Aspek Strategis Tata Ruang dalam Perenca

Pembangunan Nasional

Oleh: Direktur Tata Ruang dan Pertanahan

Kerangka Presentasi

Kementerian PPN/Bappenas

RPJMN 2015-2019 dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

• Visi Misi Pembangunan 2015-2019 • 9 Agenda Prioritas – Nawacita • Strategi Pembangunan Nasional

Sasaran dan Arah Kebijakan RPJMN 2015-2019

• Sasaran Makro RPJMN 2015-2019 • Sasaran Nasional RKP 2016

Kegiatan Strategis dalam RPJMN 2015-2019 Tata Ruang dalam mendukung Perwujudan Sasaran

1. Nawacita- RPJMN 2015- 2019

TERWUJUDNYA INDONESIA YANG

Kementerian PPN/Bappenas

BERDAULAT , MANDIRI DAN BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG

7 (Tujuh) MISI PEMBANGUNAN

• Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,

menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan

• Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan negara hukum • Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai

negara maritim

• Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan

sejahtera

• Mewujudkan bangsa yang berdaya saing • Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan

“Menghadirkan

Membuat pemerintah tidak “Membangun

kembali negara untuk

absen: membangun tata

Indonesia dari

melindungi segenap

pinggiran dengan bangsa & memberikan bersih, efektif, demokratis,& memperkuat daerah rasa aman ...”

kelola pemerintahan yg

terpercaya

dan desa ...”

Menolak negara lemah dengan melakukan

Meningkatkan

Meningkatkan

reformasi sistem &

produktivitas rakyat

kualitas hidup

penegakan hukum yang

dan daya saing di

manusia indonesia

bebas korupsi, bermatabat

pasar internasional

& terpercaya

2. Sasaran dan Arah Kebijakan RPJMN 2015- 2019

PEMBANGUNAN NASIONAL

Kementerian PPN/Bappenas

NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA

1) Membangun untuk manusia dan masyarakat; 2) Upaya peningkatan kesejahteran, kemakmuran, produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan yang makin

melebar. Perhatian khusus diberikan kepada peningkatan produktivitas rakyat lapisan menengah bawah, tanpa menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi keleluasaan pelaku-pelaku besar untuk terus menjadi agen pertumbuhan;

3) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan daya dukung lingkungan dan keseimbangan ekosistem

3 DIMENSI PEMBANGUNAN

DIMENSI PEMBANGUNAN

DIMENSI PEMBANGUNAN

DIMENSI PEMERATAAN &

KEWILAYAHAN Pendidikan Kedaulatan Pangan

MANUSIA

SEKTOR UNGGULAN

Antarkelompok Pendapatan

Kedaulatan Energi &

Kesehatan

Ketenagalistrikan

Antarwilayah: (1) Desa, (2)

Perumahan

Kemaritiman dan Kelautan

Pinggiran, (3) Luar Jawa, (4) Kawasan Timur

Mental / Karakter

Pariwisata dan Industri

KONDISI PERLU

Kepastian dan

Keamanan dan

Sasaran Makro RPJMN 2015-2019

Kementerian PPN/Bappenas

Indikator

(Baseline)

Pembangunan Manusia dan Masyarakat

• Indeks Pembangunan Manusia

(metode lama)

(metode baru)

(metode lama)

Meningkat • Indeks Gini

• 1 Indeks Pembangunan Masyarakat 0,55

0,36 • Pertumbuhan ekonomi

8,0 % • PDB per Kapita (Rp ribu) tahun dasar 2010

72.217 • PDB per Kapita (Rp ribu) tahun

dasar 2000 • Tingkat Kemiskinan

7,0-8,0% • Tingkat Pengangguran Terbuka

4,0-5,0% (TPT)

Manusia dan Masyarakat (1/3)

Kementerian PPN/Bappenas

INDIKATOR 2019 Arah Kebijakan

• Rata-rata lama sekolah penduduk usia

1. Melanjutkan upaya untuk diatas 15 tahun

8,1 (tahun)

memenuhi hak seluruh penduduk • Rata-rata angka melek aksara penduduk

(tahun)

mendapatkan layanan pendidikan usia di atas 15 tahun

dasar berkualitas

• Prodi perguruan tinggi minimal

2. Meningkatkan akses Pendidikan berakreditasi B Menengah yang berkualitas • Persentase SD/MI berakreditasi minimal B

3. Memperkuat peran swasta dalam • Persentase SMP/MTs berakreditasi minimal

menyediakan layanan pendidikan B

menengah yang berkualitas • Persentase SMA/MA berakreditasi minimal

4. Meningkatkan relevansi • Pesentase Kompetensi Keahlian SMK

pendidikan kejuruan dengan berakreditasi minimal B

kebutuhan dunia kerja • Rasio APK SMP/MTs antara 20% penduduk

5. Meningkatkan akses terhadap termiskin dan 20% penduduk terkaya

layanan pendidikan dan pelatihan

Manusia dan Masyarakat (2/3)

Kementerian PPN/Bappenas

Arah Kebijakan

(baseline)

Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat

• Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran

1. Akselerasi pemenuhan akses pelayanan

kesehatan ibu, anak, remaja, dan lanjut

• Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup

32 24 usia yang berkualitas

2. Mempercepat perbaikan gizi masyarakat

• Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada

3. Meningkatkan pengendalian penyakit dan

anak balita (persen) (2013) • Prevalensi stunting (pendek dan sangat

28 penyehatan lingkungan

pendek) anak baduta (persen) (2013)

4. Memantapkan pelaksanaan sistem

Meningkatnya pengendalian penyakit menular dan tidak menular

jaminan sosial nasional (SJSN) bidang

• Prevalensi tuberkulosis (TB) per 100.000

penduduk (2013) • Prevalensi HIV (persen) (2013)

5. Meningkatan akses pelayanan kesehatan

• Prevalensi tekanan darah tinggi (persen) (2013)

dasar yang berkualitas

• Prevalensi obesitas pada penduduk usia 18+

6. Meningkatan akses pelayanan kesehatan

tahun (persen) (2013)

rujukan yang berkualitas

• Persentase merokok penduduk usia 15-19

7. Meningkatkan ketersediaan, penyebaran,

tahun (2013)

Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan

dan mutu sumberdaya manusia kesehatan

• Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1

8. Meningkatkan ketersediaan,

puskesmas terakreditasi

keterjangkauan, pemerataan, dan kualitas

Manusia dan Masyarakat (3/3)

Kementerian PPN/Bappenas

Pembangunan Perumahan, Air Minum dan Arah Kebijakan: Sanitasi

1. Meningkatkan akses masyarakat berpendapatan rendah terhadap hunian yang layak, aman, dan terjangkau serta didukung

oleh penyediaan prasarana, sarana, dan

INDIKATOR

(baseline) 2019

utilitas yang memadai

2. Menjamin ketahanan air melalui peningkatan Akses air minum layak

pengetahuan perubahan sikap dan perilaku (%) dalam pemanfaatan air minum dan

Akses sanitasi layak (%)

pengelolaan sanitasi

Kawasan permukiman

0 3. Penyediaan infrastruktur produktif dan kumuh perkotaan (ha)

manajemen layanan melalui penerapan manajemen asset

Kekurangan tempat

tinggal (backlog)

4. Penyelenggaraan sinergi air minum dan berdasarkan perspektif

sanitasi yang dilakukan di tingkat nasional, menghuni (juta)

provinsi, kabupaten/kota, dan masyarakat

Sasaran Pembangunan Kedaulatan Pangan

Kementerian PPN/Bappenas

ARAH KEBIJAKAN:

1. Peningkatan ketersediaan pangan melalui

INDIKATOR

(baseline) penguatan kapasitas produksi DN: Padi: (i)

penyelesaian pengamanan lahan

Produksi DN untuk kedaulatan pangan

berkelanjutan (menahan konversi sawah)

• Padi (juta ton)

dan perluasan sawah baru 1 juta ha dan

• Jagung (juta ton)

jaringan irigasi ; (ii) revitalisasi penyuluhan

• Kedelai (juta ton)

dan sistem perbenihan-1.000 desa berdaulat

• Gula (juta ton)

benih dan 1.000 desa pertanian organik; (iv)

• Daging sapi (ribu ton)

bank untuk pertanian-UKM-Koperasi; Produk perikanan: 40 juta ton (ikan dll)**

• Produksi perikanan (juta ton)

2. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap

Pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi irigasi:

pangan: (i) pembangunan gudang dg fasilitas pasca panen; pengendalian impor

• Pembangunan dan peningkatan

melalui pemberantasan mafia impor; (ii)

jaringan irigasi air permukaan , air

penguatan cadangan pangan dan stabilisasi

tanah dan rawa (juta ha)

harga pangan; (iii) pengembangan sistem

• Rehabililtasi jariangan irigasi

logistik ikan.

permukaan, air tanah dan rawa (juta ha)

3. Meningkatkan perbaikan kualitas konsumsi

• Pembangunan dan peningkatan irigasi

pangan dan gizi masyarakat: (i) konsumsi

protein: telur, ikan, dan daging, sayur dan buah; (ii) penggunaan pangan lokal non beras

tambak (ribu ha)

Kedaulatan Energi

Kementerian PPN/Bappenas

Arah kebijakan: 2014

1. Meningkatkan produksi energi primer (minyak, gas dan batubara): lapangan baru, IOR/EOR, pengembangan gas

Rasio elektrifikasi (%)

non konvensional (shale gas dan CBM).

Konsumsi Listrik Perkapita (KWh)

2. Meningkatkan cadangan penyangga dan operasional

Peningkatan Produksi SD Energi:

energi: (i) cadangan energi pemerintah; (ii) pengadaan • Minyak Bumi (ribu BM/hari)

kontrak jangka menengah dan panjang untuk sd energi. • Gas Bumi (ribu SBM/hari)

3. Meningkatkan peranan energi baru terbarukan dalam • Batubara (Juta Ton) bauran energi: (i) insentif dan harga yang tepat; (ii)

pemanfaatan bahan bakar nabati.

Penggunaan DN (DMO):

4. Meningkatkan aksesibilitas: (i) mendorong penggunaan • Gas bumi DN (%)

53 64 sd energi utk penggunaan setempat; (ii) pemanfaatan • Batubara DN (%)

24 60 gas kota; (iii) konversi BBM ke BBG.

6 5. Peningkatan efisiensi dalam penggunaan energi: (i) • Pembangunan FSRU (unit)

• Regasifikasi onshore (unit)

2 3 pengembangan insentif dan mekanisme pendanaan utk

• Jaringan pipa gas (km) teknologi hemat/efisiensi energi; (ii) audit energi; (iii) • Pembangunan SPBG (unit) peningkatan peran perusahaan layanan energi.

• Jaringan gas kota 6. Meningkatkan pengelolaan subsidi BBM yang lebih

Maritim dan Kelautan

Kementerian PPN/Bappenas

Arah kebijakan:

Memperkuat Jatidiri sebagai negara Maritim

1. Penyelesaian tata batas dan batas landas kontinen

• Penyelesaian pencatatan/deposit

di luar 200 mil laut, serta penamaan pulau2 dan

pulau-pulau kecil ke PBB

(Selesai th 2017)

pendaftarannya;

2. Pengaturan dan pengendalian ALKI;

• Penyelesaian batas maritim

1 negara

9 negara

3. Penguatan lembaga pengawasan laut;

antar negara

4. Peningkatan koordinasi dalam penanganan

Pemberantasan Tindakan Perikanan Liar

• Meningkatnya ketaatan pelaku

pelanggaran tindak pidana;

5. Meningkatkan pembangunan sistem

Membangun Konektivitas Nasional:

transportasi multimoda ;

• Pengembangan pelabuhan 6. Melakukan upaya keseimbangan antara

transportasi yang berorientasi nasional dengan transportasi yang berorientasi lokal dan

untuk menunjang tol laut

• Pengembangan pelabuhan

7. Percepatan pengembangan ekonomi kelautan;

• Pembangunan kapal perintis

50 unit

104 unit

8. Meningkatkan dan mempertahankan kualitas,

Pengembangan Ekonomi Maritim dan Kelautan

daya dukung dan kelestarian fungsi lingkungan

• Produksi hasil perikanan (juta ton)

laut;

Pariwisata dan Industri

Kementerian PPN/Bappenas

Arah kebijakan:

INDIKATOR

(baseline) 1. Pemasaran pariwisata nasional: mendatangkan

sebanyak mungkin wisatawan manca negara dan • Kontribusi terhadap mendorong peningkatan wisatawan nusantara

2. Pembangunan destinasi pariwisata : meningkatkan • Wisatawan

PDB Nasional

daya tarik daerah tujuan wisata sehingga Mancanegara (Orang)

9 juta

20 juta

berdayasaing di dalam negeri dan di luar negeri • Wisatawan Nusantara

3. Pembangunan industri pariwisata : meningkatkan (Kunjungan)

250 juta

275 juta

partisipasi usaha lokal dalam industri pariwisata • Devisa (triliun rupiah)

nasional serta meningkatkan keragaman dan daya saing produk/ jasa pariwisata nasional di setiap

Industri

destinasi pariwisata yang menjadi fokus pemasaran Sasaran Pertumbuhan:

4. Pembangunan kelembagaan pariwisata: membangun • Industri (%)

8.6 sumber daya manusia pariwisata serta organisasi • Kontribusi dalam PDB kepariwisataan nasional

5. Pengembangan perwilayahan industri di luar Pulau • Penambahan jumlah

Jawa

Kewilayahan dan Antarwilayah (1/3)

Kementerian PPN/Bappenas

ARAH KEBIJAKAN:

2014 INDIKATOR 2019 Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan

(baseline)

1. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum Desa termasuk

Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan

permukiman transmigrasi sesuai dengan kondisi geografis Desa.

• Penurunan desa s.d. 5,000 2. Penanggulangan kemiskinan dan pengembangan usaha

desa

ekonomi masyarakat Desa termasuk di permukiman

3. Pembangunan sarana bisnis/pusat bisnis di perdesaan. • Peningkatan desa

paling

sedikit

4. Pengembangan komunitas teknologi perdesaan.

mandiri

5. Pembangunan sumber

keberdayaan, dan pembentukan modal sosial budaya

Pengembangan Kawasan Perbatasan masyarakat Desa termasuk di permukiman transmigrasi • Pengembangan

6. Penguatan Pemerintahan Desa

Pusat Ekonomi

lokasi

lokasi

7. Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Perbatasan (Pusat prioritas) prioritas) berkelanjutan, serta penataan ruang kawasan perdesaan Kegiatan

termasuk di kawasan transmigrasi.

Strategis

8. Pengembangan ekonomi kawasan perdesaan termasuk

kawasan transmigrasi untuk mendorong keterkaitan desa-kota. • Peningkatan Pengembangan Kawasan Perbatasan

Nasional/PKSN)

12 pulau-

92 pulau

1. Peningkatan keamanan wilayah perbatasan sebagai halaman

Kewilayahan dan Antarwilayah (2/3)

Kementerian PPN/Bappenas

INDIKATOR 2019 ARAH KEBIJAKAN:

(baseline)

Pengembangan Daerah Tertinggal

Pembangunan Daerah Tertinggal

1. Promosi potensi daerah tertinggal untuk

• Jumlah Daerah Tertinggal

42 mempercepat pembangunan

(termasuk 9 DOB)

2. Pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar publik.

3. Pengembangan perekonomian • masyarakat

Kabupaten terentaskan

yang didukung SDM yang berkualitas.

• Rata-rata pertumbuhan

4. Pembangunan infrastruktur./konektivitas.

ekonomi di daerah tertinggal

• Persentase penduduk miskin

Pembangunan Pusat Pertumbuhan Ekonomi

di daerah tertinggal

di Luar Jawa

• Indeks Pembangunan

1. Pengembangan potensi ekonomi wilayah,

Manusia (IPM) di daerah

melalui percepatan Industrialisasi/hilirisasi

tertinggal

pengolahan SDA  (a) menciptakan nilai

Pembangunan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Luar Jawa

tambah; (b) menciptakan kesempatan kerja

• Kawasan Ekonomi Khusus

baru, terutama industri manufaktur, industri

(KEK) di Luar Jawa

pangan, industri maritim, dan pariwisa.

• Kawasan Industri

n.a.

infrastruktur

• Kawasan Perdagangan Bebas

3. Pengembangan SDM dan IPTEK

Kewilayahan dan Antarwilayah (3/3)

Kementerian PPN/Bappenas

INDIKATOR 2019 ARAH KEBIJAKAN:

(baseline)

Pembangunan Kawasan Perkotaan

Perkotaan • Pembangunan Metropolitan

di Luar Jawa sebagai PKN

baru)

dan Pusat Investasi

2. Percepatan pemenuhan Standar

• Pelayanan Perkotaan (SPP) untuk

Optimalisasi 20 kota

mewujudkan kota aman, nyaman, otonomi berukuran sedang

dan layak huni.

di Luar Jawa sebagai

dioptimalkan

optimal

PKN/PKW dan penyangga

perannya

3. Pembangunan kota hijau yang

perannya

urbanisasi di Luar Jawa berketahanan iklim dan bencana. • Penguatan 39 pusat

39 4. Pengembangan kota cerdas yang pertumbuhan sebagai Pusat

berdaya saing dan berbasis Kegiatan Lokal (PKL) atau

pusat

teknologi dan budaya lokal. Pusat Kegiatan Wilayah

5. Peningkatan kapasitas tata kelola (PKW)

diperkuat

pembangunan perkotaan. • Pembangunan 10 Kota Baru

3. Kegiatan

Strategis dalam RPJMN 2015- 2019

Nasional 2015-2019 (1/2)

Kementerian PPN/Bappenas

• Perkeretaapian • Perhubungan Darat

(Sistem Transit dan Semi BRT)

• Perhubungan Udara

(Bandar Udara, Pembangunan Airstrip, dll)

• Perhubungan Laut

(Pembangunan Pelabuhan Laut, Pengembangan Pelabuhan Laut,dll)

• Jalan • Energi • Ketenagalistrikan • Telekomunikasi dan Informatika • Sumber Daya Air

Nasional 2015-2019 (2/2)

Kementerian PPN/Bappenas

• Pulau Papua • Kepulauan Maluku • Kepulauan Nusa Tenggara • Pulau Sulawesi • Pulau Kalimantan • Pulau Jawa-Bali • Pulau Sumatera

Tata Ruang dalam mendukung Perwujudan Sasaran Pembangunan Nasional

Perencanaan (1/3)

Kementerian PPN/Bappenas

Mensinergikan kebijakan yang ada di Rencana Pembangunan Nasional ke dalam Rencana Tata Ruang

Perencanaan (2/3)

Kementerian PPN/Bappenas

PERENCANAAN PEMBANGUNAN

PENATAAN RUANG

Berdasarkan UU No. 24/2005 dan UU 32/2004

berdasarkan UU No. 26/2007 dan Permen 15, 16, dan 17/PRT/M/2009

diacu

NASIONAL

1 4 Renstra 4 Renja

 RTR Pulau

(Dep. PU, Dep.

(Dep. PU, Dep.

Nasional

2. BAPPENAS

Pertanian, dll)

Pertanian, dll)

 RTR Kawasan Strategis Nasional

semua produk

DEPARTEMEN/

rencana tata ruang

nasional yang terkait

A. DEP. PU

B. DEPDAGRI C. dll

diperhatikan

diserasikan melalui

 RTR Kawasan Strategis Provinsi

diacu

Provinsi

6. BAPPEDA PROV

7. BKPRD PROV

pedoman

diacu

RENCANA TATA RUANG PROV A

8. SKPD PROV

8 Renstra 8 Renja

diselaraskan

RENCANA TATA RUANG PROV B

A. DINAS TATA RUANG

B. DINAS

(Tata Ruang,

(Tata Ruang,

Kehutanan, dll)

Kehutanan, dll)

diserasikan melalui

KAB/KOTA

9. WALIKOTA/BUPATI

 RDTR Kabupaten

Kab/Kota

10. BAPPEDA KAB/

pedoman

Kab/Kota

Kab/Kota

RTRW Kota

diacu

ta h a  RTR Kawasan Strategis Kabupaten ra e

KOTA

11. BKPRD KAB/

pedoman

 RDTR Kota

Perencanaan (3/3)

Kementerian PPN/Bappenas

RPJMD Pendahuluan

Dasar Hukum Penyusunan RTRW

Kondisi Umum Kondisi Umum

Profil Wilayah Isu-Isu Strategis dan Peta-Peta

Gambaran Pengelolaan Keuangan

Analisis Isu-isu Strategis

Daerah dan Kerangka Pendanaan

Tujuan Penataan Ruang

Visi dan Misi Daerah

Analisis Isu-Isu Strategis

Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah

Arah Kebijakan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran

Rencana Struktur Ruang

Tahapan & Prioritas Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

Rencana Pola Ruang

Kebijakan Umum dan Program

Penetapan Kawasan

Pembangunan Daerah

Strategis

Indikasi Rencana Program

Arahan Pemanfaatan Ruang

Prioritas + Kebutuhan Pendanaan

Pemanfaatan Ruang

Kementerian PPN/Bappenas

Penyerasian periode waktu pelaksanaan Rencana Tata Ruang dalam Indikasi Program agar sesuai dengan periode pelaksanaan/pentahapan Rencana Pembangunan Nasional

Penyusunan Indikasi Program dalam pelaksanaan yang sudah dilengkapi dengan peta program yang tercantum dalam RPJMN sehingga memudahkan penyerapan ke dalam Renstra K/L/SKPD dan Renja K/L/SKPD.

Penguatan fungsi kelompok kerja Pemanfaatan Ruang BKPRD untuk mengimplementasikan Lampiran Indikasi Program yang telah sesuai dengan Rencana Pembangunan Nasional

Pemanfaatan Ruang

Kementerian PPN/Bappenas

BKPRN, BKPRD, dan PPNS bekerjasama dalam mengendalikan pemanfaatan ruang strategis nasional yang tercantum dalam rencana tata ruang

Pelaporan secara berkala tentang pengendalian pemanfaatan ruang strategis nasional dalam RTR oleh BKPRD kepada BKPRN (cq Kementerian ATR/BPN dan Kementerian Dalam Negeri selaku pembina BKPRD)

BKPRN dan BKPRD melakukan penanganan dan penyelesaian konflik pemanfaatan ruang strategis nasional serta memberikan alternatif pemecahannya sesuai kewenangannya.

Penguatan Peran BKPRD dalam mengkoordinasikan: Penyusunan peraturan

Koordinasi

Kementerian PPN/Bappenas

Memperkuat Hubungan Kerja dan Peran BKPRN-BKPRD untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang dalam rangka mewujudkan Target Sasaran Pembangunan Nasional yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang

Perlu disusun mekanisme baku yang mengatur hubungan kerja antara BKPRN dengan BKPRD untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang

Peran BIG

Kementerian PPN/Bappenas

Melakukan Pembinaan teknis perpetaan dalam penyusunan Rencana Tata Ruang

• Penerbitan pedoman, standar, dan spesifikasi teknis serta sosialisasinya • Pemberian bimbingan, supervisi, dan konsultasi • Pemberian pendidikan dan pelatihan

Melakukan Percepatan Penyediaan Peta Dasar Skala 1:5000 dan data pendukung pelaksanaan penataan ruang yang mutakhir

Melakukan pengelolaan data Peta Rencana Tata Ruang yang disusun dalam pengelolaan basis Data Geospasial yang telah diselaraskan dengan program infrastruktur strategis dalam Rencana Pembangunan Nasional

Melakukan pengumpulan dan sinkronisasi data spasial dalam rangka penerapan

5. Penutup

Penutup

Kementerian PPN/Bappenas

Dalam melaksanakan pembangunan nasional/daerah, ada 2 (dua) acuan • Rencana Pembangunan

• Rencana Tata Ruang Wilayah Kedua rencana tersebut sering tidak sinergi, yang akan menyebabkan:

• Rencana tata ruang sulit/tidak dapat diacu dalam RKPD; • Pelaksanaan rencana pembangunan nasional berpotensi dikenai sanksi (UU No. 26/2007

tentang Penataan Ruang) karena tidak sesuai dengan RTRW; dan • Pembangunan antar sektor tidak sinergi.

Oleh karena itu, dibutuhkan adanya integrasi antara rencana pembangunan dan rencana tata ruang yang dapat menjadi acuan seluruh sektor dalam melaksanakan pembangunan.

Kegiatan strategis nasional yang telah diarahkan dalam RPJMN 2015-2019 (indikatif) dan RKP 2016 (definitif) idealnya dapat diakomodir dalam momentum penyusunan atau revisi RTRW Nasional, Provinsi, Kabupaten dan Kota

Pengendalian dari tingkat terdekat dengan masyarakat oleh BKPRD dan PPNS untuk

Terima kasih

www.bkprn.org www.trp.or.id www.tataruangpertanahan.com www.scribd.com/Tata Ruang dan Pertanahan http://groups.google.com/d/forum/tata-ruang-dan

pertanahan Email: [email protected]

LAMPIRAN

KEGIATAN STRATEGIS RPJMN 2015-2019

Daftar Pembangunan/Pengembangan Pelabuhan Laut Internasional berdasarkan RTRWN dan RPJMN 2015-2019 (1/52) Ket. Warna

Tulisan: Tercantum dalam

RTRWN dan

PULAU

RTRWN (PP 26/2008) RPJMN (2015-2019)

RPJMN 2015- 2019

Papua Sorong (Provinsi Papua Pengembangan

Tidak Tercantum

Barat)

Pelabuhan Arardi Sorong

dalam RPJMN

Pomako (Provinsi Papua) Pomako (Provinsi Papua) 2015-2019

Tidak Tercantum dalam RTRWN

PULAU

RPJMN (2015-2019) Papua

RTRWN (PP 26/2008)

Kaimana (Provinsi Papua Barat) Pengembangan Pelabuhan Kaimana Manokwari (Provinsi Papua

Pelabuhan Maruni di Kabupaten

Barat)

Manokwari

Biak (Provinsi Papua)

Pembangunan Pelabuhan Biak

Jayapura (Provinsi Papua)

Pengembangan Pelabuhan Jayapura*

Merauke (Provinsi Papua)

Pengembangan Pelabuhan Merauke* Pembangunan Pelabuhan Seget Pengembangan Pelabuhan Owi Pengembangan Pelabuhan Teminabuan Pengembangan Pelabuhan Saunek Pengembangan Pelabuhan Kokas Pembangunan Faspel Laut Arar Pengembangan Pelabuhan Serui Pembangunan Pelabuhan Bade Pembangunan Dermaga Terminal Penumpang dan Peti Kemas Pelabuhan Depapre Pengembangan Pelabuhan Nabire

PULAU

RTRWN (PP

RPJMN (2015-2019)

Papua

Pengembangan Pelabuhan Agats Pengembangan Pelabuhan Amamapare

Pengembangan Pelabuhan Sarmi Pengembangan Pelabuhan Waren Penanganan kapasitas kargo Pelabuhan Laut Timika Pembangunan terminal agribisnis, pergudangan, dan pelabuhan ekspor di Serapuh & Wogikel

Pengembangan Pelabuhan Asmat Penanganan kapasitas kargo Pelabuhan Laut Timika Pembangunan Dermaga Tanah Merah

Pembangunan Dermaga Keppi Pengembangan Pelabuhan Mumugu Pengembangan Pelabuhan Asiki Pengembangan Pelabuhan Moor Pengembangan Pelabuhan Fak Fak Pembangunan Pelabuhan Saukorem Pelabuhan Abun di Kabupaten Tambraw

BANDAR UDARA SEKUNDER PULAU

RPJMN (2015-2019) Papua

RTRWN (PP 26/2008)

Sentani (Provinsi Papua)

Pengembangan Bandara Sentani

Perpanjangan Bandara Mopah Merauke BANDAR UDARA TERSIER

Mopah (Provinsi Papua)

PULAU

RPJMN (2015-2019) Papua

RTRWN (PP 26/2008)

Domine Eduard Osok (Provinsi

Pengembangan Bandara Domine Eduard

Papua Barat)

Osok

Rendani (Provinsi Papua Barat)

Pengambangan Bandara Rendani

Frank Kaisepo (Provinsi Papua)

Pengembangan Bandara Frans Kaisiepo Biak

Wamena (Provinsi Papua)

Pengembangan Bandara Wamena

Nabire (Provinsi Papua)

Pembangunan Bandara Nabire Baru Timika (Provinsi Papua) Waisai (Provinsi Papua Barat)

PULAU

RPJMN (2015-2019) Papua

RTRWN (PP 26/2008)

Pembangunan Bandara Taria* Pembangunan Bandara Keenyam* Pembangunan Bandara Aboy* Pembangunan Bandara Koroway Batu* Pembangunan Bandara Elelim Pembangunan Bandara Kiworok Pembangunan Bandara Sinak Baru Pengembangan Bandara Bintuni Pembangunan Bandara Segun Pembangunan Bandara Werur Bandara Segun di Kabupaten Sorong Bandara Siboru di Kabupaten Fakfak

Ket. Warna

Tercantum dalam

Tidak Tercantum Tulisan:

Tidak Tercantum

RTRWN dan

dalam RPJMN

RPJMN 2015-

dalam RTRWN

2015-2019 2019

Laut Internasional berdasarkan RTRWN dan RPJMN 2015-2019 (6/52)

Ket. Warna Tulisan:

Tercantum dalam

PULAU

RTRWN (PP

RPJMN (2015-2019)

RTRWN dan

RPJMN 2015-

Maluku Ambon (Provinsi

Pembangunan Fasilitas

Maluku)

Pelabuhan Laut Ambon*

Tidak Tercantum

Pelabuhan Yos Sudarso dalam RPJMN

2015-2019

(Kota Ambon)

Tidak Tercantum dalam RTRWN

PULAU

RTRWN (PP

RPJMN (2015-2019)

Maluku

Dobo (Provinsi

Pelabuhan Dobo (Kab. Kepulauan Aru)

Maluku) Labuha (Provinsi

Pengembangan Pelabuhan Labuha/Babang

Maluku Utara) Ternate (Provinsi

Pembangunan Pelabuhan Ternate* Maluku Utara) Pelabuhan Saumlaki (Kab. Maluku Tenggara Barat) Pembangunan Dermaga Kapal di Waisamu Pembangunan Pelabuhan Areate Pembangunan Dermaga Laut di Makariki Pelabuhan Container di Passo Pelabuhan Ilath (Kab. Buru) Pelabuhan Loki (Kab. Seram Bagian Barat) Pelabuhan Pelita Jaya (Kab. Seram Bagian Barat) Pelabuhan Tifu (Kab. Buru Selatan) Pelabuhan Wamsisi (Kab. Buru Selatan) Pelabuhan Kur (Kota Tual) Pelabuhan Taniwel (Kab. Maluku Tengah)

PULAU

RTRWN (PP

RPJMN (2015-2019)

Maluku

Pelabuhan Fogi (Kab. Buru Selatan) Pelabuhan Tual (Kota Tual)

Pelabuhan Dawelor (Kab. Maluku Barat Daya)

Pelabuhan Mahaleta (Kab. Maluku Barat Daya) Pelabuhan Tulehu (Kab. Maluku Tengah)

Pelabuhan Amahai (Kab. Maluku Tengah) Pelabuhan Saparua (Kan. Maluku Tengah)

Pelabuhan Tual (Kota Tual) Rehab/Pengembangan Pelabuhan Larat (Kab. Maluku

Tenggara Barat) Pengembangan Pelabuhan Namlea

Pengembangan Pelabuhan Marlasi Pengembangan Pelabuhan Kobror

Pengembangan Pelabuhan Teor Pengembangan Pelabuhan Kroing

PULAU

RTRWN (PP

RPJMN (2015-2019)

Maluku Pengembangan Pelabuhan Sofifi/Kaiyasa Pengembangan Pelabuhan Subaim Pengembangan Pelabuhan Malbufa Pengembangan Pelabuhan Tikong Pengembangan Pelabuhan Wayaluar-Obi Pengembangan Pelabuhan Saketa Pengembangan Pelabuhan Bosua Pembangunan Pelabuhan Khusus di Tanjung Buli Pengembangan Pelabuhan Tobelo Pengembangan Pelabuhan Matui-Jailolo Pengembangan Pelabuhan Laut Falabisahaya Pengembangan Pelabuhan Loleojaya Pengembangan Pelabuhan Tifure Pengembangan Pelabuhan Manu/Gamumu Pengembangan Pelabuhan Bicoli

PULAU

RTRWN (PP

RPJMN (2015-2019)

Maluku

Pengembangan Pelabuhan Daruba Pengembangan Pelabuhan Damao Pengembangan Pelabuhan Dorume Pengembangan Pelabuhan Galela Pengembangan Pelabuhan Bisui Pengembangan Pelabuhan Kotiti Pengembangan Pelabuhan Indari Pengembangan Pelabuhan Yaba Pengembangan Pelabuhan Banemo Pengembangan Pelabuhan Laiwui Pengembangan Pelabuhan Wayabula Pengembangan Pelabuhan Gebe Pembangunan Dermaga General Cargo 100 meter - Pelabuhan Sofifi

BANDAR UDARA TERSIER PULAU

RPJMN (2015-2019) Maluku

RTRWN (PP 26/2008)

Sultan Babullah (Provinsi

Pengembangan Bandara Sultan Babullah

Maluku Utara) Maluku Pattimura (Provinsi

Pengembangan Bandara 1. Pattimura (Kota

Maluku)

Ambon)

Olilit/Saumlaki Baru (Provinsi Maluku)

PULAU

RTRWN (PP

RPJMN (2015-2019)

Maluku

Perpanjangan Runway Bandara di Tual Pengembangan Bandar Udara Amahai* Pembangunan Bandara Namniwel* Pembangunan Bandara Moa* Pengembangan Bandara Tepa (Kab. Maluku Barat Daya) untuk membuka keterisolasian Pembangunan Bandara Pitu Morotai Pengembangan Bandara Oesman Sadik Labuha Pengembangan Bandara Dobo (Kab. Kepulauan Aru) Pengembangan Bandara Namrole (Kab Buru) Perpanjangan Runway Bandara di Tual Pengembangan Bandar Udara Amahai* Pembangunan Bandara Namniwel*

Tercantum dalam Tidak Tercantum

Ket. Warna

RTRWN dan

Tidak Tercantum

Tulisan: dalam RTRWN RPJMN 2015-

dalam RPJMN

2015-2019 2019

Laut Internasional berdasarkan RTRWN dan RPJMN 2015-2019 (13/52)

Ket. Warna Tulisan:

Tercantum dalam RTRWN dan RPJMN 2015-

PULAU

RTRWN (PP

RPJMN (2015-2019)

Tidak Tercantum

Nusa Tenggara Tenau (Provinsi

Pembangunan

dalam RPJMN

Nusa Tenggara 2015-2019 Pelabuhan Tenau Timur)

Kupang*

Tidak Tercantum dalam RTRWN

PULAU

RPJMN (2015-2019) Nusa

RTRWN (PP 26/2008)

Pembangunan Dermaga pariwisata di Maumere Tenggara Tenggara Timur)

Maumere (Provinsi Nusa

Lembar (Provinsi Nusa

Pengembangan Pelabuhan Lembar

Tenggara Barat) Labuhan Lombok (Provinsi

Pengembangan Faspel Bima

Nusa Tenggara Barat) Bima (Provinsi Nusa Tenggara Pembangunan Faspel Laut Pelabuhan Lombok* Barat) Waingapu (Provinsi Nusa

Pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Kayangan

Tenggara Timur)

Pengembangan Pelabuhan Badas Pengembangan Pelabuhan Benete

Pembangunan Dermaga kapal pesiar di Labuan Bajo Pengembangan Dermaga Wisata di Rinca Pengembangan Dermaga pariwisata di Ende Pengembangan Faspel Laut Marapokot Penanganan Fasilitas Pelabuhan Laut Pulau Komodo untuk mendukung Pariwisata Pengembangan Pelabuhan Maritaing Pengembangan Pelabuhan Baing

PULAU

RPJMN (2015-2019) Nusa

RTRWN (PP 26/2008)

Pengembangan Pelabuhan P.Salura

Tenggara

Pengembangan Pelabuhan Kendidi/Reo Pengembangan Pelabuhan Pota Pengembangan Pelabuhan Maurole Pengembangan Pelabuhan Atapupu Pengembangan Pelabuhan Batutua Pengembangan Pelabuhan Larantuka Pengembangan Pelabuhan Terong Pengembangan Pelabuhan Wulandoni Pengembangan Pelabuhan Bari Pengembangan Pelabuhan Ippi

BANDAR UDARA SEKUNDER PULAU

RPJMN (2015-2019) Nusa

RTRWN (PP 26/2008)

Rehabilitasi Bandara El Tari Tenggara

Eltari (Provinsi Nusa Tenggara Timur)

Selaparang/Praya (Provinsi Nusa

Kupang

Tenggara Barat)

BANDAR UDARA TERSIER PULAU

RPJMN (2015-2019) Nusa

RTRWN (PP 26/2008)

Muhammad Salahuddin (Provinsi Nusa

Tenggara

Tenggara Barat) Wai Oti (Provinsi Nusa Tenggara Timur) ) Hasan Aroeboesman (Provinsi Nusa Tenggara Timur) Mau Hau (Provinsi Nusa Tenggara Timur) Haliwen (Provinsi Nusa Tenggara Timur)

PULAU

RTRWN (PP 26/2008)

RPJMN (2015-2019)

Nusa Pengembangan Bandara Internasional Lombok* Tenggara

Pengembangan Bandara Komodo

Ket. Warna

Tercantum dalam

Tidak Tercantum

Tulisan:

RTRWN dan

Tidak Tercantum

dalam RPJMN

RPJMN 2015-

dalam RTRWN

2015-2019 2019

Laut Internasional berdasarkan RTRWN dan RPJMN 2015-2019 (18/52)

Ket. Warna Tulisan:

Tercantum dalam PULAU

RTRWN (PP 26/2008)

RPJMN (2015-2019)

RTRWN dan Sulawesi Bitung (Provinsi Sulawesi

Pengembangan Pelabuhan

RPJMN 2015- Utara)

Bitung (Pelabuhan hub

Internasional Bitung)*

Tidak Tercantum Pantoloan (Provinsi Sulawesi Pengembangan Pelabuhan

dalam RPJMN Tengah)

2015-2019 Makassar (Provinsi Sulawesi Perluasan Pelabuhan Makassar

Pantoloan

Selatan)

(Makassar New Port)*

Tidak Tercantum dalam RTRWN

PULAU

RPJMN (2015-2019) Sulawesi

RTRWN (PP 26/2008)

Gorontalo (Provinsi Gorontalo)

Pengembangan Pelabuhan Gorontalo

Toli-toli (Provinsi Sulawesi Tengah)

Pengembangan Pelabuhan Toli - Toli Parepare (Provinsi Sulawesi Selatan) Pembangunan Pelabuhan Pare-pare Belang-Belang (Provinsi Sulawesi Pengembangan Fasilitas pelabuhan laut

Barat)

Belang-belang, Sulawesi Barat Donggala (Provinsi Sulawesi Tengah) Pengembangan Pelabuhan Lawele

Pengembangan Fasilitas pelabuhan laut Bungkutoko Pengembangan Pelabuhan Bau - Bau Pengembangan Pelabuhan Raha Pengembangan Pelabuhan Kendari Pengembangan Pelabuhan Kolaka Pengembangan Pelabuhan Watunohu Pengembangan Pelabuhan Wanci Pengembangan Pelabuhan Banabungi Pengembangan Pelabuhan Ereke

PULAU

RPJMN (2015-2019) Sulawesi

RTRWN (PP 26/2008)

Pengembangan Pelabuhan Pomalaa Pengembangan Pelabuhan Rante

Pengembangan Pelabuhan Olo-oloho Pengembangan Pelabuhan Lapuko

Pengembangan Pelabuhan Kaledupa Pengembangan Faspel Bungkutoko Pengembangan Pelabuhan Malingano Pengembangan Pelabuhan Banabungi-Pasar Wajo Pengembangan Pelabuhan Dawi-Dawi Pengembangan Pelabuhan Molawe Pengembangan Pelabuhan Langara Pengembangan Pelabuhan Boepinang Pengembangan Pelabuhan Garongkong Pengembangan Pelabuhan Munte

PULAU

RPJMN (2015-2019) Sulawesi

RTRWN (PP 26/2008)

Pengembangan Pelabuhan Jeneponto Pengembangan Pelabuhan Sabutung Pengembangan Pelabuhan Sapuka Pengembangan Pelabuhan Sailus Pengembangan Pelabuhan Kalukalukuang Pengembangan Pelabuhan Benteng Pengembangan Pelabuhan Bajoe Pengembangan Pelabuhan Pattirobajo Pengembangan Pelabuhan Sinjai Pengembangan Pelabuhan Paotere Pembangunan kampus Politeknik Ilmu Pelayaran di Makassar Pengembangan Pelabuhan Poso Pengembangan Pelabuhan Moutong Parigi Pengembangan Pelabuhan Kolonadale

PULAU

RPJMN (2015-2019) Sulawesi

RTRWN (PP 26/2008)

Pengembangan Pelabuhan Teluk Malala Pengembangan Pelabuhan Ogoamas Pengembangan Pelabuhan Leok Pengembangan Pelabuhan Matagisi

Pengembangan Fasilitas pelabuhan laut Tanjung Silopo Kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat Pengembangan Pelabuhan Majene Pengembangan Pelabuhan Poopongan Pengembangan Pelabuhan Ambo Pengembangan Pelabuhan Tutu Kembong Pengembangan Pelabuhan (UPP) Tahuna Pengembangan Pelabuhan Lirung Pembangunan infrastruktur penunjang eksport hasil perikanan Bitung Pengembangan Pelabuhan Manado Pengembangan Pelabuhan Multipurpose Tahuna

PULAU

RPJMN (2015-2019) Sulawesi

RTRWN (PP 26/2008)

Pengembangan Pelabuhan Petta Pengembangan Pelabuhan Multipurpose Melangoane Pengembangan Pelabuhan Miangas Pengembangan Pelabuhan Buhias Pengembangan Pelabuhan Pehe Pengembangan Pelabuhan Ruang Pengembangan Pelabuhan Amurang Pengembangan Pelabuhan Bangka Pengembangan Pelabuhan Montehage Pengembangan Pelabuhan Gangga Pengembangan Pelabuhan Multipurpose Labuan Uki Pengembangan Pelabuhan Kawio Pengembangan Pelabuhan Marore Pengembangan Pelabuhan Matutuang

PULAU

RPJMN (2015-2019) Sulawesi

RTRWN (PP 26/2008)

Pengembangan Pelabuhan Kawaluso Pengembangan Pelabuhan Tamako Pengembangan Pelabuhan Lipang Pengembangan Pelabuhan Bukide Pengembangan Pelabuhan Kahakitang Pengembangan Pelabuhan Kalama Pengembangan Pelabuhan Ngalipaeng Pengembangan Pelabuhan Mangarang Pengembangan Pelabuhan Karatung Pengembangan Pelabuhan Anggrek Pengembangan Pelabuhan Kwandang Pengembangan Pelabuhan Tilamuta Pengembangan Pelabuhan Bumbulan

Ket. Warna

Tercantum dalam

Tidak Tercantum

Tidak Tercantum Tulisan:

RTRWN dan

dalam RPJMN

RPJMN 2015-

dalam RTRWN

2015-2019 2019

BANDAR UDARA PRIMER PULAU

RPJMN (2015-2019) Sulawesi

RTRWN (PP 26/2008)

Hasanuddin (Provinsi Sulawesi Selatan)

Pengembangan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin-Pembangunan Terminal II di Kawasan Bandara Lama Sultan Hasanuddin Makassar*

Sam Ratulangi (Provinsi Sulawesi Utara) Pengembangan Bandara Samratulangi BANDAR UDARA SEKUNDER

PULAU

RPJMN (2015-2019) Sulawesi Djalaludin (Provinsi Gorontalo)

RTRWN (PP 26/2008)

Pengembangan Bandara Jalaludin

Mutiara (Provinsi Sulawesi Tengah)

Pengembangan Bandara Mutiara Sis

Wolter Monginsidi (Provinsi Sulawesi

Aljufri Palu

Tenggara)

BANDAR UDARA TERSIER PULAU

RPJMN (2015-2019) Sulawesi Tampa Padang (Provinsi Sulawesi Barat)

RTRWN (PP 26/2008)

Pengembangan Bandara Tampa Padang

Melonguane (Provinsi Sulawesi Utara)

Pengembangan Bandar Udara Bubung (Provinsi Sulawesi Tengah) Melonguane

PULAU

RTRWN (PP

RPJMN (2015-2019)

Sulawesi

Pembangunan Bandara Sitaro Pembangunan Bandara Miangas*

Pengembangan Bandar Udara Naha Tahuna Pembangunan Bandara Pohuwato* Pengembangan Bandara Sumarorong Pengembangan Bandara Ampana di Kabupaten Tojo Una- una*

Pengembangan Bandar Udara Syukuran Aminudin Amir- Luwuk Pembangunan Bandara Morowali*

Pembangunan kampus Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) di Makassar

Ket. Warna

Tercantum dalam Bandara Buntu Kunik (Pindahan dari SULBAR)

Tidak Tercantum Tulisan:

Tidak Tercantum

RTRWN dan

Pengembangan Bandara Matahora dalam RPJMN

RPJMN 2015-

dalam RTRWN

Pengembangan Bandara Haluoleo 2019 2015-2019 Pengembangan Bandara Sangia Nibandera

PULAU

RPJMN (2015-2019) Sulawesi

RTRWN (PP 26/2008)

ANTAR KOTA

Pembangunan Jalan Tol Manado –

Manado – Bitung

Bitung

Menado-Tomohon Maros-Mandai-Makassar Makassar-Sungguminasa Sungguminasa-Takalar Limboto-Gorontalo Tomohon – Amurang Pangkajene – Maros Makassar – Mandai Isimu – Gorontalo

Pantoloan – Palu Amurang – Kaiya

Ket. Warna Atingola Tercantum dalam – Isimu Tidak Tercantum

Tidak Tercantum Tulisan:

Isimu – Marisa

RTRWN dan

dalam RPJMN

Marisa RPJMN 2015-

– Molosipat dalam RTRWN

2015-2019

Molosipat – Kasimbar Kasimbar – Tobali

PULAU

RPJMN (2015-2019) Sulawesi

RTRWN (PP 26/2008)

Poso – Tindantana Tindantana – Palopo Palopo – Pare Pare Pare Pare – Pangkajene Kairagi – Mapanget Tobali – Pantoloan Maros – Watampone

DALAM KOTA

Ujung Pandang I Makasar Seksi IV

Ket. Warna

Tercantum dalam

Tidak Tercantum

Tulisan:

RTRWN dan

Tidak Tercantum

dalam RPJMN

RPJMN 2015-

dalam RTRWN

2015-2019 2019

Laut Internasional berdasarkan RTRWN dan RPJMN 2015-2019 (29/52)

PULAU

RTRWN (PP 26/2008)

RPJMN (2015-2019)

Ket. Warna

Kalimantan Pontianak (Provinsi

Pengembangan Pelabuhan

Tulisan:

Kalimantan Barat)

Pontianak,Pantai Kijing*

Banjarmasin (Provinsi

Pengembangan Pelabuhan

Tercantum dalam

Kalimantan Selatan)

Trisakti Banjarmasin*

RTRWN dan

Balikpapan (Provinsi

Pengembangan Pelabuhan

RPJMN 2015-

Kalimantan Timur)

Internasional Balikpapan

(Terminal Peti Kemas

Tidak Tercantum

Kariangau)

dalam RPJMN 2015-2019

Tarakan (Provinsi

Pengembangan Pelabuhan

Kalimantan Timur)

Tarakan

Tidak Tercantum

Kumai (Provinsi

Pengembangan Pelabuhan

dalam RTRWN

Kalimantan Tengah)

Laut Batanjung, Teluk Segintung dan Pelabuhan Kumai

Batulicin (Provinsi

Pengembangan Pelabuhan

Kalimantan Selatan)

Laut Batulicin

Nunukan (Provinsi

Pengembangan Pelabuhan

PULAU

RPJMN (2015-2019) Kalimantan Pasir/Tanah Grogot (Provinsi Kalimantan Pengembangan Pelabuhan Tanah Grogot

RTRWN (PP 26/2008)

Timur)

Tanjung Selor (Provinsi Kalimantan

Pembangunan Pelabuhan Bongkar Muat

Timur)

Barang di Pesawan Tg. Selor

Tanjung Santan (Provinsi Kalimantan

Pengembangan Pelabuhan Teluk Melano

Timur)

(Teluk Batang)

Ketapang (Provinsi Kalimantan Barat)

Pengembangan Pelabuhan Padang Tikar

Pontianak (Provinsi Kalimantan Barat)

Pengembangan Pangkalan Bun

Tanjung Sangata (Provinsi Kalimantan

Pengembangan Pelabuhan Tongkang

Timur)

Bangkuang

Tanjung Redep (Provinsi Kalimantan

Pengembangan Pelabuhan Bagendang*

Timur)

Ket. Warna

Tercantum dalam

PULAU

RTRWN (PP

RPJMN (2015-2019)

Kalimantan Pembangunan Pelabuhan Tanjung Perawan di Kab.Pulang Pisau Pembangunan Pelabuhan Pulau Damar di Kabupaten Katingan Relokasi Pelabuhan Pangkalan Bun ke Sebuai di Kabupaten Kotawaringin Barat Pembangunan Pelabuhan Seibuku (sebuku) Pengembangan Pelabuhan Pelaihari/Swarangan Pengembangan Pelabuhan Marabatuan Pengembangan Pelabuhan Padang Tikar Pengembangan Pelabuhan Malundung Pengembangan Pelabuhan Sebatik Pengembangan Terminal Peti Kemas Palaran Pembangunan Pelabuhan Bebatu (Kabupaten Tanah Tidung) Pelabuhan Kuala Samboja Pembangunan infrastruktur pelabuhan sebagai pendukung Integrated Mining Development MEC Coal Project Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Penajam Paser

BANDAR UDARA PRIMER PULAU

RPJMN (2015-2019) Kalimantan Sepinggan (Provinsi Kalimantan

RTRWN (PP 26/2008)

Timur)

BANDAR UDARA SEKUNDER PULAU

RPJMN (2015-2019) Kalimantan Supadio (Provinsi Kalimantan Barat)

RTRWN (PP 26/2008)

Supadio (Provinsi Kalimantan Barat) Syamsuddin Noor (Provinsi Kalimantan Syamsuddin Noor (Provinsi Kalimantan Selatan)

Selatan)

BANDAR UDARA TERSIER PULAU

RTRWN (PP 26/2008)

RPJMN (2015-2019)

Kalimantan Cilik Riwut (Provinsi Kalimantan Tengah) Pengembangan Bandara Tjilik Riwut

Juwata (Provinsi Kalimantan Timur)

Pengembangan Bandara Juwata-Tarakan Bontang (Provinsi Kalimantan Timur) Pengembangan Bandara Bontang Rahadi Usman (Provinsi Kalimantan Barat) Paloh (Provinsi Kalimantan Barat)

BANDAR UDARA TERSIER PULAU

RPJMN (2015-2019) Kalimantan Iskandar (Provinsi Kalimantan Tengah)

RTRWN (PP 26/2008)

Stagen (Provinsi Kalimantan Selatan) Pangsuma (Provinsi Kalimantan Barat) Kalimarau-Berau (Provinsi Kalimantan Timur) Nunukan (Provinsi Kalimantan Timur) Susilo (Provinsi Kalimantan Barat)

Tercantum dalam

Ket. Warna

Tidak Tercantum Tulisan: dalam RPJMN

Tidak Tercantum

RTRWN dan

RPJMN 2015-

dalam RTRWN

2015-2019 2019

PULAU

RTRWN (PP

RPJMN (2015-2019)

Kalimantan

Pembangunan Bandara Singkawang Pengembangan Bandara Perintis di Provinsi Kalbar (Sintang)

Pembangunan Bandara Muara Teweh Pengembangan Bandara Gusti Syamsir Alam Pembangunan Bandara Tana Paser Pengembangan Bandara Datah Dawai Pembangunan Bandara Perintis Long Apari Pengembangan Bandara Tanjung Harapan, Bulungan

Pembangunan Bandara Maratua Peningkatan Bandara Perintis Binuang Kec. Krayan Selatan Pembangunan Bandar Udara Sebatik

Ket. Warna

Tercantum dalam

Tidak Tercantum Tulisan:

Tidak Tercantum

RTRWN dan

dalam RPJMN

RPJMN 2015-

dalam RTRWN

2015-2019 2019

Pulau

RPJMN (2015-2019) Kalimantan ANTAR KOTA

RTRWN (PP 26/2008)

Pembangunan Jalan Tol Samarinda –

Balikpapan-Samarinda

Balikpapan

Banjarmasin-Liang Anggang

Simpang Penajam-Balikpapan Samarinda-Tenggarong Sei Puyuh – Pontianak Pontianak – Tayan Liang Anggang –Pelaihari Singkawang – Mempawah Mempawah – Sei Puyuh Kuala Kapuas –Banjarmasin

Marabahan – Banjarmasin Liang Anggang – Martapura Pelaihari – Pagatan Pagatan – Batulicin Batulicin – Tanah Grogot (Kuaro) Tanah Grogot – Penajam Samarinda – Bontang Bontang - Sangata

Laut Internasional berdasarkan RTRWN dan RPJMN 2015-2019 (36/52)

Ket. Warna Tulisan:

PULAU

RTRWN (PP 26/2008)

RPJMN (2015-2019)

Tercantum dalam RTRWN dan

JAWA DAN BALI Tanjungpriok (Provinsi DKI

Pembangunan

RPJMN 2015-

Jakarta) dalam satu sistem dermaga Kali Baru 2019

dengan Bojonegara (Provinsi Utara (Tahap 1) - New

Tidak Tercantum

Banten)

Priok*

dalam RPJMN

Tanjung Emas (Provinsi

Pengembangan

2015-2019

Jawa Tengah)

Pelabuhan Tanjung Emas

Tidak Tercantum

Tanjung Perak dalam satu

Pengembangan

dalam RTRWN

sistem dengan Tanjung Bumi Pelabuhan Tanjung (Provinsi Jawa Timur)

Perak*

Benoa (Provinsi Bali)

Pengerukan alur di Pelabuhan Benoa

Arjuna (Provinsi Jawa Barat) Pembangunan Pelabuhan Petikemas

PULAU

RTRWN (PP

RPJMN (2015-2019)

JAWA

Merak (Provinsi Pengembangan Terminal Multipurpose di area Reklamasi Ancol Timur

Gresik (Provinsi

Pengembangan Pelabuhan Pemanukan

Jawa Timur) Pembangunan Pelabuhan Laut Regional di Jawa Barat Selatan 3 Pengembangan Pelabuhan Laut Cirebon di Kota Cirebon Pembangunan Pelabuhan Laut di Indramayu untuk mendukung pariwisata ke Pulau Biawak Pembangunan Pelabuhan Muara Gembong dan Tarumajaya di Kab. Bekasi Pengembangan Pelabuhan Pangandaran Pembangunan Pelabuhan Wonogiri di Kecamatan Paranggupito Pengembangan Pelabuhan Kendal Pembangunan Pelabuhan Cilacap* Pengembangan Pelabuhan Batang Pengembangan Pelabuhan Jepara Pengembangan Pelabuhan Probolinggo Pengembangan Pelabuhan Branta Pengembangan Pelabuhan Lamongan Pembangunan Terminal Multi Purpose Teluk Lamong Tahap I Pengembangan Pelabuhan Keramaian

PULAU

RTRWN (PP 26/2008)

RPJMN (2015-2019)

JAWA DAN Soekarno-Hatta (Provinsi Banten) Pembangunan Terminal 3 dan

BALI

Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta

Juanda (Provinsi Jawa Timur)

Pengembangan terminal penumpang Bandara

Ngurah Rai (Provinsi Bali)

Djuanda

PULAU

RTRWN (PP 26/2008)

RPJMN (2015-2019)

JAWA DAN Majalengka (Provinsi Jawa Barat) Pembangunan Bandara Kertajati*

BALI

Ahmad Yani (Provinsi Jawa

Pengembangan Bandara Ahmad Yani

Tengah)

Semarang

Adisutjipto (Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta) dalam satu sistem dengan Adi Sumarno (Jawa Tengah)

PULAU

RTRWN (PP 26/2008)

RPJMN (2015-2019)

JAWA DAN Cakrabhuwana (Provinsi Jawa Pengembangan Bandar Udara Cakrabhuwana

BALI

Barat)

Kab. Cirebon

Husein Sastra Negara (Provinsi

Jawa Barat) Abdulrachman Saleh (Provinsi Jawa Timur)

PULAU

RPJMN (2015-2019)

JAWA

Pengembangan Bandar Udara Nusawiru di Kab. Pangandaran DAN BALI Pembangunan Airstrip Pangandaran

Pembangunan Bandara International Kulon Progo Pengembangan Bandara Sumenep Pengembangan Bandara Blimbingsari Bannyuwangi Pengembangan Bandara Noto Hadinegoro Jember Pembangunan Bandara P. Bawean Gresik Pembangunan Bandara Banten Selatan Pembangunan Bandara Bali Utara

Ket. Warna

Tercantum dalam

Tidak Tercantum Tulisan:

Tidak Tercantum

RTRWN dan

dalam RPJMN

RPJMN 2015-

dalam RTRWN

2015-2019 2019

Pulau

RPJMN (2015-2019) Jawa-Bali ANTAR KOTA

RTRWN (PP 26/2008)

Ciawi - Sukabumi Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi Cikampek – Padalarang

Pembangunan Jalan Tol Cikampek-Palimanan Cikopo – Palimanan Cileunyi – Sumedang – Dawuan

Pembangunan Jalan Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan

Semarang – Batang Pembangunan Jalan Tol Batang – Semarang Pejagan – Pemalang

Pembangunan Jalan Tol Pejagan –Pemalang Pemalang – Batang

Pembangunan Jalan Tol Pemalang – Batang Semarang – Solo

Pembangunan Jalan Tol Semarang - Solo Kertosono – Mojokerto

Pembangunan Jalan Tol Kertosono – Mojokerto

Pandaan – Malang Pembangunan Jalan Tol Pandaan – Malang Solo – Mantingan

Pembangunan Jalan Tol Solo – Kertosono Mantingan – Ngawi Ngawi – Kertosono Mojokerto – Surabaya

Pembangunan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Terusan Pasteur – Ujung Berung – Cileunyi

Pembangunan Jalan Tol Kota Bandung (BIUTR) Ujung Berung – Gedebage – Majalaya

Soreang – Pasir Koja Pembangunan Jalan tol Pasir Koja- Soreang

Pulau

RPJMN (2015-2019) Jawa-Bali ANTAR KOTA

RTRWN (PP 26/2008)

Yogyakarta – Bawen Pembangunan Jalan Tol Serpong-

Tangerang – Merak

Balaraja

Kanci – Pejagan Semarang – Demak Yogyakarta – Solo Jakarta – Bogor – Ciawi (Jagorawi)

Padalarang – Cileunyi Cilegon – Bojonegara

Jakarta – Cikampek Sukabumi – Ciranjang Surabaya – Madura Gempol – Pandaan Ciranjang – Padalarang Gempol – Pasuruan Pasuruan – Probolinggo Probolinggo – Banyuwangi Gresik-Tuban

Pulau

RPJMN (2015-2019) Jawa-Bali

RTRWN (PP 26/2008)

Cilacap – Yogyakarta Demak – Tuban Ciamis – Cilacap Jatiasih – Cikarang - Kerawang DALAM KOTA Tomang – Grogol – Pluit Jakarta – Tangerang Pondok Aren – Ulujami Tomang – Cawang Cawang – Tanjung Priok (Ir.Wiyoto Wiyono, M.Sc) Tanjung Priok – Pluit (Harbour Road) Prof. Dr. Sedyatmo Pondok Aren – Serpong Akses Tanjung Priok Jakarta Outer Ring Road I : (Pondok Pinang – Taman Mini, Taman Mini IC – Hankam Raya, Cikunir – Cakung, Pondok Pinang - Ulujami) Jakarta Outer Ring Road I: (Ulujami - Kebon Jeruk, Cakung –

Pulau

RPJMN (2015-2019) Jawa-Bali

RTRWN (PP 26/2008)

Depok – Antasari Bogor Ring Road Waru (Aloha) – Wonokromo – Tanjung Perak SS Waru – Bandara Juanda Bandara Juanda – Tanjung Perak Surabaya – Gempol Surabaya – Gresik Bekasi – Cawang – Kampung Melayu Semarang Seksi A, B, dan C

Ket. Warna

Tercantum dalam

Tidak Tercantum Tulisan:

Tidak Tercantum

RTRWN dan

dalam RPJMN

RPJMN 2015-

dalam RTRWN

2015-2019 2019

Laut Internasional berdasarkan RTRWN dan RPJMN 2015-2019 (44/52)

PULAU

RTRWN (PP 26/2008)

RPJMN (2015-2019)

Ket. Warna

Sumatera Sabang (Provinsi Nanggroe Pengembangan Pelabuhan Sabang

Tulisan:

Aceh Darussalam) Belawan (Provinsi

Pengembangan Terminal Peti

Tercantum dalam

Sumatera Utara)

Kemas Belawan Paket I dan Paket

RTRWN dan

II (700 m)

RPJMN 2015-

Sibolga (Provinsi Sumatera Pembangunan Pelabuhan

Utara)

Penumpang /kargo terminal kargo

Tidak Tercantum

Sibolga

dalam RPJMN 2015-2019

Teluk Bayur (Provinsi

Pengembangan Pelabuhan Teluk

Sumatera Barat)

Bayur, Padang*

Tidak Tercantum

Dumai (Provinsi Riau)

Pengembangan Pelabuhan Dumai*

dalam RTRWN

Batam (Provinsi Kepulauan Pengembangan Pelabuhan Riau)

kontainer Batu Ampar Batam

Tanjung Api-Api dalam

Pembangunan Pelabuhan Tanjung

satu sistem dengan

Api-api

Palembang (Sumatera Selatan)

PULAU

RTRWN (PP 26/2008)

RPJMN (2015-2019)

Sumater Kuala Enok (Provinsi Riau)

Pembangunan Pelabuhan Kuala Enok

a Dabo – Singkep (Provinsi Kepulauan Riau)

Pengembangan Pelabuhan Dabo Singkep Kuala Tungkal (Provinsi Jambi) Pengembangan Pelabuhan Kuala Tungkal

Tanjung Pandan (Provinsi Bangka Belitung) Pengembangan Pelabuhan Tanjung Pandan* (menjadi entry point masuknya yacht)

Pulau Baai (Provinsi Bengkulu) Pengembangan Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu Lhokseumawe (Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam) Pembangunan dan Perluasan Pelabuhan Krueng Geukuh Tanjung Kedabu (Provinsi Riau) Pembangunan Pelabuhan Malahayati Banda Aceh*

Buatan (Provinsi Riau) Pembangunan Pelabuhan Susuh di Teluk Surin Aceh Barat Daya Pulau Kijang (Provinsi Riau) Pengembangan Pelabuhan Kuala Langsa Tembilahan (Provinsi Riau) Pengembangan Pelabuhan Singkil

Tanjung Balai Karimun (Provinsi Kepulauan Riau) Pengembangan Pelabuhan Hub International Kuala Tanjung (terminal curah cair, terminal peti kemas) Tanjung Pinang (Provinsi Kepulauan Riau) Pengembangan Pelabuhan Pulau Tello

Pulau Sambu (Provinsi Kepulauan Riau) Pengembangan Pelabuhan Parlimbungan Ketek Meulaboh (Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam)

Pengembangan Pelabuhan Sirombu Ranai (Provinsi Kepulauan Riau) Pembangunan/pengembangan pelabuhan penumpang/kargo terminal Labuhan Angin Moro Sulit (Provinsi Kepulauan Riau) Pembangunan/Pengembangan pelabuhan penumpang/kargo terminal Teluk Nibung Tanjung Balai Asahan (Provinsi Sumatera Utara) Pembangunan/Pengembangan pelabuhan penumpang/kargo terminal Bagan Asahan

Perawang (Provinsi Riau) Pembangunan/Pengembangan pelabuhan penumpang/kargo

PULAU

RTRWN (PP 26/2008)

RPJMN (2015-2019)

Sumatera

Pengembangan Pelabuhan Cerocok Painan Pengembangan Pelabuhan Tiram Pengembangan Pelabuhan Pasapuat Pengembangan Pelabuhan Dompak Pengembangan Pelabuhan Pulau Laut Pengembangan Pelabuhan Pulau Subi Pengembangan Pelabuhan Letung

Pengembangan Pelabuhan Kabil ( Tanjung Sauh)* Pengembangan Pelabuhan Malarko Pembangunan Pelabuhan Subang Mas

Pengembangan Pelabuhan Tanjung Mocoh Pembangunan Pelabuhan Punggur Kabil

Pembangunan Pelabuhan Belakang Padang Pengembangan Pelabuhan Midai

Pengembangan Pelabuhan Pulau Laut Pengembangan Pelabuhan Serasan

Pembangunan dan Peningkatan Pelabuhan Sekupang Pengembangan dan pembangunan Balai Diklat Perhubungan Di Jalur

Trans Barelang Pengembangan Pelabuhan Pekanbaru

Ket. Warna

Tercantum dalam

PULAU

RTRWN (PP

RPJMN (2015-2019)

Sumatera

Pembangunan Pelabuhan Tanjung Buton Pembangunan Pelabuhan Batu Panjang Pembangunan Pelabuhan Meranti Pengembangan Pelabuhan di Palembang (South Sumatra Coal Terminal) Pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat