Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi Balawista Buleleng Sebagai Penunjang Wisata Pantai di Desa Sangsit

  

Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi Balawista

Buleleng Sebagai Penunjang Wisata Pantai

di Desa Sangsit

a b c

  

Trianasari , Ni Luh Henny Andayani , I Gede Putra Nugraha

abc

  Undiksha, Singaraja, Indonesia

  

nanatrianasari01@gmail.com

ABSTRAK

  

Makalah ini menyajikan hasil kegiatan pelatihan dan peningkatan tim Balawista Buleleng

yang diselenggarakan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat, Jurusan Perhotelan

Diploma 3, Fakultas Ekonomi, Undiksha. Kegiatan didahului dengan analis situasi yang

bertujuan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi di masyarakat. Sangsit

dipilih sebagai lokasi pengabdian dikarenakan 1) kegiatan wisata pantai yang digemari

masyarakat sekitar, dan 2)adanya gejala sosial di mana masyarakat khususnya remaja

rentan terhadap pengaruh perilaku-perilaku berkaitan dengan obat terlarang dan

kehidupan seks bebas. Balawista merupakan unit penyelamat pantai yang berperan

penting dalam menjaga keamanan dan keselamatan pengunjung pantai. Selain itu, unit ini

membantu memberikan inspirasi bagi masyarakat dan mengalihkan fenomena sosial

terkait perilaku buruk dengan kegiatan penyelamatan yang positif. Kegiatan pelatihan

dilakukan untuk meningkatkan tim balawista dalam melaksanakan tugasnya. Metode

kegiatan meliputi pelatihan fisik, pendampingan tata kelola kantor, dan pelatihan Bahasa

Inggris. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kompetensi tim di ketiga bidang

tersebut. Hal menarik dan sesuai dengan yang diharapkan, terdapar sejumlah pemuda-

pemudi local yang ingin bergabung ke dalam tim Balawista dan yang ingin ikut

berpartisipasi dalam kelas Bahasa Inggris.

  Kata kunci: balawista, keselamatan, pantai, turis, wisata

PENDAHULUAN menuju ke Timur pantai pada pagi

  Kabupaten Buleleng hari. Saat menyaksikan suguhan merupakan kabupaten yang memiliki alam ini, wisatawan rela bangun pagi pantai terpanjang di Pulau Bali, yaitu dan menaiki jukung. Sementara itu, 114km. Walaupun tidak berpasir pantai di kawasan Kecamatan Sawan putih, pantai di Kabupaten Buleleng lebih menonjol karena ketenangan memiliki keindahan tersendiri. Ada dan keunikan yang dapat dinikmati dua kawasan pantai yang ramai di- adalah kemilau pasir hitam. Di kunjungi wisatawan lokal, domestik kawasan ini, seperti di pantai dan manca negara yaitu kawasan Kerobokan, Sangsit, dan Giri Emas, Lovina dan pantai pesisir Kecamatan lebih banyak ditemui wisatawan lokal. Sawan. Pantai Lovina dikenal dengan Dengan kata lain, pantai di desa-desa suguhan atraksi gerombolan lumba- tersebut cukup dikenal masyarakat lumba yang biasanya bergerak Kabupaten Buleleng bagian Timur.

  Trianasari, Andayani, Nugraha - Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi....

  Tingkat kunjungan pantai khususnya di Kecamatan Sawan, khususnya Desa Sangsit mengalami lonjakan pada setiap akhir pekan. Hal ini dapat disebabkan oleh kesibukan rutin masyarakat di hari kerja (Senin samai Jumat), karena pada umumnya pengunjung pantai adalah masyarakat Desa Sangsit sendiri dan desa-desa sekitarnya. Wisata pantai menjadi pilihan utama dalam mengisi akhir pekan, selain karena lokasi yang dekat tetapi juga karena biaya yang relatif murah. Bagi banyak pengunjung, pantai tidak saja menyajikan keindahan pemandangan, tetapi juga merupakan tempat untuk melakukan berbagai aktifitas seperti, memancing ikan, berenang, snor- keling atau menyelam, dan berjemur. Masyarakat lokal yang umumnya beragama Hindu seringkali melakukan upacara keagamaan di

  Salah satu dampak positif dari kegiatan wisata pantai ini adalah terbukanya peluang bagi peningkatan ekonomi masyarakat penduduk pesisir pantai seperti melalui kegiatan dagang seperti kuliner laut dan mainan anak-anak. Bahkan, permainan-permainan untuk anak- anak banyak diatraksikan sehingga justru menjadi daya tarik bagi masyarakat setelah selesai menikmati pantai (berenang). Sementara itu, salah satu dampak negatif wisata pantai adalah adanya timbunan sampah yang dikarenakan kurangnya pemahaman masyarakat dalam hal membuang sampah pada tempatnya. Hal ini mungkin dikarenakan oleh rendahnya rasa memiliki masyarakat terhadap pantai yang selama ini justru menjadi pilihan utama dalam berwisata di akhir pekan dan karenanya, modal atau produk utama desa dalam menyelenggarakan wisata pantai.

  Analisis situasi

  Terlepas dari kenikmatan yang dirasakan saat mengunjungi pantai, terdapat bahaya dan misteri laut yang tidak disadari oleh hampir sebagian besar masyarakat setempat. Kecelakaan di pantai, seperti tenggelam, terseret arus, digigit binatang laut, sering terjadi. Dari hasil perbincangan awal dengan nelayan, kelompok pemuda (Seka Teruna Teruni), Kelompok penyedia jasa jukung untuk wisata lumba- lumba, Kepala Desa setempat dan beberapa artikel di media masa lokal, disimpulkan bahwa kecelakaan pantai kerap terjadi, bahkan sampai menelan korban jiwa.

  Salah satu upaya untuk menangani kecelakaan dan pengawasan sampah pantai di Desa Sangsit, telah terbentuk Balawista di desa ini yang anggotanya adalah sejumlah pemuda dan pemudi desa. Balawista yang merupakan kependekan dari Bala Wisata Tirta yang terdiri dari tim yang umumnya terlatih dan bersertifikat internasional dalam menangani dan mengawasi ke- amanan pantai. Balawista pada u- mumnya berada di kawasan pantai yang ramai dikunjungi orang, baik wisatawan asing maupun masyarakat lokal. Sebagai contoh adalah Balawista di pantai Nusa Dua, Jimbaran, Padang-Padang, Sanur merupakan organisasi yang dibentuk pemerintah daerah dengan bekerja sama dengan swasta. Keberadaan Balawista adalah untuk memberi rasa aman melalui perlindungan, pengawasan, dan bantuan bagi masyarakat setempat atau turis saat berkunjung ke pantai.

  Desa Sangsit merupakan satu- yang telah memiliki Balawista dan diharapkan menjadi cikal bakal dibentuknya organisasi Balawista Kabupaten Buleleng oleh pemerintah Kabupaten Buleleng, sehingga dapat membantu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat pesisir pantai di sektor jasa pariwisata di bawah Dinas Pariwisata Buleleng, selain menjaga kawasan pantai.

  Wawancara yang dilakukan dengan Ketua Balawista Desa Sangsit, yaitu Agus Dharma menunjukkan bahwa Balawista tersebut baru berdiri tahun 2016.

  Latar belakang pendirian Balawista tersebut selain seringnya terjadi kecelakaan pantai, adalah upaya mengajak dan memberdayakan pemuda pemudi desa untuk beraktifitas secara positif. Selama ini, fenomena yang berkembang dan sangat meresahkan masyarakat yaitu keterlibatan sebagian masyarakat mengedarkan dan mengkonsumsi narkoba, minuman keras, perilaku seks bebas, bahkan judi mengakibatkan masyarakat bersikap di luar kontrol sehingga mengganggu ketertiban dan keamanan. Hal ini ditambah lagi dengan tingkat pendidikan dan keterampilan yang sangat rendah dan sulitnya mencari pekerjaan sehingga mengakibatkan banyaknya pengangguran di usia

  Lebih jauh, Ketua Balawista Sangsit menyatakan bahwa dengan memberikan pelatihan Balawista, di- harapkan masyarakat akan berubah cara/sikap dalam mengisi hidup mereka untuk hal-hal yang lebih berguna, menjaga pantai dan masyarakat yang berada di ling- kungan pantai merasa lebih tentram, nyaman, dan aman, lebih lanjut diharapkan bisa mandiri secara ekonomi dengan mendapatkan

  Trianasari, Andayani, Nugraha - Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi....

  pekerjaan di bidang penyelamatan di air baik pantai dan kolam renang di seluruh pantai atau hotel di Indonesia bahkan dunia karena kompetensinya diakui secara internasional. Balawista Sangsit ini terdiri dari 20 anggota yang umumnya tinggal di pesisir pantai. Tim tersebut me- lakukan latihan rutin dan patroli pantai dan sampah. Kepala Desa se- tempat telah memberikan wewenang bagi mereka untuk menegur ma- syarakat yang membuang sampah sembarangan. Selanjutnya, Balawista Sangsit mengirim empat orang tim untuk mengikuti pelatihan secara internasional dan dua di antaranya berhasil meraih sertifikat tertinggi untuk kategori Bronze. Tim Balawista Sangsit pada Hari Bahari tahun 2017 telah berhasil merebut posisi ke dua (lomba individu) dan ketiga (lomba ke- lompok) dalam lomba Balawista. menunjukkan tingginya potensi pemuda dan pemudi desa dalam kegiatan-kegiatan balawista berskala lokal, nasional maupun internasional. Namun, minimnya sumber daya tim ini menyebabkan keberlajutan beberapa program pelatihan tersendat. Sementara, kebutuhan akan peningkatan kompetensi tim terus menerus diperlukan. Hal ini melandasi pemikiran diajukannya usulan kegiatan Pengabdian Pada

  Masyarakat berupa pelatihan dan peningkatan kompetensi tim Bala- wista Sangsit. Hal lain adalah mem- berikan inspirasi bagi pemuda pe- mudi lain yang terlibat dalam perilaku negatif untuk bergabung dan membangun desa melalui Balawista.

  Identifikasi dan Rumusan Permasalahan

  Berdasarkan pada analisis situasi yang dilakukan yang meliputi observasi dan wawancara, masalah utama yang dihadapi mitra terletak pada belum adanya pemahaman, pengetahuan, dan keterampilan Balawista masyarakat setempat. Padahal, sebagai sebuah desa yang terletak di pesisir pantai, diperlukan komponen masyarakat yang dapat

  • – diandalkan dalam hal bantuan penyelamatan korban di pantai. berdaya guna bagi desa setempat. Lebih jauh, masalah-masalah yang berikut.

  1).

  Masih diperlukannya pe- ningkatan kompetensi tim Balawista agar lebih pro- fesional, khususnya dalam SOP penyelamatan 2). Masih lemahnya motivasi ang- gota tim terhadap kegiatan

  Balawista 3). Masih lemahnya tanggung- jawab dan kepercayaan diri dalam mengawasi kebersihan setempat untuk menjadi lebih lingkungan pantai produktif, rasa memiliki, dan 4). mencintai lingkungan pantai dengan

  Perlunya kontinuitas kegiatan yang terstruktur modal keterampilan Balawista. 5).

  Tujuan Kegiatan

  Kurangnya pembinaan ke da- lam tim Tujuan kegiatan pengabdian 6). pada masyarakat yang diusulkan ini

  Minimnya sumber daya dalam bidang penyelamatan adalah untuk menyelenggarakan 7). kegiatan pelatihan dan peningkatan

  Kurangnya kesadaran akan kecintaan pada lingkungan kompetensi Balawista Buleleng yang termasuk kebersihan berperan dalam menunjang pa- 8). riwisata pantai khususnya bagi

  Masih kurangnya pemahaman penggunaan alat pertolongan pengunjung lokal dan masyarakat pada kecelakaan pantai sekitar. Kegiatan ini juga bertujuan 9). untuk membantu mitra meningkat-

Minimnya peralatan untuk kegiatan operasional termasuk kan pengetahuan dan keterampilan

  seragam profesional yang berguna bagi keselamatan dan Diskusi awal dengan mitra Ketua keamanan masyarakat yang berwi- Balawista Sangst dilakukan untuk sata di pantai setempat. menyamakan fokus dan tujuan penyelesaian masalah. Menurut Manfaat Kegiatan mitra, masalah yang paling krusial Sementara itu, kegiatan pengabdian dan memiliki urgensi tinggi adalah pada masyarakat ini diharapkan Balawista untuk mengantisipasi, dan Buleleng di Desa Sangsit dalam mencegah, serta menurunkan angka membantu mengatasi, memecahkan, kematian karena kecelakaan di dan mencegah perkembangan pantai. Secara lebih spesifik, kegiatan masalah yang dihadapi Balawista pelatihan Balawista akan memberi tersebut. Secara lebih khusus, pengaruh positif dan menginspirasi kegiatan P2M ini diharapkan memberi masyarakat setempat dalam hal pola manfaat sebagai berikut: hidup. Rasional atau justifikasi yang

   Adanya peningkatan kompe- diberikan oleh mitra untuk berfokus tensi tim Balawista agar lebih pada masalah tersebut adalah karena profesional, khususnya dalam kegiatan ini dapat memberikan SOP penyelamatan. kesempatan bagi masyarakat

  Trianasari, Andayani, Nugraha - Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi....

   Adanya peningkatan kontinu- itas kegiatan yang terstruktur.  Adanya peningkatan pem- binaan ke dalam tim.  Adanya peningkatan tanggung jawab dan kepercayaan diri dalam mengontrol kebersihan lingkungan.

   Meningkatnya pemahaman penggunaan alat pertolongan pada kecelakaan pantai.

  Lebih jauh, pengetahuan dan kete- rampilan Balawista diharapkan dapat bermanfaat dalam menekan angka kematian akibat kecelakaan/ musibah di pantai. Selain itu, ke- giatan ini juga memiliki dampak sosial lain yaitu memberdayakan kaum muda (seka teruna teruni desa) untuk berpartisipasi dalam penyelamatan dan mengenalkan mereka kepada pola hidup sehat dan positif. Sehat dalam hal ini adalah penyelamat pantai tidak merokok, diberi pelatihan fisik dan akan dibiasakan terus menjaga kesehatan fisik dengan rajin berolah raga. Positif dimaksudkan untuk menghentikan kegemaran berjudi dan minum- minum keras, sek bebas, bahkan mengkonsumsi dan mengedarkan narkoba dan lebih peduli pada kebersihan lingkungan sekitar.

  Kerangka Pemesahan Masalah

  Pelaksanaan kegiatan P2M yang diusulkan ini dilakukan melalui beberapa tahap. Sebagai langkah awal, analisis situasi dilakukan melalui observasi dan wawancara dengan pihak Balawista Buleleng, kelompok nelayan, kepala desa, dan kelompok pemuda (Seka Taruna Teruni) Desa Sangsit. Langkah tersebut bertujuan untuk memahami masalah yang dihadapi calon mitra. Setelah terjadi kesepakatan mengenai masalah yang memerlukan penanganan segera, maka dilakukan penandatanganan kontrak kerja sama. Pengusul akan mengundang instruktur Balawista Badung serta tenaga profesional.

  Metode pelaksanaan kegiatan adalah pelatihan berupa praktek dan teori. Solusi yang ditawarkan untuk pemberian bantuan penyelamatan ini dilakukan dengan menggunakan metode pelatihan bagi kelompok mitra tersebut yang meliputi teori dan praktek. Lebih jauh, kegiatan ditujukan pada kelompok masyarakat tersebut dengan mengirim masing- masing 5-10 orang anggotanya. Adapun metode pelatihan yang dilakukan adalah “off the job training”, yaitu peserta diberikan pelatihan di luar pos kerja masing-masing, yaitu di ruang pelatihan/kelas. Secara lebih lepaskan diri kalau akan khusus, teknis pelaksanaan metode dipeluk oleh korban ini adalah gabungan dari lecture, 6). tentang

  Pengetahuan

  partisipatif, case study, role play, teknik-teknik

management games, dan sensitivity penyelamatan korban di

and quick response training. pantai dan kolam

Mekanisme pelaksanaan kegiatan renang..

  meliputi, tahap pre-training yaitu 7). tentang Pengetahuan

  

focus group. Kegiatan in bertujuan penunjang keselamatan

untuk memahami lebih awal sejauh , Emergency services.

  mana pemahaman mitra terhadap 8). tentang Pengetahuan hal-hal terkait jasa atau layanan nafas buatan dan P3K. penanganan korban kecelakaan 9). tentang

  Pengetahuan pantai. Selanjutnya, tahap training Patrol Sistem. yaitu tahap pelaksanaan kegiatan 10). tentang

  Pengetahuan pelatihan yang meliputi pokok tanda-tanda. bahasan berikut ini 11). tentang

  (“Balawista Pengetahuan Radio komunikasi.

  Badung | Surf Life Saving,” n.d.; I Made Suparka & Australian Sport 12). tentang

  Pengetahuan Commission, 2012). mempergunakan 1). Ombak, peralatan penyelamat. Pengetahuan bagaimana terjadinya 13). tentang

  Pengetahuan Ombak. Balawista Dunia,

  Pengetahuan Arus ,bagaimana ter- jadinya Arus dan cara Secara ringkas, peserta akan menghindarinya. diberikan teknik penyelamatan,

  3). tentang teknik pengawasan, pemberian Pengetahuan cara membaca situasi bantuan pertolongan pertama, dan pantai-pantai yang ada bagaimana berkoordinasi pihak disekitarnya. terkait seperti dengan pihak

  4). tentang Puskesmas dan Polisi untuk Pengetahuan cuaca dan arah angin. penanganan korban lebih lanjut.

  5). Sementara patrol equipments atau Pengetahuan cara-cara menghindar dan me- alat-alat patrol yang digunakan

  Trianasari, Andayani, Nugraha - Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi....

  adalah sesuai dengan standar yang kegiatan pelatihan ini dapat dilihat berlaku. pada diagram berikut. Gambar 1 berikut menunjukkan gambar kelengkapan yang diperlukan setiap petugas life guard yang bertugas di pantai atau kolam renang.

  Gambar 1.Detail kelengkapan seorang live guard (I Made Suparka & Australian Sport Commission, 2012)

  Dari kegiatan ini peserta dibimbing sikan Standard Operating Procedure (SOP) untuk layanan dan untuk penanganan korban kecelakaan di pantai atau kolam. Tahap terakhir adalah post-training yaitu tahap evaluasi baik di tingkat individu dan kelompok dalam bentuk focus group. Langkah terakhir ini bertujuan untuk meyakinkan bahwa pelatihan yang diberikan benar-benar memberi manfaat dan dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman kerja. Alur

  Diagram 1 Alur Kegiatan

  PELAKSANAAN DAN HASIL KE- GIATAN Tahap Persiapan

  Pada tahap persiapan, setelah proposal pengabdian kepada masyarakat disetujui, dilakukan melakukan koordinasi tim, meng- hubungi pihak Balawista Buleleng beserta instruktur pelatihan fisik, menentukan tanggal kegiatan, melakukan pendaftaran penyewaan alat untuk pelatihan, penyiapan materi pelatihan. Termasuk dalam kegiatan taha persiapan adalah melakukan surat menyurat terkait permohonan memberikan pelatihan bagi instruktur, penyewaan alat, mendaftar penggunaan ruang dan tempat pelatihan termasuk kegiatan

  outdoor selain pantai yaitu di kolam

  renang hotel, dan permohonan pembukaan kegiatan (LP2M Undik- sha). Sementara itu, peserta menyi- apkan diri, yaitu ketahanan fisik dan

  Tahap Pelaksanaan

  Pelatihan kompetensi penyelamatan Pertolongan pertama pada kecelakaan pantai Keberadaan tim penolong pada kecelakaan pantai merupakan salah satu fasilitas yang membuat pengunjung pantai merasa lebih aman. Kegiatan pelatihan penyela- matan kecelakaan pantai penting dilakukan dengan tujuan untuk mendidik, melatih tenaga-tenaga

  Focus Grouptentan g penyamaan persepsi mitra terhadap Balawista

  Training (teori dan praktek) di pantai dan di kolam.

  Post Training Pre-training Output

  SOP Pemberian bantuan penyelamatan korban

  Focus Group peran serta Balawista di Industri Pariwisata Individual

  Evaluation

  Trianasari, Andayani, Nugraha - Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi....

  terampil dalam upaya penyelamatan Australian Sport Commission, 2012). penikmat wisata tirta, menciptakan Sementara itu, patrol equipment yang kualitas dan kuantitas layanan, digunakan oleh tim Balawista di menciptakan raasa aman dan antaranya (“Balawista Badung | Surf nyaman bagi wisatawan yang

  Life Saving,” n.d.; I Made Suparka & memanfaatkan pantai, serta Australian Sport Commission, 2012) memahami perilaku wisatawan, sebagai berikut: sebagaimana disampaikan Kadis- a).

  2 buah bendera merah dan parda Badung Cokorda Raka Dar- kuning mawan (Bali Eksbis, 2017).

  b).

  4 buah bendera merah untuk Pelatihan Balawista penting dilaku- larangan berenang kan secara kontinu tidak hanya c).

  1 buah tower (menara jaga) untuk meningkatkan kualitas dan d). Patroli (semua

  Seragam keterampilan anggota tim, tetapi juga anggota Surf Live Saving) peningkatan wawasan dan e).

  Surf Rescue Board pembangunan sinergi antar elemen f).

  Rescue Tube (pelampung) penyelamat wisata tirta. Bahkan, g).

  1 ( satu ) buah Torpedo Buoys Balawisat perlu melakukan eksplorasi h).

  1 ( satu ) buah Reel ( Tali kemungkinan untuk perluasan zona penolong yang panjangnya 500 layanan pencegahan dan yard ) penyelamatan wisata tirta tentu saja i).

   Air Bag Oxygen Resuscitator dengan dukungan pemerintah dan j).

  Kotak palang merah dan obat- masyarakat sekitar (Bali Eksbis, obatan P3K Alat komunikasi Radio2 arah

  Terdapat prosedur penanganan (Handy Talki atau Rig) korban kecelakaan pantai yang ber- l).

  Megaphone (Pengeras suara) laku secara internasional. Prosedur m). Rescue Boat(bila Jet penanganan meliputi teknik penye- diperlukan) lamatan, teknik pengawasan, pem- n).

  Insulated Rubber Boat ( boat berian bantuan pertolongan pertama, karet bila diperlukan ) dan bagaimana berkoordinasi pihak o).

  Mobil Patroli Pantai (bila terkait seperti dengan pihak diperlukan) Puskesmas dan Polisi untuk pena- p). Ambulance (bila

  Mobil nganan korban lebih lanjut. diperlukan) (“Balawista Badung | Surf Life Saving,” n.d.; I Made Suparka & Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan sesuai dengan rencana, walaupun sedikit tertunda berhubung adanya berbagai kegiatan kemasyarakatan secara berturut-turut di desa bersangkutan yang menyebabkan beberapa anggota tim Balawista Buleleng di Desa Sangsit berhalangan hadir. Namun demikian, akhirnya kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik dan diikuti oleh anggota tim Balawista.

  PkM tersebut dibuka oleh Ketua Lembaga Pengabdian Pada Masya- rakat (LP2M) Undiksha, Prof. Dr. I Nengah Wijana, M.Si. dan dihadiri juga oleh Ketua Balawista. Dalam sambutannya, Ketua LP2M Undiksha menyemangati para peserta untuk mengikuti kegiatan pelatihan dan peningkatan kompetensi ini dengan baik dan hingga selesai. Disampaikan dengan kegiatan-kegiatan Balawista merupakan hal yang positif, di mana tim bisa membantu masyarakat dan pengunjung pantai, jika terjadi kecelakaan. Demikian pula, aktifitas Balawista dapat membantu mengalihkan peserta dari kegiatan- kegiatan yang bersifat negative seperti obat psikotropika atau narkoba yang marak terjadi pada pemuda-pemuda di desa ini.

  Secara rinci, kegiatan pengabdian dibagi menjadi tiga kegiatan utama yaitu pelatihan dan peningkatan kompetensi tim Balawisata, pendampingan tata kelola/ set up kantor, dan pelatihan Bahasa Inggris. Kegiatan kedua dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari saran reviewer pengabdian, sehingga manajemen kantor Balawista menjadi lebih tertib dan sistematis. Selajutnya, kegiatan ketiga dilaksanakan mengingat pentingnya keterampilan berbahasa Inggris bagi anggota tim, sehingga dapat berkomunikasi khususnya dengan pengunjung pantai yaitu orang asing. Hal yang mendasari pentingnya keterampilan berbahasa Inggris adalah adanya peluang tim Balawista berkiprah pada organisasi atau kegiatan-kegiatan pantai yang melibatkan turis atau pengunjung asing, termasuk bila ada perekrutan Pendampingan tata kelola kantor Balawista Kegiatan pendampingan tata kelola kantor dilaksanakan khusus bagi pengelola atau administrator kantor, yaitu sekretaris dan bendahara. Kegiatan dimulai dari pengenalan tentang surat-menyurat, pengarsipan, pencatatan kegiatan harian (log book), pencataatan kehadiran peserta di setiap kegiatan Balawista, pembagian jadwal piket, pelaporan dan

  Trianasari, Andayani, Nugraha - Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi....

  pencatatan keuangan, pelaporan dan pencatatan peralatan, pendataan profil anggota tim Balawista, pengetikan surat sederhana, penga- daan template surat menyurat pada komputer. Pelatihan Bahasa Inggris Kegiatan pelatihan Bahasa Inggris berlangsung di kantor Balawista Sangsit. Ruang kantor yang kecil dan sempit penuh sesak oleh peserta. Beberapa peserta adalah masyarakat umum yang tertarik pada kegiatan ini. Adapun materi yang diberikan berupa Bahasa Inggris Dasar dengan penekanan pada aspek speaking. Hal tersebut mengingat peserta bersumber dari berbagai kalangan dengan latar belakang pendidikan yang berbeda yaitu Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengan Umum, orang tua dan remaja putus sekolah.

  Tahap evaluasi saat ini belum terlaksana secara menyeluruh. Ada- pun evaluasi tahap awal yang dilakukan adalah terkait dengan pelaksanaan kegiatan di mata peserta dan tim pelaksana. Sejauh ini, kegiatan berlangsung dengan lancar dan diikuti secara bersemangat oleh seluruh peserta. Hal positif yang dapat dilihat langsung adalah adanya beberapa pemuda dan pemudi desa yang tertarik untuk bergabung dalam tim Balawista dan berpartisipasi di kelas Bahasa Inggris.

  SIMPULAN

  Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam upaya meningkatkan kompetensi tim Bala- wista Buleleng sebagai penunjang wisata pantai di Desa Sangsit berjalan dengan lancar, sesuai dengan rencana. Kegiatan ini berimplikasi pada kemampuan tim dalam melakukan penyelamatan bagi pengunjung pantai, penataan dan pengelolaan administrasi kantor, serta kemampuan berbahasa Inggris. Implikasi secara luas yaitu adanya keamanan bagi pengunjung pantai di Desa Sangsit serta perekrutan tim Balawista karena adanya minat pemuda dan pemudi desa untuk bergabung dan untuk berlatih Bahasa Inggris.

  Ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya diberikan kepada Fakultas Ekonomi, Undiksha sebagai pe- nyandang dana kegiatan, Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LP2M) Undiksha yang membantu pelaksanaan kegiatan mulai dari review proposal hingga monitoring kegiatan. Secara khusus, ucapan terima kasih juga disampaikan kepada pengelola dan kolega Jurusan Diploma 3 Perhotelan atas bantuan dan dukungan serta kesempatan yang diberikan untuk melaksanakan kegiatan pengabdian ini.

  REFERENSI

  Balawista Badung. 2015. Surflife saving. [online] tersedia di http://balawistabadung.com/i nformation.html. diakses tanggal 29 April 2017

  Bali Eksbis. 2017. Pelatihan Penyelamat Wisata Tirta di Pantai Kuta [online] tersedia di

  

Diakses

  tanggal 29 April 2017 Berita Bali. 2015. Gelombang Pasang

  Terjang Pesisir Kawasan Lovina dan Banjar [online]. tersedia di

  

diakses tanggal 1

  Mei 2017

  I Made Suparka & Australian Sport Commission.2012. Pedoman Balawista Badung-Bali [online]. tersedia pada www.balawistabadung.com diakses tanggal 1 Mei 2017.