SEMANTIK sejarah pengertian jenis penama
SEMANTIK
Sejarah
Pengertian
Daftar
pustaka
Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Semarang
@2016
Jenis
Penamaan
Pendefinisian
Sejarah
Semantik merupakan bagian dari ilmu linguistik. Pada awal
perkembangannya dikenal aliran linguistik tradisional. Aliran
ini berpendapat bahwa bahasa yang bisa dipelajari yaitu
bahasa yang bersifat empiris (dapat dibuktikan kebenarannya).
Sedangkan semantik pada saat itu bersifat periferal
(pelengkap). Subsistem semantik disebut bersifat periferal
karena makna yang menjadi objek semantik sangat tidak jelas,
tidak dapat diamati secara empiris.
Sejarah
Hal yang sama dikemukakan Hockett (1954) salah seorang tokoh
strukturalis yang menyatakan bahwa bahasa suatu sistem yang
kompleks yang terdiri atas subsistem gramatika, fonologi, dan
morfofonemik yang bersifat sentral, sedangkan semantik dan fonetik
bersifat periferal.
Studi semantik mulai berubah ketika pada tahun 1957, Chomsky
menyatakan betapa pentingnya semantik dalam studi linguistik,
sejak saat itu studi semantik sebagai bagian dari studi linguistik
menjadi semarak. Semantik tidak lagi menjadi objek periferal,
melainkan menjadi setara dengan bidang-bisang studi linguistik
lainnya.
Pengertian
Menurut bahasa
Kata semantik berasal dari bahasa Yunani yaitu:
Sema (kata benda) tanda atau lambang
Semaino (kata kerja) menandai atau melambangkan
Menurut istilah
Semantik adalah bagian dari ilmu linguistik yang
mempelajari tentang makna.
• yang dimaksud dengan tanda atau lambang sebagai padanan
kata sema adalah tanda linguistik seperti yang dikemukakan
oleh Ferdinand De Saussure, yaitu terdiri atas signifian
(tuturan) dan signifie (konsep). Sedangkan yang ditandai
adalah sesuatu yang berada di luar bahasa yang disebut
referen.
• Untuk lebih memahami makna berkaitan dengan tuturan,
konsep, dan referan, berikut adalah contoh hubungan
ketiganya dalam segitiga makna atau segitiga Richard dan
Ogdent.
(signifie/Konsep)
barang lembaran dibuat dr bubur rumput, jerami, kayu,
dsb yg biasa ditulisi atau untuk pembungkus
/k/, /e/, /r/, /t/, /a/, /s/
(signifian/ tuturan)
Referen/acuan
Garis putusputus
menunjukkan
adanya
hubungan yang
arbitrer antara
tuturan dan
acuan.
Arbitrer artinya
tidak ada
hubungan wajib,
hubungannya
bersifat
manasuka.
Jenis Semantik
Bahasa memiliki tataran-tataran analisis, yaitu fonologi, morfologi,
dan sintaksis, maka yang menjadi persoalan
Bagian-bagian mana dari tataran analisis itu yang mengandung
masalah semantik (makna)?
Menurut Verhaar, yang menjadi cakupan yang didalamnya
membahas makna yaitu tataran morfologi dan sintaksis. Sedangkan
fonologi tidak, karena pada tataran fonologi hanya dapat
membedakan makna berdasarkan fonem yang digunakan dan tidak
menyatakan makna.
Jenis Semantik
Jenis semantik dibagi menjadi 2, yaitu semantik gramatikal dan
semantik leksikon.
1. Semantik Gramatikal
Semantik gramatikal merupakan bidang semantik yang mempelajari tata
bahasa dengan objek kajian berupa sintaksis dan morfologi.
Cirinya yaitu bisa dibuat paradigma. Paradigma adalah deret kata yang
mempunyai ciri bentuk, ciri makna, dan atau memiliki ciri falensi
yang sama. Atau bisa disebut sebagai relasi paradigmatik.
Relasi paradigmatik yaitu hubungan antara unsur-unsur dalam tuturan
dengan unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang
bersangkutan, bersifat in absensia (dapat saling menggantikan).
Jenis Semantik
Semantik gramatikal dipengaruhi proses gramatikal dapat
berupa afiksasi, reduplikasi, atau komposisi.
a. Afiksasi (imbuhan)
Rambut [...] (tidak dapat diabstraksikan dengan satu kata,
maka diberi imbuhan)
ber + rambut = berambut memiliki
Ber + D “memiliki”
Berkuku
Bermata
Bertangan
Jenis Semantik
b. Reduplikasi (pengulangan)
contoh
buku [...] (tidak dapat diabstraksikan dengan satu kata,
maka diberi imbuhan)
Buku-buku banyak dan beragam
D + R “banyak dan beragam”
Burung-burung
Botol-botol
Tenda-tenda
Jenis Semantik
c. Komposisi (gabungan)
Contoh
1) Frasa
Bubur [...]
bubur ayam
D + D “asal bahan”
Ayam [...]
D + D “asal bahan”
Soto sapi
Sate kambing
Jenis Semantik
1) Kalimat, berdasarkan fungsi, kategori, atau peran.
Ani
membaca
buku
Pelaku
tindakan
sasaran
Adik
Pelaku
menulis
tindakan
surat
sasaran
Jenis Semantik
2. Semantik leksikon
Semantik leksikon atau makna leksikal yaitu makna yang sesuai
dengan referennya, makna yang sesuai dengan hasil observasi alat
indera, atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan
kita.
Misalnya kata topi yang memiliki makna leksikal sesuatu yg
dipakai untuk menutup atau melingkupi bagian kepala. Pada
kalimat toko itu menjual macam-macam topi atau gadis manis itu
memakai topi biru. Pada dua kalimat itu kata topi jelas merujuk
pada referen atau acuan berupa benda bukan yang lainnya.
Penamaan
Ada beberapa faktor yang menyebabkan proses terjadinya penamaan, yaitu
sebagai berikut:
a. Peniruan bunyi
penamaan yang dibentuk berdasarkan bunyi dari benda atau suara yang
ditimbulkan. Misalnya, dalam bahasa Jawa peluit disebut sumpritan karena
bunyinya “priitt.. Priitt”
b. Penyebutan bagian
penamaan dengan menyebutkan bagian dari suatu benda atau hal, padahal
yang dimaksud adalah keseluruhan benda tersebut. Misalnya, penggunaan
kata biji pada kalimat “kakak membeli mangga dua biji”, tidak berarti
membeli biji mangganya saja, satu sebuah mangga dengan utuh.
Penamaan
c. Penyebutan sifat khas
Penamaan dengan menyebut kata sifat menjadi kata benda. Ciri
makna yang disebut kata sifat mendesak kata bendanya karena
sifatnya lebih menonjol. Misalnya, orang yang berambut keriting
sekali dan kaku disebut si kribo.
d. Penemu dan pembuat
Penamaan berdasarkan penemunya atau nama pembuatnya (orang
atau pabrik). Misalnya, orang sering menyebut mi instan dengan
kata sarimie. Sarimie merujuk pada nama merk suatu benda.
Penamaan
e. Tempat asal
Penamaan berdasarkan nama tempat asal benda tersebut. Misalnya,
soto semarang yang merupakan soto dari tempat asalnya Semarang.
Sate Madura yang berarti sate yang berasal dari Madura.
f. Bahan
Penamaan diambil dari nama benda bahan pokoknya. Misalnya
kantong plastik yang berarti kantong yang terbuat dari bahan plastik.
Penamaan
g. Keserupaan
Penamaan berdasarkan makna kata yang digunakan dalam suatu tuturan
disamakan dengan makna leksikal kata tersebut. Misalnya koruptor disebut
sebagai tikus kantor, kata tikus merujuk pada sifat hewan tikus yang
dianggap hama yang mendatangkan kerugian. Sama halnya dengan
koruptor yang menyebabkan kerugian untuk orang lain.
h. Pemendekan
Penamaan terbentuk dari penggabungan unsur-unsur huruf awal atau suku
kata dari beberapa kata yang digabungkan. Misalnya, cireng (aci digoreng)
Penamaan
i. Penamaan baru
Penamaan bisa berasal dari bahasa asing lalu dibuat padanannya
dalam bahasa Indonesia. Adapula kata yang telah ada diganti dengan
alasan kurang tepat, tidak rasional, kurang halus, kurang ilmiah.
Misalnya kata turis diganti dengan kata wisatawan, pelayan diganti
dengan pramuniaga.
Pendefnisia
n
Pendefinisian adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja untuk
mengungkapkan dengan kata-kata akan suatu benda.
Macam-macam definisi
a.Definisi sinonimis
Suatu kata didefinisikan dengan sebuah kata lain yang merupakan
sinonim dari kata itu. Definisi ini adalah definisi yang paling
rendah kejelasannya. Misalnya, kata surya didefinisikan dengan
kata matahari.
Pendefnisia
n
b. Definisi formal
Konsep yang akan didefinisikan disebutkan dulu ciri umumnya,
lalu ciri khusus yang membedakan dengan konsep lain yang
sama ciri umumnya. Contohnya sebagai berikut
Kons
ep
Ciri
umum
Ciri khusus
Baya
m
Sayuran
bentuk daunnya bulat telur berwarna
hijau dng ujung meruncing dan urat-urat
yg jelas, bunganya berbentuk malai yg
tegak
Sawi
Sayuran
sayuran yg berdaun lebar & pd bagian
Pendefnisia
n
Dari contoh di atas dapat dibuat definisi formal yaitu
•Bayam adalah jenis sayuran yang bentuk daunnya bulat telur
berwarna hijau dng ujung meruncing dan urat-urat yg jelas,
bunganya berbentuk malai yg tegak.
•Sawi adalah jenis sayuran yg berdaun lebar & pd bagian
bawahnya bertulang daun tegap (besar).
Pendefnisia
n
c. Definisi logis atau definisi ensiklopedis
Definisi ini mendefinisikan konsep dengan jelas, sehingga sangat
terlihat perbedaan konsep yang didefinisikan konsep dengan yang
lain. Definisi ini biasanya terdapat dalam buku-buku pelajaran.
Pendefnisia
n
Contoh
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di
permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tibatiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa
disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng Bumi).
Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa
Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur
dengan menggunakan alat seismograf.
DAFTAR PUSTAKA
Pateda, Mansoer. 2001. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.
Tarigan, Henry Guntur. 1985. Pengajaran Semantik. Bandung:
Angkasa.
Chaer, Abdul. 2002. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia.
Jakarta: Rineka Cipta.
Profl
Nama
Prodi
Surel
: Ika Nuranti
: PBSI-Unnes
: [email protected]
Universitas Negeri Semarang
Sejarah
Pengertian
Daftar
pustaka
Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Semarang
@2016
Jenis
Penamaan
Pendefinisian
Sejarah
Semantik merupakan bagian dari ilmu linguistik. Pada awal
perkembangannya dikenal aliran linguistik tradisional. Aliran
ini berpendapat bahwa bahasa yang bisa dipelajari yaitu
bahasa yang bersifat empiris (dapat dibuktikan kebenarannya).
Sedangkan semantik pada saat itu bersifat periferal
(pelengkap). Subsistem semantik disebut bersifat periferal
karena makna yang menjadi objek semantik sangat tidak jelas,
tidak dapat diamati secara empiris.
Sejarah
Hal yang sama dikemukakan Hockett (1954) salah seorang tokoh
strukturalis yang menyatakan bahwa bahasa suatu sistem yang
kompleks yang terdiri atas subsistem gramatika, fonologi, dan
morfofonemik yang bersifat sentral, sedangkan semantik dan fonetik
bersifat periferal.
Studi semantik mulai berubah ketika pada tahun 1957, Chomsky
menyatakan betapa pentingnya semantik dalam studi linguistik,
sejak saat itu studi semantik sebagai bagian dari studi linguistik
menjadi semarak. Semantik tidak lagi menjadi objek periferal,
melainkan menjadi setara dengan bidang-bisang studi linguistik
lainnya.
Pengertian
Menurut bahasa
Kata semantik berasal dari bahasa Yunani yaitu:
Sema (kata benda) tanda atau lambang
Semaino (kata kerja) menandai atau melambangkan
Menurut istilah
Semantik adalah bagian dari ilmu linguistik yang
mempelajari tentang makna.
• yang dimaksud dengan tanda atau lambang sebagai padanan
kata sema adalah tanda linguistik seperti yang dikemukakan
oleh Ferdinand De Saussure, yaitu terdiri atas signifian
(tuturan) dan signifie (konsep). Sedangkan yang ditandai
adalah sesuatu yang berada di luar bahasa yang disebut
referen.
• Untuk lebih memahami makna berkaitan dengan tuturan,
konsep, dan referan, berikut adalah contoh hubungan
ketiganya dalam segitiga makna atau segitiga Richard dan
Ogdent.
(signifie/Konsep)
barang lembaran dibuat dr bubur rumput, jerami, kayu,
dsb yg biasa ditulisi atau untuk pembungkus
/k/, /e/, /r/, /t/, /a/, /s/
(signifian/ tuturan)
Referen/acuan
Garis putusputus
menunjukkan
adanya
hubungan yang
arbitrer antara
tuturan dan
acuan.
Arbitrer artinya
tidak ada
hubungan wajib,
hubungannya
bersifat
manasuka.
Jenis Semantik
Bahasa memiliki tataran-tataran analisis, yaitu fonologi, morfologi,
dan sintaksis, maka yang menjadi persoalan
Bagian-bagian mana dari tataran analisis itu yang mengandung
masalah semantik (makna)?
Menurut Verhaar, yang menjadi cakupan yang didalamnya
membahas makna yaitu tataran morfologi dan sintaksis. Sedangkan
fonologi tidak, karena pada tataran fonologi hanya dapat
membedakan makna berdasarkan fonem yang digunakan dan tidak
menyatakan makna.
Jenis Semantik
Jenis semantik dibagi menjadi 2, yaitu semantik gramatikal dan
semantik leksikon.
1. Semantik Gramatikal
Semantik gramatikal merupakan bidang semantik yang mempelajari tata
bahasa dengan objek kajian berupa sintaksis dan morfologi.
Cirinya yaitu bisa dibuat paradigma. Paradigma adalah deret kata yang
mempunyai ciri bentuk, ciri makna, dan atau memiliki ciri falensi
yang sama. Atau bisa disebut sebagai relasi paradigmatik.
Relasi paradigmatik yaitu hubungan antara unsur-unsur dalam tuturan
dengan unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat dalam tuturan yang
bersangkutan, bersifat in absensia (dapat saling menggantikan).
Jenis Semantik
Semantik gramatikal dipengaruhi proses gramatikal dapat
berupa afiksasi, reduplikasi, atau komposisi.
a. Afiksasi (imbuhan)
Rambut [...] (tidak dapat diabstraksikan dengan satu kata,
maka diberi imbuhan)
ber + rambut = berambut memiliki
Ber + D “memiliki”
Berkuku
Bermata
Bertangan
Jenis Semantik
b. Reduplikasi (pengulangan)
contoh
buku [...] (tidak dapat diabstraksikan dengan satu kata,
maka diberi imbuhan)
Buku-buku banyak dan beragam
D + R “banyak dan beragam”
Burung-burung
Botol-botol
Tenda-tenda
Jenis Semantik
c. Komposisi (gabungan)
Contoh
1) Frasa
Bubur [...]
bubur ayam
D + D “asal bahan”
Ayam [...]
D + D “asal bahan”
Soto sapi
Sate kambing
Jenis Semantik
1) Kalimat, berdasarkan fungsi, kategori, atau peran.
Ani
membaca
buku
Pelaku
tindakan
sasaran
Adik
Pelaku
menulis
tindakan
surat
sasaran
Jenis Semantik
2. Semantik leksikon
Semantik leksikon atau makna leksikal yaitu makna yang sesuai
dengan referennya, makna yang sesuai dengan hasil observasi alat
indera, atau makna yang sungguh-sungguh nyata dalam kehidupan
kita.
Misalnya kata topi yang memiliki makna leksikal sesuatu yg
dipakai untuk menutup atau melingkupi bagian kepala. Pada
kalimat toko itu menjual macam-macam topi atau gadis manis itu
memakai topi biru. Pada dua kalimat itu kata topi jelas merujuk
pada referen atau acuan berupa benda bukan yang lainnya.
Penamaan
Ada beberapa faktor yang menyebabkan proses terjadinya penamaan, yaitu
sebagai berikut:
a. Peniruan bunyi
penamaan yang dibentuk berdasarkan bunyi dari benda atau suara yang
ditimbulkan. Misalnya, dalam bahasa Jawa peluit disebut sumpritan karena
bunyinya “priitt.. Priitt”
b. Penyebutan bagian
penamaan dengan menyebutkan bagian dari suatu benda atau hal, padahal
yang dimaksud adalah keseluruhan benda tersebut. Misalnya, penggunaan
kata biji pada kalimat “kakak membeli mangga dua biji”, tidak berarti
membeli biji mangganya saja, satu sebuah mangga dengan utuh.
Penamaan
c. Penyebutan sifat khas
Penamaan dengan menyebut kata sifat menjadi kata benda. Ciri
makna yang disebut kata sifat mendesak kata bendanya karena
sifatnya lebih menonjol. Misalnya, orang yang berambut keriting
sekali dan kaku disebut si kribo.
d. Penemu dan pembuat
Penamaan berdasarkan penemunya atau nama pembuatnya (orang
atau pabrik). Misalnya, orang sering menyebut mi instan dengan
kata sarimie. Sarimie merujuk pada nama merk suatu benda.
Penamaan
e. Tempat asal
Penamaan berdasarkan nama tempat asal benda tersebut. Misalnya,
soto semarang yang merupakan soto dari tempat asalnya Semarang.
Sate Madura yang berarti sate yang berasal dari Madura.
f. Bahan
Penamaan diambil dari nama benda bahan pokoknya. Misalnya
kantong plastik yang berarti kantong yang terbuat dari bahan plastik.
Penamaan
g. Keserupaan
Penamaan berdasarkan makna kata yang digunakan dalam suatu tuturan
disamakan dengan makna leksikal kata tersebut. Misalnya koruptor disebut
sebagai tikus kantor, kata tikus merujuk pada sifat hewan tikus yang
dianggap hama yang mendatangkan kerugian. Sama halnya dengan
koruptor yang menyebabkan kerugian untuk orang lain.
h. Pemendekan
Penamaan terbentuk dari penggabungan unsur-unsur huruf awal atau suku
kata dari beberapa kata yang digabungkan. Misalnya, cireng (aci digoreng)
Penamaan
i. Penamaan baru
Penamaan bisa berasal dari bahasa asing lalu dibuat padanannya
dalam bahasa Indonesia. Adapula kata yang telah ada diganti dengan
alasan kurang tepat, tidak rasional, kurang halus, kurang ilmiah.
Misalnya kata turis diganti dengan kata wisatawan, pelayan diganti
dengan pramuniaga.
Pendefnisia
n
Pendefinisian adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja untuk
mengungkapkan dengan kata-kata akan suatu benda.
Macam-macam definisi
a.Definisi sinonimis
Suatu kata didefinisikan dengan sebuah kata lain yang merupakan
sinonim dari kata itu. Definisi ini adalah definisi yang paling
rendah kejelasannya. Misalnya, kata surya didefinisikan dengan
kata matahari.
Pendefnisia
n
b. Definisi formal
Konsep yang akan didefinisikan disebutkan dulu ciri umumnya,
lalu ciri khusus yang membedakan dengan konsep lain yang
sama ciri umumnya. Contohnya sebagai berikut
Kons
ep
Ciri
umum
Ciri khusus
Baya
m
Sayuran
bentuk daunnya bulat telur berwarna
hijau dng ujung meruncing dan urat-urat
yg jelas, bunganya berbentuk malai yg
tegak
Sawi
Sayuran
sayuran yg berdaun lebar & pd bagian
Pendefnisia
n
Dari contoh di atas dapat dibuat definisi formal yaitu
•Bayam adalah jenis sayuran yang bentuk daunnya bulat telur
berwarna hijau dng ujung meruncing dan urat-urat yg jelas,
bunganya berbentuk malai yg tegak.
•Sawi adalah jenis sayuran yg berdaun lebar & pd bagian
bawahnya bertulang daun tegap (besar).
Pendefnisia
n
c. Definisi logis atau definisi ensiklopedis
Definisi ini mendefinisikan konsep dengan jelas, sehingga sangat
terlihat perbedaan konsep yang didefinisikan konsep dengan yang
lain. Definisi ini biasanya terdapat dalam buku-buku pelajaran.
Pendefnisia
n
Contoh
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di
permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tibatiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa
disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng Bumi).
Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa
Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur
dengan menggunakan alat seismograf.
DAFTAR PUSTAKA
Pateda, Mansoer. 2001. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta.
Tarigan, Henry Guntur. 1985. Pengajaran Semantik. Bandung:
Angkasa.
Chaer, Abdul. 2002. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia.
Jakarta: Rineka Cipta.
Profl
Nama
Prodi
Surel
: Ika Nuranti
: PBSI-Unnes
: [email protected]
Universitas Negeri Semarang