PERKUATAN STRUKTUR BETON GEDUNG DENGAN M

Rekayasa Sipil Volume V, Nomor 1, April 2009

ISSN : 1858-3695

PERKUATAN STRUKTUR BETON GEDUNG DENGAN
METODE GROUTING DAN GLASS FIBER
Oleh
Indra Yurmansyah, Mukhlis
Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang
Kampus Limau Manis Padang
ABSTRAK
Terjadi retak-retak pada gedung akibat beban sementara (gempa) perlu dilakukan perbaikan konstruksi dengan
jalan memberikan perkuatan pada struktur konstruksi tersebut. Dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini
perbaikan dapat dilakukan dengan cara memberikan perkuatan dengan memperbesar kolom atau balok yang
ada atau memberikan tambahan dengan profil baja ataupun dengan memberikan pemasukan bahan adixtiv
kedalam beton baik berupa injeksi ataupun grouting. Perkuatan dilakukan dengan metode grouting dengan
menyuntikan bahan perekat pada retak beton yang retaknya antara 0,2 mm sampai dengan 5,00 mm agar
menjadi satu kesatuan kembali ( homogen ) dan metode perkuatan pada struktur beton adalah dengan
reinforcing atau dengan menambah baja tulangan dengan menggunakan bahan serat delas/ glass fiber, sehingga
retak beton dapat diperbaiki dan komponen beton dapat berfungsi kembali sebagaimana mestinya.
Kata kunci : Retak-retak, Grouting, Glass Fiber


PENDAHULUAN
Pekerjaan
kompleks,

dilakukan dengan cara perbaikan struktur

konstruksi

setelah

laksanakan

bangunan

konstruksi

cukup

selesai


di

maka akan dimanfaatkan oleh

dengan

memberikan

perkuatan

ataupun

penambahan bahan-bahan ataupun material
tertentu

pada

konstruksi


yang mengalami

pemilik sehubungan dengan proses pemakaian

kerusakan diharapkan kekuatan bertambah

konstruksi seiring dengan waktu atau perkiraan

atau minimal sama dengan kekuatan semula

umur

dari struktur.

rencana

maka

konstruksi


akan

mengalami kerusakan akibat beberapa faktor
antara

lain

pengaruh

lingkungan

yang

Tulisan ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan tentang jenis-jenis material yang

disebabkan karena cuaca dan suhu, salah

dipakai


dalam perencanaan , adanya perubahan fungsi

perkembangan teknologinya serta bagaiman

bangunan dari rencana semula (disain) dan

proses

akibat beban yang berlebihan dari kapasitas

pelaksanaanya)

yang

konstruksi bangunan gedung. Pengetahuan

direncanakan

serta


akibat

beban

sementara seperti gempa.
Maka

akibat

pengaruh

yang
diatas srtuktur

dalam

perkuatan

struktur


pelaksanaannya
pekerjaan

diharapkan

pengawasan

lebih

material

dan

(metoda
pada

spesifik
yang

proyek

kepada

digunakan,

bangunan akan mengalami kerusakan berupa

pengujian terhadap material tersebut, sistem

terjadi retak-retak untuk itu perlu dilakukan

pelaksanaan

perbaikan konstruksi dengan jalan memberikan

metoda dan teknik pengontrolan kualitas yang

perkuatan

pada struktur konstruksi. Dengan


digunakan, pengawasan mutu hasil pekerjaan.

teknologi yang ada saat ini perbaikan dapat

Selain itu diharapkan juga dapat memberikan

konstruksi

yang

dilakukan,

46

Rekayasa Sipil Volume V, Nomor 1, April 2009

ISSN : 1858-3695

pengetahuan tentang berbagai studi kasus


identifikasi kerusakan struktur, dianogsa dan

pemilihan metoda dan teknik pelaksanaan yang

berlanjut

dapat diaplikasikan.

perbaikan

kepada

rekomendasi

dengan

maksud

pekerjaan
mengeliminir


kerusakan suatu struktur sehingga kemampuan
TINJAUAN PUSTAKA

dapat dipertahankan.
Alur dari pada pemeliharaan dan perawatan

Investigasi Dari Kerusakan Struktur Beton

merupakan aktivitas yang ditujukan untuk

Beton merupakan material konstruksi yang

mempertahankan kondisi awal struktur atau

mempunyai kemampuaan durabilitas, prilaku

mengembalikan kinerja struktur atau unsur-

serta kinerja dengan ketahanan yang baik

unsur struktur yang telah mengalami degradasi

terhadap lingkungan luar serta mempunyai

akibat

kekhasan berupa unggul

dengan berkurangnya penurunan kinerja maka

dalam kekuatan

pemakaian

selama

perlu

tarik.

assessment sebagai langkah awal sebelum

kemampuan

aplikasinya,

beton

terhadap

lemahnya
tarik,

akan

prosedur

tertentu,

tekan, akan tetapi lemah terhadap kekuatan
Dalam

diterapkan

waktu

analisa

atau

pekerjaan perbaikan / rehabilitasi dilakukan.

ditangani dengan menambahkan tulangan /
baja atau sejenis metal agar kemampuan

Tujuan dari investigasi struktur adalah

kekuatan tariknya bertambah dan berprilaku

untuk

sebagai material komposit.

mungkin atas

Jika tulangan baja atau metal pada material

dilakukan perbaikan struktur, mengacu pada

komposit tidak dilindungi pada keadaan normal

metoda

sesuai

akan

mengidentifikasi berbagai faktor yang dapat

kehilangan kontak yang disebabkan dengan

mempengaruhi kinerja suatu struktur beton

turunnya sifat-sifat pasif / alkali yang dimiliki

serta akibat yang dapat ditimbulkannya, dalam

beton akibat lingkungan luar yang ektrim misal

melakukan

air laut, kimia, dan sesuatu hal, sehingga tidak

pengelompokan sesuai dengan sistem struktur

lagi dapat melindungi tulangan baja dari

pada

kemungkinan

investigasi

tersebut

persyaratan,

korosi.

tidak

cenderung

Proses

hanya

mekanisme

berakibat

kepada

mendapatkan

informasi

sebanyak

aktual dari struktur sebelum

kajian

secara

analitis

guna

kajian suatu struktur maka perlu

konstruksi

tersebut,

tersebut

selanjut

dibandingkan

hasil

dengan

patokan-patokan yang ada (standar)

penurunan kinerja material tetapi juga akan

Unsur-unsur utama investigasi struktur meliputi

ditandai dengan penurunan kinerja struktur

2 hal sebagai berikut :

secara keseluruhan sehingga masa waktu
Inspeksi Lapangan

layan rencana akan berkurang pula.
Agar tingkat umur masa layan sesuai rencana
sehingga kualitas, kinerja serta durabilitas dari
struktur beton tetap terjaga, sudah sewajarnya
mendapat perhatian dalam penanganan yang
meliputi;

pemeliharaan

perawatan

(service)

(inspeksi)

berkala/rutin,

(maintenance),

dan

pemeriksaan

dimulai

dengan

Inspeksi lapangan adalah suatu proses
pemeriksaan secara visualisasi yang dilakukan
dengan cara mencatat (inventarisasi) terhadap
kondisi struktur termasuk seluruh kerusakan
yang terjadi di lapangan disertai dukungan
informasi, gambar-gambar, dokumen-dokumen
lainnya yang didapat selama pengamatan,
sehingga semua data yang diperlukan dapat

47

Rekayasa Sipil Volume V, Nomor 1, April 2009

ISSN : 1858-3695

mendukung seluruh komponen elemen-elemen

b. Pengujiaan Tekan Beton

struktur nantinya.

Metode pengujian core drill

Langkah-langkah yang dilakukan adalah :

dengan tujuan menentukan kuat tekan (in

a. Membuat denah secara keseluruhan, sistim

situ

dari

aktual

struktur,

struktur , dimensi atau bentuk dari elemen

pengambilan contoh uji dilakukan dengan

struktur, dan lain-lain dianggap perlu seperti

cara melubangi, yaitu mengambil benda uji

jarak kolom, joint-joint pemisah serta sistem

beton dari bagian struktur yang dianggab

pembebanan dll

dapat mewakili dengan ukuran diameter 10

b. Membuat peta kerusakan elemen struktur
secara

c.

strength)

(beton inti)

detail

:

spalling,

delamination

CM. Arah pengambilan disesuaikan dengan
kondisi dilapangan yaitu arah horizontal

keretakan dan pola yang terjadi, tulangan

dan

yang terputus, korosi tulangan dll

selanjutnya dilakukan uji kuat tekan di

Pengamatan lendutan atau defleksi pada

laboratorium beton untuk dapat mengetahui

balok atau pelat lantai

tegangan

d. Pengamatan

perubahan

warna

pada

arah

vertikal,

contoh

karakteristik

benda

beton

uji

(fc’).

Sedangkan didalam menentukan kekuatan
aktual adalah perkalian antara kekuatan

permukaan balok dan pelat lantai
e. Pengamatan temperatur terhadap selimut

hasil melubangi (core strength) dengan

beton dan pelapukan beton pada kolom,

angka koreksi arah pengambilan (rasio

balok serta pelat lantai

panjang/diameter dan tulangan). Kuat tekan
beton di hitung menurut persamaan :

Pengujian / Diagnostic-Testing
Pengujian / diagnostic dilakukan sebagai
penyelidikan kekuatan material beton seperti

Core Strength 

P
A

mutu beton, kualitas, keseragaman, kerapatan,
lokasi dan kondisi dari tulangan, serta sifat-sifat
lainnya

akibat

pengaruh

lingkungan

Dimana : P = Beban tekan maksimum (kg)

yang

A = Luas bidang tekam (cm 2)

agresif seperti : kandungan clorida, karbonisasi,
sulfat

dan

lain-lain,

diagnostic-testing

untuk

pada

pengujian

permukaan

/

beton

c. Pengujian Beban (Load Test)
Uji pembebanan langsung beban merata

antara lain :

maupun

a. Schmidt Hammer

dimaksudkan untuk mengetahui perilaku

Penilaian

mutu

adalah

struktural terhadap beban vertikal yang

terpasang dengan tanpa merusak beton

bekerja serta merupakan bagian (alternatif)

yang

dari metode pengujiaan kondisi kapasitas

destructive

diuji
yaitu

kualitas

terpusat

beton

akan

dan

beban

yaitu

pengujian

disebut

struktur.

dengan Schmidt Hammer Test berdasarkan

Dengan

nilai pantul palu Schmidt pada permukaan

pembebanan statik yang dimaksud maka

beton,

nilai

akan dapat diketahui sifat-sifat dan prilaku

keseragaman kwalitas permukaan beton

kondisi aktual struktur pada saat memikul

tanpa merusak, biaya murah dan cepat.

beban vertikal / beban hidup. Uji beban

maka

sering

dapat

juga

non

dihasilkan

mengadakan

suatu

uji

48

Rekayasa Sipil Volume V, Nomor 1, April 2009

ISSN : 1858-3695

juga dilakukan untuk keadaan-keadaan

Retak struktural pada umumnya terjadi pada

sebagai berikut :

beton dimana tegangan tarik (tensile stress)

1. Keraguaan atas keamanan struktur atas
beban-beban
melakukan

yang
survey

bekerja
dan

setelah

tersedia, demikian pula akibat pengaruh beban

pengujiaan

yang bekerja atau pengaruh lingkungan, retak

lokal/setempat
2. Sulitnya

melebihi kekuatan tarik (tensile strength) yang

dapat terjadi walaupun kondisi rencana tidak

atau

ketidakmungkinan

dan

retak. Beton dapat retak dalam setiap atau

keraguaan dalam menentukan kekuatan

masing-masing pada 3 tahapan saat beton

atau mutu atas informasi yang dapat pada

dalam masa layan yaitu :

struktur dan material

1. Tahap plastis ( plastic phase ), terjadi

3. Ketidaksesuaian antara detil dalam gambar
ataupun

material

dan

metode

yang

tercantum dalam spesifikasi pada waktu
pelaksanaan.

sesaat setelah penuangan beton ( 2 jam
pertama )
2. Tahap pengerasan ( hardening phase ),
terjadi dalam 3 minggu pertama
3. Tahap pasca-pengerasan/ layan ( service

Sebelum melakukan pengujian beban langsung

life phase ), yang terjadi setelah 28 hari

pada bagian struktur yang akan diuji, ada
baiknya metode pengujiaan telah dilakukan dan

Berdasarkan klasifikasi dengan maksud dan

juga pengamatan kondisi bagian struktur yang

tujuan untuk perbaikan, retakan beton dapat

akan dibebani.

dibagi kedalam 2 jenis, yaitu :
a. Retak tidak aktif ( dormant cracks ). Retak

Gejala Dan Penyebab Menurunnya Kinerja

ini tidak berkembang / stabil atau yang lebih

Struktur Beton

dikenal dengan dead-craks.

Beton

tidak

selalu

dapat

sepenuhnya

b. Retak aktif (active cracks ). Retak ini masih

berprilaku seperti yang kita inginkan, beberapa

berlanjut

bentuk gejala dasar yang bisa berakibat buruk

retakan atau yang lebih dikenal dengan live

pada beton yang diharapkan tidak terjadi,

cracks. Untuk kemudahan dalam menilai

akibatnya tidak saja penurunan kinerja material,

jenis retakan yang terjadi, lekatkan kaca

tetapi juga berkurangnya kinerja struktur secara

tipis pada jalur retakan, yang sekaligus

keseluruhan

monitoring perkembangan retakan.

sehingga

masa

waktu

layan

baik

lebar

maupun

panjang

rencana akan berkurang, misalnya retak /
crack, spalling dan disintegration (yang dapat

Selama pelaksanaan inpeksi lapangan, sebagai

mendefinisikan rusaknya kesatuan unsur-unsur

acuan inspeksi dapat digunakan rule of thumb

pembentuk beton sehingga kesatuaan beton

sebagai berikut :

menjadi melemah). Cacat / defects ataupun

a. Retak lentur (flexural cracks), biasanya

kerusakan yang terjadi pada struktur beton

vertikal, aktif/hidup, terjadi dalam daerah

dapat dibagi dalam 2 katagori yaitu :

momen maksimum.

1. Tidak struktural ( non structural)
2. Struktural ( structural)

b. Retak geser dan torsi, cenderung miring,
aktif/ hidup, terjadi dalam daerah geser
atau torsi maksimum.

49

Rekayasa Sipil Volume V, Nomor 1, April 2009
c.

ISSN : 1858-3695

Kelebihan beban sementara atau tetap

2. Penetrasi ion klorida (cl-) hingga mencapai

yang dapat menyebabkan retak seperti

cover beton ke beton dan merusak lapisan

pada kasus point (a) atau (b) diatas aaupun

tipis / film yang berfungsi sebagai proteksi

kedua kombinasi.

tulangan dari lingkungan luar/ korosi. Akan
tetapi, pada saat konsentrasi kandungan

Spalling Pada Beton

ion klorida cukup tinggi, ion ini dapat

Spalling dapat diartikan tertekan dengan

merusak kestabilan lapisan tipis, meskipun

penampakan bagian permukaan beton yang

beton

keluar/

aggresif/ laut

lepas/

lepasnya

terpisah.

sebagian

Berbeda

mortar/

dengan

aggregat

berada

dalam

lingkungan

yang

dari

permukaan beton (scaling) yang lebih sering

Dalam standard, ACI 318-95, mensyaratkan

terjadi pada beton usia-muda, spalling lebih

batas

banyak terjadi pada struktur beton yang relatif

(threshold level) untuk beton

sudah tua. Sebelum berkembang menjadi

maupun beton bertulang tergantung fungsi

tertekan, spalling mungkin sudah

struktur, sebagai fungsi kontrol keamanan

ada dari

konsentrasi

kandungan

ion

klorida

prategang

bentukan beton yang tidak masif ( unsound

selama masa layan akibat

concrete ), atau yang disebut juga delaminasi/

klorida. Ketika nilai konsentrasi ion klorida

delamination, yang dapat dideteksi dengan alat

mencapai batas seperti yang dipersyaratkan

sederhana palu. Berbagai macam penyebab

oleh

terjadinya spalling diantaranya :

kedalaman cover beton, diasumsikan proses

a. Selimut beton tipis

korosi tulangan dimulai. Dengan demikian sisa

b. Beton keropos dan kualitas beton buruk

umur layan akibat penetrasi ion klorida pada

c.

Tulangan/ reinforcement kurang ( tidak

struktur beton dapat diestimasi/prediksi. Hal

cukup )

yang sama dapat dilakukan untuk kerusakan

ACI

d. Suhu tinggi akibat kebakaran

beton

e. Pengaruh dari proses kimiawi, seperti

karbonasi.

318-95

(korosi

dan

tulangan)

penetrasi ion

telah

mencapai

akibat

proses

konsentrasi klorida dan sulfat.
Peralatan Dan Material
Dalam banyak kasus, penyebab terjadinya

Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan

spalling

perbaikan struktur beton maupun pada dinding

adalah

korosi

tulangan

yang

disebabkan proses kimiawi akibat sifat pasif/

non stuktur secara umum adalah :

alkali

Kompresor

yang

dimiliki

beton

telah

berubah

(depassivation). Sifat pasif/ alkali jika nilai pH

Kompresor yang digunakan untuk mengalirkan

dari beton lebih dari 11.5, sedangkan nilai pH

cairan

yang dimiliki beton-segar 13.5. Berubahnya

keretakan

kondisi sifat-sifat pasif/ alkali menjadi tidak pasif

kompresor akan mengalirkan angin kedalam

(depassivation) dapat terjadi dalam 2 kondisi [4]

tabung injeksi dengan besar tekanan antara 1

1. Berkurangnya nilai pH disebabkan reaksi

bar sampai dengan 2 bar akibat pengaliran

CO2 ( karbonat/ carbonation )

yang

difungsikan

pada

stuktur

untuk
yang

mengisi
diperbaiki,

angin kedalam tabung injeksi akan memaksa

50

Rekayasa Sipil Volume V, Nomor 1, April 2009

ISSN : 1858-3695

cairan yang ada dalam tabung ditekan keluar

dengan ada tekanan dari kompresor maka

sehingga mengalir kedalam selang plastik.

cairan tersebut akan mengalir melalui selang
plastik

Gambar 1 Kompresor
Nipel

Gambar 3 Selang Plastik

Nipel terbuat dari plastik yang dicetak khusus
yang fungsinya untuk mengarahkan pengaliran

Tabung Injeksi

cairan kimia untuk masuk kedalam retak-retak

Tabung injeksi terbuat dari gelas kaca atau

yang akan diperbaiki, jarak nipel dengan nipel

fiber

pada daerah/biadang retak pada beton atau

pengukur tekanan

sehingga dapat

pada dinding antara 20 cm sampai dengan 30

berapa

tekanan

cm tergantung besar atau lebarnya retak yang

kedalam tabung injeksi, fungsi tabung injeksi

terjadi, nipel ditempelkan pada bagian yang

adalah tempat atau wadah dari cairan yang

retak

akan dialirkan ke selang dengan bantuan

dengan

menggunakan

lem

sejenis

EPOXY.

gelas

yang

besarnya

dilengkapi

dengan
yang

alat

dibaca
dialirkan

tekanan dari kompresor.

Gambar 4 Injeksi

Gambar 2 Nipel
Selang Plastic

Mesin Gerinda Tangan

Selang yang digunakan adalah selang plastik

Mesin

dengan ukuran diameter 6 mm yang fungsinya

perbaikan struktur sangat diperlukan sekali

untuk mengalirkan zat kimia dari tabung injeksi

antara lain dipergunakan untuk memperbesar

gerinda

tangan

dalam

pekerjaan

51

Rekayasa Sipil Volume V, Nomor 1, April 2009

ISSN : 1858-3695

alur retakan yang akan di injeksi agar cairan

mempunyai kekuatan yang tinggi ataupun tidak

yang disuntikkan akan masuk dengan tanpa

mengalami

hambatan, selain untuk memperbesr retakan,

pemakaiannya pada konstruksi yang direpair /

mesin

perbaiki

gerinda

berguna

juga

untuk

susut

yang

sehingga

besar

konstruksi

dalam

yang

telah

membersihkan lapisan epoxy penutup retakan

diperbaiki tersebut akan menyatu kembali

ketika

apakah akibat kerusakan struktur terjadinya

dilakukan

penggerindaan

injeksi

dilakukan

cairan,
untuk

jadi

pekerjaan

retak-retak

ataupun

terkelupasnya

lapisan

finishing sehingga lapisan epoxy yang timbul

selimut beton ataupun terlepasnya pasangan

pada dinding dapat diratakan dari tonjolan-

plesteran pada dinding.

tonjolan dari lem epoxy.

Pemakaian material atau bahan utama dari
perbaikan

struktur

yang

dijelaskan

pada

laporan hanya sebahagian saja terutama untuk
repair srtuktur yang terjadi akibat kerusakan
dari beban sementara (gempa) ataupun beban
tetap yang mengakibatkan struktur mengalami
keretakan baik pada struktur utama pada
kolom, balok maupun pelat, ataupun pada
konstruksi non struktur seperti pada plesteran,
adapun material ataupun bahan repair adalah
sebagai berikut :
Gambar 5 Mesin Gerinda Tangan

a. Cebex 100
Bahan additive pada grouting berbahan

Material

dasar semen, bersifat mengembang dan

Pemakaian material untuk pekerjaan repair
struktur

sangat

banyak

sekali

terdapat

dipasaran bebas, baik dijual secara umum
ataupun

pada

menyediakan

distributor
bahan-bahan

tertentu

yang

untuk

repair

struktur, material ini disediakan pabrik untuk di
pasarkan dalam dua bentuk yaitu dalam bentuk
instant artinya material tersebut dapat langsung
dipakai oleh konsumen tanpa menambahkan
bahan lain kecuali penambahan air, jenis yang
kedua adalah material yang
distributor
unsur

dijual oleh

adalah material utama sebagai

pengikat

ataupun

sebagai

bahan

addixtive atau admixture (bahan tambahan
kimia) yang dimasukkan kedalam campuran
adukan spesi / mortar ataupun kedalam adukan
beton, sehingga spesi ataupun beton yang

berfungsi

untuk

mengurangi

rasio

air

semen.
Dosis

: 455 gr / 100 kg semen

Kemasan

: 20 kg / pail

b. Conbextra STD
Bahan grouting multi fungsi yang berbahan
dasar

semen.

industri

Cocok digunakan pada

precast,

dapat

mengisi

celah

hingga ketebalan 100 mm.
Dosis

: 4 – 5.5 liter air / 25 kg

Hasil

: 13.5 – 14.2 liter adukan

Kemasan

: 25 kg / bag

c. Conbextra GP
Bahan grouting siap pakai yang berbahan
dasar semen, tidak menyusut, dan dapat
digunakan untuk segala macam aplikasi
grouting.

dibuat akan dihasilkan spesi atau beton yang

52

Rekayasa Sipil Volume V, Nomor 1, April 2009

ISSN : 1858-3695

Dosis

: 3.4 – 4.5 liter air / 25 kg

Hasil

: 12 – 13.2 liter adukan

Bahan plesteran

Kemasan

: 25 kg / bag

berkekuatan tinggi, tahan terhadap bahan

i.

d. Conbextra GPXtra
Bahan

berkekuatan

dasar

semen

dan

tinggi,

Dapat

tidak

kuat tekan yang tinggi sangat dibutuhkan.

digunakan

untuk

memperbaiki

berbagai macam kerusakan pada beton.

menyusut. Cocok untuk digunakan dimana

Kemasan
j.

: 5 ltr / can

Galvashield LJ

Dosis

: 4 liter air / 25 kg

Suatu sistem untuk mencegah terjadinya

Kemasan

: 25 kg / bag

korosi pada beton yang mengalami kontak

e. Renderoc SC
Bahan

langsung dengan udara dan air laut. Terdiri

single

component

dari

untuk

dinding dan langit-langit.

zinc

mesh

dan

pre

fabricated

fiberglass.

memperhalus permukaan interior seperti

f.

polyester resin yang

kimia dan mudah untuk diaplikasikan.

grouting

berbahan

Nitomortar PE

k. Nito Bond AR
2

Dosis

: 1.7 kg / mm / m

Hasil

: 15 liter / 25 kg

dengan rangkaian produk repair yang

Kemasan

: 25 kg / bag

berbahan dasar semen.

Perekat acrylic resin, untuk digunakan

Renderoc TG

Dosis

: 6 – 8 m / liter

Bahan untuk memperbaiki beton yang

Kemasan

: 210 ltr / drum

2

keropos berbahan dasar semen, untuk
diaplikasikan secara vertikal dan overhead.

20 ltr / pail
l.

Nito Bond EC

Dosis

: 4.5 liter air/25 kg renderoc TG

Bahan perekat epoxy, berbentuk pasta,

Hasil

: 16 – 18 liter adukan

untuk diaplikasikan pada sambungan beton

Kemasan

: 25 kg / bag

precast dan pada pemasangan angkur.
Kemasan

g. Nito Mortar S
Bahan

plesteran

diaplikasikan

epoxy

yang

resin,

untuk

menmbutuhkan

: 5 kg / set

m. Nito Bond EP
Bahan perekat epoxy resin cocok untuk

kekuatan tinggi. Pada aplikasi horizontal

digunakan

dapat mencapai ketebalan 50 mm, pada

perbaikan beton yang menuntut kekuatan

aplikasi

yang tinggi.

horizontal

ketebalan

12

mm

dapat

mencapai

tanpa

pemakaian

bekisting.
Kemasan

pada

penyambungan

Dosis

: 2 – 2.5 m / kg

Kemasan

: 5 kg / set

dan

2

n. Nito Floor FC141

: 28.3 kg / set

Epoxy coating yang mengandung solvent,

h. Nito Mortar FS
tidak

memberikan

Cocok

untuk

kekuatan yang tinggi pada lantai. Dapat

perbaikan

yang

diaplikasikan pada beton lama dan baru

membutuhkan kekuatan yang tinggi, tahan

serta memberikan tampilan akhir yang

terhadap abrasi dan bahan kimia.

menarik.

Kemasan

Dosis

Bahan

plesteran

mengandung
digunakan

epoxy

pelarut.
pada

: 5 liter / can

resin,

ketahanan

kimia

seerta

: 5m2 / kg / coat

53

Rekayasa Sipil Volume V, Nomor 1, April 2009
Kemasan

: 5 kg / set

ISSN : 1858-3695

khususnya untuk peralatan IT pada lantai 4

o. Nito Floor FC550

gedung

tersebut.

Hasil

evaluasi

struktur

Epoxy coating yang dapat diaplikasikan

eksisting tersebut diantaranya

pada kondisi lembab, membuat lantai tahan

pada lantai tipikal untuk dilakukan perkkuatan

terhadap

untuk

pelat lantai beton dengan bahan yang bisa

dibersihkan. Diaplikasian dengan ketebalan

diletakkan seperti Kevlar atau High strength

0.5 – 1.5 mm dan tersedia dalam berbagai

Carbo Plate terutama pada lantai 7 dan lantai

macam warna.

11.

debu

dan

mudah

2

Dosis

: 0.91 m / kg

PT.

Kemasan

: 10 ltr / set

perusahaan

p. Proofex GPE

Citra

Antar

Ruang

yang

bergerak

menyarankan

Indah

sebagai

dalam

bidang

perbaikan dan perkuatan beton mengajukan

Waterproofing membrane dalam bentuk

proposal

lembaran dengan ketebalan 1.5 mm, yang

perkuatan pelat beton dengan bahan yang bisa

diaplikasikan dengan sistem self adhesive.

dilekatkan seperti High Performance fiber atau

Lapisan atas terbuat dari poltethylene dan

High Strength carbon Plate.

lapisan

Untuk

bawah

terbuat

dari

polymer

bitumen.
Kemasan

teknis

yang

mendapatkan

berkaitan

gambaran

dengan

mengenai

kerusakan yang ada dan mengetahui tingkat
: 1 m x 15 m / roll

kesulitan

q. Conplast X421M

pengaplikasian

perbaikan

dan

perkuatan tsb, maka pada tanggal 13 Mei 2005,

Bahan tambahan pada campuran beton

tim survei dari PT. Citra Antar Ruang Indah

membuat

air.

telah melakukan survei lapangan terhadap

Mengurangi penyerapan air oleh beton,

kerusakan berupa retakan pada struktur pelat

meningkatkan kekuatan dan plastisitas.

lantai Gedung Bank Rakyat Indonesia ( BRI-1 )

Dosis

: 3 – 6 liter / m

Jl. Jend. Sudirman No.44-46. Kegiatan survey

Kemasan

: 210 ltr / drum

beton

bersifat

kedap

3

tsb dilakukan dengan melakukan pengamatan

20 ltr / pail

kondisi struktur bangunan eksisting secara
visual pada lantai 4, 7, 11.

PEMBAHASAN

Setelah dilakukan survey kondisi lapangan
selanjutnya

Evakuasi Struktur Eksisting
Pada

tahun

2005,

PT.

melakukan

studi

terhadap

Lapangan Evaluasi Struktur eksisting yang
Bank

Rakyat

telah

dilakukan

oleh

PT.

Bank

Rakyat

Indonesia ( PERSERO ) Tbk.-Divisi logistik

Indonesia ( PERSERO ) Tbk. – Divisi Logistik

bekerja

Design

bekerja sam dengan PT. Biro Design Wardhana

Wardhana telah melakukan Evaluasi Struktur

pada tahun 2004. Dan selanjutnya melakukan

Eksisting Gedung Bank Rakyat Indonesia ( BRI

analisis struktur perkuatan pelat lantai untuk

– 1 ) Jl. Jend. Sudirman no. 44-46. Evaluasi tsb

mendapatkan

dilakukan

dengan fiber.

sama

dengan

karena

ada

PT

Biro

kekhawatiran

pada

kebutuhan

bahan

perkuatan

gedung tersebut karena dibangun sekitar tahun

Setelah dilakukan serangkaian kegiatan berupa

1985 dan apakah masih cukup layak digunakan

survei

sebagai

evaluasi struktur eksisting dan analisis struktur

perkantoran

secara

umum

dan

lapangan,

studi

terhadap

laporan

54

Rekayasa Sipil Volume V, Nomor 1, April 2009

ISSN : 1858-3695

perkuatan pelat lantai, maka bersama ini kami

- Kapasitas tidak memenuhi beban mati

menyampaikan proposal teknis untuk rencana

dan beban hidup 250 kg/m2 ( kapasitas/

perbaikan dan struktur pelat lantai gedung tsb.

kekuatan = 415 kg.m sedangkan beban

Hasil-hasil evaluasi tersebut adalah sebagai

yang ada = 578 kg.m ) sehingga perlu

berikut :

kekuatan dengan bahan fiber

a. Struktur Pondasi

- Mutu beton yang direncanakan yaitu K-

Pondasi tidak memiliki permasalahan.

225

b. Struktur Kolom

- Kondisinya terdapat retak struktural lentur

- Kapasitas memenuhi beban mati dan
beban hidup 250 kg/m

akibat kurangnya kapsitas/ kekuatan

2

- Apabila diasumsikan kapasitas yang ada

- Kondisinya dalam keadaan baik

sekarang hanya 80%, maka dengan

c. Struktur Balok as ( utama )

perkuatan

- Kapasitas memenuhi beban mati dan
beban hidup 250 kg/m

perbaikan retakan dengan cara grouting
bahan epoxy

- Kapasitas memenuhi beban mati dan
beton

dapat

- Untuk menutup retakan perlu dilakukan

d. Struktur Balok anak ( rib )

- Mutu

80%

sitingkatkan sampai 285%

2

- Kondisinya dalam keadaan baik

beban hidup 250 kg/m

kapasitas

- Dikarenakan pada lapisan atas pelat

2

lantai terdapat lapisan finishing,

memenuhi

yang

- maka

direndanakan yaitu K – 225

sebelum

pemasangan

- Lendutan jangka panjang sedikit melebihi
ketentuan karena balok kurang kaku.

fiber

dilakukan
untuk

bahan

perkuatan

dilakukan pembongkaran terlebih dahulu.
f.

Pengaruh beban IT kusus pada lantai 4

- Kondisinya terdapat retak struktural lentur

- Beban-beban IT yang ada secara umum

akibat struktur kurang kaku, sehingga

bila dihitung merata masih dibawah

menimbulkan

beban hidup rencana 250 kg/m2

getaran

yang

kurang

nyaman

- Beban dibatasi maks. 200-300 kg/m2

- Apabila diasumsikan kapasitas yang ada

- Metode perbaikan dan perkuatan seperti

sekarang hanya 80%, kapasitas yang

pada struktur pelat lantai tipikal, tebal 7.5

80% tersebut masih memenuhi beban

cm kecuali di bagian momen negatif

mati dan beban hidup 250 kg/m

2

- Dikarenakan

kesulitan

pelaksanaan

- Untuk menutup retakan perlu dilakukan

perkuatan momen negatif pada lantai 4,

perbaikan retakan dengan cara grouting

maka perkuatan momen negatif tsb tidak

bahan epoxy.

diatur penempatannya

- Untuk

memperkaku

beton

perlu

- Beban-beban yang berat agar dekat

memperbesar penampang balok dengan

kolom dan balok as dan upayakan kaki-

beton tambahan atau baja, akan tetapi

kaki beban diatas balok rib

hal tsb tidak direkomendasikan karena

- Disarankan

apabila

ada

rencana

menambah beban pada struktur secara

penambahan beban untuk IT kembali,

keseluruhan

maka dilakukan perbaikan dan perkuatan

e. Struktur pelat lantai tipikal, tebal 7.5 cm

pada pelat lantai terlebih dahulu.

55

Rekayasa Sipil Volume V, Nomor 1, April 2009

ISSN : 1858-3695

Tujuan dari kegiatan perbaikan dan perkuatan

pelarut apapun yang dapat mengakibatkan

ini adalah :

penyusutan

1. Mengembalikan keutuhan penampang pelat

memenuhi persyaratan kekuatan dan berat

bahan. Bahan perekat harus

lantai beton mengalami retak pada kondisi

jenis sebagai berikut :

semula

-

Mix ratio Komposisi 2 (base) : 1 (hardener)

-

Mix density 1,00 ± 0,5 kg/lt

-

Kuat tekan (ASTM D-695) umur 7 hr, min

2. Melindungi baja tulangan terhadap bahaya
karat

500 kg/cm2

3. Pemberian reinforcing / perkuatan pada
pelat lantai agar kapasitas pelat lantai

Bahan penutup ( seal )

meningkat.

Bahan penutup ini digunakan untuk menutup
dan

bagian luar celah retak agar bahan perekat

perkuatan struktur pelat lantai meliputi kegiatan

tidak mengalir dari celah retak yang tidak

perbaikan retakan dengan cara grouting bahan

tertutup oleh alat penyuntik. Bahan penutup

epoxy resin serta perkuatan pelat lantai dengan

harus memenuhi persyaratan sbb :

bahan fiber (serat gelas/ glass fiber ) Untuk

-

Mix ratio Komposisi 2 (base) : 1 (hardener)

meningkat kapasitas pelat lantai

-

Mix density 1,70 ± 0,50 kg/lt

-

Kuat tekan (ASTM D-695) umur 7 hr, min

Ruang

lingkup

kegiatan

perbaikan

Perbaikan Retakan dengan Cara Grouting

500 kg/cm2

Perbaikan pada retak yang terjadi pada
lantai yaitu dengan cara grouting / suntikan

Alat penyuntik (injector)

bahan perekat. Metode ini adalah sesuatu cara

Alat penyuntik adalah alat yang berfungsi untuk

perbaikan retak beton yang retaknya antara 0,2

menekan cairan bahan perekat agar dapat

mm sampai dengan 5,00 mm agar menjadi satu

masuk ke dalam celah retak sampai ke bagian

kesatuan kembali ( homogen ), sehingga retak

retak yang paling kecil dengan tekanan rendah.

beton dapat diperbaiki dan komponen beton

Alat penyuntik tsb harus terdiri atas 2 (dua)

dapat

bagian yang terpisah yaitu pipa penyetel dan

berfungsi

kembali

sebagaimana

mestinya. Pekerjaan ini meliputi penyuntikan

tabung

bahan perekat ( grout ) ke dalam retakan yang

penyuntik tersebut harus dapat menghasilkan

ada sampai terisi penuh.

tekanan yang dihasilkan oleh tabung itu sendiri.
Alat

penyuntik,

penyuntik

yang

mana

tersebut

harus

tabung

dapat

Material yang digunakan untuk pelaksanaan

menghasilkan tekanan sebesar 3-3,5 kg/cm2

pekerjaan perbaikan retak adalah sbb :

secara terus menerus selama proses perekatan
berlangsung.

Bahan perekat ( grout )
Bahan perekat ini mempunyai daya penetrasi

Peralatan yang digunakan untuk mengerjakan

sedemikian rupa sehingga dapat mengisi celah

pekerjaan

pada posisi penyuntikan dari bawah ke atas

grouting adalah pompa yang digerakkan oleh

atau

genset portable, mesin gerinda, sikat kawat,

sebaliknya.

Tidak

menyusut

setelah

mengeras, sehingga bahan perekat harus

perbaikan

retak

dengan

cara

scrape.

merupakan jenis epoxy murni tanpa bahan

56

Rekayasa Sipil Volume V, Nomor 1, April 2009

ISSN : 1858-3695

Pompa : alat pemompa ini berfungsi sebagai

mengeras maka dapat dilanjutkan pemasangan

alat untuk memompa sehingga cairan bahan

alat penyuntik.

prekat masuk ke dalam alat penyuntik.
Mesin gerinda, sikat kawatdan scrape adalah

Pelaksanaan Penyuntikan

alat yang digunakan untuk membersihkan

Sebelum pekerjaan penyuntikan dilaksanakan,

kotoran-kotoran dan bekas beton yang tidak

maka bahan dasar yaitu epoxy murni dicampur

sempurna dan bekas bahan penutup yang

dengan perbandingan yang telah disyaratkan

dibersikan kembali.

oleh produsen sehingga mendapat hasil akhir
sesuai dengan yang diharapkan. Campuran

Pelaksanaan pekerjaan ini meliputi beberapa

tersebut diatas kemudian dimasukkan ke dalam

tahapan, yaitu sbb :

pompa dan melalui sebuah selang yang

Pembersihan

dihubungkan

Permukaan yang akan diperbaiki./ dikerjakan

kemudian disuntikkan ke dalam rretakan beton

harus dibersihkan terlebih dahulu dengan

dengan menggunakan tenaga dari genset agar

mesin

tekanan yang dihasilkan relatife stabil.

gerinda,

sikat

kawat

atau

scrape

pada

alat

penyuntik

yang

sehingga bebas dari kotoran – kotoran atau
bekas beton yang tidak sempurna ketika

Hasil akhir

dilakukan pengecoran dan terlihat jelas bagian-

Apabila

bagian permukaan yang mengalami keretakan.

dilaksanakan maka pada tahap akhir pekerjaan

Pada daerah selebar 5 cm sepanjang retakan

dilakukan pekerjaan pelepasan alat penyuntik

yang terjadi. Permukaan beton harus bebas

dan pembersihan bahan penutup ( seal )

dan bersih terhadap minyak, oli dan sejenisnya.

dengan menggunakan gerinda.

Melekatkan alat penyuntik

Perkuatan dengan bahan serat gelas / glass

Dasar

alat

penyuntik

harus

diletakkan

semua

pekerjaan

telah

selesai

fiber

sedemikian rupa setepat ditengah permukaan

Pada prinsipnya, kapasitas struktur beton

yang retak dengan jarak ± 25 cm dan

sangat bergantung pada dimensi dan mutu baik

menggunakan bahan penutup ( seal ) sehingga

material beton dan baja tulangan. Umumnya

cairan bahan perekat dapat masuk ke dalam

pada struktur gedung seiring dengan perjalanan

retakan sesuai dengan yang disyaratkan.

waktu sering terjadi perubahan fungsi gedung
dan peningkatan beban sehingga tidak sesuai

Menutup retakan
Setelah

dilakukan

lagi
pembersihan,

dengan

beban

yang

direncanakan

kemudian

sehingga memerlukan perkuatan. Salah satu

sepanjang jalur retakan yang ada ditutup

metode perkuatan pada struktur beton adalah

dengan menggunakan bahan penutup ( seal )

dengan reinforcing atau dengan menambah

selebar 5 cm dan tebal 3 m. Setelah jalur

baja tulangan dengan menggunakan bahan

retakan tertutup semua dengan bahan penutup,

serat delas/ glass fiber.

tunggu sampai bahan penutup mengeras.
Selanjutnya,

setelah

penutup

tersebut

Material

yang digunakan untuk perkuatan

dengan bahan serat gelas adalah:

57

Rekayasa Sipil Volume V, Nomor 1, April 2009

ISSN : 1858-3695

Bahan Epoxy resin

oleh bahan epoxy agar bahan serat gelas

Bahan epoxy resin merupakan bahan perekat

dapat melekat pada beton.

yang berfungsi sebagai perekat antara beton

3. Pelapisan pada serat gelas melekat pada

dengan serat gelas. Material epoxy tsb memiliki

beton, selanjutnya serat gelas tsb diberikan

spesifikasi teknis :

bahan

-

Tensile Strength, 72 hour

= 72,4 Mpa

-

Flexural Stength, 72 hour

= 23,4 Mpa

epoxy

kembali

sampai

pada

ketebalan yang diperlukan
4. Pengecatan
5. Setelah masa curring, selanjutnya untuk

Bahan serat gelas / glass fiber

melindungi material terhadap pengaruh

Bahan serat gelas merupakan bahan utama

lingkungan dicat dengan bahan cat hig solid

pada perkuatan dengan serat gelas, kekuatan

epoxy.

materialserat gelas untuk Merek Tyfo SHE –
KESIMPULAN

51A adalah:
Ultimate tensile strength = 576 N/mm

2

-

Ultimate tensile strength = 460 N/mm

2

-

Design Value

dalam

-

Laminate thickness = min. 0.75 mm

dikarenakan

-

1. Pekerjaan

pekerjaan perkuatan adalah genset portable,
mesin gerinda, sikat kawat, scrape, jack
hammer, alat potong, lantai kerja.

struktur

dilaksanakan akibat
mutu

yang

kegagalan

biasanya

adanya kegagalan

pekerjaan

dengan
Peralatan yang digunakan untuk mengerjakan

perbaikan

konstruksi
yang

tidak

direncanakan,

akibat

struktur

baik
sesuai
ataupun

mengalami

pembebanan yang lebih besar dari rencana
seperti over load ataupun akibat pengaruh
beban gempa.

Pelaksanaan pekerjaan ini meliputi beberapa

2. Dalam

memperbaiki

diperhatikan

tahapan , yaitu sebagai berikut :

kerusakan

struktur

perlu

yang

terjadi

sehingga metode ataupun material yang
akan dipakai untuk memperbaiki kerusakan

Pembersihan
Permukaan yang akan diperbaiki/ dikerjakan
harus dibersihkan terlebih dahulu dengan
mesin

gerinda,

sikat

kawat

atau

scrape

sehingga bebas dari kotoran-kotoran atau
bekas beton yang tidak sempurna ketika
dilakukan pengecoran dan terlihat jelas bagianbagian perukaan yang mengalami keretakan.
Permukaan beton

harus bebas dan bersih

terhadap minyak , oli, dan sejenisnya.
1. Pelapisan beton dan serat gelas dengan

struktur

dapat

dipilih

dan

disesuaikan

dengan sifat konstruksinya
3. Peralatan yang digunakan untuk merepair
konstruksi sangat sederhana, dan untuk
dapat

memperbaiki

struktur

dengan

sempurna maka di harapkan orang yang
mengerjakan perbaikan tersebut haruslah
paham dengan metode keja serta sifat
struktur yang diperbaiki ataupun prilaku dari
material yang akan dipergunakan.

bahan epoxy
2. Untuk merekatkan antara beton dengan
bahan serat gelas digunakan bahan epoxy
yang pada permukaannya telah dilapisi

58

Rekayasa Sipil Volume V, Nomor 1, April 2009

ISSN : 1858-3695

DAFTAR PUSTAKA
ACI

Internasional

Confrence,

1997,

High

Performance Concrete and Design Materials
and

Recend

Advance

is

Concretet.Supplementary Papers Malysia,
Budi

Susil

Soepandji

Hary

Christiady

Hardiyatmo, 2001, Trend Teknik Sipil Era
Melinium Baru , Jakarta, Yayasan Jhon Hiteech
Idetama
Deeiy Pezady munaf, Frits Torang Siahan, Etc
2003, Concrete Repair & Maintenance,. Jakarta
Yayasan Jhon Hiteech Idetama .
Drjat Hoedajamto, 2007, Laporan investigasi
dan

Perkuatan

Kondisi

Eksisting

Gedung

Jamsostek Lantai 15.
PT.Fosroc Indonesia , 2007. Product Cataloque
Syafei Amri, 2005. Teknologi Beton A-Z,
Jakarta, Yayasan Jhon Hiteech Idetama .
PT. Citra Antar Ruang Indah.Dokumentasi
Photo koleksi Pekerjaan Repair.

59