MAKALAH SIMULASI MODEL DINAMIKA SISTEM E

MAKALAH
SIMULASI MODEL DINAMIKA SISTEM EKONOMI KREATIF
BERBASIS TABEL INPUT-OUTPUT*)
Sri Handoyo Mukti **)
13 Desember 2016
*)

Disampaikan pada acara FGD “Simulasi Model Ekonomi Kreatif berbasis Tabel Input-Output” yang
diselenggarakan oleh Badan Ekonomi Kreatif di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta pada tanggal 13 Desember 2016.

**)

Perekayasa Utama BPPT

Abstrak
Pengembangan ekonomi kreatif menjadi penting dengan dibentuknya Badan Ekonomi Kreatif yang bertugas
mengkoordinasikan dan mendorong tumbuhkan ekonomi kreatif di Indonesia sehingga ketergantungan
pertumbuhan ekonomi terhadap sumberdaya yang tidak terbarukan menjadi berkurang. Indikator yang digunakan
dalam mengukur peran ekonomi kreatif di Indonesia adalah meningkatnya peran subsektor ekonomi kreatif (PDRB
sektor kreatif) terhadap total besaran perekonomian nasional (PDRB total). Walaupun telah ditetapkan 16
subsektor ekonomi kreatif yang akan menjadi fokus perhatian pemerintah, tetapi data yang tersedia untuk kajian

ini masih tergabung dalam 6 subsektor kreatif. Dalam model yang dikembangkan memperlihatkan beberapa
kemungkinan investasi subsektor kratif yang dapat menghasilkan peningkatan peran subsektor kreatif.

Kata kunci : systems dynamics, input-output, ekonomi kreatif

I.

Pendahuluan

Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, subsektor kreatif di Indonesia memiliki potensi
yang cukup besar karena baik kontribusi maupun pertumbuhannya masih belum dioptimalkan. Sebagai
langkah awal, pemerintah fokus pada 16 subsektor kreatif, dimana dalam kajian ini dikelompokkan
dalam 6 subsektor kreatif (keterbatasan data yang ada). Dari 6 subsektor kreatif ini telah dilakukan
analisis dari tabel input-output yang ada yang memperlihatkan struktur permintaan-nya maupun
komposisi inputnya. Untuk dapat mensimulasikan kontribusi subsektor kreatif dimasa yang akan datang
serta mencari subsektor apa yang perlu dikembangkan maka akan dikembangkan beberapa skenario
pengembangan dengan didukung oleh model systems dynamics yang berbasiskan pada tabel inputoutput, dimana target proporsi ekonomi kreatif terhadap perekonomian nasional tahun 2016, 2017,
2018, dan 2019 adalah sebesar 8,5 %, 9,5 %, 10,5 % dan 12 %.
SHM - 1


II.

Tujuan dan sasaran

Tujuan pemodelan yang dilakukan adalah :
-

Mensimulasikan kondisi Bussiness as usual (kondisi dimana semua parameter sama dengan
perkembangan terakhir)

-

Mensimulasikan jika dilakukan intervensi kebijakan terhadap subsektor ekonomi kreatif, baik disisi
supply maupun demand.

Sasaran :
-

Rekomendasi pengembangan subsektor ekonomi kreatif


III. Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam kajian ini mengikuti langkah-langka perencanaan skenario dengan
didukung oleh pemodelan dinamika sistem (systems dynamics) dengan basis tabel Input Output.

PEMAHAMAN PERMASALAHAN

KONSEPTUALISASI SISTEM /
SYSTEMS THINKING : STRUKTUR MODEL
EVALUASI STRUKTUR MODEL

FORMULASI MODEL : SYSTEMS DYNAMICS

ANALISIS PERILAKU MODEL DAN
EVALUASI MODEL

PNGEMBANGAN SKENARIO -> STRATEGI

Gambar 1. Alur Pikir Pemodelan
Dari gambar 1 diatas terlihat langkah-langkah yang dilakukan meliputi :
1. Pemahaman permasalahan : mempelajari pola perilaku historis, dalam hal ini dibatasi perilaku

ekonomi berdasarkan tabel Input-output dan time series data PDRB sektor.
2. Konseptualisasi sistem : menyusun Causal Loop diagram (struktur model) dengan mengacu pada
keterkaitan Demand – Supply ekonomi serta Tabel Input-Output.
SHM - 2

3. Evaluasi struktur model : melaksanakan FGD dengngan stakeholders dan para pakar, serta
melakukan focussing pada simulasi ekonomi berdasarkan Tabel Input Output serta hasil
pemahaman perilaku ekonomi berdasarkan data yang tersedia (makro).
4. Formulasi model : memformulasikan CLD ke dalam diagram systems dynamics menggunakan
bantuan aplikasi perangkat lunak Powersim Studio 8.
5. Analisis perilaku model dan evaluasi model pada kondisi bussiness as usual (kondisi tanpa
intervensi)
6. Melakukan pengembangan skenario dan mengujinya dengan melakukan intervensi terhadap model
yang telah dibangun.

IV. Tabel Input-Output
Dengan enam subsektor ekonomi kreatif di atas ditambah 17 sektor ekonomi sesuai klasifikasi minimum
dalam PDB atas dasar harga tahun 2010, maka Tabel I-O Ekonomi Kreatif terdiri dari 23 sektor.
Selanjutnya penyebutan subsektor untuk ekonomi kreatif diubah menjadi sektor supaya sama dengan
penyebutan sektor dalam PDB. Dua puluh tiga sektor dalam Tabel I-O Ekonomi Kreatif tersebut adalah:

1. Pertanian, kehutanan dan perikanan
2. Pertambangan dan penggalian
3. Industri pengolahan
4. Pengadaan Listrik, gas
5. Pengadaan air, pengolahan sampah, limbah dan daur ulang
6. Konstruksi
7. Perdagangan besar dan eceran
8. Transportasi dan pergudangan
9. Penyediaan akomodasi
10. Informasi dan komunikasi
11. Jasa keuangan
12. Real estate
13. Jasa perusahaan
14. Administrasi, pemerintahan, pertahanan
15. Jasa pendidikan
16. Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
17. Jasa lainnya
SHM - 3

18. Kuliner

19. Fashion
20. Kriya
21. Penerbitan
22. Film,animasi, video, radio, televisi, pertunjukan, musik, seni rupa
23. Arsitektur, desain produk, desain Interior, desain komunikasi visual, fotografi, aplikasi dan game
developer, periklanan
Tabel I-O Ekonomi Kreatif tersebut adalah tabel transaksi domestik atas dasar harga dasar. Kelebihan
pertama tabel I-O jenis ini adalah pada matriks transaksinya yang benar-benar menggambarkan nilai
produksi dari barang atau jasa yang dihasilkan, tidak memasukkan margin perdagangan maupun pajak
langsung atas produk. Kelebihan kedua, keterkaitan antarsektor yang ditunjukkan adalah keterkaitan
secara domestik, yang menggambarkan interaksi produsen-produsen dalam negeri, tanpa melibatkan
sektor luar negeri.
Sedangkan kelemahannya adalah tidak dapat melakukan perhitungan PDB secara sektoral, meskipun
perhitungan PDB secara total tetap bisa dilakukan. Ini karena tidak terdapat angka dalam kolom impor.
Perhitungan PDB secara sektoral bisa dilakukan pada tabel I-O transaksi total atas dasar harga pembeli,
dengan mengurangi total permintaan akhir setiap sektor dengan total impornya. Pada umumnya PDB
sektoral digunakan untuk melihat atau menganalisis struktur ekonomi.
Sebagai pendekatan untuk melihat struktur ekonomi maka dalam tabel I-O transaksi domestik atas dasar
harga dasar, bisa dilihat komposisi permintaan akhir dan nilai tambah bruto. Dengan melihat struktur
ekonomi tersebut dapat diketahui berapa besar kontribusi ekonomi kreatif dalam perekonomian

Indonesia.

V.

Sistem Ekonomi Kreatif

Dalam proses pembentukan nilai tambah dari kegiatan ekonomi kreatif, maka terapat berbagai unsur
yang terkait dan mendukung proses pembentukan nilai tambah tersebut, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Hasil analogi dan penyederhanaan dengan sistem inovasi, maka dapat digambarkan
sistem ekonomi kreatif sebagaimana terlihat pada gambar berikut.

SHM - 4

Sudmberdaya alam/
lingkungan

Sumberdaya ruang
(darat, laut, udara)

Dinamika Penduduk


Kesejahteraan
Sosial Ekonomi

Keetersediaan
Sumber
Pendanaan

Ekspor
Sistem
Pendidikan
dan Riset
Ekonomi
Kreatif

Supply
(Produksi)
Ekonomi
Kreatif


Peningkatan
Produktivitas
Ekonomi
Kreatif

Kelembagaan
Kooperasi/Kerja sama
Kolaborasi
Network

Budaya Kreatif
Pendidikan Budaya Kreatif
Regulasi Budaya Kreatif

Eksogenus

Investasi
Konsumsi
Gov Spending


Sistem Politik
Kebijakan
Strategi
Regulasi
Rencana

Luar
Negeri

Impor

Demand
Ekonomi
Kreatif

Dalam
Negri

Ekonomi
Penduduk


Kerangka Finansial
Sumber Pendanaan
Skema Pendanaan

Sistem Ekonomi Kreatif

Gambar 2. Kerangka Sistem Ekonomi Kreatif
Proses peningkatan nilai tambah melalui aktivitas ekonomi kreatif dapat dilihat pada gambar diatas.
Kegiatan inti merupakan proses produksi kreatif serta permintaan ekonomi kreatif. Produk kreatif akan
meningkat jika ada demand (permintaan) atau proses “demand pool”, kebalikannya produk kreatif yang
berkelas dapat mendorong adanya permintaan atau “supply create demand”.
Proses pertumbuhan dan penyeimbangan demand-supply ekonomi kreatif dapat direalisasi dengan
dukungan unsur-unsur lain seperti :
1. Kebijakan/regulasi yang menciptakan iklim kreatif secara makro
-

Sistem Politik

-

Kebijakan yang mendukung proses kreatif

-

Strategi yang mendorong aktivitas kreatif

-

Regulasi yang menciptakan iklim kreatif

-

Rencana dan target yang terukur

2. Kelembagaan dan kerjasama
-

Membangun kelembagaan formal dan non formal

-

Kerjasama dalam dan luar negeri

-

Kolaborasi dalam kegiatan ekonomi kreatif

-

Membangun jaringan, membuka informasi pasar dan sumberdaya kreatif

3. Budaya Kreatif
-

Membangun budaya kreatif

-

Meningkatkan kualitas pendidikan kreatif
SHM - 5

-

Regulasi yang mendorong budaya kreatif

4. Kerangka Finansial
-

Membangun kerangka keuangan yang mapan

-

Menggali berbagai sumber pendanaan

-

Mengembangkan skema-skema pendanaan

5. Sumberdaya pendukung

VI.

-

Sumberdaya alam dan lingkungan

-

Sumberdaya ruang : darat, laut, udara

-

Sumberdaya manusia dan dinamika kependudukan

-

Tingkat kesejahteraan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat

-

Ketersediaan sumber pendanaan

Causal Loop Diagram

Keterbatasan waktu dan sumberdaya khususnya untuk mengenali pola-pola aktivitas ekonomi kreatif
yang lebih rinci menjadi dasar dalam menetapkan fokus dan batasan model ekonomi kreatif yang
dibangun, khususnya dengan mengandalkan pola-pola perilaku yang tergambar oleh tabel Input Output.
Dari sistem pembentuk ekonomi kreatif yang telah dijelaskan diatas, maka pemodelan akan difokuskan
pada keseimbangan “demand-supply” sektor-sektor ekonomi. Dalam model ini yang merupakan model
awal, keterkaitan setiap sektor digambarkan dengan pola keterkaitan yang sama yang terdiri dari 17
sektor ekonomi umum dan 6 sektor ekonomi kreatif (yang dikeluarkan dari 17 sektor umum) sehingga
total sektor yang disimulasi adalah 23 sektor dengan matrik Input-Output berukuran 23x23.

Investasi
Sektor
Kreatif
(Salah satu)

Intervensi
Produksi

Supply
(Produksi)
Ekonomi
Kreatif

Demand
Ekonomi
Kreatif

Intervensi
Pasar

Insentif/Disinsentif
(salah satuya)

Model Dinamika Sistem Ekonomi
Kreatif Berbasis IO

Gambar 3. Bagian Sistem Ekonomi Kreatif yang dimodelkan
Dari fokus dan batasan pemodelan yang akan dibangun, konsep pertumbuhan ekonomi kreatif dapat
digambarkan sebagai berikut :

SHM - 6

DEMAND NAIK
HARGA NAIK (SESAAT)
PENYESUAIAN PRODUKSI MELALUI INVESTASI (DEMAND
PULL)

TAMBAHAN
INVESTASI

SKENARIO
INVESTASI
BERDASARKAN
POTENSI
DAERAH

PRODUKSI
(OUTPUT)

PERMINTAAN
(DEMAND)

PERMINAAN
PASAR
LOKAL/GLOBAL

PERT.
PERMINTAAN
NORMAL

OVER SUPPLY
HARGA TURUN (SESAAT)
PENYESUAIAN DEMAND
(SUPPLY CREATE DEMAND/SUPPLY PUSH)

Gambar 4. Konsep “Demand pool” dan “Supply push” Ekonomi Kreatif
Dinamika ekonomi kraetif digambarkan sebagai berikut :
-

Pertumbuhan demand ekonomi kreatif akan diantisipasi oleh kegiatan produksi ekonomi kreatif

-

Kenaikan produksi ekonomi kreatif akan diantisipasi oleh meningkatkan demand ekonomi kreatif

Secara normal akan terjadi pertumbuhan demand akibat pertambahan penduduk dan kenaikan tingkat
kesejahteraan yang akan diantisipasi dengan meningkatnya produk kreatif (pertumbuhan normal).
Untuk mendorong pertumbuhan lebih tinggi, maka ada 2 cara intervensi melalui :
-

Kebijakan peningkatan demand

-

Kebijakan peningkatan investasi di sektor produksi ekonomi kreatif

Untuk dapat menggambarkan pola perilaku diatas, Causal Loop Diagram-nya dapat digambarkan
sebagai berikut :

SHM - 7

Skenario
investasi
(supply)
OUTPUT
POT

OUTPUT

KAPITAL
GDP

Pengaruh
eksogenus

INVESTASI
KAPITAL
YDI

GDP RATA

OUTPUT
YDI

Pengaruh
eksogenus

EFEK THD
PENINGKATAN
DEMAND

DEMAND
YDI

PERT
DEMAND
NORMAL

PENINGKATAN
DEMAND

Skenario
(demand)

Gambar 5. CLD Model Ekonomi Kreatif
CLD diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Jika ada intervensi peningkatan demand/permintaan (melalui kebijakan insentif dan disinsentif)
-

Terjadi peningkatan pertumbuhan dibandingkan pertumbuhan normal

-

Hal ini mengakibatkan demand yang diinginkan (DEMAND YDI) meningkat

-

Akan terjadi peningkatan Output yang diinginkan (OUTPUT YDI)

-

Peningkatan Output yang diinginkan akan diantisipasi dengan investasi sehingga dapat dipenuhi
Kapital yang diinginkan (KAPITAL YDI)

-

KAPITAL YDI akan dikoreksi faktor eksternal (ketersediaan keuangan dan sumberdaya lainnya)
menjadi KAPITAL

-

KAPITAL yang terakumulasi memperlihatkan potensi untuk menghasilkan output (OUTPUT POT)

-

OUTPUT yang terjadi adalah minimal dari OUTPUT YDI dengan 1,1 x OUTPUT POT

-

Dari Output yang terjadi ini, maka dapat dihitung nilai tambahnya untuk masing-masing sektor
(GDP)-nya

-

Dari GDP rata-rata yang dicapai, dapat diperkirakan berapa DEMAND yang diinginkan pada tahun
berikutnya.

2. Jika ada intervensi peningkatan produksi/supply (melalui investasi)
-

Jika ada peningkatan investasi, maka KAPITAL akan meningkat lebih tinggi dibandingkan KAPITAL
YDI, yang berpotensi menghasilkan Output yang lebih tinggi juga dibandingkan permintaan
(Demand) normalnya.

SHM - 8

-

Jika OUTPUT POT > OUTPUT YDI (sesuai demand normalnya), maka akan terjadi potensi “over
supply” yang umumnya akan menimbulkan efek peningkatan DEMAND (produsen akan mencari
pasar sehingga harga tidak turun).

Dari penjelasan diatas dapat dipahami bahwa peningkatan ekonomi kreatif dapat diintervensi baik dari
sisi “demand” maupun “supply”.
Diagram Causal Loop diatas merupakan model pertumbuhan (Loop positip)
CLD diatas dapat dirinci lagi untuk melakukan pemodelan dalam diagram dinamika sistem dengan
memasukkan Tabel Input-Output sebagai berikut.
OUTPUT
POTENSIAL
(Ypot)
= K/KOR
Kapital = K
Skenario
Investasi
Tambahan

Investasi
Investasi ydi =
(K-Kydi) + depr K

PENGARUH
EKSTERNAL

Output =
Y

K ydi = Yydi x KOR

dB
(perubahan
Matrik B)

FD = [I-A].Y=
Invers [B].Y

Y ydi = B. Xydi

B = Invers [I-A]

TABEL IO
[A]
PENGARUH
EKSTERNAL

FD
AWAL

FDydi
=
Xydi

FD
AVERAGE

PERTUMBUHAN
SKENARIO

PERTUMBUHAN
NORMAL

Gambar 6. CLD Keterkaitan Model Ekonomi Kreatif dengan Tabel Input-Output
Dari gambar diatas terlihat bahwa :
-

Pada kondisi BAU, maka :
(FD ydi)i = (FD average)i + (Peningkatan FD normal)i ……………...(1a)

-

Pada kondisi skenario, maka :
(FD ydi)i = (FD average)i + (Peningkatan FD normal)I + (Peningkatan FD Skenario)i
…………………………….(1b)

Dimana :
FD ydi = Final Demand yang diinginkan
SHM - 9

FD average = Final Demand rata-rata
Peningkatan FD normal = FD x (1 + pertumbuhan normal/100)
Peningkatan FD skenario = FD x (1 + pertumbuhan skenario/100)

Tabel Input Output digunakan dalam model untuk menghitung Output yang diinginkan = Y ydi (melalui
Pengganda Output= matrik B) terhadap demand/Final Demand yang diinginkan (FD ydi = Xydi), atau
rumusnya :
[Y ydi] = [B].[X ydi] …………..…………………………………(2)
Dimana :
[Y ydi] = matrik (23 x 1) output yang diinginkan
[B] = matrik pengganda output (23x23) dari Leontief
[X ydi] = Final Demand yang diinginkan

Matrik B dihitung sebagai berikut :
[B] = Invers [I-A] ……………….……………………………….(3)
Dimana :
[I] = Matrik identitas (23x23)
[A] = Matrik Transaksi/Input (dari Tabel Input-Output)

Dari hasil perhitungan Y ydi, maka dapat dihitung Kapital yang diinginkan (K ydi),

[K ydi] = [Y ydi] x KOR ………………………….…………(4)
Dimana :
[K ydi] = Matrik Kapital yang diinginkan (untuk menghasilkan output yang diinginkan)

SHM - 10

KOR = Kapital Output Ratio (perbandingan nilai Kapital terhadap Output), menggambarkan seberapa
efisien proses produksi yang dilakukan, atau tingkat teknologi yang digunakan, diasumsikan = 3
Dari K ydi, dapat dihitung kebutuhan investasi (investasi yang diinginkan) sebagai berikut,
[Investasi ydi] = [K ydi - K] + Depresiasi [K] …………………………...(5)
Dimana :
[Investasi ydi] = Investasi yang diperlukan untuk menghasilkan
Depresiasi [K] = depresiasi dari Kapital, diambil faktor depresiasi dari Tabel Input Output, atau
diasumsikan.
Selain Investasi yang diinginkan akibat peningkatan Demand, dapat juga ditambahkan investasi
tambahan yang dimasukkan akibat adanya skenario investasi untuk meningkatkan produksi, serta faktor
keterbatasan sumber daya dan yang bersifat eksogenus,
[Investasi] = {[Investasi ydi] + [investasi tambahan]} x faktor pembatas …………..(6)
Dimana,
[Investasi Tambahan] = Kebijakan Investasi “supply push”
Faktor pembatas = keterbatasan sumberdaya, faktor eksternal, dsb.
Output potensial dihitung dari,
Y pot = K/KOR ………………………………………………………………………..(7)
Dimana,
Y pot = Output potensial
Output dihitung dengan membandingkan antara Output Potensial (fungsi dari Kapital) dengan Output
yang diinginkan (fungsi dari demand), dimana rumusnya :

[Y] = min {1,1 x [Output pot], [Output ydi]} …………...(8)
Dimana :
Y = Output yang terealisasi
1,1 = faktor pengali untuk memenuhi output yang diinginkan (misalnya dengan melakukan lembur)
SHM - 11

Dari Output ini dapat dihitung nilai tambah bruto (GDP) sektor i = NTBi, dengan nilai ratio NTB/Output
masing-masing sektor diperoleh dari tabel IO, dimana rumusnya :
GDPi = (ratio NTB/Output)i x Oi …………………………. (9)
Dimana :
-

Perkalian bukan perkalian matrik

-

GDPi = NTB masing-masing sektor

-

(Ratio NTB/Output)i = perbandingan antara NTB thd Output masing-masing sektor

-

Oi = Output masing-masing sektor

-

i = indeks yang menunjukkan nomor sektor

Dari nilai Output aktual, juga dapat dihitung nilai FD aktual dengan rumus :
[FD] = [I-A].[Y} ……………………………………….(10)
Dimana :
FD = Final Demand aktual masing-masing sektor, matrik 23x1
[Y] = Output aktual masing masing sektor, matrik 23x1
Sedangkan dari Output potensial, dapat diperoleh nilai FD potensial dengan rumus sebagai berikut :
[FD pot] = [I-A].[Ypot]……………………………....(11)
Dimana :
FD pot = Final Demand Potensial
Y pot = Output potensial
Jika FD potensial > FD ydi, maka ada kecenderungan FD ydi akan menyesuaikan kearah FD potensial
dengan delay waktu tertentu, dimana rumusnya untuk FD ydi menjadi :
(FD ydi)i = (FD rata-rata)i + (Peningkatan FD normal)i + (Peningkatan FD skenario)i +
(Peningkatan FD Penyesuaian)i ………………………………………………(1c)
Dimana :
Peningkatan FD Penyesuaian = delay (FD aktual – FD ydi)

SHM - 12

VII.

Model Systems Dynamics

Pengembangan model systems dynamics dilakukan menggunakan bantuan perangkat lunak “Powersim
Studio ver.8” .
1. Blok Model Membaca Tabel IO dan Menyusun dalam bentuk Matrik
Keterangan/Penjelasan

Diagram Systems Dynamics

Amxn

Imxn

-

Membaca Matrik A dari tabel IO

-

Membangun Matrik I

-

Menghitung Matrik [I-A]

-

Menghitung invers matrik [I-A]

-

Membaca matrik NTB dari tabel IO

-

Membaca matrik Output dari tabel IO

-

Membaca matrik FD dari tabel IO

-

Menghitung matrik ratio O/NTB

-

Menghitung matrik ratio FD/O

-

Membaca nilai Kapital/Output = KOR

-

Membaca nilai fraksi depresiasi kapital

I_min_Amxn

Invers_I_min_A

NTB_IOmx1

NTB_IO

O per GDPmx1
O_IO

O_IOmx1

FD_IOmx1

FD_IO

KOR

FD PER Omx1

KORmx1

fraksi depr

fraksi deprmx1

2. Blok Model Membaca Data Ekonomi
Keterangan/Penjelasan

Diagram Systems Dynamics
GDP GROWTH INIT

GDP GROWTH
INITmx1

GDP INIT

GDP INITmx1

sektor)

GDP GROWTH INIT
SUM

GDP INITSUM

Membaca data GDP growth (time series, per

-

Membaca data GDP (time series, per sektor)

-

Membaca data pertumbuhan normal (per
sektor)

Pertumb normal FD
ydimx1
Pertumb normal FD ydi

SHM - 13

3. Blok Model Membaca Skenario Investasi dan Skenario Demand
Skenario Investasi
Diagram Systems Dynamics

Keterangan/Penjelasan
Skenario investasi : Nominal (Juta Rp. ADHK 2010)

Tambahan Investasi
ADHK2010 Juta Rp

-

Tambahan Investasi
ADHK2010 Juta
Rpmx1
Awal Investasi Rp

Rupiah ADHK 2010

Awal Investasimx1
Rp

Lama Investasi Rp Lama Investasimx1
Rp

delay investasi Rp delay investasimx1
Rp

Membaca : skenario tambahan investasi dalam Juta

-

Membaca : tahun awal investasi

-

Membaca : lama investasi

-

Membaca : delay investasi

Skenario investasi : persentase thd Output
Persen Tambahan
Investasi thd
Output

Persen Tambahan
Investasi thd
Output mx1

Awal Investasi
Persen

Awal Investasimx1
persen

-

Membaca skenario tambahan investasi (% terhadap
output)

Lama Investasi
persen

Lama Investasimx1
persen

delay investasi
persen

delay investasim
persen

-

Membaca : tahun awal investasi

-

Membaca : lama investasi

-

Membaca : delay investasi

Skenario Peningkatan Demand
Diagram Systems Dynamics

Keterangan/Penjelasan
-

Peningkatan
Demand

Tahun Aw al Peningk
Demand

Tahun Akhir Peningk
Demand

Skenario
peningkatan
demandmx1

Tahun Aw al Peningk
Demandmx1

Membaca : Peningkatan demand dalam %
terhadap FDydi normal

-

Membaca : tahun awal peningkatan demand

-

Memaca : tahun akhir peningkatan demand

Tahun Akhir Peningk
Demandmx1

SHM - 14

4. Blok Model Investasi dan Kapital
Diagram Systems Dynamics
Investasi - Kapital
delay investasimx1
Rp

Aw al Investasimx1
Rp

in transit
in

Lama Investasimx1
Rp

GDP INITmx1

out

O per GDPmx1

frak depr
Persen Tambahan
Investasi thd
Output mx1

Realisasi Inv
Tambahanmx1

Inv Tambahanmx1

fraksi deprmx1

KORmx1

Output aw almx1

Kapitalmx1

Nilai Investasimx1
Investasimx1

Outputmx1
Tambahan Investasi
ADHK2010 Juta
Rpmx1

Depresiasimx1

Wkt Penyesuaian
Kydi1x1

Investasi Normalmx1
Investasi ydimx1

Efek thd
Investasi1x1

K ydimx1

KORmx1

Keterangan/Penjelasan
Demand Pool
-

Model menggambarkan penyesuaian Kapital untuk menghasilkan Output sesuai yang diinginkan
dengan meningkatkan invetsasi untuk menyesuaikan Kapital yang diinginkan dan menutup
depresiasi Kapital yang terjadi

-

Hubungan antara Output dengan Kapital menggunakan parameter KOR (Kapital Output Ratio)

Supply Push
-

Ada investasi tambahan (dalam persen terhadap Output atau Juta Rupiah ADHK 2010)

-

Investasi tambahan saat diimplementasikan mengalami delay karena proses perencanaan dan
masa konstruksi sebelum dapat meningkatkan kapasitas produksi untuk meningkatkan Output

Total Investasi
-

Dihitung dari investasi normal (mengatasi depresiasi kapital + antisipasi peningkatan demand +
investasi tambahan dari supply push

Depresiasi Kapital
-

Dihitung dari koefisien Depresiasi (atau umur Kapital) terhadap Nilai Kapital

Kapital
-

Kapital (t) = Kapital (t-1) + Investasi (t) – Depresiasi (t)

SHM - 15

5. Blok Model Output dan GDP
Diagram Systems Dynamics
Output - GDP
Efek thd Output1x1

O per GDPmx1
GDP ekraf

Invers_I_min_A
Kapitalmx1
O potmx1

Outputmx1

O ydimx1

GDPmx1
GDP

GDP growth

GDP Growthmx1

KORmx1

Kontribusi Ekraf

FD ydimx1

Keterangan/Penjelasan
-

Output yang diinginkan dihitung : [Y ydi] = Invers [I-A].[FD ydi]

-

Y ydi akan digunakan untuk menghitung Kapital ydi

-

Output Potensial dihitung = Kapital/KOR

-

Output dihitng = nilai minimum dari (Oydi dan 1,1 xOPot)

-

Koefisien 1,1 menunjukkan kapasitas produksi potensial dapat di push hingga 10 % diatas kapasitas
normal, jika Output yang diinginkan sangat tinggi.

6. Blok Model Demand
Diagram Systems Dynamics
Demand

Skenario Peningk
Demand

I_min_Amxn
gap FD mx1

FD ydimx1

FD potmx1

FD AW ALmX1

Peningk FD ydi mx1

O_IOmx1

#
Penyesuaian FD ydi
mx1
W kt Penyesuaian FD
1x1

FD PER Omx1
fd

Pertumb normal FD
ydimx1

Peningk FD ydi normal
mx1

fd ydi

Pert FD ydimx1
FD mx1

Realisasi Inv
Tambahanmx1

fd grow th
I_min_Amxn

GDP GROW TH
INITmx1

FD Grow th mx1

ARRsum
penyesuaian FD ydi

Perub FD Grow th
mx1

w kt rata2 FD
Grow th

FD Grow th average
mx1

out penyesuaian
mx1
Skenario Peningk
Demand

in transit penyesaian
mx1

FD ydimx1

in penyesuaian mx1

out peny
in peny

delay penyesuaian

Skenario
peningkatan
demandmx1

Tahun Akhir Peningk
Demandmx1
Tahun Aw al Peningk
Demandmx1

SHM - 16

Keterangan/Penjelasan
-

FD yang diinginkan dihitung berdasarkan : Peningkatan FD normal + Peningkatan FD skenario +
Peningkatan FD penyesuaian output (kapasitas produksi) yang berlebih

VIII. Simulasi Model Dasar (Bussiness as usual)
Simulasi model dasar dilakukan berdasarkan trend data pertumbuhan permintaan normalnya yang
mengikuti pertumbuhan masing-masing sektor berdasarkan data time series yang diperoleh.
Model dasar ini digunakan untuk :
-

Validasi secara numerik terhadap data time series)

-

Proyeksi melalui simulasi pada kondisi BAU

Hasil validasi model secara numerik dapat dilihat sebagai berikut :
GDP Growth (%)

GDP (JUTA RP, ADHK 2010)

8,00

10.000.000.000
9.000.000.000
8.000.000.000
7.000.000.000
6.000.000.000
5.000.000.000
4.000.000.000
3.000.000.000
2.000.000.000
1.000.000.000
-

7,00
6,00
5,00
4,00

Data

3,00

Sim

2,00

1,00
2011

2012

2013

2014

2015

DATA
SIM

2010

Pertumbuhan GDP simulasi vs Data

2011

2012

2013

2014

2015

GDP simulasi vs Data

Hasil proyeksi yang dihasilkan hingga tahun 2050 adalah sebagai berikut :
Grafik
PERT GDP (%)
8,00

Keterangan/Penjelasan
-

Pertumbuhan ekonomi (total) masih tetap
mengarah ke nilai 5 %

7,00
6,00
5,00
4,00

3,00
2,00
1,00

2010
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
2026
2028
2030
2032
2034
2036
2038
2040
2042
2044
2046
2048
2050

-

SHM - 17

-

GDP (JUTA RP.)
70.000.000.000,00

GDP meningkat dari 6700 T rp tahun 2010
menjadi sekitar 58.000 T rp tahun 2050

60.000.000.000,00
50.000.000.000,00
40.000.000.000,00
30.000.000.000,00
20.000.000.000,00

10.000.000.000,00

2010
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
2026
2028
2030
2032
2034
2036
2038
2040
2042
2044
2046
2048
2050

-

-

Kontribusi Ekraf (%)
7,6

Kontribusi Sektor Ekonomi Kreatif cenderung
menurun dari 7,55 % tahun 2010 menjadi

7,4

sekitar 6,89 % tahun 2050

7,2
7
6,8

6,6

2050

2048

2046

2044

2042

2040

2038

2036

2034

2032

2030

2028

2026

2024

2022

2020

2018

2016

2014

2012

2010

6,4

IX. Pengembangan Skenario
Pengembangan skenario dilakukan untuk mendapatkan kinerja kontribusi sektor ekonomi kreatif yang
lebih tinggi. Pada model ini skenario yang dikembangkan dibatasi oleh usaha-usaha :
-

Peningkatan produk kreatif (supply push)
Peningkatan permintaan produk kreatif (demand pull)

Driving factors atau faktor-faktor penggerak-nya dalam model ini adalah :
-

Peningkatan investasi untuk meningkatkan produksi (memperkuat kapital)
Kebijakan untuk meningkatkan permintaan produk kreatif (insentif/disinsentif)

Secara diagram skenario yang dikembangkan adalah sebagai berikut :

DEMAND

INVESTASI (SUPPLY)

BAU

PENINGKATAN
INVESTASI

PENINGKATAN
DEMAND

PENINGKATAN
INVESTASI +
DEMAND

Gambar 7. Skenario Pengembangan Ekonomi Kreatif

SHM - 18

Skenario yang dikembangkan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Skenario Investasi Produk Kreatif
Pilihan :
Skenario – 0
Skenario – 1
Skenario – 2
Skenario – 3
Skenario – 4
Skenario – 5
Skenario – 6
Skenario – 7
Skenario – 8

Skenario – 9
Skenario – 10
Skenario – 11
Skenario – 12
Skenario – 13
Skenario – 14
Skenario – 15
Skenario – 16

Skenario – 17

Tambahan Investasi
0
Sek 18 + 50 %
Sek 19 + 50 %
Sek 20 + 50 %
Sek 21 + 50 %
Sek 22 + 50 %
Sek 23 + 50 %
Sek 18 - 23 + 50 %
a. Sek 18 - 23 + 15 %
b. Sek 18 - 23 + 20 %
c. Sek 18 - 23 + 30 %
d. Sek 18 - 23 + 40 %
e. Sek 18 - 23 + 50 %
0
0
0
0
0
0
0
0

a. Sek 18 – 23 + 15 %
b. Sek 18 – 23 + 20 %
c. Sek 18 – 23 + 30 %
d. Sek 18 – 23 + 40 %
e. Sek 18 – 23 + 50 %
Sumber : Hasil Analisis, 2016

Peningkatan Demand
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Sek 18 + 10 %
Sek 19 + 10 %
Sek 20 + 10 %
Sek 21 + 10 %
Sek 22 + 10 %
Sek 23 + 10 %
Sek 18 - 23 + 10 %
a. Sek 18 - 23 + 0,5 %
b. Sek 18 - 23 + 1 %
c. Sek 18 - 23 + 2 %
d. Sek 18 - 23 + 5 %
e. Sek 18 - 23 + 10 %
a. Sek 18 – 23 + 0,5 %
b. Sek 18 – 23 + 1 %
c. Sek 18 – 23 + 2 %
d. Sek 18 – 23 + 5 %
e. Sek 18 – 23 + 10 %

Keterangan
BAU
Investasi
Investasi
Investasi
Investasi
Investasi
Investasi
Investasi
Investasi
Investasi
Investasi
Investasi
Investasi
Demand
Demand
Demand
Demand
Demand
Demand
Demand
Demand
Demand
Demand
Demand
Demand
Investasi + Demand
Investasi + Demand
Investasi + Demand
Investasi + Demand
Investasi + Demand

Catatan :
1. Skenario investasi dimulai tahun 2016 – 2050
2. Skenario peningkatan demand dimulai tahun 2017 - 2050

SHM - 19

X.

Simulasi Model Skenario

Hasil simulasi model skenario dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Skenario – 0 (BAU)
Hasil skenario BAU sama dengan model dasar sebagaimana telah diuraikan diatas, dimana model
disimulasi dengan kondisi eksisting. Hasil dari simulasi BAU memperlihatkan kontribusi sektor kreatif
cenderung mengalami penurunan.
2. Skenario Peningkatan Produksi melalui Investasi (Skenario 1 – 8)
Hasil skenario 1 sampai 8 terhadap capaian kontribusi sektor kreatif 8 %, 10 % dan 12 % adalah sebagai
berikut :
Tabel 2. Waktu Capaian Target Kontribusi Sektor Kreatif (Supply Push, Investasi per Sektor)
Tahun Pencapaian Kontribusi Sektor Kreatif
Sken

Penjelasan
8%

10%

12%

1

Sektor 18 + Inv 50 %

2024

2028

2031

2

Sektor 19 + Inv 50 %

2027

2035

2042

3

Sektor 20 + Inv 50 %

3027

2036

2044

4

Sektor 21 + Inv 50 %

2033

2044

-

5

Sektor 22 + Inv 50 %

2030

2040

2047

6

Sektor 23 + Inv 50 %

2027

2035

2041

7

Sektor 18 – 23 + Inv 50 %

2022

2025

2027

Sumber : Hasil Simulasi, 2016

Dari tabel diatas dapat disimpulkan :
-

Investasi sektor 18 cukup sensitif terhadap perubahan kontribusi sektor kreatif (dengan investasi 50
% output setiap tahun) capaian kontribusi 8 % tercapai tahun 2024, 10 % tahun 2028 dan 12 %
tahun 2031.

-

Jika semua sektor dilakukan tambahan investasi sebesar 50 % output setiap tahunnya, maka
kontribusi sektor kreatif sebesar 8 % tercapai tahun 2022, 10 % tahun 2025 dan 12 % tahun 2027

Hasil capaian kontribusi dengan kombinasi investasi diseluruh sektor dapat dilihat pada tabel berikut

SHM - 20

Tabel 3. Waktu Capaian Target Kontribusi Sektor Kreatif (Supply Push, Kombinasi Investasi Seluruh
Sektor)
Tahun Pencapaian Kontribusi Sektor Kreatif
Sken

Penjelasan
8%

10%

12%

8a

Sektor 18 – 23 + Inv 15 %

2040

-

-

8b

Sektor 18 – 23 + Inv 20 %

2029

2046

-

8c

Sektor 18 – 23 + Inv 30 %

2024

2030

2034

8d

Sektor 18 – 23 + Inv 40 %

2023

2026

2029

8e

Sektor 18 – 23 + Inv 50 %

2022

2025

2027

Sumber : Hasil Simulasi, 2016

Dari tabel diatas terlihat bahwa :
-

Investasi diatas 30 % baru dapat mencapai kontribusi 12 % dibawah tahun 2050 (2034)

-

Investasi 50 % semua sektor kreatif akan meningkatkan kontribusi 12 % tahun 2027
Kontribusi Ekraf (%)

Kontribusi Ekraf (%)
16

25

14

20

12
10

15
10

SKE-1

8

SKE-2

SKE0

6

SKE0

4

5

2
0

2010
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
2026
2028
2030
2032
2034
2036
2038
2040
2042
2044
2046
2048
2050

2010
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
2026
2028
2030
2032
2034
2036
2038
2040
2042
2044
2046
2048
2050

0

Skenario-1

Skenario-2

Kontribusi Ekraf (%)

Kontribusi Ekraf (%)

16

14

14

12

12

10

10

8
SKE-3

6

SKE0

SKE0
4

2

2

0

0

2010
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
2026
2028
2030
2032
2034
2036
2038
2040
2042
2044
2046
2048
2050

4

Skenario-3

SKE-4

6

2010
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
2026
2028
2030
2032
2034
2036
2038
2040
2042
2044
2046
2048
2050

8

Skenario-4

SHM - 21

Kontribusi Ekraf (%)

Kontribusi Ekraf (%)

14

18

12

16
14

10

12

8

10
SKE-5

6

SKE-6

8

SKE0

SKE0

6

4

4
0

2010
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
2026
2028
2030
2032
2034
2036
2038
2040
2042
2044
2046
2048
2050

2

0

2010
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
2026
2028
2030
2032
2034
2036
2038
2040
2042
2044
2046
2048
2050

2

Skenario-5

Skenario-6

Kontribusi Ekraf (%)

Kontribusi Ekraf (%)

40

40

35

35

30

30

25

25

20

SKE-7

20

SKE-8

15

SKE0

15

SKE0

10

5

5

0

0

Skenario-7

2010
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
2026
2028
2030
2032
2034
2036
2038
2040
2042
2044
2046
2048
2050

2010
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
2026
2028
2030
2032
2034
2036
2038
2040
2042
2044
2046
2048
2050

10

Skenario-8e
Gambar 8. Hasil Skenario “Supply Push”

3. Skenario Peningkatan Demand (Skenario 9 – 16)
Hasil skenario 9 sampai 16 terhadap capaian kontribusi sektor kreatif 8 %, 10 % dan 12 % adalah sebagai
berikut :
Tabel 4. Waktu Capaian Target Kontribusi Sektor Kreatif (Demand Pull, Peningkatan Demand per Sektor)
Tahun Pencapaian Kontribusi Sektor Kreatif
Sken

Penjelasan
8%

10%

12%

9

Sektor 18 + Demand 10 %

2021

2027

2029

10

Sektor 19 + Demand 10 %

2024

2030

2032

11

Sektor 20 + Demand 10 %

2027

2033

2036

12

Sektor 21 + Demand 10 %

2039

2045

2047

13

Sektor 22 + Demand 10 %

2033

2040

2042

14

Sektor 23 + Demand 10 %

2031

2037

2040

15

Sektor 18 – 23 + Demand 10 %

2020

2024

2026

Sumber : Hasil Simulasi, 2016

Dari tabel diatas dapat disimpulkan :

SHM - 22

-

Investasi sektor 18 cukup sensitif terhadap perubahan peningkatan demand kontribusi sektor
kreatif (dengan peningkatan demand 10 % setiap tahun) capaian kontribusi 8 % tercapai tahun
2021, 10 % tahun 2027 dan 12 % tahun 2029.

-

Jika semua sektor dilakukan tambahan demand sebesar 10 % setiap tahunnya, maka kontribusi
sektor kreatif sebesar 8 % tercapai tahun 2020, 10 % tahun 2024 dan 12 % tahun 2026

Hasil capaian kontribusi dengan kombinasi peningkatan demand diseluruh sektor dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 5. Waktu Capaian Target Kontribusi Sektor Kreatif (Demand Pull, Kombinasi Peningkatan Demand
Seluruh Sektor)
Tahun Pencapaian Kontribusi Sektor Kreatif
Sken

Penjelasan
8%

10%

12%

16a

Sektor 18 – 23 + Demand 0,5 %

2041

-

-

16b

Sektor 18 – 23 + Demand 1 %

2031

2046

-

16c

Sektor 18 – 23 + Demand 2 %

2026

2036

2042

16d

Sektor 18 – 23 + Demand 5 %

2022

2027

2031

16e

Sektor 18 – 23 + Demand 10 %

2020

2024

2026

Sumber : Hasil Simulasi, 2016

Dari tabel diatas terlihat bahwa :
-

Peningkatan demand diatas 2 % baru dapat mencapai kontribusi 12 % dibawah tahun 2050 (2042)

-

Peningkatan demand 10 % semua sektor kreatif akan meningkatkan kontribusi 12 % tahun 2026
Kontribusi Ekraf (%)

Kontribusi Ekraf (%)
60

50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0

50

40

SKE-9

30

SKE-10

SKE0

20

SKE0

10

Skenario-9

2010
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
2026
2028
2030
2032
2034
2036
2038
2040
2042
2044
2046
2048
2050

2010
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
2026
2028
2030
2032
2034
2036
2038
2040
2042
2044
2046
2048
2050

0

Skenario-10

SHM - 23

Kontribusi Ekraf (%)

Kontribusi Ekraf (%)
45

18

40

16

35

14

12

30

10

25
20
15

SKE-11

8

SKE0

6

SKE-12
SKE0

4

10

2

5

2010
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
2026
2028
2030
2032
2034
2036
2038
2040
2042
2044
2046
2048
2050

0

2010
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
2026
2028
2030
2032
2034
2036
2038
2040
2042
2044
2046
2048
2050

0

Skenario-11

Skenario-12
Kontribusi Ekraf (%)

Kontribusi Ekraf (%)
40

30

35

25

30

20

25

15

SKE-13

10

SKE0

20

SKE-14

15

SKE0

10

5

5
0

2010
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
2026
2028
2030
2032
2034
2036
2038
2040
2042
2044
2046
2048
2050

2010
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
2026
2028
2030
2032
2034
2036
2038
2040
2042
2044
2046
2048
2050

0

Skenario-13

Skenario-14
Kontribusi Ekraf (%)

Kontribusi Ekraf (%)
60

60

50

50

40

40

30

SKE-15

20

SKE0

30

SKE-16

20

SKE0

10

10

2010
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
2026
2028
2030
2032
2034
2036
2038
2040
2042
2044
2046
2048
2050

2010
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
2026
2028
2030
2032
2034
2036
2038
2040
2042
2044
2046
2048
2050

0

0

Skenario-15
Skenario-16e
Gambar 9. Hasil Skenario “Demand Pull”
4. Skenario gabungan Peningkatan Investasi + Demand (Skenario 17)
Jika dilakukan intervensi baik disisi supply maupun demand dengan kombinasi skenario 8a s/d 8e dan
16a s/d 16e, maka hasilnya adalah sebagai berikut :

SHM - 24

Tabel 6. Waktu Capaian Target Kontribusi Sektor Kreatif (Kombinasi Supply Push dan Demand Pull,
Seluruh Sektor)
Tahun Pencapaian Kontribusi Sektor Kreatif
Sken

Penjelasan
8%

10%

12%

17a

Sektor 18 – 23 + Inv 15 % + Demand 0,5 %

2028

2044

-

17b

Sektor 18 – 23 + Inv 20 % + Demand 1 %

2024

2033

2040

17c

Sektor 18 – 23 + Inv 30 % + Demand 2 %

2022

2028

2031

17d

Sektor 18 – 23 + Inv 40 % + Demand 5 %

2019

2023

2026

17e

Sektor 18 – 23 + Inv 50 % + Demand 10 %

2018

2021

2023

Sumber : Hasil Simulasi, 2016

Dari tabel diatas terlihat bahwa :
-

Tambahan investasi diatas 20 % dan peningkatan demand diatas 1 % baru dapat mencapai
kontribusi 12 % dibawah tahun 2050 (2040)

-

Tambahan investasi diatas 50 % output dan peningkatan demand diatas 10 % semua sektor kreatif
baru akan meningkatkan kontribusi 12 % tahun 2023
Kontribusi Ekraf (%)
60
50

40
30

SKE-17

20

SKE0

10

2010
2012
2014
2016
2018
2020
2022
2024
2026
2028
2030
2032
2034
2036
2038
2040
2042
2044
2046
2048
2050

0

Skenario-17e
Gambar 10. Hasil Skenario Kombinasi “Supply Push” dan “Demand Pull”

XI.

Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan
-

Model awal dinamika sistem ekonomi kreatif disusun berbasis tabel Input-Output

-

Model dapat menggambarkan keterkaitan antar sektor ekonomi kreatif

-

Model dapat mendeskipsikan intervensi kebijakan disisi supply (peningkatan kapasitas sistem
produksi) dan disisi demand (peningkatan permintaan)

-

Intervensi disisi supply -> kebijakan terbesar Bekraft
SHM - 25

-

Intervensi disisi demand -> kebijakan antar kementerian

-

Untuk mempercepat peningkatan ekonomi kreatif perlu dilakukan intervensi disisi demand dan
supply

-

Hasil validasi model terhadap pertumbuhan ekonomi cukup baik

-

Pada kondisi Bussiness as usual, terlihan trend kontribusi sektor kreatif cenderung menurun

-

Intervensi kebijakan dengan meningkatkan investasi 50 % output per tahun di seluruh sektor
kreatif, baru akan menghasilkan kontribusi 8 %, 10% dan 12 % pada tahun 2022, 2025 dan 2027

-

Intervensi kebijakan dengan meningkatkan demand sebesar 10 % per tahun di seluruh sektor
kreatif, baru akan menghasilkan kontribusi 8 %, 10% dan 12 % pada tahun 2020, 2024 dan 2026

-

Intervensi kebijakan dengan meningkatkan investasi 50 % output dan demand sebesar 10 % per
tahun di seluruh sektor kreatif, baru akan menghasilkan kontribusi 8 %, 10% dan 12 % pada
tahun 2018, 2021 dan 2023

2. Saran
-

Kebijakan disisi supply dan demand harus di break-down menjadi program kerja yang dilengkapi
minimal dengan : kerangka regulasi, kerangka kelembagaan dan kerangka pendanaan (finansial)

-

Perlu tindak lanjut kajian Pengembangan Sistem Ekonomi Kreatif dengan meninjau berbagai
aspek (termasuk pendidikan, budaya, regulasi, kelembagaan, finansial) serta aspek-aspek lain
yang mendukung.

Daftar Pustaka
1. Forester, JW (1971), World Dynamics, Wright-Allen Press, MIT, Cambridge, Massachusetts.
2. Sterman, John D. (2000), Business Dynamics : Systems Thinking and Modelling for Complex World,
McGraw-Hill Companies Inc., New York
3. Tasrif, Muhammad (2005), Analisis Kebijakan Menggunakan Model System Dynamics, Program
Magister Studi Pembangunan ITB, Bandung
4. The World Bank (2009), Laporan Pembangunan Dunia : Menata Ulang Geografi Indonesia, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta

SHM - 26