44b3c75265f5dc6cdecc55b234768f7e 2. BAB II RPJMD 2016 2021
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
1. Aspek Geografis dan Demografis
1.1. Aspek Geografis
Kabupaten Wonogiri memiliki luas wilayah 182.236,02 Hektar atau 5,59% luas
wilayah Provinsi Jawa Tengah, yang berbatasan secara langsung dengan beberapa
kabupaten tetangga, yaitu:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten
Karanganyar.
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ponorogo
Provinsi Jawa Timur.
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur dan
Samudera Indonesia.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Gambar 1 : Peta Administrasi Kabupaten Wonogiri
Secara astronomis terletak antara 7032’ dan 8015’ Lintang Selatan (LS) dan
antara 110041’ dan 111018’ Bujur Timur (BT). Topografi Kabupaten Wonogiri
sebagian besar tanahnya berupa perbukitan, dengan + 20% bagian wilayah
merupakan perbukitan kapur, terutama yang berada di wilayah selatan Wonogiri.
Sebagian besar topografi tidak rata dengan kemiringan rata-rata 300, sehingga
terdapat perbedaan antara kawasan yang satu dengan kawasan lainnya yang
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 1
membuat kondisi sumber daya alam saling berbeda. Sacara rinci Kabupaten
Wonogiri terbagi dalam 4 wilayah topografi, yaitu:
1. Wilayah dengan topografi datar (kemiringan lahan 0 – 2%) memiliki luas wilayah
432 Hektar. Wilayah dengan topografi datar ini umumnya termasuk dalam Daerah
Aliran Sungai (DAS) Sungai Bengawan Solo Hulu, DAS Sungai Keduwang, DAS
Sungai Wiroko, DAS Sungai Temon, DAS Sungai Alang serta DAS Sungai
Ngunggahan;
2. Wilayah dengan topografi bergelombang (kemiringan lahan 2 – 15%) memiliki
luas wilayah 7.865 Hektar. Wilayah dengan topografi bergelombang ini
menempati hampir semua wilayah Kabupaten Wonogiri;
3. Wilayah dengan topografi curam (kemiringan lahan 15 – 40%) memiliki luas
wilayah 237 hektar. Wilayah dengan topografi curam ini menempati wilayah
Kecamatan Giriwoyo, Batuwarno, Karangtengah, Tirtomoyo, Jatiroto, Girimarto,
Jatipurno, Slogohimo, Bulukerto, Puhpelem, Purwantoro dan Kismantoro; dan
4. Wilayah dengan topografi sangat curam (kemiringan lahan > 40%) memiliki luas
wilayah 96 hektar.
Wilayah dengan topografi sangat curam ini menempati wilayah Kecamatan
Karangtengah, Tirtomoyo, Jatiroto, Jatipurno, Slogohimo, Puhpelem, Purwantoro
dan Kismantoro.
Kabupaten Wonogiri terbagi atas 25 Kecamatan dengan 251 Desa dan 43
Kelurahan serta 2.306 Dusun/Lingkungan. Letak kecamatan terjauh yaitu Kecamatan
Paranggupito dari ibukota kabupaten sejauh 68 km, kecamatan terdekat dengan
ibukota kabupaten adalah Kecamatan Selogiri. Kecamatan Puhpelem yang memiliki
luas wilayah 3.162 ha merupakan kecamatan yang tersempit wilayahnya, sedangkan
kecamatan yang paling luas adalah Kecamatan Pracimantoro dengan luas wilayah
14.214,3 ha. Sementara Kecamatan Karangtengah adalah kecamatan yang paling
tinggi lokasinya yang berada pada ketinggian 600 m di atas permukaan air laut dan
yang paling rendah adalah Kecamatan Selogiri yang berada pada ketinggian 106 m
di atas permukaan air laut. Data administrasi pemerintahan diperinci sebagaimana
tabel berikut :
Tabel 2.1
Data Administrasi Pemerintahan Kabupaten Wonogiri
No
1
2
3
4
5
6
7.
Kecamatan
Pracimantoro
Paranggupito
Giritontro
Giriwoyo
Batuwarno
Karangtengah
Tirtomoyo
Desa
17
8
5
14
7
5
12
Kelurahan
1
2
2
1
2
Total
18
8
7
16
8
5
14
Luas
14.214,3245
6.475,4225
6.163,2230
10.060,1306
5.165,0000
8.459,0000
9.301,0885
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 2
No
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Kecamatan
Nguntoronadi
Baturetno
Eromoko
Wuryantoro
Manyaran
Selogiri
Wonogiri
Ngadirojo
Sidoharjo
Jatiroto
Kismantoro
Purwantoro
Bulukerto
Puhpelem
Slogohimo
Jatisrono
Jatipurno
Girimarto
JUMLAH
Desa
9
13
13
6
5
10
9
9
10
13
8
13
9
5
15
15
9
12
251
Kelurahan
2
2
2
2
1
6
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
43
Total
Luas
8.040,5175
8.910,3800
12.035,8598
7.260,7700
8.164,4365
5.017,9805
8.292,3600
9.325,5560
7.719,7045
6.277,3620
9.986,1125
5.925,7837
4.051,8455
3.161,5400
6.414,7955
5.002,7400
5.546,4090
6.236,6815
182.236,0236
11
13
15
8
7
11
15
11
12
15
10
15
10
6
17
17
11
14
294
Sumber data : Wonogiri Dalam Angka 2015
Seiring dengan berjalannya pembangunan, penggunaan lahan mengalami
perubahan, dan masing-masing jenis penggunaan mengalamai perubahan secara
fluktuatif. Perubahan penggunaan lahan dalam periode
tahun 2011 sampai dengan
tahun 2015 adalah sebagai berikut :
a. Sawah mengalami peningkatan 227 Ha, dari 32.342 Ha tahun 2011 menjadi
32.539 Ha tahun 2015. Peningkatan jumlah sawah ini
disebabkan oleh
bertambahnya luasan sawah tadah hujan sebesar 417 Ha, dan berkurangnya
luasan sawah berirrigsi sebesar 191 Ha.
b. Tegalan mengalami peningkatan 19.498, dari 69.140 Ha pada tahun 2011
menjadi 88.638 Ha tahun 2015. Bertambahnya luas tegalan dalam periode ini
disebabkan oleh perubahan klasifikasi tegalan, dimana mulai tahun 2013 lahan
pekarangan
yang
ditanami
tanaman
pertanian
dimasukan
dalam
jenis
penggunaan tegalan yang sebelumnya masuk jenis penggunaan lahan lain-lain.
c. Hutan Negara bertambah sebesar 68, dari 17.594 Ha tahun 2011 menjadi 17.662
Ha tahun 2015..
d. Hutan rakyat mengalami peningkatan sebesar 479 Ha, dari 3.891 Ha tahun 2011
menjadi 4.370 tahun 2015.
e. Lahan Bukan Pertanian mengalami penurunan sebesar 554 Ha, dari 38.479 Ha
tahun 2011 menjadi 37.925 Ha tahun 2015.
f. Lain-Lain berkurang 17.718 Ha, dari 20.790 Ha tahun 2011 menjadi 1072 Ha
tahun 2015. Berkurangnya luasan lpenggunaan lahan untuk lain-lain penggunaan
ini disebabkan karena perubahan klasifikasi penggunaan lahan, yang sebelumnya
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 3
lahan pekarangan yang ditanami tanaman pertanian masuk dalam klasifikasi ini,
dipindahkan ke tegalan.
Tabel 2.2.
Data Penggunaan Lahan Tahun 2011-2015 (Ha)
No.
1
2
3
4
5
6
Jenis Penggunaan
Sawah
Tegalan
Hutan Negara
Hutan Rakyat
Lahan Bukan Pertanian
Lain-lain
Jumlah
2011
32.342
69.140
17.594
3.891
38.479
20.790
182.236
2012
32.347
70.286
17.635
4.529
38107
19.332
182.236
2013
32.170
88.836
17666
3.821
38.117
1.626
182.236
2014
32.539
88.668
17662
4.370
37.925
1.072
182.236
2015
32.569
88.638
17.662
4.370
37.925
1.072
182.236
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, 2016
Penggunaan lahan untuk persawahan kebanyakan dijumpai di dataran
banjir, dataran alluvial serta kaki perbukitan. Sedang penggunaan lahan untuk
permukiman dan tegalan menempati hampir sebagian besar wilayah Kabupaten
Wonogiri. Penggunaan lahan tegalan umumnya ditanami dengan jenis tanaman
ketela pohon, jagung, kedelai dan padi gogo. Sedangkan hutan lindung, hutan
produksi dan hutan rakyat menyebar secara luas pada perbukitan- perbukitan
yang ada dengan berbagai macam jenis tanaman seperti pohon jati, pinus, sono
keling dan mahoni sesuai dengan kondisi iklim, tanah serta jenis batuan di
wilayah tersebut.
1.2. Aspek Demografis
Penduduk Kabupaten Wonogiri mengalami peningkatan dalam periode
2010-2014. Dengan menggunakan data BPS jumlah penduduk meningkat dari
928.904 jiwa tahun 2010 menjadi 945.817 tahun 2014. Dari aspek komposisi
penduduk,
dalam periode tersebut jumlah penduduk perempuan lebih besar
(rata-rata 51,37%) dibanding jumlah penduduk laki-laki (48,63%). Pertumbuhan
penduduk dalam periode tersebut, rata-rata 0,45%, dengan pertumbuhan
tertinggi pada tahun 2011 sebesar 0,62%, dan terendah tahun 2014 sebesar
0,37%
Grafik 2.1.
Axis Title
Perkembangan Penduduk Wonogiri Tahun 2011-2015.
1.200.000
1.000.000
800.000
600.000
400.000
200.000
0
Laki-Laki
2010
2011
2012
2013
2014
2015
452.38
454.36
456.29
458.09
459.79
537.01
Perempuan 476.51
480.32
482.35
484.28
486.01
533.34
Total
934.68
938.64
942.37
945.81
1.070.
928.90
Sumber : Wonogiri Dalam Angka, beberapa tahun penerbitan.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 4
Penduduk kebupaten Wonogiri tersebar di 25 kecamatan,dan dalam
periode tahun 2011-2015 penyebaran tertinggi di Kecamatan Wonogiri, yaitu ratarata 7,5% dari total penduduk, kemudian Kecamatan Pracimantoro 6,32%,
Kecamatan Jatisrono sebesar 5,3%. Penyebaran penduduk terkecil di berada di
Kecamatan Paranggupito.
Tabel 2.3.
Penyebaran Penduduk di Kabupaten Wonogiri Tahun 2011-2015
KECAMATAN
1. Pracimantoro
2. Paranggupito
3. Giritontro
4. Giriwoyo
5. Batuwarno
6. Karangtengah
7. Tirtomoyo
8. Nguntoronadi
9. Baturetno
10. Eromoko
11. Wuryantoro
12. Manyaran
13. Selogiri
14. Wonogiri
15. Ngadirojo
16. Sidoharjo
17. Jatiroto
18. Kismantoro
19. Purwantoro
20. Bulukerto
21. Puhpelem
22. Slogohimo
23. Jatisrono
24. Jatipurno
25. Girimarto
JUMLAH
2011
59.249
16.634
19.403
36.101
17.009
22.210
48.945
22.784
44.588
40.789
25.630
34.073
38.057
77.752
53.149
39.689
35.839
35.719
48.337
29.027
19.061
45.379
56.470
30.883
37.912
934.689
2011
59.489
16.701
19.481
36.247
17.078
22.342
49.143
22.877
44.768
40.955
25.734
34.211
38.211
78.081
53.364
39.960
35.983
35.863
48.533
29.145
19.139
45.563
56.700
31.008
38.065
938.641
TAHUN
2013
59.716
16.764
19.556
36.384
17.143
22.471
49.330
22.964
44.938
41.111
25.832
34.341
38.356
78.392
53.567
40.224
36.120
35.999
48.717
29.255
19.211
45.736
56.914
31.126
38.210
942.377
2014
59.922
16.822
19.623
36.511
17.202
22.592
49.501
23.043
45.094
41.253
25.921
34.460
38.489
78.678
53.753
40.477
36.246
36.125
48.886
29.357
19.278
45.894
57.114
31.234
38.342
945.817
2015
66.686
18.786
21.712
41.245
18.961
23.899
54.923
25.753
48.901
45.363
27.722
37.107
46.888
84.658
60.729
44.179
42.261
40.175
56.719
35.049
21.218
53.748
64.904
39.445
49.328
1.070.359
Sumber : Buku Wonogiri Dalam Angka Tahun 2011-2015, dan Dispendukcapil 2016.
Kepadatan penduduk yang menggambarkan tingkat populasi penduduk
per km2, menunjuukan bahwa daerah yang memiliki tingkat kepadatan penduduk
tertinggi adalah Kecamatan Jatissrono sebesar 1/142 penduduk per Km2,
kemudian Kecamatan Wonogiri sebesar 949 jiwa per Km2, dan Kecamatan
Purwantoro 821 jiwa per km2. Kepadatan penduduk terendah di Kecamatan
Paranggupito sebesar 260 jiwa per km2
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 5
Grafik 2.2.
Tingkat Kepadatan Penduduk Per Kecamatan.
1.142
. Jatisrono
949
821
. Purwantoro
767
725
715
708
. Bulukerto
. Sidoharjo
615
610
577
576
563
532
517
506
. Puhpelem
. Ngadirojo
. Tirtomoyo
. Baturetno
422
422
. Pracimantoro
363
357
343
333
318
287
267
260
. Wuryantoro
. Batuwarno
Nguntoronadi
Paranggupito
Sumber : Buku WDA 2015
Dari
aspek
kualitas
penduduk,
bisa
diketahui
bahwa
dengan
menggunakan pyramida penduduk, pada tahun 2012 dan 2013 kelompok umur
produktif sudah mulai mendominasi penduduk Wonogiri. Dengan menggunakan
Dependency ratio diketahui bahwa, nilai DR tahun 2012 sebesar 52,079%, turun
menjadi 51, 35% tahun 2013 dan turun lagi menjadi 51,06% tahun 2014. Kondisi
itu menunjukkan bahwa pada tahun 2012 setiap 100 orang penduduk usia
produktif menanggung 52 orang penduduk tidak produktif dan pada tahun 2014
setap 100 orang penduduk usia produktif menanggung 51 penduduk usia tidak
produktif.
Grafik 2.3.
Pyramida Penduduk Kabupaten Wonogiri Tahun 2015
70 – 74
60 – 64
50 – 54
40 – 44
30 – 34
20 – 24
10 – 14
0 - 4
0
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
80.000
Sumber : Diolah dari Buku Wonogiri Dalam Angka 2015.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 6
2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
2.1.1. Pertumbuhan PDRB
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonogiri dalam periode tahun 20112015, rata-rata sebesar 4,99%, dengan pertumbuhan terendah tahun 2011
sebesar 3,5% dan tertinggi tahun 2012 sebesar 5,94%. Sektor ekonomi yang
memiliki pertumbuhan rata-rata tertinggi adalah Sektor Jasa Pendidikan sebesar
12,84% per tahun, kemudian Sektor Informasi dan Komunikasi sebesar 11,41%,
Jasa Perusahaan sebesar 9,97% dan Jasa Kesehatan sebesar 9,35%.
Pertumbuhan terendah pada Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dengan
rata-rata sebesar 2,17% pertahun. Secara rinci gambaran pertumbuhan ekonomi
tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut :
1. Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan memiiki pertumbuhan yang
fluktuatif dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 2,17%. Pertumbuhan
tertinggi pada Sektor ini dicapai pada tahun 2012 sebesar 4,56% dan
pertumbuhan terendah tahun tahun 2011 sebesar 0,67%.
2. Sektor Pertambangan dan Penggalian memiliki trend pertumbuhan yang
positip, selalu meningkat dalam periode 2011-2014, namun menurun pada
tahun 2015 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 6,48%. Pertumbuhan
tertingi
Sektor Pertambangan dan Penggalian pada tahun 2014 sebesar
9,27% dan terendah tahun 2015 sebesar 3,47%.
3. Sektor Industri Pengolahan memiliki trend pertumbuhan yang positip dalam
tahun 2011-2014, namun menurun di tahun 2015, dengan rata-rata
pertumbuhan sebesar 7,14% per tahun. Pertumbuhan tertinggi Sektor Industri
dicapai pada tahun 2014 sebesar 8,53% dan terendah tahun 2015 sebesar
5,85%.
4. Pengadaan Listrik dan Gas memiliki rata-rata pertumbuhan yang fluktuatif,
bahkan minus di tahun 2015, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 6,21%,
dengan pertumbuhan yang tinggi pada tahun 2012 sebesar 10,46% dan
terendah tahun 2105 sebesar -2,66%.
5. Pengadaan Air, Pengolahan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
memiliki
pertumbuhan yang fluktuatif dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 3,02%,
dengan pertumbuhan tertinggi pada tahun 2013 sebesar 7,56% dan terendah
tahun terendah tahun 2013 sebesar -1,06% dan tertinggi tahun 2014 sebesar
7,56%.
6. Sektor konstruksi memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar 5,83% per tahun,
dengan
trend
pertumbuhan
yang
menurun
tahun
2012-2014,
dan
pertumbuhan terendah tahun 2011 sebesar 3,19%.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 7
7. Sektor Perdagangan dan Eceran, Reparasai Mobil dan Sepeda Motor,
memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar 4,97%, dengan pertumbuhan yang
semakin meningkat di tahun 2011-2014.
8. Sektor Transportasi dan Pergudangan memiliki pertumbuhan rata-rata
sebesar 7,58%, dengan pertumbuhan yang selalu meningkat di tahun 20112014.
9. Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum memiliki pertumbuhan ratarata sebesar 4,21%, dengan pertumbuhan yang fluktuatif, terendah tahun
2011 sebesar 3,25% dan tertinggi tahun 2014 sebesar 5%.
10. Sektor Informasi dan Komunikasi
11,91%,
memiliki pertumbuhan rata-rata sebesar
dengan kecenderungan pertumbuhan yang semakin meningkat,
terendah tahun 2011 sebesar 9,73% dan tertinggi tahun 2014 sebesar
17,69%.
11. Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi, memiliki pertumbuhan rata-rata sebesar
5,74%, dengan kecenderungan menurun dalam tahun 2011-2013, dengan
pertumbuhan terendah tahun 2013 sebesar 4,22% dan tertinggi tahun 2011
sebesar 6,86%.
12. Sektor Real Estate memiliki pertumbuhan rata-rata sebesar 5,74%, dengan
pertumbuhan terendah tahun 2012 sebesar 2,56% dan tertinggi tahun 2014,
sebesar 8,45%.
13. Sektor Jasa Perusahaan memiliki petumbuhan rata-rata sebesar 10,31%,
dengan trend pertumbuhan yang menurun, terendah tahun 2012 sebesar
5,46%.
14. Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial wajib
memiliki pertumbuhan rata-rata terendah sebesar 1,21%.
15. Sektor Jasa Pendidikan
memiliki pertumbuhan rata-rata tertinggi, dengan
pertumbuhan rata-rata sebesar 14,16%, dengan pola pertumbuhan yang
fluktuatif, dengan pertumbuhan terendah tahun 2013 sebesar 9,84% dan
tertinggi tahun 2011 sebesar 15,21%.
16. Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, memiliki pertumbuhan rata-rata
sebesar 9,73%, dengan trend menurun dalam tahun 2011-2013.
17. Sektor Jasa Lainnya memiliki pertumbuhan rata-rata sebesar 5,25%, dengan
pertumbuhan terendah tahun 2012 sebesar -0,83% dan tertinggi tahun 2013,
sebesar 10,88%.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 8
Tabel 2.4
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Wonogiri Tahun 2011-2015
Lapangan Usaha
A
Pertanian,
Kehutanan, dan
Perikanan
B
Pertambangan dan
Penggalian
C
Industri
Pengolahan
D
Pengadaan Listrik
dan Gas
E
Pengadaan Air,
Pengelolaan
Sampah, Limbah
dan Daur Ulang
F
Konstruksi
G
Perdagangan Besar
dan Eceran;
Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
H
Transportasi dan
Pergudangan
I
Penyediaan
Akomodasi dan
Makan Minum
J
Informasi dan
Komunikasi
K
Jasa Keuangan dan
Asuransi
L
Real Estate
M,N Jasa Perusahaan
O
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial
Wajib
P
Jasa Pendidikan
Q
Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
R,S,T Jasa lainnya
,U
PRODUK DOMESTIK
REGIONAL BRUTO
2011
2012
2013
2014
2015
0,67
4,56
1,04
0,77
3,81
Rata-Rata
Pertumbuhan
2,17
3,99
6,55
9,13
9,27
3,47
6,48
6,43
6,78
8,53
7,74
6,18
7,13
9,02
10,45
9,32
4,93
-2,70
6,21
2,63
3,77
-1,06
7,56
2,18
3,02
3,19
4,10
9,25
4,77
5,72
4,93
5,15
6,06
6,41
5,21
5,94
5,01
3,89
7,07
8,44
10,91
8,03
7,67
3,25
4,61
4,00
5,00
5,65
4,50
9,91
10,29
9,73
17,69
9,41
11,41
6,86
6,60
4,22
5,26
7,12
6,01
6,58
12,59
1,00
2,56
5,46
0,14
7,84
11,50
2,44
8,45
11,70
1,24
8,03
8,58
6,09
6,69
9,97
2,18
15,21
9,29
19,13
9,18
9,84
7,91
12,46
12,54
7,55
7,82
12,84
9,35
3,06
-0,83
10,88
9,85
3,32
5,25
3,58
5,94
4,79
5,26
5,37
4,99
Sumber : Buku PDRB Kabupaten Wonogiri tahun 2015.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 9
Dibandingkan dengan perekonomian nasional, memang perekonomian
kita secara umum di bawah kinerja perekonomian nasional, maupun Jawa
Tengah.
Dari
aspek
pertumbuhan
ekonomi,
dalam
tahun
2011-2015
perekonomian Wonogiri rata-rata tumbuh sebesar 4,9% per tahun, dibawah ratarata pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan Nasional, yang masing-masing
mampu tumbuh rata-rata sebesar 5,3% dan 5,8%.
Grafik 2.4
Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Wonogiri
7,0
6,0
5,0
%
4,0
3,0
Wonogiri
Jawa Tengah
2,0
Indonesia
1,0
0,0
Wonogiri
2011
3,6
2012
5,94
2013
4,8
2014
5,26
2015
5,1
Jawa Tengah
5,30
5,34
5,14
5,42
5,4
Indonesia
6,16
6,16
5,74
5,21
4,8
Gambar : Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Wonogiri, Jawa Tengah dan Nasional
Tahun 2011-2015
2.1.2. Laju Inflasi
Inflasi menjadi salah indikator kinerja ekonomi makro baik nasional maupun
daerah karena pengaruhnya negatif terhadap daya beli masyarakat. Inflasi yang
terlalu tinggi akan menggerogoti daya beli, karena kenaikan harga-harga akan
menekan kenaikan pendapatan, sehingga kenaikan pendapatan yang ada tidak
bermanfaat karena quantity barang yang bisa dibeli tidak meningkat atau dengan
kata lain dengan inflasi yang tinggi daya beli akan menurun.
Inflasi di Wonogiri dalam periode 2009-2015 fluktuatif dan cenderung naik.
Dalam periode tersebut angka inflasi terendah sebesar 2,13% tahun 2009 dan
tertinggi sebesar 8,6% tahun 2013 dengan rata-rata sebesar 5,10%.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 10
Grafik 2.5
Laju Inflasi Di Wonogiri tahun 2011-2015
8,60
6,66
5,99
3,43
3,00
2,89
2,13
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Sumber : Buku IHK Tahun 2011-2015
Dilihat dari Kelompok komoditas penyumbang inflasi, komoditas yang
mengalami inflasi tertinggi adalah Kelompok Sandang sebesar 9,66%, kemudian
kelompok Bahan Makanan sebesar 9,32%, dan Kelompok Kesehatan sebesar
8,14%. Komoditas yang mengalami inflasi terendah adalah kelompok transportasi
sebesar 0,96%.
Tabel 2.5.
Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang Tahun 2011-2015
KELOMPOK
Bahan Makanan
Makanan Jadi,
Minuman , Rokok
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Pnddkn, Rekreasi, OR
Transportasi
1,37
3,43
20,09
18,9
0,33
RATARATA
9,32
0
0
11,76
17,42
1,37
12,33
11,52
4,7
0,26
15,14
5,25
22,05
15,27
8,77
2,48
1,5
5,87
7,91
11,43
3,97
1,79
9,03
1,66
5,42
4,02
-0,8
-3,84
6,69
4,14
9,66
8,14
4,13
0,96
2011
0,46
1,38
2012
2013
2014
2015
Sumber : Buku IHK, beberapa tahun penerbitan.
Sedangka dilihat dari komoditas penyumbang inflasi pada kelompok Bahan
Manakan, bumbu-bumbuan memgalami inflasi tertinggi, rata-rata 34,94% dalam
tahun 2012-2014, kemudian Untuk kelompok Bahan Makanan, Bumbu-Bumbuan
memgalami inflasi tertinggi, rata-rata 34,94% dalam tahun 2012-2014, kemudian
Buah-Buahan sebesar 15,39%, Kacang-kacangan sebesar 14,66% dan PadiPadian, Umbi-umbian dan daging sebesar 14,58%.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 11
Tabel 2.6.
Inflasi Kelompok Bahan Makanan Tahun 2011-2015
No.
Jenis Komoditas
1 Padi-Padian, Umbi-Umbian
dan Hasilnya
2 Daging dan Hasilnya
3 Ikan Diawetkan
4 Ikan Segar
5 Telur, Susu dan Hasilnya
6 Sayur-sayuran
7 Kacang-Kacangan
8 Buah-Buahan
9 Bumbu-Bumbuan
10 Lemak dan Minyak
11 Bahan Makanan Lainnya
2011
4,57
2012
3,83
2013
5,52
2014
34,39
2015
5,12
8,12
3,96
11,23
5,84
12,41
16,23
28,44
24,19
26,73
12,71
8,33
-0,3
8,33
12,39
-0,41
30,02
-4,75
-5,76
-26,84
-1,46
12,98
4,92
15,24
5,54
12,97
19,28
45,42
39,12
40,39
16,72
7,65
23,67
5,83
2,21
16,33
-5,32
5,51
71,45
8,42
5,11
8,53
45,35
4,03
0,05
-4,8
-5,25
5,03
-22,1
-11,25
14.25
indikator
guna
melihat
Sumber : Buku IHK, beberapa tahun penerbitan
2.1.3. PDRB Perkapita
PDRB
Perkapita
merupakan
salah
satu
keberhasilan pembangunan perekonomian di suatu wilayah yang mencerminkan
tingkat kesejehtaraan penduduk. Semakin tinggi pendapatan per kapita maka
semakin baik pembangunan ekonomi di wilayah tersebut. PDRB perkapita
menunjukkan kecenderungan meningkat dalam periode 2011-2015. Berdasarkan
harga konstan, PDRB perkapita meningkat dari Rp. 13,786 juta tahun 2011
menjadi Rp. 16,975 juta tahun 2015, dan berdasarkan harga berlaku meningkat
dari Rp. 14,5 juta tahun 2011 menjadi Rp. 21,549 juta tahun 2015
Grafik 2.6
Perkembangan PDRB Perkapita Kabupaten Wonogiri Tahun 2011-2015.
25000000
20000000
Rp.
15000000
10000000
5000000
0
2011
2012
2013
2014
2015
2011
2012
2013
2014
2015
1 ADH Konstan 2010 14.750.05
15.559.82
16.241.16
17.032.58
17.713.88
2 ADH Berlaku
17.071.55
18.737.22
20.801.43
22.862.85
No. Uraian
15.520.15
Sumber : Buku PDRB Kabupaten Womogiri Tahun 2015, dan BPS 2016
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 12
Dibandingkan dengan perekonomian nasional, memang perekonomian kita
secara umum di bawah kinerja perekonomian nasional, maupun Jawa Tengah.
PDRB perkapita Kabupaten Wonogiri dalam periode 2010-2014 secara rata-rata
74,2% dari Perkapita Jawa Tengah dan 49,5% dari PDRB Perkapita Nasional.
Artinya
pendapatan penduduk Wonogiri,
masih jauh di bawah dari PDRB
Perkapita penduduk Jawa Tengah dan Nasional.
Grafik 2.7
Perbandingan PDRB Parkepita Nasional, Jawa Tengah dan Wonogiri.
35.000.000
30.000.000
Rp.
25.000.000
20.000.000
15.000.000
10.000.000
5.000.000
Wonogiri
2010
14.305.951
2011
14.750.052
2012
15.559.823
2013
16.241.162
2014
17.032.584
Jawa Tengah
19.209.310
20.053.800
20.950.620
21.852.220
22.858.320
Indonesia
28.778.170
30.112.370
31.519.930
32.874.760
34.127.720
Sumber : Diolah dari berbagai sumber.
2.1.4. Index Gini
Gini rasio merupakan ukuran untuk melihat kemerataan antar kelompok
penerima pendapatan dalam masyarakat. Gini Rasio terletak antara 0-1, dan
semakin mendekati 1, semakin tidak merata pendapatan dalam masyarakat.
Hasil perhitungan BPS, menunjukkan bahwa gini rasio Kabupaten Wonogiri dari
tahun 2010-2014 fluktuatif, namun relatif rendah. Gini rasio tertinggi pada tahun
2011 sebesar 0,35 dan Gini rasio terendah tahun 2010 sebesar 0,29. Hasil ini
menunjukkan bahwa ketimpangan antar kelompok penerima pendapatan di
Kabupaten Wonogiri tergolong rendah.
Tabel 2.7.
Perkembangan Gini Rasio Kabupaten Wonogiri Tahun 2010-2014
NO.
URAIAN
1
Gini Rasio
2010
0,29
2011
0,35
TAHUN
2012
0,32
2013
0,34
2014
0,33
Sumber : BPS Wonogiri, 2016
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 13
2.1.5. Index Ketimpangan Wiliamson
Pembangunan biasanya akan menciptakan ketimpangan antar wilayah,
karena ada wilayah yang tumbuh lebih cepat dibanding daerah lainnya.Dengan
menggunakan Index Williamson, ketimpangan pendapatan memang terjadi di
Wonogiri, namun termasuk dalam klasifikasi rendah (15 tahun yang belum melek huruf.
Tabel 2.10.
Angka Melek Huruf Penduduk Wonogiri Tahun 2011-2015
NO.
URAIAN
1 Jumlah penduduk >15 tahun
Jumlah penduduk 15 th yang
2 bisa baca
Angka Melek Huruf
2011
907.876
897.225
98,83
TAHUN
2012
2013
997.620 836.560
986.999 825.969
98,94
2014
727.678
717.837
2015
735.471
711.516
98,65
96,74
98,73
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri, 2015
2.2.2. Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Rata-rata lama sekolah merupakan jumlah tahun yang digunakan oleh
penduduk yang berusia di atas 25 tahun dalam menjalani pendidikan formal.
Rata-rata
lama
sekolah
penduduk
menggambarkan
kualitas
pendidikan
penduduk, semakin lama rata-rata sekolah berarti semakin tinggi kualitas
pendidikan penduduk. Dari tabel di bawah ini, nampak bahwa rata-rata lama
sekolah penduduk Wonogiri dalam tahun 2011-2015 adalah. 5,92 tahun. Rta-rata
lama sekolah penduduk Wonogiri cenderung meningkat dari 5,58 tahun di tahun
2010 menjadi 6,23 tahun di tahun 2015. Kalau dibanding dengan kabupaten/kota
lain di
Jawa Tengah, rata-rata lama
sekolah penduduk Wonogiri berada di
urutan 27.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 18
Tabel 2.11
Rata-Rata Lama Sekolah Penduduk Wonogiri
NO.
1
URAIAN
Rata-Rata Lama Sekolah (tahun)
2011
5,66
TAHUN
2012
2013
6,03
6,12
2014
6,23
2015
6,39
Sumber : BPS Jawa Tengah, 2016.
2.2.3. Angka Partisipasi Kasar
Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket dalam periode 2011-2015
menunjukkan trend membaik, dari 84,16 pada tahun 2011 meningkat mnjadi 100
pada tahun 2015. Begitu juga untuk APK SMP/MTS/Paket B, cenderung
membaik, meningkat dari 81,03 tahun 2011 meningkat menjadi 100,52 tahun
2014 dan turun menjadi 100 pada tahun 2015. Angka Partisipasi Kasar (APK)
SMA/SMK/Paket C pada tahun meningkat dari 57,07 pada tahun 2011 menjadi
70 pada tahun 2015.
Tabel 2.12
Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun 2011-2015
NO.
URAIAN
2011
84,16
81,03
57,07
1 APK SD/MI
2 APK SMP/MTS
3 APK SMA/MA/SMK
TAHUN
2012
2013
95,08
100,72
100,63
98,32
77,51
92,86
2014
2015
101,1 100
100,52
99
75,91
70
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri, 2015
2.2.4. Angka Pendidikan Yang Ditamatkan
2.2.5. Angka Partisipasi Murni
Angka Partisipasi Murni (APM) untuk SD/MI/Paket A pada pada dalam
periode tahun 2011-2015
menunjukkan kecenderungan meningkat dari 72,83
pada tahun 2011 menjadi 97,95 pada tahun 2015. Begitu Juga APM
SMP/MTS/Paket B meningkat dari 74,61 tahun 2011 menjadi 85 tahun 2015, dan
Angka Partasipasi Murni (APM) SMA/SMK/paket C pada tahun meningkat dari
53,17 pada tahun 2011 menjadi 62 tahun 2015.
Tabel 2.13
Perkembangan Angka Partsisipasi Murni (APM) Tahun 2011-2015
NO.
URAIAN
1 APM SD/MI
2 APM SMP/MTS
3 APM SMA/MA/SMK
2011
72,83
74,61
53,17
TAHUN
2012
2013
82,25
86,59
71,69
73,73
52,85
61,43
2014
87,52
75,83
49,96
2015
97,95
85
62
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri, 2015
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 19
2.2.6. Angka Kelangsungan Hidup Bayi
2.2.7. Angka Usia Harapan Hidup
Angka Usia Harapan Hidup Kabupaten Wonogiri pada awal RPJMD tahun
2011
yaitu 75,58 tahun, meningkat dalam periode 2010-2014 menjadi 75,84
tahun pada tahun 2015.
Dibandingkan dengan Angka Usia Harapan Hidup
Kabupaten/kota se Jawa Tengah, Kabupaten Wonogiri di peringkat 5, sebuah
prestasi yang cukup baik, karena ini tentunya juga terkait dengan keberhasilan
pembangunan bidang lainnya, terutama kesehatan.
Tabel 2.14
Perkembangan Angka Usia Harapan Hidup Tahun 2010-2014
NO.
URAIAN
1
Angka Harapan Hidup
2011
TAHUN
2012
2013
2014
2015
75,65
75,72
75,84
75,86
75,8
Sumber : BPS Wonogiri, 2015
2.2.8. Persentase Penduduk Yang Memiliki Lahan
Dengan menggunakan data tanah yang telah bersertifikat yang
diterbitkan Badan Pertanahan Nasional, diketahui bahwa sampai dengan tahun
2014 , telah terdapat 454,589 bidang tanah bersertifikat, dimana 97,9% atau
445.075 bidang berupa Hak Milik, 1,523% atau 5.649 bidang berupa Hak Pakai
dan 0,569% atau 1.871 bidang berupa Hak Guna Bangunan. Dilihat dari rataratanya bahwa setiap tahun terdapat sekitar 1,54% kenaikan tanah bersertifikat
baru.
Tabel 2.15
Tanah Yang Telah Bersertifikat di Wonogiri
No.
Uraian
2011
2012
2013
2014
422.074
424.412
184.345
445.075
1
Hak Milik
2
Hak Guna Bangunan
2.540
2.601
1.871
2.587
3
Hak Pakai
6.762
6.813
5.649
6.927
4
Jumlah
431.376
433.826
191.865
454.589
Sumber : Wonogiri Dalam Angka Beberapa Tahun Penerbitan.
2.2.9. Rasio Penduduk Yang Bekerja
Penduduk Usia Kerja di Kabupaten Wonogiri menunjukkan peningkatan
dari 721.082 orang tahun 2011 menjadi 733.488 orang tahun 2015 atau rata-rata
meningkat 0,43% per tahun. Angkatan kerja yang merupakan bagian dari
pendiduk usia kerja menunjukkan peningkatan dari 501.982 tahun 2011 menjadi
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 20
538.385 orang tahun 2015 atau rata-rata meningkat 1,76% per tahun. Penduduk
yang bekerja atau angkatan kerja yang bekerja meningkat dari 484.858 orang
tahun 2011 menjadi 521.088 tahun 2015 atau rata-rata meningkat 1,81%.
Rasio penduduk yang bekerja merupakan perbandigan antara Angkatan
Kerja yang bekerja dengan jumlah angkatan kerja. Rasio Penduduk yang bekerja
dalam periode tahun 2011-2015 rata-rata sebesar 96,4, tertinggi pada tahun 2015
sebesar 96,8 dan terendah tahun 2012 sebesar 95,6. Dari Tabel 2.15
juga
diketahui tingkat pengangguran di Kabupaten Wonogiri yang rata-rata sebesar
3,6% dengan kecenderungan menurun,. Angka pengangguran tertinggi tahun
2012 sebesar 4,4 % dan terendah tahun 2015 sebesar 3,2%.
Tabel 2.16
Rasio Penduduk Yang Bekerja
NO.
1
2
3
4
5
6
URAIAN
Penduduk Usia Kerja
(>15 tahun)
Angkatan Kerja
Penduduk Yang Bekerja
Pengangguran
Rasio Penduduk Yang
Bekerja
Pengangguran
2011
721.032
TAHUN
2012
2013
760.055 731.876
2014
737.395
2015
733.488
501.982
484.858
17.124,0
96,6
518.771
495.752
23.019,0
95,6
526.438
507.223
19.215,0
96,3
527.385
509.190
18.195,0
96,5
538.385
521.088
17.297,0
96,8
3,4
4,4
3,7
3,5
3,2
Sumber : Data diolah dari Disnakertrans Kabupaten Wonogiri, 2016
Penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha utama menunjukkan bahwa
dalam periode 2011-2015 secara rata-rata sekitar 54,7% penduduk bekerja di
Sektor Pertanian, kemudian 14,7% di
Sektor Perdagangan Besar, Eceran,
Rumah Makan dan Hotel dan 9,9% bekerja di Sektor Jasa kemasyarakatan serta
7,4% di Sektor Bangunan. Data selengkapnya sebagaimana Tabel 1.15
Tabel 2.17
Jumlah Penduduk Menurut Lapangan Kerja Utama Tahun 2011-2015
NO.
1
2
3
4
5
6
7.
Lapangan Usaha
Pertanian, Kehutanan,
Perkebunan dan perikanan
Pertambangan dan penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan Besar eceran,
Rumah Makan dan Hotel
Angkutan, Pergudangan dan
Komunkasi
2011
271.942
TAHUN
2012
2013
2014
2015
304.373 263.697 255.171 274.903
2.366
48.953
409
32.476
64.740
6.496
34.987
1.061
30.782
62.241
3.002
57.025
408
37.006
80.712
3.123
61.386
830
38.797
81.244
1.699
28.870
627
47.848
81.222
11.862
10.798
8.656
8.526
15.833
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 21
NO.
Lapangan Usaha
8.
Keuangan, Asuransi, Usaha
Sewa bangunan, Tanah dan Jasa
Perusahaan
Jasa Kemasyarakatan
Jumlah
9.
TAHUN
2012
2013
3.557
4.737
2011
4.457
47.653
484.858
41.455
495.750
2014
4.803
2015
7.492
51.980 55.310 51.466
507.223 509.190 509.960
Sumber : Data diolah dari Disnakertrans Kabupaten Wonogiri, 2016
2.3. Fokus Seni Budaya dan Olah Raga
2.3.1. Jumlah Group Kesenian
Perkembangan seni di kabupaten Wonogiri sangat baik, hal ini tercermin
dari perkembangan jumlah group kesenian yang tersebar di seluruh wilayah
kecamatan di Kabupaten wonogiri, yang meningkat dari 1.025 group di tahun
2011 menjadi 1.036 group di tahun 2015.
Tabel. 2.18
Jumlah Group Kesenian di Kabupaten Wonogiri
No.
Uraian
1 Jumlah Group Keenian
2011
1.025
2012
1.025
2013
1.036
2014
1.036
2015
1.036
Sumber : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
2.3.2. Jumlah Klub Olah Raga
Perkembangan kegiatan olah raga di Kabupaten Wonogiri juga sangat
baik, hal ini ditandai dengan banyaknya jumlah klub olah raga dari berbagai
cabagng olah raga yang ada di Wonogiri, yang mencapai 150 buah di tahun
2011, meningkat menjadi 160 buah di tahun 2015.
Tabel.2.19.
Jumlah Klub Olah Raga di Kabupaten Wonogiri
No.
Uraian
1 Jumlah Klub Olah Raga
2011
150
2012
150
2013
150
2014
150
2015
160
Sumber : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga, 2016.
2.3.3. Jumlah Gedung Olah Raga
Seiring dengan banyaknya klub olah raga di Kabupaten Wonogiri, jumlah
gedung olah raga tersedia dalam jumlah yang memadai, baik itu milik swasta,
desa dan lembaga lainnya. Berdasarkan data jumlah gedung olah raga di
Kabupaten Wonogiri sebanyak 103 di tahun 2011, relatif bertambah 2 unit
menjadi menjadi 107 pada tahun 2015.
Tabel.2.20.
Jumlah Gedung Olah Raga di Kabupaten Wonogiri
No.
Uraian
1 Jumlah Gedung Olah Raga
2011
103
2012
103
2013
105
2014
107
2015
107
Sumber : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 22
3. Aspek Pelayanan Umum
3.1. Fokus Layanan Urusan Pemerintahan Wajib Yang Berkaitan Dengan
Pelayanan Dasar
3.1.1. Pendidikan
3.1.1.1
Angka Partisipasi Sekolah
Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten Wonogiri, disetiap jenjang
pendidikan menunjukkan peningkatan. Angka Partsisipasi Sekolah SD/MI
meningkat dari 82,17 tahun 2011 menjadi 98,7 pada tahun 2015. Untuk
jenjang pendidikan SMP/MTS, Angka Partisipasi Sekolah meningkat dari
93,27 tahun 2011 menjadi 97,95 tahun 2015.
Tabel 2.21.
Perkembangan Angka Partiisipasi Sekolah Tahun 2011-2015
NO.
URAIAN
2011
82,17
93,27
1 APS SD/MI
2 APS SMP/MTS
TAHUN
2012
2013
95,1
98,24
88,2
93,66
2014
98,14
97,54
2015
98,7
97,95
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri,2015.
3.1.1.2. Rasio Ketersediaan Sekolah
Rasio ketersediaan sekolah menggambarkan
kemampuan untuk
menampung semua penduduk usia pendidikan dasar. Rasio ketersediaan
sekolah pendidikan SD/MI dalam periode 2011-2015 menunjukkan
peningkatan dari 79,57 tahun 2011 menjadi 98,11.2015. Begitu juga angka
ketersediaan sekolah pendidikan SMP/MTs meningkat dari 26,42 tahun
2011 menjadi 36,35 tahun 2015.
Tabel 2.22.
Rasio Ketersediaan Sekolah
NO.
1
2
3
1
2
3
URAIAN
SD/MI
Jumlah Gedung Sekolah
Jumlah Penduduk
Kelompok Usia 7-12 tahun
Rasio
SMP/MTS
Jumlah Gedung Sekolah
Jumlah penduduk
Kelompok Usia 13-15 tahun
Rasio
2011
2012
TAHUN
2013
835
104.940
832
90.121
823
83.284
815
80.518
790
80.518
79,57
92,32
98,82
101,22
98,11
136
136
141
141
147
2014
2015
51.480 46.830 45.069 40.444 40.444
26,42
29,04
31,29
34,86
36,35
Sumber : Data diolah dari Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri, 2016
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 23
3.1.1.3. Rasio Guru Murid
Rasio Guru Murid merupakan rasio guru per 1000 murid pwndidikan
dasar. Rasio ini menggambarkan ketersediaan tenaga pengajar, sekaligus
mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercipta pendidikan
yang berkualitas. Berdasarkan data, dalam periode 2011-2015 Rasio Guru
murid tingkat pendidikan SD/MI sebesar 1:9, artinya setiap 1 guru
mengampu 9 murid. Untuk rasio guru tingkat pendidikan SMP/MTS
sebesar dalam periode yang sama sebesar 1:9, artinya rata-rata satu guru
tingkat pendidikan SMP/MTS mengampu 9 murid.
Tabel 2.23.
Rasio Guru Murid Tingkat Pendidikan SD/MI dan SMP/MTS
NO.
1
2
3
1
2
3
TAHUN
URAIAN
SD/MI
Jumlah Guru
Jumlah Murid
Rasio Guru Murid
SMP/MTS
Jumlah Guru
Jumlah Murid
Rasio Guru Murid
2011
2012
2013
2014
2015
7.862
87.740
1:9
7.861
85.146
1:8
7.765
83.291
1:9
7.470
81.072
1:9
7.470
81.072
1:9
3719
42.093
1:9
3684
46.175
1:8
3752
43.329
1:9
3730
39.958
1:9
3730
39.958
1:9
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri, 2016
3.1.1.4. Kondisi Bangunan Sekolah
Kondisi sarana pendidikan di Wonogiri menunjukkan peningkatan.
Untuk jenjang pendidik SD jumlah gedung sekolah memang menunjukkan
penurunan, karena kebijakan regouping, dari 835 gedung tahun 2011
menjadi 790 gedung tahun 2015., namun jumlah ruang kelas yang
berkondisi baik menunjukkan peningkatan dari 3.345 ruang kelas menjadi
3.621 ruang kelas. Untuk jenjang pendidikan SMP/MTS bangunan sekolah
meningkat dari 136 tahun 2011 menjadi 147 tahun 2015 dan kondiai ruang
kelas berkondisi baik meningkat dari 1.180 tahun 2011 menjadi 1.302
ruang kelas berkondisi baik. Jenjang pendidikan SMA/Ma gedung sekolah
relatif tetap, namun ruang kelas berkondisi baik meningkat dari 299 ruang
kelas menjadi 366 ruang kelas. Untuk jenjang pendidikan SMK, jumlah
sekolah meningkat dari 40 menjadi 45 gedung sekolah dan ruang kelas
berkondisi baik meningkat dari 410 ruang kelas menjadi 527 ruang kelas.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 24
Tabel 2.24
Kondisi Bangunan Sekolah di Kabupaten Wonogiri
NO
.
1
2
1
2
1
2
1
2
URAIAN
SD/MI
Jumlah Gedung Sekolah
Ruang Kelas Berkondisi Baik
SMP/MTS
Jumlah Gedung Sekolah
Ruang Kelas Berkondisi Baik
SMA/MA
Jumlah Gedung Sekolah
Bangunan Seklah
Berkondisi baik
SMK
Jumlah Gedung Sekolah
Bangunan Seklah
Berkondisi baik
2011
2012
TAHUN
2013
835
3.345
832
3.376
823
3.436
815
3.571
790
3.621
136
1.180
136
1.197
141
1.217
141
1.247
147
1.302
25
299
25
317
25
337
25
353
25
366
40
410
42
465
44
487
44
413
45
527
2014
2015
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016
3.1.1.5. Angka Kelulusan
Angka kelulusan di Kabupaten Wonogiri dalam tahun 2011-2015
cenderung meningkat. Angka kelulusan SD/MI meningkat dari 98,8%
tahun 2011 menjadi 100 tahun 2012 dan 2013. Namun pada tahun 2014
dan 2015 turun menjadi 99. Angka kelulusan SMP/MTS meningkat dari
82,2% tahun 2011 menjadi 100% tahun 2014 dan 2015.
Tabel 2.25
Angka Kelulusan di Kabupaten Wonogiri Tahun 2011-2015
NO. Tingkat Pendidikan
2011
2012
2013
1 SD/MI
98,8
100
100
2 SMP/MTS
82,2
81,3
92
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri, 2016
2014
96
100
2015
99
100
3.1.2. Kesehatan
3.1.2.1.1. Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu Per Satuan Penduduk
Rasio
Puskesmas,
Polilinik
dan
Puskesmas
terpadu
menggambarkan cakupan layanan kesehatan bagi penduduk. Dalam
Periode 2011-2015 terlihat bahwa rasio Puskesmas Per satuan penduduk
relatif tetap sebesar 0,036. Begitu juga rasio Poliklinik per satuan
penduduk relatif tetap sebesar 0,038 dan rasio Pukesmas Pembantu
persatuan penduduk sebesar 0,0150. Dari tabel tersebut juga terlihat
bahwa rasio terbesar adalah pada rasio Pustu per satuan penduduk,
artinya sebagian besar penduduk Wonogiri masih dilayanai oleh
Puskesmas Pembantu.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 25
Tabel 2.26
Rasio Puskesmas, Puskesmas Keliling dan Pustu Persatuan Penduduk
Tahun 2011-2015
TAHUN
NO.
1
2
3
4
5
6
7
URAIAN
Jumlah Puskesmas
Jumlah Puskesmas
Keliling
Jumlah Puskesmas
Pembantu
Jumlah Penduduk
Rasio Puskesmas Per
satuan Penduduk
Rasio Puskesmas
Keliling Per satuan
Penduduk
Rasio Pustu Per
satuan Penduduk
2011
34
36
2012
34
36
2013
34
36
2014
34
37
140
140
140
140
2015
34
38
140
934.689 938.641 942.377 945.817 1.070.359
0,036376 0,036223 0,036079 0,035948 0,031765
0,038515 0,038353 0,038201 0,039120
0,034568
0,149782 0,149152 0,148561 0,148020
0,130797
Sumber : Diolah dari Buku Wonogiri Dalam Angka Beberapa Tahun Penerbitan
3.1.2.1.2. Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk
Rasio ini menggambarkan cakupan layanan rumah sakit
terhadap penduduk yang ada di suatu wilayah. Rasio Rumah sakit per
satuan penduduk cenderung turun, dari 0,0096 tahun 2011 menjadi
0,00951, karena penambahan jumlah penduduk tidak diimbangi dengan
penambahan jumlah RS.
Tabel. 2.27.
Rasio Rumah Sakit dan Dokter per Satuan Penduduk
NO.
URAIAN
1
Jumlah Rumah
Sakit (Umum,
Bersalin, Khusus)
Jumlah Penduduk
Rasio Dokter Per
satuan Penduduk
2
3
2011
2012
9
9
TAHUN
2013
9
2014
2015
9
9
934.689 938.641 942.377 945.817 1.070.359
0,009629 0,009588 0,009550 0,009516 0,008408
Sumber : Diolah dari Buku profil Kesehatan Tahun 2014
3.1.2.1.3. Rasio Dokter Persatuan Penduduk
Rasio Dokter persatuan penduduk menggambarkan tingkat
pelayanan
yang diberikan oleh dokter dibandingkan dengan jumlah
penduduk yang ada. Rasio dokter umum terhadap jumlah penduduk
sebesar 15,1 pada tahun 2011, artinya di setiap 100.000 penduduk
tersedia 15 orang dokter. Pada tahun 2015 rasio dokter per satuan
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 26
penduduk sebesar 14,4, artinya di setiap 100.000 penduduk tersedia 14,4
orang dokter.
Tabel 2.28
Rasio Dokter Per Satuan Penduduk Tahun 2011-2015
NO.
URAIAN
1
Jumlah Dokter
Umum
Jumlah Penduduk
Rasio Dokter Per
satuan Penduduk
2
3
2011
141
934.689
15,1
TAHUN
2013
127
2012
136
938.641 942.377
14,5
13,5
2014
136
2015
154
945.817
14,4
1.070.359
14,4
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016.
3.1.2.1.4. Rasio Tenaga Medis Per Satuan penduduk
Rasio tenaga medis per 100.000 penduduk dalam periode tahun
2012-2014 masih berada di bawah standar yang ditetapkan, yaitu 40 per
100.000 penduduk untuk Dokter umum dan 11 per 100.000 penduduk
untuk Dokter Gigi, bhkan untuk rasio Dokter Umum menunjukkan
penurunan dalam periode tersebtu. Rasio Dokter Spesialis per 100.000
penduduk, pada tahun 2012 sebesar 5,2 meningkat menjadi 7,5 di tahun
2014. Rasio dokter Umum per 100.000 penduduk menunjukkan
penurunan dari 10,5 di tahun 2012 menjadi 7,33 di tahun 2014. Rasio
dokter Umum dan Dokter Spesialis per 100.000 penduduk menunjukkan
penurunan dari 15,3 di tahun 2012 menjadi 14,88 di tahun 2014.
3.1.2.1.5. Cakupan Desa /Kelurahan Universal Child Imunization (UCI)
Menurun Data daru Buku Profil Kesehatan Tahun 2014, yang
diterbitkan tahun 2015 Capain desa/kelurahan Universal Child Imunization
selalu menunjukkan peningkatan, dari
sebesar 78,91% tahun 2010
menjadi 100% tahun 2012 dan sampai dengan tahun 2015 sebesar 100%.
Tabel 2.29.
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Iminization (UCI)
NO.
URAIAN
1 Desa/Kelurahan Universal
Child Imunization (UCI)
2011
84,35
TAHUN
2012
2013
2014
2015
100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Wonogiri 2016.
3.1.2.1.6. Balita Gizi Buruk dan Gizi Kurang
Kinerja bidang kesehatan juga diukur dengan masih adanya kasus
Bayi dan Balita Gizi Buruk dan Gizi kurang. Dalam tahun 2011-2015 angka
kejadian Bayi Gizi buruk menurun dari 295 kasus tahun 2011 menjadi 281
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 27
kasus tahun 2015. Untuk balita giizi kurang terjadi dengan kecenderungan
fluktuatif
dari 1.731 kejadian tahun 2011 menjadi 1752 kejadian tahun
2015. Peningkatan cukup tajam terjadi pada tahun 2012 dari 1.731
kejadian tahun 2011 menjadi 2.003 tahun 2012.
Tabel 2.30.
Kejadian Gizi Buruk dan Gizi Kurang Tahun 2010-2014
NO.
TAHUN
URAIAN
2011
1
2
Gizi Buruk
- Balita
Gizi Kurang
- Balita
2012
2013
2014
2015
295
310
231
331
281
1.731
2.003
1.853
1.988
1.752
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Wonogiri 2016.
3.1.2.1.7. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita TBC BTA
Penderita TBC BTA di Kabupaten Wonogiri pada tahun 2011
sebesar
5.124 orang, menurun
menjadi 4.260 tahun 2015. Jumlah
penderita yang ditemukan dan diobati meningkat dari 446 tahun 2011
menjadi 598 tahun 2015.. Cakupan penderita TBC yang diobati meningkat
dari 8,5% tahun 2011 menjadi 14 %tahun 2015.
Tabel 2.31.
Cakupan Penderita TBC BTA Yang Diobati
NO.
1
2
3
URAIAN
Jumlah Penderita Yang
Ditemukan dan Diobati
Jumlah Penderita TBC yang
Periksa
Rasio Penderita TBC EBTA yang
diobati
2011
446
TAHUN
2012
2013 2014
446
774
664
2015
598
5.224
4.992
4.260
8,5
8,9
4.903 4.155
15,8
16,0
14,0
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016.
3.1.2.1.8. Cakupan Penemuan dan Pengobatan Penyakit DBD
Penderita DBD di Kabupaten Wonogiri tahun 2011 sebanyak 11
orang, menurun pada tahun 2012 menjadi 9 orang.Namun pada tahun
2013 menunjukkan peningkatan yang sangat tinggi menjadi 52 kejadian,
kembali menurun di tahun 2014 menjadi 41 kejadian, namun pada tahun
2015 kembali meningkat menjadi 60 kejadian.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 28
Tabel 2.32
Temuan Penderita Penyakit DBD di Kabupaten Wonogiri
NO.
1
2
URAIAN
Jumlah Penderita Yang
Ditemukan
Angka Kesakitan DBD
2011
11
2012
9
1,18
0,96
TAHUN
2013
2014
52
41
4,14
2
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
1. Aspek Geografis dan Demografis
1.1. Aspek Geografis
Kabupaten Wonogiri memiliki luas wilayah 182.236,02 Hektar atau 5,59% luas
wilayah Provinsi Jawa Tengah, yang berbatasan secara langsung dengan beberapa
kabupaten tetangga, yaitu:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten
Karanganyar.
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ponorogo
Provinsi Jawa Timur.
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur dan
Samudera Indonesia.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Gambar 1 : Peta Administrasi Kabupaten Wonogiri
Secara astronomis terletak antara 7032’ dan 8015’ Lintang Selatan (LS) dan
antara 110041’ dan 111018’ Bujur Timur (BT). Topografi Kabupaten Wonogiri
sebagian besar tanahnya berupa perbukitan, dengan + 20% bagian wilayah
merupakan perbukitan kapur, terutama yang berada di wilayah selatan Wonogiri.
Sebagian besar topografi tidak rata dengan kemiringan rata-rata 300, sehingga
terdapat perbedaan antara kawasan yang satu dengan kawasan lainnya yang
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 1
membuat kondisi sumber daya alam saling berbeda. Sacara rinci Kabupaten
Wonogiri terbagi dalam 4 wilayah topografi, yaitu:
1. Wilayah dengan topografi datar (kemiringan lahan 0 – 2%) memiliki luas wilayah
432 Hektar. Wilayah dengan topografi datar ini umumnya termasuk dalam Daerah
Aliran Sungai (DAS) Sungai Bengawan Solo Hulu, DAS Sungai Keduwang, DAS
Sungai Wiroko, DAS Sungai Temon, DAS Sungai Alang serta DAS Sungai
Ngunggahan;
2. Wilayah dengan topografi bergelombang (kemiringan lahan 2 – 15%) memiliki
luas wilayah 7.865 Hektar. Wilayah dengan topografi bergelombang ini
menempati hampir semua wilayah Kabupaten Wonogiri;
3. Wilayah dengan topografi curam (kemiringan lahan 15 – 40%) memiliki luas
wilayah 237 hektar. Wilayah dengan topografi curam ini menempati wilayah
Kecamatan Giriwoyo, Batuwarno, Karangtengah, Tirtomoyo, Jatiroto, Girimarto,
Jatipurno, Slogohimo, Bulukerto, Puhpelem, Purwantoro dan Kismantoro; dan
4. Wilayah dengan topografi sangat curam (kemiringan lahan > 40%) memiliki luas
wilayah 96 hektar.
Wilayah dengan topografi sangat curam ini menempati wilayah Kecamatan
Karangtengah, Tirtomoyo, Jatiroto, Jatipurno, Slogohimo, Puhpelem, Purwantoro
dan Kismantoro.
Kabupaten Wonogiri terbagi atas 25 Kecamatan dengan 251 Desa dan 43
Kelurahan serta 2.306 Dusun/Lingkungan. Letak kecamatan terjauh yaitu Kecamatan
Paranggupito dari ibukota kabupaten sejauh 68 km, kecamatan terdekat dengan
ibukota kabupaten adalah Kecamatan Selogiri. Kecamatan Puhpelem yang memiliki
luas wilayah 3.162 ha merupakan kecamatan yang tersempit wilayahnya, sedangkan
kecamatan yang paling luas adalah Kecamatan Pracimantoro dengan luas wilayah
14.214,3 ha. Sementara Kecamatan Karangtengah adalah kecamatan yang paling
tinggi lokasinya yang berada pada ketinggian 600 m di atas permukaan air laut dan
yang paling rendah adalah Kecamatan Selogiri yang berada pada ketinggian 106 m
di atas permukaan air laut. Data administrasi pemerintahan diperinci sebagaimana
tabel berikut :
Tabel 2.1
Data Administrasi Pemerintahan Kabupaten Wonogiri
No
1
2
3
4
5
6
7.
Kecamatan
Pracimantoro
Paranggupito
Giritontro
Giriwoyo
Batuwarno
Karangtengah
Tirtomoyo
Desa
17
8
5
14
7
5
12
Kelurahan
1
2
2
1
2
Total
18
8
7
16
8
5
14
Luas
14.214,3245
6.475,4225
6.163,2230
10.060,1306
5.165,0000
8.459,0000
9.301,0885
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 2
No
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Kecamatan
Nguntoronadi
Baturetno
Eromoko
Wuryantoro
Manyaran
Selogiri
Wonogiri
Ngadirojo
Sidoharjo
Jatiroto
Kismantoro
Purwantoro
Bulukerto
Puhpelem
Slogohimo
Jatisrono
Jatipurno
Girimarto
JUMLAH
Desa
9
13
13
6
5
10
9
9
10
13
8
13
9
5
15
15
9
12
251
Kelurahan
2
2
2
2
1
6
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
43
Total
Luas
8.040,5175
8.910,3800
12.035,8598
7.260,7700
8.164,4365
5.017,9805
8.292,3600
9.325,5560
7.719,7045
6.277,3620
9.986,1125
5.925,7837
4.051,8455
3.161,5400
6.414,7955
5.002,7400
5.546,4090
6.236,6815
182.236,0236
11
13
15
8
7
11
15
11
12
15
10
15
10
6
17
17
11
14
294
Sumber data : Wonogiri Dalam Angka 2015
Seiring dengan berjalannya pembangunan, penggunaan lahan mengalami
perubahan, dan masing-masing jenis penggunaan mengalamai perubahan secara
fluktuatif. Perubahan penggunaan lahan dalam periode
tahun 2011 sampai dengan
tahun 2015 adalah sebagai berikut :
a. Sawah mengalami peningkatan 227 Ha, dari 32.342 Ha tahun 2011 menjadi
32.539 Ha tahun 2015. Peningkatan jumlah sawah ini
disebabkan oleh
bertambahnya luasan sawah tadah hujan sebesar 417 Ha, dan berkurangnya
luasan sawah berirrigsi sebesar 191 Ha.
b. Tegalan mengalami peningkatan 19.498, dari 69.140 Ha pada tahun 2011
menjadi 88.638 Ha tahun 2015. Bertambahnya luas tegalan dalam periode ini
disebabkan oleh perubahan klasifikasi tegalan, dimana mulai tahun 2013 lahan
pekarangan
yang
ditanami
tanaman
pertanian
dimasukan
dalam
jenis
penggunaan tegalan yang sebelumnya masuk jenis penggunaan lahan lain-lain.
c. Hutan Negara bertambah sebesar 68, dari 17.594 Ha tahun 2011 menjadi 17.662
Ha tahun 2015..
d. Hutan rakyat mengalami peningkatan sebesar 479 Ha, dari 3.891 Ha tahun 2011
menjadi 4.370 tahun 2015.
e. Lahan Bukan Pertanian mengalami penurunan sebesar 554 Ha, dari 38.479 Ha
tahun 2011 menjadi 37.925 Ha tahun 2015.
f. Lain-Lain berkurang 17.718 Ha, dari 20.790 Ha tahun 2011 menjadi 1072 Ha
tahun 2015. Berkurangnya luasan lpenggunaan lahan untuk lain-lain penggunaan
ini disebabkan karena perubahan klasifikasi penggunaan lahan, yang sebelumnya
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 3
lahan pekarangan yang ditanami tanaman pertanian masuk dalam klasifikasi ini,
dipindahkan ke tegalan.
Tabel 2.2.
Data Penggunaan Lahan Tahun 2011-2015 (Ha)
No.
1
2
3
4
5
6
Jenis Penggunaan
Sawah
Tegalan
Hutan Negara
Hutan Rakyat
Lahan Bukan Pertanian
Lain-lain
Jumlah
2011
32.342
69.140
17.594
3.891
38.479
20.790
182.236
2012
32.347
70.286
17.635
4.529
38107
19.332
182.236
2013
32.170
88.836
17666
3.821
38.117
1.626
182.236
2014
32.539
88.668
17662
4.370
37.925
1.072
182.236
2015
32.569
88.638
17.662
4.370
37.925
1.072
182.236
Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, 2016
Penggunaan lahan untuk persawahan kebanyakan dijumpai di dataran
banjir, dataran alluvial serta kaki perbukitan. Sedang penggunaan lahan untuk
permukiman dan tegalan menempati hampir sebagian besar wilayah Kabupaten
Wonogiri. Penggunaan lahan tegalan umumnya ditanami dengan jenis tanaman
ketela pohon, jagung, kedelai dan padi gogo. Sedangkan hutan lindung, hutan
produksi dan hutan rakyat menyebar secara luas pada perbukitan- perbukitan
yang ada dengan berbagai macam jenis tanaman seperti pohon jati, pinus, sono
keling dan mahoni sesuai dengan kondisi iklim, tanah serta jenis batuan di
wilayah tersebut.
1.2. Aspek Demografis
Penduduk Kabupaten Wonogiri mengalami peningkatan dalam periode
2010-2014. Dengan menggunakan data BPS jumlah penduduk meningkat dari
928.904 jiwa tahun 2010 menjadi 945.817 tahun 2014. Dari aspek komposisi
penduduk,
dalam periode tersebut jumlah penduduk perempuan lebih besar
(rata-rata 51,37%) dibanding jumlah penduduk laki-laki (48,63%). Pertumbuhan
penduduk dalam periode tersebut, rata-rata 0,45%, dengan pertumbuhan
tertinggi pada tahun 2011 sebesar 0,62%, dan terendah tahun 2014 sebesar
0,37%
Grafik 2.1.
Axis Title
Perkembangan Penduduk Wonogiri Tahun 2011-2015.
1.200.000
1.000.000
800.000
600.000
400.000
200.000
0
Laki-Laki
2010
2011
2012
2013
2014
2015
452.38
454.36
456.29
458.09
459.79
537.01
Perempuan 476.51
480.32
482.35
484.28
486.01
533.34
Total
934.68
938.64
942.37
945.81
1.070.
928.90
Sumber : Wonogiri Dalam Angka, beberapa tahun penerbitan.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 4
Penduduk kebupaten Wonogiri tersebar di 25 kecamatan,dan dalam
periode tahun 2011-2015 penyebaran tertinggi di Kecamatan Wonogiri, yaitu ratarata 7,5% dari total penduduk, kemudian Kecamatan Pracimantoro 6,32%,
Kecamatan Jatisrono sebesar 5,3%. Penyebaran penduduk terkecil di berada di
Kecamatan Paranggupito.
Tabel 2.3.
Penyebaran Penduduk di Kabupaten Wonogiri Tahun 2011-2015
KECAMATAN
1. Pracimantoro
2. Paranggupito
3. Giritontro
4. Giriwoyo
5. Batuwarno
6. Karangtengah
7. Tirtomoyo
8. Nguntoronadi
9. Baturetno
10. Eromoko
11. Wuryantoro
12. Manyaran
13. Selogiri
14. Wonogiri
15. Ngadirojo
16. Sidoharjo
17. Jatiroto
18. Kismantoro
19. Purwantoro
20. Bulukerto
21. Puhpelem
22. Slogohimo
23. Jatisrono
24. Jatipurno
25. Girimarto
JUMLAH
2011
59.249
16.634
19.403
36.101
17.009
22.210
48.945
22.784
44.588
40.789
25.630
34.073
38.057
77.752
53.149
39.689
35.839
35.719
48.337
29.027
19.061
45.379
56.470
30.883
37.912
934.689
2011
59.489
16.701
19.481
36.247
17.078
22.342
49.143
22.877
44.768
40.955
25.734
34.211
38.211
78.081
53.364
39.960
35.983
35.863
48.533
29.145
19.139
45.563
56.700
31.008
38.065
938.641
TAHUN
2013
59.716
16.764
19.556
36.384
17.143
22.471
49.330
22.964
44.938
41.111
25.832
34.341
38.356
78.392
53.567
40.224
36.120
35.999
48.717
29.255
19.211
45.736
56.914
31.126
38.210
942.377
2014
59.922
16.822
19.623
36.511
17.202
22.592
49.501
23.043
45.094
41.253
25.921
34.460
38.489
78.678
53.753
40.477
36.246
36.125
48.886
29.357
19.278
45.894
57.114
31.234
38.342
945.817
2015
66.686
18.786
21.712
41.245
18.961
23.899
54.923
25.753
48.901
45.363
27.722
37.107
46.888
84.658
60.729
44.179
42.261
40.175
56.719
35.049
21.218
53.748
64.904
39.445
49.328
1.070.359
Sumber : Buku Wonogiri Dalam Angka Tahun 2011-2015, dan Dispendukcapil 2016.
Kepadatan penduduk yang menggambarkan tingkat populasi penduduk
per km2, menunjuukan bahwa daerah yang memiliki tingkat kepadatan penduduk
tertinggi adalah Kecamatan Jatissrono sebesar 1/142 penduduk per Km2,
kemudian Kecamatan Wonogiri sebesar 949 jiwa per Km2, dan Kecamatan
Purwantoro 821 jiwa per km2. Kepadatan penduduk terendah di Kecamatan
Paranggupito sebesar 260 jiwa per km2
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 5
Grafik 2.2.
Tingkat Kepadatan Penduduk Per Kecamatan.
1.142
. Jatisrono
949
821
. Purwantoro
767
725
715
708
. Bulukerto
. Sidoharjo
615
610
577
576
563
532
517
506
. Puhpelem
. Ngadirojo
. Tirtomoyo
. Baturetno
422
422
. Pracimantoro
363
357
343
333
318
287
267
260
. Wuryantoro
. Batuwarno
Nguntoronadi
Paranggupito
Sumber : Buku WDA 2015
Dari
aspek
kualitas
penduduk,
bisa
diketahui
bahwa
dengan
menggunakan pyramida penduduk, pada tahun 2012 dan 2013 kelompok umur
produktif sudah mulai mendominasi penduduk Wonogiri. Dengan menggunakan
Dependency ratio diketahui bahwa, nilai DR tahun 2012 sebesar 52,079%, turun
menjadi 51, 35% tahun 2013 dan turun lagi menjadi 51,06% tahun 2014. Kondisi
itu menunjukkan bahwa pada tahun 2012 setiap 100 orang penduduk usia
produktif menanggung 52 orang penduduk tidak produktif dan pada tahun 2014
setap 100 orang penduduk usia produktif menanggung 51 penduduk usia tidak
produktif.
Grafik 2.3.
Pyramida Penduduk Kabupaten Wonogiri Tahun 2015
70 – 74
60 – 64
50 – 54
40 – 44
30 – 34
20 – 24
10 – 14
0 - 4
0
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
80.000
Sumber : Diolah dari Buku Wonogiri Dalam Angka 2015.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 6
2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
2.1.1. Pertumbuhan PDRB
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wonogiri dalam periode tahun 20112015, rata-rata sebesar 4,99%, dengan pertumbuhan terendah tahun 2011
sebesar 3,5% dan tertinggi tahun 2012 sebesar 5,94%. Sektor ekonomi yang
memiliki pertumbuhan rata-rata tertinggi adalah Sektor Jasa Pendidikan sebesar
12,84% per tahun, kemudian Sektor Informasi dan Komunikasi sebesar 11,41%,
Jasa Perusahaan sebesar 9,97% dan Jasa Kesehatan sebesar 9,35%.
Pertumbuhan terendah pada Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dengan
rata-rata sebesar 2,17% pertahun. Secara rinci gambaran pertumbuhan ekonomi
tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut :
1. Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan memiiki pertumbuhan yang
fluktuatif dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 2,17%. Pertumbuhan
tertinggi pada Sektor ini dicapai pada tahun 2012 sebesar 4,56% dan
pertumbuhan terendah tahun tahun 2011 sebesar 0,67%.
2. Sektor Pertambangan dan Penggalian memiliki trend pertumbuhan yang
positip, selalu meningkat dalam periode 2011-2014, namun menurun pada
tahun 2015 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 6,48%. Pertumbuhan
tertingi
Sektor Pertambangan dan Penggalian pada tahun 2014 sebesar
9,27% dan terendah tahun 2015 sebesar 3,47%.
3. Sektor Industri Pengolahan memiliki trend pertumbuhan yang positip dalam
tahun 2011-2014, namun menurun di tahun 2015, dengan rata-rata
pertumbuhan sebesar 7,14% per tahun. Pertumbuhan tertinggi Sektor Industri
dicapai pada tahun 2014 sebesar 8,53% dan terendah tahun 2015 sebesar
5,85%.
4. Pengadaan Listrik dan Gas memiliki rata-rata pertumbuhan yang fluktuatif,
bahkan minus di tahun 2015, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 6,21%,
dengan pertumbuhan yang tinggi pada tahun 2012 sebesar 10,46% dan
terendah tahun 2105 sebesar -2,66%.
5. Pengadaan Air, Pengolahan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
memiliki
pertumbuhan yang fluktuatif dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 3,02%,
dengan pertumbuhan tertinggi pada tahun 2013 sebesar 7,56% dan terendah
tahun terendah tahun 2013 sebesar -1,06% dan tertinggi tahun 2014 sebesar
7,56%.
6. Sektor konstruksi memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar 5,83% per tahun,
dengan
trend
pertumbuhan
yang
menurun
tahun
2012-2014,
dan
pertumbuhan terendah tahun 2011 sebesar 3,19%.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 7
7. Sektor Perdagangan dan Eceran, Reparasai Mobil dan Sepeda Motor,
memiliki rata-rata pertumbuhan sebesar 4,97%, dengan pertumbuhan yang
semakin meningkat di tahun 2011-2014.
8. Sektor Transportasi dan Pergudangan memiliki pertumbuhan rata-rata
sebesar 7,58%, dengan pertumbuhan yang selalu meningkat di tahun 20112014.
9. Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum memiliki pertumbuhan ratarata sebesar 4,21%, dengan pertumbuhan yang fluktuatif, terendah tahun
2011 sebesar 3,25% dan tertinggi tahun 2014 sebesar 5%.
10. Sektor Informasi dan Komunikasi
11,91%,
memiliki pertumbuhan rata-rata sebesar
dengan kecenderungan pertumbuhan yang semakin meningkat,
terendah tahun 2011 sebesar 9,73% dan tertinggi tahun 2014 sebesar
17,69%.
11. Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi, memiliki pertumbuhan rata-rata sebesar
5,74%, dengan kecenderungan menurun dalam tahun 2011-2013, dengan
pertumbuhan terendah tahun 2013 sebesar 4,22% dan tertinggi tahun 2011
sebesar 6,86%.
12. Sektor Real Estate memiliki pertumbuhan rata-rata sebesar 5,74%, dengan
pertumbuhan terendah tahun 2012 sebesar 2,56% dan tertinggi tahun 2014,
sebesar 8,45%.
13. Sektor Jasa Perusahaan memiliki petumbuhan rata-rata sebesar 10,31%,
dengan trend pertumbuhan yang menurun, terendah tahun 2012 sebesar
5,46%.
14. Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial wajib
memiliki pertumbuhan rata-rata terendah sebesar 1,21%.
15. Sektor Jasa Pendidikan
memiliki pertumbuhan rata-rata tertinggi, dengan
pertumbuhan rata-rata sebesar 14,16%, dengan pola pertumbuhan yang
fluktuatif, dengan pertumbuhan terendah tahun 2013 sebesar 9,84% dan
tertinggi tahun 2011 sebesar 15,21%.
16. Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, memiliki pertumbuhan rata-rata
sebesar 9,73%, dengan trend menurun dalam tahun 2011-2013.
17. Sektor Jasa Lainnya memiliki pertumbuhan rata-rata sebesar 5,25%, dengan
pertumbuhan terendah tahun 2012 sebesar -0,83% dan tertinggi tahun 2013,
sebesar 10,88%.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 8
Tabel 2.4
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Wonogiri Tahun 2011-2015
Lapangan Usaha
A
Pertanian,
Kehutanan, dan
Perikanan
B
Pertambangan dan
Penggalian
C
Industri
Pengolahan
D
Pengadaan Listrik
dan Gas
E
Pengadaan Air,
Pengelolaan
Sampah, Limbah
dan Daur Ulang
F
Konstruksi
G
Perdagangan Besar
dan Eceran;
Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
H
Transportasi dan
Pergudangan
I
Penyediaan
Akomodasi dan
Makan Minum
J
Informasi dan
Komunikasi
K
Jasa Keuangan dan
Asuransi
L
Real Estate
M,N Jasa Perusahaan
O
Administrasi
Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial
Wajib
P
Jasa Pendidikan
Q
Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial
R,S,T Jasa lainnya
,U
PRODUK DOMESTIK
REGIONAL BRUTO
2011
2012
2013
2014
2015
0,67
4,56
1,04
0,77
3,81
Rata-Rata
Pertumbuhan
2,17
3,99
6,55
9,13
9,27
3,47
6,48
6,43
6,78
8,53
7,74
6,18
7,13
9,02
10,45
9,32
4,93
-2,70
6,21
2,63
3,77
-1,06
7,56
2,18
3,02
3,19
4,10
9,25
4,77
5,72
4,93
5,15
6,06
6,41
5,21
5,94
5,01
3,89
7,07
8,44
10,91
8,03
7,67
3,25
4,61
4,00
5,00
5,65
4,50
9,91
10,29
9,73
17,69
9,41
11,41
6,86
6,60
4,22
5,26
7,12
6,01
6,58
12,59
1,00
2,56
5,46
0,14
7,84
11,50
2,44
8,45
11,70
1,24
8,03
8,58
6,09
6,69
9,97
2,18
15,21
9,29
19,13
9,18
9,84
7,91
12,46
12,54
7,55
7,82
12,84
9,35
3,06
-0,83
10,88
9,85
3,32
5,25
3,58
5,94
4,79
5,26
5,37
4,99
Sumber : Buku PDRB Kabupaten Wonogiri tahun 2015.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 9
Dibandingkan dengan perekonomian nasional, memang perekonomian
kita secara umum di bawah kinerja perekonomian nasional, maupun Jawa
Tengah.
Dari
aspek
pertumbuhan
ekonomi,
dalam
tahun
2011-2015
perekonomian Wonogiri rata-rata tumbuh sebesar 4,9% per tahun, dibawah ratarata pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan Nasional, yang masing-masing
mampu tumbuh rata-rata sebesar 5,3% dan 5,8%.
Grafik 2.4
Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Wonogiri
7,0
6,0
5,0
%
4,0
3,0
Wonogiri
Jawa Tengah
2,0
Indonesia
1,0
0,0
Wonogiri
2011
3,6
2012
5,94
2013
4,8
2014
5,26
2015
5,1
Jawa Tengah
5,30
5,34
5,14
5,42
5,4
Indonesia
6,16
6,16
5,74
5,21
4,8
Gambar : Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Wonogiri, Jawa Tengah dan Nasional
Tahun 2011-2015
2.1.2. Laju Inflasi
Inflasi menjadi salah indikator kinerja ekonomi makro baik nasional maupun
daerah karena pengaruhnya negatif terhadap daya beli masyarakat. Inflasi yang
terlalu tinggi akan menggerogoti daya beli, karena kenaikan harga-harga akan
menekan kenaikan pendapatan, sehingga kenaikan pendapatan yang ada tidak
bermanfaat karena quantity barang yang bisa dibeli tidak meningkat atau dengan
kata lain dengan inflasi yang tinggi daya beli akan menurun.
Inflasi di Wonogiri dalam periode 2009-2015 fluktuatif dan cenderung naik.
Dalam periode tersebut angka inflasi terendah sebesar 2,13% tahun 2009 dan
tertinggi sebesar 8,6% tahun 2013 dengan rata-rata sebesar 5,10%.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 10
Grafik 2.5
Laju Inflasi Di Wonogiri tahun 2011-2015
8,60
6,66
5,99
3,43
3,00
2,89
2,13
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Sumber : Buku IHK Tahun 2011-2015
Dilihat dari Kelompok komoditas penyumbang inflasi, komoditas yang
mengalami inflasi tertinggi adalah Kelompok Sandang sebesar 9,66%, kemudian
kelompok Bahan Makanan sebesar 9,32%, dan Kelompok Kesehatan sebesar
8,14%. Komoditas yang mengalami inflasi terendah adalah kelompok transportasi
sebesar 0,96%.
Tabel 2.5.
Inflasi Berdasarkan Kelompok Barang Tahun 2011-2015
KELOMPOK
Bahan Makanan
Makanan Jadi,
Minuman , Rokok
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Pnddkn, Rekreasi, OR
Transportasi
1,37
3,43
20,09
18,9
0,33
RATARATA
9,32
0
0
11,76
17,42
1,37
12,33
11,52
4,7
0,26
15,14
5,25
22,05
15,27
8,77
2,48
1,5
5,87
7,91
11,43
3,97
1,79
9,03
1,66
5,42
4,02
-0,8
-3,84
6,69
4,14
9,66
8,14
4,13
0,96
2011
0,46
1,38
2012
2013
2014
2015
Sumber : Buku IHK, beberapa tahun penerbitan.
Sedangka dilihat dari komoditas penyumbang inflasi pada kelompok Bahan
Manakan, bumbu-bumbuan memgalami inflasi tertinggi, rata-rata 34,94% dalam
tahun 2012-2014, kemudian Untuk kelompok Bahan Makanan, Bumbu-Bumbuan
memgalami inflasi tertinggi, rata-rata 34,94% dalam tahun 2012-2014, kemudian
Buah-Buahan sebesar 15,39%, Kacang-kacangan sebesar 14,66% dan PadiPadian, Umbi-umbian dan daging sebesar 14,58%.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 11
Tabel 2.6.
Inflasi Kelompok Bahan Makanan Tahun 2011-2015
No.
Jenis Komoditas
1 Padi-Padian, Umbi-Umbian
dan Hasilnya
2 Daging dan Hasilnya
3 Ikan Diawetkan
4 Ikan Segar
5 Telur, Susu dan Hasilnya
6 Sayur-sayuran
7 Kacang-Kacangan
8 Buah-Buahan
9 Bumbu-Bumbuan
10 Lemak dan Minyak
11 Bahan Makanan Lainnya
2011
4,57
2012
3,83
2013
5,52
2014
34,39
2015
5,12
8,12
3,96
11,23
5,84
12,41
16,23
28,44
24,19
26,73
12,71
8,33
-0,3
8,33
12,39
-0,41
30,02
-4,75
-5,76
-26,84
-1,46
12,98
4,92
15,24
5,54
12,97
19,28
45,42
39,12
40,39
16,72
7,65
23,67
5,83
2,21
16,33
-5,32
5,51
71,45
8,42
5,11
8,53
45,35
4,03
0,05
-4,8
-5,25
5,03
-22,1
-11,25
14.25
indikator
guna
melihat
Sumber : Buku IHK, beberapa tahun penerbitan
2.1.3. PDRB Perkapita
PDRB
Perkapita
merupakan
salah
satu
keberhasilan pembangunan perekonomian di suatu wilayah yang mencerminkan
tingkat kesejehtaraan penduduk. Semakin tinggi pendapatan per kapita maka
semakin baik pembangunan ekonomi di wilayah tersebut. PDRB perkapita
menunjukkan kecenderungan meningkat dalam periode 2011-2015. Berdasarkan
harga konstan, PDRB perkapita meningkat dari Rp. 13,786 juta tahun 2011
menjadi Rp. 16,975 juta tahun 2015, dan berdasarkan harga berlaku meningkat
dari Rp. 14,5 juta tahun 2011 menjadi Rp. 21,549 juta tahun 2015
Grafik 2.6
Perkembangan PDRB Perkapita Kabupaten Wonogiri Tahun 2011-2015.
25000000
20000000
Rp.
15000000
10000000
5000000
0
2011
2012
2013
2014
2015
2011
2012
2013
2014
2015
1 ADH Konstan 2010 14.750.05
15.559.82
16.241.16
17.032.58
17.713.88
2 ADH Berlaku
17.071.55
18.737.22
20.801.43
22.862.85
No. Uraian
15.520.15
Sumber : Buku PDRB Kabupaten Womogiri Tahun 2015, dan BPS 2016
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 12
Dibandingkan dengan perekonomian nasional, memang perekonomian kita
secara umum di bawah kinerja perekonomian nasional, maupun Jawa Tengah.
PDRB perkapita Kabupaten Wonogiri dalam periode 2010-2014 secara rata-rata
74,2% dari Perkapita Jawa Tengah dan 49,5% dari PDRB Perkapita Nasional.
Artinya
pendapatan penduduk Wonogiri,
masih jauh di bawah dari PDRB
Perkapita penduduk Jawa Tengah dan Nasional.
Grafik 2.7
Perbandingan PDRB Parkepita Nasional, Jawa Tengah dan Wonogiri.
35.000.000
30.000.000
Rp.
25.000.000
20.000.000
15.000.000
10.000.000
5.000.000
Wonogiri
2010
14.305.951
2011
14.750.052
2012
15.559.823
2013
16.241.162
2014
17.032.584
Jawa Tengah
19.209.310
20.053.800
20.950.620
21.852.220
22.858.320
Indonesia
28.778.170
30.112.370
31.519.930
32.874.760
34.127.720
Sumber : Diolah dari berbagai sumber.
2.1.4. Index Gini
Gini rasio merupakan ukuran untuk melihat kemerataan antar kelompok
penerima pendapatan dalam masyarakat. Gini Rasio terletak antara 0-1, dan
semakin mendekati 1, semakin tidak merata pendapatan dalam masyarakat.
Hasil perhitungan BPS, menunjukkan bahwa gini rasio Kabupaten Wonogiri dari
tahun 2010-2014 fluktuatif, namun relatif rendah. Gini rasio tertinggi pada tahun
2011 sebesar 0,35 dan Gini rasio terendah tahun 2010 sebesar 0,29. Hasil ini
menunjukkan bahwa ketimpangan antar kelompok penerima pendapatan di
Kabupaten Wonogiri tergolong rendah.
Tabel 2.7.
Perkembangan Gini Rasio Kabupaten Wonogiri Tahun 2010-2014
NO.
URAIAN
1
Gini Rasio
2010
0,29
2011
0,35
TAHUN
2012
0,32
2013
0,34
2014
0,33
Sumber : BPS Wonogiri, 2016
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 13
2.1.5. Index Ketimpangan Wiliamson
Pembangunan biasanya akan menciptakan ketimpangan antar wilayah,
karena ada wilayah yang tumbuh lebih cepat dibanding daerah lainnya.Dengan
menggunakan Index Williamson, ketimpangan pendapatan memang terjadi di
Wonogiri, namun termasuk dalam klasifikasi rendah (15 tahun yang belum melek huruf.
Tabel 2.10.
Angka Melek Huruf Penduduk Wonogiri Tahun 2011-2015
NO.
URAIAN
1 Jumlah penduduk >15 tahun
Jumlah penduduk 15 th yang
2 bisa baca
Angka Melek Huruf
2011
907.876
897.225
98,83
TAHUN
2012
2013
997.620 836.560
986.999 825.969
98,94
2014
727.678
717.837
2015
735.471
711.516
98,65
96,74
98,73
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri, 2015
2.2.2. Angka Rata-Rata Lama Sekolah
Rata-rata lama sekolah merupakan jumlah tahun yang digunakan oleh
penduduk yang berusia di atas 25 tahun dalam menjalani pendidikan formal.
Rata-rata
lama
sekolah
penduduk
menggambarkan
kualitas
pendidikan
penduduk, semakin lama rata-rata sekolah berarti semakin tinggi kualitas
pendidikan penduduk. Dari tabel di bawah ini, nampak bahwa rata-rata lama
sekolah penduduk Wonogiri dalam tahun 2011-2015 adalah. 5,92 tahun. Rta-rata
lama sekolah penduduk Wonogiri cenderung meningkat dari 5,58 tahun di tahun
2010 menjadi 6,23 tahun di tahun 2015. Kalau dibanding dengan kabupaten/kota
lain di
Jawa Tengah, rata-rata lama
sekolah penduduk Wonogiri berada di
urutan 27.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 18
Tabel 2.11
Rata-Rata Lama Sekolah Penduduk Wonogiri
NO.
1
URAIAN
Rata-Rata Lama Sekolah (tahun)
2011
5,66
TAHUN
2012
2013
6,03
6,12
2014
6,23
2015
6,39
Sumber : BPS Jawa Tengah, 2016.
2.2.3. Angka Partisipasi Kasar
Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket dalam periode 2011-2015
menunjukkan trend membaik, dari 84,16 pada tahun 2011 meningkat mnjadi 100
pada tahun 2015. Begitu juga untuk APK SMP/MTS/Paket B, cenderung
membaik, meningkat dari 81,03 tahun 2011 meningkat menjadi 100,52 tahun
2014 dan turun menjadi 100 pada tahun 2015. Angka Partisipasi Kasar (APK)
SMA/SMK/Paket C pada tahun meningkat dari 57,07 pada tahun 2011 menjadi
70 pada tahun 2015.
Tabel 2.12
Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun 2011-2015
NO.
URAIAN
2011
84,16
81,03
57,07
1 APK SD/MI
2 APK SMP/MTS
3 APK SMA/MA/SMK
TAHUN
2012
2013
95,08
100,72
100,63
98,32
77,51
92,86
2014
2015
101,1 100
100,52
99
75,91
70
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri, 2015
2.2.4. Angka Pendidikan Yang Ditamatkan
2.2.5. Angka Partisipasi Murni
Angka Partisipasi Murni (APM) untuk SD/MI/Paket A pada pada dalam
periode tahun 2011-2015
menunjukkan kecenderungan meningkat dari 72,83
pada tahun 2011 menjadi 97,95 pada tahun 2015. Begitu Juga APM
SMP/MTS/Paket B meningkat dari 74,61 tahun 2011 menjadi 85 tahun 2015, dan
Angka Partasipasi Murni (APM) SMA/SMK/paket C pada tahun meningkat dari
53,17 pada tahun 2011 menjadi 62 tahun 2015.
Tabel 2.13
Perkembangan Angka Partsisipasi Murni (APM) Tahun 2011-2015
NO.
URAIAN
1 APM SD/MI
2 APM SMP/MTS
3 APM SMA/MA/SMK
2011
72,83
74,61
53,17
TAHUN
2012
2013
82,25
86,59
71,69
73,73
52,85
61,43
2014
87,52
75,83
49,96
2015
97,95
85
62
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri, 2015
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 19
2.2.6. Angka Kelangsungan Hidup Bayi
2.2.7. Angka Usia Harapan Hidup
Angka Usia Harapan Hidup Kabupaten Wonogiri pada awal RPJMD tahun
2011
yaitu 75,58 tahun, meningkat dalam periode 2010-2014 menjadi 75,84
tahun pada tahun 2015.
Dibandingkan dengan Angka Usia Harapan Hidup
Kabupaten/kota se Jawa Tengah, Kabupaten Wonogiri di peringkat 5, sebuah
prestasi yang cukup baik, karena ini tentunya juga terkait dengan keberhasilan
pembangunan bidang lainnya, terutama kesehatan.
Tabel 2.14
Perkembangan Angka Usia Harapan Hidup Tahun 2010-2014
NO.
URAIAN
1
Angka Harapan Hidup
2011
TAHUN
2012
2013
2014
2015
75,65
75,72
75,84
75,86
75,8
Sumber : BPS Wonogiri, 2015
2.2.8. Persentase Penduduk Yang Memiliki Lahan
Dengan menggunakan data tanah yang telah bersertifikat yang
diterbitkan Badan Pertanahan Nasional, diketahui bahwa sampai dengan tahun
2014 , telah terdapat 454,589 bidang tanah bersertifikat, dimana 97,9% atau
445.075 bidang berupa Hak Milik, 1,523% atau 5.649 bidang berupa Hak Pakai
dan 0,569% atau 1.871 bidang berupa Hak Guna Bangunan. Dilihat dari rataratanya bahwa setiap tahun terdapat sekitar 1,54% kenaikan tanah bersertifikat
baru.
Tabel 2.15
Tanah Yang Telah Bersertifikat di Wonogiri
No.
Uraian
2011
2012
2013
2014
422.074
424.412
184.345
445.075
1
Hak Milik
2
Hak Guna Bangunan
2.540
2.601
1.871
2.587
3
Hak Pakai
6.762
6.813
5.649
6.927
4
Jumlah
431.376
433.826
191.865
454.589
Sumber : Wonogiri Dalam Angka Beberapa Tahun Penerbitan.
2.2.9. Rasio Penduduk Yang Bekerja
Penduduk Usia Kerja di Kabupaten Wonogiri menunjukkan peningkatan
dari 721.082 orang tahun 2011 menjadi 733.488 orang tahun 2015 atau rata-rata
meningkat 0,43% per tahun. Angkatan kerja yang merupakan bagian dari
pendiduk usia kerja menunjukkan peningkatan dari 501.982 tahun 2011 menjadi
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 20
538.385 orang tahun 2015 atau rata-rata meningkat 1,76% per tahun. Penduduk
yang bekerja atau angkatan kerja yang bekerja meningkat dari 484.858 orang
tahun 2011 menjadi 521.088 tahun 2015 atau rata-rata meningkat 1,81%.
Rasio penduduk yang bekerja merupakan perbandigan antara Angkatan
Kerja yang bekerja dengan jumlah angkatan kerja. Rasio Penduduk yang bekerja
dalam periode tahun 2011-2015 rata-rata sebesar 96,4, tertinggi pada tahun 2015
sebesar 96,8 dan terendah tahun 2012 sebesar 95,6. Dari Tabel 2.15
juga
diketahui tingkat pengangguran di Kabupaten Wonogiri yang rata-rata sebesar
3,6% dengan kecenderungan menurun,. Angka pengangguran tertinggi tahun
2012 sebesar 4,4 % dan terendah tahun 2015 sebesar 3,2%.
Tabel 2.16
Rasio Penduduk Yang Bekerja
NO.
1
2
3
4
5
6
URAIAN
Penduduk Usia Kerja
(>15 tahun)
Angkatan Kerja
Penduduk Yang Bekerja
Pengangguran
Rasio Penduduk Yang
Bekerja
Pengangguran
2011
721.032
TAHUN
2012
2013
760.055 731.876
2014
737.395
2015
733.488
501.982
484.858
17.124,0
96,6
518.771
495.752
23.019,0
95,6
526.438
507.223
19.215,0
96,3
527.385
509.190
18.195,0
96,5
538.385
521.088
17.297,0
96,8
3,4
4,4
3,7
3,5
3,2
Sumber : Data diolah dari Disnakertrans Kabupaten Wonogiri, 2016
Penduduk yang bekerja menurut lapangan usaha utama menunjukkan bahwa
dalam periode 2011-2015 secara rata-rata sekitar 54,7% penduduk bekerja di
Sektor Pertanian, kemudian 14,7% di
Sektor Perdagangan Besar, Eceran,
Rumah Makan dan Hotel dan 9,9% bekerja di Sektor Jasa kemasyarakatan serta
7,4% di Sektor Bangunan. Data selengkapnya sebagaimana Tabel 1.15
Tabel 2.17
Jumlah Penduduk Menurut Lapangan Kerja Utama Tahun 2011-2015
NO.
1
2
3
4
5
6
7.
Lapangan Usaha
Pertanian, Kehutanan,
Perkebunan dan perikanan
Pertambangan dan penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan Besar eceran,
Rumah Makan dan Hotel
Angkutan, Pergudangan dan
Komunkasi
2011
271.942
TAHUN
2012
2013
2014
2015
304.373 263.697 255.171 274.903
2.366
48.953
409
32.476
64.740
6.496
34.987
1.061
30.782
62.241
3.002
57.025
408
37.006
80.712
3.123
61.386
830
38.797
81.244
1.699
28.870
627
47.848
81.222
11.862
10.798
8.656
8.526
15.833
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 21
NO.
Lapangan Usaha
8.
Keuangan, Asuransi, Usaha
Sewa bangunan, Tanah dan Jasa
Perusahaan
Jasa Kemasyarakatan
Jumlah
9.
TAHUN
2012
2013
3.557
4.737
2011
4.457
47.653
484.858
41.455
495.750
2014
4.803
2015
7.492
51.980 55.310 51.466
507.223 509.190 509.960
Sumber : Data diolah dari Disnakertrans Kabupaten Wonogiri, 2016
2.3. Fokus Seni Budaya dan Olah Raga
2.3.1. Jumlah Group Kesenian
Perkembangan seni di kabupaten Wonogiri sangat baik, hal ini tercermin
dari perkembangan jumlah group kesenian yang tersebar di seluruh wilayah
kecamatan di Kabupaten wonogiri, yang meningkat dari 1.025 group di tahun
2011 menjadi 1.036 group di tahun 2015.
Tabel. 2.18
Jumlah Group Kesenian di Kabupaten Wonogiri
No.
Uraian
1 Jumlah Group Keenian
2011
1.025
2012
1.025
2013
1.036
2014
1.036
2015
1.036
Sumber : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
2.3.2. Jumlah Klub Olah Raga
Perkembangan kegiatan olah raga di Kabupaten Wonogiri juga sangat
baik, hal ini ditandai dengan banyaknya jumlah klub olah raga dari berbagai
cabagng olah raga yang ada di Wonogiri, yang mencapai 150 buah di tahun
2011, meningkat menjadi 160 buah di tahun 2015.
Tabel.2.19.
Jumlah Klub Olah Raga di Kabupaten Wonogiri
No.
Uraian
1 Jumlah Klub Olah Raga
2011
150
2012
150
2013
150
2014
150
2015
160
Sumber : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga, 2016.
2.3.3. Jumlah Gedung Olah Raga
Seiring dengan banyaknya klub olah raga di Kabupaten Wonogiri, jumlah
gedung olah raga tersedia dalam jumlah yang memadai, baik itu milik swasta,
desa dan lembaga lainnya. Berdasarkan data jumlah gedung olah raga di
Kabupaten Wonogiri sebanyak 103 di tahun 2011, relatif bertambah 2 unit
menjadi menjadi 107 pada tahun 2015.
Tabel.2.20.
Jumlah Gedung Olah Raga di Kabupaten Wonogiri
No.
Uraian
1 Jumlah Gedung Olah Raga
2011
103
2012
103
2013
105
2014
107
2015
107
Sumber : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 22
3. Aspek Pelayanan Umum
3.1. Fokus Layanan Urusan Pemerintahan Wajib Yang Berkaitan Dengan
Pelayanan Dasar
3.1.1. Pendidikan
3.1.1.1
Angka Partisipasi Sekolah
Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten Wonogiri, disetiap jenjang
pendidikan menunjukkan peningkatan. Angka Partsisipasi Sekolah SD/MI
meningkat dari 82,17 tahun 2011 menjadi 98,7 pada tahun 2015. Untuk
jenjang pendidikan SMP/MTS, Angka Partisipasi Sekolah meningkat dari
93,27 tahun 2011 menjadi 97,95 tahun 2015.
Tabel 2.21.
Perkembangan Angka Partiisipasi Sekolah Tahun 2011-2015
NO.
URAIAN
2011
82,17
93,27
1 APS SD/MI
2 APS SMP/MTS
TAHUN
2012
2013
95,1
98,24
88,2
93,66
2014
98,14
97,54
2015
98,7
97,95
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri,2015.
3.1.1.2. Rasio Ketersediaan Sekolah
Rasio ketersediaan sekolah menggambarkan
kemampuan untuk
menampung semua penduduk usia pendidikan dasar. Rasio ketersediaan
sekolah pendidikan SD/MI dalam periode 2011-2015 menunjukkan
peningkatan dari 79,57 tahun 2011 menjadi 98,11.2015. Begitu juga angka
ketersediaan sekolah pendidikan SMP/MTs meningkat dari 26,42 tahun
2011 menjadi 36,35 tahun 2015.
Tabel 2.22.
Rasio Ketersediaan Sekolah
NO.
1
2
3
1
2
3
URAIAN
SD/MI
Jumlah Gedung Sekolah
Jumlah Penduduk
Kelompok Usia 7-12 tahun
Rasio
SMP/MTS
Jumlah Gedung Sekolah
Jumlah penduduk
Kelompok Usia 13-15 tahun
Rasio
2011
2012
TAHUN
2013
835
104.940
832
90.121
823
83.284
815
80.518
790
80.518
79,57
92,32
98,82
101,22
98,11
136
136
141
141
147
2014
2015
51.480 46.830 45.069 40.444 40.444
26,42
29,04
31,29
34,86
36,35
Sumber : Data diolah dari Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri, 2016
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 23
3.1.1.3. Rasio Guru Murid
Rasio Guru Murid merupakan rasio guru per 1000 murid pwndidikan
dasar. Rasio ini menggambarkan ketersediaan tenaga pengajar, sekaligus
mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercipta pendidikan
yang berkualitas. Berdasarkan data, dalam periode 2011-2015 Rasio Guru
murid tingkat pendidikan SD/MI sebesar 1:9, artinya setiap 1 guru
mengampu 9 murid. Untuk rasio guru tingkat pendidikan SMP/MTS
sebesar dalam periode yang sama sebesar 1:9, artinya rata-rata satu guru
tingkat pendidikan SMP/MTS mengampu 9 murid.
Tabel 2.23.
Rasio Guru Murid Tingkat Pendidikan SD/MI dan SMP/MTS
NO.
1
2
3
1
2
3
TAHUN
URAIAN
SD/MI
Jumlah Guru
Jumlah Murid
Rasio Guru Murid
SMP/MTS
Jumlah Guru
Jumlah Murid
Rasio Guru Murid
2011
2012
2013
2014
2015
7.862
87.740
1:9
7.861
85.146
1:8
7.765
83.291
1:9
7.470
81.072
1:9
7.470
81.072
1:9
3719
42.093
1:9
3684
46.175
1:8
3752
43.329
1:9
3730
39.958
1:9
3730
39.958
1:9
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri, 2016
3.1.1.4. Kondisi Bangunan Sekolah
Kondisi sarana pendidikan di Wonogiri menunjukkan peningkatan.
Untuk jenjang pendidik SD jumlah gedung sekolah memang menunjukkan
penurunan, karena kebijakan regouping, dari 835 gedung tahun 2011
menjadi 790 gedung tahun 2015., namun jumlah ruang kelas yang
berkondisi baik menunjukkan peningkatan dari 3.345 ruang kelas menjadi
3.621 ruang kelas. Untuk jenjang pendidikan SMP/MTS bangunan sekolah
meningkat dari 136 tahun 2011 menjadi 147 tahun 2015 dan kondiai ruang
kelas berkondisi baik meningkat dari 1.180 tahun 2011 menjadi 1.302
ruang kelas berkondisi baik. Jenjang pendidikan SMA/Ma gedung sekolah
relatif tetap, namun ruang kelas berkondisi baik meningkat dari 299 ruang
kelas menjadi 366 ruang kelas. Untuk jenjang pendidikan SMK, jumlah
sekolah meningkat dari 40 menjadi 45 gedung sekolah dan ruang kelas
berkondisi baik meningkat dari 410 ruang kelas menjadi 527 ruang kelas.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 24
Tabel 2.24
Kondisi Bangunan Sekolah di Kabupaten Wonogiri
NO
.
1
2
1
2
1
2
1
2
URAIAN
SD/MI
Jumlah Gedung Sekolah
Ruang Kelas Berkondisi Baik
SMP/MTS
Jumlah Gedung Sekolah
Ruang Kelas Berkondisi Baik
SMA/MA
Jumlah Gedung Sekolah
Bangunan Seklah
Berkondisi baik
SMK
Jumlah Gedung Sekolah
Bangunan Seklah
Berkondisi baik
2011
2012
TAHUN
2013
835
3.345
832
3.376
823
3.436
815
3.571
790
3.621
136
1.180
136
1.197
141
1.217
141
1.247
147
1.302
25
299
25
317
25
337
25
353
25
366
40
410
42
465
44
487
44
413
45
527
2014
2015
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016
3.1.1.5. Angka Kelulusan
Angka kelulusan di Kabupaten Wonogiri dalam tahun 2011-2015
cenderung meningkat. Angka kelulusan SD/MI meningkat dari 98,8%
tahun 2011 menjadi 100 tahun 2012 dan 2013. Namun pada tahun 2014
dan 2015 turun menjadi 99. Angka kelulusan SMP/MTS meningkat dari
82,2% tahun 2011 menjadi 100% tahun 2014 dan 2015.
Tabel 2.25
Angka Kelulusan di Kabupaten Wonogiri Tahun 2011-2015
NO. Tingkat Pendidikan
2011
2012
2013
1 SD/MI
98,8
100
100
2 SMP/MTS
82,2
81,3
92
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri, 2016
2014
96
100
2015
99
100
3.1.2. Kesehatan
3.1.2.1.1. Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu Per Satuan Penduduk
Rasio
Puskesmas,
Polilinik
dan
Puskesmas
terpadu
menggambarkan cakupan layanan kesehatan bagi penduduk. Dalam
Periode 2011-2015 terlihat bahwa rasio Puskesmas Per satuan penduduk
relatif tetap sebesar 0,036. Begitu juga rasio Poliklinik per satuan
penduduk relatif tetap sebesar 0,038 dan rasio Pukesmas Pembantu
persatuan penduduk sebesar 0,0150. Dari tabel tersebut juga terlihat
bahwa rasio terbesar adalah pada rasio Pustu per satuan penduduk,
artinya sebagian besar penduduk Wonogiri masih dilayanai oleh
Puskesmas Pembantu.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 25
Tabel 2.26
Rasio Puskesmas, Puskesmas Keliling dan Pustu Persatuan Penduduk
Tahun 2011-2015
TAHUN
NO.
1
2
3
4
5
6
7
URAIAN
Jumlah Puskesmas
Jumlah Puskesmas
Keliling
Jumlah Puskesmas
Pembantu
Jumlah Penduduk
Rasio Puskesmas Per
satuan Penduduk
Rasio Puskesmas
Keliling Per satuan
Penduduk
Rasio Pustu Per
satuan Penduduk
2011
34
36
2012
34
36
2013
34
36
2014
34
37
140
140
140
140
2015
34
38
140
934.689 938.641 942.377 945.817 1.070.359
0,036376 0,036223 0,036079 0,035948 0,031765
0,038515 0,038353 0,038201 0,039120
0,034568
0,149782 0,149152 0,148561 0,148020
0,130797
Sumber : Diolah dari Buku Wonogiri Dalam Angka Beberapa Tahun Penerbitan
3.1.2.1.2. Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk
Rasio ini menggambarkan cakupan layanan rumah sakit
terhadap penduduk yang ada di suatu wilayah. Rasio Rumah sakit per
satuan penduduk cenderung turun, dari 0,0096 tahun 2011 menjadi
0,00951, karena penambahan jumlah penduduk tidak diimbangi dengan
penambahan jumlah RS.
Tabel. 2.27.
Rasio Rumah Sakit dan Dokter per Satuan Penduduk
NO.
URAIAN
1
Jumlah Rumah
Sakit (Umum,
Bersalin, Khusus)
Jumlah Penduduk
Rasio Dokter Per
satuan Penduduk
2
3
2011
2012
9
9
TAHUN
2013
9
2014
2015
9
9
934.689 938.641 942.377 945.817 1.070.359
0,009629 0,009588 0,009550 0,009516 0,008408
Sumber : Diolah dari Buku profil Kesehatan Tahun 2014
3.1.2.1.3. Rasio Dokter Persatuan Penduduk
Rasio Dokter persatuan penduduk menggambarkan tingkat
pelayanan
yang diberikan oleh dokter dibandingkan dengan jumlah
penduduk yang ada. Rasio dokter umum terhadap jumlah penduduk
sebesar 15,1 pada tahun 2011, artinya di setiap 100.000 penduduk
tersedia 15 orang dokter. Pada tahun 2015 rasio dokter per satuan
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 26
penduduk sebesar 14,4, artinya di setiap 100.000 penduduk tersedia 14,4
orang dokter.
Tabel 2.28
Rasio Dokter Per Satuan Penduduk Tahun 2011-2015
NO.
URAIAN
1
Jumlah Dokter
Umum
Jumlah Penduduk
Rasio Dokter Per
satuan Penduduk
2
3
2011
141
934.689
15,1
TAHUN
2013
127
2012
136
938.641 942.377
14,5
13,5
2014
136
2015
154
945.817
14,4
1.070.359
14,4
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016.
3.1.2.1.4. Rasio Tenaga Medis Per Satuan penduduk
Rasio tenaga medis per 100.000 penduduk dalam periode tahun
2012-2014 masih berada di bawah standar yang ditetapkan, yaitu 40 per
100.000 penduduk untuk Dokter umum dan 11 per 100.000 penduduk
untuk Dokter Gigi, bhkan untuk rasio Dokter Umum menunjukkan
penurunan dalam periode tersebtu. Rasio Dokter Spesialis per 100.000
penduduk, pada tahun 2012 sebesar 5,2 meningkat menjadi 7,5 di tahun
2014. Rasio dokter Umum per 100.000 penduduk menunjukkan
penurunan dari 10,5 di tahun 2012 menjadi 7,33 di tahun 2014. Rasio
dokter Umum dan Dokter Spesialis per 100.000 penduduk menunjukkan
penurunan dari 15,3 di tahun 2012 menjadi 14,88 di tahun 2014.
3.1.2.1.5. Cakupan Desa /Kelurahan Universal Child Imunization (UCI)
Menurun Data daru Buku Profil Kesehatan Tahun 2014, yang
diterbitkan tahun 2015 Capain desa/kelurahan Universal Child Imunization
selalu menunjukkan peningkatan, dari
sebesar 78,91% tahun 2010
menjadi 100% tahun 2012 dan sampai dengan tahun 2015 sebesar 100%.
Tabel 2.29.
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Iminization (UCI)
NO.
URAIAN
1 Desa/Kelurahan Universal
Child Imunization (UCI)
2011
84,35
TAHUN
2012
2013
2014
2015
100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Wonogiri 2016.
3.1.2.1.6. Balita Gizi Buruk dan Gizi Kurang
Kinerja bidang kesehatan juga diukur dengan masih adanya kasus
Bayi dan Balita Gizi Buruk dan Gizi kurang. Dalam tahun 2011-2015 angka
kejadian Bayi Gizi buruk menurun dari 295 kasus tahun 2011 menjadi 281
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 27
kasus tahun 2015. Untuk balita giizi kurang terjadi dengan kecenderungan
fluktuatif
dari 1.731 kejadian tahun 2011 menjadi 1752 kejadian tahun
2015. Peningkatan cukup tajam terjadi pada tahun 2012 dari 1.731
kejadian tahun 2011 menjadi 2.003 tahun 2012.
Tabel 2.30.
Kejadian Gizi Buruk dan Gizi Kurang Tahun 2010-2014
NO.
TAHUN
URAIAN
2011
1
2
Gizi Buruk
- Balita
Gizi Kurang
- Balita
2012
2013
2014
2015
295
310
231
331
281
1.731
2.003
1.853
1.988
1.752
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Wonogiri 2016.
3.1.2.1.7. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita TBC BTA
Penderita TBC BTA di Kabupaten Wonogiri pada tahun 2011
sebesar
5.124 orang, menurun
menjadi 4.260 tahun 2015. Jumlah
penderita yang ditemukan dan diobati meningkat dari 446 tahun 2011
menjadi 598 tahun 2015.. Cakupan penderita TBC yang diobati meningkat
dari 8,5% tahun 2011 menjadi 14 %tahun 2015.
Tabel 2.31.
Cakupan Penderita TBC BTA Yang Diobati
NO.
1
2
3
URAIAN
Jumlah Penderita Yang
Ditemukan dan Diobati
Jumlah Penderita TBC yang
Periksa
Rasio Penderita TBC EBTA yang
diobati
2011
446
TAHUN
2012
2013 2014
446
774
664
2015
598
5.224
4.992
4.260
8,5
8,9
4.903 4.155
15,8
16,0
14,0
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri Tahun 2016.
3.1.2.1.8. Cakupan Penemuan dan Pengobatan Penyakit DBD
Penderita DBD di Kabupaten Wonogiri tahun 2011 sebanyak 11
orang, menurun pada tahun 2012 menjadi 9 orang.Namun pada tahun
2013 menunjukkan peningkatan yang sangat tinggi menjadi 52 kejadian,
kembali menurun di tahun 2014 menjadi 41 kejadian, namun pada tahun
2015 kembali meningkat menjadi 60 kejadian.
RPJMD Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021 II. 28
Tabel 2.32
Temuan Penderita Penyakit DBD di Kabupaten Wonogiri
NO.
1
2
URAIAN
Jumlah Penderita Yang
Ditemukan
Angka Kesakitan DBD
2011
11
2012
9
1,18
0,96
TAHUN
2013
2014
52
41
4,14
2