KONSEP PONDOK PESANTREN MANDIRI ENERGI B

LOMBA KARYA TULIS AL-QUR’AN

JUDUL

KONSEP PONDOK PESANTREN MANDIRI ENERGI
BERBASIS ENERGI TERBARUKAN YANG RAMAH
LINGKUNGAN DAN BERKEWIRAUSAHAAN

Disusun oleh :
1. Muhammad Ihsan Al Hafiz

(13/348462/TK/40927)

2. Dita Anggraini

( 13/348512/TK/40949)

3. Luthfi Al-Fianto

(12/336381/PN/13041 )


UNIVERSITAS GAJAH MADA
2014/2015

i

Kata Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah,

serta

inayahnya

kepada

kita

semua

sehingga


penulis

dapat

menyelesaikan Karya Tulis Al Qur’an berjudul “ Konsep Pondok Pesantren
Mandiri Energi Berbasis Energi Terbarukan yang Ramah Lingkungan dan
Berkewirausahaan” dengan tepat waktu. Shalawat serta salam senantiasa tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW beserta para tabi’in, tabi’un, serta para
pengikutnya hingga akhir zaman.
Karya Tulis Al Qur’an ini dapat terselesaikan tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT yang telah melimpahkan kesehatan dan hidayah sehingga
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Al Qur’an ini.
2. Dr.Eng Mohammad Kholid Ridwan, S.T., M.Sc. yang telah memberikan
bimbingan selama penyelesaian Karya Tulis Al Qur’an ini.
3. Orang tua penulis yang senantiasa mendukung dan berdo’a untuk
kesuksesan penulis.
4. Rekan-rekan mahasiswa Universitas Gajah Mada yang memberi kritik dan
saran yang membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Al Qur’an ini.

5. Seluruh pihak yang tidak dapat ditulis satu-persatu.
Karya Tulis Al Qur’an ini masih jauh diharapkan dapat membawa manfaat
bagi penulis secara khusus dan pembaca pada umumnya. Semoga apa yang
tertulis dalam Karya Tulis Al Qur’an ini dapat terlaksana dikemudian hari atas
kerjasama berbagai pihak. Tidak lupa karena Karya Tulis Al Qur’an ini masih
jauh dari sempurna, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sekalian.
Yogyakarta, 25 Februari 2014

Penulis

ii

iii

Ringkasan
Era globalisasi menjadi tantangan tersendiri bagi umat Islam untuk tetap
eksis dan kokoh di tengah perkembangan zaman. Pendidikan Islam dan
pendidikan karakter yang kuat dibutuhkan untuk membentuk kepribadian pemuda
Islam yang cerdas, berwawasan, mandiri, dan unggul. Untuk menjawab tantangan

zaman pemuda Islam harus memiliki ilmu agama dan ilmu pengetahuan yang
kuat, supaya bisa produktif dan tidak tertinggal. Pondok pesantren sebagai tempat
pendidikan yang kuat bagi pemuda Islam memiliki andil besar dalam upaya ini.
Untuk melahirkan pemuda Islam yang tangguh dan mampu menjawab tantangan
zaman, dibutuhkan pondok pesantren terintegrasi sebagai bukti bahwa umat Islam
mampu mandiri dan inovatif. Pondok pesantren tersebut haruslah mandiri baik
secara ekonomi, kedaulatan, maupun energi.Pondok pesantren yang terintegrasi
meliputi adanya instalasi energi terbarukan,instalasi biogas, peternakan, dan
perkebunan. Didasarkan atas Al Qur’an dan Al Hadits penulis merancang Pondok
Pesantren Mandiri Energi dan Ramah Lingkungan serta Berkewirausahaan
sebagai langkah awal eksistensi pemuda Islam menghadapi tantangan zaman.
Kemandirian energi pondok pesantren dapat dicapai dengan membangun
instalasi energi terbarukan yang mencukupi kebutuhan energi lingkungan pondok.
Pemanfaatan Vertical Axis Wind Turbine(VAWT) sebagai sumber energi listrik
dapat menopang kebutuhan energi listrik pondok. Pemanfaatan biogas dapat
memenuhi kebutuhan energi untuk memasak. Peternakan dan perkebunan jagung
menjadi bidang wirausaha bersama yang tepat untuk diterapkan karena memiliki
hubungan secara langsung dengan kebutuhan energi pondok pesantren. Kotoran
ternak digunakan sebagai bahan pembuatan biogas, sedangkan perkebunan jagung
sangat mendukung peternakan dan sebagai penghasilan tambahan bagi pondok

pesantren. Diharapkan konsep pondok pesantren yang terintegrasi tersebut dapat
terwujud sebagai badan pendidik santri modern. Berdirinya Pondok Pesantren
Berbasis Energi Terbarukan dan Ramah Lingkungan serta Berkewirausahaan
tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas pemuda Islam sehingga
memiliki dedikasi tinggi untuk berjuang dan eksis dalam menghadapi tantangan
zaman.

iv

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR …………………………………………………… ii
RINGKASAN ……………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. iv
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………. v
BAB I . PENDAHULUAN ……………………………………………… 1
A. LatarBelakang ……………………………………………………. 1
B. RumusanMasalah ………………………………………………… 2
C. Tujuan …………………………………………………………….. 2
D. Manfaat …………………………………………………………… 2

E. Pembatasan Masalah ……………………………………………… 3
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ………………………………………........ 4
A. Konsep Pondok Pesantren Terintegrasi............................................ 4
B. Konsep Al-Qur’an ………………………………………………… 5
C. Energi Terbarukan ………………………………………………… 7
D. Kewirausahaan.................................................................................. 8
BAB III. METODOLOGI PENULISAN ……………………………….. 10
BAB IV. PEMBAHASAN ………………………………………………. 11
A. Konsep Pondok Pesantren yang Terintergrasi ……………………. 11
B. Skema Keterkaitan dalam Pondok Pesantren ………………………16
BAB V. KESIMPULAN …………………………………………………. 19
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. vi
LAMPIRAN..................................................................................................xv
LAMPIRAN 1.DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................xv
LAMPIRAN 2.GAMBAR DESAIN.................................................xix

v

DAFTAR GAMBAR


Gambar 4.1 Rancangan Biogas
Gambar 4.2 Skema Keterkaitan Antar Komponen

vi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini, berbagai negara diseluruh dunia seolah bercampur
menjadi satu. Tidak ada lagi filter yang kuat antar negara, sehingga budaya negara
satu dengan mudah menguasai negara yang lain. Ditambah lagi sistem pasar bebas
yang dianut negara-negara dunia, termasuk Indonesia. Pasar bebas menjadi
pemacu pasti Indonesia harus berinteraksi dan tergantung dengan negara asing.
Bukan hanya dalam masalah ekonomi, politik, budaya, dan tatanan kehidupan
telah berubah dari jiwa bangsa Indonesia itu sendiri. Di tengah gelombang
globalisasi ini, umat muslim dituntut menjawab tantangan zaman, memutuskan
mau dibawa kemana negeri ini, dan memiliki pedoman yang kuat sehingga tidak
terombang-ambing ditengah arus
Untuk menjadi negara yang maju dan berdaulat, dibutuhkan usaha dalam
segala bidang. Bidang energi menjadi bidang yang sangat crusial untuk

dikembangkan karena energi adalah dasar dari segala aktivitas negara. Dalam
segala bidang untuk memperoleh kedaulatan energi dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dibutuhkan ilmu yang dalam. Seperti Firman Allah
dalam Surat Al’Alaq ayat 1 sebagai berikut :

Dalam ayat diatas kita sebagai umat Islam diwajibkan untuk senatiasa berfikir dan
membaca tanda-tanda alam yang ada disekitar.Membaca dan menulis adalah
kunci dari ilmu pengetahuan. Mempelajari ilmu pengetahuan dan agama secara
seimbang merupakan pendidikan yang wajib dikenyam umat Islam. Oleh karena
itu,

untuk

mendukung terselenggaranya pendidikan Agama Islam dan

pengembangan ilmu pengetahuan secara berdampingan penulis mengembangkan
sebuah sistem pondok pesantren yang akan penulis bahas dalam karya tulis

1


berjudul “ Konsep Pondok Pesantren Mandiri Energi Berbasis Energi Terbarukan
yang Ramah Lingkungan dan Berkewirausahaan” ini. Lewat karya tulis ini
penulis menjelaskan gagasan pendirian pondok pesantren dengan sistem energi
terbarukan (renewable energy) seperti pemanfaatan kincir ,biogas, sistem drainase
yang tepat, ventilasi dan pencahayaan yang efisien sehingga dapat menghemat
energi yang dikeluarkan. Pondok Pesantren yang dibangun juga mengembangkan
wirausaha sebagai pendidikan ekonomi bagi santri-santrinya, sehingga tercipta
suasana belajar yang lengkap dan proporsional.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pembangkitan energi terbarukan yang terintegrasi dapat
diterapkan dalam sebuah pondok pesantren?
2. Apasaja teknologi yang dapat digunakan untuk mewujudkan pondok
pesantren yang mandiri energi?
3. Bagaimana langkah yang dapat ditempuh untuk mewujudkan hubungan
timbal balik saling menguntungkan antara kegiatan kewirausahaan pondok
dan energi terbarukan yang dikembangkan?
4. Bagaimana rancangan bangunan yang tepat untuk dibangun menjadi
pondok pesantren mandiri energi berbasis energi terbarukan dan
kewirausahaan?


C. Tujuan Penulisan
1. Mengembangkan sistem energi terbarukan yang potensial untuk
diterapkan dalam sebuah komplek pondok pesantren.
2. Mengembangkan teknologi yang tepat dan efisien untuk mewujudkan
pondok pesantren yang mandiri energi.
3. Mengamalkan ilmu-ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kualitas
pendidikan ilmu agama Islam.
4. Mewujudkan

pondok

pesantren

yang

berjiwa

wirausaha

untuk


meningkatkan taraf hidup santri-santrinya.
D. Manfaat
1. Berdirinya pondok pesantren sebagai garda depan pendidikan Al Qur’an
dengan kemandirian energi yang dapat diandalkan.

2

2. Terciptanya berbagai teknologiyang dapat mendongkrak eksistensi
pemuda Islam ditengah perkembangan zaman.
3. Terciptanya kebijaksanaan berwirausaha dengan kerjasama nyata antara
usaha ekonomi dengan usaha mewujudkan kemandirian energi di pondok
pesantren.

E. Batasan Masalah
Dalam karya tulis ini penulis membatasi permasalahan hanya pada
pengembangan

energi

terbarukan,

wirausaha

meliputi

peternakan

dan

perkebunan, serta rancangan pondok pesantren hemat energi. Karya tulis ini
menggagas rancangan pondok pesantren yang disertai berbagai instalasi
renewable energy, seperti kincir angin dan biogas. Karya tulis ini juga membatasi

pengembangan dalam lingkup konsep pondok pesantren secara fisik tanpa
pembahasan kurikulum belajar. Karya tulis ini juga membatasi kewirausahaan
pondok pesantren yang berhubungan langsung dengan renewable energy dalam
pondok pesantren, seperti peternakan dan perkebunan. Sehingga kotoran hewan
yang dipelihara dapat digunakan untuk biogas, begitu pula daun-daun kering
yang berguguran.

3

BABII
KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Pondok Pesantren Terintegrasi
Pesantren yaitu suatu tempat pendidikan dan pengajaran yang menekankan
pelajaran agama islam dan didukung asrama sebagai tempat tinggal santri yang
bersifat permanen (Qomar, 2006). Keberadaan pondok pesantren dengan segala
aspek kehidupan dan perjuangannya memiliki nilai strategis dalam membina insan
yang memiliki kualitas iman, ilmu dan amal. Hal ini dapat dibuktikan dalam
sejarah bangsa Indonesia dimana darinya bermunculan para ilmuwan, politikus
dan cendekiawan yang memasuki berbagai kancah percaturan di segala bidang
sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki, baik dalam taraf lokal, regional
maupun nasional bahkan sampai ke taraf internasional (Nasir, 2005).
Tujuan pesantren adalah Menciptakan dan mengembangkan kepribadian
muslim, yaitu kepribadian yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan, berakhlak
mulia, bermanfaat bagi masyarakat atau berkhidmat kepada msyarakat dengan
jalan menjadi kawula atau abdi masyarakat, mampu berdiri sendiri, bebas dan
teguh dalam kepribadian, menyebarkan agama atau menegakkan Islam dan
kejayaan umat Islam ditengah masyarakat ( Surana, Dadih dkk, 2007 ). Ada dua
bentuk kelembagaan pendidikan Islam, yaitu : Pendidikan formal dan non formal (
Rofiq dkk, 2005 )
Pondok Pesantren Modern merupakan suatu lembaga pendidikan yang
mengajarkan pendidikan agama, pengetahuan umum dan juga ketrampilan serta
penguasaan bahasa asing untuk menghadapi tuntutan zaman. Untuk itu
dibutuhkan adanya Pondok Pesantren Modern berwawasan lingkungan sehingga
dengan adanya sebuah fasilitas dalam bentuk lembaga pendidikan agama ini
sangat berguna untuk mencetak manusia yang mampu menghadapi tantangan
zaman

melalui

pembentukan

attitude

untuk

menjadi

pemimpin

yang

berintelektual, penguasaan teknologi dan bahasa asing dan yang terpenting adalah
berpegang teguh pada akhlaqulkarimah serta berwawasan lingkungan. Dengan
adanya fasilitas pendidikan tersebut maka diharapkan akan menghasilkan penerus

4

bangsa yang mandiri, berkualitas, mampu berkompetisi, peduli terhadap
lingkungan serta menjunjung tinggi agama( Hamidya, 2010)

B. Konsep Al-Quran
Menurut Manna’ Al-Qhattan Al Qur’an adalah :
‫ كَ ه ال ن ً ع ي مد ص دي ه ع يه وس د ال تع د بتَوته‬.A
Artinya : kitab Allah yang diturnkan kepada Nabi Muhammad SAW dan orang
yang membacanya memperoleh pahala.Menurut kalangan pakar ushul fiqh, fiqh,
dan bahasa Arab :
‫ ال عج ال تع دد بتَوته ال نقو ب لتدواتر ال تو فى ال ص حف ن ا دو‬.‫كَ ه ال ن د ع ى ن يه مد ص‬
‫سور الف تح الى سور الند‬
Artinya : kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nya, Muhammad. Lafadzlafadznya mengandung mukjizat, membacanya mempunyai ibadah, diturunkan
secara mutawattir, dan ditulis pada mushaf, mulai dari awal surat Al-Fatihah
sampai pada surat An-Nass(Ridwan, 2013)
Dalam firman Allah Surat Ali-Imran ayat 83 :

Ayat tersebut menjelaskan perintah Allah kepada manusia untuk memahami alam
semesta yang berisikan ayat-ayat Allah. Sudah tentu manusia takkan mampu
menunaikan perintah Allah itu jika tidak memiliki ilmu pengetahuan. Itulah
sebabnya, kata alam dan ilmu mempunyai akar huruf yang sama: ain-lammim(Tafsir Al Qur’an)

5

1. Biogas dalam Al-Qur’an
Ilmu pengetahuan termasuk didalamnya mengenai energi biogas telah
dijelaskan dalam Al Qur’an. Sebagai umat Islam, didalam mengembangkan
keilmuannya harus senantiasa merujuk kedalam Al Qur’an dan Al Hadits. Energi
panas dari biogas yang dimanfaatkan manusia telah diterangkan dalam Al Qur’an
Surat Yaasin ayat 80 :

Tafsir ayat tersebut menjelaskan hakikat panas bagi umat manusia. Sehari-hari
umat manusia menyaksikan bahwa kayu yang sudah lapuk dan dingin dapat
menimbulkan panas dan menghidupkan api. Bahkan kayu yang masih basah dan
berdaun ada juga yang dapat menyalakan api.
2. Energi Angin dalam Al Qur’an
Angin menyimpan energi yang banyak dimanfaatkan umat manusia. Dalam Al
Qur’an Surat Ar Ruum ayat 46 dijelaskan tentang energi angin sebagai rahmat
bagi manusia sebagai berikut :

Begitulah angin menjadi rahmat Allah yang senantiasa membawa ketentraman
dan kebahagiaan bagi manusia, manfaat angin yang besar telah dijelaskan dalam
Al Qur’an dan dapat kita rasakan setiap harinya.

6

C. Energi Terbarukan
Pengertian energi terbarukan ( Renewable Energy ) adalah energi yang berasal
dari bahan yang terus-menerus tumbuh. Misalnya angin, air, tumbuhan, dan panas
bumi.
1. Energi Biogas
Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan
organik oleh mikroorganisme pada kondisi yang relatif kurang oksigen
(anaerob). Sumber bahan untuk menghasilkan biogas yang utama adalah
kotoran ternak sapi, kerbau, babi, kuda dan unggas; dapat juga berasal dari
sampah organik (Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian Direktorat Jenderal
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Departemen Pertanian, 2009).
Biogas dihasilkan oleh suatu pemecahan bahan organik oleh aktifitas bakteri
anaerob dalam suatu digester. Proses fermentasi yang terjadi pada dasarnya
terbagi

kedalam

tiga

subproses

yaitu

hidrolisis,

pengasaman,

dan

metanogenik. Kualitas biogas itu sendiri tergantung dengan rasio C:N,
keasaman, temperatur serta jenis digester yang digunakan. Suhu optimum
untuk fermentasi biogas berkisar antara 320-350 atau 500-550 Celcius, dan PH
optimum antara 6,8-8. Biogas umumnya mengandung gas metan (CI-14 )
sekitar 60 - 70% yang bila dibakar akan menghasilkan energi panas sekitar
1000 British Thermal Unit/ft3 atau 252 Kkal/0,028 m3(Haryati,2006).
Biomassa yang mengandung kadar air tinggi seperti kotoran hewan,
limbah pangan dan tumbuh-tumbuhan sangat cocok untuk bahan pembuatan
biogas. Pembuatan biogas dari kotoran ternak, limbah pangan, limbah
pertanian, maupun sampah tumbuhan secara langsung dapat mengurangi
BOD/COD (Biological/Chemical Oxygen Demand), polusi air karena
terkontaminasinya limbah dalam air, dan polusi bau yang ditimbulkan, dan
yang paling penting adalah berkurangnya emisi Carbon dan efek rumah kaca
yang mempengaruhi iklim dunia (GHOSE,1980).
2. Energi Angin
Angin adalah udara yang bergerak akibat adanya rotasi bumi dan
perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan
7

udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Jika dipanaskan, udara akan memuai
sehingga massa jenisnya turun, sehingga akan naik. Akibat naiknya udara
yang suhunya tinggi, tekanan udara akan turun karena udaranya berkurang.
Udara dingin disekitarnya akan menggantikan daerah yang ditinggalkan.
Akibat aliran udara panas naik dan udara dingin turun, akan terjadi siklus
perputaran udara atau disebut angin. Daerah Indonesia yang dilintasi garis
katulistiwa yang memiliki suhu tinggi, sehingga udara dikhatulistiwa akan
naik keatas. Sebaliknya di daerah kutub yang dingin, udaranya bersuhu rendah
dan turun ke bawah kemudian bergerak mengisi kekosongan udara di daerah
khatulistiwa. Udara panas yang semula naik di khatulistiwa akan bergerak ke
arah kutub. Dengan demikian terjadi suatu perputaran udara, berupa
perpindahan udara bersuhu rendah dari kutub ke garis katulistiwa menyusuri
permukaan bumi, dan sebaliknya suatu perpindahan udara bersuhu tinggi dari
daerah katulistiwa kembali ke kutub utara, melalui lapisan udara yang lebih
tinggi. (Daryanto, 2007)
Sistem konversi energi angin merupakan suatu sistem yang bertujuan
untuk mengubah energi potensial angin menjadi energi mekanik poros oleh
rotor untuk kemudian diubah lagi oleh alternator menjadi energi listrik.
Prinsip utamanya adalah mengubah energi listrik yang dimiliki angin menjadi
energi kinetik poros. Besarnya energi yang dapat ditransferkan ke rotor
tergantung pada massa jenis udara, luas area dan kecepatan angin (Gourieres,
1982)
D. Kewirausahaan Pondok Pesantren
1. Budidaya Tanaman Jagung
Menurut Andi Budiyono (2012) dalam tehnik budidaya tanaman jagung
mulai dari penyiapan lahan, penanaman, penyiangan dan pemupukan, panen dan
penangan pasca panen(Budiyono,2012). Dan menurut Rukman Syam (2013)
faktor budidaya jagung diantaranya iklim, tanah, manajemen lahan termasuk
pemupukan, pengelolaan tanah dan pemilihan varietas benih.

8

2. Peternakan Sapi
Memelihara sapi(ternak) memperoleh banyak keuntungan, antara lain:
nilai sapi praktis tidak terkena inflasi atau depresiasi; mampu menciptakan
kegiatan bagi masyarakat, ternak akan tumbuh dan berkembang sehingga nilainya
bertambah; resiko kematian sapi relatif kecil(Dwiyanto,2001).
3. Sistem Tanaman Ternak
Sebagamana halnya di negara-negara Asia tenggara, konsep pertanian
terpadu, yang melibatkan tanaman dan ternak, sebenarnya telah diterapkan oleh
petani di Indonesia sejak mereka mengenal pertanian (Dwiyanto,2001). Sistem
“tanamn-ternak” biasa disebut dengan crop livestock system(CLS) memiliki
delapan keuntungan: (1) diversivikasi penggunaan sumberdaya produksi, (2)
mengurangi terjadinya resiko, (3) efisiensi penggunaan tenaga kerja, (4) efisiensi
penggunaan komponen produksi, (5) mengurangi ketergantungan energi kimia
dan energi biologi seta masukan sumberdaya lainnya dari luar, (6) sistem ekologi
lebih lestari dan tidak menimbulkan polusi sehingga melindungi lingkungan
hidup, (7) meningkatkan output dan (8) mengembangkan rumah tangga petani
yang lebih stabil (Devendra,1993).

9

BABIII
METODOLOGI KEPENULISAN

Dalam menyusun karya tulis ini penulis melakukan tinjauan pustaka dan
observasi yang dilakukan di Desa Pangpajung, bangkalan, Madura pada tanggal
20-26 Januari 2014. Desa Pangpajung, Bangkalan, Madura merupakan desa yang
terdapatbanyak pondok pesantren. Disana mata pencaharian masyarakat
kebanyakan bertani dan beternak. Begitu pula pondok pesantren yang kebanyakan
memilki peliharaan sapi.

Sebelum menyusun karya tulis ini penulis telah

mengumpulkan data-data dan mengamati gejala ekonomi maupun sosial di desa
tersebut. Berdasarkan pengamatan langsung di pondok pesantren yang ada di
Desa Pangpajung, penulis melihat bahwa pembangunan pondok pesantren
berbasis energi terbarukan dan ramah lingkungan sangat penting. Pondok
pesantren yang maju dalam segi teknologi sangat penting untuk menumbuhkan
kesadaran umat islam bahwa teknologi itu adalah hal yang penting. Diharapkan
Pondok Pesantren Berbasis Energi Terbarukan dan Ramah Lingkungan dapat
dikembangkan bukan hanya di wilayah Desa Pangpajung, namun dibangun
dengan gencar diseluruh Indonesia.Pembangunan pondok pesantren tersebut dapat
menjadi bukti nyata eksistensi umat Islam ditengah perkembangan zaman ini.
Sudah bukan saatnya umat Islam menutup diri dari pesatnya ilmu pengetahuan.
Pengetahuan dan teknologi merupakan bagian dari sejarah Islam yang harus
kembali kejayaannya, sehingga sangat penting membangun media belajar bagi
generasi Islam dan mendidiknya menjadi intelektual yang agamis.

10

BABIV
PEMBAHASAN

A. Konsep Pondok Pesantren yang Terintergrasi
Pondok pesantren adalah salah satu pusat berkembangnya dandiajarkannya
ilmu pengetahuan islam. Dalam perkembangannya pondok pesantren kini menjadi
pusat diajarkannya ilmu agama dan teknologi. Supaya pondok pesantren tidak
kalah maju dengan pusat pendidikan lain, sudah saatnya pondok pesantren
mengimplementasikan teknologi yang tepat guna. Teknologi tepat guna yang
ramah lingkungan merupakan perbincangan hangat yang terus dikembangkan.
Pengimplementasian teknologi bukan berarti menggunakan teknologi untuk
sekedar pencitraan atau pamer. Tetapi teknologi harus memang berguna bagi
kesejahteraan pondok pesantren dan santri. Pondok pesantren sangat penting bagi
umat Islam, mengingat kewajiban umat Islam untuk menyeru kepada kebaikan.
Firman Allah dalam Surat Ali Imron ayat 104 sebagai berikut :

Pondok pesantren merupakan salah satu jalan dan cara menyeru kebajikan,
menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah kepada yang munkar. Pondok
pesantren mendidik generasi Islam supaya menjadi umat yang kokoh dan teguh
dalam iman, tidak terombang-ambing pengaruh zaman. Oleh karena itu sangat
penting mengembangkan pondok pesantren modern diera globalisasi ini.
Sebagai umat Islam, kita harus terus mengembangkan potensi alam yang
ada untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin keras.

Untuk

meningkatkan produktivitas pondok pesantren maka penulis menggagas
rancangan smart-building pondok pesantren dengan sistem renewable energy dan
kewirausahaan yang terintegrasi. Renewable energy dapat disediakan dengan
memanfaatkan kincir angin dan biogas. Biogas dapat diperolah dengan mengolah

11

daun-daun kering dari pepohonan disekitar pondok dan kotoran ternak. Oleh
karena itu dikembangkan peternakan sapi yang diurus oleh para santri dan
perkebunan sebagai wujud kewirausahaan pondok. Design bangunanpun harus
dibuat sedemikian rupa sehingga pemanfaatan lahan efisien. Pencahayaan dan
sistem pembuangan sampahpun harus diatur dengan baik, sehingga tercipta siklus
yang bersih dan sehat bagi warga pondok. Gagasan tersebut secara rinci penulis
jelaskan sebagai berikut:
1. Pemanfaatan Energi Angin
Dalam Al Qur’an telah dijelaskan adanya angin sebagai rahmat dan
anugerah bagi manusia. Seperti firman Allah dalam Surat Ar-Rum ayat 46
sebagai berikut :

Rahmat Allahyang berupa angin tersebut dapat dimanfaatkan salah satunya
untuk membuat sebuah kincir angin. Pemanfaatan energi angin salah satunya
adalah dengan mengkonversikannya menjadi energi listrik. Konversi energi
ini dilakukan menggunakan turbin angin yang biasanya lebih familiar kita
dengar dengan kincir angin. cara kerjanya cukup sederhana, energi angin
memutar kincir angin yang dengan demikian pula akan memutar generator,
dalam generator akan terjadi peristiwa induksi gerak gaya listrik (GGL) antara
kumparan dan magnet yang akan menimbulkan arus listrik. Energi listrik yang
dihasilkan adalah berupa arus AC yang harus dirubah menjadi arus DC
menggunakan konverter atau rectifier sebelum disimpan dalam baterai. Arus
listrik dalam baterai sebelum dimanfaatkan untuk kebutuhan listrik harus
diubah dahulu menjadi arus AC menggunakan inverter.

12

Dalam konversi energi angin digunakan tipe kincir angin VAWT
(Vertical Axis Wind Turbine) model QR5 (Quite Revolution 5) karena
keunggulan yang menguntungkan penggunaannya pada instalasi rumah
tangga. Keunggulannya antara lain dapat berputar dan menghasilkan energi
dalam kecepatan angin yang sangat rendah yaitu 5 m/s serta dapat menerima
tenaga angin dari segala arah karena bentuknya yang mempuyai sudut 360ᵒ.
2. PemanfaatanBiogas
Biogas merupakan sumber renewable energy yang sangat potensial
dan dapat bersinkronisasi dengan baik dengan usaha peternakan yang akan
dilakukan di pondok pesantren. Dalam karya tulis ini penulis membuat konsep
pondok pesantren berbasis teknologi energi dan kewirausahaan. Pondok
mengelola peternakan sapi yang kotorannya menjadi bahan baku pembuatan
biogas yang akan digunakan sebagai bahan bakar kompor.
Bagian utama dalam proses pembuatan biogas adalah digester. Digester
dapat terbuat dari cor beton, baja, bata, atau plastik dan bentuknya dapat
berupa silo, bak, kolam, atau lubang dibawah tanah. Pemilihan jenis digester
sangat tergantung dari limbah yang akan diproses. Untuk peternakan sapi
pondok pesantren, penulis memilih jenis digester anaerobik yang memiliki
volume 18m3 dan dapat menampung kotoran 10-12 ekor sapi. Skema dasar
sistem digester anaerobik disajikan dalam gambar 4.1.

Gambar 4.1 Rancangan Biogas
Komponen biogas meliputi ± 60% CH4 (metana), ± 38% CO 2
(karbondioksida), dan ± 2% N2, O2 , H2 , dan H2S. Energi yang dihasilkan 1m3

13

biogas setara dengan 0,46 kg LPG, 0,62 liter minyak tanah, atau 3,5 kg kayu
bakar. Kotoran seekor sapi dapat menghasilkan ± 1m3 biogas setiap hari.
Digester dapt dibuat dari bahan plastik Polyetil Propilene (PP), fiber glass atau
semen, ukurannya bervariasi mulai dari 4-35 m3 .
Biogas sendiri sangat ramah lingkungan, tidak menimbulkan polusi
dan kerusakan lingkungan. Sebagai umat Islam merupakan kewajiban kita
untuk memanfaatkan alam ini tanpa menimbulkan kerusakan, sesuai perintah
Allah dalam firmannya di Surat Al-Baqarah ayat 11:

3. KewirausahaanPeternakandan Perkebunan

Terjemahan
“Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu,
sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan)
tumbuh-tumbuhan,

yang

pada

(tempat

tumbuhnya)

kamu

menggembalakan ternakmu .”

(QS. An-Nahl : 10)
Maha Besar Allah atas segala firmannya.Jika dalam penjelasan QS.An-Nahl
ayat 10 dijelaskan manfaat tumbuhan untuk menggembalakan hewan ternak
(misalkan untuk makanan ternak). Selain itu ada penjelasan lain terkait manfaat
sapi sebagai hewan ternak dalam penghasil biogas:

14

Terjemahan
“Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu; padanya ada (bulu)
yang menghangatkan dan berbagai-bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu
makan.”(QS. An-Nahl : 5)

Penjelasan pada QS.An-Nahl ayat 5 dan 10 menegaskan saling keterkaitan
antara manfaat tumbuhan untuk ternak dan berbagai manfaat yang dapat
diambil dari hewan ternak. Untuk konsep pondok pesantren ini, tumbuhan yang
dimanfaatkan adalah tanaman jagung. Dipilih tanaman jagung karena selain
mudah pembiakannya , bagian dalam tanaman jagung dapat digunakan untuk
makanan ternak sapi sehingga antara ladang jagung dan peternakan sapi dapat
saling menunjang satu sama lain. Sisa tanaman jagung itu sendiri dapat pula
ditambahkan
Menurut Rukman Syam (2013) menjelaskan jagung memiliki nilai
ekonomis yang tinggi, selain bijinya yang menjadimakanan pokok di berbagai
daerah di Indonesia, hasil limbahnya pun memiliki nilaiekonomis tinggi.Batang
dan daun jagung yang masih muda dikenal sebagai jeramijagung dimanfaatkan
sebagai pakan ternak, sedangkan sisa buah tongkol jagungpun dapat diolah
kembali menjadi bahan bakar. Bentuk energi yang dapat terbentukdari jagung
ini bermacam-macam, baik bahan bakar bentuk padat, bahan padatuntuk proses
pirolisa dan gasifikasi, ethanol dan 2,3 butanadiol, dan biodiesel.Dan menurut
Sudaryanto (1986), jagung sebagai pangan adalahsumber karbohidrat kedua
setelahberas. Di samping itu juga digunakanpula sebagai bahan makanan
ternak(pakan) dan bahan bakuindustri. Ladang jagung menjadi pilihan yang
tepat untuk dikembangkan di pondok pesantren yang terintegrasi karena
manfaatnya yang berlimpah. Limbah tanaman jagung yang dijadikan makanan
ternak, secara langsung menjadi sumber serat yang tinggi bagi ternak, sehingga

15

ternak tumbuh dengan sehat dan menghasilkan kotoran yang banyak. Kotoran
ternak tersebut yang dijadikan bahan pembuatan biogas, dimana biogas yang
dihasilkan dapat mencukupi kebutuhan energi untuk memasak dan sebagai
bahan bakar lampu penerangan.
B. Skema Keterkaitan dalam Pondok Pesantren
Pondok pesantren yang terintegrasi dan memanfaatkan sumber energi
terbarukan memiliki nilai tinggi bagi eksistensi pemuda islam di tengah
perkembangan zaman.Hal yang sering ditemui dalam masyarakat Islam adalah
menutup diri dari perkembangan teknologi. Pondok pesantren yang melek
teknologi ini bisa menjadi batu loncatan pemuda Islam untuk membuktikan bahwa
Islam itu cerdas,berwawasan, dan mandiri. Dengan menerapkan konsep
renewable energy dan ramah lingkungan, meliputi penggunaan kincir angin

sebagai pembangkit listrik, pondok pesantren ini dipastikan mampu memenuhi
kebutuhan listriknya tanpa konsumsi listrik dari PLN. Kincir angin yang dipilih
bertipe Vertical ( Vertical Axis Wind Turbine ) dimana kincir dapat menerima
angin darimanapun arahnya, dan kincir angin model ini lebih efisien untuk
dibangun secara massal dikompleks pondok pesantren. Kincir angin vertical biasa
disingkat VAWT ini dapat dibangun dengan ukuran kecil dan dipasang di atapatap bangunan. Listrik yang dihasilkan tiap kincir dengan kecepatan angin yang
memadai mencapai ± 6 KWh. Dengan dibangunnya 10 kincir dalam kompleks
pondok pesantren itu berarti tersedia ± 60 KWh listrik dalam pondok pesantren.
Jumlah produksi listrik tersebut dapat mencukupi kebutuhan listrik pondok
pesantren, sehingga pondok pesantren dapat mandiri tanpa konsumsi listrik dari
PLN.
Kemandirian energi pondok pesantren juga didukung oleh biogas yang
diproduksi dari kotoran sapi yang dipelihara. Reaktor biogas menggunakan
digester anaerobik yang berjenis permanen. Dipilih digester jenis itu karena secara
jangka panjang lebih awet. Digester jenis itu lebih kuat bertahan lama sehingga
tidak perlu terus memperbaiki atau mengganti. Biogas yan dihasilkan tiap harinya
± 6m3/ 12 ekor sapi. Biogas sebanyak itu dapat mencukupi kebutuhan memasak
dan penerangan pondok seiap harinya. Adanya reaktor biogas ini didukung oleh

16

usaha peternakan sapi yang dijalankan warga pondok. Beternak sapi merupakan
investasi yang sangat tepat dan menguntungkan. Selain untungnya yang banyak,
usaha beternak sapi dipondok pesantren harus melibatkan santrinya sebagai
pengurus peternakan. Pondok pesantren yang digagas disini adalah pondok
pesantren khusus putra sehingga seluruh santri pondok harus dilibatkan secara
penuh dalam usaha peternakan maupun perkebunan.
Perkebunan jagung yang ada disamping peternakan sangat baik untuk
mengajarkan setiap santri tentang sulitnya menanam bahan makanan pokok.
Sehingga para santri dapat jauh lebih bersyukur atas setiap karunia Tuhan yang
diberikan. Keikutsertaan santri pondok untuk mengurus peternakan secara
bergantian juga secara langsung melatih kerja keras santri supaya mampu hidup
dengan bersahaja. Para santri juga diajarkan berdisiplin diri dan berwirausaha.
Peternakan yang diurus nantinya akan menjadi sumber biogas, dan sapi-sapi yang
sudah dewasa dapat dijual untuk kepentingan pondok. Usaha ladang dan
peternakan yang dijalankan haruslah berkelanjutan dan menerapkan cara bertani
maupun beternak yang baik dan benar. Siklus kerjasama antara komponen pondok
pesantren semakin nyata terlihat dalam skema di bawah ini :

Gambar 4.2 Skema Keterkaitan Antar Komponen

17

Konsep pondok pesantren yang terintegrasi dan mandiri juga harus
diimbangi dengan konsep yang ramah lingkungan. Oleh karena itu, melengkapi
seluruh aspek energi terbarukan yang ramah lingkungan, pondok pesantren juga
haus hijau. Lingkungan pondok pesantren harus penuh denga pepohonan, baik
pohon-pohon kayu, perdu ditaman-taman, rumput dihalaman gedung, maupun
roof-garden di atap gedung. Penghijauan lingkungan pondok sangat penting untuk
menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat bagi warga pondok, serta sebagai
wujud kepedulian warga pondok terhadap Global Warming. Untuk menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat bagi seluruh warga pondok pesantren, pondok
pesantren yang terintegrasi juga harus memiliki jadwal piket yang disiplin.
Seluruh warga pondok harus ikut serta dalam usaha menjaga kebersihan pondok
dan

menjaga seluruh fasilitas yang ada sehingga tercipta kegiatan belajar

mengajar yang kondusif di lingkungan pondok pesantren.

18

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian pustaka, survey, dan diskusi yang menghasilkan
pembahasan di atas penulis menarik kesimpulan :
1. Pondok pesantren sebagai tempat membangun karakter Islami dan
keilmuan harus dibentuk dan menjadi tempat perkembangan teknologi
bagi umat Islam.
2. Pembangunan Pondok Pesantren Mandiri Energi Berbasis Energi
Terbarukan dan Ramah Lingkungan sangat penting untuk meningkatkan
eksistensi pemuda Islam diera globalisasi ini.
3. Pentingnya pembangunan pondok pesantren mandiri, yang terintegrasi dan
tercapai keseimbangan baik secara agamis, ekonomi, maupun pendidikan
karakter kerja keras bagi santri.

Saran
Saran dari penulis agar karya tulis ini dapat dikembangkan lagi mulai dari
konsep, ide, dan dalam hal kepenulisan. Ide yang telah ada dapat dikembangkan
lebih lanjut lagi dan studi pustaka dalam kepenulisan dapat dijadikan referensi
bagi kalangan lain yang membahas ide yang sejenis. Diharapkan gagasan yang
telah dicetuskan tidak berhenti sampai disini. Gagasan diharapkan dapat lebih
dikembangkan bahkan lebih baik lagi jika benar-benar diterapkan dalam
kehidupan

19

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Per Kata Tajwid Warna. 2012.

Departemen Agama Replubik

Indonesia, Jakarta.
Kong, Gan Thay. 2010. “Peran Biomassa Bagi Energi Terbarukan”. Jakarta :
Gramedia
Ali, Usman. 2006. Pengaruh Penggunaan Onggok dan Isi Rumen Sapi Dalam
Pakan Komplit Terhadap Penampilan Kambing Peranakan Etawah. Jurnal
Nutrisi dan Makanan ternak. 9. (3). 1-10.
Haryati, Tuti. 2006. Biogas: Limbah Peternakan yang Menjadi Sumber Energi
Alternatif. Jurnal Wartazoa. 16. (3). 160-169.
Haryanto, Budi. 2009. Inovasi Teknologi Pakan Ternak Dalam Sistem Integrasi
Tanaman-Ternak Bebas Limbah Mendukung Upaya Peningkatan Produksi
Daging. Jurnal Pengembangan Inovasi Pertanian. 2. (3), 163-176.
Sims, J. T. 1986. Soil pH Effect on the Distribution and Plant Availability of
Manganese, Copper and Zinc. Soil Sci Soc Am J. 50 : 367-373.
Syam, Rukman. 2013. Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Pengembangan
Tanaman Jagung Di Desa Padang Loang Kabupaten Pinrang. Skripsi.
Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin
Makassar.
Daryanto, Y. 2007. “Kajian Potensi Angin untuk Pembangkit Listrik Tenaga
Bayu”, Balai PPTAGG – UPT – LAGG, Yogyakarta.
Gourieres, Desire Le. 1982. Wind Power Plants – Theory and Design. Pergamon
Press, Ltd., Oxford OX3 OBW. England.
Hamidya, Nur Setyowati.2010.Pondok Pesantren Modern berwawasan lingkungan
di Semarang. Undergraduate thesis, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik
Undip.
Ridwan,Muhammad.2013.Mengenal Al Qur’an.Blog Coretan Binder Hijau.UIN
Suska Riau

vi

A,Rofiq dkk.2005.Pemberdayaan Pesantren Menuju Kemandirian Santri dengan
Metode

Daurah

Kebudayaan.Yogyakarta.PT.LKiS

Pelangi

Aksara

Yogyakarta.
Surana,Dadih dkk.2007. Analisis Terhadap Program Penataan Wilayah Saritem
Menuju Kawasan Religius.Jurnal Mimbar,Vol 23,(1).1-25
Aji,Dyah Jaya Hidayat.2012.Perbedaan Penyesuaian Diri Santri di Pondok
Pesantren Tradisional dan Modern.Jurnal Talenta Psikologi.Vol 1,(2).1-21
Haryati,Tutik.2006. Biogas:Limbah Peternakan yang Menjadi Sumber Energi
Alternatif.Jurnal Wartazoa Vol 16,(3).160-169
Rahman,

Burhani.

2005.

Biogas,

Sumber

Energi

Alternatif

.Kompas,

http://www.energi.lipi.go.id
Wikan,Teguh dkk.2006.Rekayasa dan Pengujian Reaktor Biogas Skala Kelompok
Tani Ternak.Jurnal Enjiniring Pertanian Vol 4,(1).1-12
Aji,D.2012.Perbedaan Penyesuaian Diri Santri di Pondok Pesantren Tradisional
dan Modern.Jurnal Talenta Psikologi Vol.1,(2).1-21

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP DOSEN PEMBIMBING

Name

:

Dr.Eng.Mohammad Kholid Ridwan,S.T.,M.Sc.

Contact Address

:

Jl. Grafika No. 2, Yogyakarta

Office Phone

:

+62 274 6492120, 580882

Office Fax

:

+62 274 580882

Office E-Mail

:

Alternate E-mail

:

Department

:

Engineering Physics

Teaching and Supervision

:

S3

Expertise

Education Background :
 PostDoctoral, Energy Economics Laboratory, Graduate School of Energy

Science, Kyoto University, Japan, November 2012 - February 2013
Thesis : Energy Planning for Low Carbon Society

 PostDoctoral, School of Engineering, Polytech Annecy Chambery the University

of Savoie, France, November 2010 - February 2011
Thesis : Green Wall and Building Energy System

 Doctor, International Development Engineering, Tokyo Institute of Technology

(Titech), Japan, October 2004 - September 2007
Thesis : Urban Energy Balance Model for Mesoscale Weather Simulation

 Master, Energy Technology Department, School of Industrial Engineering and

Management, Royal Institute of Technology (KTH) Stockholm, Sweden,
September 1999 - December 2000
Thesis : Energy Sensitifity of AC Placement

 Undergraduate, Electrical Engineering, Gadjah Mada University, Indonesia,

viii

September 1992 - November 1997
Thesis : Sensitifity Analysis of Electricity Cost of AP 600
Research Interest :

 Built Environment, Energy Management, Building Physics

Research Cluster/Group :
 Energy Engineering

Award :

 Visiting Research Fellowship, Tokto Institute of Technology, 2013

 Visiting Research Fellowship, Tokyo Institute of Technology Japan, 2009

 National Science of Council Republic of China Award for Environmental

Analysis and Green Technology, National Tsing Hua University Taiwan, 2009
Scholarship :
 PostDoctor, Kyoto University, 2012 - 2013

 PostDoctor, Polytech Annecy Chambery France, 2010 - 2011
 Doctor, Tokyo Institute of Technology Japan, 2004 - 2007

 Master, Royal Institute of Technology (KTH) Sweden, 1999 - 2000

 Undergraduate, Electrical Engineering Gadjah Mada University, 1994 – 1997

Work Experience :
 Editor, February 2013 - Present, Journal of Islamic Perspective on Science,

Technology and Society

 Reviewer, January 2013 - Present, International Journal of Energy Engineering

 Director Board, December 2012 - Present, Integrated Smart and Green Building

Research Group, Faculty of Engineering, Gadjah Mada University.

 Editor, December 2012 - Present, International Journal of Renewable Energy

Technology Research

 Editor, December 2012 - Present, Wyno Academic Journal of Engineering and

Technological Research

 Visiting Professor, November 2012 - February 2013, Energy Economics

Laboratory, Kyoto University Japan.

 Visiting Research Fellow, July 2010 - August 2010, International laboratory for

ix

Air Quality and Health, Queensland University of Technology, Australia.

 Vice of Head Department for Student and Alumni Affair, October 2009 -

September 2010, Engineering Physics Department, Faculty of Engineering,
Gadjah Mada University

 Member, October 2009 - September 2010, Supervisory Body for Community

Service, Faculty of Engineering, Gadjah Mada University

 Editor, January 2009 - Present, Techno Energy Journal, Faculty of Engineering,

Gadjah Mada University.

 Visiting Research Fellow, December 2008 - January 2009, International

Development Engineering Department, Tokyo Institute of Technology

 Assistant Professor, October 2008 - Present, Engineering Physics Department,

Faculty of Engineering, Gadjah Mada University

 Lecturer, June 1998 - September 2008, Engineering Physics Department, Faculty

of Engineering, Gadjah Mada University

 Vice Director of Academic Affair, June 1998 - July 1999, Amik Aster Computer

Academy

 Founder and Trainer, January 1994 - December 1997, Insan Mahardhika Training

Centre
Trainee in Training and Course :
 KLH and UNINDO, Training fo Trainer Green Boiler Technology, October 2013

 LPPM Gadjah Mada University, Drafting for Intellectual Property Right, March

2012

 UGM-CRI Paris, Workshop on Developing Education through Research ,

December 2011

 UNESCO-IHE Delft, Educational Training Course on Active Learning and

Aligned Teaching, June 2011

 Ck-Net INA, Water Integrity, Transparency and Accountability, May 2010

 LPPM Gadjah Mada University, Workshop on Research Communication and

Scientific Writing , May 2010

 UNESCO, Monitoring and Evaluation of Renewable Energy Applications in

Candidate E3i Villages, January 2010

 National Tsing Hua University Taiwan, Environmental Analysis and Green

x

Technology, September 2009

 Gadjah Mada University, Teaching Workshop, August 2009

 Gadjah Mada University, Student Success Skill , August 2008

 Gadjah Mada University, ICT for Education Purposes, August 2008
 Gadjah Mada University, Statistic for Research, December 2007

Trainner in Training :
 Insgreeb Fakultas Teknik UGM, Pemodelan dan Simulasi Energy Bangunan,

October 2013

 Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Kampus Teknik, Semine Nasional

Ketahanan Energi Nasional, July 2013

 Graduate School of Energy Science, Kyoto University, Overview of Energy in

Indonesia, December 2012

 ZML Engineering, Workshop Nasional Perencanaan Energi, July 2012

 ZML Engineering, Workshop Nasional Perencanaan Energi, March 2012

 ZML Engineering, Workshop Nasional Perencanaan Energi, February 2012

 Faculty of Engineering Gadjah Mada University, Pelatihan Pembelajaran Sukses

Mahasiswa Baru (PPSMB), 2012

 SMA Pajangan Bantul, Training Motivasi dan Teknik Belajar, 2012

 ZML Engineering, Workshop Nasional Perencanaan Energi, December 2011
 ZML Engineering, Workshop Nasional Perencanaan Energi, May 2011

 BMKG, Training Fungsional Peneliti Teknik-Teknik Prediksi, 2011

 Faculty of Engineering Gadjah Mada University, Pelatihan Pembelajaran Sukses

Mahasiswa Baru (PPSMB), 2010

 SMA 1 Kasihan Bantul, Training Motivasi dan Teknik Belajar, 2010

 SMA Tanjungsari Gunungkidul, Training Motivasi dan Teknik Belajar, 2010
 BEM Faculty of Engineering Gadjah Mada University, Kajian Pengelolaan

Sumber Daya Alam Indonesia, 2010

 Faculty of Engineering, Brawijaya University, Telekonferensi Pembukaan Kuliah

Program Magister Arsitektur Lingkungan Binaan, 2009

 BEM Faculty of Engineering Gadjah Mada University, Seminar Kedaulatan

Energi Indonesia, 2009

 Faculty of Engineering Gadjah Mada University, Workshop Penulisan Jurnal

xi

Internasional, 2009
Participant in Scientific Activities :
 Jakarta International Conference of Muslim Intellectuals, Conference, December

2013

 TUV Nord, UPLIFT Round table discussion, November 2013

 Elsevier and Gadjah Mada University Library, How to write a great Research

Paper, and get it accepted by a High Impact Journal , October 2013

 NTUST Taiwan, Visiting for Research Collaboration, September 2013

 Engineering Faculty, Gadjah Mada University, Workshop Menangkap Peluang

Riset 2013, February 2013

 Integrated Smart and Green Building Faculty of Engineering, Mini Workshop

Integrated Smart and Green Building (insgreeb), December 2012

 Kyoto University, International Symposium on Sustainable Development and

Human Security in South East Asia through Biorefinery and Low Cost House,
December 2012

 Kyoto University, The 3rd International Conference on Sustainable Future for

Human Security (SUSTAIN 2012), November 2012

 Graduate School of Energy Science, Kyoto University, 14th GCOE Energy

Seminar, Gaining a Social Licence to Operate for CCS and Other Energy
Technologies, November 2012

 Graduate School of Energy Science, Kyoto University, 14th GCOE Energy

Seminar, The Role of Industrial Ecology for Renewing Precincts and Energy
Generation, November 2012

 Yayasan Arena Komunikasi, Focus Group Discussion (FGD) Kajian Tentang

Peradaban Universal Perpektif Agama, Filsafat, Sains, Budaya dan Teknologi,
November 2011

 LPPM Gadjah Mada University and BSN, Pertemuan dan Presentasi Ilmiah

Standardisasi, 2011

 Brawijawa University Malang Indonesia, Seminar Nasional Basic Science VII,

2010

 STIE Hamfara Yogyakarta, International Conference on Islamic Economic

System, 2009

xii

 Engineering Physics Department, Gadjah Mada University, Seminar Nasional

dan Presentasi Ilmiah Applied Science for Technology Innovation, 2009

 Engineering Physics Department, Gadjah Mada University, Workshop

Pembelajaran , 2009

 Faculty of Engineering Gadjah Mada University, Seminar Sehari Hasil Penelitian

Dosen Fakultas Teknik UGM, 2009

 Engineering Physics Department, Gadjah Mada University, Workshop

Pengembangan Laboratorium, 2008

 Mechanical Engineering Department, Gadjah Mada University, Seminar on

Application and Research in Industrial Technology, 2008

 Faculty of Engineering Gadjah Mada University, Seminar Sehari Hasil Penelitian

Dosen Teknik UGM, 2008

 Faculty of Engineering Gadjah Mada University, Seminar Sehari Hasil Penelitian

Dosen Fakultas Teknik UGM, 2007

 Tokyo Institute of Technology, 3rd International Symposium on the Science of

Institutional Management of Technology, 2007

 Japan Society of Civil Engineers, Annual Meeting of Japan Society of Civil

Engineers, 2007

 American Meterological Society, Sixth Symposium on the Urban Environment,

American Meterological Society, 2006

 Tokyo Institute of Technology, 2nd International Symposium on the Science of

Institutional Management of Technology (SIMOT), 2006

 Japan Meteorological Society, Annual Meeting of Japan Meteorological Society ,

2006

 Tokyo Institute of Technology, 1st International Symposium on the Science of

Institutional Management of Technology (SIMOT), 2005
Society Membership :
 Japan Society of Civil Engineer, International, 2006

 International Association for Urban Climate, International, 2006

 Wyno Academic Journal of Engineering and Technological Research,

International, 2012

xiii

 International Journal of Renewable Energy Technology Research, International,

2012

 Vereinigung Indonesischer Muslimischen Intellektuellen e.V, International, 2013

 Society of Sustainable Building Indonesia, National, 2012
 Indonesian Renewable Energy Society, National, 2009

Yogyakarta, 28 Februari 2014

Dr.Eng.Mohammad Kholid Ridwan,S.T.,M.Sc.
NIP.197407111999031002

xiv

LAMPIRAN 1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP TIM PENULIS
1. Ketua Kelompok
A. Identitas Diri
1

Nama Lengkap

Muhammad Ihsan Al Hafiz

2

Jenis Kelamin

Laki – laki

3

Program Studi

Teknik Fisika

4

NIM

13/348462/TK/40927

5

Tempat dan Tanggal Lahir

Braja Sakti, 28 Agustus 1995

6

Email

[email protected]

7

Nomor Telepon/HP

089631227864

B. Riwayat Pendidikan
Nama Instansi
Jurusan
Tahun MasukLulus

SD

SMP

SMA

MIN Braja Sakti

SMPN 1 Way
Jepara

MAN 1 Bandar
Lampung

-

-

IPA

2001-2007

2007-2010

2010-2013

C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

1

Juara Harapan Kompetisi Gagasan
Tertulis

Universitas
Gadjah Mada

Tahun
2013

Yogyakarta, 12 Februari 2014

( Muhammad Ihsan Al Hafiz )

xv

2. Anggota 1
A. Identitas Diri
1

Nama Lengkap

Dita Anggraini

2

Jenis Kelamin

Perempuan

3

Program Studi

Teknik Fisika

4

NIM

13//348512/TK/40949

5

Tempat dan Tanggal Lahir

Bantul, 29 Oktober 1994

6

Email

[email protected]

7

Nomor Telepon/HP

085774510274

B. Riwayat Pendidikan
Nama Instansi

Jurusan
Tahun MasukLulus

SD

SMP

SMA

SDN 1
GUNUNG
SAREN

SMPN 1
SRANDAKAN

SMAN 1
SANDEN

-

-

IPA

2000-2006

2006-2009

2009-2012

C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

- Juara 2 Olimpiade Matematika tk
Provinsi

-Pemeintah DIY

-2011

-Juara 3 Essay Renewable Energi tk
DIY-Jateng

-Universitas
Negeri
Yogyakarta

-2011

-Juara 2 English Speech tk Kota

-Pemerintah Kab
Bantul

2011

4

-Juara Lomba Pidato Agama MTQ
Putri

Pemerintah
Kabupaten Bantul

2010

5

-Cerpen terbaik tingkat Kabupaten

Pemerintah Kab

2007

1

2

3

xvi

Bantul
6
7
8

-Juara 3 GT LPKTA

LPKTA UGM

2013

-Juara 3 Lomba Matematika

Pemerintah Kab
Bantul

2007

-Juara 2 Depat Sosial

Pemerintah Kab
Bantul

2007

Yogyakarta, 12 Februari 2014

( Dita Anggraini )

xvii

3.Anggota 2
A. Identitas Diri
1

Nama Lengkap

Lutfi Alfianto

2

Jenis Kelamin

Laki-laki

3

Program Studi

Teknologi Hasil Perikanan

4

NIM

5

Tempat dan Tanggal Lahir

10 Agustus 1993

Email

[email protected]

Nomor Telepon/HP

+6285727640290

6
7

B. Riwayat Pendidikan
Nama Instansi

SD

SMP

SMA

SD Negeri 1
Masaran

SMP Negeri 1
Kebakkramat

SMA Negeri 3
Sragen

Jurusan
Tahun MasukLulus

IPA
1999-2005

2005-2008

2008-2011

C. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir
No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1

Yogyak