAE SED VITAE DISCIMUS

"Kita belajar bukan untuk sekolah melainkan untuk hidup"

(Adagium)

PERFISIT QUI PERSEQUITOR “Yang berhasil adalah dia yang bertahan” (Anonim)

DEO GRATIAS “Qyukur kepada Allah” (Anonim)

[Type text] [Type text] 6 [Type text]

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ini kupersembahkan untuk:

Orang-orang yang memberikan kasih sayang dan dukungannya juga semangat dalam

menyelesaikan penelitian ini.

Teman-teman siswa SMP Kolese Kanisius seluruhnya yang telah memberikan dorongan

dan nasehat yang sangat berarti bagiku.

Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan bantuan dengan setulus hati demi

tercapainya segala tujuan.

SMP Kolese Kanisius tercinta yang telah memberikan segala ilmu yang kubutuhkan demi kemajuanku dalam menuntut ilmu di negeri ini.

ABSTRAK

Energi listrik mutlak diperlukan masyarakat di dunia dewasa ini. Pemanfaatanya tidak hanya terbatas pada penerangan saja, melainkan hampir disetiap sarana dan prasarana yang memenuhi kehidupan manusia. Sekarang ini, energi listrik alternatif kurang dimanfaatkan. Padahal, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat berlimpah. Contohnya saja buah jeruk dan manggis, buah yang tumbuh melimpah di Indonesia. Penggunaan buah-buah tersebut hanya terbatas pada makanan, padahal bisa digunakan sebagai sumber energi listrik alternatif. Pengelolahannya dapat dilakukan dengan cara yang mudah seperti baterai alami hingga yang sulit seperti bioetanol. Kedua cara tersebut memiliki potensi yang cukup signifikan dalam menjadi sumber energi listrik alternatif.

Kata kunci : buah-buah, energi alternatif, bioetanol, baterai alami

ABSTRACT

Electric energy absolutely consucted by the mankind in this world recently. The usage of it isn’t limited for the light only, otherwise the most of every electronic tool that saturate the demand of human life. Today, the alternative electric energy isn’t used to be benefit. Indonesia has many diversity resources. For the example, orange and mangosteen, which are grown abundant in Indonesia. The usage of them is only limited for the consumption, whereas it can be used for the alternative electric energy. The management can be done by the ease way such as life cell until the doleful way such as bioetanol. Those way have significant potency indeed to be source of alternative electric energy.

Key words : fruits, alternative energy, bioetanol, life cell

ABSTRAIT

L’énergie d’électrique est nécessaire par les humaines en ce monde récemment. L’électricité est untilisée non seuleume nt pour e’clairager. Mais elle est utilisée pour toutes les installation et les infrastructures pour tous le monde. Aujourd’hui, personnes utilise i’energie électrique alternative pour avoir des advantages. L’indonésia a beanconp

de ressources de la diversité . Pour examples, I’orange, le mangosteen qui sont cultivées abondante en indoné sie. L’utilisation ces fruits-là n’est limitée que pour la consommation, alors que cela peut être utilisé pour l’énergie électrique alternative. La gestion peut se tuirre par la voiede la facilité, comme cellule, de vie jusqu’à lugulbre comme bioetanol. Toutes les méthodes ont le potentiel de devenir les sources alternatives d’energie électrique

mots-clé s: les fruits, i’énergie alternative d’électricité, bioetanol, lugubre [Type text]

[Type text] 8 [Type text]

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui bersama bahwa energi listrik telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Tanpa adanya listrik, di jaman yang serba canggih ini, kehidupan manusia tidak bisa terintergrasi dalam aspek sosial, ekonomi, dan budaya. Misalkan dalam aspek sosial, jika kita tidak menggunakan energi listrik secara optimal, dapat dikatakan bahwa kita termasuk bangsa yang masih berkembang dalam hal IPTEK. Dalam aspek ekonomi, tidak adanya energi listrik berdampak pada pembiayaan untuk transisi energi selain energi listrik seperti energi yang dihasilkan dari minyak bumi, gas alam, panas bumi, dan bentuk energi lainnya yang memerlukan biaya yang besar. Dalam aspek budaya, penggunaan energi listrik menjadi suatu ketergantungan dalam kehidupan budaya masyarakat. Dari rumusan di atas, dapat disimpulkan bahwa energi listrik tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dan berdampak kepada berbagai aspek kehidupan manusia.

Secara geografis, Indonesia adalah negara yang memiliki penduduk yang cukup banyak dengan latar budaya, agama, suku, ras, dan golongan yang beranekaragam. [Type text]

[Type text] 12 [Type text]

Dilihat dari aspek sosial, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum dapat menikmati energi listrik atau tidak mau memanfaatkan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari. Selama ini, masyarakat belum bisa menggunakan energi listrik sebagaimana mestinya. Penggunaan energi listrik di masyarakat berbeda-beda, penggunaan energi listrik berbanding lurus dengan tingkat masyarakat dalam dimensi vertikal. Perbandingan ini juga berlaku antara negara maju dengan negara berkembang.

Berbicara dari aspek ekonomi, penggunaan energi listrik dapat mendorong pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Tingkat produktivitas pengadaan barang dan jasa tergantung pada penggunaan teknologi yang membutuhkan energi listrik. Teknologi tersebut dapat menggunakan sumber energi lain selain listrik, akan tetapi membutuhkan biaya, frekuensi, dan dampak penggunaan yang lebih besar.

Di sisi lain, dari aspek budaya, penggunaan energi listrik menjadi suatu ketergantungan masyarakat baik di kota maupun di daerah pelosok. Ketergantungan masyarakat kota terhadap energi listrik cenderung lebih besar daripada ketergantungan masyarakat yang tinggal di daerah pelosok. Dalam budaya masyarakat tertentu, energi listrik bahkan sama sekali tidak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya masyarakat suku Badui dan suku-suku lainnya yang berada di daerah terpencil.

Berdasarkan permasalahan dari aspek sosial, dapat dikatakan bahwa pemerataan energi listrik belum optimal. Sedangkan, berdasarkan permasalahan dari aspek ekonomi, dapat dikatakan bahwa dengan tidak digunakannya energi listrik, akan berdampak pada tingkat produktivitas ekonomi. Pada aspek budaya, permasalahan muncul ketika

Oleh karena itu, pemanfaatan dan penggunaan sumber energi alternatif sangat dibutuhkan. Dalam hal ini, kami akan memaparkan tentang pemanfaatan buah-buahan sebagai sumber energi listrik alternatif. Mengapa buah-buahan? Karena pemanfaatan buah-buahan di Indonesia, bahkan di dunia hanya terbatas pada kegiatan produksi dan konsumsi. Padahal, zat-zat yang terkandung di dalam buah tertentu, dapat digunakan sebagai sumber energi listrik alternatif. Penelitian dari pemanfaatan buah sebagai salah satu sumber energi listrik alternatif belum maksimal. Berdasarkan pemaparan di atas, kami berkeyakinan bahwa pemanfaatan buah sebagai sumber energi listrik alternatif adalah hal yang penting.

Intinya, dalam kehidupan bermasyarakat, terdapat banyak hal yang menjadi permasalahan atas penggunaan energi listrik. Secara umum, poin-poin yang latar belakangi hal – hal tersebut adalah sebagai berikut :

1. Belum terpenuhinya kebutuhan energi listrik secara merata pada seluruh golongan masyarakat

2. Biaya pengadaan energi listrik tergolong cukup mahal

3. Masyarakat belum paham terhadap penggunaan energi listrik yang optimal, efektif, dan efisien

[Type text] [Type text] 14 [Type text]

4. Ketergantungan masyarakat saat ini terhadap energi listrik cukup signifikan

5. Pemerintah dan masyarakat belum maksimal dalam pemanfaatan sumber daya alam sebagai sumber energi listrik alternatif

6. Menemukan jenis buah yang didalamnya terkandung zat yang dapat diproses menjadi sumber energi listrik alternatif yang dapat membantu kehidupan manusia

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian ini didasarkan pada perumusan masalah yang dirasa menjadi dasar dan penting diketahui serta diteliti. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Apakah buah jeruk dan manggis dapat digunakan sebagai sumber energi listrik alternatif dalam kehidupan sehari-hari?

2. Bagaimana cara memanfaatkan buah jeruk dan manggis sebagai sumber energi listrik alternatif?

1.3 Tujuan

Setiap penelitian memerlukan suatu hasil akhir yang telah direncanakan, sehingga dalam arti lain perlu diketahui pula tujuan dari penelitian ini. Penelitian mengenai energi listrik alternatif ini bertujuan untuk :

1. Menemukan sumber energi listrik alternatif yang berasal dari buah jeruk dan manggis yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Membuktikan bahwa zat-zat yang terkandung di dalam buah jeruk dan manggis dapat menghasilkan energi listrik.

3. Memberikan alternatif bagi masyarakat dalam memanfaatkan buah jeruk dan manggis sebagai sumber energi listrik alternatif yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

1.4 Pembatasan Masalah

Mengantisipasi agar kegiatan penelitian dapat berlangsung efektif dan mampu mencapai tujuan, maka penelitian dilakukan dengan batasan sebagai berikut:

1. Buah yang digunakan dalam penelitian kami adalah buah jeruk dan manggis. Jenis buah jeruk yang kami gunakan adalah jeruk pontianak dan jeruk medan. Penggunaan jeruk pontianak dan jeruk medan dikarenakan jenis jeruk tersebut sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas dan harganya yang lebih ekonomis untuk diterima masyarakat banyak. Jenis manggis yang digunakan dalam penelitian kami adalah manggis padang. Sama halnya dengan jeruk, manggis padang sudah dikenal oleh masyarakat luas dan harganya cukup ekonomis. Akan tetapi, dalam pemilihan jenis manggis, masyarakat umumnya tidak mengenali jenis-jenis dari manggis. Kedua buah

[Type text] [Type text] 16 [Type text] [Type text] [Type text] 16 [Type text]

2. Kedua buah tersebut akan diubah menjadi bioetanol dengan menggunakan kandungan alkohol dari buah jeruk dan manggis. Pertama, buah – buah tersebut diambil sarinya untuk difermentasi dengan ragi Saccharomyces cerevisiae dalam keadaan anaerob sehingga ragi tersebut dapat berfungsi maksimal. Karena menggunakan ragi, maka kandungan etanol pada kedua sari buah tersebut mungkin rendah, yaitu sekitar 15 % berdasarkan volume dari sari buah tersebut.

1.5 Manfaat

Melalui penelitian mengenai buah yang menjadi energi listrik alternatif ini, manfaat yang bisa didapatkan adalah sebagai berikut :

1. Bagi pribadi masing-masing, kami dapat melatih keterampilan menulis karya ilmiah secara sistematis dan terstruktur serta memberi kesadaran untuk menggunakan listrik secara lebih efisien. Selain itu kami juga dapat lebih mendalami dan memahami kandungan –kandungan kimia yang bisa menciptakan energi listrik dalam buah jeruk dan manggis.

2. Bagi kelompok kami, kelompok dapat melatih kerja sama serta kekompakkan dalam hal mempertahankan pendapat di kelompok. Selain itu diharapkan juga

3. Bagi masyarakat umum (di luar peneliti), penelitian serta karya ilmiah ini diharapkan dapat berguna untuk membantu masyarakat dalam menemukan sumber energi listrik alternatif yang dapat digunakan untuk kehidupan sehari- hari serta masyarakat menjadi sadar akan pentingnya kekayaan alam Indonesia yang masih dapat digunakan selain Sumber Daya Alam ( SDA ) yang tidak dapat diperbaharui.

Ketiga manfaat utama tersebut menjadi harapan kami baik dalam proses awal sampai akhir dari penelitian karya ilmiah yang dilakukan ini.

1.6 Sistematika Penyajian

Untuk dapat memberikan gambaran yang lebih rinci, maka penulisan karya ilmiah ini disusun dalam kerangka sistematis sebagai berikut:

1. BAB 1: PENDAHULUAN Terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, pembatasan masalah, manfaat, serta sistematika penyajian

2. BAB 2: LANDASAN TEORI Terdiri dari deskripsi konseptual, hasil penelitian yang relevan, dan hipotesis penelitian

3. BAB 3: METODOLOGI [Type text]

[Type text] 18 [Type text]

Terdiri dari jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, sumber data, variabel dan sampel, teknik pengambilan data, dan teknik analisis data

4. BAB 4: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Terdiri dari penelitian ionisasi dan bioetanol

5. BAB 5: PENUTUP Terdiri dari kesimpulan dan saran

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Deskripsi Konseptual

2.1.1 Pengertian energi alternatif

Di kehidupan sehari-hari, kita ketahui bersama bahwa energi listrik telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Tanpa adanya listrik, di jaman yang serba canggih ini, kehidupan manusia tidak bisa terintergrasi dalam aspek sosial, ekonomi, dan budaya. Dalam berbagai sumber, terdapat banyak definisi yang dapat dijadikan sebagai penguat dari penelitian kami, yakni:

Menurut Wikipedia, “energi alternatif adalah istilah yang merujuk kepada semua energi yang dapat digunakan yang bertujuan untuk menggantikan bahan

bakar konvensional tanpa akibat yang tidak diharapkan dari hal tersebut. 1 ” Sedangkan menurut sumber lain, yaitu Indoenergi, “energi alternatif adalah

energi yang bukan merupakan sumber energi tradisional (yaitu bahan bakar fosil

1 Wikipedia, Energi Alternatif (Jakarta,2014). [Type text]

[Type text] 20 [Type text] [Type text] 20 [Type text]

konvensional dan tradisional.

2.1.2 Pemanfaatan energi alternatif dari buah-buahan Menurut Amri Mahardhika Dhimasanti dalam Kompasiana, “energi alternatif dapat terbentuk dari jagung, ubi, singkong, kentang, bunga matahari 3 ” ,

dan buah-buahan. Menurut Syamsudin Manai dalam buku Membuat Sendiri Biodiesel , “energi alternatif dapat disimulasikan di dalam tumbuh-tumbuhan atau buah-buahan. 4 ” Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa buah-

buahan dapat dijadikan sebagai sumber energi alternatif. Berdasarkan eksperimen sains yang tertulis dalam buku IPA Fisika Gasing 3 oleh Prof. Yohanes Surya, jeruk lemon dapat menghasilkan arus listrik

dengan cara ionisasi. 5 Menurut Muh Asnoer Laagu dari indonesiamengajar.org, air jeruk nipis dapat digunakan untuk menyalakan lampu. 6 Berdasarkan

pernyataan di atas, buah jeruk dapat dimanfaatkan sebagai energi listrik alternatif.

2 Indoenergi, Pengertian Energi Alternatif (Jakarta,2013).

3 Amri Maharadihika Dhimasanti, Bensin dari Jagung Sebagai Alternatif Sumber Energi Masa Depan (Jakarta,2013)

4 Syamsudin Manai, Membuat Sendiri Biodiesel, halm.26

5 Yohanes Surya, IPA Fisika Gasing 3 (Jakarta), halm.50

6 Muh Asnoer Laagu, Tak Ada Listrik, Jeruk Pun Jadi (2012)

Menurut Dr. Is. Fatimah, buah manggis dapat menangkap sel tenaga surya yang berguna bagi daerah perdesaan sebagai energi listrik alternatif. 7

Menurut ardra.biz , limbah organik seperti kulit manggis dapat dijadikan bahan biogas sebagai pembangkit listrik. 8 Berdasarkan pernyataan di atas, buah

manggis dapat dimanfaatkan sebagai energi listrik alternatif.

2.1.3 Kandungan zat dalam buah jeruk dan manggis

Berdasarkan buku yang berjudul Ensiklopedia Buah Jeruk karangan Tim Mekarsari, “buah jeruk mengandung vitamin C, zat besi, zat kapur, fosfor, citral, dan chromatophore (pigmen warna) 9 ”. Selain zat di atas, menurut Titik Rahayu

Smanda dalam penelitiannya, buah jeruk nipis mengandung asam sitrat, asam amino, glikosida, kalsium, dan fosfor. 10 Berdasarkan pernyataan di atas, dapat

disimpulkan bahwa buah jeruk secara umum mengandung vitamin C, zat besi, zat kapur, fosfor, citral, chromatophore, kalsium, glikosida, dan asam alami lainnya.

Titik Rahayu Smanda dalam penelitiannya, menyatakan bahwa zat yang terkandung dalam buah jeruk nipis yang dapat menghasilkan arus listrik adalah asam amino, asam sitrat, glikosida, fosfor, dan senyawa kimia lainnya. 11 Peneliti

lainnya yaitu Trian Sidha, menyatakan bahwa buah jeruk dapat menghantarkan

7 Dr. Fatimah, Dr Is Fatimah, Manfaatkan Lempung dan Kulit Manggis untuk Menangkap Sel Tenaga Surya (2011)

8 Ardra, Senyawa Yang Terkandung Dalam Xanthones, Manggis (2014)

9 Tim Mekarsari, Ensiklopedia Buah Jeruk (Jakarta), halm. 24

10 Titik Raharyu Smanda, Baterai Dari Jeruk (2013)

11 Loc cit [Type text]

[Type text] 22 [Type text] [Type text] 22 [Type text]

menghasilkan energi listrik adalah senyawa asam dan mineral lainnya.

Menurut Wikipedia, buah manggis mengandung zat yang bersifat antiinflamasi dan antioksidan, kulit manggis mengandung tanin, resin, dan crystallizable mangostine (C 13

20 H 22 O 5 ).

Menurut ardra.biz , buah manggis mengandung senyawa xanthones (C 13 H 8 O 2 ) yang berguna untuk antioksidan dan

penahan radikal bebas. 14 Menurut Dr. Fatimah, penangkapan sel surya terjadi karena adanya titanium dioksida yang terkandung dalam buah manggis. 15

Berdasarkan pernyataan di atas, zat yang terkandung dalam buah manggis terdiri dari suatu senyawa yang berfungsi sebagai antioksidan, antiinflamasi, dan penahan radikal bebas, serta zat-zat organik dan bahan kimia lainnya.

Menurut ardra.biz , buah manggis dapat dijadikan sebagai biogas untuk pembangkit listrik karena merupakan senyawa organik yang mengandung zat

yang dapat teruraikan. 16 Menurut Dr. Fatimah, penangkapan sel surya terjadi karena adanya titanium dioksida yang terkandung dalam buah manggis. 17

12 Trian Shida, Laporan Praktikum Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit (2012)

13 Wikipedia, Manggis (Jakarta, 2015)

14 Ardra, Senyawa Yang Terkandung Dalam Xanthones, Manggis (2014)

15 Dr. Fatimah, Dr Is Fatimah, Manfaatkan Lempung dan Kulit Manggis untuk Menangkap Sel Tenaga Surya (2011)

16 Loc cit

17 Loc cit

Berdasarkan pernyataan di atas, zat yang terkandung dalam buah manggis yang dapat menghasilkan energi listrik adalah zat-zat organik dan titanium dioksida.

2.1.4 Ionisasi penghasil energi listrik alternatif

Menurut Wikipedia, “Ionisasi adalah proses fisik mengubah atom atau molekul menjadi ion dengan menambahkan atau mengurangi partikel bermuatan

seperti 18 elektron atau lainnya. ” Menurut Budi Suryatin dalam bukunya yang berjudul Rangkuman Lengkap Sukses Sains Fisika dan Kimia , “ionisasi adalah

peristiwa terlepasnya atau masuknya elektron pada sebuah atom. 19 ” Menurutnya juga, elektron yang berpindah hanya terjadi pada kulit paling luar. 20 Berdasarkan

pernyataan di atas, ionisasi merupakan suatu proses fisika perubahan atom atau molekul menjadi ion karena adanya perpindahan elektron yang terjadi pada kulit bagian luar suatu atom atau molekul.

Menurut Alessandro Volta dalam penelitiannya, lempeng tembaga (Cu) dan seng (Zn) yang dicelupkan kedalam larutan asam sulfat (H 2 SO 4 ) pada sebuah bejana dengan saling tidak menempel satu sama lain, kemudian dihubungkan dengan kabel tembaga, akan menghasilkan arus listrik. Menurut Sukis Wariyono dan Yani Muharomah dalam bukunya yang berjudul Mari Belajar: Ilmu Alam Sekitar: Panduan Belajar IPA Terpadu , “pada larutan elektrolit dalam elemen

volta terjadi reaksi H 2-

2 SO 4 → 8H + SO 4 , Pada kutub positif terjadi reaksi Cu +

18 Wikipedia, Ionisasi (Jakarta, 2014)

19 Budi Suryatin, Rangkuman Lengkap Sukses Sains Fisika dan Kimia (Jakarta, 2011), halm. 88

20 Ibid [Type text]

[Type text] 24 [Type text]

8H+ → polarisasi H 2 , Pada kutub negatif terjadi reaksi Zn + SO 4 → ZnQO 4 + 2e. 21 ” Berdasarkan pernyataan di atas, ionisasi terjadi pada elemen volta dimana

arus listrik mengalir dari kutub positif (tembaga) ke kutub negatif (seng) sehingga menimbulkan energi listrik alternatif. Jika digabungkan dengan pernyataan sebelum-sebelumnya mengenai buah jeruk, buah jeruk dapat menghasilkan energi listrik alternatif karena terdapat larutan asam sitrat yang

merupakan elektrolit sebagai pengganti dari asam sulfat (H 2 SO 4 ) pada elemen volta.

2.1.5 Bioetanol sebagai energi alternatif Menurut http://sarwendahs.blogspot.com , “bioetanol adalah cairan biokimia dari proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat menggunakan

bantuan mikroorganisme”. 22 Menurut Neni Minarni, Bambang Ismuyanto, dan Sutrisno dalam penelitian Pembuatan Bioetanol Dengan Bantan Saccharomyces

cerevisiae (salah satu jenis bakteri anaerob) Dari Glukosa Hasil Hidrolisis Biji Durian ( Durio zhibetinus) , bioetanol merupakan etanol yang berasal dari sumber

hayati. Bioetanol bersumber dari gula sederhana, amilum dan selulosa. Amilum yang berbentuk polisakarida dapat dihidrolisis menjadi glukosa melalui pemanasan, menggunakan katalis dan pemanfaatan enzim. Glukosa selanjutnya difermentasi menghasilkan etanol. Berdasarkan pernyataan di atas, bioetanol merupakan salah satu energi alternatif yang berbentuk cairan bening dan bisa

21 Sukis Wariyono, Ma ri Belajar: llmu Alam Sekitar: Panduan Belajar IPA Terpadu (2008), halm. 74

22 http://sarwendahs.blogspot.com , Bioetanol Bensin Dari Tanaman (2014)

Cara pembuatan bioetanol menurut Menurut Neni Minarni, Bambang Ismuyanto, dan Sutrisno dalam penelitian Pembuatan Bioetanol dengan Bantuan Saccharomyces cerevisiae Dari Glukosa Hasil Hidrolisis Biji Durian ( Durio zhibetinus) , glukosa selanjutnya difermentasi menghasilkan etanol. Fermentasi etanol merupakan aktivitas penguraian gula (karbohidrat) menjadi senyawa

etanol dengan mengeluarkan gas CO 2 , fermentasi ini dilakukan dalam kondisi anaerob atau tanpa adanya oksigen. Umumnya, produksi bioetanol menggunakan mikroba Saccharomyces cerevisiae . Mikroba ini dapat digunakan untuk konversi gula menjadi etanol dengan kemampuan konversi yang baik, tahan terhadap etanol kadar tinggi, tahan terhadap pH rendah, dan tahan terhadap temperatur tinggi. Menurut Annisa Suri, Yuniarti Yusak, dan Rumondang Bulan dalam penelitian Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Kadar Bioetanol Dari Fermentasi Glukosa Hasil Hidrolisis Selulosa Tandan Kosong Kelapa Sawit ( Elaeis guineensis Jack ) Dengan HCl 30% Menggunakan 
 Ragi Roti , pengolahan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) menjadi bioetanol pada prinsipnya sama dengan proses yang berbahan baku singkong yaitu melalui tahapan hidrolisis, fermentasi dan destilasi. Tetapi pada TKKS perlu adanya perlakuan tambahan berupa pretreatment , untuk dapat menghilangkan lignin yang dapat mengganggu proses hidrolisis selulosa. Kemudian dilanjutkan hidrolisis menggunakan enzim selulase dan dihasilkan cairan glukosa. Cairan

[Type text] [Type text] 26 [Type text] [Type text] [Type text] 26 [Type text]

C, pH 4,0 –4,5 dan kadar gula 10-18% selama 30 –72 jam dan dihasilkan bioetanol. Bioetanol kemudian didestilasi sehingga mencapai kemurnian 95 –98%. Bioetanol siap digunakan sebagai bahan bakar pada kendaraan bermotor. Penggunaanya dapat dicampur dengan bensin tetapi bisa juga 100% bioetanol apabila mesin kendaraan bermotor tersebut didesain khusus untuk bahan bakar bioetanol. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat diketahui bahwa cara pembuatan bioetanol dapat melalui dua proses yaitu hidrolisis dan fermentasi. Melalui proses fermentasi, maka cairan yang akan dibuat menjadi bioetanol masih harus melalui proses distilasi (pemisahan air dan alkohol) dan proses dehidrasi (penghilangan air).

2.2 Penelitian yang Relevan

Untuk memperkuat hipotesis penelitian kami, terdapat beberapa penelitian yang dapat dijadikan sumber referensi penelitian kami, yakni:

No. Penulis

Judul

Hasil

Didapatkan bahwa baik arus Rahman

1 Hidayat

PENGARUH PEMBERIAN

SPACE (BANTALAN)

dan tegangan dari DSSC

UNTUK MENDAPATKAN

dengan space (bantalan) adalah

KESTABILAN ARUS DAN

lebih stabil terhadap waktu.

TEGANGAN PROTOTYPE

Didapatkan bahwa DSSC

DSSC DENGAN

dengan space (bantalan)

EKSTRAKSI KULIT BUAH

mampu mendapatkan

MANGGIS (GARCINIA

ketahanan yang lebih lama

MANGOSTANA L.)

terhadap waktu

SEBAGAI DYE SENSITIZER

2 A.Praptijanto

PENGARUH DAMPAK

Secara garis besar bahan bakar

LINGKUNGAN PADA

biodiesel pada negara

BIODIESEL SEBAGAI

berkembang seperti Indonesia

sangat cocok diterapkan karena ALTERNATIF DI NEGARA didukung aspek sebagai negara

BAHAN BAKAR

BERKEMBANG

agraris di mana bahan baku

KHUSUSNYA ASIA

biodiesel mudah didapat.

TENGGARA

Keuntungan dari penggunaan biodiesel yaitu menurunkan emisi gas buang sehingga baik bagi lingkungan serta dapat mengurangi ketergantungan

atau bahkan mungkin dapat menggantikan bahan bakar

[Type text] [Type text] 28 [Type text] [Type text] [Type text] 28 [Type text]

3 Tim Peneliti FERMENTASI ALKOHOL Konsentrasi gula yang Fakultas

DARI CAIRAN BUAH diberikan belum menunjukan Pertanian

JERUK DAN NANAS konsentrasi yang maksimal, Universitas

karena dari hasil penelitian ini Tanjungpura

dengan kenaikan kadar gula yang digunakan atau efisiensi penggunaan kadar gula masih

cenderung meningkat

4 Titik Rahayu BATERAI DARI JERUK Jeruk nipis dapat mengalirkan Smanda

NIPIS

arus listrik karena mengandung senyawa kimia seperti asam sitrat,asam amino, glikosida,kalsium. Fosfor, dan lain-lain. Jeruk nipis banyak sekali kandungan dan manfaat yang berguna untuk kesehatan

kita. Selain itu jeruk nipis mengandung unsur kimia.

Unsur kimia yang terdapat pada jeruk nipis dapat

Kadar sari larut etanol sebesar Pasaribu,

5 Fidayani

UJI EKSTRAK ETANOL

20,14%. Penetapan kadar sari Panal

KULIT BUAH MANGGIS

larut etanol untuk mengetahui Sitorus, dan

( Garcinia mangostana L .)

kadar sari yang larut dalam Saiful Bahri KADAR GLUKOSA DARAH

TERHADAP PENURUNAN

pelarut polar baik senyawa polar maupun non polar.

Pada sirup glukosa untuk Minarni,

6 Neni

PEMBUATAN BIOETANOL

selang 0-3 M HCl pada proses Bambang

DENGAN BANTUAN

Saccharomyces cerevisiae hidrolisis dapat disimpulkan Ismuyanto,

bahwa semakin tinggi Sutrisno

DARI GLUKOSA HASIL

HIDROLISIS BIJI DURIAN

konsentrasi HCl maka kadar

[Type text] [Type text] 30 [Type text]

( Durio zhibetinus )

glukosa yang dihasilkan akan semakin meningkat, sedangkan peningkatan konsentrasi HCl di

atas 3 M akan menyebabkan kadar glukosa stasioner atau

menurun. Proses fermentasi dengan peningkatan pH, tidak menghasilkan etanol yang berbanding lurus dengan peningkatan pH, namun terdapat titik optimum pH dari perubahan glukosa menjadi etanol yaitu pada pH 4.

7 Annisa Suri, PENGARUH LAMA Kadar selulosa yang diperoleh Yuniarti

FERMENTASI TERHADAP dari hasil isolasi selulosa Yusak,

KADAR BIOETANOL DARI tandan kosong kelapa sawit Rumondang

FERMENTASI GLUKOSA adalah 24,1298 % dan kadar Bulan

HASIL HIDROLISIS glukosa yang diperoleh dari SELULOSA TANDAN

hasil hidrolisis selulosa tandan

KOSONG KELAPA SAWIT kosong kelapa sawit dengan

( Elaeis guineensis Jack )

HCl 30 % adalah sebesar

DENGAN HCl 30%

17,1051 % yang dianalisa

MENGGUNAKAN 
 RAGI

dengan menggunakan metode

ROTI

Nelson Somogyi dan kadar bioetanol tertingi diperoleh

pada lama fermentasi 6 hari dan dengan penambahan ragi 6 gram yaitu sebesar 7,3922 %

2.3 Hipotesis

Berdasarkan teori-teori yang diperoleh dari berbagai sumber dan berbagai penelitian yang relevan, dapat diperkirakan hasil dari penelitian ini antara lain:

1. Buah jeruk dan manggis dapat dimanfaatkan sebagai energi listrik alternatif dalam kehidupan sehari-hari. Ekstrak buah jeruk dan manggis dapat dijadikan bioetanol sebagai sumber untuk menghasilkan energi listrik alternatif.

2. Di dalam buah jeruk dan manggis, terdapat zat-zat kimia yang dapat dijadikan sebagai sumber energi listrik alternatif. Selain itu, melalui proses kimiawi yaitu ionisasi, zat dalam buah jeruk dan manggis dapat menghasilkan energi listrik alternatif.

[Type text] [Type text] 32 [Type text]

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, eksperimen adalah percobaan yang bersistem dan berencana (untuk membuktikan kebenaran suatu teori dan sebagainya). Sistem dan rencana dari suatu eksperimen bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu secara ilmiah. Oleh karena itu, penelitian ini adalah penelitian eksperimen untuk menguji kebenaran teori tentang zat-zat yang terkandung dalam buah jeruk dan manggis yang dapat menghasilkan energi listrik alternatif.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1 Waktu penelitian Penelitian ini berlangsung selama dua bulan dari pertengahan bulan Oktober sampai dengan ahkir bulan November, kemudian dilanjutkan pada pertengahan bulan Desember 2014 dan diselesaikan pada bulan Januari 2015 karena adanya ulangan umum akhir semester ganjil.

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. Tujuan waktu pelaksanaan penelitian ini dikarenakan kegiatan yang begitu padat pada waktu-waktu sebelum dan sesudahnya. Oleh karena itu, secara umum penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 hingga Januari 2015.

3.2.2 Tempat penelitian Dalam penelitian ini, kami melakukan eksperimen di dua tempat, yakni:

a. Sebagai tempat penelitian energi listrik alternatif dari bioetanol, kami melakukan penelitian di Balai Besar Industri Agro (BBIA) yang terletak di Jalan IR. Haji Juanda No.11, Jawa Barat. Kami melakukan penelitian di BBIA karena disana terdapat alat penelitian yang lengkap untuk meneliti cara fermentasi buah- buahan menjadi alkohol sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bioetanol.

b. Sebagai tempat penelitian energi listrik alternatif dari ionisasi, kami menggunakan salah satu rumah dari anggota kami yang terletak di Villa Permata Gading, Blok C No.69, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dikarenakan penelitian ini hanyalah penelitian yang sangat sederhana, kami tidak menggunakan tempat penelitian khusus. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini juga masih sederhana, sehingga memungkinan untuk meneliti di rumah secara optimal.

[Type text] [Type text] 34 [Type text]

3.3 Sumber Data

Data dari penelitian kami diambil dari berbagai eksperimen yang telah kami lakukan dalam rangka membentuk sumber energi listrik alternatif, namun, untuk penunjangnya, kami mengambil beberapa sumber data yang diambil dari berbagai pustaka. Oleh karena itu, sumber data dari penelitian ini antara lain:

1. Sumber eksperimen

a. Penelitian bioetanol di Balai Besar Industri Agro

b. Penelitian ionisasi sederhana yang dibuat di rumah

2. Sumber pustaka Buku-buku, penelitian yang relevan, dan refrensi-refrensi yang diambil dari internet

3.4 Variabel dan Sampel

3.4.1 Variabel penelitian Variabel dari penelitian ini ada 3, yaitu:

a. Variabel bebas, yaitu buah jeruk dan manggis

b. Variabel terikat, yaitu energi listrik alternatif

c. Variebel kontrol, yaitu bioetanol dan ionisasi

3.4.2 Sampel penelitian

Sampel dari penelitian ini ada 2 macam, yakni:

a. Untuk penelitian bioetanol, kami menggunakan beberapa buah jeruk medan dan manggis pontianak yang kami beli di salah satu tukang buah yang berdagang di daerah Citra, Jakarta Barat

b. Untuk penelitian ionisasi, kami menggunakan 5 buah jeruk pontianak yang kami beli di salah satu tukang buah yang berdagang di dekat daerah Tugu Perjuangan, Kelapa Gading, Jakarta Utara

3.5 Teknik Pengambilan Data

Dalam mengumpulkan data yang mendukung penelitian, dilakukan eksperimen dengan urutan sebagai berikut:

1. Menganalisis kandungan dalam buah jeruk melalui proses ionisasi dan pemanfaatan bagian –bagian dari buah–buahan tersebut seperti bagian kulit dan daging buah itu untuk dibuat menjadi bioetanol.

2. Proses perubahan zat-zat yang terkandung dalam buah jeruk dan manggis untuk menghasilkan sumber energi listrik alternatif:

a. Ionisasi Berdasarkan teori yang sudah ada, buah jeruk dapat menghasilkan energi listrik alternatif dengan menggunakan metode elemen volta. Oleh karena itu, buah jeruk yang digunakan akan dilakukan

[Type text] [Type text] 36 [Type text] [Type text] [Type text] 36 [Type text]

b. Bioetanol Berdasarkan teori yang sudah ada, buah jeruk dan manggis dapat dijadikan sebagai bioetanol melalui proses fermentasi. Buah jeruk dan manggis yang akan diteliti, dilakukan metode fermentasi seperti pembuatan minuman beralkohol. Setelah proses fermentasi dilakukan, akan diketahui kandungan alkohol yang merupakan bioetanol.

3.6 Teknik Analisis Data

1. Data kasar Pertama, kami mengumpulkan data –data yang sudah kami persiapkan sebelumnya. Data –data ini kami cocokkan dengan data –data dari sumber–sumber lain yang sudah kami ketahui baik dari penelitian yang relevan maupun buku –buku lainnya. Data tersebut akan menjadi patokan bagi teori-teori yang sudah mapan sebelumnya. Selain itu, data-data tersebut dibuat laporan ilmiahnya sehingga mudah dikelola.

2. Klasifikasi data

Setelah semua data diperiksa, maka data –data tersebut diklasifikasikan. Kami mengklasifikasi data tersebut menjadi data narasi yang dibagi menjadi 2 bagian. Pada bagian pertama berisi data-data yang berkaitan dengan proses ionisasi buah jeruk dan manggis sebagai sumber energi listrik alternatif. Pada bagian kedua berisi data-data yang berkaitan dengan pembuatan bioetanol dari buah jeruk dan manggis sebagai sumber energi listrik alternatif.

[Type text] [Type text] 38 [Type text]

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Seperti yang sudah dipaparkan di dalam BAB 2, metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik alternatif dari buah jeruk dan manggis adalah dengan cara ionisasi dan pembuatan bioetanol. Kedua metode ini dilakukan dengan cara yang berbeda –beda antara buah jeruk dan manggis seperti yang akan dibahas dalam bab ini.

4.1 Metode Energi Listrik Alternatif dengan Proses Ionisasi

Dalam penggunaan metode ionisasi, percobaan ini menggunakan metode elemen volta yang dikemukakan oleh Alessandro Volta. Percobaan tersebut dilakukan dengan menggunakan bahan dasar berupa jeruk sebagai pengganti dari

elektrolit elemen volta sendiri, yakni asam sulfat (H 2 SO 4 ). Hasil dari percobaan ini berupa baterai alami yang merupakan sumber energi listrik.

4.1.1 Alat dan bahan percobaan

a. 3 buah jeruk nipis, jeruk lemon, atau jeruk sunkis

b. Logam-logam sebagai elektroda (kutub):

1. 3 batang lempeng tembaga (Cu) sebagai anoda (kutub positif)

2. 3 batang lempeng seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif)

c. Kabel tembaga sebagai konduktor (penghantar arus listrik)

d. 1 buah lampu LED

e. Alat-alat pembantu:

1. Selotip, lakban atau penjepit

2. Gunting atau cutter

Gambar 1 Alat dan Bahan Pembuatan Baterai Alami

Gambar 2 Jeruk Gambar 3 Seng [Type text]

[Type text] 40 [Type text]

Gambar 4 Tembaga Gambar 5 Kabel Tembaga

Gambar 6 Lampu LED Gambar 7 Cutter

Gambar 8 Gunting

Gambar 9 Penjepit

4.1.2 Langkah-langkah percobaan

1. Lempeng tembaga dan seng masing-masing ditancapkan ke masing- masing jeruk nipis (Ukuran tembaga dan seng disesuaikan)

2. Lempeng seng yang sudah tertancap dihubungkan dengan lempeng tembaga pada jeruk yang lain menggunakan kabel tembaga dan diulang ke semua jeruk dengan menggunakan struktur rangkaian seri

3. Diantara seng pada jeruk pertama dan tembaga pada jeruk terahkir, dihubungkan dengan menggunakan kabel tembaga dan dihubungkan dengan lampu LED dalam rangkaian seri

4. Pada jenis buah jeruk yang lain juga dilakukan dengan menggunakan metode yang sama

Gambar 10 Jeruk Ditusuk Gambar 11 Penempelan Kabel

Gambar 12 Susunan Jeruk Gambar 13 Baterai Alami Dari hasil percobaan ini, lampu LED akan menyala. Hal ini dikarenakan adanya sumber energi listrik. Sumber energi listrik yang dimaksudkan ialah elemen volta yang dibuat secara alami menggunakan jeruk sebagai elektrolitnya. Elektrolit

asam sitrat (CH 2 (COOH)*COH(COOH)*CH 2 (COOH)). Elektrolit tersebut akan bereaksi dengan logam (tembaga dan seng) sehingga menyebabkan adanya ionisasi antara

[Type text] [Type text] 42 [Type text] [Type text] [Type text] 42 [Type text]

Reaksi pada asam sitrat

CH +

2 (COOH)*COH(COOH)*CH 2 (COOH)  3H + CH 3- 2 (COO)*COH(COO)*CH 2 (COO)

Reaksi pada tembaga Cu + 3H  Cu + 3H (Tembaga tidak bereaksi dengan atom asam)

Reaksi pada seng

Zn + CH 2 (COO)*COH(COO)*CH 2 (COO)  ZnCH 2 (COO)*ZnCOH(COO)*ZnCH 2 (COO)

Ionisasi antara tembaga dan seng dengan elektrolit jeruk terus berlangsung hingga beda potensial antara keduanya menjadi sama. Syarat dari adanya arus listrik adalah beda potensial antara kedua titik. Logam tembaga dan seng memiliki beda potensial yang berbeda-beda. Dari proses ionisasi pada percobaan ini, arus listrik mengalir dari benda yang berpotensial tinggi atau kutub positif (tembaga) ke benda yang berpotensial rendah atau kutub negatif (seng). Aliran arus berlangsung hingga menyebabkan tidak ada lagi beda potensial antara kedua titik. Ketika sudah tidak ada arus listrik, ionisasi antara kedua titik sudah tidak lagi berlangsung sehingga menyebabkan tidak adanya lagi energi yang dihasilkan oleh sumber arus listrik tersebut.

Hal tersebut dibuktikan dengan pernyataan fisika yang memberikan fakta bahwa energi yang dihasilkan berbanding lurus dengan beda potensial dan kuat arus listrik. Oleh karena energi listrik yang dihasilkan karena adanya proses ionisasi ini dihasilkan dari energi kimia, maka energi listrik yang dihasilkan dinamakan elektrokimia.

Setiap jenis asam pasti memiliki atom hidrogen (H). Tembaga (Cu) tidak bisa menyatu dengan atom hidrogen sehingga menimbulkan polarisasi, yaitu terbungkusnya kutub tembaga oleh gas hidrogen (ditandai dengan munculnya gelembung –gelembung di sekitar tembaga) sehingga menyebabkan arus listrik menjadi terhambat. Oleh karena itu, tembaga yang sudah mengalami polarisasi harus diamplas agar atom hidrogen yang menempel pada batang tembaga.

Kami juga telah mencoba metode ionisasi ini pada manggis, namun hasilnya gagal (lampu tidak menyala). Hal ini dikarenakan tidak adanya elektrolit pada manggis tersebut sehingga tidak ada arus listrik.

4.2 Metode Energi Listrik Alternatif dengan Bioetanol

Untuk menghasilkan bioetanol, diperlukan perlakuan –perlakuan khusus pada kandungan zat buah –buah tersebut terutama zat gula baik glukosa, fruktosa, dan lain-lain. Perlakuan dalam hal ini dapat dilakukan dengan melakukan fermentasi pada gula untuk diubah menjadi alkohol yang nantinya dapat digunakan sebagai bioetanol. Kami harus berusaha cukup keras untuk mencari

[Type text] [Type text] 44 [Type text] [Type text] [Type text] 44 [Type text]

Sebagian besar dari lembaga tersebut tidak mengetahui dan tidak bisa mengetes kadar gula dari kedua buah tersebut. Balai Besar Industri Agro bisa mengetes kandungan gula, namun mereka ragu apakah pengetesan kandungan gula bisa dilakukan pada buah. Dari Perpustakaan Diknas kami mendapat informasi mengenai alkohol. Kami telah berusaha dengan menghubungi research specialist dari The Library of Congress yang bernama T. Y. Steen, Ph.D. dan beliau mengatakan bahwa perpustakaan mereka memiliki banyak literatur dan buku –buku yang bisa dijadikan panduan dasar namun sayangnya mereka hanya menyediakan hard copy yang berada di Amerika walaupun beliau telah mengirimkan kami sejumlah judul –judul baik dari tesis ataupun disertasi ataupun manuscript . Lynn Saliba dan Lesley Haji-Gholam sebagai British Library Reference Services (bagian Science Reference Team ) memberitahu kepada kami untuk menghubungi lebih lanjut kepada beberapa penerbit seperti SPRINGER

Akhirnya kami memutuskan untuk menguji glukosa di Balai Besar Industri Agro, Bogor. Sebelumnya kami sudah menelepon Ibu Susi Yusiana, bagian penerima contoh. Lalu kami pergi menuju Bogor untuk melanjutkan pembahasan dengan Ibu Andita Corry Pratiwi, bagian penerima contoh mengenai uji kandungan glukosa. Beliau mengatakan bahwa apabila buah tersebut belum difermentasi maka kandungan etanolnya kemungkinan besar negatif (tidak mengandung alkohol). Maka dari itu kami melakukan uji glukosa pada manggis dan jeruk sesuai dengan pernyataan dari literatur “Pembuatan Bioetanol Dengan Bantuan Saccharomyces cerevisiae Dari Glukosa Hasil Hidrolisis Biji Durian ( Durio zhibetinus (” bahwa bioetanol dapat berasal dari kandungan glukosa (glukosa difermentasi menjadi etanol). Hasil tes uji glukosa ini akan kami dapat tanggal 20 sampai dengan 27 Januari 2015. Kami melakukan uji glukosa ini seharga Rp.497.000,00. Dari glukosa ini maka kita akan mengetahui kemungkinan kadar etanol yang dapat dihasilkan.

Ada dua cara untuk menghasilkan bioetanol, yang pertama dengan hidrolisis (hidrasi etena menjadi etanol). Pengubahan ini secara keseluruhan dapat mencapai 95% namun pembuatan etanol dengan hidrasi etilen ini relatif

[Type text] [Type text] 46 [Type text] [Type text] [Type text] 46 [Type text]

Etanol untuk kegunaan konsumsi manusia (seperti minuman beralkohol) dan kegunaan bahan bakar diproduksi dengan cara fermentasi. Spesies ragi tertentu (misalnya Saccharomyces cerevisiae ) mencerna gula dan menghasilkan etanol dan karbon dioksida dengan rumus kimia :

C 6 H 12 O 6 → 8 CH 3 CH 2 OH + 2 CO 2 .

Proses membiakkan ragi untuk mendapatkan alkohol disebut sebagai fermentasi. Konsentrasi etanol yang tinggi akan beracun bagi ragi. Pada jenis ragi yang paling toleran terhadap etanol, ragi tersebut hanya dapat bertahan pada lingkungan 15% etanol berdasarkan volume.

47

Etanol merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang mempunyai kelebihan dibandingkan Bahan Bakar Minyak (BBM). Berdasarkan siklus karbon, etanol dianggap lebih ramah lingkungan karena CO 2 yang dihasilkan oleh hasil buangan mesin akan diserap oleh tanaman (melalui proses fotosintesis). Etanol dapat juga meningkatkan efisiensi pembakaran karena mengandung 35% oksigen. Disebut ramah lingkungan juga karena emisi gas buangannya seperti kadar karbon monoksida, nitrogen oksida, dan gas-gas lain rendah (19 –25%). Bensin premium memiliki angka oktan 88. Beberapa keunggulan lain yang dapat diperoleh dari bioetanol sebagai bahan bakar adalah nilai oktan yang tinggi menyebabkan campuran bahan bakar terbakar tepat pada waktunya sehingga tidak menyebabkan fenomena knocking atau detonation (yaitu fenomena yang terjadi pada mesin pembakaran dalam berupa suara yang cukup keras dan juga munculnya getaran dari mesin dengan irama yang sama dengan suara tersebut), pembakaran tidak menghasilkan partikel timbal dan benzena yang bersifat karsinogen, serta mempunyai efisiensi yang tinggi dibandingkan bensin. Akan tetapi penggunaan bioetanol sebagai pengganti bahan bakar minyak memunyai kelemahan yaitu mesin memerlukan modifikasi terlebih dahulu jika ingin menggunakan etanol murni pada kendaraan dan juga ada kemungkinan etanol akan mengeluarkan emisi polutan beracun. Bank Dunia merekomendasikan penggunaan sorgum manis ( sorghum bicolor ) sebagai bahan- baku produksi bioetanol dan tidak menyarankan penggunaan bahan baku yang saat ini merupakan konsumsi pangan dan pakan, sehingga dikemudian hari

[Type text] [Type text] 48 [Type text] [Type text] [Type text] 48 [Type text]

Gambar 14 Proses Pembuatan Bioetanol Sumber: http://www.ncsu.edu/biosucceed/courses/documents/EtOHProd.pdf

Dari referensi yang kami dapat dari North Carolina State University , dapat dilihat langkah –langkah pembuatan bioetanol. Karena jeruk dan manggis sudah mengandung gula, yaitu glukosa, maka dapat langsung difermentasi dengan ragi Saccharomyces cerevisiae yang menghasilkan beer . Beer ini mengandung air dan alkohol sehingga harus melalui proses distilasi untuk mendapatkan alkohol tersebut. Distilasi ini merupakan metode pemisahan bahan

Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Ibu Irma sebagai peneliti di Balai Besar Industri Agro, bioetanol dapat dibuat baik dari jeruk maupun manggis namun harus difermentasi terlebih dahulu sebab apabila belum difermentasi maka kemungkinan besar kandungan alkoholnya negatif (tidak mengandung alkohol). Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa setelah difermentasi menggunakan ragi ataupun dari kingdom fungi maka terdapat kandungan etanolnya sehingga menjadi bioetanol yang dapat langsung digunakan sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) berbahan dasar sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.

[Type text] [Type text] 50 [Type text]

4.3 Tinjauan Teologis