66ff3525293b606749a51c3ed8f9841e 1. BAB I RPJMD 2016 2021

LAMPIRAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI
NOMOR 12 TAHUN 2016
TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH DAERAH KABUPATEN WONOGIRI
TAHUN 2016-2021

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, mengamanatkan kepada pemerintah daerah untuk
menyusun sejumlah dokumen perencanaan pembangunan daerah. Dokumen
perencanaan pembangunan daerah tersebut meliputi: (1) RPJPD yang merupakan
kebijakan pembangunan dengan jangka waktu 20 tahun; (2) RPJMD untuk jangka
waktu 5 tahun; dan (3) RKPD untuk jangka waktu 1 tahun.
Sejalan

dengan pelaksanaan


otonomi

daerah,

Pemerintah Daerah

mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus pemerintahannya sendiri.
Namun demikian, dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah, tetap
harus memperhatikan keterkaitan antara perencanaan pemerintahan pusat,
provinsi dan antar pemerintah daerah, sehingga pencapaian tujuan daerah
mendukung pencapaian tujuan nasional. Aspek hubungan tersebut juga harus
memperhatikan kewenangan yang diberikan terkait dengan kepemilikan sumber
daya alam dan sumber daya lainnya maupun terkait dengan aspek pelayanan
umum dan kemampuan keuangan daerah.
Pemberian
terwujudnya

otonomi


kesejahteraan

itu

dimaksudkan

masyarakat

untuk

melalui

mempercepat

peningkatan

proses

pelayanan,


pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Dengan adanya otonomi daerah
diharapkan pemerintah daerah selain mampu meningkatkan daya saing, melalui
prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan dalam pembangunan juga mampu
meningkatkan daya guna potensi dan keanekaragaman sumber daya daerah.
Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 10 Tahun 2011 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun
2005–2025, dinyatakan bahwa perencanaan pembangunan daerah merupakan
satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Lebih lanjut
dikatakan bahwa perencanaan pembangunan daerah meliputi : RPJPD, RPJMD
dan RKPD. RPJPD berisi Visi, Misi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah
selama kurun waktu 20 tahun, sedang RPJMD berisikan penjabaran visi, misi dan

RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 I. 1

program Kepala Daerah terpilih, sementara RKPD merupakan penjabaran RPJMD
untuk jangka waktu 1 tahun.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa RPJMD adalah dokumen
perencanaan pembangunan daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang merupakan
penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah dengan berpedoman pada
RPJPD serta memperhatikan RPJMN.

Dalam RPJPD Kabupaten Wonogiri juga telah dinyatakan bahwa RPJPD
Kabupaten Wonogiri merupakan pedoman perencanaan pembangunan daerah
yang memiliki jangkauan upaya pembangunan jangka panjang selama 20 tahun.
RPJPD merupakan dokumen penting yang akan menjadi acuan dalam
penyusunan rencana daerah dengan hierarki dan skala yang lebih rendah, yaitu
RPJMD dan RENSTRA-PD selama kurun waktu 5 (lima) tahun.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 pada dasarnya merupakan
implementasi atas visi, misi dan program Kepala Daerah yang dipilih secara
langsung oleh rakyat, yang pelaksanaanya diintegrasikan dengan tahapan
pembangunan dalam dokumen RPJP Daerah, khususnya dengan Tahap III
Pelaksanaan RPJPD tahun 2015–2019 dengan visi sebagai berikut “WONOGIRI
YANG SEJAHTERA, DEMOKRATIS DAN BERDAYA SAING” .
Untuk mewujudkan visi pembangunan daerah jangka panjang diatas
ditempuh melalui misi sebagai berikut :
a. Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas, bermartabat dan berdaya
saing.
b. Mewujudkan ekonomi kerakyatan berbasis potensi daerah dan IPTEK serta
mampu bersaing di pasar global.
c. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan
dan berkelanjutan.

d. Mewujudkan ketercukupan dan pelayanan sarana prasarana yang berkualitas
guna menunjang pengembangan wilayah.
e. Mewujudkan kepemerintahan yang baik dengan menjunjung tinggi supremasi
hukum yang berkeadilan.
Pemilihan

Kepala

Daerah

(Pilkada)

Kabupaten

Wonogiri

yang

diselenggarakan pada tanggal 9 Desember 2015 dimenangkkan oleh pasangan
cabup dan cawabub Joko Sutopo dan Edy Santoso, SH. RPJMD Kabupaten

Wonogiri Tahun 2016-2021, akan dijabarkan lebih lajut ke dalam RKPD yang
merupakan rencana pembangunan tahunan daerah, yang memuat prioritas
pembangunan daerah, rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup
gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta
program dan indikasi kegiatan dari setiap PD di Kabupaten Wonogiri.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 I. 2

RPJMD adalah dokumen perencanaan Pemerintah Daerah untuk periode 5 (lima)
tahun yang memuat penjabaran dari Visi, Misi, dan Program dari Kepala Daerah
terpilih.
Dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021,
berpedoman pada RPJPD dan memperhatikan RPJMN dan RPJMD Propinsi Jawa
Tengah, yang di dalamnya memuat Arah Kebijakan Keuangan Daerah, Strategi
Pembangunan Daerah, Kebijakan Umum, dan Program PD, Program Lintas PD,
dan Program Kewilayahan disertai dengan Rencana-rencana Kerja dalam
Kerangka Regulasi dan Kerangka Pendanaan yang bersifat indikatif. Dalam
dokumen RPJMD juga ditekankan arti pentingnya upaya dalam menerjemahkan
visi, misi dan agenda Kepala Daerah terpilih ke dalam tujuan, sasaran, strategi
dan kebijakan pembangunan yang mampu


merespon kebutuhan dan aspirasi

masyarakat serta kesepakatan tentang tolok ukur kinerja untuk mengukur
keberhasilan maupun ketidakberhasilan pembangunan daerah selama 5 (lima)
tahun ke depan.
Dalam penyusunan RPJMD tahun 2016-2021 juga mengacu prioritas
nasional sebagaimana tertuang dalam RPJMN tahun 2015-2019 yaitu Visi RPJMN
Tahun 2015 – 2019 adalah TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT,
MANDIRI, DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG-ROYONG .
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 Misi Pembangunan yaitu :
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya
maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan

masyarakat

maju,

berkeseimbangan,


dan

demokratis

berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai
negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan
sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional.
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Prioritas pokok: 1) Kedaulatan Pangan, 2) Kemandirian Energi, 3)
Kemaritiman dan 4) Pembangunan Pariwisata dan Industri. Selain visi dan
prioritas pokok juga mengacu pada NAWA CITA yaitu :
1. Menghadirkan kembali

negara untuk melindungi segenap bangsa dan


memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 I. 3

2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan
terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran

dengan memperkuat daerah-daerah

dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Memperkuat

kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan

penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Penyusunan

RPJMD

Kabupaten

Wonogiri

juga

mengacu

Visi

pembangunan Jawa Tengah dalam RPJMD Tahun 2013 – 2018 yaitu “Menuju
Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari (Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi), dengan
misi sebagai berikut :
1. Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno, berdaulat dibidang

politik, berdikari di bidang ekonomi dan berkepribadian di bidang kebudayaan.
2. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan, menanggulangi
kemiskinan dan pengangguran.
3. Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang
bersih, jujur dan transparan, “mboten korupsi, mboten ngapusi”.
4. Memperkuat kelembagaan sosial masyarakat untuk meningkatkan persatuan
dan kesatuan.
5. Memperkuat partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan
proses pembangunan yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
6. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat.
7. Meningkatkan infrastruktur untuk mempercepat pembangunan Jawa Tengah
yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten WonogiriTahun 2016-2021
diharapkan dapat dijadikan sebagai alat pemandu, pengarah dan pedoman dalam
pelaksanaan program-program pembangunan daerah selama kurun waktu 5 (lima)
tahun ke depan, sekaligus juga dijadikan dasar dalam pertanggungjawaban atas
pelaksanaan hasil-hasil pembangunan kepada masyarakat pada setiap akhir
tahun anggaran maupun pada saat akhir masa jabatan.
Untuk mendapatkan dukungan yang optimal pada saat implementasinya
pada tahun-tahun terkait, proses penyusunan RPJMD Kabupaten Wonogiri sudah
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 I. 4

mencoba untuk membangun komitmen dan kesepakatan dari stakeholders guna
mencapai tujuan RPJMD melalui proses yang transparan, demokratis, dan
akuntabel dengan memadukan pendekatan teknokratis, demokratis, partisipatif,
dan politis. Hal ini juga sesuai dan sejalan dengan amanah Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004, dimana penyusunan RPJMD hendaknya memenuhi 5
(lima) prinsip/pendekatan, yaitu:(i) Pendekatan Politik, (ii) Pendekatan Teknokratik,
(iii) Pendekatan Partisipatif, (iv) Pendekatan Atas-Bawah (Top-Down) dan (v)
Pendekatan Bawah-Atas (Bottom-Up).
Pertama, Pendekatan Politik, bermakna bahwa dalam penyusunan RPJMD
Kabupaten Wonogiri melibatkan proses konsultasi dengan kekuatan politis
terutama antara Kepala Daerah terpilih dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD).

Kedua,

Pendekatan

Teknokratik,

bahwa

penyusunan

dokumen

perencanaan harus menggunakan pola pikir dan kerangka ilmiah yang
dilaksanakan

oleh

PD

bidang

perencanaan

yaitu

Badan

Perencanaan

Pembangunan Daerah (Bappeda). Ketiga, Pendekatan Partisipatif, bermakna
bahwa proses penyusunan RPJMD Kabupaten Wonogiri semaksimal mungkin
sudah berusaha dilaksanakan secara transparan, akuntabel, dan melibatkan
masyarakat (stakeholders) dalam pengambilan keputusan perencanaan, baik
dalam tingkatan sektoral

maupun

tingkatan regional/kewilayahan,

melalui

penyelenggaraan Musrenbang RPJMD tingkat kecamatan maupun tingkat kota.
Keempat, Pendekatan Atas-Bawah (Top-Down) bahwa proses penyusunan
RPJMD Kabupaten Wonogiri sudah diusahakan untuk bersinergi dengan rencana
strategis di atasnya, khususnya dengan dokumen RPJMN dan dokumen RPJMD
Provinsi Jawa Tengah, serta komitmen terhadap kebijakan dari pemerintahan
tingkat provinsi dan tingkat nasional. Kelima, Pendekatan Bawah-Atas(Bottom-Up)
bermakna dalam proses penyu-sunan RPJMD Kabupaten Wonogiri, sudah
berusaha untuk memperhatikan aspirasi dan kebutuhan masyarakat, khususnya
melalui penyelenggaaran Musrenbang RPJMD Kabupaten Wonogiri.
Dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah, maka penyusunan rencana pembangunan
daerah baik RPJP Daerah, RPJMD, maupun RKPD berpedoman pada Peraturan
Pemerintah dimaksud. Sesuai dengan Pasal 15 ayat (1) dan (2) Peraturan
Pemerintah ini, RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Daerah paling lama 6
(enam) bulan setelah Kepala Daerah dilantik. Oleh karenanya, berdasarkan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan juga
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 I. 5

Daerah, maka RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 ditetapkan dengan
Peraturan Daerah.
Dengan berpedoman pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dalam menyusun RPJMD di
Kabupaten Wonogiri, acuan utama yang digunakan adalah rumusan visi, misi, dan
program Kepala Daerah untuk dijabarkan ke dalam Strategi Pembangunan
Daerah, Kebijakan Umum, Program Prioritas Kepala Daerah dan Arah Kebijakan
Keuangan Daerah. RPJMDKabupaten Wonogiri dijadikan pedoman oleh Kepala
PD untuk menyiapkan dokumen RENSTRA-PD sesuai dengan Tugas Pokok dan
Fungsi (TUPOKSI) PD.
Dalam penyusunan dokumen RPJMD di Kabupaten Wonogiri juga mengacu
pada, RPJMN,RPJMD Provinsi Jawa Tengah, dan berbagai kebijakan dan
prioritas program Pemerintah dan Pemerintah Provinsi. Tujuan dengan merujuk
semua dokumen perencanaan dimaksud adalah untuk menjamin adanya
sinergitas kebijakan dan sinkronisasi program secara vertikal antar tingkat
pemerintahan yang berbeda.
Keberadaan RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 pada dasarnya
merupakan pelaksanaan dari program-program perencanaan selama 5 tahun
tahapan ketiga setelah kurun waktu 5 (ima) tahun tahapan pertama dan kedua
selesai dilaksanakan, yaitu periode tahun 2005-2009 dan 2010-2014 selesai.
Pelaksanaan RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2010-2015 telah dilaporkan
dalam bentuk Laporan Keterangan Pertanggungjawaban - Akhir Masa Jabatan
(LKPJ - AMJ) Kepala Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2010-2015 kepada
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wonogiri pada tahun 2015.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 pada dasarnya disusun
dengan maksud untuk menyediakan dokumen perencanaan komprehensif selama
5 (lima) tahun, yang akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
RENSTRA-PD dan RKPD sesuai dengan peraturan perundangan, khususnya:
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (SPPN)

dan Undang-Undang Nomor

23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah, yang telah dijabarkan ke dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian
dan

Evaluasi

Pelaksanaan

Rencana

Pembangunan

Daerah.

Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008, pada era sekarang ini juga sudah dijabarkan ke
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 I. 6

Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah.
Berdasar pada Lampiran III, dari Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, telah
dinyatakan bahwa dalam penyusunanRancangan Awal RPJMD Kabupaten
Wonogiri Tahun 2016-2021, telah dilakukan serangkaian kegiatan, yang
mencakup: (i) Pengolahan data dan informasi pendukung, khususnya hasil
dokumen Laporan Keterangan Pertanggungjawaban - Akhir Masa Jabatan (LKPJ AMJ) Kepala Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2010 - 2015 kepada DPRD
Kabupaten Wonogiri, untuk menjaga tingkat kesinambungan pelaksanaan
pembangunan di Kabupaten Wonogiri; (ii) RTRW Kabupaten Wonogiri Tahun
2011-2031; (iii) Analisis gambaran umum kondisi daerah Kabupaten Wonogiri; (iv)
Analisis pengelolaan keuangan daerah dan kerangka pendanaan di Kabupaten
Wonogiri; (v) Perumusan permasalahan pembangunan daerah di Kabupaten
Wonogiri berdasar pada visi, misi dan program pasangan Kepala Daerah terpilih;
(vi) Penelaahan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) Tahun 2015-2019, dokumen RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun
2013-2018; (vii) Analisis isu-isu strategis pembangunan jangka menengah
Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021; (viii) Perumusan penjelasan visi dan misi
dari pasangan Kepala Daerah terpilih; (ix) Perumusan tujuan dan sasaran; (x)
Perumusan strategi dan arah kebijakan; (xi) Perumusan kebijakan umum dan
program pembangunan daerah Kabupaten Wonogiri; (xii) Penyusunan indikasi
rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan; dan (xiii)
Penetapan Indikator Kinerja Kabupaten Wonogiri; (xiv) Pembahasan dengan PD
Kabupaten Wonogiri. Sementara serangkaian tahapan yang akan dilakukan
adalah: (i) Pelaksanaan forum konsultasi publik; (ii) Pembahasan dengan DPRD
Kabupaten Wonogiri untuk memperoleh masukan dan saran; serta (iii)
Penyelarasan program prioritas dan kebutuhan pendanaan.
1.2 Dasar Hukum Penyusunan
Dalam penyusunan dokumen RPJMDKabupaten WonogiriTahun 2016-2021
digunakan sejumlah peraturan perundangan-undangan sebagai landasan hukum,
yaitu :
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerahdaerah
Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa
Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta;

RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 I. 7

3. Undang-Undang

Nomor

17

Tahun

2003

tentang

Keuangan

Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4400);
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4700);
8. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
9. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851);
10. Undang-Undang

Nomor

32

Tahun

2009

tentang

Perlindungan

dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5059);
11. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5495);
12. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republi Indonesia Tahun 2014 Nomor 2440, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
14. Peraturan

Pemerintah

Penyelenggaraan

Nomor

Pemerintah

3

Tahun

Daerah

2007

kepada

tentang

Laporan

Pemerintah,

Laporan

RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 I. 8

Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4693);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan

Pemerintahan

Daerah

(Lembaran

Negara

Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4815);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
17. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentangRencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019; (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 3)
18. Permendagri

Nomor

54

Tahun

2010

tentang

PelaksanaanPeraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2005-2025;
20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009–2029;
21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2013–2018;
22. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri;
23. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 9 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonogiri Tahun 2010 – 2030;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 10 Tahun 2011 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun
2005 – 2025;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 21 Tahun 2012 tentang
Perencanaan Pembangunan Daerah.

RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 I. 9

1.3 Hubungan Antar Dokumen
Penyusunan RPJMD memperhatikan pembangunan nasional khususnya
yang berkaitan dengan pembangunan daerah yang mempengaruhi pembangunan
nasional. Penyusunan RPJMD memperhatikan juga RPJMD Provinsi Jawa
Tengah, dan RPJMD Daerah sekitar dengan tujuan untuk mendukung koordinasi
antar pelaku pembangunan dan harus selaras dan sinergi antar daerah, antar
waktu, antar ruang, dan antar fungsi pemerintah, serta menjamin keterkaitan dan
konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan, dan
evaluasi. RPJP Nasional dan RPJP Provinsi yang juga telah diacu dalam RPJP
Kabupaten Wonogiri akan menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD. Selain
itu RPJMN yang telah diperhatikan dalam RPJMD Provinsi akan diperhatikan
dalam penyusunan RPJMD. RPJMD ini akan dijabarkan dalam RKPD dan
selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RAPBD. Sementara RPJMD
juga akan menjadi pedoman dalam penyusunan Renstra PD yang selanjutnya
akan dijabarkan dalam Renja PD. Hubungan Keterkaitan antar dokumen
perencanaan pembangunan dapat dilihat sebagai berikut :
1. Hubungan RPJMD Kabupaten Wonogiri dengan RPJPD Kabupaten Wonogiri.
RPJMD tahun 2016 – 2021 merupakan pelaksanaan tahap III pada
RPJPD Kabupaten Wonogiri. Pada dokumen RPJDP prioritas pembangunan
pada tahap III (tahun 2015-2019) adalah berdasarkan filosofi pembangunan
daerah Kabupaten Wonogiri tersebut dapat diambil kesepakatan bersama
selama

20

tahun pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

(RPJP) Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2005 – 2020 berupa visi dan misi
pembangunan daerah Kabupaten Wonogiri

yaitu “WONOGIRI YANG

SEJAHTERA, DEMOKRATIS DAN BERDAYA SAING”
Wonogiri

yang

sejahtera

merupakan

perwujudan

dari

kondisi

masyarakat yang memiliki kualitas hidup layak dan bermartabat karena
terpenuhinya kebutuhan dasar, mampu meningkatkan keberdayaan religi,
lestari dan berkelanjutan.
Masyarakat yang sejahtera ditandai dengan meningkatnya indikator
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI),
dimana IPM/ HDI itu merupakan indeks komposit yang meliputi tiga aspek
pengukuran, yaitu pendidikan (rata-rata lama sekolah dan harapan lama
sekolah), kesehatan (usia harapan hidup), dan pendapatan (pengeluaran
perkapita penduduk).
Wonogiri yang demokratis dalam visi ini dapat diartikan bahwa daerah
mampu menyelenggarakan tata pemerintahan yang baik (good governance)
dan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat secara adil dan merata
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 I. 10

sehingga dapat meningkatkan keberdayaan masyarakat Wonogiri secara
hukum dan politik sehingga mampu melangsungkan kehidupan yang
menjamin hak dan kewajiban sebagai warga negara maupun sebagai warga
masyarakat secara adil dan dinamis.
Wonogiri yang berdaya saing merupakan kondisi unggul yang
memungkinkan terjadinya peningkatan keberdayaan pemerintahan dan
masyarakat Wonogiri, melalui pemanfaatan sumberdaya secara efektif dan
efisien sehingga memiliki kemampuan, ketangguhan serta keunggulan guna
melangsungkan kehidupan dalam persaingan masyarakat global untuk
memiliki daya akselerasi dalam mewujudkan peningkatan kesejahteraan
masyarakat.Untuk mewujudkan visi pembangunan daerah jangka panjang
diatas ditempuh melalui misi sebagai berikut :
1.

Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas, bermartabat dan
berdaya saing.
Sumberdaya manusia yang berkualitas merupakan sumberdaya

manusia yang memiliki tingkat pendidikan dan derajat kesehatan yang
memadai, mampu menguasai dan trampil mengimpelementasikan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dalam pembangunan sesuai kondisi dan
kebutuhan daerah setempat serta untuk pengembangan industri dan jasa.
Masyarakat yang berkualitas ditandai dengan indikator responsif
terhadap situasi yang dihadapi, pintar dalam memahami persoalan, tepat
dalam memilih upaya pengatasan masalah, dan bijak dalam pengambilan
keputusan, memiliki rata-rata tingkat pendidikan dan derajat kesehatan yang
semakin tinggi, memiliki kemampuan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin maju yang dilandasi oleh nilai-nilai moralitas yang
semakin baik sebagai cermin masyarakat berbudaya dan berakhlaq mulia
sesuai nilai-nilai falsafah Pancasila yang berlandaskan kepada keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Masyarakat yang bermartabat merupakan perwujudan dari kondisi
masyarakat yang memiliki harga diri yang terhormat, dimana masyarakat itu
memiliki orientasi nilai moral yang tinggi dengan selalu mengutamakan nilai
religius dan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap langkah
perbuatannya, sehingga mewujudkan sebagai suatu masyarakat yang
beradab. Masyarakat yang bermartabat merupakan masyarakat yang memiliki
jati diri yang berpegang pada nilai–nilai luhur Pancasila dan warisan budaya
masyarakat. Pegangan nilai-nilai luhur tersebut termanivestasikan dalam
kehidupan sehari–hari dalam bentuk menjunjung tinggi, menjadikan pedoman
dan menerapkan nilai-nilai tersebut, yakni nilai religius dan nilai-nilai kegotong
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 I. 11

royongan atau kerukunan, nilai hormat atau “tepo sliro”, dan nilai keindahan.
Dengan berpegang pada nilai-nilai tersebut berarti dalam hidup dan kehidupan
setiap warga masyarakat akan selalu menjauhkan diri dari tindak kekerasan,
kekacauan, pemaksaan kehendak, dan pengrusakan.
Masyarakat memiliki daya saing dimaksudkan bahwa dengan berbekal
kecerdasan

dan

kualitas

sebagaimana

diuraikan

diatas,

masyarakat

Kabupaten Wonogiri memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif sehingga
mampu bersaing secara global.
2.

Mewujudkan ekonomi kerakyatan berbasis potensi daerah dan IPTEK
serta mampu bersaing di pasar global.
Sistem ekonomi kerakyatan merupakan sistem ekonomi yang

senantiasa mengedepankan keberpihakan pada pelaku usaha mikro kecil
menengah (UMKM) dan koperasi. Wujud dari pengembangan sistem ekonomi
kerakyatan ditandai antara lain dengan indikator-indikator meningkatnya
pertumbuhan ekonomi daerah dan kualitas pertumbuhan ekonomi yang
berupa pemerataan dan pemberdayaan masyarakat sehingga pendapatan per
kapita masyarakat meningkat ke tingkat yang lebih tinggi serta semakin
membaiknya struktur perekonomian daerah.
Pengembangan sistem ekonomi kerakyatan berbasis pada potensi
daerah diwujudkan dengan mengembangkan bidang/ sektor/ sub sektor/
produk unggulan daerah sehingga mampu semakin berperan dalam pasar
dalam negeri dan bersaing dalam kancah global, semakin meningkat dan
berkembangnya jenis dan bentuk diversivikasi pertanian dalam arti luas
menjadi agribisnis, agroindustri, dan agrowisata serta mampu bersinergi
dengan pengembangan industri, perdagangan, dan kepariwisataan daerah.
3.

Mewujudkan

pengelolaan

sumberdaya

alam

yang

berwawasan

yang

berwawasan

lingkungan dan berkelanjutan.
Perwujudan

pengelolaan

sumberdaya

alam

lingkungan dan berkelanjutan ditandai dengan semakin meningkatnya
pengelolaan

sumberdaya

alam

yang

memperhatikan

prinsip-prinsip

pelestarian lingkungan dalam rangka pembangunan berkelanjutan.
Wujud lain pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan
ditandai dengan semakin terjaganya ruang-ruang publik sesuai dengan fungsi
dan peruntukannya;

semakin tersedianya infrastruktur desa, semakin

tertatanya infrastruktur kota yang berkarakter daerah (regional branded);
semakin terkendalinya pemanfaatan ruang sesuai dengan Perda RTRW
(Rencana Tata Ruang Wilayah); semakin meningkatnya pola pengendalian
terhadap pencemaran dan perusakan lingkungan; semakin optimalnya
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 I. 12

program-program pengelolaan RTH (Ruang Terbuka Hijau);

semakin

optimalnya program pengembangan sistem informasi dan sistem pendaftaran
tanah; dan semakin menurunnya kasus-kasus sengketa atau konflik-konflik
masalah pertanahan.
4.

Mewujudkan ketercukupan dan pelayanan sarana prasarana yang
berkualitas guna menunjang pengembangan wilayah.
Perkembangan penduduk sebagai modal dasar pembangunan daerah

harus diiringi dengan penyediaan dan pelayanan sarana prasarana daerah
berkualitas yang semakin cukup, agar potensi dan kemampuan serta
ketrampilan yang dimiliki dapat berkembang secara optimal.
Perwujudan ketercukupan dan pelayanan sarana prasarana yang
berkualitas ditandai antara lain dengan semakin meningkatnya ketersediaan
dan pemerataan sarana prasarana jalan dan jembatan terutama untuk wilayah
perbatasan, sarana prasarana perhubungan, transportasi dan telekomunikasi,
sarana prasarana perumahan yang layak dan terjangkau, sarana prasarana
lingkungan, sarana prasarana jaringan irigasi, dan semakin berkembangnya
sarana prasarana berkaitan dengan energi alternatif dan tenaga listrik yang
dibutuhkan masyarakat luas.
5.

Mewujudkan kepemerintahan yang baik dengan menjunjung tinggi
supremasi hukum yang berkeadilan.
Perwujudan kepemerintahan yang baik ditandai antara lain dengan

semakin meningkatnya peran dan fungsi pemerintahan daerah terutama
dalam hal meningkatkan jumlah dan kualitas pelayanan umum diberbagai
aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Semakin
meningkatnya jumlah dan kualitas pelayanan umum dapat dinilai berdasarkan
indikator-indikator kinerja antara lain seperti tingkat kepuasan, akuntabilitas,
responsibilitas, transparansi, efisiensi dan efektivitas pelayanan, yang
kesemuanya berorientasi kepada kebutuhan masyarakat yang dilayani.
Sedangkan perwujudan pemerintahan daerah yang menjunjung tinggi
supremasi hukum yang berkeadilan ditandai antara lain semakin menurun dan
terkendalinya tingkat gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat,
meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat maupun aparat
keamanan dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan tindak kejahatan dan
kriminalitas, semakin meningkatnya kesadaran dan kepatuhan hukum serta
kehidupan berpolitik masyarakat yang semakin demokratis.
Tahap ketiga lima tahun pembangunan jangka panjang ini merupakan
periode pengembangan. Pada tahap ini kelembagaan sistem ekonomi
kerakyatan

yang

bertumpu

pada

potensi

unggulan

daerah

semakin

RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 I. 13

berkembang

sehingga

perekonomian

daerah

semakin

tumbuh

dan

berkembang serta mengarah pada struktur perekonomian daerah yang lebih
baik, dengan arah kebijakan :
A. Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas, bermartabat dan
berdaya saing, dengan prioritas:
1. Pengembangan kualitas pendidikan, kesehatan dan ketrampilan
sumberdaya manusia dengan penekanan pada:
a. Pengembangan

dan

perluasan

aksesibilitas

pelayanan

pendidikan;
b. Pengembangan dan perluasan aksesibilitas pelayanan kesehatan;
c. Pengembangan

kualitas

pelayanan

pendidikan

menuju

tercapainya kapasitas standar pendidikan;
d. Pengembangan penyelenggaraan pendidikan wajib belajar 12
tahun;
e. Pengembangan

kualitas

kesehatan

dengan

memperluas

jangkauan pelayanan kesehatan yang memadai;
f.

Pengembangan ketercukupan sarana dan prasarana untuk
meningkatkan ketrampilan dan daya saing;

g. Pengembangan pelatihan kewirausahaan;
h. Pengembangan pengelolaan usaha mikro kecil dan menengah;
i.

Pengembangan keluarga berencana;

j.

Pengembangan transmigrasi ke luar Jawa;

k. Pengembangan pemberdayaan perempuan dalam setiap aspek
kehidupan;
l.

Pengembangan pemberdayaan generasi muda;

m. Pengembangan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
untuk

meningkatkan

kehidupan

ekonomi

melalui

kegiatan

kewirausahaan.
2. Pengembangan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan
Yang maha Esa dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan
bermasyarakat dengan:
a. Pengembangan moral agama dan mental masyarakat serta
penerapannya dalam semua aspek kehidupan;
b. Pengembangan

optimalisasi

peran

dan

fungsi

lembaga

keagamaan baik formal maupun non formal dalam memantapkan
moral agama dan budi pekerti;
c. Pengembangan model-model pendidikan agama kontekstual.

RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 I. 14

B. Mewujudkan ekonomi kerakyatan berbasis potensi daerah dan IPTEK
serta mampu bersaing di pasar global, dengan prioritas:
1. Pengembangan kinerja ekonomi daerah melalui sektor pertanian,
perdagangan, industri dan pariwisata yang berwawasan lingkungan
untuk pengembangan system ekonomi karakyatan daerah bertumpu
pada potensi unggulan dengan:
a. Pengembangan upaya konservasi energi dan ketenagalistrikan
dalam rangka mewujudkan ketahanan energi;
b. Pengembangan kelembagaan dan sarana agribisnis;
c. Pengembangan sentra produksi pertanian dan Usaha Mikro Kecil
Menengah;
d. Pengembangan jaringan pasar produksi pertanian dan indsutri
hasil pengolahan pertanian;
e. Pengembangan pemberdayaan petani;
f.

Pengembangan

pemberdayaan

industri

mikro,

kecil

dan

menengah;
g. Pengembangan persaingan usaha secara sehat yang melindungi
pengusaha dan pedagang mikro, kecil dan menengah;
h. Pengembangan kerjasama perdagangan internasional;
i.

Pengembangan daya saing ekspor;

j.

Pengembangan

keunggulan

pariwisata

melalui:

(1)

pengembangan produk wisata unik dan khas, (2) pengembangan
kinerja obyek dan daya tarik wisata yang bersumber pemanfaatan
sumberdaya

alam

secara

berkelanjutan

dan

berwawasan

lingkungan.
k. Pengembangan iklim investasi yang kondusif.
l.

Pengembangan promosi dan kerjasama investasi.

C. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan
dan berkelanjutan, dengan prioritas:
1. Pengembangan pengelolaan pemanfaatan sumberdaya air alam dan
lingkungan secara optimal dan lestari dengan:
a. Pengembangan upaya konservasi sumberdaya alam umumnya,
sumberdaya air khususnya;
b. Pengembangan kelembagaan pengelolaan sumberdaya air;
c. Pengembangan pengelolaan, pemanfaatan dan pengendalian
sumberdaya alam umumnya, sumberdaya air khususnya;
d. Pengembangan pengendalian pemanfaatan sumberdaya lahan;

RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 I. 15

e. Pengembangan pengelolaan dan

pemanfaatan

sumberdaya

mineral berdasarkan konsep good mining practice;
f.

Pengembangan pengelolaan administrasi pertanahan;

g. Pengembangan penataan ruang yang berkelanjutan;
h. Pengembangan pengelolaan kawasan karst;
i.

Pengembangan pengelolaan kawasan rawan bencana.

j.

Pengembangan sistem pengelolaan lingkungan hidup.

D. Mewujudkan ketercukupan dan pelayanan sarana prasarana yang
berkualitas guna menunjang pengembangan wilayah, dengan prioritas:
1. Pengembangan perwujudan sarana dan prasarana infrastruktur yang
memadai dalam menunjang pertumbuhan perekonomian daerah
dengan:
a. Pengembangan ketercukupan sarana dan prasarana transportasi
yang berkualitas dan merata untuk seluruh wilayah sebagai
penunjang aktvitas perekonomian daerah;
b. Pengembangan pengelolaan dan pembangunan fasilitas lalu lintas
angkutan jalan;
c. Pengembangan pengelolaan sarana dan prasarana pengairan
secara efektif dan efisien;
d. Pengembangan pengelolaan dan pelayanan air bersih;
e. Pengembangan pengelolaan sarana, prasarana dan lingkungan
perumahan dan permukiman.
E. Mewujudkan kepemerintahan yang baik dengan menjunjung tinggi
supremasi hukum yang berkeadilan, dengan prioritas:
1. Pengembangan perwujudan tata pemerintahan yang baik didukung
oleh sumberdaya manusia yang profesional berlandaskan semangat
pelaksanaan otonomi daerah dengan:
a. Pengembangan

efisiensi

dan

efektivitas

penyelenggaraan

pemerintahan;
b. Pengembangan profesionalisme dan kompetensi sumberdaya
aparatur pemerintah;
c. Pengembangan partisipasi masyarakat dan sektor swasta dalam
penyelenggaraan pembangunan;
d. Pengembangan komunikasi dan kerjasama antara pemerintah,
masyarakat dan sektor swasta;
e. Pengembangan sistem manajemen keuangan yang mendukung
peningkatan

potensi

penerimaan

daerah,

pengelolaan

dan

pemanfaatan keuangan daerah.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 I. 16

2. Pengembangan perwujudan suasana aman dan damai melalui
kepastian, penegakan dan perlindungan hukum sebagai rekayasa
sosial untuk mengubah sikap aparatur dan masyarakat agar
berpartisipasi dalam pembangunan dengan:
a. Pengembangan budaya hukum, kesadaran dan ketaatan hukum
dan mendorong terlaksananya penegakan hukum;
b. Pengembangan produk hukum yang memihak pada kepentingan
masyarakat;
c. Pengembangan sistem keamanan dan ketertiban untuk mendukung
stabilitas daerah yang bebas dari ancaman, hambatan dan
gangguan.
2. Hubungan RPJMD dengan RTRW Kabupaten Wonogiri (Perda Nomor 9 tahun
2011 tentang RTRW Kabupaten Wonogiri tahun 2010 - 2030).
Rencana
merupakan

Tata

penjabaran

Ruang
dari

Wilayah
RTRW

(RTRW)

Provinsi

Kabupaten

Jawa

Tengah.

Wonogiri
Dengan

ditetapkannya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah tahun 20092029, maka struktur dan pola ruang wilayah Provinsi Jawa Tengah

perlu

dijabarkan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten.
Beberapa muatan yang harus ada dalam dokumen RTRW sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 antara lain adalah tujuan,
kebijakan, dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten, rencana struktur
ruang wilayah kabupaten yang meliputi sistem perkotaan di wilayahnya yang
terkait dengan kawasan perdesaan dan sistem jaringan prasarana wilayah
kabupaten, rencana pola ruang wilayah kabupaten yang meliputi kawasan
lindung kabupaten dan kawasan budi daya kabupaten, penetapan kawasan
strategis kabupaten, arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang
berisi indikasi program utama jangka menengah lima tahunan, ketentuan
pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten yang berisi ketentuan
umum peraturan zonasi, ketentuan perizinan, ketentuan insentif dan
disinsentif, serta arahan sanksi.
Pusat kegiatan perkotaan terdiri atas:
a. PKL berupa Perkotaan Wonogiri.
b. PKLp meliputi: Perkotaan Purwantoro, Perkotaan Pracimantoro dan
Perkotaan Baturetno.
c. PPK meliputi: Perkotaan Eromoko, Manyaran, Ngadirojo, Tirtomoyo,
Kismantoro,

Paranggupito,

Giritontro,

Batuwarno,

Karangtengah,

RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 I. 17

Nguntoronadi,

Jatiroto,

Bulukerto,

Puhpelem,

Giriwoyo,

Jatipurno,

Girimarto, Slogohimo, Jatisrono, Selogiri, Wuryantoro dan Sidoharjo.
Sedangkan pusat kegiatan perdesaan meliputi seluruh kecamatan di
kabupaten Wonogiri.
Kawasan lindung terdiri atas: kawasan hutan lindung, kawasan yang
memberi perlindungan terhadap kawasan bawahannya, kawasan perlindungan
setempat, kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya, kawasan
rawan bencana alam, dan kawasan lindung geologi.
Kawasan budidaya terdiri atas: kawasan peruntukan hutan produksi,
kawasan peruntukan hutan rakyat, kawasan peruntukan pertanian, kawasan
peruntukan perikanan, kawasan peruntukan pertambangan, kawasan peruntukan
industri, kawasan peruntukan pariwisata, kawasan peruntukan permukiman, dan
kawasan peruntukan lainnya.
Penetapan Kawasan Strategis pada RTRW Kabupaten Wonogiri terdiri
atas Kawasan Strategis Provinsi dan Kawasan Strategis Kabupaten.
Kawasan strategis provinsi terdiri atas:
a. kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi meliputi:
Kawasan Perkotaan Surakarta – Boyolali – Sukoharjo – Karanganyar –
Wonogiri – Sragen – Klaten (Subosukawonosraten), kawasan koridor
perbatasan Pacitan – Wonogiri – Wonosari (Pawonsari), kawasan koridor jalur
lintas selatan dan pesisir Jawa Tengah, dan kawasan agropolitan Jawa
Tengah.
b. kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan
hidup berupa berupa Kawasan Karst Pracimantoro meliputi: Kecamatan
Eromoko, Kecamatan Pracimantoro, Kecamatan Giritontro, Kecamatan
Paranggupito, dan Kecamatan Giriwoyo
Kawasan Strategis Kabupaten terdiri atas:
a. kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi meliputi:
kawasan perkotaan Wonogiri, kawasan perkotaan Pracimantoro, kawasan
perkotaan Purwantoro, kawasan perkotaan Baturetno, kawasan sekitar
terminal penumpang tipe A, dan kawasan koridor pantai selatan;
b. kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya berupa situs
cagar budaya meliputi: Kecamatan Wonogiri, Kecamatan Selogiri, Kecamatan
Tirtomoyo, dan Kecamatan Girimarto;
c. kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam
dan/atau teknologi tinggi berupa Waduk Serba Guna Wonogiri;

RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 I. 18

d. kawasan strategis dari sudut penyelamatan lingkungan hidup meliputi: Sub
DAS Keduang, Sub DAS Wuryantoro, Sub DAS Wiroko, Sub DAS Temon,
Sub DAS Alang Ngunggahan, Sub DAS Solo Hulu.
4. Hubungan RPJMD dengan RPJMD Provinsi Jawa Tengah Perda Nomor 5
tahun 2014.
Visi RPJM Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai berikut: MENUJU JAWA
TENGAH SEJAHTERA DAN BERDIKARI “Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”
Visi Pembangunan Provinsi Jawa Tengah tersebut harus dapat diukur
keberhasilannya dalam rangka mewujudkan Provinsi Jawa Tengah yang
Sejahtera dan Berdikari dengan dilandasi semangat dan nilai keutamaan
“Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”. Makna yang terkandung dalam Visi
tersebut dijabarkan sebagai berikut :
a. Sejahtera
Jawa Tengah Sejahtera merupakan suatu kondisi masyarakat yang
terpenuhi kebutuhan dasar seperti sandang, pangan, perumahan, air
bersih, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, rasa aman dari perlakuan atau
ancaman tindak kekerasan fisik maupun non fisik, lingkungan hidup dan
sumber daya alam, berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan politik,
mempunyai akses terhadap informasi serta hiburan; terciptanya hubungan
antar rakyat Jawa Tengah yang dinamis, saling menghargai, bantu
membantu, saling pengertian dan tepo seliro; serta tersedia prasarana
dan sarana publik terkait dengan supra dan infrastruktur pelayanan publik,
transportasi dan teknologi yang mencukupi, nyaman dan terpelihara
dengan baik. Pemenuhan kebutuhan dasar rakyat bersifat dinamis, dari
waktu ke waktu akan mengalami perubahan sesuai dengan aspirasi dan
tuntutan yang berkembang di masyarakat. Untuk itu prasarana dan
sarana, supra dan infrastruktur dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan
dasar rakyat baik secara fisik maupun non-fisik serta sosial dan politik
harus secara terus menerus mengikuti dinamika perubahan, serta dibuka
ruang yang seluas-luasnya untuk mencapai kemajuan dan perkembangan
bagi kehidupan yang lebih baik secara berkesinambungan.
b. Berdikari
Berdikari merupakan tindakan yang didasarkan pada kekuatan sendiri
atau berposisi berdiri di atas kaki sendiri. Artinya membangun Jawa
Tengah berdasarkan kekuatan

yang

ada di Jawa

Tengah

dan

mengekplorasi seluruh potensi yang dapat digunakan, baik di Jawa
Tengah, Nasional, maupun Internasional. Untuk laku kerjanya, berdaulat
dalam kemitraan dengan para pihak, menjadi sendi gerak kerja bersama
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 I. 19

yang saling menghormati. Untuk mewujudkan Jawa Tengah Berdikari, tiga
hal yang perlu dilakukan, yaitu: 1) Membangun berdasarkan kekuatan dan
sumber daya yang ada di Jawa Tengah, agar terhindar dari jebakan
ketergantungan dengan pihak eksternal; 2) Mengekplorasi seluruh potensi
baik ilmu dan pengetahuan, teknologi, kearifan lokal, sumber daya alam
dan lingkungan, serta SDM Jawa Tengah dimanapun bermukim, untuk
mendukung dan meningkatkan kekuatan sendiri; 3) Melakukan kerjasama
dengan para pihak, dalam dan luar negeri, secara berdaulat, saling
menghormati dan menguntungkan dalam jangka pendek maupun panjang.
Prinsip Berdikari adalah membuka ruang bagi seluruh rakyat Jawa Tengah
untuk dapat mengakses dan terlibat aktif dalam pengambilan keputusan
dan penentuan arah pembangunan. Selain itu juga memfasilitasi akses
rakyat terutama rakyat kecil untuk mengeksplorasi dan memanfaatkan
sumber daya alam yang ada di sekitarnya dengan prinsip sesuai
kebutuhan, berkelanjutan dan kelestarian lingkungan hidup, serta
menyediakan ruang publik untuk mempromosikan temuan, karya dan
produk

rakyat.

Hal

ini

merupakan

upaya

untuk

mengubah

ketidakberdayaan rakyat hingga mampu berdiri di atas kaki sendiri, bukan
memberikan ikan tetapi memberikan “kail dan jala”. Dengan kata lain
memberikan
pengembangan

pengetahuan,
diri

keterampilan,

masyarakat

secara

dan

peluang

maksimal

sesuai

untuk
dengan

kemampuan, pengetahuan, ketrampilan, dan potensi bagi pemenuhan
kebutuhan produksi, jasa, maupun potensi ekonomi yang ada di
lingkungan masyarakat. Selain itu berdikari dapat diartikan sebagai suatu
kondisi terbentuknya daerah yang mampu mengelola segenap potensi
ekonomi, politik, sosial, budaya melalui kerjasama dan sinergitas. Prinsip
ini ditunjukkan dengan tercapainya daya saing kompetitif perekonomian
berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia
berkualitas serta kemampuan ilmu dan teknologi yang terus meningkat;
terbangunnya

jaringan

sarana

dan

prasarana

pembangunan,

pemerintahan dan pelayanan yang merata yang berdampak pada
berkurangnya kesenjangan antar wilayah, pembangunan perdesaan dan
daerah

perkotaan

yang

bersinergi;

optimalnya

pengelolaan

dan

pemanfaatan aset-aset daerah dan sumber-sumber keuangan lainnya
bagi kepentingan pembangunan; dan meningkatnya investasi dalam
pembangunan yang didukung kondusivitas politik daerah. Berdikari hanya
akan dicapai dengan sistem dan tata kelola pemerintahan yang mampu
memproteksi daerahnya dari intervensi pihak luar yang merugikan rakyat
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 I. 20

Jawa Tengah, membuka ruang seluas-luasnya bagi rakyat terutama
rakyat kecil untuk dapat mengakses aset Jawa Tengah, memberikan
jaminan kepada rakyat terutama rakyat kecil untuk terlibat aktif dalam
proses pengambilan keputusan pembangunan Jawa Tengah. Sistem tata
kelola

yang

demikian

membutuhkan

aparatur

pemerintah

yang

mempunyai sikap, tindakan, dan perilaku sebagai pelayan masyarakat
yang dilandasi semangat dan nilai keutamaan “Mboten Korupsi, Mboten
Ngapusi”.
5. Hubungan RPJMD dengan Rencana Strategis PD.
RPJMD menjadi pedoman dalam penyusunan Renstra-PD dalam rentang
waktu 5 (lima) tahun. Renstra PD merupakan penjabaran teknis RPJMD
yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dalam
menentukan arah kebijakan serta indikasi program dan kegiatan setiap
urusan bidang dan/atau fungsi pemerintahan untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun, yang disusun oleh setiap PD di bawah koordinasi Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Wonogiri.
Renstra PD sebagaimana Permendagri 54 Tahun 2010 pasal 93 memuat
pendahuluan; gambaran pelayanan PD; isu-isu strategis berdasarkan tugas
pokok dan fungsi; visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan;
rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan
pendanaan indikatif; dan indikator kinerja PD yang mengacu pada tujuan
dan sasaran RPJMD. Isi pada bab 9 RPJMD yaitu Penetapan Indikator
Kinerja Daerah selaras dengan bab 6 Renstra PD yaitu indikator kinerja
PD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
6. Hubungan RPJMD dengan RKPD.
RPJMD dijabarkan ke dalam RKPD sebagai suatu dokumen perencanaan
tahunan. RKPD sebagaimana dimaksud dalam Permendagri 54 Tahun
2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008
tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah pasal 99 huruf d, memuat
rancangan kerangka ekonomi daerah; program prioritas pembangunan
daerah; dan rencana kerja, pendanaan dan prakiraan maju. Rencana kerja,
pendanaan dan prakiraan maju sebagaimana tersebut mempertimbangkan
kerangka pendanaan dan pagu indikatif, yang bersumber dari APBD
maupun sumber-sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi
masyarakat. Rancangan kerangka ekonomi daerah memuat gambaran
kondisi ekonomi, kemampuan pendanaan dan pembiayaan pembangunan
daerah paling sedikit 2 (dua) tahun sebelumnya, dan perkiraan untuk tahun
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 I. 21

yang direncanakan. Program prioritas pembangunan daerah memuat
program-program yang berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar
masyarakat

dan

pencapaian

keadilan

yang

berkelanjutan

sebagai

penjabaran dari RPJMD pada tahun yang direncanakan. Rencana kerja
dan pendanaan serta prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka
pendanaan dan pagu indikatif yang bersumber dari APBD, memuat
program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan langsung oleh
pemerintah daerah, disertai perhitungan kebutuhan dana bersumber dari
APBD

untuk

direncanakan.

tahun-tahun
Dengan

berikutnya

demikian

dari

RPKD

tahun

yang

anggaran

disusun

yang

merupakan

implementasi dari target-target tahunan yang tercantum dalam RPJMD.
RKPD merupakan bahan utama pelaksanaan Musyawarah Perencanaan
Pembangunan

(Musrenbang)

Daerah

Kabupaten

Wonogiri

yang

dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat Desa/Kelurahan,
Kecamatan, dan Kabupaten.
7. Hubungan RPJMD dengan Rencana Pembangunan Sektoral.
Penyusunan

RPJMD

Kabupaten

Wonogiri

tahun

2016-2021

memperhatikan beberapa dokumen rencana pembangunan sektoral, baik di
tingkat nasional, provinsi maupun di Kabupaten Wonogiri. Beberapa
dokumen rencana pembangunan sektoral di tingkat nasional antara lain