Metode sarrus choirul untung Yuliawanto

MENELUSURI RUMUS METODE SARRUS

Matriks merupakan salah satu materi bahasan pelajaran matematika di SMA/SMK. Dalam materi ini
terdapat pembahasan mengenai determinan suatu matriks. Di SMA/SMK dikenalkan 2 cara menentukan
determinan suatu matriks, yaitu metode Sarrus dan metode kofaktor. Seperti yang sudah kita ketahui
bersama, metode Sarrus hanya dapat digunakan untuk mencari determinan matriks berordo sampai
dengan 3. Tulisan berikut mengajak pembaca untuk sedikit mengetahui asal metode Sarrus.

maka dengan metode Sarrus kita dapat menentukan

Jika diberikan matriks
determinan

sebagai berikut.

Det ( )







+

+

+

Pertanyaannya adalah: Darimana perkalian elemen-elemen matriks dalam metode tersebut muncul?
Bagaimana pula dengan tanda positif dan negatif?

Sebelum menjawab pertanyaan di atas, marilah kita mengingat sekilas tentang permutasi. Permutasi
himpunan bilangan bulat adalah susunan yang mungkin dibuat dari bilangan-bilangan bulat dengan
urutan berbeda dan tanpa pengulangan.
Contoh:
Terdapat 6 permutasi yang berbeda dari {1, 2, 3} yaitu: (1, 2, 3), (1, 3, 2), (2, 1, 3), (2, 3, 1), (3, 1, 2), dan
(3, 2, 1).
Sebuah inversi permutasi terjadi jika dalam susunan permutasi posisi bilangan yang lebih besar di depan
bilangan yang lebih kecil.
Permutasi dikatakan genap jika jumlah inversinya adalah genap. Tanda dari permutasi genap adalah (+).
Sedangkan permutasi dikatakan ganjil jika jumlah inversinya adalah ganjil. Adapun tanda dari permutasi

ganjil adalah (−).

Misal

adalah satu permutasi bilangan bulat, maka untuk menghitung jumlah inversi dari

permutasi

dapat dilakukan seperti berikut.

, tentukan banyaknya bilangan

Untuk

bilangan tersebut adalah
Untuk

, yang lebih kecil dari

, misal banyak


, dengan

, yang lebih kecil dari

, misal banyak

,

, tentukan banyaknya bilangan

bilangan tersebut adalah

, dengan

,

dan seterusnya hingga untuk
Jumlah inversi dari permutasi


.
adalah jumlah dari

.

Contoh:
Tentukan jenis permutasi berikut (genap atau ganjil).
a. (1, 2, 3)
b. (2, 1, 3)
Penyelesaian:
a. (1, 2, 3)
, banyaknya bilangan di belakang 1 yang lebih kecil dari 1 adalah 0
, banyaknya bilangan di belakang 2 yang lebih kecil dari 2 adalah 0
Jumlah inversi = 0 + 0 = 0 (genap). Jadi (1, 2, 3) merupakan permutasi genap

b. (2, 1, 3)
, banyaknya bilangan di belakang 2 yang lebih kecil dari 2 adalah 1
, banyaknya bilangan di belakang 1 yang lebih kecil dari 1 adalah 0
Jumlah inversi = 1 + 0 = 1 (ganjil). Jadi (2, 1, 3) merupakan permutasi ganjil


Kembali ke matriks, dalam matriks didefinisikan suatu hasil kali elementer sebagai berikut:
Jika

adalah matriks

, maka hasil kali elementer dari matriks

adalah perkalian dari unsur-unsur

yang berasal dari baris dan kolom yang berbeda dari matriks A.
Perhatikan contoh berikut.
Diberikan matriks
ditulis dalam bentuk

. Hasil kali elementer berasal dari baris yang berbeda maka dapat

Karena kolom juga harus berbeda maka isian kolom haruslah 1 2 atau 2 1 sehingga hasil kali
elementernya adalah

dan


. Perhatikan bahwa isian kolom tersebut merupakan permutasi

dari {1, 2}.
Begitu pula untuk matriks

. Hasil kali elementer berasal dari baris yang

berbeda maka dapat ditulis dalam bentuk

Karena kolom harus berbeda maka isian kolom haruslah (1, 2, 3), (2, 3, 1), (3, 1, 2), (3, 2, 1), (1, 3, 2), dan
(2, 1, 3) yang merupakan permutasi dari {1, 2, 3}. Dengan demikian hasil kali elementer yang mungkin
adalah

,

,

.


Tanda (+) atau (–) dari hasil kali elementer mengikuti jenis permutasi kolom. Perhatikan tabel berikut.

Hasil kali
elementer

Hasil kali
elementer

Permutasi
yang sesuai
1 2

Jumlah
inversi
0

Jenis permutasi
(ganjil/genap)
genap


2 1

1

ganjil

Permutasi
yang sesuai
1 2 3

Jumlah
inversi
0

Jenis permutasi
(ganjil/genap)
Genap

2 3 1


2

Genap

3 1 2

2

Genap

3 2 1

3

Ganjil

1 3 2

1


Ganjil

2 1 3

1

Ganjil

Hasil kali elementer
bertanda

Hasil kali elementer
bertanda

Konsep inversi permutasi dan hasil kali elementer di atas digunakan sebagai dasar menghitung
determinan suatu matriks yang dikenal dengan metode Sarrus.

Definisi determinan:
Determinan dari suatu matriks persegi didefinisikan sebagai jumlah dari hasil kali bertanda unsur-unsur
matriks sedemikian hingga unsur-unsur tersebut berasal dari baris dan kolom yang berbeda. Dengan

kata lain determinan adalah jumlah dari hasil kali elementer bertanda.
Berdasarkan definisi determinan di atas, maka determinan matriks

adalah

det ( )

Untuk lebih memudahkan mengingat, selanjutnya digunakan strategi menuliskan kembali kolom
pertama dan kedua, kemudian menghitung determinan dengan menjumlahkan hasil perkalian pada
panah ke kanan lalu mengurangkan dengan jumlah perkalian pada panah ke kiri seperti berikut.

det ( )






+

+

+

Dengan demikian, perkalian unsur-unsur matriks yang terdapat pada metode Sarrus pada dasarnya
merupakan hasil kali elementer bertanda, dimana perkalian unsur-unsur matriks tersebut bersesuaian
dengan permutasi bilangan bulat serta tanda ( ) dan ( ) menunjukkan jenis permutasi genap atau ganjil.

Semoga bermanfaat!

Referensi
[1] Howard Anton, 1984, Aljabar Linier Elementer Edisi Ketiga (terjemahan), Jakarta: Erlangga
[2] http://blog.uad.ac.id/yudiari/files/2008/11/DETERMINAN1.pdf, diakses tanggal 1 feb 2013