PENGEMBANGAN WILAYAH desa untuk pemahaman

Definisi dan pengertian pengembangan wilayah :


Pengembangan wilayah merupakan upaya pembangunan yang dilakukan terus
menerus dengan memanfaatkan sumberdaya alam, dan sumberdaya manusia dalam
suatu wilayah agar tercapai kualitas kesejahteraan masyarakat dan lingkungan
hidupnya; ( SubDit Kebijakan Penataan Ruang Nasional dan Pulau, DitJen Penataan Ruang-PU,
2010 )

Pengertian pengembangan wilayah dapat dirumuskan sebagai rangkaian upaya untuk
mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumber daya, merekatkan dan
menyeimbangkan pembangunan nasional dan kesatuan wilayah nasional,
meningkatkan keserasian antar kawasan, keterpaduan antar sektor pembangunan
melalui proses penataan ruang dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan yang
berkelanjutan dalam wadah NKRI. ( DitJen Penataan Ruang, 2005 )


Pengembangan wilayah dilaksanakan melalui optimasi pemanfaatan sumberdaya yang
dimiliki secara harmonis, serasi dan terpadu melalui pendekatan yang bersifat
komprehensif mencakup aspek fisik, ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan hidup
untuk pembangunan berkelanjutan. ( Ruchyat Deni, 2010 )

Dalam jangka panjangnya pengembangan wilayah mempunyai target untuk
pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Cara mencapainya
bersandar pada kemampuan SDM dalam memanfaatkan lingkungan sekitar dan daya
tampungnya serta kemampuan memanfaatkan instrument yang ada. (Ditjen Penataan
Ruang , 2005)



Pembangunan wilayah yang ideal adalah terjadinya interaksi wilayah yang sinergis dan
saling memperkuat sehingga nilai tambah yang diperoleh dari adanya interaksi tersebut
dapat terbagi secara adil dan proporsional sesuai dengan peran dan potensi
sumberdaya yang dimiliki masing-masing wilayah. ( Rustiadi, 2004 )
Menurut Departemen Pekerjaan Umum, pada saat itu (tahun 2002) masih bernama
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah oleh Direktorat Pengembangan
Kawasan Strategis, Ditjen Penataan Ruang, ditetapkan prinsip-prinsip dasar dalam
pengembangan wilayah adalah:
1. Sebagai growth center
Pengembangan wilayah tidak hanya bersifat internal wilayah, namun harus
diperhatikan sebaran atau pengaruh (spread effect) pertumbuhan yang dapat
ditimbulkan bagi wilayah sekitarnya, bahkan secara nasional.

2. Pengembangan wilayah memerlukan upaya kerjasama pengembangan antar daerah
dan menjadi persyaratan utama bagi keberhasilan pengembangan wilayah.
3. Pola pengembangan wilayah bersifat integral yang merupakan integrasi dari daerahdaerah yang tercakup dalam wilayah melalui pendekatan kesetaraan.
4. Dalam pengembangan wilayah, mekanisme pasar harus juga menjadi prasyarat bagi
perencanaan pengembangan kawasan.
Dalam pemetaan strategic development region, satu wilayah pengembangan
diharapkan mempunyai unsur-unsur strategis antara lain berupa sumberdaya alam,

sumberdaya manusia dan infrastruktur yang saling berkaitan dan melengkapi sehingga
dapat dikembangkan secara optimal dengan memperhatikan sifat sinergisme di
antaranya (Direktorat Pengembangan Wilayah dan Transmigrasi, 2003)
Ada tiga indikator keberhasilan pengembangan wilayah yang dapat dilihat sebagai
kesuksesan pembangunan daerah. Indikator pertama adalah produktivitas, yang dapat
diukur dari perkembangan kinerja suatu institusi beserta aparatnya. Indikator kedua
adalah efisiensi, yang terkait dengan meningkatnya kemampuan tekhnologi/sistem dan
kualitas sumber daya manusia dalam pelaksanaan pembangunan. Terakhir adalah
partisipasi masyarakat, yang dapat menjamin kesinambungan pelaksanaan suatu
program di suatu wilayah. Ketiga indikator keberhasilan tersebut terkait erat dengan
faktor-faktor yang menjadi ciri suatu wilayah dan membedakannya dengan wilayah
lainnya seperti kondisi politik dan sosial, struktur kelembagaan, komitmen aparat dan

masyarakat, dan tingkat kemampuan/pendidikan aparat dan masyarakat. Pada
akhirnya, keberhasilan pengembangan suatu wilayah bergantung pula pada
kemampuan berkoordinasi, mengakomodasikan dan memfasilitasi semua kepentingan,
serta kreativitas yang inovatif untuk terlaksananya pembangunan yang aspiratif dan
berkelanjutan.
Pemahaman Penataan Ruang terkait dengan pengembangan wilayah, prinsip dasar
Penataan Ruang ( Hermanto Dardak ) :
• Kebijakan pembangunan harus bertumpu pada sumberdaya alam, sumberdaya
manusia dan sumberdaya buatan yang ada, agar dapat tercapai pembangunan yang
berkelanjutan.
• Penataan Ruang / PR sebagai payung kebijakan pembangunan dan pengendalian
pemanfaatan ruang.
• PR adalah proses penentuan tindakan masa depan yang tepat melalui prioritasprioritas dan memperhitungkan sumberdaya
• PR merupakan intervensi untuk memperoleh alokasi ruang kegiatan-kegiatan yang
nyaman, produktif dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
• Penataan Ruang dilaksanakan dengan pendekatan sistem : input – proses - output
Maka dilakukan perumusan isu, kekuatan, dan masalah pada awal kegiatan
penyusunan RTRW sehingga dapat lebih terarah pada hal-hal yang memerlukan
intervensi dan strategi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pengembangan Kawasan, berkembang sejalan dengan teori pengembangan wilayah

yang diterapkan di Indonesia sehingga berkembang sejak th 1996, 1998, dan Th 2000
era pengembangan kawasan, pengembangan ekonomi terpadu atau Kapet, kawasan
andalan dsb terutama terkait dengan isu pertumbuhan dan pemerataan kesenjangan,
sehingga kawasan banyak diarahkan untuk mendorong pengembangan pusat
pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah tertentu yang akan didorong maju,
disamping juga kawasan strategis dengan 5 kriteria termasuk ekonomi, lingkungan,
hankam, sosial budaya dan teknologi tinggi. Konsep Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
dikembangkan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 pada Tahun
2009;

Konsep terakhir yang dikembangkan di Indonesia adalah pengembangan koridor (
Indonesia Economic Development Corridors, Kementerian Koordinator Bidang Peekonomian RI, 25
November 2009 ), dengan sasaran antara lain : a) lebih menguatkan hubungan antar

kawasan berkembang dengan kawasan belum berkembang; b) mencapai tingkat
pertumbuhan yang lebih tinggi melalui penggabungan; c) kebijakan akan lebih terfokus;
d) percepatan pembangunan infrastruktur; e) menarik investasi dalam negeri dan asing.
Prinsip utama pengembangan Koridor :
- Menghubungkan minimal 2 hubs
- Menghubungkan Hub dan rural area

- Hubungan ‘overland’ meningkatkan spill over benefit sepanjang jalur koridor
- Menghubungkan ke ‘mega hub’ yaitu pusat pertumbuhan terbesar, sehingga
menghubungkan kepada pusat tersebut dapat memaksimumkan keuntungan sosio
ekonomi
- dll