Pengaruh berita kriminalitas terhadap pr

A. Judul: PENGARUH BERITA KRIMINALITAS TERHADAP PROTEKSI ORANG TUA
KEPADA REMAJA di wilayah Kebon Baru RT 006/007 RW 013 Tebet.
B. Pernyataan Masalah
Studi ini ingin melihat seberapa besar berita kriminalitas mempengaruhi proteksi
orang tua kepada remaja pada warga kebon baru RT 006 dan 007 ini, karena sebagaimana
yang kita ketahui tindak kriminalitas diluar sana sangat besar. Berita kriminalitas sendiri
bukan lagi dikonsumsi oleh kalangan tertu saja, tapi berita criminal ini juga dikonsumsi oleh
dari semua kalangan,semua kelas, dan semua umur. Berita criminal ini terbuka bahkan
tersebar dengan luas karena canggihnya teknologi di era modern ini. Berita tersebar bukan
hanya melalui media cetak seperti Koran, radio, tapi juga melalui media televisi.
Media massa sendiri hadir bukan hanya untuk memberikan hiburan semata, tapi juga
untuk memberikan informasi dan memberikan gambaran dan fungsi yang mempengaruhi
masyarakat, sebagaimana menurut Lasswell dan Wright dalam Raudhonah (2007: 144)
terdapat fungsi terhadap masyarakat, yaitu:
(1) Pengawasan Lingkungan. Yakni komunikasi massa memberikan peringatan
mengenai ancaman dan bahaya yang mengancam dunia, seperti halnya bahaya
yang berasal dari badai atau bahaya yang berasal dari serangan teroris, yang
membuat masyarakat menjadi berhati-hati.
(2) Sosiolisasi atau pewarisan. Yakni upaya transmisi dan pendidikan nilai nilai serta
norma-norma dari suatu generasi berikutnya atau dari suatu kelompok
masyarakat terhadap para anggota kelompoknya yang baru. Hal ini biasanya

dilakukan oleh para guru dan orang tua.
Sedangkan fungsi media untuk individu menurut Samuel dalam Raudhonah (2007:
145), yaitu:
(1) Pengawasan atau pencarian Informasi. Yakni kehidupan manusia selalu
dilaporkan oleh media massa, oleh karena dapat memberikan pengetahuan bagi
setiap orang. Dengan mengetahui setiap informasi yang ada akan membantu
seseorang dalam berbuat sesuatu, mengambil keputusan dan memiliki
kepercayaan dalam perilakunya.

Dari fungsi yang disebutkan diatas, terlihat bahwa media massa sendiri memiliki
fungsi yang mempengaruhi baik secara individu maupun secara masyarakat luas bukan hanya
kepada cara fikir bahkan hingga pada prilaku atau tindakan yang akan dilakukan. Pada era
sekarang memiliki televisi bukanlah hal yang mewah lagi, melainkan saat ini setiap rumahrumah yang ditempati sebagian besar memiliki televisi. Dengan demikian, televisi sendiri
sangatlah dipergunakan dalam keluarga.
Keluarga sendiri terdiri dari adanya orang tua dan anak. Setiap keluargapun memiliki
fungsi-fungsi yang hadir secara alamiah, baik fungsi sebagai edukasi, religious, ekonomi.
Sedangkan Menurut Soelaeman (1994:85) salah satu fungsi keluarga adalah Fungsi afeksi
atau fungsi perasaan.
Fungsi afektif keluarga berhubungan dengan fungsi-fungsi internal keluarga berupa
perlindungan dan dukungan psikososial bagi para anggotanya. Keluarga melakukan tugastugas yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang sehat bagi anggotanya dengan

memenuhi kebutuhan-kebutuhan emosional anggotanya khususnya anak remaja. Hal ini
dipenuhi untuk mencapai peran keluarga dalam pemenuhan kebutuhan sosio emosional
anggota keluarga karena fakta keluarga sering tidak memiliki sistem pendukung sosial yang
seharusnya mereka miliki (Friedman, 1998).

Pada umumnya, para orang tua lebih sering menggunakan media massa televisi
untuk memperoleh informasi baik itu bersifat hiburan atau wawasan, dikarenakan lebih
mudah untuk diperoleh tanpa perlu lagi membaca dengan huruf yang kecil. Dengan demikian
tanpa sadar, media akan memberikan dampak terhadap masyarakat ketika masyarakat lebih
sering menonton televisi. Seperti yang diuraikan oleh Nielsen Newsletter (2011) Dalam tiga
tahun terakhir, tren menonton TV di kalangan kelas menengah menguat dari 12,8% menjadi
13,5%”.
Dengan demiakian, cara pandang dan prilaku masyarakat pun mulai terkontaminasi
oleh acara-acara televisi dikarenakan sebagian waktunya di habiskan dengan menonton
televisi. Maka dari itu dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat lebih khususnya lagi pada
acara berita kriminalitas yang mempengaruhi terhadap proteksi orang tua kepada remaja di
wilayah Kebon Baru RT 006/007 RW 013 Tebet.

C. Pertanyaan Masalah
1. Apakah anda memahami apa itu kriminalitas?

2. Seberapa sering anda melihat berita mengenai kriminalitas di berita televisi?
3. Bagaimanakah cara anda memberikan proteksi kepada anak remaja anda?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah orang tua memahami apa itu kriminalitas
2. Untuk mengetahui frekuensi orang tua dalam menonton bertita di televisi
3. Untuk mengetahui cara orang tua dalam memberikan proteksi kepada anak dan remaja
E. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Untuk memberikan informasi kepada para akademisi, seperti halnya guru agar
memberikan bimbingan serta penyuluhan kepada remaja agar mereka lebih berhati-hati
2. Praktis
Untuk memberikan informasi kepada wilayah tempat penelitan ini, serta kepada
masyarakat bahwa berita criminal membuka wawasan mengenai kejahatan di lingkungan
sekitar serta membuat masyarakat lebih berhati-hati serta melindungi remaja.
F. Tinjauna Pustaka
Tinjuan pustaka ini, berisikan oleh penelitian-penelitian sebelumnya untuk dijadikan
acuan atau sumber dalam penelitian ini yang berkaitan dengan variable yang terdapat di
dalam penelitian ini. Khususnya mengenai berita kriminalitas serta proteksi orang tua kepada
anak remaja.
Adapun beberapa penelitian yang membahas tentang berita kriminalitas dan proteksi

orang tua yang setidaknya dapat dijadikan sebagai dasar bagi penelitian:
1. Penelitian Pattipeilohy, Samarinda (ejurnal 2013) dengan judul Pengaruh Terpaan Berita
Kriminal terhadap Kewaspadaan Ibu Rumah Tangga Samarinda (Studi Kasus Surat
Kabar Harian “Samarinda Pos” di Kelurahan Teluk Lerong Ulu RT 10 Samarinda)
Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis penlitian eksplanatif.
Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas dengan analisis
regresi linear sederhana. Sampel penelitian dalam penelitian ini adalah menggunakan
purposive sampling dengan rumus yamane yaitu ibu – ibu rumah tangga RT. 10 Kelurahan
Teluk Lerong Ulu, yang berjumlah 55 orang tanpa ada kriteria khusus dari sampel. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner.Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada pengaruh terpaan berita kriminal surat kabar terhadap kewaspadaan ibu rumah
tangga Samarinda (Studi kasus surat kabar harian “Samarinda Pos” pada Kelurahan Teluk
Lerong Ulu RT. 10 Samarinda). Hipotesis penelitian membuktikan bahwa Ho ditolak dan Ha
di terima, ini terbukti dari t hitung 0,683 > t tabel 0,265. Dan besarnya pengaruh terpaan
berita kriminal surat kabar terhadap kewaspadaan ibu rumah tangga Samarinda (Studi kasus
surat kabar harian “Samarinda Pos” pada Kelurahan Teluk Lerong Ulu RT. 10 Samarinda)
adalah sebesar 20,9% yang mungkin disebabkan oleh berita tentang pembunuhan,
perampokan, penculikan anak, pemerkosaan atau tindak asusila.


2. Penelitian Anindityas Putri H, Universitas Dipenogoro Semarang (skripsi, 2011) dengan
judul Terpaan Berita Penculikan Anak dan Faktor Demografis terhadap Tingkat
Kecemasan Orangtua atas Keamanan Anak, yang melibatkan masyarakat terutama para
orang tua yang yang memiliki anak. Hasilnya menunjukkan bahwa adanya pengaruh
signifikan antara terpaan berita penculikan anak di media massa dengan tingkat
kecemasan orang tua, penbaruh terpaan di televisi sebesar 10,9% dan surat kabar sebesar
16,1%; terdapat pengaruh signifikan antara jenis kelamin orang tua dengan tingkat
kecemasannya, yaitu 7%.
3. Penelitian Elinasrita, Universitas Riau (skripsi, 2010) dengan judul Pelaksanaan Fungsi

Proteksi Keluarga Terhadap Anak Usia Sekolah Dasar di Desa Pinang Sebatang
Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
Pelaksanaan Fungsi Proteksi Keluarga Terhadap Anak Usia Sekolah Dasar di Desa
Pinang Sebatang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. Jenis penelitian bersifat deskriptif
dengan pendekatan kuantitatif. Alat pengumpul data yang digunakan berupa angket
dengan sampel penelitian 40 orang. Sedangkan indikator yang dipergunakan untuk ini
mengetahui Pelaksanaan Fungsi Proteksi Keluarga Terhadap Anak Usia Sekolah Dasar
ditinjau dari; (1) melarang/menghindar anak dari perbuatan yang tidak diharapkan, (2)
mengawasi atau membatasi perbuatan anak dalam hal-hal tertentu, (3) mengajarkan atau
menyuruh anak untuk perbuatan yang diharapkan, (4) memberi contoh teladan dalam halhal


yang

diharapkan,

dan

(5)

memberi

kesempatan

anak

untuk

berbuat

sendiri.Berdasarkan hasil analisis data secara umum, pelaksanaan fungsi proteksi

keluarga terhadap anak usia Sekolah Dasar di desa Pinang Sebatang Kecamatan Tualang
Kabupaten Siak secara keseluruhan dari masing-masing aspek yang dilihat dari skor rata-

rata, pelaksanaan fungsi proteksi keluarga terhadap anak usia Sekolah Dasar yang
menyatakan sangat sering hanya sebesar 47,00%, responden yang menyatakan sering
sebesar 45,63%. Sedangkan responden yang menyatakan jarang sebesar 7,38% dan yang
menyatakan tidak pernah sebesar 0%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan fungsi proteksi keluarga terhadap anak usia Sekolah Dasar berjalan sesuai
dengan fungsi keluarga dalam memproteksi anak dalam hal-hal yang negatif untuk
menjamin kelangsungan hidup dan masa depan anak.
4. Penelitian Jilly Pricilliya Juliana, Universitas Atmajaya Yogyakarta (skripsi, 2010)
dengan judul PENGARUH TERPAAN MEDIA TERHADAP PERSEPSI PENGGUNA
FACEBOOK (Studi Kuantitatif Deskriptif Pemberitaan Kasus Kriminalitas tentang
Penyalahgunaan Facebook di Televisi terhadap Persepsi Pengguna Facebook). Dalam
peneitian ini melibatkan para siswa-siswi SMA 3 Yogyakarta yang memiiki facebook
serta yang mengikuti pemberitaan tersebut yang menjadi responden. Penelitian ini ingin
melihat pengaruh terpaan media televisi tentang pemberitaan penculikan melalui media
facebook. Hasilnya bahwa variable yang terkait dalam penelitian ini saling terkait, kuat,
positif dan searah sehingga pada hasil akhirnya terbukti bahwa ada pengaruh yang cukup
kuat dari terpaan media televivisi dari pemberitaan tersebut terhadap para siswa dan siswi

tersebut.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian pertama adalah peneliti sama-sama ingin
melihat apakah peran media massa dapat mempengaruhi proteksi orang tua kepada remaja
setelah para orang tua menonton berita kriminalitas. Jika dengan penelitian kedua, peneliti samasama ingin melihat apakah indicator yang menjadi fungsi proteksi tersebut serta apakah oaring
tua masih banyak yang menjalankan fungsi tersebut. Sedangkan dalam penelitian ketiga, samasama ingin melihat pengaruh media televisi dalam menentukan sikap terhadap kasus kriminalitas
yang disiarkan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah peneliti sebelumnya lebih
focus kepada berita penculikan, sedangkan dalam penelitian ini tidak di fokuskan pada satu jenis
kriminalitas saja, tapi lebih kepada dapak berita krimnalitas pada semua jenis kejahatan. Jika
dengan penelitian kedua, lebih kepada apakah orang tua masih banyak yang memberikan proteksi
kepada anak. Sedangkan dengan penelitian yang ketiga, memiliki perbedaan karena peneliti focus
pada satu kasusu serta yang mendapat pengaruh dari kasus tersebut adalah remaja itu sendiri.

G. Kerangka teoritis
Kerangka teoritis dilakukan untuk menjadikan patokan dalam menanalisis dalam
penelitian ini, adapun didalam penelitian ini, penulis menggunakan teori Stimulus Respon
dan dikaitkan dengan teori tindakan sosial dari Marx Webber.
Teori ini merupakan model komunikasi paling dasar, dan menggambarkan hubungan
stimulus dan respon. Teori ini mencoba menjelaskan komunikasi sebagai suatu proses “aksireaksi” yang sangat sederhana. Namun proses stimulus respon ini pula bisa dilakukan secara
verbal maupun non-verbal (Raudhonah 2007: 71). Jika dikaitkan oleh media masa yaitu

televisi dengan proteksi orang tua, maka teori ini mencoba menjelaskan bahwa ketika orang
tua melihat berita kriminalitas, secara langsung (visual) para orang tua mendapat stimulus
berupa berita-berita kriminalitas dan kemudian pada jangka waktu tertentu menciptakan
suatu pengaruh terhadap mereka.
Dalam teori ini McGuire menambahkan enam tahapan sebagai penjelasan bagi proses respon
dasar, yaitu presentasi

perhatian, pemahaman, menyetujui, penyimpanan, dan perilaku

terbuka. Tahapan ini menjelaskan proses bagaimana sebuah terpaan pesan masuk ke dalam
diri penerima dan menimbulkan suatu efek. Efek yang terjadi dapat berupa sikap,
kepercayaan, bahkan perilaku. Bergantung kepada keterbukaan perilaku yang dimiliki oleh
masing-masing penerima pesan (Anindityas 2011: 2).

Setelah teori komunikasi ini berhasil memasuki pola fikir para penonton, maka teori
yang dikaitkan adalah teori tindakan sosial daari webber mengenai tindakan afeksi. menurut
Ritzer (2009: 136) Webber memusatkan pada tindakan yang yang jelas-jelas melibatkan
campur tangan proses pemikiran (tindakan bermakna yang ditimbulkan olehnya) antara
stimulus dengan respon.
Suatu


dikatakan

tindakan

sosial

jika,

tindakan

tersebut

dilakukan

dengan

mempertimbangkan perilaku orang lain dan berorientasi pada perilaku orang lain.
Menurutnya tindakan sosial ialah tidakan manusia yang dilakukan untuk mempengaruhi
individu satu dengan lainnya di dalam masyarakat. Karena pola interaksi dalam kehidupan

bukan hanya secara vertika, namun juga horizontal, yakni hubungan sesama manusia yang
membuktikan bahwa manusia selalu aktif dalam menjalani hidup (Ambo 2010: 203).

Webber mengklasifikasikan tindakan sosial dengan empat tipe, yang salah satunya
adalah tindakan afeksi (emosional), yaitu tindakan yang ditentukan oleh kondisi kejiwaan
dan perasaan aktor yang melakukannya. Tindakan ini dilakukan seseorang berdasarkan

perasaan yang dimilikinya, biasanya timbul secara spontan begitu mengalami suatu kejadian
Ambo 2010: 205).
Lalu, dilanjutkan pula oleh tindakan sosial rasional instrumental, yaitu tindakan yang
ditentukan oleh harapan-harapan yang memiliki tujuan untuk dicapai dalam kehidupan
manusia yang bertujuan untuk mencapai hal tersebut telah dirasionalisasikan dan
dikalkulasikan sedemikian ruoa untuk dikejar atau diraih oleh yang melakukannya (Ambo
2010: 204).
Hal ini dikaitkan karena menurut pusat antar universitas ilmu-ilmu sosial UI (1991:
61) bahwa setiap terpaan media dapat memberikan dampak yang positif dan negative
terhadap sikap dan perilaku masyarakat. Menurutnya pula penerima stimulans sebagai
individu dapat dikelompokkan antara lain:
1. Individu bersifat masa bodoh
2. Indivdu yang jiwanya (sikap, pendirian, dan perilakunya) stabil.
3. Individu yang jiwanya (sikap, pendirian dan perilakunya) tidak stabil.
4. Individu pencemas
5. Individu bersikap wajar, rasional.
6. Individu mudah meniru.
7. Individu yang harga dirinya tinggi dan peka
8. Individu pendendam
Gaya penelitian yang realistik dapat memberikan dampak psiko sosial berupa
merangsang kewaspadaan penerima. Serta dengan gaya pemberitaan yang emosional,
sensasional dan sejenisnya dapat pula melahirkan sikap benci, cemas, takut, malu serta
dendam (pusat antar universitas ilmu-ilmu sosial UI 1991: 61).
H. Hipotesis
Penelitian ini menggunakan dua variable yang terdiri dari variable indipenden (x)
yang berupa berita kriminalitas dan variable dependen (y) berupa proteksi orang tua. Dalam
penelitian ini, berita kriminalitas yang dimaksud, berita yang disiarkan melalui media massa,
yaitu televisi. Sedangkan dalam proteksi orang tua, digambarkan melalui bentuk pandangan
orangtua terhadap arti penting proteksi terhadap anak. Diukur dengan mengetahui seberapa
banyak bentuk proteksi yang telah dilakukan, atau dianggap penting oleh para orangtua.
Bentuk-bentuk proteksi ini dikelompokkan pada tiga kategori indikator, yaitu berdasarkan

keadaan ruang lingkup yang dilalui dalam aktivitas keseharian orangtua dan anaknya. Antara
lain adalah proteksi di lingkungan rumah, sekolah, dan lingkungan lain.
Ho

: Tidak adanya pengaruh berita kriminalitas terhadap proteksi orang tua

kepada remaja
Hi

: Adanya pengaruh berita kriminalitas terhadap proteksi orang tua kepada

remaja
Menurut apa yang telah dijelaskan dapat dipenggolongannya, yang termasuk beritaberita kriminal adalah segala kejadian yang melanggar peraturan dan undang-undang negara.
Jadi dapatlah disebutkan bahwa yang termasuk berita-berita kriminal adalah Berita
kriminalitas atau berita kejahatan sebagai salah satu jenis berita dalam pembunuhan,
penodongan, pemalsuan, pencopetan, perampokan, penggelapan dan sebagainya yang
melanggar undang-undang negara.
Sedangkan proteksi orang tua adalah respon yang dikeluarkan oleh para orang tua
untuk melindungi anak remaja mereka yang rentan terkena tindak kriminalitas. Proteksi ini
hadir karena ada proses afeksi yaitu emosi yang tanpa sadar hadir secara sponstan karena rasa
kasih sayang. Ketika para orang tua melihat tindak kriminalitas yang tinggi tersebut para
orang tua lalu memberikan perlindungan kepada para anak remaja mereka pada tiga tempat
yang selalu dilewati pada aktifitas anak-anak tersebut, seperti lingkungan rumah, sekolah dan
lingkungan bermain.
I. Metodelogi penelitian
a. Lokasi penelitian
b. Populasi dan sampel
Populsi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh warga Kebon baru gg. O
RT 006 dan RT 007 yang berjumlah…..
Namun, dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel dengan cara noprobabilitas, yakni dengan teknik purposive sampling, dikarenakan, sampel ini memiliki
target yang bertujuan, karena sampel yang dipakai adalah sampel yang memiliki cirriciri khusus, seperti yang memiliki anak remaja.
c. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi variable indipenden (x) adalah Berita
kriminalitas yang terdiri dari berbagai macam berita yang bersifat criminal, sedangkan

variable dependen (y) adalah proteksi orang tua yang sudah ditentukan ruang lingkup
prteksi tersebut.
Dalam dua variable tersebut akan diuji apakah variable (x) mempengaruhi
variable (y), maka dalam penelitian ini penulis menggunakan penghitungan statistic
dengan bantuan program SPSS.
d. Instrumen Pengumpulan Data
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan
kuantitatif yaitu dengan mengumulkan data dari angket yang disebar.
J. Daftar Pustaka
Raudhonah. 2007. Ilmu Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Pres
http://www.agbnielsen.net/Uploads/Indonesia/Nielsen_Newsletter_Mei_2011-Ind.pdf
diunduh pada 10-04-2014 pukul 16:44
Soelaeman. 1994. Pendidikan dalam Keluarga. Bandung: alfabeta
Friedman. 1998. Keperawatan keluarga: teori dan praktek. Jakarta: EGC
Putri, Anindityas. 2011. Terpaan Berita Penculikan Anak dan Faktor Demografis
terhadap Tingkat Kecemasan Orangtua atas Keamanan Anak. Semarang: Universitas
Diponegoro Semarang
Erlinasrita. 2010. Pelaksanaan Fungsi Proteksi Keluarga Terhadap Anak Usia
Sekolah Dasar di Desa Pinang Sebatang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak. Riau:
Universitas Riau
Pricillya, Jilly. 2010. PENGARUH TERPAAN MEDIA TERHADAP PERSEPSI
PENGGUNA FACEBOOK (Studi Kuantitatif Deskriptif Pemberitaan Kasus Kriminalitas
tentang Penyalahgunaan Facebook di Televisi terhadap Persepsi Pengguna Facebook).
Yogjakarta: Universitas Atmajaya.
Pattipeilohy. 2013. Pengaruh Terpaan Berita Kriminal terhadap Kewaspadaan Ibu
Rumah Tangga Samarinda (Studi Kasus Surat Kabar Harian “Samarinda Pos” di
Kelurahan Teluk Lerong Ulu RT 10 Samarinda). Samarinda: Universitas Mulawarman.
Ritzer. 2019. Teori Sosiologi. Bantul: Kreasi Wacana
Ambo. 2010. Tradisi Aliran dalam Sosiologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Pusat antara ilmu-ilmu sosial UI. 1991…

PENGARUH BERITA KRIMINALITAS TERHADAP PROTEKSI ORANG TUA
KEPADA REMAJA di WILAYAH KEBON BARU RT 007 DAN RT 006 JAKARTA
SELATAN

Disusun oleh:
Fauziah Kamilah Fatimah
1111111000025

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014