HUKUM PIDANA ISLAM TINJAUAN HUKUM PIDANA

MAKALAH MATA KULIAH
HUKUM PIDANA ISLAM (JINAYAT)

“TINJAUAN HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP MASALAH LGBT”

OLEH : ADJIE HARI SETIAWAN (15410347)

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
FAKULTAS HUKUM
2015/2016

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang
“Tinjauan Hukum Pidana Islam Terhadap Masalah LGBT”.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik

dari isi, susunan kalimat, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang “Tinjauan Hukum Pidana Islam
Terhadap Masalah LGBT” ini dapat memberikan manfaat terhadap pembacanya.

Yogyakarta, 5 Oktober 2016
Penyusun

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

LGBT (Lesbian Gay Biseksual and Transgender) dapat dipahami dari berbagai sudut
pandang baik dipandang berdasarkan nilai-nilai moral, budaya dan agama, juga dapat dipandang
dari sisi ilmu pengetahuan mencakup biologi, psikologi dan sosiologi. Namun, secara
keseluruhan LGBT tidak dapat diabaikan untuk dipahami sebagai sebuah gerakan sosial, yang
tentu bergerak membuat pergerakan. Walaupun dapat dikatakan tidak ada sebuah organisasi atau
sebuah entitas tertentu yang beranggotakan individu dengan latar belakang perilaku lesbian, gay,
biseksual dan transgender atau transeksual.
LGBT dianggap sebagai suatu kondisi penyimpangan orientasi seksual. Lesbian adalah

sebutan bagi seorang wanita yang memiliki ketertarikan emosi dan hubungan seksual terhadap
sesama wanita dan Gay adalah sebutan bagi seorang pria yang memiliki ketertarikan emosi dan
hubungan seksualnya adalah terhadap pria lain. Kondisi ini kerap disebut dengan homoseksual
yakni memiliki ketertarikan secara fisik dan emosional dengan individu berjenis kelamin sama.
Sedangkan biseksual adalah suatu kondisi seseorang yang memiliki ketertarikan emosi dan
seksual kepada lawan jenis sekaligus kepada sesama jenis. Transgender adalah istilah yang
digunakan untuk orang yang identitas gender, gender expression, atau perilakunya tidak sesuai
dengan identitas seksualnya. Identitas gender (gender identity) adalah pengetahuan diri
seseorang mengenai gendernya yaitu pria atau wanita, gender expression adalah cara seseorang
untuk mengkomunikasikan identitas gendernya kepada orang lain melalui perilaku, pakaian,
gaya rambut, suara atau karakteristik tubuhnya, dan identitas seksual adalah jenis kelamin
biologis seseorang yang dibawa sejak lahir.
Indonesia saat ini sedang hangat membahas mengenai LGBT. Kasus LGBT sebenarnya
sudah pernah hangat dibahas di Indonesia mengenai pembunuhan mutilasi yang dilakukan oleh
seorang gay terhadap pasangan sesama jenisnya. Bukan hanya berasal dari kaum awam, bahkan
akhir-akhir ini terkuak ada kasus LGBT yang menyeret public figur. Banyak yang menolak atau
bahkan mengecam LGBT karena dianggap tidak sesuai dengan adat, budaya Indonesia dan tidak
sesuai dengan ajaran agama. Mungkin sekarang banyak yang bertanya-tanya terkait apakah
LGBT itu ? apakah faktor yang menyebabkan LGBT itu ? dan lainnya. Di Indonesia sendiri
LGBT dianggap sebagai masalah yang urgent karena utamanya sangat berbeda dengan budaya

barat sana apalagi dari segi agama.
Indonesia yang sebagian besar warga negara menganut agama Islam (80%) dan
selebihnya agama kristen, protestan, konghucu, budha, hindu, dan agama tradisionalis lainnya
sangat menolak LGBT dengan berbagai cara. Tekanan sosialis dari segi keluarga dan masyarakat
melalui sosialisasi, aksi, dan kekerasan lain sudah merebak di berbagai daerah di Indonesia.
Berbagai kelompok fundamentalis yang berbasis Islam dan agama lainnya yang sangat
membenci dan memusuhi kaum LGBT secara terbuka memusuhi dengan cara membakar rumah
mereka, membunuh, bahkan memusuhi secara sosial.
Banyak yang mendesak agar pemerintah segera membuat perpu tentang LGBT yang
berdalih agar LGBT tidak merebak luas di Indonesia. Namun apakah pas jika LGBT dikatakan

suatu tindakan melawan hukum? Atau suatu perbuatan hukum? Dan apa Tinjauan Hukum Pidana
Islam terhadap Masalah LGBT ? Ilmu-ilmu lain tidak tinggal diam untuk menjawab pertanyaan
dan mengkaji tentang LGBT dan tinjauan hukumnya di Indonesia. Ilmu psikologi, ilmu hukum,
ilmu kedokteran, dan ilmu lainnya masuk untuk menjelaskan secara rinci tentang LGBT. Para
tokoh-tokoh dan kelompok HAM juga tidak diam menangani kasus ini.
Di sebagian besar negara Eropa dan Amerika sudah ada yang me-legal-kan LGBT.
Artinya negara yang sudah me-legal-kan tersebut sudah setuju dan kaum LGBT tersebut sudah
dilindungi langsung oleh negara. Ada 21 negara di dunia yang sudah me-legal-kan LGBT yaitu
Argentina (2010), Belgia (2003), Brazil (2013), Kanada (2005), Denmark (2012), Inggris/Wales

(2013), Finlandia (2013), Francis (2015), islandia (2010), irlandia (2015), Luxembourg (2014),
Belanda (2000), New zealand(2013), Norwegia (2009), Portugal (2010), Skotlandia (2014),
Afrika selatan (2006), Spanyol (2005), Swedia (2009), Amerika (2015), Uruguay (2013).

RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.

Pengertian LGBT dari berbagai pandangan.
Latar belakang timbulnya LGBT.
Faktor yang menyebabkan LGBT.
Pandangan dan kajian dari beberapa aspek (hukum, kedokteran, psikologi, ham,
budaya, agama, dan lainnya).
5. Tindakan hukum di Indonesia dan tindakan hukum pidana islam terhadap masalah
LGBT.

ISI
LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender) adalah suatu akronim dengan tujuan

menekankan keaneka ragaman dalam konteks Sexualitas. Jika satu per satu frasa di artikan
memunculkan suatu pengertian yang berbeda-beda. Lesbian adalah rasa suka perempuan sesama
jenis. Dalam hal ini perempuan sebagai subjek yang menyukai dan memiliki rasa ketertarikan
terhadap perempuan lain yang mempunyai rasa yang sama pula. Lesbian juga dapat diartikan
sebagai perbuatan menggesekkan atau menyentuhkan alat vital, bukan ejakulasi. Gay atau
Homoseks yaitu hubungan seks yang dilakukan oleh laki-laki dengan laki-laki. Biseksual adalah
rasa ketertarikan untuk berhubungan seks dengan lawan jenis dan dengan sesama jenis.
Transgender adalah merupakan ketidaksamaan identitas gender seseorang terhadap jenis kelamin
yang ditunjuk kepada dirinya. Transgender bukan merupakan orientasi seksual. Seseorang
yang transgender dapat mengidentifikasi dirinya sebagai seorang heteroseksual, homoseksual,
biseksual, maupun aseksual.

Dalam pandangan Kedokteran/Medis LGBT bukan merupakan suatu penyakit dan tidak
ada yang harus disembuhkan. Menurut dokter Ryu, LGBT adalah suatu sifat dan masalahnya ini
terletak pada kejiwaan bukan pada masalah seks. Pada Pedoman Penggolongan Diagnosis
Gangguan Jiwa edisi kedua tahun 1984 dijelaskan bahwa gay dianggap suatu penyakit kejiwaan
apabila orang yang berkaitan mengalami depresi. Manusia dilahirkan berbeda-beda dan dengan
orientasi yang berbeda pula. Identitas diri manusia didasarkan pada sususan sarah pada Otaknya.
Otak adalah organ pertama yang terbentuk saat manusia masih berupa janin. Otak adalah organ
yang sensitif dan berkembang pada janin sesuai orangtua yang mengandungnya. Faktor asupan

gizi, hormon orangtua, hormon bayi itu sendiri, faktor genetik lainnya merupakan faktor yang
mempengaruhi manusia terlahir dengan konstelasi atau susunan saraf yang berbeda-beda.
Dalam pandangan Islam LGBT merupakan perbuatan keji dan termasuk dosa besar.
LGBT termasuk salah satu perbuatan yang merusak unsur etika, fitrah manusia, agama, dan
dunia, bahkan merusak kesehatan jiwa. Allah telah mengecam homoseks dengan siksa yang
maksimal. Allah telah menerangkan dalam Al-quran agar menjauhi homoseks. Terdapat pada
(Q.S.Al-A’raf (7): 80-84). Terjemahan ayat :
“Dan (Kami telah mengutus) Lut, ketika dia berkata kepada kaumnya “Mengapa kamu
melakukan perbuatan keji, yang belum pernah dilakukan oleh seseorang pun sebelum kamu (di
dunia ini). Sungguh, kamu telah melampiaskan syahwatmu kepada sesama lelaki bukan kepada
perempuan. Kamu benar-benar kaum yang melampaui batas”. Dan jawaban kaumnya tidak lain
hanya berkata, “Usirlah mereka (Lut dan pengikutnya) dari negerimu ini, mereka adalah orang
yang menganggap dirinya suci.” Kemudian kami selamatkan dia dan pengikutnya, kecuali
istrinya. Dia (istrinya) termasuk orang-orang yang tertinggal. Dan kami hujani mereka dengan
hujan (batu). Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang berbuat dosa itu.”(Q.S
Al.A’raf (7): 80-84).