S5 Kimia Pertanian Makalah Struktur Komp

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari tanah tidak terlepas dari pandangan, sentuhan dan perhatian
kita. Kita melihatnya, menginjaknya,menggunakannya dan memperhatikannya. Kita
bergantung dari tanah dan sebaliknya tanah-tanah yang baik dan subur tergantung dari cara
kita menggunakannya.
Tanah merupakan salah satu komponen abiotik pada permukaan bumi yang sangat penting
bagi makhluk hidup. Tanah menjadi sangat penting karena tanah menyediakan unsur hara,
seperti mineral, bahan organik, air dan udara bagi tumbuhan untuk proses fotosintesis. Suatu
tanah tersusun atas partikel-partikel tanah itu sendiri. Perbandingan partikel-partikel tanah itu
disebut dengan tekstur tanah. Tekstur tanah lalu dibagi kembali menjadi 3, yaitu pasir, debu
dan liat. Tekstur-tekstur tanah tersebut memiliki ciri-ciri yang berbeda begitu juga dengan
tingkat kesuburannya. Dengan mengetahui telstur tanah, maka kita akan menyadari bahwa
sebenarnya tanah memiliki keragaman yang sangat penting bagi kehidupan saat ini dan masa
yang akan datang.
Ciri-ciri alam sering kurang dimengerti. Bagi kita tanah merupakan salah satu ciri tersebut
yang ditemukan di mana saja dan kelihatannya selalu dekat dengan kita. Oleh karena hal itu
maka kita tidak berusaha menjawab pertanyaan apa itu tanah,bagaimana struktur dan
teksturnya serta apa saja komponen penyusunnya. Mungkin kita tidak menyadari bahwa
sebetulnya tanah di suatu tempat berbeda dengan tanah di tempat lain. Dan barangkali

sebagian besar dari kita tidak mengetahui, apa yang menyebabkan adanya perbedaan tersebut.

B.

C.

Rumusan Masalah
1.
Bagaimana pengertian dari tanah ?
2.
Bagaimana tekstur dari tanah ?
3.
Bagaimana struktur dari tanah ?
4.
Bagaimana komponen dari tanah ?
5.
Bagaimana air dan larutan tanah ?
6.
Bagaimana pengukuran air tanah ?
Tujuan

1.
Agar mahasiswa mengetahui pengertian dari tanah.
2.
Agar mahasiswa mengetahui tekstur dari tanah.
3.
Agar mahasiswa mengetahui struktur dari tanah.
4.
Agar mahasiswa mengetahui komponen dari tanah.
5.
Agar mahasiswa mengetahui air dan larutan tanah.
6.
Agar mahasiswa mengetahui pengukuran air tanah.

D. Manfaat Penulisan
1. Untuk memberikan gambaran tentang komponen-komponen penyusun tanah serta
struktur dan
tekstur tanah
2. Sebagai bahan masukan untuk memperluas dan memperdalam pemahaman tentang tanah.

BAB II

PEMBAHASAN
A.

Pengertian Tanah
1.
Pendekatan Geologi (Akhir Abad XIX)
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami
serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam, sehingga membentuk regolit(lapisan partikel
halus).
2.
Pendekatan Pedologi (Dokuchaev 1870)
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang berasal dari material induk yang telah mengalami
proses lanjut, karena perubahan alami dibawah pengaruh air, udara, dan macam - macam
organisme baik yang masih hidup maupun yang telah mati. Tingkat perubahan terlihat pada
komposisi, struktur dan warna hasil pelapukan.
3.
Pendekatan Edaphologis (Jones dari Cornel University Inggris)Kata Edaphos =
bahan tanah subur.T anah adalah media tumbuh tanaman
Perbedaan Pedologis dan Edaphologis
Kajian Pedologis

Mengkaji tanah berdasarkan dinamika dan evolusi tanah secara alamiah atau berdasarkan
Pengetahuan Alam Murni.Kajian ini meliputi: Fisika Tanah, Kimia Tanah, Biologi
tanah, Morfologi Tanah,Klasifikasi Tanah, Survei dan Pemetaan Tanah, Analisis Bentang
Lahan, dan IlmuUkur Tanah.
Kajian Edaphologis
Mengkaji tanah berdasarkan peranannya sebagai media tumbuh tanaman.Kajian ini
meliputi: Kesuburan Tanah, Konservasi Tanah dan Air, Agrohidrologi,Pupuk dan Pemupukan,
Ekologi Tanah, dan Bioteknologi Tanah.
Paduan antara Pedologis dan Edaphologis
Meliputi kajian: Pengelolaan Tanah dan Air, Evaluasi Kesesuaian Lahan, Tata GunaLahan,
Pengelolaan Tanah Rawa, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan.
4.
Menurut Kamus Umum
Tanah adalah lapisan permukaan tanah yang gembur, seperti halnya lahan, debu dengan bumi.
5.
Menurut Ensiklopedi Indonesia
Tanah adalah campuran bagian - bagian batuan dengan material serta bahan organik yang
merupakan sisa kehidupan yang timbul pada permukaan bumi akibat erosi dan pelapukan
karena proses waktu.
6.

Menurut Marbut (ahli tanah Amerika Serikat)
Tanah adalah bagian terluar dari kulit bumi yang biasanya dalam keadaan lepas - lepas,
lapisannya bisa sangat tipis dan bisa sangat tebal, perbedaannya dengan lapisan di bawahnya
adalah hal warna, struktur, sifat fisik, sifat biologis, komposisi kimia, proses kimia dan
morfologinya.
7.

Menurut Hilgard (ahli tanah dari Amerika)

Tanah adalah material lepas - lepas dan agak kering yang dipakai untuk tempat akar tanaman
dalam mencari makanan dan sarana pertumbuhan tanaman.
8.
Menurut Ramann
Tanah adalah lapisan terluar dari bumi yang padat yang terdiri dari campuran material batuan
dengan sisa - sisa bahan organik.
9.
Menurut Jafee
Tanah adalah benda alam yang berlapis - lapis yang disusun dari mineral dan bahan organik,
biasanya dalam keadaan lepas - lepas pada kedalaman yang macam - macam, morfologinya
berbeda dengan material induknya yang terletak di bawahnya, berbeda - beda dengan sifat

dan susunannya, sifat kimia, komposisi, dan sifat biologisnya.
10. Definisi Tanah (Berdasarkan Pengertian yang Menyeluruh)
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai tempattumbuh &
berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman danmenyuplai kebutuhan air
dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan penyuplai hara atau nutrisi
(senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg,
S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi sebagai habitat biota (organisme)
yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh,
proteksi) bagi tanaman,yang ketiganya secara integral mampu menunjang produktivitas tanah
untuk menghasilkan biomass dan produksi baik tanaman pangan, tanaman obatobatan,industri perkebunan, maupun kehutanan.
Fungsi Tanah
1.
Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran
2.
Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara)
3.
Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan
asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan
kesediaan hara.
4.

Sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat langsung atau
tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman tersebut, maupun
yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.
B.

Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya
perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah
(Badan Pertanahan Nasional). dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir mempunyai
ukuran diameter paling besar yaitu 2 - 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 - 0.002 mm dan
liat dengan ukuran < 0.002 mm (penggolongan berdasarkan USDA). keadaan tekstur tanah
sangat berpengaruh terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain seperti struktur tanah,
permeabilitas tanah, porositas dan lain-lain.
Segitiga tekstur merupakan suatu diagram untuk menentukan kelas-kelas tekstur tanah.
ada 12 kelas tekstur tanah yang dibedakan oleh jumlah persentase ketiga fraksi tanah
tersebut, misalkan hasil analisis lab menyatakan bahwa persentase pasir (X) 32%, liat (Y)
42% dan debu (Z) 26%, berdasarkan diagram segitiga tekstur maka tanah tersebut masuk
kedalam golongan tanah bertekstur pasir.
Menurut Hardjowigeno (1992) tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah. Tekstur
tanah merupakan perbandingan antara butir-butir pasir, debu dan liat. Tekstur tanah

dikelompokkan dalam 12 klas tekstur. Kedua belas klas tekstur dibedakan berdasarkan
prosentase kandungan pasir, debu dan liat.

Tabel : Proporsi Fraksi menurut Kelas Tekstur Tanah
Kelas Tekstur Tanah

Proporsi (%) fraksi tanah
Pasir
Debu
15
10

1.

Pasir (Sandy)

85

2.


Pasir Berlempung (Loam Sandy)

70-90

30

15

3.

Lempung Berpasir (Sandy Loam)

40-87,5

50

20

4.


Lempung (Loam)

22,5-52,5

30-50

10-30

5.

Lempung Liat Berpasir (Sandy-Clay-Loam)

45-80

30

20-37,5

Liat


6.

Lempung Liat berdebu (Sandy-silt loam)

20

40-70

27,5-40

7.

Lempung Berliat (Clay Loam)

20-45

15-52,5

27,5-40

8.

Lempung Berdebu (Silty Loam)

47,5

50-87,5

27,5

9.

Debu (Silt)

20

80

12,5

10.

Liat Berpasir (Sandy-Clay)

45-62,5

20

37,5-57,5

11.

Liat Berdebu (Silty-Clay)

20

40-60

40-60

12.

Liat (Clay)

45

40

40

Tekstur tanah di lapangan dapat dibedakan dengan cara manual yaitu dengan memijit tanah
basah di antara jari jempol dengan jari telunjuk, sambil dirasakan halus kasarnya yang
meliputi rasa keberadaan butir-butir pasir, debu dan liat, dengan cara sebagai berikut:
1.
Apabila rasa kasar terasa sangat jelas, tidak melekat, dan tidak dapat dibentuk bola
dan gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir (Sandy).

2.
Apabila rasa kasar terasa jelas, sedikit sekali melekat, dan dapat dibentuk bola tetapi
mudah sekali hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Pasir Berlempung (Loam
Sandy).
3.
Apabila rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah
hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung Berpasir (Sandy Loam).

4.
Apabila tidak terasa kasar dan tidak licin, agak melekat, dapat dibentuk agak teguh,
dan dapat sedikit dibuat gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut
tergolong bertekstur Lempung (Loam).

5.
Apabila terasa licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan gulungan
dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Lempung
Berdebu (Silty Loam).

6.
Apabila terasa licin sekali, agak melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan dapat
digulung dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Debu (Silt).

7.
Apabila terasa agak licin, agak melekat, dapat dibentuk bola agak teguh, dan dapat
dibentuk gulungan yang agak mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong bertekstur
Lempung Berliat (Clay Loam)

8.
Apabila terasa halus dengan sedikit bagian agak kasar, agak melekat, dapat dibentuk
bola agak teguh, dan dapat dibentuk gulungan mudah hancur, maka tanah tersebut tergolong
bertekstur Lempung Liat Berpasir (Sandy-Clay-Loam).

9.
Apabila terasa halus, terasa agak licin, melekat, dan dapat dibentuk bola teguh, serta
dapat dibentuk gulungan dengan permukaan mengkilat, maka tanah tersebut tergolong

bertekstur Lempung Liat Berdebu (Sandy-silt loam).

10. Apabila terasa halus, berat tetapi sedikit kasar, melekat, dapat dibentuk bola teguh, dan
mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat Berpasir (SandyClay).

11. Apabila terasa halus, berat, agak licin, sangat lekat, dapat dibentuk bola teguh, dan
mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat Berdebu (Silty-Clay).

12. Apabila terasa berat dan halus, sangat lekat, dapat dibentuk bola dengan baik, dan
mudah dibuat gulungan, maka tanah tersebut tergolong bertekstur Liat (Clay).

Tanah bertekstur halus didominhasi oleh tanah liat dengan tekstur yang lembut dan licin yang
memiliki permukaan yang lebih halus dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar yang
biasanya berbentuk pasir. Sehingga tanah-tanah yang bertekstur halus memiliki kapasitas
dalam proses penyerapan unsur-unsur hara yang lebih besar dibandingkan dengan tanah yang
bertekstur kasar. Namun, pada tanah bertekstur lembut ini umumnya lebih subur
dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar. Karena banyak mengandung unsure hara dan
bahan organic yang dibutuhkan oleh tanaman serta mudah dalam menyerap unsur hara.
Sedangkan pada tanah bertekstur kasar lebih porus dan laju infiiltrasinya lebih cepat.
Walaupun demikian tanah bertekstur halus memiliki kapasitas memegang air yang lebih besar
daripada tanah pasir karena memiliki permukaan yang lebih banyak yang berfungsi dalam
retensi air (water retension). Tanah-tanah bertekstur kasar memiliki makro porus yang lebih
banyak, yang berfungsi dalam pergerakkan udara dan air.
Semakin halus tekstur tanahnya maka kapasitas adsorpsi menahan unsur – unsur hara lebih
besar, dan lebih banyak mengandung unsure hara dan bahan organik yang dibutuhkan
tanaman, kapasitas memegang air juga lebih besar sebab memiliki permukaan yang lebih
luas. Sedangkan tanah bertekstur kasar memiliki laju infiltrasi yang cepat dan lebih porus.

Sehingga unsure hara akan ikut hanyut dan yang tertahan didalam tanah semakin sedikit.
Perbedaan Tekstur Tanah
1.
Kemampuan Fisik
a.
Pasir = Tidak dapat membentuk bola gulungan, rasa kasar, tidak melekat, referansi air
rendah, drainase cepat jika pasir basah dominan, tergenang jika debu dominan.
b.
Debu = Membentuk bola yang teguh dapat sedikit digulung dengan permukaan yang
mengkilat. rasa licin sekali, agak melekat
c.
Liat = Dapat membentuk bola yang baik, rasa berat, melekat sekali
2.

Kemampuan Kimia
a.
Pasir = Mineral yang paling umum kuarsa (S,O2), Sedikit pengaruhnya terhadap sifat
kimia.
b.
Debu = Mineral kuarsa (S,O2), Ferlspar dan mika dapat melepaskan Ca, Mg dan K
akibat pelapukan.
c.
Liat = Mineral sekunder hasil pelapukan kimia mineral primer atau sintesis dan
beberapa hasil pelapukan mineral primer
3.
Kemampuan Biologi
a.
Pasir = Ditentutak oleh komposisi bahan induk dan tingkat pelapukan
b.
Debu = Ditentukan oleh komposisi mineral bahan induk dan tingkat pelapukan (mineral
primer)
c.
Liat = Karena ukurannya kecil antara