Desentralisasi MENCARI KAUSA YANG HILANG

Desentralisasi
MENCARI KAUSA YANG HILANG PASCA REFORMASI
DISKUSI KAJIAN 20 TAHUN REFORMASI,

FISIP UNPAD, 28 MEI 20 18

M. ROLIP SAPTAMAJI. S.IP., M.IPOL

ORDE BARU
(1966-1998)
MEMAHAMI RELASI KUASA ALA ORDE BARU

SISTEM KOLONIAL X ORDE BARU
KOLONIAL
• PEMERINTAHAN TIDAK
LANGSUNG BELANDA
• MOBILISASI ADMINISTRATUR
PRIBUMI APOLITIS
• DEMOBILISASI POLITIK

ORDE BARU

• PEMERINTAHAN LANGSUNG
OLEH INDONESIA
• MOBILISASI ADMINISTRATUR
APOLITIS
• DEMOBILISASI POLITIK

• TEKNOKRATIS

• TEKNOKRATIS

PONDASI EKONOMI POLITIK ORDE BARU
STABILITAS NASIONAL

PERTUMBUHAN EKONOMI

PEMERATAAN PEMBANGUNAN

AKTOR EKONOMI POLITIK ORDE BARU
ABRI

GOLKAR

BIROKRASI

ORDE BARU MESTINYA DIPANDANG
SEBAGAI REZIM MILITER PATRIMONIAL
KARENA MENGGUNAKAN IKATAN-IKATAN
PATRON CLIENT UNTUK MENJAGA
KEUTUHAN NEGARA
(Harold Crouch, 1979)

ORDE BARU ADALAH REZIM OTORITER
(Neo Patrimonial) BIROKRATIS DENGAN
ADANYA KORPORATISME YANG
MENGGANTIKAN IKATAN PATRON KLIEN.
(Dwight King, 1982)

REFORMASI
AGENDA DAN PERSEPSI

REFORMASI INDONESIA 1998 ADALAH
GERAKAN PENGGULINGAN PRESIDEN
SOEHARTO YANG MENGHASILKAN TRANSISI
DAMAI MENUJU TATANAN NEGARA
DEMOKRATIS DENGAN MELAKUKAN
PERUBAHAN BERTAHAP TERHADAP INSTITUSI
NEGARA.

PERSEPSI REFORMASI
PELEMBAGAAN
MASYARAKAT
SIPIL
PERUBAHAN
FUNDAMENTAL
EKONOMI
POLITIK

PERUBAHAN
BERTAHAP NON
FUNDAMENTAL

TRANSISI
DAMAI
MENUJU
DEMOKRASI

ADILI SOEHARTO DAN KRONINYA

AMANDEMEN UUD 1945

AGENDA
REFORMASI

OTONOMI DAERAH

HAPUSKAN KORUPSI KOLUSI DAN NEPOTISME

TEGAKKAN SUREMASI HUKUM

DESENTRALISASI

KAUSA POLITIK YANG HILANG

INTERPRETASI DESENTRALISASI
DELEGASI
• Penyerahan tugas
tertentu sementara
pusat menguasai
tanggung jawab
keseluruhan (1974)

DEKONSENTRASI
• Penyerahan wewenang
terbatas dalam pengambilan
keputusan dalam kerangka
sentralisasi negara (1957)

DEVOLUSI
• Transfer kekuasaan
secara actual ke
tingkat

pemerintahan yang
lebih rendah (2001)

ASUMSI
DESENTRALISASI
• DEMOKRATISASI DAN PENGUATAN
CIVIL SOCIETY
• TRANSPARANSI DAN PARTISIPASI,
AKHIRNYA MELAHIRKAN GOOD
GOVERNANCE

• MENGIDENTIFIKASI KEBUTUHAN
LOKAL
• MENDORONG PEMERATAAN
EKONOMI

DESENTRALISASI

DEMOKRATISASI

PENGUATAN MASYARAKAT SIPIL

REALITAS
DESENTRALISASI
• PERLUASAN JEJARING KORUPSI LOKAL
• DINASTI POLITIK BARU
• PEMERINTAHAN BAYANGAN
(KORPORATISME, PREMANISME,
PATRIMONIALISME, PARA-MILITERISME)

• POLITIK IDENTITAS MENGUAT (RAS, ETNIS,
AGAMA)
• KOMPETISI DAN KONFLIK INTERREGIONAL
• PEMEKARAN (PERPECAHAN SUBDIVISI
ADMINISTRATIF)

KAUSA DESENTRALISASI
ORDEBARU

AKSLERASI EKONOMI

REDISTRIBUSI

STABILITAS NASIONAL
KASUS
HAM
KESENJ
ANGAN
EKONO
MI

POLITIK
LOKAL
PENG
GUSU
RAN

GERA
KAN
SOSI
ALSEPA IDEOLOGI

RATI POLITIK
SME

DESENTRALISASI DI INDONESIA TIDAK
LAHIR DARI SEMANGAT REFORMASI ATAU
GAIRAH PARTISIPASI CIVIL SOCIETY SEPERTI
NARASI LEMBAGA INTERNASIONAL (WB,
USAID, IMF). MELAINKAN UPAYA MODERASI
KONTESTASI POLITIK PASCA MELEMAHNYA
KONTROL PUSAT. PERSETERUAN POLITIK
DAN PEREBUTAN KEKUASAAN LOKAL
MEMILIKI DAMPAK LEBIH BESAR BAGI
JALANNYA DESENTRALISASI DI INDONESIA.

KAUSA DESENTRALISASI
TUNTUTAN PEMISAHAN DIRI DARI REPUBLIK INDONESIA

INDONESIA MERDEKA
HANJALAH SUATU
DJEMBATAN -sekalipun

djembatan emas!- JANG
HARUS DILALUI
(Soekarno, Mentjapai Indonesia Merdeka, 1933)