Fisioterapi Akvitas Fungsional Rekreasi Pertemuan 7

  Fisioterapi Fisioterapi

  Wellness Wellness Definisi Fisioterapi Definisi Fisioterapi bentuk pelayanan kesehatan kepada bentuk pelayanan kesehatan kepada individu dan atau kelompok agar mereka individu dan atau kelompok agar mereka dapat mengembangkan, memelihara dan dapat mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak serta fungsi tubuh memulihkan gerak serta fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan secara manual, menggunakan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, peningkatan gerak, peralatan (fisik,

elektroterapeutis, dan mekanis), pelatihan

elektroterapeutis, dan mekanis), pelatihan

fungsi, komunikasi. (Kepmenkes : Nomor fungsi, komunikasi. (Kepmenkes : Nomor

  1363/MENKES/SK/XII/2001) 1363/MENKES/SK/XII/2001)

  DEFINISI FISIOTERAPI DEFINISI FISIOTERAPI

  Pelayanan kepada individu dan Pelayanan kepada individu dan masyarakat masyarakat

  Mengembangkan, memelihara, Mengembangkan, memelihara, memulihkan gerak dan fungsi memulihkan gerak dan fungsi

  Sepanjang daur kehidupan Sepanjang daur kehidupan

  Dengan modalitas fisioterapi Dengan modalitas fisioterapi

  Fragmentasi Pelayanan FT Fragmentasi Pelayanan FT

  Fisioterapi Kesehatan Wanita Fisioterapi Kesehatan Wanita

  Fisioterapi Tumbuh Kembang Fisioterapi Tumbuh Kembang

  Fisioterapi K 3 Fisioterapi K 3

  Fisioterapi Kesmas Fisioterapi Kesmas

  Fisioterapi Geriatri Fisioterapi Geriatri

  Fisioterapi Medik Fisioterapi Medik

  KESEGARAN JASMANI KESEGARAN JASMANI Kesegaran Jasmani adalah

  Kesegaran Jasmani adalah Kondisi fisik seseorang dalam

  Kondisi fisik seseorang dalam melaksanakan tugas sehari-hari melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dalam waktu yang secara efisien dalam waktu yang relatif lama tanpa mengalami relatif lama tanpa mengalami

kelelahan yang berarti dan masih

kelelahan yang berarti dan masih

memilih cadangan tenaga untuk memilih cadangan tenaga untuk melakukan aktifitas lainnya melakukan aktifitas lainnya .

  .

  

Kategori Kesegaran Jasmani

Kategori Kesegaran Jasmani

  Kesegaran Jasmani yang Kesegaran Jasmani yang berhubungan dengan Kesehatan berhubungan dengan Kesehatan

  ( Health Related Fitness) ( Health Related Fitness)

  Kesegaran Jasmani yang Kesegaran Jasmani yang berhubungan dengan keterampilan berhubungan dengan keterampilan

  Kesegaran Jasmani Yang Kesegaran Jasmani Yang

  Berhubungan Dengan Kesehatan Berhubungan Dengan Kesehatan 1.

  1. Daya Tahan Jantung Paru Daya Tahan Jantung Paru

  

Kesanggupan untuk melakukan kegiatan yang

Kesanggupan untuk melakukan kegiatan yang ringan sampai dengan tingkat intensitas ringan sampai dengan tingkat intensitas submaksimal, dengan melibatkan kelompok otot- submaksimal, dengan melibatkan kelompok otot- otot besar secara terus menerus tanpa mengalami otot besar secara terus menerus tanpa mengalami kelelahan yang berarti kelelahan yang berarti 2.

  2. Kekuatan Otot Kekuatan Otot

  Kemampuan otot atau sekelompok otot untuk Kemampuan otot atau sekelompok otot untuk

melakukan satu kali kontraksi secara maksimal

melakukan satu kali kontraksi secara maksimal

melawan tahanan / beban. melawan tahanan / beban.

  3.

  3. Daya Tahan Otot Daya Tahan Otot

  4.

  4. Fleksibilitas Fleksibilitas

  Kemapuan sendi untuk melakukan gerakan Kemapuan sendi untuk melakukan gerakan

dalam ruang gerak sendi secara maksimal

dalam ruang gerak sendi secara maksimal

5.

  5. Komposisi Tubuh Komposisi Tubuh

  Susunan tubuh yang digambarkan sebagai Susunan tubuh yang digambarkan sebagai

dua komponen, yaitu : lemak tubuh dan

dua komponen, yaitu : lemak tubuh dan masa tubuh tanpa lemak. masa tubuh tanpa lemak.

  Komposisi tubuh meliputi dua hal : Komposisi tubuh meliputi dua hal :

  • – Indeks Masa Tubuh (IMT)

  Indeks Masa Tubuh (IMT)

  IMT =

  IMT = Berat Badan (Kg)

  Berat Badan (Kg) Tinggi Badan (m)

  Tinggi Badan (m) 2 2 Kesegaran Jasmani Yang Kesegaran Jasmani Yang

  Berhubungan Dengan Kesehatan Berhubungan Dengan Kesehatan

  Kesegaran Jasmani Yang

Kesegaran Jasmani Yang

  

Berhubungan Dengan Keterampilan

Berhubungan Dengan Keterampilan

  Diperlukan untuk melakukan Diperlukan untuk melakukan olahraga dan pekerjaan sehari-hari olahraga dan pekerjaan sehari-hari

  Termasuk 5 komponen dari Termasuk 5 komponen dari kesegaran jasmani yang kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan. berhubungan dengan kesehatan. Komponen lainnya, antara lain : Komponen lainnya, antara lain : 1.

  1. Koordinasi Koordinasi

  2.

  2. Keseimbangan Keseimbangan

  3.

  3. Kecepatan Reaksi (Reaction Time) Kecepatan Reaksi (Reaction Time)

  4.

  4. Kecepatan Kecepatan

  5.

  5. Tenaga Ledak (Power) Tenaga Ledak (Power)

  6.

  6. Kelincahan (Agility) Kelincahan (Agility)

  1.

  1. Koordinasi Koordinasi

  Kemampuan untuk melakukan gerakan Kemampuan untuk melakukan gerakan dengan sangat tepat dan efisien dengan sangat tepat dan efisien 2.

  2. Keseimbangan Keseimbangan

  Kemampuan mempertahankan sikap dan Kemampuan mempertahankan sikap dan posisi tubuh secara tepat pada saat posisi tubuh secara tepat pada saat

berdiri (static balance) atau pada saat

berdiri (static balance) atau pada saat

  

Kesegaran Jasmani Yang

Kesegaran Jasmani Yang

  Berhubungan Dengan Keterampilan Berhubungan Dengan Keterampilan

  3.

  3. Kecepatan Reaksi (Reaction Time) Kecepatan Reaksi (Reaction Time)

  Waktu yang dipergunakan antara munculnya Waktu yang dipergunakan antara munculnya stimulus / rangsangan dengan mulainya suatu stimulus / rangsangan dengan mulainya suatu jawaban / reaksi jawaban / reaksi 4.

  4. Kecepatan Kecepatan

  Kemampuan berpindah dari suatu tempat ke Kemampuan berpindah dari suatu tempat ke tempat lain dalam waktu paling singkat tempat lain dalam waktu paling singkat

  5.

  5. Tenaga Ledak (Power) Tenaga Ledak (Power)

  Gabungan antara kekuatan dan kecepatan yang dilakukan Gabungan antara kekuatan dan kecepatan yang dilakukan dengan mengerahkan gaya (forece) otot maksimum dengan mengerahkan gaya (forece) otot maksimum dengan kecepatan maksimum dengan kecepatan maksimum 6.

  6. Kelincahan (Agility) Kelincahan (Agility)

kemampuan mengubah arah atau posisi tubuh dengan

kemampuan mengubah arah atau posisi tubuh dengan

cepat yang dilakukan bersama-sama dengan gerakan

cepat yang dilakukan bersama-sama dengan gerakan

lainnya. lainnya.

  

Kesegaran Jasmani Yang

Kesegaran Jasmani Yang

  

Berhubungan Dengan Keterampilan

Berhubungan Dengan Keterampilan

  Kel 1 Kel 1   ketrampilan alasannya trampil ketrampilan alasannya trampil melakukan aktifitas efisien energi kerja jantung melakukan aktifitas efisien energi kerja jantung paru baik paru baik

  Kel 2 Kel 2

    kesehatan alasan komponen2 dalam kesehatan alasan komponen2 dalam kesehatan dapat mengefisiensikan energi kesehatan dapat mengefisiensikan energi

  Kel 3 Kel 3

   

kesehatan alasannya dibutuhkan

kesehatan alasannya dibutuhkan

kebugaran kesehatan dulu baru trampil kebugaran kesehatan dulu baru trampil

  Kel 4 Kel 4

    kesehatan alasannya untuk trampil kesehatan alasannya untuk trampil mesti sehat dulu mesti sehat dulu

  Kel 5 Kel 5

   

  Kesehatan alasan sehat menjadi kuat Kesehatan alasan sehat menjadi kuat baru trampil baru trampil

  Kel 6 Kel 6

    kesehatan alasan trampil satu level kesehatan alasan trampil satu level diatas kesehatan diatas kesehatan

  Kel 7 Kel 7

    ketrampilan alasan dengan trampil akan ketrampilan alasan dengan trampil akan Perubahan pada jantung dan sirkulasi Perubahan pada jantung dan sirkulasi darah orang yang melakukan latihan :

darah orang yang melakukan latihan :

1.

  1. Perubahan ukuran jantung Perubahan ukuran jantung

  2.

  2. Penurunan denyut jantung Penurunan denyut jantung

  3.

  3. Peningkatan isi sekuncup / stroke volume Peningkatan isi sekuncup / stroke volume

  4.

  4. Bertambahnya volume darah dam Bertambahnya volume darah dam haemoglobin haemoglobin 5.

  5. Perubahan densitas kapiler darah Perubahan densitas kapiler darah

  Ventilasi Sewaktu Exercise

Ventilasi Sewaktu Exercise

  Meningkatkan kebutuhan O Meningkatkan kebutuhan O 2 2 dan produksi CO dan produksi CO 2 2 jaringan jaringan

  Ventilasi lebih dipengaruhi kadar CO Ventilasi lebih dipengaruhi kadar CO 2 2 dari pada O dari pada O 2 2 . .

  Trained mempunyai ventilasi permenit lebih kecil Trained mempunyai ventilasi permenit lebih kecil pada beban kerja yang sama dibandingkan pada beban kerja yang sama dibandingkan untrained untrained

  Ventilasi maksimal dapat mencapai 130-180 Ventilasi maksimal dapat mencapai 130-180 lt/menit. lt/menit.

  Meningkat 25-30 kali daripada ventilasi istirahat Meningkat 25-30 kali daripada ventilasi istirahat

  Peningkatan ventilasi permenit disebabkan Peningkatan ventilasi permenit disebabkan peningkatan TV & Frek. Nafas peningkatan TV & Frek. Nafas

  

Terdapat efisiensi ventilasi permenit pada trained

Terdapat efisiensi ventilasi permenit pada trained Perubahan Ventilasi Selama Exercise Perubahan Ventilasi Selama Exercise

  Sebelum Exercise Sebelum Exercise

  • – Peningkatan ventilasi disebabkan stimulasi

  Peningkatan ventilasi disebabkan stimulasi Cortex Cerebri sebagai antisipasi akan

  Cortex Cerebri sebagai antisipasi akan melakukan exercise melakukan exercise

  Selama Exercise Selama Exercise

  Terdapat 2 perubahan : Terdapat 2 perubahan : 1.

  1. Peningkatan yang cepat hanya dalam Peningkatan yang cepat hanya dalam beberapa detik setelah memulai exercise beberapa detik setelah memulai exercise disebabkan stimulasi persarafan sendi dan disebabkan stimulasi persarafan sendi dan otot otot Masa Recovery / Pemulihan Masa Recovery / Pemulihan 1.

  1. Exercise stop

  Exercise stop   ventilasi menurun ventilasi menurun cepat oleh karena aktifitas motorik cepat oleh karena aktifitas motorik dan rangsangan reseptor di sendi dan rangsangan reseptor di sendi dan otot berhenti dan otot berhenti 2.

  2. Penurunan bertahap

  Penurunan bertahap 

   sampai ke sampai ke level istirahat oleh karena level istirahat oleh karena menurunnya produksi CO menurunnya produksi CO 2 2

  

Ambang Anaerobik / Anaerobik

Ambang Anaerobik / Anaerobik

  Threshold Threshold

  Intensitas kerja yang memungkinkan Intensitas kerja yang memungkinkan konsumsi oksigen tidak cukup untuk konsumsi oksigen tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme memenuhi kebutuhan metabolisme aerobik atau intensitas kerja yang aerobik atau intensitas kerja yang memungkinkan. memungkinkan.

  Bisa dilihat dari kadar asam laktat Bisa dilihat dari kadar asam laktat

  ( (

  ± ±

  20 mg%) 20 mg%)

  Second Wind Second Wind

  Perasaan lega kembali dari rasa tidak Perasaan lega kembali dari rasa tidak enak (dada tertekan, fatique, bicara enak (dada tertekan, fatique, bicara terputus-putus, dyspneu, nafas terputus-putus, dyspneu, nafas pendek, sakit dada) disebabkan pendek, sakit dada) disebabkan beralihnya metabolisme anaerobik beralihnya metabolisme anaerobik pada awal exercise menjadi pada awal exercise menjadi metabolisme aerobik metabolisme aerobik

  Terjadi 2 – 10 menit exercise Terjadi 2 – 10 menit exercise Proses Difusi Gas Dalam Paru Proses Difusi Gas Dalam Paru

  Kecepatan Difusi bergantung : Kecepatan Difusi bergantung : 1.

  1. Suhu

  Suhu 2.

  2. Beda tekanan / Konsentrasi Gas

  Beda tekanan / Konsentrasi Gas 3.

  3. Tebal membran

  Tebal membran 4.

  4. Berat molekul gas

  Berat molekul gas 5.

  5. Daya larut gas dalam air

  Daya larut gas dalam air Proses difusi gas antara udara alveol Proses difusi gas antara udara alveol dan dan darah kapiler dibagi dalam 3 fase : darah kapiler dibagi dalam 3 fase : 1.

  1. Fase Gas

  Fase Gas 

   O O 2 2 lebih cepat berdifusi lebih cepat berdifusi daripada CO daripada CO 2 2 2.

  2. Fase membran

  Fase membran 3.

  3. Fase cairan (darah)

  Fase cairan (darah)

  

Ventilasi istirahat

Ventilasi istirahat

  Besarnya ventilasi istirahat : 4 – 15 Besarnya ventilasi istirahat : 4 – 15 lt/menit lt/menit

  Bergantung : ukuran badan & jenis Bergantung : ukuran badan & jenis kelamin kelamin

  TV : 400-600 ml O TV : 400-600 ml O 2 2 Frekuensi : 12-16 kali/menit

  Frekuensi : 12-16 kali/menit

  Perubahan di Paru Sewaktu Perubahan di Paru Sewaktu

  Olahraga Olahraga 1.

  1. Aliran darah yang masuk ke dalam paru Aliran darah yang masuk ke dalam paru akan meningkat akibat vasodilatasi akan meningkat akibat vasodilatasi kapiler paru dan peningkatan curah kapiler paru dan peningkatan curah jantung jantung 2.

  2. PO PO 2 2 darah vena sistemik yang masuk ke darah vena sistemik yang masuk ke dalam paru turun dari 40 mmHg sampai dalam paru turun dari 40 mmHg sampai

  25 mmHg 25 mmHg 3.

  3. Peningkatan jumlah aliran paru dan beda Peningkatan jumlah aliran paru dan beda

  PO PO 2 2 alveol-kapiler menyebabkan jumlah alveol-kapiler menyebabkan jumlah

  4.

  4. Peningkatn ambilan O Peningkatn ambilan O 2 2 darah sebanding darah sebanding dengan berat kerja yang dilakukan dengan berat kerja yang dilakukan 5.

  5. Jumlah CO Jumlah CO 2 2 yang dikeluarkan oleh paru yang dikeluarkan oleh paru meningkat meningkat 6.

  6. Perbedaan perfusi antara bagian apeks Perbedaan perfusi antara bagian apeks dan basis paru akibat pengaruh gravitasi dan basis paru akibat pengaruh gravitasi akan hilang akan hilang 7.

  7. Volume pernafasan semenit meningkat Volume pernafasan semenit meningkat dari 6 L/menit menjadi 100-150 L/menit dari 6 L/menit menjadi 100-150 L/menit

  

Perubahan Respirasi

Perubahan Respirasi

1.

  1. Bertambahnya ventilasi maksimal Bertambahnya ventilasi maksimal permenit permenit 2.

  2. Peningkatan efisiensi ventilasi, artinya Peningkatan efisiensi ventilasi, artinya jumlah udara terventilasi pada tingkat jumlah udara terventilasi pada tingkat konsumsi oksigen yang sama akan lebih konsumsi oksigen yang sama akan lebih rendah pada orang yang terlatih rendah pada orang yang terlatih 3.

  3. Berbagai volume paru meningkat Berbagai volume paru meningkat 4.

  4. Kapasitas difusi paru meningkat, karena Kapasitas difusi paru meningkat, karena latihan akan meningkatkan luas latihan akan meningkatkan luas permukaan difusi alveoli-kapiler permukaan difusi alveoli-kapiler

  Perubahan Lain Perubahan Lain

  Perubahan komposisi tubuh Perubahan komposisi tubuh

  Perubahan kadar kolesterol dan Perubahan kadar kolesterol dan trigliserida darah trigliserida darah

  Perubahan tekanan darah Perubahan tekanan darah

  Perubahan aklimatisasi suhu Perubahan aklimatisasi suhu lingkungan lingkungan Perubahan Fisiologis Yang Mempengaruhi Perubahan Fisiologis Yang Mempengaruhi

  Kekuatan Otot adalah : Kekuatan Otot adalah : 1.

  Hypertropi otot ; yaitu bertambahnya ukuran serabut otot yang disebabkan oleh : ukuran serabut otot yang disebabkan oleh :

  • – Bertambahnya ukuran miofibril

  Bertambahnya ukuran miofibril

  • – Peningkatan elemen kontraktil (aktin-miosin)

  Peningkatan elemen kontraktil (aktin-miosin)

  • – Peningkatan densitas kapiler otot Peningkatan densitas kapiler otot

    muscular muscular endurance meningkat endurance meningkat

  • – Peningkatan jumlah jaringan otot, misal :

  

Peningkatan jumlah jaringan otot, misal :

tendon, ligamen dan jaringan penunjang

tendon, ligamen dan jaringan penunjang

  (Conective tissue) (Conective tissue) Secara Biokimia hypertropi otot akan terlihat : Secara Biokimia hypertropi otot akan terlihat :

  Peningkatan konsentrasi creatin, PC, ATP dan Peningkatan konsentrasi creatin, PC, ATP dan

  Glycogen Glycogen

  Peningkatan enzim glycolitik (PFK, LDH, Hexokinase) Peningkatan enzim glycolitik (PFK, LDH, Hexokinase)

  

Peningkatan enzim pengaktif ATP (myokinase dan

Peningkatan enzim pengaktif ATP (myokinase dan

creatin fosfokinase) creatin fosfokinase)

  Peningkatan enzim pengaktif pada siklus krebs Peningkatan enzim pengaktif pada siklus krebs

  (Malat Dehidrogenase / MDH dan Suksinat (Malat Dehidrogenase / MDH dan Suksinat

  Dehidrogenase) Dehidrogenase)

  Penurunan sensitas mitokondria oleh karena Penurunan sensitas mitokondria oleh karena peningkatan ukuran miofibril peningkatan ukuran miofibril

  Peningkatan serabut cepat (fast-twitch fiber) Peningkatan serabut cepat (fast-twitch fiber)

  

Weight Training dan Body Composition

Weight Training dan Body Composition

  Sedikit atau tiadak ada perubahan Sedikit atau tiadak ada perubahan

  BB total BB total

  Penurunan signifikan lemak Penurunan signifikan lemak

  Peningkatan signifikan masa otot Peningkatan signifikan masa otot

  Sore Muscle Sore Muscle

  

Akut Sore Muscle rasa sakit pada otot yang

Akut Sore Muscle  rasa sakit pada otot yang

terjadi selama atau segera setelah berolahraga

terjadi selama atau segera setelah berolahraga

  • – Disebabkan oleh ischemik pembuluh darah 

  Disebabkan oleh ischemik pembuluh darah 

akumulasi asam laktat dan kalium  merangsang

akumulasi asam laktat dan kalium  merangsang

reseptor nyeri di otot reseptor nyeri di otot

  Terapi : Istirahat Terapi : Istirahat –

  Delayed Sore Muscle  rasa sakit pada otot Delayed Sore Muscle  rasa sakit pada otot yang terjadi 24-48 jam sesudah exercise yang terjadi 24-48 jam sesudah exercise

  Penyebab : – 2. Spasme otot oleh karena ischemik 1. Kerusakan jaringan otot 2. Spasme otot oleh karena ischemik 1. Kerusakan jaringan otot Penyebab :

  3. Kerusakan jaringan penunjang, misal : ligamen 3. Kerusakan jaringan penunjang, misal : ligamen Pencegahan : Peregangan, gradual program, VHC –

  

Kontrol Hormonal Pada Exercise Untuk

Kontrol Hormonal Pada Exercise Untuk

  

Mempertahankan Vol. Plasma

Mempertahankan Vol. Plasma

  Pada exercise terjadi : Pada exercise terjadi : 1.

  1. Peningkatan aktifitas sistem saraf simpatis Peningkatan aktifitas sistem saraf simpatis

  2.

  2. Kehilangan natrium Kehilangan natrium

  3.

  3. Penurunan volume plasma Penurunan volume plasma

  4.

  4. Peningkatan osmolaritas plasma Peningkatan osmolaritas plasma 

   kelenjar kelenjar pituitari posterior melepaskan ADH & Renin pituitari posterior melepaskan ADH & Renin

  Renin Renin

    merangsang cortx adrenal merangsang cortx adrenal mengeluarkan aldosteron mengeluarkan aldosteron

    aldosteron aldosteron menahan pengeluaran natrium dan menahan pengeluaran natrium dan menyerap air di tubulus ginjal menyerap air di tubulus ginjal INSULIN & GLUKAGON

  INSULIN & GLUKAGON Insulin meningkatkan uptake glukosa di

  Insulin meningkatkan uptake glukosa di sel sel

    glukosa darah menurun glukosa darah menurun

  

Insulin menghambat pembebasan glukosa

Insulin menghambat pembebasan glukosa

di hati dan asam lemak di jaringan di hati dan asam lemak di jaringan adiposa adiposa

  Glukagon Glukagon

   

  Meningkatkan Meningkatkan glukoneogenesis dan Glycogenolisis glukoneogenesis dan Glycogenolisis

  Exercise Exercise

    meningkatkan Glukagon dan meningkatkan Glukagon dan menurunkan insulin menurunkan insulin Katekol Amin : Epinefrin dan Nor Epinefrin

  Katekol Amin : Epinefrin dan Nor Epinefrin

  Peningkatan katekolamin Peningkatan katekolamin berhubungan dengan intensitas berhubungan dengan intensitas exercise exercise

  Peningkatan intensitas Peningkatan intensitas

    meningkatkan katekol amin meningkatkan katekol amin

  Selain selama olahraga, katekol amin Selain selama olahraga, katekol amin meningkat pada stress dan keadaan meningkat pada stress dan keadaan siap siaga siap siaga

  

Hormon Sex

Hormon Sex

  Testosteron & Androgen meningkat Testosteron & Androgen meningkat pada exercise pada exercise

  FSH meningkat pada exercise FSH meningkat pada exercise

  LH tidak berubah selama exercise LH tidak berubah selama exercise

  ACTH & Glukokortikoid ACTH & Glukokortikoid

  Pada exercise ringan dan moderat Pada exercise ringan dan moderat 

   ACTH & Glukokortikoid menurun

  ACTH & Glukokortikoid menurun Pada exercise lama dan maksimal

  Pada exercise lama dan maksimal 

   ACTH & Glukokortikoid meningkat

  ACTH & Glukokortikoid meningkat Glukokortikoid

  Glukokortikoid 

   untuk untuk glukoneogenesis glukoneogenesis ENDORFIN ENDORFIN

  Exercise Exercise 

   endorfin meningkat endorfin meningkat 

   Euforia

  Euforia Endorfin sering disebut Opiat

  Endorfin sering disebut Opiat Endogen

  Endogen

  BIOENERGI BIOENERGI

Energi adalah kapasitas atau kemampuan

  

Energi adalah kapasitas atau kemampuan

untuk melakukan kerja untuk melakukan kerja

  Bentuk energi ada 6 jenis, yaitu : Bentuk energi ada 6 jenis, yaitu :

  • – Energi Kimia

  Energi Kimia

  • – Energi mekanik

  Energi mekanik

  • – Energi Panas

  Energi Panas

  • – Energi Cahaya

  Energi Cahaya

  • – Energi Listrik

  Energi Listrik

  • – Energi Nuklear

  Energi Nuklear Energi cahaya Energi cahaya 

   energi kimia energi kimia terdapat pada tumbuhan terdapat pada tumbuhan

  Energi kimia Energi kimia

    energi mekanik pada energi mekanik pada manusia manusia

  Zat makanan + O Zat makanan + O 2 2   energi kimia energi kimia

    energi mekanik energi mekanik 

   kontraksi otot kontraksi otot 

   disebut “siklus biologi energi” disebut “siklus biologi energi” ATP terdiri dari 1 mol adenosin dan 3 ATP terdiri dari 1 mol adenosin dan 3 mol posphat mol posphat

  Pada kontraksi ototo ATP dipecah Pada kontraksi ototo ATP dipecah menjadi 7-13 kilokalori energi, ADP menjadi 7-13 kilokalori energi, ADP dan Pi dan Pi

  ATP ATP 

   ADP + Pi + E

  ADP + Pi + E Sumber ATP Sumber ATP 1.

  1. ATP PC (sistem fosfagen)

  ATP PC (sistem fosfagen) 2.

  2. Glycolisis anaerobik (sistem asam

  Glycolisis anaerobik (sistem asam laktat) laktat) 3.

  3. Sistem oksigen, terbagi 2 yaitu :

  Sistem oksigen, terbagi 2 yaitu :

  • – Oksidasi KH

  Oksidasi KH

  • – Oksidasi Asam lemak

  Oksidasi Asam lemak ATP-PC (Sistem Fosfagen) ATP-PC (Sistem Fosfagen)

  PC + ADP PC + ADP

   

  C + Pi + E C + Pi + E

  Energi dari PC selama 10 detik Energi dari PC selama 10 detik

  Sistem fosfagen merupakan sumber Sistem fosfagen merupakan sumber energi siap pakai oleh karena : energi siap pakai oleh karena :

  • – Tidak memerlukan rangkaian reaksi

  Tidak memerlukan rangkaian reaksi yang panjang yang panjang

  • – Tidak memerlukan O

  Tidak memerlukan O 2 2

  • – Disimpan di otot

  Disimpan di otot C K

  Glikolisis Anaerobik Glikolisis Anaerobik

  Sistem Asam Laktat Sistem Asam Laktat

  Glikogen + ADP + P Glikogen + ADP + P

   

  Asam laktat + ATP Asam laktat + ATP

  

1 mol glikogen menghasilkan 3 mol ATP

1 mol glikogen menghasilkan 3 mol ATP

  Energi tersedia selama 1-3 menit Energi tersedia selama 1-3 menit

  Asam laktat Asam laktat

    fatique (kelelahan) fatique (kelelahan)

  Asam laktat Asam laktat

    piruvat memerlukan piruvat memerlukan vitamin B vitamin B

  Kesimpulan : Kesimpulan :

  Glikolisis An Aerobik : Glikolisis An Aerobik : 1.

  1. Hasilkan asam laktat Hasilkan asam laktat

  Glikolisis Aerobik System Glikolisis Aerobik System

  Reaksi glikolisis aerobik system Reaksi glikolisis aerobik system terdiri 3 seri, yaitu : terdiri 3 seri, yaitu : 1.

  1. Glycolisis aerobik Glycolisis aerobik

  2.

  2. Siklus Krebs Siklus Krebs

  3.

  3. System Transport Elektron System Transport Elektron

  • ATP
  • ATP

  (Siklus Krebs) 

  

Pada sistem an aerobik asam piruvat

  

Pada sistem an aerobik asam piruvat

  3 ATP

  

  E + 3 ADP + 3 Pi 

  H 2 2 O + E O + E E + 3 ADP + 3 Pi

  2 H + +

  3.

   H H 2 2 O O

  2. Asam piruvat + O Asam piruvat + O

2

2   (Siklus Krebs)

  Glycogen 2.

  Asam piruvat + ATP Glycogen

   Asam piruvat + ATP

  1. Glukosa + ADP + Pi Glukosa + ADP + Pi 

  Tahapan reaksi : Tahapan reaksi : 1.

  ATP yang dihasilkan 39 mol ATP ATP yang dihasilkan 39 mol ATP

  

Glycogen

Glycogen

  H H 2 2 O + CO O + CO 2 2

   

  Glukosa + ADP + Pi + O Glukosa + ADP + Pi + O 2 2

  • CO
  • CO
  • 2 2 + ATP + A>2e
  • 2e - -½ O
  • ½ O
  • 2

    2 

     H

       asam laktak asam laktak

      

    LEMAK

    LEMAK

    FFA + ADP + Pi + O

      FFA + ADP + Pi + O

    2

    2   H H 2 2 O + CO O + CO 2 2 + ATP + ATP

      1 mol FFA hasilkan 130-139 mol ATP 1 mol FFA hasilkan 130-139 mol ATP

      Oksigen yang dibutuhkan 15 % lebih Oksigen yang dibutuhkan 15 % lebih besar dari pada oksidasi KH besar dari pada oksidasi KH

      

    PROTEIN

    PROTEIN

      Pada Starvation Pada Starvation

      Pada prolong Endurance (6 hari) Pada prolong Endurance (6 hari)

      Hanya menyumbnag 5 % dari total Hanya menyumbnag 5 % dari total energi energi Sistem Aerobik dan Anaerobik Pada Latihan

      Sistem Aerobik dan Anaerobik Pada Latihan Latihan jamgka pendek ; lari 100 m, 200 m, 400

      Latihan jamgka pendek ; lari 100 m, 200 m, 400 m, 800 m. m, 800 m.

      Ciri-ciri : Ciri-ciri :

    • – Intensitas tinggi

      Intensitas tinggi

    • – Waktu singkat Waktu singkat
    • – Akumulasi Asam laktat

      Akumulasi Asam laktat Energi berasal dari sistem aerobik : ATP–PC dan

      Energi berasal dari sistem aerobik : ATP–PC dan glikolisis anaerobik glikolisis anaerobik

      Sistem aerobik tidak bisa bekerja pada latihan Sistem aerobik tidak bisa bekerja pada latihan jarak pendek, oleh karena : jarak pendek, oleh karena : 1.

      1. Latihan jarak pendek membutuhkan “POWER” Latihan jarak pendek membutuhkan “POWER”

      Hutang Oksigen Hutang Oksigen

      Fungsi : Fungsi :

      Mengisi kembali Mengisi kembali persediaan persediaan

      ATP-PC ATP-PC

      Merubah asam Merubah asam laktat laktat

        piruvat

      Exercise piruvat RECOVERY O 2 Debt Latihan jangka panjang Latihan jangka panjang

      > 10 menit > 10 menit

      Sumber energi dari KH & lemak Sumber energi dari KH & lemak

      Glycogen menurun Glycogen menurun

        lemak lemak predominan predominan

      Pada latihan jangka panjang, proses Pada latihan jangka panjang, proses anaerobik terjadi pada awal dan anaerobik terjadi pada awal dan akhir latihan akhir latihan

      Steady state Steady state

        aerobik proses aerobik proses

      

    ATP-PC, Sistem Laktat dan Sistem Oxygen

    ATP-PC, Sistem Laktat dan Sistem Oxygen

    0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

    ATP-PC & Sistem Laktat Oksigen Sistem Sprint (m) Anaerobik 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 100 200 400 800 1500 3200 5000 10000 42200 Time 0.10 0.20 0.45 1.45 3.45 9.00 14.00 29.00 135.00

      Program latihan peningkatan Program latihan peningkatan

      Wellness Wellness

      Latihan Aerobik Latihan Aerobik

      Latihan Anaerobik Latihan Anaerobik

      Latihan penguatan Latihan penguatan

      Latihan core stability Latihan core stability

      Latihan propeoceptic Latihan propeoceptic

      Streching Streching

      

    Latihan aerobik

    Latihan aerobik

      Energi excpendeture sistim aerobik Energi excpendeture sistim aerobik

      Mencapai target zone 68 – 85 % hr Mencapai target zone 68 – 85 % hr maksimal maksimal

      Waktu lebih dari 15 menit Waktu lebih dari 15 menit

      Bentuk latihan; interval training, Bentuk latihan; interval training, fartlek, conditioning training fartlek, conditioning training

      Latihan anaerobik Latihan anaerobik

      Latihan ditujukan untuk Latihan ditujukan untuk memperbanyak glikogen dalam otot memperbanyak glikogen dalam otot

      Energi expendeture LA sistem Energi expendeture LA sistem

      Waktu antara 4 – 8 menit Waktu antara 4 – 8 menit

      Perlu interval rest dengan 1 : 2 – 4 Perlu interval rest dengan 1 : 2 – 4

      Contoh latihan 10 x 200m, 5 x 400m Contoh latihan 10 x 200m, 5 x 400m

      

    Latihan penguatan

    Latihan penguatan

      Dibagi dalam bentuk latihan untuk Dibagi dalam bentuk latihan untuk

    meningkatkan kekuatan otot, ukuran

    meningkatkan kekuatan otot, ukuran

    otot, dan daya tahan otot otot, dan daya tahan otot

      Program Latihan penguatan Program Latihan penguatan

    • – Beban 75 – 95 % 1 RM

      Beban 75 – 95 % 1 RM

    • – 2 – 5 repetisi

      2 – 5 repetisi

    • – 2- 5 set dengan 2 – 5 menit rest antara

      2- 5 set dengan 2 – 5 menit rest antara set set Latihan Power Latihan Power

    • – Beban harus dapat bergerak secara cepat

      Beban harus dapat bergerak secara cepat pada jarak yang memungkinkan pada jarak yang memungkinkan

    • – 3 -5 pengulangan dengan beban 40 – 60

      3 -5 pengulangan dengan beban 40 – 60 % 1 RM

      % 1 RM

    • – 3 – 5 set dengan rest 3 – 5 menit

      3 – 5 set dengan rest 3 – 5 menit

    • – Dilakukan selama 6 minggu

      Dilakukan selama 6 minggu Latihan Daya tahan otot

      Latihan Daya tahan otot

    • – Lebih dari 25 kali repetisi

      Lebih dari 25 kali repetisi

    • – Beban 40 % 1 RM

      Beban 40 % 1 RM Penurunan Berat Badan dan Penurunan Berat Badan dan

      Kebugaran Kebugaran

      

    Olahraga sebagai aktifitas fisik yang teratur

    Olahraga sebagai aktifitas fisik yang teratur

    secara sistimatis dan memiliki tujuan dapat

    secara sistimatis dan memiliki tujuan dapat

    memberikan manfaat yang besar dalam

    memberikan manfaat yang besar dalam

    kebugaran. Selain itu penggunaan energi yang

    kebugaran. Selain itu penggunaan energi yang

    efektif dapat dijadikan suatu cara untuk

    efektif dapat dijadikan suatu cara untuk

    penurunan berat badan. penurunan berat badan.

      

    Olahraga Pada kelompok ttt

    Olahraga Pada kelompok ttt

    1.

      1. Pembagian berdasarkan kelompok umur misalnya anak, Pembagian berdasarkan kelompok umur misalnya anak, dewasa, lansia, remaja dewasa, lansia, remaja 2.

      2. Pembagian berdasrkan jenis kelamin Pembagian berdasrkan jenis kelamin 3.

      3. Pembagian berdasarkan aktifitas sehari hari misalnya, Pembagian berdasarkan aktifitas sehari hari misalnya, eksekutif muda, buruh, ibu rumah tangga eksekutif muda, buruh, ibu rumah tangga 4.

      4. Pembagian berdasrkan kondisi kesehatannya, misalnya Pembagian berdasrkan kondisi kesehatannya, misalnya kelopmpok penderita stroke, asma, deiabetes dan lain kelopmpok penderita stroke, asma, deiabetes dan lain lain lain

      

    Senam senam khusus

    Senam senam khusus

    1. 1. Senam Asma Indonesia; Senam ini dikhususkan bagi penderita Senam Asma Indonesia; Senam ini dikhususkan bagi penderita asma yang mengalami gangguan pada pernapasan. Dengan asma yang mengalami gangguan pada pernapasan. Dengan demikian maka senam asama ditekankan kepada senam demikian maka senam asama ditekankan kepada senam dengan latihan pernapasan dengan latihan pernapasan 2. 2. Senam Stroke Indonesia; Pada penderita gangguan stroke Senam Stroke Indonesia; Pada penderita gangguan stroke masalah yang ada kemampuan fungsional, sehingga senam masalah yang ada kemampuan fungsional, sehingga senam stroke ditujukan kepada latihan fungsional stroke ditujukan kepada latihan fungsional 3. 3. Senam pencegahan osteoporosis; osteoporosis dapat dicegah Senam pencegahan osteoporosis; osteoporosis dapat dicegah dengan peningkatan bank tulang pada usia muda. Peningkatan dengan peningkatan bank tulang pada usia muda. Peningkatan tabungan tulang akan bertambah bila dilakukan latihan dengan tabungan tulang akan bertambah bila dilakukan latihan dengan beban tubuh dan penguluran, untuk itu senam pencegahan beban tubuh dan penguluran, untuk itu senam pencegahan osteoporosis dilakukan pemberian beban tubuh dan penguluran osteoporosis dilakukan pemberian beban tubuh dan penguluran

      Pemandu Bakat Pemandu Bakat

      Dengan pemahaman terhadap antropometri dan analisa Dengan pemahaman terhadap antropometri dan analisa gerak fisioterapis dapat menentukan olahraga yang tepat gerak fisioterapis dapat menentukan olahraga yang tepat bagi individu bagi individu

      

    Pengetahuan tersebut dapat digunakan oleh fisioterapi

    Pengetahuan tersebut dapat digunakan oleh fisioterapi

    dalam memandu bakat atlit. Dengan bentuk tubuh dan

    dalam memandu bakat atlit. Dengan bentuk tubuh dan

    disesuaikan dalam analisa gerak olahraga maka dapat

    disesuaikan dalam analisa gerak olahraga maka dapat

    ditentukan olahraga yang sesauai atau bahkan dapat

    ditentukan olahraga yang sesauai atau bahkan dapat

    diprediksi apakah individu tersebut dapat berkembang

    diprediksi apakah individu tersebut dapat berkembang

    dengan baik. dengan baik.