BAB II KONDISI POLITIK DI KABUPATEN SIMALUNGUN II.1 Deskripsi Kabupaten Simalungun - Proses Pembentukan Peraturan Daerah Studi Kasus Peraturan Daerah Kabupaten Simalungun No. 1 Tahun 2011 tentang APBD Kabupaten Simalungun tahun Anggaran 2011

BAB II KONDISI POLITIK DI KABUPATEN SIMALUNGUN II.1 Deskripsi Kabupaten Simalungun Simalungun dalam bahasa asli Simalungun memiliki kata dasar “Lungun” yang berarti

  

  sunyi, sepi. Nama itu diberikan oleh orang luar karena penduduknya sangat jarang dan letaknya yang berjauhan antara yang satu dengan yang lain. Orang Batak Toba menyebutnya dengan istilah “Sibalungu” yang berasal dari legenda hantu yang menyebarkan wabah penyakit didaerah itu. Sedangkan orang Batak Karo menyebutnya dengan panggilan “Batak Timur” karena terletak

   disebelah Timur daerah mereka.

  Simalungun adalah salah satu suku asli yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara. Terdapat beberapa asal-usul mengenai nenek moyang suku Simalungun, tetapi sebagian besar menceritakan bahwa nenek moyang mereka berasal dari luar Indonesia. Kedatangan ini terbagi dalam 2 gelombang, yakni; (1) Gelombang Pertama (Proto Simalungun), diperkirakan berasal dari Nagore (India) dan pegunungan Assam (India) menyusuri daerah Myanmar, ke Siam dan Malaka untuk selanjutnya menyebrang ke Sumatera Timur dan; (2) Gelombang Kedua (Deutero Simalungun), datang dari suku-suku disekitar Simalungun yang bertetangga dengan suku asli Simalungun.

  Pada kerajaan Nagur diatas terdapat beberapa panglima (Raja Goraha) yang masing- masing bermarga, Saragih, Purba, dan Sinaga. Kemudian mereka dijadikan menantu oleh Raja

  23 24 .Pemerintah kabupaten Simalungun, SINALSAL (Panduan Berbahasa Simalungun) tahun 2006, hal 4 .

  . Ibid, hal 5. Nagur yang kemudian mendirikan kerajaan-kerajaan, yakni: (1) Silou (Purba Tambak); (2)Tanaoh Djawa (Sinaga); (3) Raya (Saragih)

  Selama abad ke 13 sampai abad ke 15, kerajaan-kerajaan kecil ini diserang oleh kerajaan- kerajaan mulai dari kerajaan Singosari, Majapahit, kerajaan dari India dan Aceh, Kerajaan Melayu hingga Belanda. Selama periode ini, tersebutlah cerita “Hattu ni sapar” yang menceritakan tentang kengerian pada saat itu, tentang kekacaun, dan mewabahnya penyakit Kolera hinggan kemudian mereka menyebrangi “Laut Tawar” (sebutan untuk Danau Toba) untuk mengungsi kepulau yang dianamakan Samosir yang merupakan kependekan dari Sahali

  Misir

  (sekali pergi). Saat pengungsi ini kembali ke kampung asalnya (Huta Hasusuran) mereka menemukan sebuah daerah/Nagur yang sepi. Sehingga disebutlah daerah Kerajaan Nagur ini

   dengan nama Sima-Sima ni Lungun (daerah yang sepi) yang kemudian menjadi Simalungun.

  Kabupaten Simalungun terletak antar 98,320 – 99,350 BT dan 2,360 – 3,180 LU dengan ketinggian antara 20 – 1400 M diatas permukaan laut yang berbatasan dengan; (1) Sebelah Utara, berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai; (2) Sebelah Timur, berbatasan dengan Kabupaten Asahan; (3) Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Samosir; (4) Sebelah

26 Barat, berbatasan dengan Kabupaten Karo.

  2 Luas wilayah Kabupaten Simalungun adalah 438.660 Ha ( 4,486,60 KM ) merupakan

  6,12 % dari luas wilayah Provinsi Sumatera Utara sekaligus menjadi kabupaten terluas yang sebelumnya adalah Kabupaten Deli Serdang. Untuk iklimnya sendiri yaitu:

25 Pemerintah Kabupaten Simalungun, P.Siantar SINALSAL (Panduan Berbahasa Simalungun untuk sekolah

  26 dasar kelas V) tahun 1999 hal 8. . www.simalungunkab.go.id diakses tanggal 20 mei 2013 pukul 19.27 wib

   Maret – Mei dengan suhu 28 C.

  Suhu di Kabupaten Simalungun bertemperatur sedang. Dan suhu tertinggi terjadi dibulan

   Oktober dengan tingkat kelembapan udara 87% dengan penguapan rata-rata 0,05 MM/hari. Dalam Satu tahun terdapat rata-rata 14 hari hujan, dengan curah hujan tertinggi terjadi di bulan November. Jumlah penduduk di Kabupaten Simalungun saat ini dari sensus terakhir tahun

  Kelembapan udara rata-rata 84%, dengan kelembapan udara tertinggi terjadi di bulan

  

  2011 adalah 823.109 jiwa. Potensi ekonomi didaerah ini terutama berasal dari sektor pertanian dan perkebunan. Tahun 2003 Simalungun adalah kabupaten penghasil beras kedua terbesar di Sumatera utara, dan untuk sektor perkebunan banyak di dominasi oleh perkebunan kelapa sawit dan perkebunan karet. Banyaknya perkebunan sawit mulai dari BUMN, swasta (contohnya PT.LONSUM, dan Good Year), bahkan dari punya pribadi terdapat di daerah ini. Bahkan pabrik Kelapa Sawit di desa Sei Mangkei akan dijadikan pusat industri perkebunan yang bernama Kawasan Industri Sei Mangkei layaknya KIM dikota Medan. Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah data seputar pertanian dan perkebunan di Kabupaten Simalungun; TANAMAN PANGAN • Padi, Luas Panen : 93.343 Ha, Produksi : 461.293 Ton/Tahun.

  • Jagung, Luas Panen : 63.712 Ha, Produksi : 322.280 Ton/Tahun.
  • Ubi Kayu & Ubi Jalar, Luas Panen : 16.758 Ha, Produksi : 404.67 Ton/Tahun.
  • Kacang Tanah, Hjau dan Kedelai, Kacang Tanah : 4.358 Ha – Produksi : 5.044 ton/tahun.
  • 27 Kacang Hijau : 367 Ha – Produksi : 398 ton/tahun. Kedelai : 401 Ha –Produksi : 494 ton/tahun.

      .BPS kabupaten Simalungun tanggal 22 Januari 2012. TANAMAN HORTIKULTURA • Kentang : Luas Panen = 5.470 Ha Produksi = 13.293 ton/tahun.

    • Kubis : Luas Panen = 2.112 Ha Produksi = 142.541 ton/tahun.
    • Cabai : Luas Panen = 4.167 Ha Produksi = 27.186 ton/tahun.
    • Tomat : Luas Panen = 924 Ha Produksi = 18.811 ton/tahun.
    • Pisang : Luas Panen = 1.658 Ha Produksi = 1.451 ton/tahun.
    • Nenas : Luas Panen = 680 Ha Produksi = 7.261 ton/tahun. Perkebunan: • Perkebunan Negara = 82.198,35 Ha.
    • Perkebunan Swasta = 24.328,00 Ha.
    • Perkebunan Rakyat = 45.718,82 Ha. Komoditi : • Kelapa Sawit : 99.291,25 Ha Produksi : 2.050.559,79 ton/thn.
    • Karet : 33.319,79 Ha Produksi : 34.803,24 ton/thn.
    • Kopi : 8.651,51 Ha Produksi : 7.507,36 ton/thn.

       • Kakao : 10.982,62 Ha Produksi : 10.851,06 ton/thn.

      Selain sektor pertanian, sektor pariwisata juga memberikan sumbangan penting pendapatan daerah ini. Yang paling terkenal tentu saja Parapat dengan keindahan Danau Tobanya. Objek wisata yang satu ini menjadi primadona yang sudah terkenal sampai dunia internasional. Selain Parapat, ada juga Sidamanik dengan perkebunan tehnya, Keramat Kubah 28 (tempat berziarah etnis Tionghoa yang dihuni banyak monyet), Museum Simalungun, dan Tugu

      Simalungunkab.go.id diakses tanggal 22 Mei 2013 pukul 18.42 Letda. Sudjono yang merupakan bukti masuknya PKI ke Sumatera Utara yang terletak di Bandar Betsi.

    II.2 Sistem Pemerintahan

      Dasar hukum pembentukan kabupaten Simalungun ialah UU Drt. No 7 tahun 1956 dengan ibukota awalnya ialah di Pematang Siantar. Kemudian ibukota kabupaten ini resmi

      

      berpindah ke Pamatang Raya pada tanggal 28 Juni 2008 setelah tertunda beberapa saat. Saat ini kabupaten Simalungun dipimpin oleh Jopinus Ramli Saragih (J.R Saragih) sebagai Bupati dan Hj. Nuriaty Damanik sebagai Wakil Bupati Simalungun untuk periode 2010-2015 menggantikan Zulkarnaen Damanik – Pardamean Siregar diperiode sebelumnya.

      Kabupaten Simalungun saat ini terdiri dari 31 kecamatan, yakni (1) Kecamatan Siantar; (2) Kecamatan Dolok Pardamean; (3) Kecamatan Panei; (4)Kecamatan Tanah Jawa; (5) Kecamatan Hutabayu Raja; (6) Kecamatan Jorlang Hataran; (7) Kecamatan Dolok Panribuan); (8) Kecamatan Girsang Sipangan Bolon; (9) Kecamatan Purba; (10) Kecamatan Raya; (11) Kecamatan Silimakuta; (12) Kecamatan Dolok Silau; (13) Kecamatan Raya Kahean; (14) Kecamatan Silau Kahean; (15) Kecamatan Bandar; (16) Kecamatan Pematang Bandar; (17) Kecamatan Bosar Maligas; (18) Kecamatan Ujung Padang; (19) Kecamatan Dolok Batunanggar; (20) Kecamatan Tapian Dolok; (21) Kecamatan Sidamanik; (22) Kecamatan Gunung Malela; (23) Kecamatan Gunung Maligas; (24) Kecamatan Bandar Masilam; (25) Kecamatan Bandar Huluan; (26) Kecamatan Jawa Maraja; (27) Kecamatan Hatonduhon; (28) Kecamatan Pematang Sidamanik; (29) Kecamatan Panombeian Pane; (30) Kecamatan Haranggaol Horisan; (31) 29 Kecamatan Pematang Silimakuta . www.simalungunkab.go.id diakses tanggal 21 Mei 2013 pukul 21.08 wib.

      Selain 31 kecamatan tersebut, terdapat juga 23 Kelurahan dan 338 Desa/Nagori didaerah

      

      ini. Di Kabupaten ini Desa disebut dengan Nagori, yang dipimpin oleh seorang Pangulu Nagori. Untuk struktur pemerintahan kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut:

      Gambar II.1 Bagan Struktur Pemerintahan

      Sumber: Kantor Nagori Sitalasari Kecamatan Siantar Dari gambar 1 dapat kita dapat lihat bagaimana hubungan antar lembaga/dinas di kabupaten Simalungun. Garis vertikal menggambarkan hubungan antara atasan dan bawahan, sedangkan garis horizontal menggambarkan posisi yang sejajar. Bisa dilihat antara Bupati/Wakil Bupati memiliki hubungan yg sejajar dengan DPRD yang artinya antara 2 lembaga ini tidak ada yang boleh mendominasi dan mengintervensi satu sama lain. Kedua lembaga ini seharusnya saling bekerjasama sesuai dengan fungsinya. Bupati sebagai Eksekutif dan DPRD sebagai 30 Legislatif. .

      www.simalungunkab.go.id diakses pada tanggal 23 Mei 2013 pukul 21.48 wib.

      Dibawah Bupati Simalungun ada Sekretaris daerah yang memiliki pertanggung jawaban tugas langsung ke Bupati Simalungun, dan memiliki hubungan yang sejajar dengan Sekretariat DPRD. Dan dibawah Sekda ada Dinas-dinas yang juga memiliki pertanggung jawaban langsung kepada Bupati. Dinas-dinas ini memiliki posisi yang sama. Dimana sesama dinas tidak dibenarkan untuk mengambil tugas dari dinas lain, kecuali atas perintah atasa, dalam hal ini adalah Bupati Simalungun. Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas (Kadis).

      Kemudian dibawah Dinas ada Bagian, dimana tugas dari bagaian ini adalah bagian dari spesifikasi tugas dinas. Hal ini agar tidak terjadi tumpang tindih tugas. Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian (Kabag). Dan dibawah nya berturut-turut adalah kantoryang dipimpin oleh seorang Kepala kantor (Kakan) dan dibawahnya ada Kecamatan dan Kelurahan.

      Kabupaten Simalungun memiliki Lambang Daerah sebagai identitas daerah ini. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Simalungun No.5 Tahun 1960 menetapkan Lambang Kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut:

      Gambar II.2 Lambang Kabupaten Simalungun

      Sumber: simalungunkab.go.id Arti lambang Kabupaten Simalungun Lambang berbentuk perisai terbagi lima petak dengan dasar lambang hijau lahan. Bagian dari atas lambang digambarkan hiou Suri-suri dengan warna hitam yang bersuat ( bersifat ) putih pada hiou Suri-suri bagian atas tertulis nama Daerah Simalungun dengan tulisan warna putih. Petak kiri atas dan bawah kanan dengan warna merah darah Petak kiri bawah dan kanan atas dengan warna putih Petak di tengah-tengah dengan warna kuning emas Gambar pada petak kiri bawah setangkai padi dengan 17 butir, warna kuning emas. Gambar pada petak kiri atas daun the dengan jumlah 8 helai dengan warna hijau.Gambar pada letak kanan atas Bukit Barisan berpuncak dan dua buah puncak di tengah lebih tinggi dari yang disampingnya dengan warna biru dan sebelah bawah gelombang danau empat baris warna biru muda

      Gambar petak kanan bawah, bunga kapas 5 kuntum dengan warna putih dan kelopak bunga warna hijau. Gambar pada petak tengah rumah balai adat dengan susunan galang 10,7 anak tangga, jerjak 8 sebelah, tiang 4, sudut atap lima dan pada rabung atas sedang gambar kepala kerbau dengan warna atap hitam dan galang warna putih. Garis batas-batas petak dengan warna hitam dan sebelah luar perisai tepi hiou Suri-suri ditambah dengan garis putih. Pita sebelah bawah perisai dengan warna putih tepinya warna hitam tempat menuliskan semboyan lambang. Semboyan lambang HABONARON DO BONA dalam bahasa Daerah Simalungun yang artinya kebenaran itu adalah pokok.

      Untuk makna Lambang sendiri ialah lambang berbentuk perisai adalah menggambarkan kekuatan dan pertahanan membela kepentingan daerah dan negara. Bilangan-bilangan pada bagian-bagian lambang adalah simbolik yang menggambarkan kesetiaan kepada Negara RI. Padi dan Kapas kebutuhan pokok untuk mencapai kemakmuran dan keadilan

      Daun teh adalah penghasilan yang utama dari Daerah Simalungun. Gunung dan danau adalah menggambarkan keindahan alamnya. Gelombang danau menggambarkan dinamika masyarakat. Rumah Balai adalah spesifik daerah yang menggambarkan adat kebudayaan dan

       kesenian daerah.

      Visi : Pembangunan yang akan dilaksanakan di Kabupaten Simalungun berdasarkan pada tahap kedua RPJP Daerah atau RPJMD tahun 2010-2015 tidak hanya berfokus menghadapi permasalahan yang belum terselesaikan pada tahun-tahun sebelumnya, namun juga mengantisipasi perubahan yang muncul di masa yang akan datang.

      Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang dimiliki di Kabupaten Simalungun serta mempertimbangkan aspirasi dan tuntutan kehidupan masyarakat kedepan maka visi pembangunan Kabupaten Simalungun dalam lima tahun kedepan 31 (2010 – 2015) dirumuskan sebagai berikut: .

      www.simalungunkab.go.id diakses tanggal 24 Mei 2013 pukul 10.48 wib

      “Terwujudnya Masyarakat dan Daerah Kabupaten Simalungun yang Makmur erekonomian, Adil, Nyaman, Taqwa, Aman dan Berbudaya” (MANTAB):

      Makmur Perekonomian adalah berdimensi pada peningkatan pendapatan rata-rata masyarakat di Kabupaten Simalungun pada tahun 2015 mencapai di atas Rp. 18 juta ($1.935) per-orang per-tahun atau di atas $5 per-orang per-hari. Tingkat pendapatan tersebut harus didukung pula oleh tingkat kesehatan, gizi makanan yang prima, serta perumahan yang layak dan infrastruktur yang memadai antara desa ke desa,desa ke kecamatan dan kecamatan ke ibu kota kabupaten.

      Adil adalah kehidupan bermasyarat yang memiliki keseimbangan antara hak dan kewajiban, keadilan hukum, keadilan perekonomian yang dapat di rasakan seluruh lapisan masyarakat dan keadilan pada seluruh aspek kehidupan. Hal ini sesuai dengan motto Kabupaten Simalungun Habonaron Do Bona (Kebenaran adalah pangkal segala sesuatunya).

      Nyaman adalah berdimensi pada nyaman bermasyarakat, nyaman antara hubungan masyarakat dengan pemerintahan, hubungan masyarakat dengan pelayanan publik, nyaman berusaha, nyaman melaksanakan adat istiadat serta budaya pada masing-masing etnis.

      Taqwa dalam pengertian menjalankan dan mengamalkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. menggunakan nilai-nilai keagamaan sebagai kontrol sosial dalam kehidupan masyarakat maupun dalam pembangunan di segala bidang.

      Aman adalah kehidupan bermasyarakat yang bebas dari gangguan keamanan, bebas dari ancaman jiwa, bebas dari ketakutan, aman dalam berusaha.

      Berbudaya adalah kehidupan masyarakat yang santun bertutur kata, sopan dalam berperilaku sesuai dengan adat istiadat dan budaya yang ada, mengekspresikan nilai-nilai adat istiadat, menghargai adat istiadat dan budaya yang ada, mengekspresikan nilai-nilai adat budaya dalam kehidupan bermasyarakat luas.

      Misi : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Simalungun Tahun 2010- 2015 yang merupakan tahapan kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah tahun

      2005-2025 berorientasi pada pembangunan dan peningkatan kompetensi segenap sumber daya yang ada di Kabupaten Simalungun. Dalam rangka mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta memperhatikan tantangan ke depan dengan memperhitungkan peluang yang ada, untuk mencapai masyarakat dan daerah Kabupaten Simalungun yang makmur perekonomian, adil, nyaman, taqwa, aman dan berbudaya, maka rumusan Misi Kabupaten Simalungun dalam rangka pencapaian visi Kabupaten Simalungun 2015 ditetapkan dalam ditetapkan dalam 5 (lima) Misi, yaitu:

      1. Peningkatan dan percepatan pembangunan infrastruktur. Kabupaten Simalungun merupakan daerah yang memiliki struktur perekonomian dominan di sektor pertanian, dimana sektor pertanian tersebut berada di kawasan perdesaan. Guna mendukung sektor pertanian tersebut, pembangunan infrastruktur pedesaan menjadi prioritas dalam pembangunan. Pembangunan infrastruktur diarahkan pada pembangunan jalan usaha tani, pemeliharaan jaringan irigasi sawah dan pengembangan pada pembangunan irigasi di lahan kering dan peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur lainnya yang seluruhnya.

      2. Percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Percepatan pertumbuhan ekonomi diarahkan pada pembangunan ekonomi yang berbasis ekonomi kerakyatan, pemanfaatan sumber daya alam yang ditopang oleh sektor pertanian yang maju, sektor UMKM yang tangguh dan industri berbasis pertanian (agroindustri) melalui struktur ekonomi yang berdaya saing dan pro kerakyatan dengan konsep pembangunan berkelanjutan.

      3. Pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi secara berkelanjutan. Pengembangan sumber daya manusia sebagai basis dari kemampuan produksi masyarakat akan diarahkan untuk menghasilkan SDM yang memiliki kompetensi tinggi tanpa diskriminasi dan berperspektif gender.

      4. Peningkatan ketertiban dan keamanan. Peningkatan ketertiban dan keamanan dilakukan melalui peningkatan nilai-nilai demokratisasi, penegakan HAM, pemberantasan KKN, peningkatan wawasan kebangsaan, pelaksanaan ibadah dan adat istiadat serta terbangunnya sarana dan prasarana keamanan yang tercermin dengan menurunnya kasus kriminalitas, berkurangnya kasus kekerasan dan diskriminasi. Selain itu, Kabupaten Simalungun yang terdiri dari multi etnis dan agama merupakan modal dalam pembangunan sehingga tokoh agama dan tokoh adat perlu dilibatkan dalam pembangunan kedepannya. Hal ini merupakan salah satu bentuk tranformasi pembangunan yakni melibatkan masyarakat secara langsung dalam pembangunan.

      5. Menciptakan Pemerintahan yang bersih dan profesional melalui peningkatan aparatur yang profesional dan responsif terhadap permasalahan–permasalahan yang timbul di masyarakat melalui penataan sistem pengelolaan keuangan, peningkatan kinerja dan koordinasi pemerintahan, reformasi birokrasi serta meningkatkan peran serta masyarakat luas dalam

      

    II.3 Lembaga DPRD

      32 .

      Simalungun.kab.go.id diakses tanggal 24 Mei 2013 pukul 15.32 Wib.

      Menurut Pasal 3 Peraturan DPRD Kabupaten Simalungun No. 13 Tahun 2010 tentang Tata Tertib DPRD Kabupaten Simalungun, DPRD mempunyai tugas dan wewenang; (1) Membentuk peraturan daerah Kabupaten bersama bupati; (2) Membahas dan memberikan persetujuan rancangan peraturan daerah mengenai anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten yang diajukan oleh Bupati; (3) Melaksanakan pengawasan terhadap peraturan daerah dan anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota; (4) Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian bupati dan atau wakil bupati kepada Menteri Dalam Negeri melalui gubernur untuk mendapatkan pengesahan pengangkatan dan atau pemberhentian ; (5) Memilih wakil bupati dalam hal terjadi kekosongan jabatan wakil bupati; (6) Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah terhadap rencana perjanjian international di daerah; (7) Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama international yang dilakukan oleh pemerintah daerah kabupaten; (8) Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban bupati dalam penyelenggaraan pemerintah daerah kabupaten/kota; (9) Memberikan persetujuan terhadap rencana kerjasama dengan daerah lain atau pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah; (10) Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan (11) Melaksanakan tugas dan wewenang lain yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

      DPRD Simalungun resmi berpindah kantor bersamaan dengan berpindahnya ibu kota pemerintahan Kabupaten Simalungun dari semula berada dijalan Asahan P.Siantar, menjadi ke P.Raya yang sekaligus menjadi ibu kota pemerintahan yang baru dari Kabupaten Simalungun. DPRD Simalungun memiliki alat kelengkapan DPRD yang terdiri atas : (1) Pimpinan; (2) Badan Musyawarah; (3) Komisi; (4) Badan Legislasi Daerah; (5) Badan Anggaran; (6) Badan Kehormatan; (7) Alat Kelengkapan Lain yang diperlukan dan dibentuk oleh rapat paripurna.

      Ada 5 fraksi yang ada di DPRD Kabupaten Simalungun periode 2009 – 2014, yaitu : 1. Fraksi Golkar Nusantara (F.GN) 2. Fraksi Demokrat Bersatu (F.DB) 3. Fraksi Partai Indonesia Perjuangan (F.PDIP) 4. Fraksi Amanat Nasional Pembela Habonaron (F.ANPH) 5. Fraksi Bersatu (F.B)

      Ada 4 Komisi yang ada pada DPRD Kabupaten Simalungun dan anggota DPRD Kabupaten Simalungun sendiri terdiri atas 45 orang. Berikut ini adalah daftar anggota- anggota DPRD Kabupaten Simalungun berdasarkan Komisi dan Partainya.

      Tabel II.1 Daftar anggota DPRD Komisi I (Bidang Pemerintahan)

      No NAMA JABATAN

      1 Ir. Julius Silalahi Kordinator

      2 Mangapul Purba, SE. Ketua

      3 Sahat Silitonga Wakil Ketua 4 Suhadi, SH.

      Sekretaris 5 Sugiarto, SE.

      Anggota

      6 Agus Salim, SPdi, MM. Anggota

      7 Bonar Zeitsel Ambarita, ST. MSi. Anggota

      8 Bernhard Damanik, SE. Anggota

      9 Rajisten Sitorus, SH.MM. Anggota

      10 Juliati Sinaga Anggota

      Sumber: Profil DPRD Kabupaten Simalungun Komisi I memiliki tugas yang meliputi : (1) Pemerintahan; (2) Keamanaan dan Ketertiban; (3) Kependudukan; (4) Informasi dan Komunikasi; (5) Hukum/Perundang – undangan; (6) Sosial Politik; (7) Organisasi Masyarakat; (8) Pertanahan; (9) Kehutanan; (10) Organisasi Ketatalaksanaan.

      Tabel II.2 Daftar anggota DPRD Komisi II (Bidang Perekonomian dan Pembangunan)

      No NAMA Jabatan

      1 Ojak Naibaho, SH Kordinator

      2 Ir. Makmur Damanik Ketua

      3 Abu Sofyan Siregar Wakil Ketua

      4 Dody Hendarto Lukman, Bc,IP,SH. Sekretaris

      5 Pantas Sitanggang Anggota 6 Mariono, SH.

      Anggota

      7 Chairul Anwar, S.Ag. Anggota 8 Mansur Purba, SE.

      Anggota

      9 Ir. Mondanuddin Purba Anggota 10 Luhut Sitinjak, SH.

      Anggota

      11 Laris Parapat Anggota 12 Suriawan, SH.

      Anggota Sumber: Profil DPRD Kabupaten Simalungun Komisi II memiliki tugas yaitu : (1) Perindustrian dan Perdagangan; (2) Pertanian; (3)Perikanan dan Peternakan; (4) Perkebunan; (5) Pengadaan Pangan/Logistik; (6) Pekerjaan Umum; (7) Tata Kota; (8) Permukiman dan Pengembangan Wilayah, Perhubungan dan Telekomunikasi. (9) Lingkungan Hidup.

      Tabel II.3 Daftar anggota DPRD dari Komisi III DPRD Kabupaten Simalungun.

      No NAMA Jabatan

      1 Binton tindaon, SPd Kordinator 2 Drs. Johalim Purba.

      Ketua

      3 Dra Hj. Hidayah Herlina Gusti Wakil Ketua

      4 Mukkin Nainggolan Sekretaris

      5 Edy Irianto Sipayung, SPd Anggota

      6 Dra. Hj. Sri Handriaty Anggota

      7 Balker Haloho Anggota

      8 Ir. Rospita Sitorus Anggota

      9 Jan Rismen Saragih, SH. Anggota

      10 Barita Dolok Saribu Anggota

      11 Manandus Sitanggang, S.Sos. Anggota Sumber: Profil DPRD Kabupaten Simalungun

      Tugas dari Komisi III yaitu : (1) Keuangan Daerah; (2) Perpajakan; (3) Retribusi; (4) Perbankan (5) Perusahaan Daerah (6) Perusahaan Patungan (7) Dunia Usaha (8) Penanaman Modal; (9) Perizinan (10) Asset/Perlengkapan (11) Koperasi; (12) Pertambangan dan energy.

      Tabel II.4 Daftar anggota DPRD dari Komisi IV Kabupaten Simalungun

      No NAMA Jabatan

      1 Burhanuddin Sinaga Kordinator

      2 H. Sulaiman Sinaga Ketua

      3 Truly Antho Sinaga Wakil Ketua

      4 H. Suyono Sekretaris

      5 Timbul Jaya Sibarani, SH. Anggota

      6 Ir. H. Aspan Effendi Anggota

      7 Umar Yani Anggota

      8 Walpiden Tampubolon, ST. Anggota

      9 Evra Sassky damanik. S.Sos Anggota

      10 Maren Girsang, SE. Anggota

      11 Tumpak Siregar, SH Anggota

      12 Sarudin Gultom, SE. Anggota Sumber: Profil DPRD Kabupaten Simalungun

      Tugas dari komisi IV meliputi : (1) Ketenaga Kerjaan; (2) Pendidikan; (3)Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; (4) Kepegawaian; (5) Kepemudaan dan Olahraga; (6) Pramuka; (7) Agama; (8)Sosial; (9) Kesehatan dan Keluarga Berencana; (10) Pariwisata Seni dan Budaya; (11) Peranan Wanita; (12) Transmigrasi.

    II.4 Partai Politik

      Pasal 28 UUD 1945: Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang, inilah yang menjadi salah satu faktor berdirinya partai politik selain itu, berkembangnya aspirasi-aspirasi politik baru dalam suatu masyarakat, yang disertai dengan kebutuhan terhadap partisipasi politik lebih besar, dengan sendirinya menuntut pelembagaan sejumlah saluran baru, diantaranya melalui pembentukan partai politik baru. Tetapi pengalaman di beberapa negara dunia ketiga menunjukkan, pembentukan partai baru tidak akan banyak bermanfaat, kalau sistem kepartaiannya sendiri tidak ikut diperbaharui.

      Partai politik yaitu organisasi politik yang menjalani ideologi tertentu atau dibentuk dengan tujuan khusus. Definisi lainnya adalah kelompok yang terorganisir yang anggota- anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Partai Politik adalah adalah suatu organisasi politik yang didirikan dengan dengan tujuan yang sama serta memiliki pemahaman yang sama tentang suatu nilai-nilai dan ideologi. Partai politik juga merupakan kendaran politik bagi orang-orang yang ingin duduk di legislatif, DPR/DPRD khususnya. Partai politik memiliki 4 (empat) fungsi yakni; (1) Pendidikan Politik; (2) Komunikasi Politik; (3) Sosialisasi Politik; dan (4) Kaderisasi Politik (Rekrutmen). Indonesia sendiri adalah menganut sistem Multi Partai dalam sistem kepartaiannya.

      Tujuan dari pembentukan partai politik menurut Undang-undang no.2 tahun 2008 tentang partai politik, yaitu; (1) Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam pembukaan undang-undang dasar negara republik Indonesia tahun 1945; (2) Menjaga dan memelihara keutuhan negara kesatuan republik Indonesia; (3) Mengembangkan kehidupan demokrasi berdasarkan pancasila dengan menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam negara kesatuan republik Indonesia; (4) Mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.; (5) Meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam rangka penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan; (6) Memperjuangkan cita-cita partai politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; (6) Membangun etika dan budaya politik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

      Di Kabupaten Simalungun sendiri, partai politik sangat diminati dari berbagai kalangan. Strategi partai yang baru berdiri menghimpun massa dari lapisan bawah, sangat mempengaruhi kehidupan politik masyarakat Simalungun. Politik bukan lagi menjadi milik politikus, tapi sudah menjadi konsumsi segala lapisan, termasuk lapisan bawah. Tak perduli apa motivasi mereka menjadi kader suatu partai politik.

      Di Simalungun, Partai yang berkuasa adalah Partai Golkar. Hal ini dapat terlihat dari 9 kursi yang berhasil mereka dapatkan, sementara Demokrat dengan 8 kursi. Ditengah hegemoni partai Demokrat, ternyata belum mampu menggeser partai Golkar. Bahkan pamor Demokrat masih kalah dibandingkan dengan PDIP, PPRN, dan Juga PNBK. Hal ini tidak terlepas dari orang-orang yang berada di partai tersebut. Figur partai Golkar, PDIP, PPRN, dan PNBK adalah orang yang memiliki pengaruh luar biasa di Kabupaten ini.

      Walaupun Demokrat meraih 8 kursi di DPRD Simalungun, hal itu dikarenakan faktor Hegemoni Demokrat, yang kemudian berimbas juga dengan perolehan suara di daerah. Namun terdapatnya nama PPRN, PNBK, bahkan PKPI sangat diluar dugaan. Meskipun hanya mendudukkan 1 orang wakilnya di Legislatif, namun hal ini saya anggap suatu hal yang luar biasa. Bahkan partai seperti PPRN, dan PNBK sanggup mengimbangi partai sekelas PKS, PPP,dan PKB. Pendekatan etnik/kultural yang mengutamakan suku/marga nampaknya berhasil diterapkan partai-partai tadi. Partai-partai baru tadi memilih orang yang “bermarga” dan juga memiliki popularitas didaerah ini. Dan hal inilah yang menjadi kunci sukses naiknya suara partai baru ini.

      Pendekatan personal dari masing-masing kader partai juga memiliki pengaruh yang cukup signifikan untuk mendongkrak suara partai yang baru berdiri. Umumnya para kader, yang juga merupakan caleg dari partai tersebut akan rajin datang ke warung/warung tuak dan melakukan dialog dengan pengunjung kedai tuak tersebut sambil mempromosikan dirinya dan partainya. Cara ini terbukti sukses mendongkrak jumlah suara partai tersebut. Walaupun masih kalah jauh dengan partai-partai seperti Golkar dan PDIP, paling tidak berhasil meloloskan 1 wakilnya di parlemen adalah suatu keberhasilan yang luar biasa.

      Selain startegi pendekatan secara personal, satu srategi yang sangat penting adalah pendekatan secara materi. Salah satu faktor penting gagalnya partai-partai baru di Kabupaten Simalungun menembus dominasi partai semacam Golkar dan PDIP adalah terletak di faktor yang satu ini. Kekuatan uang sanggup mengubah pendirian seseorang. Apa lagi jika berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Hal inilah yang menjadi keunggulan partai seperti Golkar, dimana kekuatan finansial partai mereka lebih kuat dari partai-partai seperti PPRN dan PNBK.

      

    II.5 Anggaran Penerimaan Belanja Daerah Kabupaten Simalungun Tahun Anggaran

    2011

      Simalungun seperti kabupaten/kota lainnya juga memiliki Anggaran Penerimaan Belanja Daerah yang telah ditetapkan menjadi Peraturan Daerah oleh DPRD dan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah dalam hal ini adalah Bupati Simalungun. Peraturan daerah tersebut diputuskan dengan Perda nomor 1 tahun 2011 mengenai Anggaran Penerimaan Belanja Daerah tahun anggaran 2011 yang menetapkan bahwa Anggaran Penerimaan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011 sebagai berikut :

      Tabel II.5 Anggaran Penerimaan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011 secara umum.

      1. Rp. 1.006.510.043.930,00 Pendapatan Daerah 2.

      Rp. 1.051.208.762.290,00 Belanja Daerah

      Surplus/ (Defisit) Rp. ( 44.698.718.360,00 ) 3. Pembiayaan Daerah

      a. Rp. 56.300.000.000,00 Penerimaan

      b. Rp. 11.601.281.640,00 Pengeluaran

      Pembiayaan Netto Rp. 44.698.718.360,00 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun berkenan Rp. -

      Sumber : Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2011 tentang Anggaran Penerimaan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011.

Dokumen yang terkait

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran Di Kabupaten Deli Serdang

24 244 132

Proses Pembentukan Peraturan Daerah Studi Kasus Peraturan Daerah Kabupaten Simalungun No. 1 Tahun 2011 tentang APBD Kabupaten Simalungun tahun Anggaran 2011

0 74 83

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lihou Kabupaten Simalungun (1987-2000)

4 99 80

Pemertahanan Bahasa Simalungun Di Kabupaten Simalungun

13 122 119

FORMULASI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DESA (Studi Kasus Proses Perumusan Peraturan Desa No. 1 Tahun 2011 tentang pungutan desa di Desa Pasir Putih Kecamatan Bungatan Kabupaten Situbondo)

0 4 14

UU No. 12 Tahun 2011 tentang Hierarki Peraturan Perundang-Undangan

0 0 46

BAB II PROFIL NAGORI TIGA RAS, KECAMATAN DOLOK PARDAMEAN, KABUPATEN SIMALUNGUN II. 1 Kabupaten Simalungun - Hubungan Politik antara Pangulu dan Maujana Nagori di Nagori Tiga Ras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun pada periode 2008-2015

0 1 33

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN SIMALUNGUN II.1. Letak Geografis dan Sejarah Kabupaten Simalungun II.1.1. Geografis - Studi Kelayakan Pemekaran Daerah(Studi Kasus Penolakan Usulan Kabupaten Simalunguan Hataran Sebagai Pemekaran Dari Kabupaten Simalungun)

1 1 24

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran Di Kabupaten Deli Serdang

0 3 30

1 BAB I PENDAHULUAN - Implementasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran Di Kabupaten Deli Serdang

0 0 10