Karya tulis ilmiah bawabg merah

Karya Tulis

Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur

Manfaat Bawang Merah (Allium cepa L.)

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 2

sebagai Obat Tradisional

Tahun Pelajaran 2011/2012

Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI Semester 2
Tahun Pelajaran 2011/2012

Disusun oleh :
DEWI KURNIA HEROWATI
NIS :5576
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
Disusun oleh :


SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN

DEWI KURNIA HEROWATI

2012

NIS : 5576

LEMBAR PENGESAHAN

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

Judul Karya Ilmiah : Manfaat Bawang Merah (Allium cepa L.) sebagai

SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN

Obat Tradisional

2012


Penyusun : Dewi Kurnia Herowati
NIS : 5576
Sekolah : SMA Negeri 1 Kutowinangun, Kebumen, Jawa Tengah
Karya tulis ini telah disahkan pada , Februari 2012.
Oleh,

Manfaat Bawang Merah (Allium cepa L.)

Pembimbing

sebagai Obat Tradisional

Drs. Kirwanto

NIP.19630809 199512 1 001

Penulis
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR

Halaman

Penulis bersyukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-

Halaman Judul................................................................................................................. i

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang

Lembar Pengesahan......................................................................................................... ii

berjudul “ Manfaat Bawang Merah ( Allium cepa L. ) sebagai Obat

Kata Pengantar................................................................................................................ iii

Tradisional” dengan baik dan lancar. Karya ilmiah ini, dapat

Daftar Isi.......................................................................................................................... iv


diselesaikan dengan baik karena dukungan dan partisipasi berbagai

Daftar Tabel..................................................................................................................... vi

pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

Daftar Gambar................................................................................................................. vii

1. Bapak Drs. Kirwanto, selaku pembimbing dalam menyusun karya

Ringkasan Karya Tulis..................................................................................................... viii

tulis ini.

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................................. 1

2. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu

A. Latar Belakang............................................................................................. 1


yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam penyelesaian karya

B. Rumusan Masalah........................................................................................ 2

ilmiah ini.

C. Tujuan Penelitian......................................................................................... 2

Karya tulis ini merupakan hasil percobaaan dan pengamatan dari

D. Manfaat........................................................................................................ 2

penulis yang dilakukan di rumah penulis pada hari Sabtu, 19

E. Metode Pengumpulan Data......................................................................... 3

Februari 2012. Karya tulis ini disusun dalam rangka untuk memenuhi

F. Sistematika Penulisan.................................................................................. 3


tugas mandiri terstruktur mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas

BAB II. TELAAH PUSTAKA....................................................................................... 5

XI Semester 2 tahun pelajaran 20011/ 2012.

A. Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L)................................................... 5

Mengingat keterbatasan waktu yang singkat dan sedikitnya

B. Ciri-ciri Bawang Merah (Allium cepa L)...................................................... 7

pengetahuan penulis yang kurang memadai sehingga penulis

C. Tempat Tumbuh Bawang Merah (Allium cepa L)........................................ 8

menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna.

D. Zat yang Terkandung Dalam Bawang Merah (Allium cepa L).................... 9


Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat

E. Manfaat Bawang Merah (Allium cepa L).................................................... 11

penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap agar karya tulis ini

F. Kegunaan dari Bawang Merah (Allium cepa L) ......................................... 12

memberikan manfaat bagi semua pihak secara umum dan

G. Budidaya Bawang Merah (Allium cepa L) ................................................ 13

masyarakat SMA Negeri 1 Kutowinangun khususnya.

H. Cara Mengkonsumsi Bawang Merahyang Harus Dihindari........................ 18

Kebumen, Januari 2012

BAB III. METODOLOGI.............................................................................................. 19


A. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................... 19

pelengkap bumbu masak, bahan obat tradisional, dan bahan baku

B. Bahan dan Alat............................................................................................ 19

industri pengolahan makanan.

1. Bahan...................................................................................................... 19

Bawang merah merupakan salah satu jenis sayuran bernilai

2. Alat......................................................................................................... 19

ekonomis penting yang dapat diandalkan sebagai sumber

C. Proses Kerja................................................................................................. 19

penghasilan petani dan pendapatan negara, penyumbang besar


D. Cara Menggunakan...................................................................................... 19

terhadap keanekaragaman bahan pangan dan kecukupan gizi.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................... 21

Bawang merah (Allium cepa L.) merupakan sayuran umbi yang

BAB V. PENUTUP........................................................................................................ 23

multiguna, dapat digunakan sebagai bumbu masakan, sayuran,

A. Kesimpulan.................................................................................................. 23

penyedap masakan, di samping sebagai obat tradisional karena efek

B. Saran............................................................................................................ 23

antiseptik senyawa anilin dan alisin yang dikandungnya. Bahan aktif


DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 24

minyak atsiri bawang merah terdiri dari sikloaliin, metilaliin,

DAFTAR TABEL

kaemferol, kuersetin, dan floroglusin. Minyak atsiri yang terkandung

Tabel 1. Klasifikasi Bawang Merah..................................................................................... 6

dalam bawang merah mempunyai manfaat sebagai berikut:

Tabel 2. Kandungan nutrisi dalam 100 gram bawang merah............................................... 11

a) Minyak atsiri bawang merah ini memiliki aroma yang khas, jika

Tabel 3. Perbandingan Bawang Merah sebagai Obat Tradisional dan Obat Kimia............ 20

dihirup bisa menghilangkan pusing juga mengembalikan kesadaran


DAFTAR GAMBAR

ketika pingsan atau mabuk perjalanan baik darat, laut, maupun

Gambar 1. Tanaman Bawang Merah................................................................................... 5

udara. Minyak atsiri bawang merah ini sangat cocok untuk dibawa

Gambar 2. Bawang Merah................................................................................................... 6

dalam perjalanan, karena minyak atsiri bawang merah ini berfungsi

Gambar 3. Proses Penanaman Bawang Merah.................................................................... 14

sebagai obat pencegah mabuk darat, laut maupun udara.

Gambar 4. Bawang Merah................................................................................................... 19

b) Minyak atsiri bawang merah ini juga berguna untuk pemijatan saat

Gambar 5. Proses Pemarutan Bawang Merah..................................................................... 19

mengeluarkan angin dari perut dan melancarkan peredaran darah.

Gambar 6. Bawang Merah Parut......................................................................................... 20

Ketika anda masuk angin atau terkena penyakit lain akibat peredaran

Gambar 7. Penambahan Minyak Kayu Putih...................................................................... 20

darah yang tidak lancar seperti haid yang tidak lancar pada wanita,

RINGKASAN KARYA TULIS

pemijatan dengan minyak atsiri bawang merah ini bisa dilakukan.

“Tidak ada hari tanpa bawang merah”. Meskipun bawang merah

c) Selain itu minyak atsiri bawang merah juga bermanfaat untuk

bukan kebutuhan pokok, tetapi setiap hari dibutuhkan sebagai

menyembuhkan luka lecet pada puting ibu menyusui dan minyak
atsiri bawang merah ini juga busa untuk mengobati wasir. Minyak

atsiri bawang merah merupakan obat terbaik untuk mengobati

masyarakat Indonesia sudah mengenal dan memakai tanaman

penyakit wasir.

berkhasiat obat sebagai salah satu upaya menanggulangi masalah
kesehatan yang dihadapinya jauh sebelum pelayanan kesehatan
formal dengan obat-obat modern menyentuh masyarakat.
Pengetahuan tentang tanaman obat ini merupakan warisan budaya
bangsa berdasarkan pengalaman, pengetahuan dan keterampilan

BAB I. PENDAHULUAN

yang secara turun-temurun telah diwariskan oleh generasi terdahulu

A. Latar Belakang

kepada generasi berikutnya, termasuk generasi saat ini (Anonim,

Tanaman tersebar luas di seluruh permukaan bumi. Seluruh makhluk

1996).

hidup yang ada di dalamnya saling berkoordinasi membentuk

Tanaman merupakan sumber komponen kimia yang sangat

sebuah tatanan rantai kehidupan yang luar biasa. Manusia adalah

kompleks. Manfaat setiap komponennya belum terungkap semua

makhluk yang sangat bergantung dengan alam dan sekitarnya.

dan masih perlu digali. Gerakan back to nature atau gerakan hidup

Kebutuhan manusia seakan tidak dapat dilepaskan oleh peran alam

sehat dengan kembali ke alam sangat mendorong ke arah

sebagai penunjang kehidupan termasuk obat-obatan terutama obat

penggunaan tanaman sebagai bahan obat. Kenyataan di masyarakat

tradisional.

dalam beberapa penyakit yang tidak dapat disembuhkan oleh dunia

Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional,

kedokteran atau farmasi, akhirnya beralih ke pengobatan tradisional.

turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat,

Salah satunya dengan menggunakan ramuan obat obatan dari

kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun

tanaman (Kardinan, 2003).

pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat-obatan

Tak sekadar untuk bumbu masakan, bawang merah mempunyai

tradisional memang bermanfaat bagi kesehatan, dan kini

banyak khasiat untuk kesehatan. Di antaranya untuk mengatasi

digencarkan penggunaannya karena lebih mudah dijangkau

gangguan ereksi dan kesuburan wanita. Bawang merah tidak akan

masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional

pernah lepas dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia dan

pada saat ini banyak digunakan karena menurut beberapa penelitian

dunia pada umumnya. Sejarah bahkan memperkirakan bahan ini

tidak terlalu menyebabkan efek samping, karena masih bisa dicerna

sudah dikenal orang sejak berabad abad lamanya.

oleh tubuh.Obat tradisional banyak memberi manfaat bagi manusia,

Bawang merah merupakan sayuran umbi yang multiguna, dapat

selain prosesnya secara alami memperkuat imun tubuh, juga dapat

digunakan sebagai bumbu masakan, sayuran, penyedap masakan,

diperoleh dengan mudah dan murah. Sejak jaman dahulu

disamping sebagai obat tradisional karena efek antiseptik senyawa

anilin dan alisin yang dikandungnya (Rukmana, 1994). Komoditas

lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu. Umbi bawang

sayuran ini termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi

merah bukan merupakan umbi sejati seperti kentang atau talas.

yang berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta bahan obat

Bawang merah merupakan sayuran umbi yang multiguna, dapat

tradisional (Deptan, 2005). Bahan aktif minyak atsiri bawang merah

digunakan sebagai bumbu masakan, sayuran, penyedap masakan,

terdiri dari sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin

di samping sebagai obat tradisional karena efek antiseptik senyawa

(Muhlizah dan Hening-S, 2000).Rata-rata produksi bawang merah

anilin dan alisin yang dikandungnya (Rukmana, 1994). Komoditas

nasional saat ini masih rendah. Rendahnya daya produksi bawang

sayuran ini termasuk ke dalam kelompok rempah tidak bersubstitusi

merah antara lain disebabkan karena sedikitnya kultivar-kultivar

yang berfungsi sebagai bumbu penyedap makanan serta bahan obat

unggul dan proses pengolahan pertanian yang kurang baik

tradisional (Deptan, 2005). Bahan aktif minyak atsiri bawang merah

(Rukmana, 1994; Wibowo, 1991). Kultivar-kultivar unggul dapat

terdiri dari sikloaliin, metilaliin, kaemferol, kuersetin, dan floroglusin

diperoleh melalui pemuliaan tanaman, diantaranya dengan

(Muhlizah dan Hening-S, 2000).

pemuliaan konvensional, induksi mutasi dan prosedur transgenik.

B. Rumusan Masalah

Pemuliaan dengan mutasi dapat dilakukan dengan menggunakan

Berdasarkan data – data yang penulis paparkan di atas dapat

kolkisin pada jaringan meristem (Suryo, 1995). Penggunaan kolkisin

dirumuskan beberapa permasalahan, antara lain :

dengan konsentrasi yang tepat dapat meningkatkan jumlah

1. Apakah bawang merah merupakan salah satu rempah-rempah

kromosom, sehingga tanaman bersifat poliploid. Tanaman yang

yang multiguna.

bersifat poliploid umumnya memiliki ukuran morfologi lebih besar

2. Apakah bawang merah dapat menjadi obat tradisional.

dibandingkan tanaman diploid (Suminah, et al, 2002). Dengan

3. Apakah bawang merah lebih baik daripada obat yang

demikian kualitas tanaman yang diberi perlakuan diharapkan lebih

menggunakan bahan kimia.

baik dibandingkan tanaman diploid.

C. Tujuan Penelitian

Bawang merah merupakan salah satu anggota dari familia Liliaceae.

1. Dapat mengetahui zat-zat yang terkandung pada bawang merah.

Tanaman ini merupakan tanaman semusim dan memiliki umbi yang

2. Dapat mengetahui kelebihan obat tradisional dibandingkan obat

berlapis. Tanaman mempunyai akar serabut, dengan daun berbentuk

yang mengandung bahan kimia.

silinder berongga. Umbi terbentuk dari pangkal daun yang bersatu

3. Menemukan fakta-fakta beberapa penyakit yang dapat

dan membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar

disembuhkan menggunakan bawang merah.

dan membentuk umbi berlapis. Umbi bawang merah terbentuk dari

D. Manfaat

1. Memberikan rujukan kepada instansi terkait untuk melakukan

Berisi uraian mengenai latar belakang penulisan, identifikasi

penelitian lebih lanjut mengenai kandungan yang terdapat di dalam

masalah, tujuan penelitian, manfaat, metode pengumpulan data, dan

umbi bawang merah sebagai obat tradisional.

sistematika penulisan yang dilakukan penulis dalam menyusun karya

2. Memberikan masukan kepada pemerintah untuk menjadikan

tulis ini.

bawang merah sebagai obat alternatif di dalam masyarakat.

BAB II. TELAAH PUSTAKA

3. Memberikan informasi dan masukan kepada masyarakat,

Berisi uraian mengenai deskripsi bawang merah , ciri-ciri bawang

khususnya masyarakat Kebumen, untuk dapat mengelola atau

merah, tempat tumbuh bawang merah (Allium cepa L), zat yang

membuat sendiri obat tradisional dari bahan baku yang tersedia di

terkandung dalam bawang merah, manfaat bawang merah kegunaan

alam.

dari bawang merah (Allium cepa L), budidaya bawang merah (Allium

E. Metode Pengumpulan Data

cepa L),dan cara mengkonsumsi bawang merah yang harus

Dalam penyusunan dan penyelesaian karya tulis ini, penulis

dihindari.

menggunakan metode sebagai berikut:

BAB III. METODOLOGI

1. Studi Pustaka

Berisi uraian mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian

Metode ini dilakukan dengan cara mencari informasi melalui

yaitu tempat dan waktu penelitian, alat dan bahan, langkah

berbagai sumber tertulis ataupun melalui sumber lisan dari

percobaan, dan cara penggunaan bawang merah sebagai obat

narasumber yang berpengalaman.

tradisional penurun panas.

2. Percobaan

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Langkah ini dilakukan untuk mengetahui kebenaran dan

Berisi uraian mengenai pembahasan tentang obat tradisional dan

mempraktikannya sendiri masalah yang dibahas. Cara ini dilakukan

hasil percobaan yang dilakukan oleh penulis.

oleh penulis dengan menggunakan alat dan bahan yang sederhana

BAB V. PENUTUP

dan mudah dicari agar mudah ditiru oleh masyarakat.

Berisi uraian mengenai kesimpulan dari percobaan yang dilakukan

3. Jelajah Dunia Maya

penulis dan saran-saran penulis untuk masyarakat di Kebumen pada

Hal ini dilakukan untuk mencari data atau informasi yang tidak

khususnya.

didapatkan pada waktu studi pustaka dan penelitian.

BAB II. TELAAH PUSTAKA

F. Sistematika Penulisan

A. Tanaman Bawang Merah (Allium cepa L)

BAB I. PENDAHULUAN

Bawang merah (Allium cepa L) adalah tanaman umbi dari keluarga
Liliaceae yang hidup di daerah tropis. Tanaman berumbi lapis ini

berasal dari Asia Barat. Perkembangan pemakaian bawang merah

merah lebih memanjang dan warna bawang merah lebih coklat

tidak sepesat kerabatnya bawang bombai dan bawang

kemerahan. Di Belanda, bawang merah lebih bulat, Di Denmark

putih.Bawang merah hanya umum dikonsumsi oleh penduduk yang

semua bawang merah berwarna kuning cokelat tradisional.

bermukim di Asia Tenggara . Di negara-negara lain, mereka lebih

Sebagaimana bawang-bawangan yang lain, bawang merah juga

banyak menggunakan bawang bombai. Bawang merah tergolong

memiliki aroma balerang kita mengirisnya kita akan mencium aroma

sayur sekaligus rempah dapur bagi sebagian besar masakan Asia

tajam yang terdiri dari belerang dan minyak asiri. Dibandingkan

Tenggara.Umbi lapis berwarna merah ini seolah menjadi bumbu

dengan kerabatnya, bawang bombai atau bawang putih, bawang

wajib bagi masakan khas Melayu. Selain itu,bawang merah sering

merah paling besar kandungan asirinya. Karena itu. bawang merah

pula dikonsumsi dalam bentuk acar (pikle). Biasanya, acar bawang

yang digoreng aromanya lebih tahan lama dari pada bawang

merah diolah bersama dengan sayuran lain, seperti mentimun dan

bombai.

wortel.

Nama umum
Indonesia:

Bawang
merah,
bawang
beureum,
brambang

Inggris:

Shallots,
golden
shallots

Melayu:

merah

Gambar 1. Tanaman Bawang Merah
Bawang merah dapat ditemukan di banyak negara. Beberapa negara

Vietnam:
Thailand:

bawang merah bagaimanapun, sebaiknya semua bawang

Horm daeng,
horm dang

lokal. Di Asia, bawang merah biasanya mempunyai ukuran lebih kecil
dan lebih bulat dengan warna kemerahan. Di Perancis, semua

Hanh cu,
hanh ta

memiliki varietasbawang merah yang berbeda. Perbedaan mungkin
nyata, tergantung pada varietas yang ditanam khas tradisional atau

Bawang

Pilipina:

Sibuyas

Cina:

Huo cong

Nama Daerah

Aceh: Bawang abang mirah
Batak Karo: Pia
Palembang: Bawang abang
Minangkabau Bawang sirah

Tabel 1. Klasifikasi Bawang Merah

Lampung Bawang suluh
Melayu: Bawang merah
Sunda: Bawang beureum
Jawa: Brambang
Madura: Bharjang Merah
Bali: Jasun bang
Ga

mbar 2. Bawang Merah

Buol: Pia

Kerajaan: Plantae
Magnoliophyta

Kelas:

Liliopsida

Ordo:

Asparagales

Famili:

Amaryllidaceae

Genus:

Allium

Gorontalo: Bawangi
Bugis: Lasuna

Klasifikasi ilmiah
Divisi:

Nusa Tenggara: Timor Kalpeomeh, Roti Laisona pras

Makasar: Lasuma
Halmahera: Bawa
Ternate Bawa roriha
Buru Kosai miha
Tidore Bawa Koriri
B. Ciri-ciri Bawang Merah (Allium cepa L)

Spesies: A.cepa

1. Habitus: Herba, semusim, tinggi 40-60 cm.

Nama binomial

2. Batang: Tidak berbatang, berumbi lapis, merah keputih-putihan,

Allium cepa L.

berlobang, bentuk lurus, ujung runcing, tapi rata, panjang ± 50 cm,
lebar ± 0,5 cm, menebal dan berdaging serta mengandung
persediaan makanan yang terdiri atas lubang yang dilapisi daun
Tabel 1. Klasifikasi Bawang Merah

sehingga menjadi umbi lapis, hijau.

3. Daun: Tunggal, memeluk umbi lapis.

sapi. Umbi bawang merah & daun bawang merah adalah merupakan

4. Bunga: Majemuk, bentuk bongkol, bertangkai silindris, panjang ±

makanan yang banyak mengandung vitamin dan sangat bergizi.

40 cm, hijau, benang sari enam, tangkai sari putih, kepala sari hijau,

Hampir semua restoran besar menggunakan daun bawang

putik menancap pada dasar bunga, mahkota bentuk bulat telur,

merah dan umbi bawang merah sebagai bumbu pelezat makanan di

ujung runcing, tengahnya bergaris putih.

dunia. Jadi umbi bawang merah & daunbawang merah adalah

5. Buah: Batu, bulat, hijau.

merupakan komoditi dunia yang tetap dibutuhkan selama manusia

6. Biji: Segi tiga, hitam.

masih didup di muka bumi. Umbibawang merah & daun bawang

7. Akar: Serabut, putih.

merah merupakan salah satu sumber penghasil para petani di

Bunga bawang merah merupakan bunga majemuk berbentuk tandan

pedesaan, khususnya petani umbi bawang merah dan daun bawang

yang bertangkai dengan 50-200 kuntum bunga. Pada ujung dan

merah.

pangkal tangkai mengecil dan dibagian tengah menggembung,

C. Tempat Tumbuh Bawang Merah (Allium cepa L)

bentuknya seperti pipa yang berlubang di dalamnya. Tangkai tandan

Menurut Suryatna Effendi untuk pertumbuhan suatu tanaman selain

bunga ini sangat panjang, lebih tinggi dari daunnya sendiri dan

tergantung pada susunan genetis juga kondisi lingkungan tanah dan

mencapai 30-50 cm. Bunga bawang merah termasuk bunga

iklim, Walaupun manusia belum, dapat mengubah ikling kecuali pada

sempurna yang tiap bunga terdapat benang sari dan kepala putik.

batas- batas tertontu tapi mampu untuk mengatur usaba taninya agar

Bakal buah sebenarnya terbentuk dari 3 daun buah yang disebut

cocok dengan iklim tersedia. Tambah lagi bawang merah

carpel, yang membentuk tiga buah ruang dan dalam tiap ruang

membutuhkan kelembaban iklim yang tinggi pada permulaan

tersebut terdapat 2 calon biji.Buah berbentuk bulat dengan ujung

pertumbuhan dan kondisi kering dan suhu yang tinggi pada priode

tumpul. Bentuk biji agak pipih. Biji bawang merah dapat digunakan

manaknyat. Bawang merah dapat ditanam dengan baik didaerah

sebagai bahan perbanyakan tanaman secara generatif.

dataran tinggi, tetapi pada umumnya lebih baik didaerah dataran

Orang lnggris juga sering menyebut bawang merah dengan nama

rendah sampai ketinggian 30 meter dari permukaan laut karena suhu

shalot, dan bawang merahjuga merupakan penyedap masakan

udara tiggi. Dalam aksi agraris Kanisas ditemui bahwa tanaman

terbaik yang sering dimakan orang bule. Biasanya umbibawang

bawang merah dapat hidup baik di daerah dataran rendah maupun

merah sering diiris tipis dan digoreng. Hampir semua masakan soup

tinggi. Ketinggian dari permukaan lautan berkisar dari 0–800 meter.

pasti menggunakan bawang merah yang udah digoreng atau sering

Menurut Samsudin selama pertumbuhannya tanaman bawang

disebut dengan bawang goreng. Untuk daun bawang merah juga

merah memerlukan priode basah dan kering yang saling bergantian.

sering dicampur dengan soup ayam atau digoreng bareng daging

Bila keadaan air pengairan cukup tersedia tanaman bawang merah

sebaiknya dilakukan pada musim kemarau, karena pada cuaca

harus diencerkan karena dahak yang padat akan mengganggu

berkabut dan banyak hujan menyebabkan perkembanganya lama

pernafasan dan juga membuat tenggorokan sakit ketika batuk.

dan penyakit semakin giat. Pada umumnya tanaman bawang merah

Zat bawang merah ini merupakan apotik hidup yang sangat mujarab

tidak tahan terhadap yang lebat, Curah yang optimum 100-200 ml/

sebagai obat batuk.

bulan. Suhu untuk pertumbuhan 15 – 35 derajat.

2. Flavonglikosida

Bawang merah sering disebut juga dengan nama berambang.

Zat yang terkadung bawang merah merah ini sangat ampuh untuk

Tanaman bawang merah ini banyak ditanam orang di sawah ataupun

membunuh bakteri, sehingga orang sering mempergunakan zat yang

ladang yang cukup memperoleh sinar matahari. Tanaman bawang

terkadung dalam bawang merah untuk pengobatan luka dan infeksi

merah juga merupakan tumbuhan berumpun dan berumbi lapis ini

agar tidak meradang. Zat dari bawang merah ini sangat ampuh

berwarna keungu-unguan dan berbau tajam. Tanaman bawang

sebagai obat luka.

merah adalah tanaman semusim.

3. Minyak Atsiri

Di Indonesia saat ini penghasil terbesar bawang merah ada di

Minyak atsiri terkandung dalam bawang merah, manfaatnya adalah:

daerah Kabupaten Brebes yang terletak Propinsi Jawa Tengah.

1. Minyak atsiri bawang merah ini memiliki aroma yang khas, jika

D. Zat yang Terkandung Dalam Bawang Merah (Allium cepa L)

dihirup bisa menghilangkan pusing juga mengembalikan kesadaran

Bawang merah merupakan jenis.sayuran yang sangat mudah

ketika pingsan atau mabuk perjalanan baik darat, laut, maupun

ditanam dan diperbanyak.Bawang merah adalah sejenis umbi yang

udara. Minyak atsiri bawang merah ini sangat cocok untuk dibawa

sangat populer.Bawang merah ini dapat tumbuh dengan baik di

dalam perjalanan, karena minyak atsiri bawang merah ini berfungsi

ladang atau bahkan di sawah yang cukup terkena sinar

sebagai obat pencegah mabuk darat, laut maupun udara.

matahari. Bawang merah ini ternyata sangat kaya akan kandungan

2. Minyak atsiri bawang merah ini juga berguna untuk pemijatan saat

zak-zat yang berguna untuk tubuh kita. Untuk memperoleh manfaat

mengeluarkan angin dari perut dan melancarkan peredaran darah.

dari bawang merahini, mari kita mengenal lebih jauh dengan

Ketika anda masuk angin atau terkena penyakit lain akibat peredaran

kandungan bawang merah yang meriah ini.

darah yang tidak lancar seperti haid yang tidak lancar pada wanita,

Berikut kandungan - kandungan penting yang terdapat dalam

pemijatan dengan minyak atsiri bawang merah ini bisa dilakukan.

umbi bawang merah:

3. Selain itu minyak atsiri bawang merah juga bermanfaat untuk

1. Saponin

menyembuhkan luka lecet pada puting ibu menyusui dan minyak

Zat yang terkadung dalam bawang merah ini bisa membantu untuk

atsiri bawang merah ini juga busa untuk mengobati wasir. Minyak

mengencerkan dahak ketika Anda terkena penyakit batuk. Dahak

atsiri bawang merah merupakan obat terbaik untuk mengobati

kadar gula dalam darah, sehingga dengan bawang merah anda juga

penyakit wasir.

bisa mengobati kencing manis atau diabetes. Peptida pada bawang

4. Sikloaliin

merah oleh para ahli dibuat menjadi obat diabetis.

Zat sikloaliin bawang merah ini sangat ampuh untuk menurunkan

8. Vitamin dan Mineral

suhu tubuh. Zat sikloaliin bawang merah ini memiliki kandungan

Sudah dipastikan bahwa semua bawang merah mengandung

yang sama dengan kandungan lainnya pada bawang merah, yaitu

protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin B1 dan C yang berguna

metialiin, kuersetin, kaemfreol, dan floroglusin. Kelima zat bawang

untuk metabolisme tubuh manusia. Jika metabolisme tubuh lancar

merah tersebut adalah obat penurun panas atau suhu tubuh yang

maka badan Anda akan sehat. Jadi dengan banyak mengkomsumsi

sangat ampuh. Sehingga zat sikloaliin bawang merah ini dapat

bawang merah, anda akan mendapat asupan vitamin & mineral yang

digunakan untuk obat demam. Zat sikloaliin bawang merah adalah

cukup untuk tubuh kita. Dalam bawang merah terdapat banyak zat-

sejenis obat yang terkenal sebagai obat penuh panas yang luar

zat yang diperlukan oleh tubuh seperti kalori, protein, lemak,

biasa.

Kalsium, dan lain-lain.

5. Floroglusin

9. Pektin

Zat floroglusin pada umbi bawang merah selain dapat menurunkan

Pektin secara umum terdapat pada dinding sel primer tanaman,

suhu tubuh, zat floroglisin bawang merah ini juga bisa mencegah

khususnya disela-sela antara selulosa dan hemi selulosa. Senyawa

munculnya sel kanker dalam tubuh. Zat floroglusin pada umbi

pektin juga berfungsi sebagai bahan perekat antara dinding sel yang

bawang merah merupakan salah satu obat pencegah kanker yang

satu dengan lainnya. Bagian antara dua dinding sel yang berdekatan

baik.

tersebut disebut lamela tengah. Sebagai penyusun jaringan

6. Dihidroaliin

tumbuhan, zat pektin bertanggung jawab terhadap sebagian besar

Zat dihidroaliin bawang merah ini membantu melancarkan

kekerasan dan tekstur buah buahan dan sayur-sayuran. Pelunakan

pengeluaran air seni bagi orang yang bermasalah dengan buang air

jaringan buah-buahan selama pemasakan, penghancuran

kecil. Berdasarkan uji klinis, zat dihidroaliin pada bawang merah bisa

kemantapan Icoloid perubahan pekatan buah-buahan sering

mengatasi masalah penyakit kandungan air seni. Zat dihidroaliin

disebabkan oleh perubahan dalam zat pektin. Sebagai aditif, pektin

bawang merah ini banyak digunakan oleh orang yang bermasalah

merupakan pembentuk gel dan pengental yang sangat berharga.

dengan buang air kecil.

Pektin pada umumnya terdiri dari berbagai senyawa karbohidrat.

7. Peptida

senyawa utamanya terdiri dari polisakarida yang terdiri dari unit

Peptida pada bawang merah sangat berguna juga untuk mengurangi

asam D galakturonat yang dihubungkan dengan ikatan 1–4

tekanan darah, menurunkan kadar gula, menurunkan kadar

glukosida, asam galakturonat merupakan turunan dari galaktosa.

kolesterol dalam darah, dan sebagai antibiotik.

Tabel .2 Kandungan nutrisi dalam 100 gram bawang merah

Karena mengandung flavonglikosida, ia dianggap anti radang,

Komponen Gizi Jumlah

pembunuh bakteri, sedangkan kandungan saponinnya

Energi

39 kcal

mengencerkan dahak. Ia juga memiliki sejumlah zat lain yang

Protein

0,3 g

berkhasiat menurunkan panas, menghangatkan, memudahkan

Lemak

0,2 g

Karbohidrat

10,2 g

Kalsium

36 mg

Fosfor

40 mg

Zat besi

0,8 mg

Vitamin A

0 IU

F. Kegunaan dari Bawang Merah (Allium cepa L) :

Vitamin B1

0,03 mg

Bawang merah (Allium cepa L) dapat digunakan sebagai berikut:

Vitamin C

15 mg

1. Demam pada anak,

Air

88 g

2. Perut kembung, muntah-muntah,

BDD

90%

3. Masuk angin,

pengeluaran angin dari perut, melancarkan pengeluaran air seni,
mencegah penggumpalan darah, menurunkan kolesterol, dan kadar
gula dalam darah. Menurut penelitian terakhir, bawang merah juga
bisa mencegah kanker karena kandungan sulfurnya. Umbi lapisnya
mengandung zat-zat seperti protein, lemak, kalsium, fosfor, besi,
vitamin B1 dan C.

Sumber: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI (1992)

4. Kerokan,

E. Manfaat Bawang Merah (Allium cepa L)

5. Batuk,

Walaupun bawang merah memiliki aroma yang menyengat—bahkan

6. Disentri,

dapat membuat keluar air mata, justru aroma itulah yang

7. Hipertensi,

menandakan adanya senyawa berkhasiat obat pada bawang merah.

8. Diabetes,

Aroma menyengat timbul karena adanya berbagai macam asam

9. Kutu air / kaki rangen,

amino bersulfur yang menjadi fotokimia utama pada bawang merah.

10. Bisul/ luka,

Fitokimia terbanyak dalam bawang merah adalah allisin dan diallyl

11. Payudara bengkak / mastitis,

sulfide. Kedua mineral tersebut sangat berguna untuk menurunkan

12. Haid tidak teratur
13. Kencing manis

14. Obat cacing

rendah dan dataran tinggi. Pertumbuhanya lebih baik di daerah

15. Mampu mencegah terjadinya penggumpalan darah

dataran rendah sampai ketinggian 30

16. memberikan peluang kesembuhan pada penderita asma

meter di atas permukaan laut karena suhunya lebih tinggi, yaitu rata-

17. menurunkan tekanan darah dan kadar lemak di dalam darah

rata 30oC. Bawang merah termaksud tanaman sayuran yang tidak

18. mencegah naiknya gula darah pada penderita diabetes melitus

tahan terhadap air hujan. Kita juga dapat menanam bawang merah

19. Melancarkan air seni pada anak disertai demam, dan

dalam musim penghujan asal saja pembuangan airnya baik dan

20. Sariawan.

pemberantasan penyakit di lakukan secara teratur.

Dari hasil penelitian, ternyata ekstrak umbi bawang merah dengan

Tanah

dosis 250 mg/kg bb, menyebabkan penurunan kadar gula darah

Tanaman ini menghendaki tanah yang subur, banyak mengandung

normal sebesar 23,46%. Pada pemberian tolbutamid dosis 250

Humus, gembur, dan pertukaran udaranya baik, serta tidak

mg/kg bb secara oral, menunjukkan penurunan kadar gula darah

tergenang. Bilamana tanahnya becek maka perlu di buatkan

normal sebesar 22,21%, dan pemberian air suling dengan takaran 5

saluraan pembuangan air. Tanah yang di senangi yaitu tanah

ml/kg bb secara oral menunjukkan penurunan kadar gula darah

endapan dan tanah liat berpasir.

normal sebesar 3,00%. Tri Purwaningsih, 1991. FMIPA Farmasi UI,

Bawang merah dapat kita tanam di tegalan setelah panen padi.

demikian sumber waspada menyebutkan.

Daerah yang banyak terdapat tanaman bawang merah adalah

Bawang merah juga merupakan bagian penting dari bumbu

seperti daerah Tegal, Cirebon, Pekalongan, Brebes, Madium.

masakan, baik untuk masakan rumah tangga, restoran maupun

Macam-Macamnya

industri makanan , di samping itu bawang merah juga bisa di

Bawang merah yang biasa di tanam orang ada 2 macam, yaitu

manfa'atkan sebagai obat herbal.

bawang merah biasa dan bawang merah bombay. Bawang merah

G. Budidaya Tanaman Bawang Merah

biasa mempunyai daun yang bulat, panjang, warnanya hijau, dan di

Budidaya bawang merah dapat dilakukan dengan dua iklim yaitu

dalamya berongga, dan rasanya pedas. Bawang Bombay,

dataran rendah dan dataran tinggi. Provinsi Kalimantan Selatan

mempunyai daun yang setengah bulat panjang, warnanya hijau tua,

merupakan daerah dataran rendah sehingga bibit yang di perlukan

dan di dalamnya berlubang, serta rasanya tidak terlalu pedas,

harus bibit bawang merah yang dataran rendah, jangan salah pilih

bahkan agak manis.

bibit .

Beberapa jenis bawang merah biasa adalah :

Iklim

1) Ampenan, umur 70 hari, cocok untuk musim kemarau.

Bawang merah dapat kita tanam dengan baik di daerah dataran

2) Bima, umur 60 hari, cocok untuk musim penghujan.

3) Medan, umur 80 hari, cocok untuk segala musim,

Hama yang sering merusak tanaman bawang merah adalah ulat

4) Kuning, umur 70 hari, cocok untuk musim kemarau.

daun Dan hama bodas. Ulat daun ini sering memotong ujung –ujung

Bibit

daun dan hama bodas sering memotong ujung daun sampai kering.

Bibit yang hendak kita gunakan kita pilih dari umbi yang kecil, bulat,

Hama ini dapat di berantas dengan semprotan Folidol, Tamaron,

sehat, dan agak tua. Sebelumnya bibit ini di tarang. Untuk 1 Ha

Dan Bayrusil 0,2%.

pertanaman bawang merah biasa akan di perlukan 200.000 butir

Penyakit yang sering menyerang tanaman bawang merah adalah

umbi atau 1.000 kg. sedangkan bawang bombay akan di perlukan

Cendawan busuk umbi, penyakit mati pucuk, penyakit becak-becak

90.000 butir umbi atau 1.500 kg.

daun, dan penyakit trotol. Penyakit cendawan dapat di berantas
dengan semprotan Bubur Bordeaux 2% atau Dithane M-45 0,2%.
Penyakit becak-becak di berantas dengan semprotan Dithane M-45
atau Antracol 0,2%.
Hasil
Tanaman bawang merah dapat di pungut hasilnya setelah berumur
21/2 – 31/3 bulan, yaitu setelah 60% daunya menjadi kering dan

Gambar 3. Proses Penanaman Bawang

leher daunya lemas. Pemunguta di lakukan dengan cara mencabut

Merah

tanaman yang akan di panen, dengan baik. Satu rumput tanaman

Untuk mempercepat keluarnya tunas, bibit ini dipotong ujungnya

dapat menghasilkan 4 – 6 umbi anakan dan untuk 1 Ha

sampai sepanjang 1/3 – ½ bagian. Sesudah itu bibit di tanam di atas

menghasilkan 100 – 1200 kwintal. (Edit Muhammad Saufi)

bendengan sampai permukaan irisan menutup. Jarak tanaman

1. Syarat Tumbuh Bawang Merah

bawang biasa 15 x 20cm dan bawang bombay 20 x 30 cm. di dalam

Bawang merah dapat tumbuh pada tanah sawah atau tegalan,

satu bendengan akan terdapat 4 barisan tanaman.

berstruktur remah, dan bertekstur sedang sampai liat. Jenis tanah

Pemeliharaan

Alluvial, Glei Humus atau Latosol, pH 5.6 - 6.5. Tanaman bawang

1.Memupuk

merah memerlukan udara hangat untuk pertumbuhannya (25 s/d

Berikan campuran pupuk ZA dan ZK sebanyak 4 – 10 gram untuk

320C), curah hujan 300 sampai 2500 mm pertahun, ketinggian 0-400

setiap batang yang di berikan secara melingkar dengan jarak 5 – 10

mdpl, dan kelembaban 50-70 %.

cm dari batang.

2. Pengolahan Tanah

2.Memberantas Hama dan Penyakit

Pengolahan tanah dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan

ton/ha atau pupuk kandang ayam dengan dosis 5-6 ton/ha, atau

lapisan tanah yang gembur, memperbaiki drainase dan aerasi tanah,

kompos dengan dosis 4-5 ton/ha. Selain itu pupuk P (SP-36) dengan

meratakan permukaan tanah, dan mengendalikan gulma. Tanah

dosis 200-250 kg/ha diberikan 2-3 hari sebelum penanaman.

dibajak atau dicangkul dengan kedalaman 20 cm, kemudian dibuat

Umbi bibit ditanam dengan jarak 10 cm x 20 cm atau 15 cm x 15 cm.

bedengan selebar 120 - 175 cm, tinggi 25 - 30 cm, serta panjang

Lobang tanaman dibuat setinggi umbi dengan menggunakan alat

sesuai disesuaikan dengan kondisi lahan. Saluran drainase dibuat

penugal. Umbi bawang merah dimasukkan ke dalam lobang

dengan lebar 40 - 50 cm dan kedalaman 50 - 60 cm. Apabila pH

tanaman dengan gerakan seperti memutar sekrup, hingga ujung

tanah kurang dari 5,6 diberi Dolomit dosis + 1,5 ton/ha disebarkan di

umbi tampak rata dengan permukaan tanah. Setelah tanam

atas bedengan dan diaduk rata dengan tanah lalu biarkan 2 minggu.

dilakukan penyiraman dengan menggunakan embrat yang halus.

Untuk mencegah serangan penyakit layu taburkan GLIO 100 gr (1

5. Pemupukan Susulan

bungkus GLIO) dicampur 25-50 kg pupuk kandang matang, diamkan

Pemupukan susulan dilakukan pada umur 10-15 hari dan umur 30-

1 minggu lalu taburkan merata di atas bedengan.

35 hari setelah tanam. Jenis dan dosis pupuk yang diberikan adalah :

3. Penyediaan Bibit

Urea 75-100 kg/ha, ZA 150-250 kg/ha, Kcl 75-100 kg/ha. Pupuk

Pada umumnya perbanyakan bawang merah dilakukan dengan

diaduk rata dan diberikan di sepanjang garitan tanaman.

menggunakan umbi sebagai bibit. Kualitas umbi bibit merupakan

6. Pengairan

salah satu faktor yang menentukan tinggi rendahnya hasil produksi

Tanaman bawang membutuhkan air yang cukup dalam

bawang merah. Umbi yang baik untuk bibit harus berasal dari

pertumbuhannya. Penyiraman pada musim kemarau dilakukan 1 kali

tanaman yang cukup tua yaitu berumur 70 - 80 hari setelah tanam,

dalam sehari pada pagi hari atau sore, sejak tanam sampai

dengan ukuran sedang (beratnya 5 - 10 gram, diameter 1,5 - 1,8

menjelang panen.

cm). Umbi bibit tersebut harus terlihat segar dan sehat, tidak keriput,

7. Menyiangan dan Pembumbunan

dan warnanya cerah. Umbi bibit telah siap tanam apabila telah

Menyiang dilakukan sesuai dengan kondisi gulma, minimal dilakukan

disimpan 2 - 4 bulan sejak dipanen dan tunasnya sudah sampai ke

dua kali/musim, yaitu menjelang dilakukannya pemupukan susulan.

ujung umbi.

Kegiatan membumbun dilakukan saat tanaman umur 30 dan 45 hari

4. Penanaman dan Pemberian Pupuk Dasar

setelah tanam atau disesuaikan dengan kondisi umbi sampai muncul

Setelah tanah selesai diolah selanjutnya dilakukan kegiatan

ke permukaan tanah.

pemupukan. Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk organik

8. Pengendalian Hama dan Penyakit

yang sudah matang seperti pupuk kandang sapi dengan dosis 10-20

Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman bawang merah

fungisida efektif, antara lain Antracol 70 WP, Daconil 70 WP, dll

adalah ulat tanah, ulat daun, ulat grayak, kutu daun, nematoda akar,

untuk membasminya.

bercak ungu alternaria, embun tepung, busuk leher batang, otomatis/

9. Panen dan Paska Panen

antraknose, busuk Umbi, layu fusarium dan busuk basah.

Bawang merah dipanen apabila umurnya sudah cukup tua, biasanya

a. Hama ulat bawang (Spodoptera spp).

pada umur 60-70 hari setelah tanam. Tanaman bawang merah

Serangan hama ini ditandai dengan bercak putih transparan pada

dipanen setelah terlihat tanda-tanda 60-70% daun telah rebah atau

daun. Pengendaliannya adalah : - Telur dan ulat dikumpulkan lalu

leher batang lunak, sedangkan untuk bibit kerebahan daun lebih dari

dimusnahkan - Pasang perangkap ngengat (feromonoid seks) ulat

90%. Panen dilakukan waktu udara cerah. Pada waktu panen,

bawang 40 buah/ha - Jika intensitas kerusakan daun lebih besar

bawang merah diikat dalam ikatan-ikatan kecil (1-1.5 kg/ikat),

atau sama dengan 5 % per rumpun atau telah ditemukan 1 paket

kemudian dijemur selama 5-7 hari). Setelah kering (penjemuran 5-7

telur/10 tanaman, dilakukan penyemprotan dengan insektisida

hari), 3-4 ikatan bawang merah diikat menjadi satu, kemudian

efektif, misalnya Hostathion 40 EC, Cascade 50 EC, Atabron 50 EC

bawang dijemur dengan posisi penjemuran bagian umbi di atas

atau Florbac.

selama 3-4 hari. Pada penjemuran tahap kedua dilakukan

b. Hama trip (Thrips sp.)

pembersihan umbi bawang dari tanah dan kotoran. Bila sudah cukup

Gejala serangan hama thrip ditandai dengan adanya bercak putih

kering (kadar air kurang lebih 85 %), umbi bawang merah siap

beralur pada daun. Penanganannya dengan penyemprotan

dipasarkan atau disimpan di gudang.

insektisida efektif, misalnya Mesurol 50 WP atau Pegasus 500 EC.

a. Pengeringan umbi dilakukan dengan cara dihamparkan merata

c. Penyakit layu Fusarium ditandai dengan daun menguning, daun

diatas tikar atau digantung di atas para-para. Dalam keadaan cukup

terpelintir dan pangkal batang membusuk. Jika ditemukan gejala

panas biasanya memakan waktu 4-7 hari. Bawang merah yang

demikian, tanaman dicabut dan dimusnahkan.

sudah agak kering diikat dalam bentuk ikatan.Proses pengeringan

d. Penyakit otomatis atau antraknose

dihentikan apabila umbi telah mengkilap, lebih merah, leher umbi

Gejalanya : bercak putih pada daun, selanjutnya terbentuk lekukan

tampak keras dan bila terkena sentuhan terdengar gemerisik.

pada bercak tersebut yang menyebabkan daun patah atau terkulai.

b. Sortasi dilakukan setalh proses pengeringan

Untuk mengatasinya, semprot dengan fungisida Daconil 70 WP atau

c. Ikatan bawang merah dapat disimpan dalam rak penyimpanan

Antracol 70 WP.

atau digantung dengan kadar air 80 (persen) – 85 (persen), ruang

e. Penyakit trotol (bercak ungu alternaria) ditandai dengan bercak

penyimpnan harus bersih, aerasi cukup baik, dan harus khusus tidak

putih pada daun dengan titik pusat berwarna ungu. Gunakan

dicampur dengan komoditas lain.

10. Kriteria Kualitas Bawang Merah

2. Alat

Kriteria kualitas bawang merah yang dikehendaki oleh konsumen

Peralatan dalam pembuatan obat tradisional:

rumah tangga adalah : umbi berukuran besar, bentuk umbi bulat,

a. Parut

warna kulit merah keunguan, dan umbi kering askip. Sedangkan

b. Piring kecil

konsumen luar (untuk ekspor) yang dikehendaki adalah : umbi

c. Plastik sebagai alas

berukuran besar, bentuk umbi bulat, wana kulit merah muda, dan

C. Langkah Kerja

umbi kering lokal.

1. Sediakan umbi bawang merah, parut hingga halus.

H. Cara Mengkonsumsi Bawang Merah yang Harus Dihindari
Jangan sekali-kali mengkonsumsi bawang merah mentah yang
sudah di iris - iris pada hari berikutnya, karena bawang merah
mentah yang sudah di iris - iris dan setelah melewati satu hari akan
menjadi zat yang sangat aktif dalam menarik bakteri -bakteri di
sekitarnya, sehingga mengkonsumsi bawang merah mentah sisa hari
yang lalu dapat mengganggu kesehatan tubuh.
BAB III. METODOLOGI

Gambar 4. Bawang Merah

Gambar 5. Proses

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Pemarutan Bawang

Proses pembuatan obat tradisional dari bawang merah (Allium cepa

Merah

L) dilakukan di rumah penulis desa Ambalkliwonan, Ambal,

2. Kemudian, masukkan parutan bawang merah tersebut ke dalam

Kebumen. Waktu pelaksanaannya dilakukan pada 19 Februari 2012.

piring kecil.

B. Bahan dan Alat
1. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain :
a. Bawang Merah (Allium cepa L)
Dalam penelitian ini, Bawang Merah (Allium cepa L) digunakan
sebagai bahan utama dalam pembuatan obat tradicional.
b. Minyak tanah
c. Minyak kayu putih

Gambar 6. Bawang Merah Parut

3. Lalu, tambahkan minyak tanah sedikit.

umumnya diberikan obat penurun panas yang berbahan dasar kimia
seperti golongan parasetamol, asam salisilat, ibuprofen, dan lain-lain.
Jarang sekali orangtua yang langsung teringat memberikan obatobatan tradisional.
Padahal, obat-obatan tradisional yang berasal dari tanaman obat ini
tak kalah ampuhnya sebagai pengusir demam. Obat-obatan
tradisional memiliki kelebihan, yaitu toksisitasnya relatif lebih rendah
dibanding obat-obatan kimia. Jadi, relatif lebih aman, bahkan tidak

4.

Selanjutnya, tambahkan minyak

ada efek samping bila penggunaannya benar. Soalnya, kandungan

kayu putih secukupnya.

tanaman obat bersifat kompleks dan organis sehingga dapat

Gambar 7. Penambahan Minyak Kayu Putih

disetarakan dengan makanan, suatu bahan yang dikonsumsi dengan

5. Terakhir, campurkan bahan-bahan tersebut dengan cara

maksud merekonstruksi organ atau sistem yang rusak. Selain itu,

meremas-remas menggunakan jari tangan.

harganya pun lebih murah.

D. Cara pemakaian: Ramuan tersebut dioleskan pada perut yang

Demam pada anak dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:

kembung, seluruh badan, kaki, dan tangan pada anak yang demam.

1. Demam karena infeksi yang suhunya bisa mencapai lebih dari

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

38°C. Penyebabnya beragam, yakni infeksi virus (seperti flu, cacar,

Bawang merah memiliki unsur kandungan minyak atsiri yang sangat

campak, SARS, flu burung, demam berdarah, dan lain-lain) dan

menentukan bagi kesembuhan penderita demam. Hal ini disebabkan

bakteri (tifus, radang tenggorokan, dan lain-lain).

karena minyak atsiri adalah unsur yang telah dikenal secara luas

2. Demam noninfeksi, seperti kanker, tumor, atau adanya penyakit

sebagai zat yang bersifat anti bakteri dan anti radang. Sedangkan

autoimun seseorang (rematik, lupus, dan lain-lain).

unsur flavonoid pada bawang merah bahkan lebih hebat lagi, karena

3. Demam fisiologis, seperti kekurangan cairan (dehidrasi), suhu

memiliki efek sebagai anti bakteri, anti alergi, anti radang, bahkan

udara yang terlalu panas, dan lain-lain.

sebagai anti kanker. Demam adalah gejala umum yang selalu timbul

Dari ketiganya, hanya demam yang disebabkan oleh infeksi dan

pada seseorang, ketika orang itu sedang mengalami sejenis

noninfeksi sajalah yang memerlukan obat penurun panas. Untuk

peradangan/infeksi di dalam tubuhnya.

mempercepat proses penurunan panasnya, selain ramuan

Banyak orang tua panik bila mendapati suhu tubuh anaknya di atas

tradisional yang diminum, dapat juga diberikan baluran atau kompres

rata-rata atau sering disebut demam. Sebagai pertolongan pertama,

untuk membantu.

Akan halnya demam fisiologis, tak diperlukan obat-obatan penurun

1. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui manfaat

panas karena umumnya jarang melebihi 380°C. Untuk menurunkan

lain dari bawang merah.

suhu tubuh, cukup diberikan minum yang banyak dan diusahakan

2. Seharusnya produksi obat-obatan alternatif lebih ditingkatkan lagi,

berada dalam ruangan berventilasi baik atau berpendingin.

karena terbukti mampu menyembuhkan penyakit-penyakit kronis

Tabel 3. Perbandingan Bawang Merah sebagai Obat Tradisional

namun tidak menimbulkan efek samping seperti obat-obatan kimia.

dan Obat Kimia

3. Lebih baik beralih menggunakan obat-obatan alternatif meskipun

No. Obat Tradisional

Obat Kimia

khasiatnya tidak langsung terasa. Namun obat alternatif ini tidak

1.

Harganya terjangkau dan

Harga relatif mahal karena

menyebabkan efek samping yang merugikan.

barangnya mudah didapat.

faktor impor.

DAFTAR PUSTAKA

2.

Efek samping relatif kecil bahkan Efek samping pengobatan

Anggoro Hadi Permadi, Wisnu Broto dan Yusri Krisnawati. 1996.

sama sekali tidak menimbulkan

“Perbanyakan Benih Bawang Merah Melalui Biji”. Dalam Warta

lebih sering terjadi.

efek samping jika digunakan

Litbang Pertanian Vol. XVII, No 5. Departemen Pertanian.

secara tepat.

Guenther, E. 1987. Minyak Atsiri Jilid 1. Diterjemahkan oleh Ketaren,

3.

Reaksinya lambat.

4.

Memperbaiki keseluruhan sistem Hanya memperbaiki beberapa
tubuh.

Reaksinya cepat.
sistem tubuh.

BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Selain sebagai rempah-rempah yang multiguna, bawang merah
(Allium cepa L) juga bisa digunakan sebagai obat tradisional yang
dapat digunakan sebagai obat alternatif untuk menyembuhkan
berbagai macam penyakit.
2. Pengobatan menggunakan umbi bawang merah tidak
menimbulkan efek samping seperti menggunakan obat-obatan kimia.
3. Bawang merah mengandung minyak atsiri sehingga dapat
digunakan sebagai obat penurun panas alami.
A. Saran

S. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.
Hendro Sunarjono. 1986. “Prospek Peningkatan Produksi bawang
Merah dengan Biji. dalam:Warta Litbang Pertanian, Vol. 8, No. 4-6,
Juli. Derpartemen Pertanian.
Hilmi Ridwan, Holil Sutapradja dan Margono. 1989. “Daya Produksi
dan Harga Pokok Bibit Biji Bawang Merah”. dalam: Buletin Penelitian
Holtikultura, Vol. XIX, No. 3/90. Balithor Lembang.
Mieke Americana. 1998. Perbaikan Kualitas Sayuran Berdasarkan
Preferesi Kunsumsi. Balai Penelitian Tanaman Sayuran.
Puslitbang Holtikultura.1994. Hasil Penelitian Holtikultura Pelita V.
Jakarta: Badan Litbang Pertanian.
http://www.google.co.id/
#hl=id&gs_nf=1&cp=5&gs_id=r&xhr=t&q=bawang+merah&pf=p&scli
ent=psy-

ab&source=hp&pbx=1&oq=bawan&aq=0&aqi=g4&aql=&gs_sm=&gs
_upl=&bav=on.2,or.r_gc.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_merah
http://lenterahati.web.id/khasiat-bawang-merah.html
http://sweetspearls.com/health/bahan-dapur-untuk-redakan-demam2/
http://tipsku.info/manfaat-bawang-merah/
http://www.bawangmerahputih.com/kandunganbawangmerah.ht