KRIYA DESAIN DAN INDUSTRI KECIL MENENGAH

Kriya, Desain dan Industri Kecil/ Menengah 2002

KRIYA,DESAIN
DAN INDUSTRI KECIL/MENENGAH
(Kasus Undang-Undang Perindustrian dan Hak Cipta)

Nanang Rizali
dipublikasikan pada Jurnal Seni Rupa dan Desain Vol.2 No.5 September 2002

Abstrak

Salah sate karya seni kerajinan Nusantara yang mampu bertahan hingga saat ini
adalah tekstil tradisional. Untuk menghindari kerancuan dalam pengertiannya,
istilah seni kerajinan (craft) diidentikan dengan kriya. Dalam prosesnya beragam
jenis kriya merupakan kegiatan Vesain' tradisional yang potensial untuk
dikembangkan. Desain, selain berarti rancangan juga merupakan proses kreatif
yang mempertimbangkan berbagai aspek seperti estetik, bahan, teknik dan
fungsi, sehingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Untuk
memenuhi persaingan pasar dan globalisasi, produk kriya dapat dikembangkan
melalui sektor industri kecil/ menengah. Oleh karena itu perlu diperhatikan
perlindungan hukum terhadap kriya dan desain produk melalui Undang-undang

Hak Cipta.
Kata Kunci: kriya, desain produk, industri kecil/ menengah, Undang-undang

Hak Cipta

I. Pendahuluan

selama periode ini bangsa Indonesia
dikenalkan kepada kebudayaan barat.

Sejak

dahulu

wilayah

Nusantara

dikenal sebagai daerah yang strategis
dalam

negara,

jalur

perdagangan

dengan

kekayaan

manca
hasil

buminya seperti rempah-rempah telah
mengundang minat bangsa lain. Pada
mulanya bangsa-bangsa Eropa seperti
Portugis dan Belanda datang untuk
berdagang,

tetapi


lama

kelamaan

mereka menjadi penjajah. S6telah itu

Hal

ini

terbukti

dengan

adanya

arsitektur gaya Art Deco di Bandung,
Yogyakarta
nostalgia


dan

Surakarta

orang-orang

sebagai

barat.

Pada

waktu itu Belanda telah mencoba
menciptakan Alat Tenun Bukan Mesin
(ATBM) 1926 dan mencoba kerajinan
rotan (1935) untuk mengembangkan
kerajinan rakyat yang sudah ada.
Sebenarnya masa penjajahan, bangsa


merupakan masa penjajahan Belanda,

1 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.5 September 2002

Kriya, Desain dan Industri Kecil/ Menengah 2002
kita telah memiliki kepandaian dalam

sebelumnya telah dirintis pabrik baja di

hal kerajinan seperti tenunan, batik,

Cilegon sebagai tahap awal industriali-

keris dan lain sebagainya. Karakteristik

sasi di Indonesia. Bersamaan dengan

wilayah

menjadikan


itu dimulainya pelaksanaan Repelita I,

kerajinan rakyat bersifat kolektif yang

pada, masa ini dianggap sebagai masa

dimiliki

awal

yang

oleh

agraris

kelompok

suku-suku.


pembangunan

Kerajinan masyarakat pada waktu itu

Pembangunan

merupakaan

`desain'

ditekankan pada pembangunan sektor

tradisional yang hidup dalam kurun

pertanian dan pengembangan industri

waktu yang lama hingga sekarang.

terbatas


Selah satu bentuk kerajinan Indonesia

pertanian

yang mampu bertahan sampai saat ini

pengertian teknologi dalam masyarakat.

adalah

Di antaranya sistem pola tanam kepada

kegiatan

kerajinan

tenun

tradisional


pada

Indonesia.

pada

Pelita

7sektor

sebagai

lebih

pendukung

penyebar

teknologi


songket, batik, dan lain sebagainya.

Indonesia

Kerajinan

pangan. Selian mulai berkembangnya

ini

merupakan

sehingga

luasan

seperti ikat, selendang, stagen, lurik,

rakyat


irigasi,

I

berhasil

berswasembada

pekerjaan sampingan dan pada bertani

industri

sebagai kegiatan `industri' tradisional

penunjang dan teknologinya, maka

(kriya).

sektor industri non pertanian mulai

Karena

penghasilan

pada

untuk

waktu

itu

penghidupan

sebagaian besar masyarakat adalah
dari sektor pertanian.
Setelah

zaman

pertanian

akhirnya

tumbuh,

dengan

misalnya

berbagai

industri

tekstil

(1967).
Pada Pelita II ditingkatkan pada usaha

penjajahan,

yaitu

untuk penanaman modal asing sebagai

periode kemerdekaan tahun 1950/1960

penunjang

bangsa Indonesia mulai mencari pola

pembangunan industri. Akibat dan itu

ekonomi yang sesuai, sehingga mulai

munculnya alih teknologi sebagai usaha

digalakkan koperasi. Pada masa ini

transformasi

dimanfaatkan untuk membangun sara

memajukan industri. Tetapi dampaknya

fisik

adalah adanya industri lisensi yang

seperti

gedung

atau

planologi

dan

prasarana

teknologi

untuk

kota, sehingga mulai saat itu bangsa

didasarkan

kita dikenalkan pada teknologi melalui

sehingga meningkatkan konsumerisme.

konstruksi bangunan. Hal ini berlanjut

Sejalan dengan perkembangan tersebut

sampai

sekitar tahun 1970 masuknya modal

masa

orde

baru

(1965),

pada pola perdagangan,

2 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.5 September 2002

Kriya, Desain dan Industri Kecil/ Menengah 2002
asing

juga

Sebenarnya

dengan

tenaga

pemerintah

ahlinya.

bermaksud

menumbuhkan sektor industri dengan
penanaman modal asing, tetapi karena
negara penanam sedemikian majunya,
maka

perekonomian

yang

tumbuh

bergantung pada teknologi yang tinggi.
Apabila diperhatikan dan sejarahnya,
maka

Indonesia

kemampuan

memiliki

yang

beberapa

potensial

untuk

dikembangkan, yaitu `tradisi industri'
(kriya) dengan berbagai penyesuaian
untuk

pengembangan

teknologinya
kepada

dengan

pemakai

dan

diri

seperti

berorientasi
pasar

serta

Sepeti kenyataannya banyak negara
maju yang mengimpor barang-barang
hasil industri menengah yang padat
karya. Produk tersebut mempunyai
daya saing yang kuat misalnya sepatu,
perhiasan, tekstil (busana), mainan
anak-anak dan lain sebagainya. Oleh
karena itu salah satu upaya yang
penting dalam pengembangan sektor
industri ini selain penguasaan teknologi
kreatifitas

dalam

Dengan semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan, teknologi, komunikasi,
transportasi dan persaingan produk.
Oleh

karena

itu

kreatifitas

dalam

penciptaan desain untuk menghasilkan
produk baru semakin meningkat pula,
sehingga mempunyai dampak meningkatkan produktivitas dan nilai tambah
yang diperoleh dan kegiatan industri.
Dalam menghadapi persaingan pasar,
terjadi pula cara-cara yang tidak sehat
dan tidak wajar melalui pembajakan
atau peniruan desain. Hal ini terutama
dialami oleh sektor industri kecil/

lerobosan desain' dan inovatif.

adalah

baik dalam maupun luar negeri.

hal

.

menciptakan sesuatu yang baru. Dalam
keadaan seperti ini, peranan desain
dalam industri menjadi sangat penting.
Dengan demikian diharapkan produkproduknya dapat memenuhi tuntutan
pemakai (konsumen) dan pasarnya,

menengah dan kerajinan rakyat yang
sedang

berkembang

di

Indonesia.

Dalam keadaan seperti ini diperlukan
peranan

pemerintah

menentukan

dalam

hal

kebijaksanaannya,

terutama dalam perlindungan hukum
terhadap

desain

produk

industri.

Sehubungan dengan itu perlu kiranya
dikaji mengenai pelaksanaan peraturan
dan Undang-undang No. 14 Tahun
1997 tentang Perindustrian dan No. 12
tahun 1997 tentang Hak Cipta.
II. Peranan Desain dalam Industri

Dalam

sejarah

negara-negara

maju

terbukti bahwa perkembangan ekonomi
yang

berhasil

disebabkan

karena

mereka mengembangkan sektor per-

3 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.5 September 2002

Kriya, Desain dan Industri Kecil/ Menengah 2002
tanian dan indusrti. Perkembangan

bentuk

kedua sektor ini dimungkinkan berkat

(intelectual

memanfaatkan teknologi yang tepat dan

ciptaan tentan bentuk konfigurasi atau

sumber-sumber

dimiliki.

pola dua dimensi atau tiga dimensi, di

Keberhasilan disektor industri tidak

sertai atau tidak disertai oleh garis atau

hanya ditunjang oleh kedua faktor

warna

tersebut, tetapi perlu ada komponen

penampilan khusus pada suatu hasil/

lain

menghadapi

produk industri. Sebagai komoditi yang

persaingan pasar yang semakin ketat.

ditawarkan unsur pelayanan (produk

Dengan demikian produk industrinya

tersebut

harus memberikan nilai tambah yang

penting. Pelayanan tersebut meliputi

tinggi dan efesien. Seperti disebutkan

pelayanan fisis dan psikhis, bahwa

dalam

desain hams fungsional, aman dan

terutama

UU

alam

yang

didalam

No,

17/97

tentang

perindustrian, yaitu:

dari

hak

milik

property

yang

right)

dapat

kepada

intelektual
adalah

memberikan

pengguna)

sangat

nyaman bila dipakai, daya gunanya

"Industri adalah kegiatan ekonomi

dapat diandalkan (Buchori, 1989: 7).

yang mengolah bahan mentah, bahan
baku, barang setengah jadi, dan

Oleh karena itu desain mempunyai

barang jadi menjadi barang dengan

peranan yang penting dalam kehidupan

nilai

manusia,

yang

lebih

tinggi

untuk

sebab

akan

memberikan

penggunaannya, termasuk kegiatan

makna/arti

rancang bangun dan perekayasaan

Terutama dapat menambah pengalaman

industri.

estetis dan memberikan perasaan senang,

Berdasarkan pengertian industri, maka
komponen yang dapat meningkatkan
nilai tambah yang lebih tinggi sebenarnya adalah Vesaini. Karena melalui
suatu rancangan (desain) diharapkan
dapat mengembangkan produk dan
memberikan penampilan yang khusus,
sehingga produk tersebut dapat

bangga

dan

bagi

relatif

pemakai

tidak

produk.

cepat

bosan.

Dengan demikian pemakai akan merasa
puas apabila produk yang dipakainya

memenuhi nilai praktis, estetis dan
ekonomis.

Sedemikian

pentingnya

peranan desain dalam suatu proses
penciptaan
berkaitan

produk
dengan

akan

masalah

selalu
pemakai

(konsumen). Seperti yang disebutkan

Menurut T. Ariwibowo (1989), pengertin

oleh Colin Clipsin (1989) dalam artikel

desain produk industri desain produk

yang berjudul The Next Design Decades

industri, yaitu merupakan salah satu

sebagai berikut:

4 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.5 September 2002

Kriya, Desain dan Industri Kecil/ Menengah 2002
Merancang berarti menterjemahkan

komponrn dan inovasi teknologi dalam

kebutuhan-kebutuhan, tujuan dan

industri,

gagasan

melakukan perbaikan, penyempurnaan

pemakai,

sesuai

dengan

spesifikasi teknologi, ekonomi, sosial,
lingkungan, ergonomi dan gaya serta
mempertimbangkan kegunaan
produk,

pelayanan/jasa

atau

lingkungan yang mengacu pada pasar
dan pemakai tertentu. (Clipson, 1989:

atau

yaitu

pengembangan

kegiatan

merancang

mengembangkan

produk

dan

industri

terdapat beberapa faktor yang hams
dipenuhi. Faktor-faktor tersebut adalah
merupakan

masalah

yang

hams

dipecahkan dalam rangka pelaksanaan
proses desain produk industri. Di
antara faktor yang hams diperhatikan
dalam proses desain adalah sebagai
berikut:

produk

yang

tersebut akan saja lebih tinggi kualitasnya,

lebih

bagus

harganya

juga

beberapa
Dalam

untuk

sudah ada. Dengan demikian produk

masyarakat.

43)

kemampuan

desainnya
dapat

Dengan

dalam

terjangkau
terpenuhinya

persyaratan

diperhatikan

tetapi

yang

hares

proses

desain

produk industri, maka sekaligus akan
meningkatkan
terhadap

apresiasi

produk

masyarakat

tersebut.

Karena

masyarakat semakin selektif dalam
memilih
sesuai

produk
dengan

kebutuhan
seleranya.

yang

Dengan

demikian produk industri yang baik
(mengandung

nilai/

kaidah

pada

desainnya) akan membentuk perilaku



Usability (dapat dipakai/digunakan)

dan pola kehidupan masyarakat. Di



Producapability (dapat diproduksi)

antara peranan desian dalam produk



Marketability (dapat dipasarkan)

industri



Estetika (daya tank estetis)

kehidupan



Profitability

perancangan

(dapat

dilihat

seharihari
sepatu,

seperti

dalam
pada

tekstil/busana,

perhiasan dan lain-lain. Pendekatan

memberi keuntungan)


dapat

Dampak sosial/lingkungan

desainnya lebih menekankan kepada
segi visual (estetika) untuk mencapai

Dengan diperhatikannya faktor-faktor

totalitas bentuk yang sesuai dengan

yang dikemukakan di atas, maka

misi produk yang diinginkan atau

desain

memperbaiki

(menyempurnakan)

memecahkan masalah produk industri.

bentuk

yang

Oleh

zaman. Keberhasilan suatu produk

lebih

karena

berperan

itu

desain

dalam

berarti

produk

ketinggalan

5 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.5 September 2002

Kriya, Desain dan Industri Kecil/ Menengah 2002
dalam menghadapi persaingan yang

mengatur desain produk industri, yang

semakin tajam baik dipasaran domestik

berbunyi:

maupun

internasional

sangat

Desain produk industri mendapat

tergantung pad mutu disainnya. Di

perlindungan

hukum

samping

ketentuannya

diatur

peranan

para

perancang

Selanjutnya dikemukakan:

merupakan sumbangan yang sangat

Barang siapa dengan sengaja tanpa

besar artinya.

hak

III. Perlindungan Hukum terhadap
Kriya dan Desain Produk Industri

Sebagaimana

dikemukakan

dengan

Peraturan Pemerintah.

(desainer) dalam menciptakan desain
yang kreatif, inovatif, dan ekonomis

yang

melalukan

peniruan

produk

industri

dimaksud

dalam

desain

sebagaimana
pasal

di

atas,

dipidana penjara selama-lamanya 2
(dua) tahun atau denda sebanyak-

bahwa

banyaknya Rp. 10.000.000,- (Sepuluh

`desain' merupakan salah satu bentuk

Juta Rupiah).

ciptaan dari hak milik intelektual. Oleh
karena itu perlu perlindungan hukum

Hal ini dimaksudkan agar para pencipta

kepada desain produk industri untuk

desain dapat memanfaatkan kreasinya

mendorong

dalam

para

pencipta

mengembangkan

agar

aktivtias

jangka

waktu

tertentu

dan

melarang orang lain memakai atau

kreativitasnya. Dengan memberikan

melaksanakan

hak ekslusif kepada pencipta desain

Sebagai

dimaksudkan untuk menghindari dari

pemberian

gangguan orang yang memanfaatkan

desain

ciptaannya

atau

mengingatkan adanya keterkaitan erat

upaya

antara desain dan industri. Hal ini

intelektual

dapat disimak dari kedua kepentingan-

pemerintah Indonesia telah mengambil

nya seperti suatu produk hasil olahan

kebijaksanaan, di antaranya adalah

industri

peraturan

untuk

melalui

pembajakan.
perlindungan

UU

Perindustrian

peniruan

Dalam
milik

No.
dan

14/97
UU

no.

tentang
12/97

tentang Hak Cipta.
Dalam. UU No. 14/97 termuat ball yang

desain

landasan

termaksud.

berfikir

perlindungan

produk

pada

terhadap

industri

dasarnya

memenuhi

dari

adalah

ditujukan

atau

kepuasan

konsumen. Dengan demikian produk
industri tersebut hams mempunyai
nilai

pakai

harganya

(kegunaan), estetis

dapat

terjangkau.

6 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.5 September 2002

dan

Suatu

Kriya, Desain dan Industri Kecil/ Menengah 2002
desain untuk produk industri yang

Desain sebagai karya seni terapan yang

dikembangkan

diciptakan

dalam

usaha

untuk

berdasarkan

kemampuan

memperbaik kualitas dan memperhati-

berpikir, imajinasi, keterampilan dan

kan

keahlian yang dituangkan ke dalam

selera

konsumen.

Bukan

saja

memberikan nilai tambah tetapi akan

bentuk

mampu

penampilan yang khas, sedangkan

juga

menjadi

penunjang

produk

akan

industri yang dapat menghemat waktu

istilah

dan

dapat

(desainer)

yang

yang

tersebut.

Dengan

biaya,

di

meningkatkan
diperoleh

samping

itu

produktifitas

dari

kegiatan

industri

pencipta

memberikan

adalah

perancang

membuat

ciptaan

ketentuan

bahwa

desainer hams menciptakan sesuatu
yang ash dalam arti tidak meniru.

tersebut.

Mengenai jangka waktu hak cipta yang
Undang-undang No. 12/97 tentang Hak
Cipta, adalah hak khusus bagi pencipta
maupun

penerima

mengumumkan
ciptaannya

hak

atau

untuk

memperbanyak

maupun

memberi

ditentukan adalah berlaku selam hidup
pencipta dan terus berlangsung hingga
50 tahun setelah pencipta meninggal
dunia.

izin

untuk itu dengan tidak mengurangi

Sanksi atas pelanggaran hak cipta

pembatasan-pembatasan menuruc per-

diatur dalam Bab VI pasal 44 ayat 1

undang-undangan

sebagai berikut:

yang

berlaku.

Tentang pencipta telah diatur sebagai

Barang siapa dengan sengaja dan

berikut:

tanpa

Pencipta

adalah

seorang

atau

beberapa orang secara bersama-sama
yang atas inspirasinya lahir suatu
ciptaan

berdasarkan

kemampuan

dan

keahlian

mengumumkan

atau

memperbanyak ciptaan atau memberi
izin

untuk

itu,

dipidana

dengan

penjara peling lama 7 (tujuh) tahun
dan/atau

denda

paling

banyak

Rp.100.000.000,- (seratus juta rupaih)

pikiran, imajinasi, kecekatan,
keterampilan

hak

yang

dituangkan dalam bentuk yang khas
dan bersifat pribadi.

dan pada ayat 2 ditegaskan:
Barang

siapa

menyiarkan,

dengan

sengaja

memamerkan,

Adapun yang dimaksud dengan hasil

mengedarkan atau menjual kepada

ciptaan adalah hasil karya pencipta

umum suatu ciptaan atau barang

dalam bentuk khas apapun juga dalam

hasil pelanggaran hak cipta sebagai-

lapangan ilmu, seni dan sastra.

mana

dimaksud

dalam

7 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.5 September 2002

ayat

(1)

Kriya, Desain dan Industri Kecil/ Menengah 2002
dipidana penjara paling lama 5 (lima)

dalam negeri oleh si pemegang paten

tahun dan/atau denda paling banyak

atau pemegang lisensinya (BPHN,

Rp.

1978: 186).

50.000.000,-

(lima

puluh

juta

rupiah).

Ketentuan di atas dimaksudkan untuk

Berdasarkan uraian di atas jelaslah

memberikan

dan

bahwa desain produk indusri mendapat

denda yang lebih berat dibandingkan

perlindungan hukum termasuk para

dengan Sanksi pada UU No. 14/97.

pencipta (desanernya) mendapat hak

Sebagai salah satu upaya penangkal

cipta. Oleh karena itu diharapkan agar

pelanggaran hak cipta dan ketentuan

masyarakat industri menyadari bahwa

UU Hak Cipta pada umumnya serta

peniruan

lebih melindungi pemegang hak cipta.

perbuatan

ancaman

pidana

atau

pembajakan

kriminal

yang

adalah
melawan

hukum. Namun masalahnya bagaimana
Berbeda dengan hak cipta yang dimiliki
oleh pencipta dengan membuat karya
dibidang ilmu pengetahuan, kesenian

pelaksanaan peraturan tersebut pada
sektor industri kecil/menengah dan
kerajinan rakyat khususnya?

dan susasteraan. Hak Paten atas suatu
penemuan dibidang teknologi adalah
suatu

hak

yang

diberikan

oleh

pemerintah (Kantor Paten) kepada si
penemu

atas

khusus

yang

permintaannya.

Hak

IV.

Kriya,

Desain

dan

UU

Perindustrian/ UU Hak Cipta pada
Industri Kecil/ Menengah

Apabila diperhatian sejarah perkem-

si

bangan sektor industri di Indonesia,

pemegang paten itu ruang lingkupnya

maka sebenarnya kita masih tergolong

dibatasi, di antaranya ketentuannya

negara dalam proses industrialisasi.

adalah sebagai berikut:

Namun sebagai negara yang bersifat

diberikan

kepada

Hak paten hanya berlaku terhadap

agraris,

perbuatan-perbuatan untuk tujuan-

kegiatan `industri' sejak kurun waktu

tujuan industri dan perdagangan

yang cukup lama, yaitu kerajinan

dan

rakyat

tidak

berlaku

terhadap

Indonesia

telah

melakukan

(tradisional)/kriya.

Pada

perbuatan-perbuatan di luar tujuan

kerajinan seperti ini terdapat kegiatan

tersebut.

`desain' tradisional yang hidup sejak

Hak paten tidak berlaku terhadap
penggunaan

barang-barang

yang

sudah diedarkan dalam pasaran di

sebelum penjajahan hingga sekarang.
Dengan
kerajinan

demikian
tersebut

beberapa

hasil

memiliki

nilai

8 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.5 September 2002

Kriya, Desain dan Industri Kecil/ Menengah 2002
budaya yang perlu dipertahankan dan

kemungkinan

dilestarikan.

terutama

Karakteristik

ini

dapat

jenis

dikembangkan

aneka

industri

dan

merupakan warisan bangsa Indonesia

industri kecil. Karena produk hasil

yang

oleh

industri tersebut mempunyai potensi

bangsa-bangsa lain. Hampir di setiap

pemasaran yang cukup memuaskan

wilayah Indonesia mempunyai ciri-ciri

baik di dalam negeri maupun di luar

khas daerahnya masing-masing. Hal ini

negeri. Dengan demikian pada jenis

merupakan peluang yang sangat besar

industri semacam ini desain mem-

bagi pengemban.gan desain di Indonesia

punyai potensi untuk dapat dikembang-

dengan berbagai penyesuaian.

kan, terutama produk kriya.

mungkin

Berdasarkan
industri

tidak

dimiliki

perkembangan

yang

ada

selama

sektor

Sesuai dengan karakteristik industri

ini

kecil itu sendiri yang memiliki berbagai

di

Indonesia. Secara garis besar jenis

keterbatasan

industri dibagi menjadi 8 macam, yaitu:

faktor-faktor yang berpengaruh. Oleh
karena

industri semen
industri

pulp

dan

kertas

industri mesin dan mesin listrik,
kendaraan bermotor

aneka industri

memperhatikan

pengembangan

sektor

industri kecil dan seni kerajinan (kriya)
rakyat dilaksanakan secara terpadu
dengan memanfaatkan seumber daya
dan

industri kimia dasar

itu

dan

potensi

yang

dimiliki

oleh

masyarakat. Selain sifatnya yang tidak
modal karya tetapi padat karya, maka

industri kecil (Informasi Industri,

digunakan teknologi madya (sederhana)

1988: 22 - 23).

yang tepat guna yang sesuai dengan

Menurut. Soeharsono Sagir (1989)
terdapat 4 kelompok industri di
Indonesia, yaitu:
industri kimia dasar

kemampuan daya serap perajin.
Sehubungan

dengan

pengembangan

sektor industri melalui pemanfaatan
desain sebagai peluangnya. Salah satu

industri mesin dan logam dasar

hal yang perlu diperhatikan adalah

aneka industri

perlunya perlindungan hukum dan hak

industri kecil

cipta bagi desain dan para pencitanya.
Karena

Dan sekian banyak jenis industri yang

beberapa

kelompok

industri

perusahaan

dan

kecil/menengah

9 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.5 September 2002

Kriya, Desain dan Industri Kecil/ Menengah 2002
telah

berhasil

mengembangkan

teknis,

desain

produknya melalui pengbangan `desain'

produk.

Pendekatan

secara

desain yang dilakukan oleh kedua

tradisional

dengan

berbagai

dan

pemasaran
dan

strategi

penyesuaian seperti teknologinya atau

perusahaan,

pengembangan ke arah modern (masa

kepada

kini) dan multi fungsi. Kebanyak

produknya bersifat eksklusif untuk

produk yang dibuat adalah keperluan

memperoleh segmen pasar tertentu.

sehari-hari (consumer goods) seperti

Menurut UU No. 14/97 tentant per-

tekstil/busana, sepatu dan produk

industrian dijelaskan bahwa desain-

kulit, perhiasan atau alat-alat rumah

desain yang diciptakan telah mendapat

tangga

menekankan

perlindungn hukum selama desain yang

pendekatan desainnya kepada aspek

diciptakan itu ash artinya bukan tiruan.

visual (estetik).

Tetapi umumnya mereka tidak men-

yang

lebih

Berdasarkan basil pengamatan didua
perusahaan yang tergolong pada jenis
industri kecil dan kerajinan. Ternyata
mereka mengandalkan desain sebagai
ujung

tombak

perusahaan

untuk

keberhasilan pemasaran produknya.
Sebagai contoh adalah DoddieCraft
yang bergerak dibidang tekstil dan
craft telah membentuk unit desain.
Di samping perusahaan sepatu dan
kulit

Hasna

Cibaduyut

telah

yaitu

pemakai

berorientasi
dan

pasar

daftarkan desainnya untuk mendapatkan hak cipta. Perusahaan-perusahaan
ini

cenderung

memanfaatkan

perubahan selera dengan menciptakan
desain produk yang barn. Oleh karena
itu tidak begitu memperdulikan adanya
peniruan atau pembajakan. Bahkan
mereka memanfaatkan suasana persaingan seumber ide untuk inovasi
produk.
Permasalahan

kasus

yang

perusahaan

yang

membuat tim desain yang terdiri

ditemukan

dan desainer produk, teknisi dan

termasuk jenis industri kecil seperti

pemasaran

usaha

halnya DoddieCraft dalam pelaksanaan

mengambangkan desain produk dan

UU No. 12/97, tentang Hak Cipta

sisa

adalah:

bahan

dalam

kulit

di

atau

yang

dapat

tambah.

Kedua

a. Ide dasar dari desainnya bersumber

telah

dan tekstil tradisional, misalnya

memberikan

nilai

perusahaan

tersebut

juga

membentuk unit R&D sebagai sarana
untuk meningkatkan mutu bahan,

celup ikat dan batik.
b. Desain dikerjakan secara tim

10 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.5 September 2002

Kriya, Desain dan Industri Kecil/ Menengah 2002
dengan pelaksanaannya orang lain,

kemungkinan

atau tim itu sendiri.

selama menuju kearah adab, budaya

c. Pencipta (desainer) terikat oleh
hubungan kerja di perusahaan.

dan

unsur-unsur

persatuan.

Karena

karya

barn

seni

tradisional dan kerajinan tangan adalah
merupakan kekayaan bangsa Indonesia

Untuk memecahkan masalah-masalah

yang terdapat di berbagai daerah.

di atas perlu kiranya dikaji pasal demi

Seperti antara lain batik, seni songket,

pasal

ikat dan lain-lain yang dewasa ini ber-

dari

UU

tentan

Hak Cipta.

Misalnya untuk kasus yang pertama (a),

kembang

maka disebutkan bahwa:

ciptaannya.

(1) Negara memegang hak cipta atas

Untuk kasus kedua (b) tentang "tim

karya peninggalan prasejarah dan
benda budaya nasional lainnya.
(2) a. Hasil kebudayaan rakyat yang
menjadi

milik

bersama

seperti

cerita, hikayat, dongeng, legenda,
babad,

lagu,

kerajinan

dan

dimodernisasi

desain", maka dijelaskan bahwa:
Suatu ciptaan terdiri dan beberapa
bagian tersendiri yang diciptakan dua
orang atau lebih, maka yang dianggap
sebagai pencipta ialah orang yang
memimpin

serta

mengawasi

tangan,

penyelesaian seluruh ciptaan itu, atau

koreografi dan karya seni lainnya

jika tidak ada orang itu, orang yang

dipeliara dan dilindungi oleh negara.

menghimpunnya,

dengan

tidak

mengurangi hak cipta masing-masing

b. Negara memegang hak cipta atas

atas bagian ciptaannya.

ciptaan tersebut pada ayat 2.a.
Mengenai

terhadap luar negeri.

siapa

penciptanya

maka

berdasarkan UUHC, walaupun desian
Kasus ini muncul karena salah satu

tersebut diciptakan secara bersama-

dan

adalah

sama oleh lebih dari seseorang, shingga

mengembangkan "desain" tradisional.

tercipta suatu desain yang utuh. Hak

Dengan

DoddieCraft

cipta atas ciptaan tersebut tetap hanya

berusaha melestarikan benda budaya

satu, mereka semua mempunyai hak

tersebut melalui pengembangan atau

dan kewajiban untuk membela hak

memperkaya kebudayaan sendiri serta

cipta tersebut. Dengan demikian perlu

mempertinggi

kemanusiaan

diperhatikan jika dalam mencipta yang

bangsa Indonesia, maka tidak menolak

terdiri dari dua orang atau lebih. Sedini

misi

perusahaan

demikian

jika

derajat

11 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.5 September 2002

Kriya, Desain dan Industri Kecil/ Menengah 2002
mungkin hendaknya dibuat perjanjian

desain

yang

karyawan perusahaan (dalam rangka

memuat

hak

dan

kewajiban

dalam

statusnya

sebagai

hubungan kerja). Dengan demikian

masing-masing.
Tentang pelaksana desain, disebutkan
bahwa:

pihak penciptannya adalah desainer
tekstil sebagai pemegang hak cipta,
kecuali kalau ditentukan lain dengan

Jika suatu ciptaan yang dirancang

perjanjian.

seseorang, diwujudkan dan dikerjakan
oleh orang lain dibawah pimpinan dan

Dan uraian yang telah dikemukakan di

pengawasan orang yang merancang,

atas,

maka penciptanya adalah orang yang

(kasus)

merancang ciptaan itu.

Sebagai

contoh

maka

segala

yang

permasalahan

dihadapi

oleh

para

perusahaan di lingkungan industri kecil

kelanjutan

dan

khususnya

di

DoddieCraft

pelaksanaan desain busana adalah

diatasi,

proses pertenunan dan penjahitan.

ketentuan yang diatur pada UU No.

Oleh karena itu orang yang menenun

12/97 tentang Hak Cipta. Meskipun

dan menjahit bahan bukanlah sebagai

masing ada permasalahan khusus bagi

pencipta,

perusahaan tekstil, yaitu ketentuan

karena

mereka

bekerja

yaitu

melalui

dapat

dibawah pengawasan desainer tekstil/

yang

tim desainer.

perubahan desain tekstil yang relatif
lebih

Untuk

kasus

ketiga

(c),

mengatur

ketentuan-

cepat,

mengenai

adanya

dibandingkan

dengan

tentang

perubahan desain produk kebutuhan

pencipta yang terikat hubungan kerja,

manusia yang lainnya. Hanya masalah-

ditegaskan bahwa:

nya apakah para pengusaha sudah

Jika suatu ciptaan dibuat dalam

menyadari akan pentingnya hak cipta?.

hubungan kerja dengan pihak lain

Di

dalam

berusaha untuk mendaftarkan desain

lingkungan

pekerjaannya,

maka pihak yang membuat karya
cipta

itu

sebagai

pencipta

adalah

pemegang hak cipta, kecuali apabila'
diperjanjikan lain antara kedua pihak.
Dengan munculnya kasus ini karena di

DoddieCraft bekerja beberapa orang
desainer

tekstil

yang

menciptakan

samping

ciptaannya
permohonan
Kehakiman

apakah

mereka

dengan

mengajukan

kepada
dan

telah

Menteri

HAM.

Untuk

mendapatkan pengesahan atas isi, arti
atau

bentuk

dari

ciptaan

didaftarkan.

12 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.5 September 2002

yang

Kriya, Desain dan Industri Kecil/ Menengah 2002
V. Penutup

pencipta desain untuk memanfaatkan
kreasinya dalam jangka waktu tertentu.

Dalam mengamati perkembangan kriya,
desain dan industri di Indonesia, maka
khususnya pada sektor industri kecil
prospeknya

terbuka

luas

untuk

Sistemnya diarahkan agar hak yang
diberikan

kepada

bertentangan

pencipta

atau

tidak

merugikan

masyarakat.

meningkatkan komoditi ekspor maupun
domestik. Kreatifitas pencipta kriya dan
desain dalam menghasilkan produkproduk

baru

semakin

meningkat

dengan mengembangkan potensi dan
kemampuan yang ada. Oleh karena itu
untuk memberikan dorongan kepada
pencipta

dalam

aktifitas

mengembangkan

kreatifitasnya,

diperlukan

perlindungan hukum terhadap desain
dan penciptanya. Hal ini dimaksudkan
untuk
orang

menghindari
lain

ciptaannya

dari

yang
melalui

gangguan

memanfaatkan
peniruan

atau

Namun selama ini masih terdapat
masalah-masalah sehubungan dengan
belum dipahaminya pengertian dan
kurang berkembangnya kesadaran di
masyarakat.
konsep

Terutama

hukum

norma

moral

perlindungan milik intelektual, untuk
itu masih memerlukan waktu. Salah
satu faktornya adalah karena dalam
lingkungan industru kecil/menengah
khususnya masih taraf berkembang,
dan kerajinan rakyat dengan `desain'
tradisional ke arah teknologi tepatguna/madya

pembajakan.

dan

mengenai

Dengan

dan

terebosan

demikian

baru.

masalah

Pemerintah Indonesia telah berusaha

perlindungan hukum bagi desain dan

menentukan kebijaksanaannya untuk

penciptanya belum begitu terperhati-

memberikan perlindungan hukum bagi

kan.

desain dan penciptanya sesuai dengan
kepentingan

nasional.

Di

antara

kebijaksanaan yang telah ditetapkan
oleh pemerintah adalah UU No. 14/97
tentang perlindungan Perindustrian dan
UU No. 12/97 tentang Hak Cipta.
Perlindungan ini diberikan terhadap
desain

produk

memberikan

hak

industri
khusus

dengan
kepada

Khususnya untuk kriya dan desain
yang

bersifat

tradisional

dan

erat

kaitannya dengan nilai budaya daerah
serta desain tekstil yang perubahannya
relatif cepat. Sistem perlindungannya
masih
tersendiri,
penyebar

memerlukan
di
luasan

pengaturan

samping
informasi

perlunya
tentang

perlindungan hukum bagi desain dan

13 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.5 September 2002

Kriya, Desain dan Industri Kecil/ Menengah 2002
adanya

Cipta. Dengan demikian masyarakat

permasalahan (kasus) yang dihadapi

produsen, khususnya industri kecil/

oleh para pengusaha industri kecil/

menengah akan menyadari pentingnya

menengah diharapkan dapat memper-

perundang-undangan

jelas

serta dapat melaksanakan hak dan

penciptanya.

dan

Dengan

memecahkan

masalah-

masalah yang berhubungan dengan
pelaksanaan

Undang-undang

yang

kewajibannya.

Hak

14 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.5 September 2002

berlaku,

Kriya, Desain dan Industri Kecil/ Menengah 2002
Daftar Pustaka
Ariwibowo, T. 1989. "Prospek Desain Produk Industri dalam suatu Industri Era Tinggal
Landas". Makalah Forum
Dialog Desain Produk, FSRD ITB. Bandng: Aula Barat ITB.
BPHN. 1978. Simposium tentang Patent. Jakarta. Bina Cipta.
Clipson, Cohn. 1989. Design for a Coming
Age. Japan: Design New Special Issues.
Colchester, Chloe. 1991. The New Texstil, trends + traditions. London: Thames and Hudson Ltd.
Sparke, Penny. 1987. Design in Context.
New Jersey: Chartwell Books Inc.
Sagir, Suharsono. 1989. "Keterkaitan
Disiplin Desain Produk Industri sebagai salah satu Penunjang Pengembangan
Industri". Makalah Forum Dialog Desain Produk, FSRD ITB. Bandung: Aula Barat.
Simorangkir, JCT, Mas'ud Panggabean. 1988. Undang-undang Hak Cipta 1987 dengan
Komentar. Jakarta: Djambatan
.Rukmini, Sumarni Mien. 2001. "Parameter Pemalsuan Karya Lukis di Indonesia; Dihubungkan
dengan Undang-undang Ha.k Cipta 1997". Jurnal Seni Rupa
dan Desain, Wacana Seni Rupa. Bandung: STISI.
Zaenudin, Imam Buchori. 1989. "Peranan
Estetika Estetika dalam Desain". Pidato Ilmiah, ITB. Bandung: Aula Barat
"Informasi Industri Jawa Barat". Edisi Perdana. Bandung: Dinas Perindustrian Jawa
Barat.

15 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.5 September 2002