Kata kunci Telaah Buku Teks Penelitian i

ARTIKEL ILMIAH

TELAAH BUKU SISWA TEKS BAHASA INDONESIA EKSPRESI
DIRI DAN AKADEMIK UNTUK SMA KELAS X TERBITAN
KEMENDIKBUD TAHUN 2013

SKRIPSI

Oleh:

Atia
RRA1B109066

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
2014

Telaah Buku Siswa Teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri Dan Akademik Untuk SMA Kelas X Terbitan
Kemendikbud Tahun 2013
Oleh:
Atia

(Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Jambi)

ABSTRAC
Atia. 2013. “Telaah Buku Siswa Teks Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA
Kelas X Terbitan Kemendikbud Tahun 2013” Skripsi. Jurusan Bahasa dan Seni FKIP
Universitas Jambi, Pembimbing: (I) Prof. Dr. Mujiyono Wiryotinoyo, M.Pd dan (II) Drs.
Albertus Sinaga, M.Pd.
Kata kunci : Telaah, Buku Teks
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan telaahan buku teks “ Bahasa Indonesia
Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA kelas X, telaah ini terindikasikan dari aspek isi
aspek Penyajian aspek Kebahasaan aspek Grafika berdasarkan BSNP (Badan Standar
Nasional Pendidikan).
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Dalam
penelitian ini peneliti bertujuan untuk menggambarkan secara objektif tentang suatu seperti
apa adanya. Sedangkan pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif..
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah Buku Siswa Teks Bahasa Indonesia
ekspresi diri dan akademik untuk SMA kelas X Sumber data dalam penelitian ini adalah
hasil dari (a). Aspek isi, (b). Aspek penyajian (c). Aspek kebahasaan, dan (d). Aspek
kegrafikan untuk SMA kelas X berdasarkan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan).
Berdasarkan hasil penelitian bahwa menelaah buku teks “ Bahasa Indonesia

Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA kelas X” tersebut dapat memenuhi fungsi buku teks
utama dan sudah memenuhi segala persyaratan, baik persyaratan yang didasarkan pada
relevansi, adekuasi, keakuratan, dan proporsionalitas dalam penyajian materinya tuntutan
kurikulum, karakteristik mata pelajaran, atau ilmu yang relevan.
Hal ini terbukti dalam telaahan dalam Buku Teks Siswa Bahasa Indonesia Ekspresi
Diri dan Akademik untuk SMA kelas X penyajian atau penyampaian bahan dalam buku ini
tidak monoton, diakui bahwa banyak terdapat variasi dalam penyampaian materinya. Dari
segi pemakaian bahasa Indonesia buku teks “ Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan
Akademik untuk SMA kelas X” dapat dijadikan contoh teladan. Bebas dari kalimat yang
berbelit-belit, pilihan kata cermat, gaya bahasa baku, penggunaan tanda baca relatif baik.
Pendek kata, bahasa baku teks sangat komunikatif bagi para pelajar SMA/MTA.
Selanjutnya dalam aspek kegrafikan erupakan bagian dari buku pelajaran yang berkenaan
dengan fisik buku; Cover buku, Jenis kertas, Warna buku, Lem buku, Ukuran buku yang

membuat siswa menyenangi buku yang dikemas dengan baik dan akhirnya juga meminati
untuk membacanya. Jika dilihat dari fisik buku Bahasa Indonesia Untuk SMA/MTA kelas X
terlihat tidak ada yang cacat.
Bagi guru bahasa Indonesia di SMA perlu menelahah lebih lanjut untuk memberi
masukan serta kritikan tentang kekurangna dan kelebihan terhadap buku teks “ Bahasa
Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA kelas X” untuk menjadikan buku ini lebih

sempurna dan layak untuk dipergunakan peserta didik.

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah “telaah” terdiri atas tiga suku
kata, yaitu te-la-ah yang artinya penyelidikan, kajian, pemeriksaan, penelitian. Sedangkan
buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong; kitab (Alwi, 2002: 152)
dan teks adalah bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran, berpidato, dsb (Alwi, 2002:
1024). Dapat disimpulkan bahwa telaah buku teks adalah kegiatan penyelidikan, pengkajian,
pemeriksaan dan penelitian terhadap bahan tertulis yang berisikan sumber pelajaran
berbentuk buku sesuai dengan standar dan kualifikasi yang relevan. Sangat jelas betapa
pentingnya menelaah buku teks untuk menganalisis kempetensi, relevansi dan sesuai atau
tidaknya buku teks tersebut dengan silabus, dan guna mengevaluasi untuk buku teks
mendatang.
Buku teks yang baik harus memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditetapkan seperti yang
diungkapkan oleh Greene dan Petty dalam Tarigan (1986:86) yaitu “sudut pandang (point of
view), kejelasan konsep, relevan dengan kurikulum, menarik minat menumbuhkan motivasi,
menstimuli aktivitas siswa, ilustratif, komunikatif, menunjang mata pelajaran lain,
menghargai perbedaan individu.” Berdasarkan kriteria-kriteria buku teks yang baik tersebut,
penulis dapat melakukan penelaahan atau penganalisisan terhadap buku teks sekolah maupun

buku teks elektronik (ebook).
Buku teks pelajaran memiliki peran penting dalam sistem pendidikan nasional, karena buku
tersebut merupakan salah satu komponen dalam proses pembelajaran. Dengan buku teks
yang baik, yang isinya mencakup semua Kompetensi inti (KI) kompetensi dasar (KD) sesuai
tuntutan standar isi, penyajiannya menarik, bahasanya baku, dan ilustrasinya menarik dan
tepat, maka diharapkan proses belajar pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa bisa
optimal mencapai standar kompetensi lulusan (SKL). Untuk itu ada suatu badan yang
mengurusi mengenai buku teks yang layak dan tidak layak untuk diterbitkan yaitu BSNP
(Badan Standar Nasional Pendidikan). Dasar yuridis yang mengatur mengenai kriteria
kualitas BTBI yaitu: 1. PP No. 19/2005 pasal 43 ayat (5): “Kelayakan isi, bahasa,
penyajian, dan kegrafikaan buku teks pelajaran dinilai oleh BSNP dan ditetapkan dengan
Peraturan Menteri.” 2. Permendiknas Nomor 2 Tahun 2008.
Teks dapat diperinci ke dalam berbagai jenis, seperti deskripsi, penceritaan (recount),
prosedur, laporan, eksplanasi, eksposisi, diskusi, surat, iklan, catatan harian, negosiasi,
pantun, dongeng, anekdot, dan fiksi sejarah. Semua jenis teks itu dapat dikelompokkan ke
dalam teks cerita, teks faktual, dan teks tanggapan. Dua kelompok yang disebut terakhir itu
merupakan teks nonsastra yang masing-masing dapat dibagi lebih lanjut menjadi teks laporan
dan teks prosedural serta teks transaksional dan teks ekspositori. Sementara itu, teks cerita
merupakan jenis teks sastra yang dapat diperinci menjadi teks cerita naratif dan teks cerita
nonnaratif. sesuai dengan kurikulum 2013, buku siswa kelas X ini memuat lima pelajaran

yang terdiri atas dua jenis teks faktual, yaitu laporan hasil observasi dan prosedur kompleks;
dua jenis teks tanggapan, yaitu teks negosiasi dan teks eksposisi; dan satu jenis teks cerita,
yaitu teks anekdot. Sebagai tambahan, pada bagian akhir buku ini disajikan satu pelajaran
yang memuat gabungan lima jenis teks tersebut.
Dalam penelaahan pendekatan yang digunakan tim pengarang buku Buku Teks Siswa Bahasa
Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA kelas X, bahwa pokok bahasan dalam

setiap pelajaran meliputi: Pelajaran I gemar meneroka alam semesta, Pelajaran II proses
menjadi warga yang baik, Pelajaran III budaya berpendapat di forum ekonomi dan politik,
Pelajaran IV kritik dan humor dalam layanan publik, Pelajaran V seni bernegosiasi dalam
kewirausahaan, dan Pelajaran VI teks dalam kehidupan nyata. Sekarang, mari kita perinci isi
setiap butir mulai dari pelajaran pertama sampai pelajaran keenam. Dalam penelaahan
pendekatan yang digunakan tim pengarang buku Buku Teks Siswa Bahasa Indonesia
Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA kelas X, bahwa pokok bahasan dalam setiap
pelajaran meliputi: Pelajaran I, Pelajaran II, Pelajaran III, Pelajaran IV, Pelajaran V, dan
Pelajaran VI. Sekarang, mari kita perinci isi setiap butir mulai dari pelajaran pertama sampai
pelajaran keenam.
Subjek dalam penelitian ini adalah buku teks siswa bahasa Indonesia ekspresi diri dan
akademik. Peneliti sengaja memilih buku teks bahasa Indonesia yang diterapkan di SMA.
Alasan memilih buku teks siswa bahasa Indonesia ekspresi diri dan akademik hanya terdapat

pada kurikulum 2013. Untuk itu peneliti memilih buku bahasa Indonesia pada sekolah SMA
untuk ditelaah.
Mengingat pentingnya mata pelajaran bahasa Indonesia, seorang pendidik harus cermat dan
teliti dalam memahami kurikulum, membuat RPP dan menentukan sumber belajar yang
digunakan dalam pembelajaran Mata Pelajaran bahasa Indonesia, karena terkadang ada
kopetensi inti, kompetensi dasar, dan sumber belajar yang kurang sesuai. Maka dari itu di
bab selanjutnya peneliti akan menelaah buku teks bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan
Akademik, berdasarkan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) dengan aspek, a)
Aspek isi materi pelajaran, b) Aspek Penyajian, c) Bahasa dan Keterbacaan, d) Aspek
Grafika.
Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti buku siswa dalam aspek,
a)
Aspek isi materi pelajaran, b) Aspek Penyajian, c) Bahasa dan Keterbacaan, d) Aspek
Grafika yang berjudul dengan judul, Telaah Buku Siswa Teks Bahasa Indonesia Ekspresi
Diri dan Akademik untuk SMA.
1.2 Rumusan masalah

1.
2.
3.

4.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Apakah buku teks bahasa Indonesia ekspresi diri dan akademik layak (memenuhi
kriteria) untuk digunakan oleh siswa SMA dilihat dari aspek isi materi pelajaran?
Apakah buku teks bahasa Indonesia ekspresi diri dan akademik layak (memenuhi
kriteria) untuk digunakan oleh siswa SMA dilihat dari aspek Penyajian?
Apakah buku teks bahasa Indonesia ekspresi diri dan akademik layak (memenuhi
kriteria) untuk digunakan oleh siswa SMA dilihat dari aspek Bahasa dan Keterbacaan?
Apakah buku teks bahasa Indonesia ekspresi diri dan akademik layak (memenuhi
kriteria) untuk digunakan oleh siswa SMA dilihat dari aspek aspek Grafika?

1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui aspek-aspek yang terdapat dalam Buku Siswa Teks Bahasa Indonesia
ekspresi diri dan akademik, buku ini terdapat dalam kurikulum 2013 yang baru di terbitkan.

1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat sebagai berikut:
1.4.1 Manfaat Teoretis

Secara teoritis, hasil penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui aspek-aspek yang terdapat
dalam Buku Siswa Teks Bahasa Indonesia ekspresi diri dan akademik yang dipelajari.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran aspek-aspek yang terdapat dalam Buku
Siswa Teks Bahasa Indonesia ekspresi diri dan akademik layak apa tidak untuk dipelajari
oleh siswa.
Setelah ditelaah layak apa tidak untuk dipelajari oleh siswa SMA, serta bagi guru yang
mengajar di bidang bahasa Indonesia terebut.
II. TINJAUAN PUSTAKA
1 Pengertian Buku Teks
Buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku
standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud-maksud dan tujuan
instruksional, yang diperlengkapi dengan sarana pengajaran yang serasi dan mudah
dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat
menunjang sesuatu program pengajaran Greene dan Petty (Tarigan 1986: 89).
Sementara itu, Purwoto (2004: 35) buku–buku teks merupakan sarana penting dan ampuh
bagi penyediaan dan pemenuhan pengalaman tak langsung dalam jumlah yang besar dan
terorganisasi rapi. Buku teks mempunyai beberapa fungsi yaitu buku teks mencerminkan
suatu sudut pandangan, menyediakan suatu sumber yang teratur rapi dan bertahap,
menyajikan pokok masalah yang kaya dan serasi, menyediakan aneka metode dan sarana

pengajaran, menyajikan fiksasi awal bagi tugas dan latihan, serta menyajikan sumber
bahan evaluasi dan remedial.
Keuntungan-keuntungan buku teks antara lain (World Bank, 1995:56) :
a) Kesempatan mempelajarinya sesuai dengan kecepatan masing-masing
b) Kesempatan untuk mengulangi atau meninjaunya kembali
c) Kemungkinan mengadakan pemeriksaan atau pencekam terhadap ingatan.
d) Kemudahan untuk membuat catatan-catatan bagi pemakaiannya selanjutnya
e) Kesempatan khusus yang dapat ditampilkan oleh sarana-sarana visual dalam menunjang
upaya belajar dari sebuah buku.
2.2 Kualitas Buku Teks

Greene dan Petty (Tarigan 1986: 80) berpendapat bahwa buku teks yang baik adalah buku
teks yang relevan dan menunjang pelaksanaan kurikulum. Kualitas buku teks dapat dilihat
dari sudut pandangan (point of view), kejelasan konsep, relevan dengan kurikulum, menarik
minat siswa, menumbuhkan motivasi, menstimulasi aktivitas siswa, ilustratif, buku teks harus
dimengerti oleh siswa, menunjang mata pelajaran lain, menghargai perbedaan individu, serta
memantapkan nilai-nilai
2.3 Keterbatasan Buku Teks
Greene dan Petty mengidentifikasikan keterbatasan-keterbatasan buku teks yaitu sebagai
berikut:

a) buku teks itu sendiri tidaklah mengajar (walaupun beberapa kegiatan belajar dapat dicapai
dengan membacanya), tetapi merupakan suatu sarana pengajaran;
b) isi yang disajikan sebagai perangkat-perangkat kegiatan belajar dipadu secara artifisial
atau secara buatan saja bagi setiap kelas tertentu;
c) latihan-latihan dan tugas-tugas praktis agaknya kurang adekuat atau kurang memadai
karena keterbatasan-keterbatasan dalam ukuran buku teks dan dikarenakan begitu
banyaknya praktek-praktek, latihan yang perlu dilaksanakan secara perbuatan;
d) sarana-sarana pengajaran juga sangat sedikit dan singkat karena keterbatasan-keterbatasan
ruang, tempat, atau wadah yang tersedia di dalamnya;
e) pertolongan-pertolongan atau bantuan-bantuan yang berkaitan dengan evaluasi hanyalah
bersifat sugestif dan tidaklah mengevalusi keseluruhan ataupun keparipurnaan yang
diinginkan;
2.4 Buku Teks dan Kurikulum
Buku teks brkaitan erat sekali dengan dengan kurikulum. Keeratan hubungan buku teks dan
kurikulum dapat diumpamakan, digambarkan, atau dibandingkan dengan hubungan antara
iakan dan air atau air dan tebing.
1. Kurikulum Mendahului Buku Teks
Pendapat yang umum diikuti dan dianggap paling logis-nalar adalah kurikulum
mendahului buku teks. Kurikulum ditetapkan atau diumumkan oleh pihak yang
berwenang, para pengarang menulis buku teks yang relevan dengan kurikulum.

2. Buku Teks Mendahului Kurikulum
Buku teks yang dianggap bermutu yang juga memang ditulis oleh para pakar di bidangnya
dijadikan dasar, landasan, dan pedoman penyusunan kurikulum.

3. Buku Teks dan Kurikulum Serentak Diumumkan
Pertama, kurikulum disusun lebih dahulu, lalu disusun buku teksnya. Kedua, mungkin
pula berdasarkan buku teks tertentu, lalu disusun kurikulum. Baik buku teks maupun
kurikulum serentak digunakan dan diumumkan.
4. Buku Teks dan Kurikulum Lahir Sendiri-sendiri
Buku teks disusun tersendiri, lalu diterbitkan mungkin mendahului atau sesudah adanya
kurikulum yang berlaku.
2.5 Kriteria Kelayakan
Buku teks pelajaran memiliki peran penting dalam sistem pendidikan nasional, karena
buku tersebut merupakan salah satu komponen dalam proses pembelajaran. Dengan buku
teks yang baik, yang isinya mencakup semua Kompetensi Inti (KI) dan kompetensi dasar
(KD) sesuai tuntutan standar isi, penyajiannya menarik, bahasanya baku, dan ilustrasinya
menarik dan tepat, maka diharapkan proses belajar pembelajaran yang dilakukan guru
dan siswa bisa optimal mencapai standar kompetensi lulusan (SKL). Untuk itu ada suatu
badan yang mengurusi mengenai buku teks yang layak dan tidak layak untuk diterbitkan
yaitu BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan).
2.6 Fungsi Telaah Buku Teks
Greene dan petty merumuskan beberapa peranan buku teks tersebut sebagai berikut:
1) mencerminkan suatu sudut pandangan yang tangguh dan modern mengani pengajaran
serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan pengajaran yang disajikan
2) menyajikan sumber pokok masalah atau subject matter yang kaya, mudah dibaca, dan
bervariasi, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa.
3) menyediakan sumber yang tersusun rapi dan bertahap
4) menyajikan bersama-sama dengan buku manual yang menandinginya metode-metode
dan sarana-sarana pengajaran untuk memotivasi para siswa.
5) menyajikan fiksasi (perasaan yang mendalam)
6) menyajikan bahan/sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan serbaguna.
Berdasarkan fungsi buku teks yang sudah dibicarakan diatas, maka kesimpulan mengenai
telaah buku teks antara lain:
1) pelaksanaan kurikulum secara konsekuen
2) tidak adanya unsur yang bertentangan dengan pancasila dan UUD 1945 dalam bahan
pengajaran
3) kemantapan teori, prinsip dan generalisasi ilmu yang disampaikan.
4) kemantapan sistematika dan jenjang bahan yang disampaikan.
5) kesempurnaan sarana proses belajar mengajar.

2.7 Cara Menelaah Buku Teks
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penelaahan buku teks
berdasarkan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan)adalah sebagai berikut :
a) Aspek isi materi pelajaran
Materi pelajaran merupakan bahan pelajaran yang disajikan dalam buku pelajaran. Buku
pelajaran yang baik memperhatikan relevansi, edukasi, keakuratan, dan propesionalitas
dalam penyajian materinya.
b) Aspek Penyajian
Buku pelajaran yang baik menyajikan bahan secara lengkap, sistematis, sesuai dengan
tuntutan pembelajaran yang berpusat pada siswa, dan cara penyajian yang membuat enak
dibaca dan dipelajari.
c) Aspek Kebahasaan
Bahasa adalah sarana penyampaian dan penyajian bahan, seperti kosakata, kalimat,
paragraf, dan wacana. Keterbacaan berkaitan dengan tingkat kemudahan bahasa bagi
tingkatan siswa.
d) Aspek Grafika
Grafika merupakan bagian dari buku pelajaran yang berkenaan dengan fisik buku; Cover
buku, Jenis kertas, Warna buku, Lem buku, Ukuran buku yang membuat siswa
menyenangi buku yang dikemas dengan baik dan akhirnya juga meminati untuk
membacanya.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Dalam penelitian ini
peneliti bertujuan untuk menggambarkan secara objektif tentang suatu seperti apa adanya.
Sedangkan pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Dalam penelitian ini, aspek yang digunakan meliputi: (a). Aspek isi, (b). Aspek penyajian
(c). Aspek kebahasaan, dan (d). Aspek kegrafikan. Ini semua diuji menurut standar
kelayakan pada badan Standar nasional pendidikan (BSNP). 3.2 Data dan Sumber Data
3.2.1 Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah Buku Siswa Teks Bahasa Indonesia
ekspresi diri dan akademik untuk SMA kelas X.

3.2.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil dari (a). Aspek isi, (b). Aspek penyajian (c).
Aspek kebahasaan, dan (d). Aspek kegrafikan untuk SMA kelas X.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik studi pustaka yang difokuskan
untuk menganalisis Buku Siswa Teks Bahasa Indonesia ekspresi diri dan akademik SMA
kelas X.
3.4 Teknik Analisis Data
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah “analisis isi teks, karena teks
yang dianalisis berupa ungkapan verbal yang bersifat simbolik, dilakukan melalui:
1. Pembacaan secara cermat buku teks tersebut, pembacaan secara berulang-ulang
membantu peneliti mengadakan data.
2. Semua data harus dipilah-pilah ke dalam unit kecil, agar mudah dianalisis.
3. Unit-unit itu selanjutnya ditulis kembali ke dalam kartu data dan dipersiapkan
terjemahannya.
4. Sehingga terjemahan ini akan peneliti dalam klasifikasi.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian setelah ditelaah dapat diketahui Buku Bahasa Indonesia Untuk
SMA/MTA Kelas X ini menurut kami buku ini layak untuk digunakan, karena di dalam buku
ini banyak terdapat nilai tambahan untuk memudahkan siswa dalam kegiatan proses belajar
mengajar. Hal ini diketahui dari hasil pengolahan data dari aspek (a). Aspek isi, (b). Aspek
penyajian (c). Aspek kebahasaan, dan (d). Aspek kegrafikan.
Dari hasil pengolahan data tersebut, dapat diketahui Buku teks pada hakikatnya harus relevan
dan menunjang kurikulum sekolah yang berlaku. Apalagi buku paket yang ditulis oleh
pengarang tim menyesuaikan diri terhadap tuntutan Kurikulum 2013. Buku paket seperti ini
harus merupakan buku pelajaran utama yang dapat diikuti dan dijalankan oleh guru dalam
mengelola dan melaksanakan proses belajar mengajar dalam mata pelajaran yang dipegang
guru yang bersangkutan.
Sekarang, mari kita lihat relevansi buku pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMA/MTA Kelas
X dengan kurikulum yang berlaku, yakni Kurikulum 1975 dan 1984. Kurikulum 1975
menggunakan pendekatan tujuan. Urutan kegiatan pengajaran bermula dengan penetapan
aspek isi, aspek penyajian aspek kebahasaan, dan aspek kegrafikan. Semua hal ini sudah
tercantum dalam matriks GBPP mata pelajaran Bahasa Indonesia. Buku teks “ Bahasa
Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA kelas X” menjelaskan bagaimana proses
penetapan aspek isi, aspek penyajian aspek kebahasaan, dan aspek kegrafikan. Dalam aspek
isi penelaahan pendekatan yang digunakan tim pengarang buku Buku Teks Siswa Bahasa

Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA kelas X, bahwa pokok bahasan dalam
setiap pelajaran meliputi: Pelajaran I, Pelajaran II, Pelajaran III, Pelajaran IV, Pelajaran V,
dan Pelajaran VI. Sekarang, mari kita perinci isi setiap butir mulai dari pelajaran pertama
sampai pelajaran keenam. Dalam aspek penyajian Buku pelajaran yang baik menyajikan
bahan secara lengkap, sistematis, sesuai dengan tuntutan pembelajaran yang berpusat pada
siswa, dan cara penyajian yang membuat enak dibaca dan dipelajari. Buku teks disusun
berdasarkan atau untuk melaksanakan prinsip-prinsip yang terkandung dalam kurikulum
yang berlaku di sekolah. Hal ini karena buku teks harus mengikuti berbagai tuntutan
kurikulum. Di antara berbagai tuntutan kurikulum itu, satu diantaranya, menyangkut metode
atau teknik penyajian materi. Idealnya, teknik penyajian bahan dalam buku teks pun harus
bervariasi. Akan tetapi, hal ini sering tidak terpenuhi oleh pengarang buku teks disebabkan
oleh berbagai hal, satu di antaranya keterbatasan tempat dan halaman buku.
Menurut pengamatan penulis, dalam Buku Teks Siswa Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan
Akademik untuk SMA kelas X penyajian atau penyampaian bahan dalam buku ini tidak
monoton, diakui bahwa banyak terdapat variasi dalam penyampaian materinya. Dari segi
pemakaian bahasa Indonesia buku teks “ Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik
untuk SMA kelas X” dapat dijadikan contoh teladan. Bebas dari kalimat yang berbelit-belit,
pilihan kata cermat, gaya bahasa baku, penggunaan tanda baca relatif baik. Pendek kata,
bahasa baku teks sangat komunikatif bagi para pelajar SMA/MTA. Selanjutnya dalam aspek
kegrafikan merupakan bagian dari buku pelajaran yang berkenaan dengan fisik buku; Cover
buku, Jenis kertas, Warna buku, Lem buku, Ukuran buku yang membuat siswa menyenangi
buku yang dikemas dengan baik dan akhirnya juga meminati untuk membacanya. Jika dilihat
dari fisik buku Bahasa Indonesia Untuk SMA/MTA kelas X terlihat tidak ada yang cacat.
Oleh karena itu, kita menyimpulkan buku teks “ Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan
Akademik untuk SMA kelas X” dapat berfungsi sebagai buku pokok, sebagai buku penunjang,
atau sarana pelaksanaan. Bahan-bahan bacaan dalam buku teks “ Bahasa Indonesia Ekspresi
Diri dan Akademik untuk SMA kelas X” kebanyakan utuh atau lengkap. Ini tentu memberikan
penambahan pengetahuan atau pengalaman yang utuh. Pokok bahasan berbicara
menunjukkan bahwa tujuan pengajaran lebih condong kepada segi keterampilannya. Pokok
bahasan membaca menunjukkan bahwa tujuan pengajaran lebih mengarah kepada
pengetahuan. Pokok bahasan menulis memberikan gambaran arahnya lebih berat kepada segi
keterampilannya. Demikian juga tata bahasa kegiatan lebih dititikberatkan kepada segi
pengetahuannya.
Akhirnya, setelah penulis menelaah buku teks “ Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan
Akademik untuk SMA kelas X” dapat penulis simpulkan bahwa buku tersebut dapat
memenuhi fungsi buku teks utama dan sudah memenuhi segala persyaratan, baik persyaratan
yang didasarkan pada relevansi, adekuasi, keakuratan, dan proporsionalitas dalam penyajian
materinya tuntutan kurikulum, karakteristik mata pelajaran, atau ilmu yang relevan

V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang terdapat pada BAB IV dapat disimpulkan
bahwa menelaah buku teks “ Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA
kelas X” berdasarkan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) tersebut dapat memenuhi
fungsi buku teks utama dan sudah memenuhi segala persyaratan, baik persyaratan yang
didasarkan pada relevansi, adekuasi, keakuratan, dan proporsionalitas dalam penyajian
materinya tuntutan kurikulum, karakteristik mata pelajaran, atau ilmu yang relevan. Berikut
ini aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penelaahan buku teks
berdasarakan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) sebagai berikut :
a) Aspek isi materi pelajaran, materi pelajaran merupakan bahan pelajaran yang disajikan
dalam buku pelajaran. Buku pelajaran yang baik memperhatikan relevansi, adekuasi,
keakuratan, dan proporsionalitas dalam penyajian materinya.
b) Aspek Penyajian, buku pelajaran yang baik menyajikan bahan secara lengkap, sistematis,
sesuai dengan tuntutan pembelajaran yang berpusat pada siswa, dan cara penyajian yang
membuat enak dibaca dan dipelajari.
c) Aspek Kebahasaan, bahasa adalah sarana penyampaian dan penyajian bahan, seperti
kosakata, kalimat,
paragraf, dan wacana. Keterbacaan berkaitan dengan tingkat
kemudahan bahasa bagi tingkatan siswa.
d) Aspek Grafika, grafika merupakan bagian dari buku pelajaran yang berkenaan dengan
fisik buku; Cover buku, Jenis kertas, Warna buku, Lem buku, Ukuran buku yang membuat
siswa menyenangi buku yang dikemas dengan baik dan akhirnya juga meminati untuk
membacanya.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, penulis mengemukakan saran-saran yang dapat
dijadikan bahan pertimbangan. Saran tersebut antara lain sebagai berikut:
(1) bagi guru bahasa Indonesia di SMA perlu menelahah lebih lanjut untuk memberi
masukan serta kritikan tentang kekurangna dan kelebihan terhadap buku teks “ Bahasa
Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk SMA kelas X” untuk menjadikan buku ini
lebih sempurna dan layak untuk dipergunakan peserta didik.
(2) bagi peneliti lain yang akan meneliti telaah buku teks dapat memanfaatkan skripsi ini
sabagai bahan rujukan, dan dapat meneliti tentang telaah buku teks.

DAFTAR RUJUKAN
Alwi, Hasan, 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik
Indonesia No.41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah. Jakarta : BSNP
Bacon. 1935. Seni Menuangkan Gagasan. Yogyakarta: Kanisius.
Basmalah, Diananda Nur, dkk, ” Menelaah buku teks bahasa dan sastra Indonesia untuk
SMA/MA kelas XI”, dalam http://www.slideshare.net/DMasday/archive.html, hlm. 4,
diakses selasa 15 februari 2011, 7:50 pm.Hasnun. 2006. Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: PT. Aneka Cipta.

Batchelder. 1956. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Kosdakarya.
Kementerian dan Kebudayaan. 2013. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk
SMA Kelas X. Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif.

Keraf, G. 2008. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Berbahasa . Ende Flores: Nusa Indah.
Keraf, Gorys. 1989. Komposisi. Ende: Nusa Indah.
Musse. 1963. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC.
Purwanto, Ngalim. 2004. Prinsip-prinsip dan Teknik Pengajaran, Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Rofi’udin, Ahmad. 1999. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Semi, M. A. 1990. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.
Siburian. 2010.

Pembelajaran

Menulis.

Jurnal

Ilmiah.

Yogyakarta: Universitas

Negeri Yogyakarta.
Sumatri. 1992. Hakikat dan Fungsi Buku Teks. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.