Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Gastr

Asuhan Keperawatan Keluarga dengan
Gastritis
By SeputarSehat.com On Saturday, February 9th, 2013 Categories : Keperawatan
Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Gastritis, Contoh Asuhan Keperawatan Keluarga
pada Gastritis, Makalah Asuhan Keperawatan Keluarga pada Gastritis, Gastritis adalah
proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung. Secara histopatologi dapat
dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang daerah tersebut.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Gastritis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui
praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan
masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan. Secara umum, tujuan asuhan keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya
kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannya secara mandiri (Suprajitpno,
2004 hal 27).
Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung. Secara
histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang daerah tersebut.
Gastritis merupakan salah satu penyakit dalam pada umumnya. Secara garis besar, gastritis

dapat dibagi menjadi beberapa macam Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan
mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosi,Gastritis kronis adalah
inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau malignadari
lambung, atau oleh bakteri Helicobacter pylory. (Soeparman, 2001, hal. 127)

Komplikasi yang mungkin dapat terjadi pada penderita gastritis ialah Perdarahan saluran
cerna bagian atas. Ulkus peptikum, perforasi dan anemia karena gangguan
absorbsi
vitamin. (Mansjoer, 1999, hal : 493).
Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara (2012), bahwa jumlah pasien Gastritis
yang berobat ke Puskesmas dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara dari bulan juni 210-Juni
2011 adalah 16174 orang penderita ISPA. dan pada tahun 2011-2012 terhitung dari juni
2011– Mei 2012 terdapat 7163 orang yang berobat dengan penyakit gastritis. Dan bila dilihat
data dari Puskesmas blang managat (2012), di mulai dari Bulan juni 2011- Mei 2012 terdapat
9194 pasien yang berobat Gastritis.
Berdasarkan uraian singkat di atas, maka penulis tertarik untuk lebih mengenal, menangani
dan memberi asuhan keperawatan serta langsung kepada keluarga dengan gastritis dalam
karya tulis ilmiah berjudul “Asuhan Keperawatan Pada keluarga Ny. A Dengan Gastritis
pada An.T di gampong asan kareung kecamatan blang mangat”
B. Tujuan Penulisan

1.

Tujuan Umum

Untuk meningkatkan pengetahuan dan mendapatkan pengalaman yang nyata dalam
memberikan asuhan keperawatan pada keluarga Ny.A dengan gastritis pada An. T.
2.

Tujuan Khusus

a. Dapat melaksanakan pengkajian keperawatan secara komprehensif pada keluarga dengan
masalah atritis rematoid.
b. Dapat merumuskan dan mengidentifikasi diagnosa keperawatan keluarga, dengan
masalah gastritis.
c.

Dapat menetukan perencanaa keperawatan keluarga, dengan masalah gastritis.

d. Dapat melaksanakan tindakan keperawatan keluarga, dengan masalah gastritis.
e. Dapat melakukan evaluasi terhadap keberhasilan proses keperawatan pada keluarga

dengan masalah gastritis.
f.
Dapat mendokumentasikan tentang asuhan keperawatan keluarga terutama dengan
masalah gastritis.
C. Metode penulisan
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini memakai metode deskriptif sasaran penelitian
diarahkan pada suatu kasus dengan tujuan mendapatkan gambaran tentang perkembangan
perawatan keluarga secara lengkap, dilakukan melalui pendekatan.
1.

Study kepustakaan (Library research)

Study kepustakaan ini dilakukan dengan cara mempelajari dan memahami literatur-literatur
yang bersifat teoritis berdasarkan pendapat ahli yang ada kaitannya dengan judul yang
penulis bahas
2.

Study kasus (Field research)

Dalam studi ini penulis langsung melihat dan mempelajari serta melaksanakan asuhan

keperawatan keluarga untuk mendapatkan data-data yang akurat dan refensentatif, penulisan
menggunakan beberapa metode ::
a.

Wawancara

Suatu metode pengumpulan data yang diperoleh dengan Tanya jawab, baik langsung maupun
tidak langsung yang diperoleh melalui keluarga, anggota keluarga dan family terdekat
keluarga serta fasilitas kesehatan yang bertanggung jawab terhadap keluarga
yangbersangkutan.
b.

Pengamatan

Yaitu pengamatan secara langsung terhadap perkembangan keluarga, anggota keluarga yang
akan dilakukan tindakan keperawatan.
c.

Pemeriksaan fisik dan penunjang


Pada tahap pengkajian dilakukan pemeriksaan fisik yang mengacu pada format pengkajian
sesuai standart akademik,
d. Dokumentasi
Pendokumentasian setiap tahap dari proses keperawatan yang dilakukan dalam melaksanakan
asuhan keperawatan menggunakan format sesuai standart akademik dalam karya tulis ini.
D. Sitematika penulisan
Karya tulis ini penulis susun secara sistematis dalam 5 bab sebagai berikut :
Bab I : pendahuluan, bab ini terdiri dari latar belakang masalah, tujuan penulisan, metode
penulisan, dan sistematika penulisan.
Bab II : tinjauan teoristis, bab ini menjelaskan tentang kosep dasar, meliputi pengertian,
etiologi, Epidemiologi, Manifestasi klinis, Patofisiologis, Penatalaksanaan, Komplikasi,
konsep dasar keluarga dan pengkajian keperawatan keluarga.
Bab III : tinjauan kasus, bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan asuhan keperawatan pada
pada keluarga Ny.A dengan gastritis pada An.T di Ds. Asan kareung kecamatan blang
mangat..
Bab IV : pembahasan, berisi penjelasan tentang kesenjangan antara teori dan fakta.

Bab V : penutup, merumuskan kesimpulan dan saran-saran yang dianggap relavan dalam
rangka pemecahan masalah.
Pada akhir karya tulis ini penulis mencantumkan juga daftar pustaka, biodata dan surat izin

pengambilan kasus.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar
1.

Pengertian

Gastritis adalah proses inflamasi pada lapisan mukosa dan submukosa lambung. Secara
histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya infiltrasi sel-sel radang daerah tersebut.
Gastritis merupakan salah satu penyakit dalam pada umumnya. Secara garis besar, gastritis
dapat dibagi menjadi beberapa macam :
a. Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan
kerusakan-kerusakan erosi.
b. Gastritis kronis adalah inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus
benigna atau malignadari lambung, atau oleh bakteri Helicobacter pylory. (Soeparman, 2001,
hal. 127)
2.

Etiologi


Gastritis dapat terjadi tanpa diketahui penyebabnya. Pada sebagian besar kasus, gastritis
erosive menyertai timbulnya keadaan klinis yang berat.keadaan klinis yang sering
menimbulkan gastritis erosive misalnya trauma yang luas, operasi besar, gagal ginjal, gagal
napas, penyakit hati yang berat, renjatan, luka bakar yang luas, trauma kepala, dan
septicemia. Kira-kira, 80-90% pasien yang dirawat diruang intensif menerita gastritis akut
erosive ini. Gastritis akut jenis ini sering disebut gastritis akut stress. (Soeparman, 2001, hal
127)
3.

Patofisiologi

Seluruh mekanisme yang menimbulkan gastritis erosife karena keadaan-keadaan klinis yang
berat belum diketahui benar. Factor-faktor yang amat penting adalah ischemia pada mukosa
gaster di samping factor popsin, refluks empedu dan cairan pakreas. Aspirin dan obat
antiinflamasi nonsteroid merusak mukosa lambung melalui beberapa mekanisme. Obat-obat
ini dapat menghambat aktivitas siklooksigenese mukosa. Siklooksigenese merupakan
enzimyang penting untuk pembentukan prostaglandin dari asam arakidonat. Prostaglandin
mukosa merupakan salah satu factor defensive mukosa lambung yang amat penting. Selain
menghambat prostaglandin mukosa, aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid tertentu dapat

merusak mukosa secara topical. (Soeparman, 2001, hal 128)
4.

Manifestasi Klinis

MenurutBaughman, D, C & Hackley, J, C. (2000). Manifestasi klinis pada pasien dengan
gastritis adalah sebagai berikut :
a.

Dapat terjadi ulserasi superficial dan mengarah pada hemoragi.

b. Rasa tak nyaman pada abdomen dengan sakit kepala, kelesuan, mual, dan anorexsia.
Mungkin terjadi muntah dan cegukan.
c.

Beberapa pasien menunjukkan asimptomatik.

d. Dapat terjadi kolik dan diare jika makan yang mengiritasi tidak dimuntahkan, tetapi
malah mencapai usus.
e. Pasien biasanya pulih kembali sekitar sehari, meskipun nafsu makan mungkin akan

hilang selama 1 sampai 3 hari.
5.

Komplikasi

a.

Perdarahan saluran cerna bagian atas.

b. Ulkus peptikum, perforasi dan anemia karena gangguan
1999, hal : 493).
6.

absorbsi vitamin. (Mansjoer,

Penatalaksanaan

Gastritis diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk menghindari alcohol dan makanan
sampai gejala berukurang. Bila pasien mampu makan melalui mulut, diet mengandung gizi
dianjurkan. Bila gejal menetap, caira perlu diberikan secara parenteral. Bila perdarahan

terjadi, maka penatalaksanaan adalah serupa dengan prosedur yang dilakukan untuk hemoragi
saluran gastrointestinal atas. Bila gastritis diakibatkan oleh mencerna makanan yang sangat
asam atau alkali, pengobatan terdiri dari pengenceran dan penetralisasian agen penyebab.
(Suzane & Smelzhert, 2001, hal 1062)
B. Konsep Keluarga
1.

Pengertian keluarga

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan
aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian
dari keluarga, seperti yang dijelaskan oleh Friedmen (1998) dalam Suprajitno (2004, hal 1).
Keluarga adalah suatu ikatan/persekutuan hidup atas dasar pernikahan antara orang dewasa
yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang
sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam
sebuah rumah, seperti yang dikemukakan oleh Sayekti (1994) dalam Suprajitno (2004, hal 1).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau anaknya, atau
ibu dan anaknya (UU No. 10 tahun 1992 Suprajitno, 2004, hal 1). Dari ketiga definisi diatas
dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa keluarga adalah :


a.

Unit terkecil masyarakat

b.

Terdiri atas dua orang atau lebih

c.

Adanya ikatan perkawinan

d. Hidup dalam satu rumah tangga
e.
2.

Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing
Ciri-ciri keluarga

Menurut Effendi (1998, hal 37) ciri-ciri kelurga yaitu :
a.

Diikat dalam satu tali perkawinan

b.

Ada hubungan darah

c.

Ada ikatan bathin

d. Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya
e.

Ada pengambilan keputusan

f.

Kerjasama diantara anggota keluarga

g.

Komunikasi interaksi antar anggota keluarga

h.

Tinggal dalam satu rumah

3.

Tipe keluarga

Menurut Suprajitno (2004, hal 2) tipe keluarga :
a. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang
diperoleh dari keturunannya atau adopsi
b. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti dengan ditambah anggota keluarga
lain yang masih hubungan darah (kakek, nenek, paman, dan bibi)
c. Keluarga bentukan kembali (dyaic family) adalah keluarga baru yang terbentuk dari
pasangan yang telah cerai atai kehilangan pasangannya.
d. Orang tua tunggal (singgle parent family) adalah keluarga yang terdiri dari salah satu
orang tua dengan anak-anak akibat perceraian atau ditinggal pasangan
e.

Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmaried mother)

f. Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri tanpa pernah menikah (the
single adult living alone)

g. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya (the nonmatrial hetesexual
cohabiting family)
h. Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama (gay and lesbian
family)
4.

Fungsi keluarga

Secara umum fungsi keluarga menurut friedman (1998) dalam Suprajitno (2004, hal 13)
adalah sebagai berikut :
a. Fungsi afektif (the affective function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk
mengajarkan segala sesuatu untuk mepersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan
orang lain. Fungsi ini di hubungkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota
keluarga.
b. Fungsi asosialisasi dan tempat untuk bersosialisasi (socialization and social placement
function) adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak berkehidupan sosial
sebelum meninggal rumah untuk berhubungan orang lain di luar rumah.
c. Fungsi reproduksi (the economic function) adalah fungsi untuk mempertahankan
kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu,
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
d. Fungsi perawatan / memelihara kesehatan (the healht care funcion) yaitu fungsi untuk
mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas
tinggi, fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga di bidang kesehatan.
5.

Tugas perkembangan keluarga

Menurut Duvall (1985) dalam Suprajitno (2004, hal 03), tugas perkembangan keluarga
adalah :
a.

Keluarga baru menikah

1) Membina hubungan intim yang memuaskan
2) Membina hubungan keluarga lain, teman dan kelompok sosial
3) Mendiskusikan rencana memiliki anak
b.

Keluarga dengan anak baru

1) Mempersiapkan menjadi orang tua
2) Adaptasi dengan perubahan adanya anggota keluarga, interaksi keluarga, hubungan
seksual dan kegiatan sosial
3) Mempertahankan hubungan dalam rangka memuaskan pasangannya.

c.

Keluarga dengan anak usia pra sekolah

1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga misal kebutuhan tempat tinggal, privasi dan aras
aman.
2) Membantu anak untuk bersosialisasi.
3) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain (tua) juga
harus terpenuhi.
4) Mempertahankan hubungan yang sehat, baik didalam maupun diluar keluarga (keluarga
lain dan lingkungan sekitar)
5) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (biasanya keluarga mempunyai
tingkat kerepotan yang tinggi).
6) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
7) Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi tumbuh kembang anak.
d.

Keluarga dengan anak usia sekolah

1) Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan lingkungan
lebih luas.
2) Mempertahankan keintiman pasangan
3) Memenuhi kebutuhan yang meningkat, termasuk biaya kehidupan
dan kesehatan anggota keluarga.
e.

Keluarga dengan anak remaja

1) Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab mengingat remaja adalah
seorang dewasa muda dan mulai memiliki otonomi.
2) Mempertahankan hubungan intim dengan keluarga.
3) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua.
4) Mempersiapkan perubahan sistem peran dan peraturan keluarga.
f.

Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa

1)

Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar.

2)

Mempertahankan keintiman pasangan.

3)

Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat.

4)
g.

Penataan kembali peran orang tua dan kegiatan di rumah.
Keluarga usai pertengahan

1) Mempertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan.
2) Mempertahankan hubungan yang suasana kehidupan rumah yang serasi dan dengan
memuaskan dengan anak-anaknya dan sebaya.
3) Meningkatkan keakraban pasangan.
h.

Keluarga usia lanjut

1) Mempertahankan suasana kehidupan rumah tangga yang saling menyenangkan
pasangannya.
2) Adaptasi dengan perubahan yang akan terjadi : kehilangan pasangan, kekuatan fisik dan
penghasilan keluarga.
3) Mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat.
4) Melakukan life review masa lalu.
6.

Tugas keluarga di bidang kesehatan

Menurut Suprajitno (2004, hal 17), fungsi pemeliharaan kesehatan keluarga mempunyai tugas
di bidang kesehatan yang perlu di pahami dan dilakukan meliputi :
a.

Mengenal masalah kesehatan keluarga

b.

Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarganya

c.

Merawat keluaga yang mengalami gangguan kesehatan

d.

Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan

e.

Momidifikasikan lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.

f.

Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitar bagi keluarga.

C. Asuhan Keperawatan Keluarga
1.

Pengkajian Keperawatan

Menurut Effendy (1998, hal 46). Pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang digunakan
oleh perawat untuk mengukur keadaan klien (keluarga) dengan memakai norma-norma
kesehatan keluarga maupun sosial, yang merupakan sistem yang terintegrasi dan
kesanggupan keluarga untuk megatasinya.

Norma yang digunakan untuk menentukan status kesehatan keluarga adalah, seperti yang
dijelaskan oleh Effendy (1998, hal 46) dan tambahan isi format pengkajian keluarga :
a.

Data umum

Data umum, yaitu meliputi nama keluarga, alamat dan telepon, komposisi kleuarga
(dilengkapi dengan genogran keluarga), tipe keluarga, suku (dikaji data yang berhubungan
dengan suku kebiasaan-kebiasaan yang berhubungan dengan suku seseorang atau keluarga),
agama (dikaji tentang agama yang dianut), aktifitas rekreasi keluarga (dikaji data tentang
kebiasaan dan pendapatan keluarga), status ekonomi keluarga (dikaji data tentang besarnya
penghasilan atau pendapatan keluarga).
b.

Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

1) Tahap perkembangan saat ini
Dikaji tentang tahap perkembangan tertinggi yang saat ini dicapai oleh keluarga.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi saat ini. Dikaji tentang maladaptif
dari tengah pertumbuhan dan perkembangan keluarga yang terpenuhi.
3) Riawayat kesehatan keluarga inti
Menjelaskan riwayat kesehatan keluarga inti, riwayat kesehatan masing-masing anggota
keluarga, perhatian terhadap upaya dan pengalaman keluarga terhadap pelayanan kesehatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan kesehatan, meliputi keluhan, berapa lama sudah terjadi,
apa upaya yang dilakukan untuk menanggulangi dan bagaimana hasilnya.
4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Menjelaskan riwayat kesehatan diatas orang tentang riwayat penyakit keturunan, upaya
generasi tersebut tentang upaya peanggulangan penyakit, upaya kesehatan yang di
pertahankan sampai saati ini.
c.
1)

Lingkungan
Karakteristik rumah

Dikaji tentang ukuran rumah, jumlah kamar, ventilasi, sumber air, jumlah keliarga, saluran
pembuangan limbah, jamban keluarga, pembuangan sampah dan kandang ternak.
2)

Karakteristik tentang komunikasi

Meliputi tentang jenis pekerjaan yang dominan dari tetangga diawali yang terdekat dengan
kleuarga.
3)

Mobilitas keluarga

Bagaimana perpindahan tempat tinggal yang terjadi dalam keluarga.

4)
Perkumpulan keluarga dan nteraksi dengan masyarakat meliputi data keefketifan
dalam berinteraksi dengan masyarakat.
5)

Sistem pendukung keluarga

Meliputi tentang sumbe pendukung eperti orang tua, mertua, saudara, teman dan lain-lain.
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Meliputi data tentang sifat komunikasi dalam keluarga.
2) Struktur kekuatan keluarga
Meliputi data tentang kemampuan komunikasi keluarga.
3) Struktur peran
Meliputi data tentang peran anggota keluarga misalnya, ayah berperan sebagai kepala
keluarga.
4) Nilai dan norma kebudayaan
Meliputi data tentang nilai dan aturan yang ada dalam keluarga.
e.

Fungsi keluarga

1) Fungsi efektif
Meliputi sikap dan perhatian masing-masing keluarga terhadap anggota keluarga yang lain.
2) Fungsi sosialisasi
Meliputi bagaimana keluarga mengajarkan anak-anak untuk bersosialisasi dengan orang lain.
3) Fungsi peran kesehatan
Menjelaskan kemampuan keluarga mengenai masalah kesehatan dan mengambil keputusan
terhadap masalah kesehatan atau manfaat fasilitas pelayanan kesehatan.
f.
1)

Stresor dan koping keluarga
Stresor jangka panjang dan pendek

Kekuatan keluarga memikirkan tentang penyakit yang terjadi pada keluarga.
2)

Kemapuan keluarga berespon terhadap masalah

3)

Strategi koping yang digunakan

Meliputi mekanisme pertanahan diri yang digunakan oleh keluarga jika mendapatkan
masalah/stressor.
4)

Strategi adaptasi dsifungsional

Meliputi data tentang mekanisme pertahanan diri (koping) keluarga yang maladaptif.
5)

Pemeriksaan fisik

Meliputi pemeriksaan head to toe untuk semua anggota keluarga baik sehat maupun yang
sakit.
g.

Harapan keluarga

Meliputi tentang apa yang diharapkan keluarga dengan bantuan yang diberikan oleh perawat
keluarga.
h.

Tabel skoring, menurt Effendy (1998, hal 53)

Skala Prioritas Masalah Keperawatan
2.

Diagnosa Keperawatan

Menurut Seitawan dan Dermawan (2008, hal 40) diagnosa keperawatan adalah kumpulan
pernyataan, uraian dari hasil wawancara, pengamatan langsung, dan pengukuran dengan
menunjukkan status kesehatan mulai dari potensial, resiko tinggi, sampai masalah aktual.
Setelah mengumpulkan data dan menganalisa, maka diagnosa keperawatan keluarga yang
mungkin terjadi pada keluarga dengan masalah gastritis menurut klasifikasi NANDA dapat
dirumuskan sebagai berikut :
a.

Nyeri akut/kronis

b.

Kerusakan mobilitas fisik

c.

Gangguan citra tubuh

d. Gangguan pemenuhan nutrisi
e.

Kurang perawatan diri

f.

Kurang pengetahuan mengenai penyakit.

3.

Intervensi Keperawatan

Menurut ANA (1995) intervensi sebagai rencana tindakan perawat untuk kepentingan klien
atau keluarga. Perencanaan pada masalah yang dilengkapi dengan kriteria dan standar yang
mengacu pada penyebab, selanjutnya merumuskan tindakan keperawatan yang berorientasi
pada kriteria dan standar.

Hal penting dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan :
a. Tujuan hendaknya logis, sesuai masalah dan mempunyai jangka waktu yang sesuai
dengan kondisi klien.
b. Kriteria hasil hendaknya dapat diukur dengan alat ukur dan diobservasi dengan
pancaindra perawat yang objektif.
c.
Rencana tindakan disesuaikan dengan sumber daya dan dana yang dimiliki
ketergantungan dapat diminimalisasi.
4.

Implementasi

Implementasi merupakan aktualisasi dari perencanaan yang telah disusun sebelumnya.
Prinsip yang mendasari implementasi keperawatan keluarga antara lain (Setaiwan dan
Dermawan, 2008, hal 47) :
a.

Implementasi mengacu pada rencana perawatan yang dibuat.

b.

Implementasi dilakukan dengan tetap memperhatikan prioritas masalah.

c. Kekuatan-kekuatan kleuarga berupa finansial, motivasi dan sumber-sumber pendukung
lainnya jangan diabaikan.
d. Pedokumentasian implementasi keperawatan keluarga janganlah terlupakan dengan
menyertakan tanda tangan petugas sebagai bentuk tanggung gugat dan tanggung jawab
profesi.
5.

Evaluasi Keperawatan

Evaluasi merupakan tahapan terakhir dari proses keperawatan keluarga. Eveluasi merupakan
tahapan yang menentukan apakah tujuan dapat tercapai sesuai yang ditetapkan dalam tujuan
direncanakan keperawatan. Apabila setelah dilakukan evaluasi tujuan tidak tercapai maka ada
beberapa kemungkinan yang ditinjau kembali yaitu (Setiawan dan Dermawan, 2008, hal 47) :
a.

Tujuan tidak realistis.

b.

Tindakan keperawatan tidak tepat

c.

Faktor-faktor lingkungan yang tidak bisa diatasi.
BAB III
TINJAUAN KASUS

A.

PENGKAJIAN

1. DATA UMUM
KEPALA KELUARGA

PEKERJAAN KK
PENDIDIKAN KK
KOMPOSISI KELUARGA
TIPE KELUARGA
SUKU BANGSA
AGAMA
STATUS SOSIAL EKONOMI
2.
a.

RIYAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
Tahap perkembangan keluarga saat ini:

Keluarga Ny. A sekarang pada tahap keluarga dengan anak usia dewasa dan belum menikah,
dengan tugas perkembangan antara lain:
1.

Mengusahakan agar An. T segera menikah.

2. Menjaga agar keluarga terhindar dari segala macam bahaya termasuk menjaga kesehatan
anggota keluarga.
b.

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:

An. T belum menikah dan keluarga berharap agar An. T segera menikah.
c.

Riwayat kesehatan keluarga inti:

An. T mengatakan sering merasa sakit perut dan malas makan akibat dari sakit perut.
d. Riwayat kesehatan keluarga sebelum nya:
An. T sudah lama sering sakit-sakit perut sudah sejak 2 tahun yang lalu.
3.
a.

DATA LINGKUNGAN
Karakteristik rumah:

Rumah keluarga Ny.A berukuran 6 x 10 m2 terdiri dari ruang tamu,3 buah kamar tidur,1
ruang keluarga,1 kamar mandi dan dapur, WC terletak di bagian belakang rumah,lantai
rumah dari plaster,setiap kamar ada jendela.
b.

denah rumah

c.

Karakteristik tetangga dan komunitasnya:

Tetangga keluarga Ny.A rata rata ber mata pencarian sebagai petani lahan persawahan,ada
kebiasaan kurang baik dari lingkungan Ny.A dimana di belakang rumah sering di gunakan
untuk buang sampah
d. Mobilitas geografi keluarga:
Keluarga Ny.A hidup serumah dengan anggota keluarga nya ,keluarga belum pernah
berpindah rumah ketempat lain.
e.

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat:

Interakasi dengan masyarakat baik,terlihat dari ke ikut sertaan anggota keluarga dalam
kegiatan ke agamaan kampung yang dilaksanakan setiap hari jumat.
f.

Sitem pendukung keluarga:

Yang merupakan system pendukung keluarga adalah adik daripada Ny. A yang sudah ber
rumah tangga.
4.
a.

Struktur keluarga
Struktur peran:

Ny. A berperan sebagai kepala rumah tangga, ibu rumah tangga dan juga mencari nafkah
dengan bekerja sebagai petani sawah, An. T juga berperan sebagai petani sawah.
b.

Nilai atau norma budaya keluarga:

Keluarga cukup taat dalam melaksankan kewajiban agama nya yaitu ibadah sholat 5 waktu
dan mengikuti pengajian.
c.

Pola komuniksi keluarga :

Komunikasi yang digunakan adalah menggunakan bahasa aceh, Komunikasi keluarga
sifatnya terbuka satu sama lain, Sehingga apabila ada masalah akan cepat terselesaikan
dengan adanya partisipasi seluruh anggota keluarga.
d. Struktur kekuatan keluarga:
Dalam keluarga Ny.A dan An. T saling menghargai dan mendukung.
5.
a.

Fungsi keluarga
Fungsi pendidikan /afektif:

Angota keluarga saling menyayangi, memiliki dan mendukung. Persoalan dalam rumah
tangga selalu dibicara kan bersama sehingga tidak memicu terjadinya masalah komunikasi.
b.

Fungsi sosialisasi:

Diantara anggota keluarga berusaha selalu berinteraksi satu dengan yang lainnya, begitu pula
berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya.
c.

Fugsi ekonomi:

Ny.A seorang petani sawahan begitu pula anaknya yaitu An. T. penghasilan perbulan kurang
lebih 2-4 juta per kali panen. keluarga menganggap penghasilan ini sudah cukup untuk
mencukupi kehidupan sehari hari.
d. Fungsi pemenuhan ( perawatan/pemeliharaan )kesehatan.
1)

Mengenal masalah kesehatan:

Keluarga mengatakan tidak mengenal tentang masalah kesehatan baik yang diderita oleh
anggota keluarganya yaitu gastritis pada An. T dan juga masalah kesehatan yang lain.
2)

Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan:

Keluarga mengatakan hanya mengambil keputusan untuk membawa anggota keluarga ke
puskesmas setempat.
3)

Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit:

Keluarga mengatakan tidak tau cara merawat anggota keluarga yang sakit dengan benar
4)

Kemampuan keluarga memeliahara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat:

Keluarga mengatakan masih memasak dengan menggunakan bahan penyedap rasa seperti
royko, masako, ajino moto dll.
5)

Kemampuan menggunakan fasilitas keshatan yang ada :

Keluarga telah menggunakan fasilitas kesehatan yaitu dengan pergi ke puskesmas setempat.
e.

Fungsi religious:

Keluarga mengatakan tidak akan pernah berpaling dari agama yang di anut nya yaitu agama
islam, dan selalu rajin melakukan ibadah sholat 5 waktu.
f.

Fungsi rekreasi:

Keluarga mengatakan bahwa dengan menonton TV dirumah dan berkumpul dengan tetangga
di depan rumah dengan berbincang-bincang sambil ketawa-ketiwi sudah termasuk rekreasi
yang indah.
g.

Fungsi reprodusi:

Keluarga Ny.A adalah keluarga single parent sehingga tidak mungkin lagi untuk mempunyai
anak.

6.
a.

Strees dan koping keluarga
Streesor(masalah) jangka pendek:

Stress bila belum panen memikir kan uang untuk membeli keperluan rumah tangga seperti
ikan dan juga pakaian
b.

Streesor(masalah)jangka panjang:

Stressor jangka panjang bagi keluarga adalah An. T yang sudah usia dewasa belum menikah.
c.

Kemampuan keluarga berespon terhadap streesor (maslah):

Respon keluarga terhadap stressor baik,dengan cara merawat seluruh padinya yang disawah
dengan baik dan An. T tetap sabar menunggu ada orang yang melamarnya.
d. Strategi adaptasi disfusional:
Belum ada strategi adaptasi yang disfungsinal di keluarga Ny.A karena Ny.A juga taat
beribadah
7. Pemeriksaan kesehatan tiap anggota keluarga (head to toe)
Pemeriksaan Nama anggota keluarga
fisik
Ny.A
An. T
TD
120/80 mmhg
110/70 mmhg
NADI
88 X/i
86 x/i
RR
24 x/i
24 x/i
BB
45 kg
45 kg
Kepala
lonjong, normal
lonjong, normal
Rambut
Beruban
Hitam
Konjungtiva Tidak anemis
tidak anemis
Sclera
Tidak ikterik
Tidak ikterik
Hidung
Bersih
Bersih
Telinga
Bersih
Bersih
Mulut
Mukosa bibir lembab
Mukosa bibir kering.
Leher
Tidak ada pembesaran
Tidak ada pembesaran kelenjar
Dada
kelenjar tiroid
tiroid
Abdomen Tidak ada suara nafas
tidak Ada suara nafas tambahan,
extremitas tambahan, detak jantung
detak jantung regular
kulit
regular
Simetris, ada nyeri tekan, skala
Simetris,tidak ada nyeri
nyeri 5 dari 0 sampai 10.
tekan
baik, skala kekuatan otot 5
baik, skala kekuatan otot 5 Sawo matang, terlihat pucat
Sawo matang, kerut
Table 1,3
8. Harapan keluarga
Keluarga mengharap kan agar anak yang bernama An. T segera menikah dan lekas sembuh
dari sakitnya.
B. Diagnosa keperawatan

1. Analisa data
a. DS : An. T mengatakan sering merasa sakit perut. DO : ada nyeri tekan di bagian
abdomen, skala nyeri 5 dari 0 sampai 10, Td :110/70 mmhg, Nadi : 86 X/m, BB 45kg, malas
makan, bekerja sebagai petani sawah. Masalah : nyeri, penyebab : ketidak mampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan anggota keluarga yang sakit khususnya An. T dengan
gastritis.
b. DS : An. T mengatakan tidak dapat bekerja karena aktivitas nya tergenggu oleh nyeri yang
diraskannya, DO : BB 45kg, Td :110/70 mmhg, tampak memegang perutnya, Masalah :
kerusakana mobilitas fisik. Penyebab : ketidak mampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit khususnya An.T.
2. Perumusan Diagnosa Keperawatan
No Diagnosa masalah (PES)
1
nyeri ketidak mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan anggota
keluarga yang sakit khususnya An. T dengan gastritis
2
kerusakana mobilitas fisik berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga
ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit khususnya
An.T
3. penilaian (scoring) diagnosa keperawatan
a. nyeri akut berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit khususnya An.T dengan gastritis.
KRITERIA
SKOR
PEMBENARAN
a.
sifat masalah : kurang / tidak sehat 3 x 1 = 1 An.T sudah mengalami
3
penyakit gastritis selama 2
tahun, dan jika nyerinya timbul
An.T tidak dapat pergi ke
sawah.
1 x 2 = 1 Yang dapat di lakukan untuk
2
mengatasi masalah An.T adalah
2. kemungkinan masalah dapat di
makan teratur
ubah : sebagian
3x1=1
3. potensial masalah untuk di cegah : 3
tinggi

4. Menonjolnyamasalah : masalah
berat harus segera di tangani

2x1=1
2

Saat ini An.T sudah pernah
berobat ke puskesmas jadi
kemungkinann masalah tinggi
untuk di cegah.
Keluarga mempunyai jaminan
kesehatan yaitu JKA jadi
maslah tersebut harus segera di
tanggulangi.

TOTAL SKOR
4
b. Kerusakana mobilitas fisik berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga ketidak
mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit khususnya An.T sakit.
KRITERIA
SCOR
PEMBENARAN
a.sifat masalah : kurang / tidak 3 x 1 = 1
Masalah adalah aktual karena sudah terjadi,
sehat
3
berlangsung, dapat diatasi / dicegah dengan
penkes.
b.kemungkinan masalah dapat 1 x 2 = 1
Sumber daya keluarga ada (kemauan
di ubah : sebagian
2
menerima perubahan), keuangan memadai,
keluarga mempunyai motivisi tinggi untuk

c.potensial masalah untuk di
cegah : cukup

2 x 1 = 2/3
3

merawat An.T agar gangguan kebutuhan
nutrisi teratasi.
Sampai saat ini An.T sudah pernah dibawa ke
puskesmas jadi potensial masalah untuk
dicegah cukup.
An.T mempunyai jaminan kesehatan yaitu
JKA.

d.menonjol nya masalah:
2x1=1
masalah ada dan harus segera 2
ditangani
3 2/3
4. Prioritas Diagnosa Keperawatan
PRIORITAS
DIAGNOSA KEPERAWATAN
SKOR
1
nyeri ketidak mampuan keluarga mengenal
4
masalah kesehatan anggota keluarga yang sakit
khususnya An. T dengan gastritis.
2
2
a.
kerusakana mobilitas fisik berhubungan
3 /3
dengan ketidak mampuan keluarga merawat
anggota yang sakit.
A. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
N DIAGNOSA
TUJUAN
KRITERI STANDAR INTERVENS
o KEPERAWAT UMUM
A
TEORI
I
KHUSUS
AN
1 Nyeri akut pada Selama 2 1. Selama 1×60 :
Gastritis adalah Diskusikan
2 keluarga Ny. A kali
menit kunjungan, Respon
proses inflamasi bersama
terutama pada
kunjunga keluarga mampu verbal
pada lapisan
keluarga
An. T b.d KMK n
mengenal
Respon
mukosa dan
pengertian
mengenal
kerumah, masalah gastritis verbal :
submukosa
gastritis
masalah gastritis nyeri
1.1
Respon
lambung.
dengan
Kerusakan
akut
Menyebutkan
verbal :
Menyebutkan 2 menggunakan
mobilitas fisik pada An. pengertian
Respon
dari 4 faktor
lembar balik
keluarga Ny. A T
gastritis
verbal :
pendukung
1.1.1
terutama pada
teratasi. 1.2
Respon
terjadinya
Menjelaskan
An. T b.d KMK kerusaka Menyebutkan
verbal :
gastritis
keluarga
merawat anggota n
penyebab gastritis Respon
trauma yang luas, tentang
keluarga yang
mobilitas 1.3
verbal :
operasi besar,
pengertian
sakit.
fisik
Menyebutkan
Respon
gagal ginjal,
gastritis
teratasi tanda-tanda
verbal
gagal napas,
1.1.2
gastritis
Respon
penyakit hati
Berikan
1.4.Menyebutkan verbal :
yang berat,
reinforcment
cara perawatan Respon
renjatan, luka
positif atas
gatritis
verbal dan bakar yang luas, jawaban yang
1.5.Mengidentifik Psikomoto trauma kepala, tepat
asi tanda/gejala r
dan septicemia. 1.2.1
gastritis pada An. Respon
Menyebutkan 3 Diskusikan
T
verbal
dari 5 tanda
dengan
2. selama 1×45 Respon
gastritis :
keluarga
menit kunjungan verbal :
i. Dapat terjadi tentang
keluarga mampu Respon
ulserasi
penyebab
mengambil
verbal :
superficial dan gastritis
keputusan untuk Respon
mengarah pada dengan

merawat anngota verbal :
keluarga dengan Respon
Gastritis
verbal :
dengan cara :
Respon
1) 2.1
verbal
Menyebutkan
Respon
akibat lanjut tidak verbal :
diobatinya
Respon
gastritis
verbal :
2)
Respon
3) 2.2
verbal :
Memutuskan
untuk merawat
An. T dengan
gastritis
3.Selama 1×45
menit kunjungan
keluarga mampu
merawat anggota
keluarga yang
sakit dengan
cara :
3.1
menyebutkan cara
perawatan
gastritis dirumah.
3.2 membuat obat
tradisional untuk
meringankan
nyeri
4.Selama 1×45
menit kunjungan
keluarga mampu
memodifikasikan
aktivitas bagi
klien
4.1 menjelaskan
pengertian ROM
5.selama 1×45
menit kinjungan
keluarga mampu
menggunakan
fasilitas kesehatan
untuk merawat
anggota keluarga
dengan gastritis
1. setelah 1×60
menit tatap muka,
keluarga mampu
mengenal

hemoragi.
menggunakan
j. Rasa tak
lembar balik
nyaman pada
1.2.2
abdomen dengan Motivasi
sakit kepala,
keluarga untuk
kelesuan, mual, menyebukan
dan anorexsia. kembali
Mungkin terjadi penyebab
muntah dan
gastritis
cegukan.
1.2.3
k. Beberapa
Berikan
pasien
reinforcement
menunjukkan
positif atas
asimptomatik.
usaha yang
l. Dapat terjadi dilakukan
kolik dan diare keluarga
jika makan yang 1.3.1Diskusika
mengiritasi tidak n dengan
dimuntahkan,
keluarga
tetapi malah
tentang tandamencapai usus. tanda gastritis
m. Pasien
1.3.2Motivasi
biasanya pulih keluarga untuk
kembali sekitar menyebutkan
sehari, meskipun kembali tandanafsu makan
tanda gastritis .
mungkin akan
1.3.3Beri
hilang selama 1 reinforcment
sampai 3 hari.
positif atas
Menyebutkan
usaha yang
cara perawatan dilakukan
gastritis makan keluarga
makanan sedikit 1.4.1Dorong
tapi sering,
keluarga untuk
makan tepat
menyebutkan
waktu,
perawatan
memperbanyak gastritis
meminum air
1.4.2Berikan
hangat.
reinforcment
Keluarga
positif atas
menyebutkan
kemampuan
tanda dan gejala keluarga dalam
gastritis pada
menyebutkan
An.T yaitu sering cara perawatan
merasa nyeri ulu 1.5.1Jelaskan
hati jika telat
pada keluarga
makan, mual
akibat lanjut
mual
apabila
.
gastritis tidak
Menyebutkan 1 diobati dengan

masalah anggota
keluarga dengan
kerusakan
mobilitas fisik
Dengan cara :
1.1.Menyebutkan
pengertian
mobilisasi fisik
1.2 Menyebutkan
tujuan pemenuhan
mobilitas fisik
2. Selama 1×45
menit, keluarga
mampu
mengambil
keputusan untuk
merawat anggota
keluarga dengan
kerusakan
mobilitas fisik
Dengan cara :
2.1.Menyebutkan
pengertian
mobilisasi
2.2 Menyebutkan
penyebab
kerusakan
mobilisasi
3.Selama 1×45
menit keluarga
mampu merawat
anggota keluarga
dengan kerusakan
mobilitas fisik
dengan cara :
3.1 Menyebutkan
kembali tentang
perawatan
kerusakan
mobilitas fisik
4.Selama 1×45
menit keluarga
mampu
memodifikasikan
aktivitas klien
dengan gastritis
Dengan cara :
4.1Menjelakan
pengertian
aktivitas yang

dari 4 akibat
menggunakan
lanjut dari
lembar balik.
gastritis yang
1.5.1 Berikan
tidak diobati :
kesempatan
Perdarahan
keluarga untuk
saluran cerna
identifikasi
bagian atas dan tanda/gejala
Ulkus peptikum, gastritis pada
perforasi dan
An.T
anemia karena 1.5.2Berikan
gangguan
reinforcment
absorbsi vitamin. positif atas
Keluarga
kemampuan
memutuskan
keluarga dalam
untuk merawat menyebutkan
anggota keluarga cara perawatan
dengan gastritis 2.1.2 Motivasi
Menyebutkan 3 keluarga untuk
dari 3 perawatan menyebutkan
gastritis :
kembali akibat
1. Jika nyeri
lanjut dari RA
terasa begitu
yang tidak
berat anjurkan
diobati.
klien melakukan 2.1.3 Beri
mobilisasi
reinforcment
2. Lakukan
positif atas
kompres hangat jawaban
pada daerah yang keluarga yang
tersa nyeri
tepat.
3. Mengajarkan 2.2.1
latiha teknik
Diskusikan
relaksasi
kembali
Selama dirumah dengan
An. T
keluarga
1. Tetap makan tentang
makanan yang keinginan
bergizi, usahakan keluarga untuk
tidak makan
merawat
makanan yang anggota
terlalu panas, dan keluarga
yang pedas.
dengan
2.
gastritis
Mendemontrsasik 2.2.3 Beri
an kegunaan air reinforcement
hangat untuk
positif atas
kesehatan
keputusn
lambung.
keluarga untuk
Kerusakan
merawat
mobilitas fisik
anggota
dapat
keluarga

baik bagi klien
gastritis
5.Selama 1×45
menit keluarga
mampu
menggunakan
fasilitas
pelayanan bagi
anggota akibat
dari gastritis
dengan cara :
5.1 Mengunjungi
fasilitas kes
seperti
puskesmas,
dokter, bidan dan
juga perawat yang
ada di desa
setempat.

mengganggu
3.1.1 Jelaskan
aktivitas klien
pada keluarga
keluarga dapat cara perawatan
menyebutkan
gastritis
fasilitas
dirumah
kesehatan yang menggunakan
dapat dikunjungi, lembar balik
yaitu Puskesmas, 3.1.2Motivasi
rumah sakit,
keluarga untuk
praktek dokter, menyebutkan
prakti bidan.
kembali cara
Mobilitas adalah perawatan
pergerakan pada gastritis
bagian tubuh
dirumah
yang sakit
3.1.3 Beri
dengan perlahan reinforcement
dan sering yang positif atas
dapat
jawaban
mengurangi rasa keluarga yang
sakit
tepat.
Kerusakan
3.2.1
mobilitas fisik
Demonstrasika
dapat
n pada
mengganggu
keluarga cara
aktivitas klien. membuat obat
Aktivitas yang tradisional
baik untuk klien 3.2.2Berikan
gastritis adalah kesempatan
melatih dibagian- membuat obat
bagian yang
tradisional
mengalami nyeri 3.2.3Berikan
Menganjurkan reinforcement
klien untuk
positif atas
istirahat jika
usaha keluarga
klien sudah
4.1.1 Jelaskan
melakukan ROM cara
aktif
memodifikasik
Kesehatan
an ROM aktif
merupakan
4.1.2 Motivasi
masalah penting keluarga
bagi semua
mengulang
manusia perilaku penjelasan
yang sehat akan yang diberikan
menunjang
4.1.3 berikan
meningkatnya
pujian atas
derajat kesehatan, usaha yang
hal ini dapat
dilakukan
dilihat dari
5.1.1.
banyaknya
Motivasi
penyakit berbasis keluarga untuk

perilaku dan gaya memeriksakan
hidup.
anggota
Gejala penyakit keluarga yang
yang tidak
menderita
ditangani
gastritis ke
Perdarahan
dokter atau
saluran cerna
puskesmas.
bagian atas.
5.1.2.
Ulkus peptikum, Tanyakan pada
perforasi dan
kelurga hasil
anemia karena yang di
gangguan
peroleh.
absorbsi vitamin. 5.1.3.
keluarga
Berikan pujian
mengunjungi
pada keluarga.
fasilitas
1.1.1.Diskusik
kesehatan yang an dengan
ada di kecamatan keluarga
blang mangat
mengenai
yaitu puskesmas pengertian dari
blang mangat.
mobilitas fisik
1.2.1
Diskusikan
dengan
keluarga
mengenai
tujuan
pemenuhan
mobilitas fisik
1.2.2
Berikan
kesempatan
keluarga untuk
bertanya
1.2.3
Motivasi
keluarga untuk
menyebutkan
kembali
tentang
pengertian dan
tujuan
mobilisasi
1.2.4
Berikan pujian
pada keluarga.
2.1.1 Jelaskan
pada keluarga
akibat apabila
kerusakan

mobilitasfisik
tidak ditangani
dengan
menggunakan
lembar balik.
2.1.2 Motivasi
keluarga untuk
menyebutkan
kembali akibat
lanjut dari
mobilitas fisik
tidak ditangani
2.2.1
Diskusikan
dengan
keluarga
penyebab
kurang nutrisi
dengan
menggunakan
lembar balik
2.2.2. Motivasi
keluarga untuk
menyebutkan
kembali
penyebab
kurang nutrisi
2.2.3 Berikan
reinforcement
positif atas
jawaban
keluarga dalam
merawat
anggota
keluarga yang
sakit
3.1.1
Diskusikan
dengan
keluarga
tentang ROM
yang baik bagi
klien
3.1.2 Motivasi
keluarga untuk
mengajarkan
ROM aktif
yang baik bagi
klien
3.1.3Beri

reinforcement
positif atas
kemampuan
keluarga
merawat
anggota
keluarga.
4.1.1.Diskusik
an dengan
keluarga
mengenai
aktivitas yang
baik bagi klien
gastritis
4.1.2 Beri
reinforcement
positif pada
jawaban
keluarga
5.1.1Motivasi
keluarga untuk
memeriksakan
anggota
keluarga yang
menderita RA
ke dokter atau
puskesmas.
5.1.2.Tanyaka
n pada kelurga
hasil yang di
peroleh
5.1.3.Berikan
pujian pada
keluarga.positi
f
B. Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan Keluarga
Tabel Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan
Dx. Keperawatan
Implementasi

Tanggal dan
waktu
Tanggal 27 Nyeri pada keluarga Ny. A terutama
Mei 2011
pada An. T. b.d KMK mengenal
gastritis

TUK 1 mampu mengenal masalah
gastritis.
a. Mendiskusikan bersama keluarga
pengertian gastritis dengan
menggunakan lembar balik
b. Menjelaskan keluarga tentang
penyebab gastritis .
c. Memberikan kesempatan keluarga
untuk mengulang kembali apa yang
dijelaskan oleh perawat
d. Memberikan reinforcment positif

atas jawaban yang tepat
TUK 2 Mampu mengambil keputusan
untuk mengatasi gastritis
a. Menjelaskan bersama keluarga
tentang tanda dan gejala gastritis
dengan menggunakan lembar balik
b. Memotivasi keluarga untuk
menyebutkan kembali dari tanda dan
gejala gastritis
c. Berikan kesempatan kepada keluarga
untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan.
Tanggal 29 Kerusakan mobilitas fisik pada keluarga TUK 3 Mampu merawat anggota
Mei 2011
Ny. A terutama pada An. T b.d KMK keluarga dengan gastritis
merawat anggota yang sakit
a. Mendorong keluarga untuk
menceritakan apa yang dilakukan
untuk mengatasi gastritis
b. Mendiskusikan bersama keluarga
cara merawat anggota keluarga dengan
gastritis dengan menggunakan lembar
balik
c. Memberikan kesempatan kepada
keluarga untuk bertanya tentang materi
yang disampaikan
d. berikan penjelasan ulang terhadap
materi yang belum dimengerti
e. Motivasi keluarga untuk mengulang
materi yang telah dijelaskan
f. berikan reinforcement atas jawaban
keluarga
C. Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan Keluarga
Tanggal dan
Dx. Keperawatan
Evaluasi
waktu
Tanggal 27 Nyeri akut pada keluarga Ny. A
S : – Ny. A mengatakan sudah tau
Mei 2011
terutama pada An. T. b.d KMK
tentang penyakit yang sedang diderita,
mengenal masalah gastritis.
setelah diberikan penyuluhan oleh
mahasiswa
- Keluarga mengatakan sudah mengerti
tentang penjelasan yang diberikan oleh
perawat yang menyakut tentang
kebutuhan nutrisi pada An. T
O : – Wajah tampak meringis, keadaan
umum lemah, dengan skala nyeri 6.
Klien tampak memegang perut nya
ketika tersa nyeri.
A : TUK 1dan 2 teratasi
P : Intervensi dipertahankan, lanjutkan
ke TUK 3

Tanggal 28 Kerusakan mobilitas fisik pada keluarga S : – Ny.A mengatakan sudah mengerti
Mei 2011
Ny. A terutama pada An. T KMK
tentang penyebab dan tanda gejala dari
merawat anggota yang sakit
keruskan mobilitas fisik.
- Klien mengatakan nyeri sudah terasa
terkontrol setelah beberapa hri
belakangan makan dengan pola sedikit
tapi sering dan juga tepat waktu.
O : – Keluarga mengatakan sudah tau
tentang penjelasan yang diberikan
perawat
A : TUK 1 tercapai
P : Intervensi dipertahankan, lanjutkan
ke TUK
4 dan 5
DAFTAR PUSTAKA
Efendy Nasrul. (1998). Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Edisi 2). Jakarta :
EGC
Setiawan S. Dan Dermawan C. A. (2008). Penuntun Praktik Asuhan Keperawatan Keluarga .
( Edisi 2). Jakarta : TIM
Suprajipno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC
Baughman, D, C & Hackley, J, C. (2000). Keperawatan medical bedah, alih bahasa : yasmin
asih. Jakarta : EGC.
Mansjoer, Arif, 1999, Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3, Jilid I, FKUI, Jakarta.Menurut
ANA (1995)
Soeparman, 1999, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, FKUI, Jakarta.
Brunner dan Suddart, 2000, Keperawatan Medikal Bedah, EGC, Jakarta.
Artikel Tentang Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Gastritis