Program Pembangunan Sistem Jalan Antar N
Program Pembangunan Sistem Jalan Antar Negara Bagian
Amerika Serikat Tahun 1954-1958
Lukman Hakim, 1206247783
1. Latar Belakang
Jalan merupakan salah satu infrastruktur utama untuk menunjang pertumbuhan
ekonomi. Kondisi jalan yang tidak memadai seperti jalan yang berlubang, belum
diaspal, jalan berbatu atau bahkan jalan yang hanya merupakan tanah yang
diratakan dapat berdebu di musim kemarau atau berlumpur ketika musim hujan,
sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi. Akses jalan yang tidak memadai
membuat mobilitas manusia juga terhambat. Sebagian besar orang akan memilih
untuk tetap tinggal dan bekerja di kota-kota besar yang memiliki akses jalan yang
memadai. Kondisi demikian dapat menyebabkan ketimpangan sosial yang
semakin besar. Wilayah dengan akses jalan yang lebih baik akan memiliki
pertumbuhan ekonomi yang baik. Sementara itu, wilayah dengan akses jalan yang
kurang memadai membuat pertumbuhan ekonominya menjadi terhambat karena
waktu tempuh yang lama membuat biaya distribusi barang menjadi sangat mahal.
Kondisi jalan yang memadai menjadi kebutuhan mutlak bagi setiap negara untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari setiap kegiatan ekonominya. Jalan
yang tidak hanya sebatas jalan yang diaspal dan dapat dilalui kendaraan, tetapi
jalan yang dapat menopang proses distribusi barang yang lancar, lalu lalang
kendaraan, dan tentunya dapat ikut menunjang pertumbuhan ekonomi yang terus
berkembang. Maka dari itu, diperlukan sebuah perencanaan pembangunan sistem
jalan yang matang untuk dapat mengintegrasikan setiap sendi-sendi ekonomi dan
menunjang setiap kegiatan manusia. Sistem jalan yang baik membuat perjalanan
menjadi lebih cepat, lebih mudah, dan lebih aman.
Setelah Perang Dunia Kedua, Amerika Serikat mengalami pertumbuhan ekonomi
yang pesat. Di dalam diri masyarakat Amerika tumbuh optimisme tinggi akan
suatu kondisi yang terus membaik. Industri-industri di Amerika Serikat terus
bergerak untuk memenuhi kebutuhan dunia. Amerika menjadi negara yang paling
diharapkan untuk memulihkan ekonomi dunia yang hancur pasca perang dunia
kedua.
Salah satu industri yang mengalami perkembangan pesat adalah industri mobil.
Industri mobil juga menjadi salah satu industri yang ikut berperan menjadikan
Amerika sebagai negara adidaya. Industri mobil Amerika merupakan industri
mobil terbesar di dunia. sekitar 70% mobil yang ada di dunia berada di Amerika
Serikat. Muncul 3 perusahaan besar dalam industri mobil di Amerika yakni
General Motor, Ford, dan Chrysler.
Pada dekade 1950an terjadi ledakan penduduk yang dikenal sebagai “baby boom”
dari rentang tahun 1948-1964 telah lahir 77 juta bayi. Hal ini telah membuat
permintaan akan mobil bertambah bagi keluarga-keluarga baru di Amerika.
Pertumbuhan mobil yang semakin pesat sayangnya tidak diikuti oleh
pertumbuhan dan perkembangan jalan di Amerika. Sebagian besar wilayah
Amerika masih belum di hubungkan oleh jalan yang memadai untuk dilalui.
Perjalanan dengan mobil dari pantai timur Amerika menuju pantai barat Amerika
membutuhkan waktu hampir dua bulan. Kondisi jalan yang belum memadai
merupakan persoalan utama lamanya perjalanan tersebut. Pembuatan jalan yang
memadai dan dapat menghubungkan setiap negara bagian Amerika sangat
diperlukan. Akan tetapi, program pembangunan sistem jalan antar negara bagian
tidak menjadi prioritas utama dari pemerintah Amerika saat itu.
Akses jalan yang belum memadai membuat pertumbuhan ekonomi Amerika
sebagian besar masih terpusat di kota-kota besar. belum ada akses jalan yang
benar-benar memadai untuk menghubungkan kota-kota di Pantai Timur dengan
kota-kota di Pantai Barat. Sangat sulit melakukan perjalanan menggunakan mobil
dari Timur ke Barat. Mobilitas masyarakat menjadi sangat terbatas dan tergantung
dengan transportasi darat lain yakni kereta api.
Jalur
kereta
api Amerika dibuka
pertama kali pada
1869. Rencana
pembangunannya pertama kali diperkenalkan ke kongres pada 1845. Jalur kereta
api telah berhasil menghubungkan wilayah Amerika dari timur ke barat. Kereta
Api menjadi transportasi yang banyak membantu menumbuhkan ekonomi
Amerika pada akhir abad ke 19. Pengiriman barang yang dilakukan menggunakan
dengan kereta api membuat harga-harga barang menjadi lebih murah karena
waktu pengiriman yang lebih cepat. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu
masyarakat Amerika memerlukan moda transportasi yang dapat mengantarkan
mereka setiap saat. Maka dari itu, mobil menjadi primadona bagi masyarakat
Amerika. Pada tahun 1920an, Amerika memiliki populasi mobil terbesar di dunia,
yakni sekitar 70%.
Eisenhower yang terpilih sebagai presiden ke 34 Amerika dan juga sebagai
seorang veteran perang melihat bahwa kebutuhan akan sistem jalan yang memadai
sangat penting. Apa yang membuat Eisenhower menjadikan pembangunan sistem
jalan sebagai salah satu prioritas utama dimasa pemerintahannya? Bagaimana
sebenarnya kondisi jalan di Amerika sehingga diperlukan pembangunan sistem
jalan raya antar negara bagian?
2. Kondisi Jalan Amerika Tahun 1919
Pada musim panas 1919, beberapa bulan setelah berakhirnya Perang Dunia 1,
sebuah ekspedisi yang terdiri dari 81 kendaraan tentara melakukan perjalanan dari
Washington DC menuju San Fransisco. Tujuan dari konvoi ini adalah untuk
melakukan pengetesan jalan terhadap berbagai kendaraan Angkatan Darat dan
untuk melihat seberapa sulitnya memindahkan seluruh pasukan di wilayah
Amerika. Konvoi ini dilakukan sebagai proyeksi kondisi perang dengan
kehancuran fasilitas kereta api, jembatan, terowongan, dan sejenisnya. Selain itu,
konvoi ini dilakukan sebagai bagian dari gerakan jalan bagus untuk pembangunan
jalan lintas benua demi kepentingan militer dan ekonomi. Ekspedisi ini dilakukan
oleh 24 petugas ekspedisi, 15 petugas pengamatan staf Departemen Perang, dan
258 orang tentara. Ekspedisi dilakukan dengan 79 kendaraan tentara berbagai
varian.1
Rata-rata jarak yang ditempuh sekitar 6 mil per jam, atau 58 mil per hari. Truktruk melakukan perjalanan dari Washington, hingga Pennsylvania dan Ohio
kemudian ke barat melintasi Midwest, Rockies, dan ke California. Ekspedisi ini
1 Laporan Letnan Kolonel Dwight D. Eisenhower kepada Chief Motor Tranport Corps pada tanggal
3 November 1919 terkait Transcontinental Army Convoy
melewati jalur jalan yang dikenal dengan Lincoln Highway. Konvoi tiba di San
Francisco 62 hari kemudian setelah melalui 3.251 mil.2
Ekspedisi ini telah menunjukkan kondisi jalan yang menghubungkan wilayah
timur dengan barat Amerika, seperti jalan di Illinois yang belum diaspal, jalanan
tanah di wilayah Iowa yang hanya bisa dilalui pada musim kering saja, jalanan
berpasir di barat Nebraska, ataupun di wilayah barat Utah yakni di gurun Salt
Lake yang mana jalannya sangat sulit untuk dilalui oleh truk berat. Dalam laporan
lain disebutkan bahwa 1778 mil atau 54,7 persen jalan yang dilalui merupakan
jalan tanah, jalur roda, jalur gunung, dan jalan berpasir. Sementara itu sekitar 500
mil jalan yang dilalui merupakan jalan yang sulit untuk dilalui oleh truk-truk
berat. Terjadi sekitar 230 insiden selama perjalanan yang membuat 9 kendaraan
dan 21 peserta ekspedisi terluka, sehingga tidak dapat melanjutkan perjalanan.
Selain itu 88 jembatan kayu juga rusak akibat dilalui kendaraan konvoi.3
Dwight D. Eisenhower yang menjadi presiden ke 34 Amerika dan mengesahkan
program pemerintah untuk pembangunan jalan raya antar negara bagian ikut
dalam ekspedisi tersebut. Saat itu ia masih berpangkat Letnan Kolonel dan
bertugas sebagai pengamat dari Korps Tank. Ia mengikuti perjalanan selama 62
hari tersebut dan ikut merasakan beratnya perjalanan dari timur ke barat Amerika.
Ia menyadari bahwa jalan yang ada saat itu perlu ditingkatkan agar bisa dengan
mudah dilalui.
Kondisi jalan yang tidak memadai itu tentu saja juga berdampak terhadap jumlah
kecelakaan yang terus meningkat. Di tahun 1919 jumlah orang meninggal akibat
kecelakaan kendaraan bermotor di Amerika mencapai 10.896 jiwa. Jumlah ini
terus meningkat seiring waktu. Pada tahun 1920, jumlah orang yang meninggal
akibat kecelakaan kendaraan berada di atas 20.000 jiwa. Hanya dalam kurun
waktu 10 tahun sesudahnya jumlah itu naik menjadi di atas 30.000. pada tahun
2 David A. Pfeiffer. Ike's Interstates at 50 Anniversary of the Highway System Recalls
Eisenhower's Role as Catalyst. Prologue Magazine Edisi Mei 2006
3 Laporan Letnan Kolonel Dwight D. Eisenhower kepada Chief Motor Tranport Corps pada tanggal
3 November 1919 terkait Transcontinental Army Convoy
1930 jumlah yang meninggal mencapai 31.204 jiwa. Jumlah orang yang
meninggal akibat kecelakaan kendaraan bermotor selama tahun 1930-1950 hampir
selalu di atas 30.000 jiwa, kecuali pada masa perang dunia kedua di tahun 19421945 yang mana jumlahnya berada di bawah 30.000 jiwa.4
3. Kebijakan Sistem Jalan Raya Antar negara Bagian
Setelah tahun 1903, ketika Henry Ford mulai menjual mobil produksi pabriknya
di pasar Amerika, Amerika memerlukan jalan baru. Pada awal 1900an, The Office
of Road Inquiry memperkirakan bahwa hanya 12% dari jalan di Amerika Serikat
yang diaspal. Mayoritas adalah jalanan tanah atau lumpur, sehingga hanya bisa
dilalui mobil dengan kecepatan tidak melebihi 25 mil per jam. Akhirnya
pemerintah memutuskan bahwa sistem jalan raya yang baik sangat diperlukan.5
Presiden Woodrow Wilson menandatangani Bantuan Federal untuk Jalan Raya
tahun 1916, yang menciptakan Biro Jalan Umum. Pemerintah mengalokasikan 75
juta dolar Amerika selama 5 tahun berikutnya untuk negara-negara bagian
membentuk departemen jalan raya dan untuk membayar 50% pembangunan jalan
raya. Sayangnya kebijakan ini berjalan lambat, antara tahun 1916 sampai 1919
Biro Jalan Umum hanya mendistribusikan setengah juta dolar untuk mengaspal
12,5 kilometer jalan. Lambatnya kebijakan ini berjalan karena pada 1917 Amerika
Serikat memasuki Perang Dunia 1 dan semua sumber daya dialihkan untuk
penggunaan militer.6
Pada masa Depresi berat, Presiden Franklin D Roosvelt berusaha menciptakan
lapangan kerja dengan mengesahkan RUU Konstruksi yang akan mendukung
pembangunan sistem jalan raya nasional. Sayangnya setelah dua kali mengajukan
ke kongres program ini gagal karena biaya yang mahal. Akhirnya ia mencoba
dengan proyek yang lebih kecil dengan membangun Pennsylvania Turnpike yang
berhasil diselesaikan pada tahun 1938. Proyek jalan nasional yang diinginkan oleh
4 Data Jumlah Korban Kecelakaan Kendaraan Bermotor dari tahun 1899-2003. Diakses dari
http://www.saferoads.org/federal/2004/TrafficFatalities1899-2003.pdf pada 21 Desember 2014
5 Elisheva Blas. The Dwight D. Eisenhower National System of Interstate and Defense Highways:
The Road to Success?. Junior Division Historical Paper, National History Day 2010
Competition
6 Ibid
Roosvelt selanjutnya harus ditangguhkan karena Amerika harus memfokuskan diri
menghadapi Perang Dunia Kedua. Visi Roosvelt adalah menciptakan jalan raya
seperti jalanan di jerman yang disebut autobahn.7
Ketika Amerika Serikat memasuki Perang Dunia Kedua tahun 1942, pabrik-pabrik
membuat lebih sedikit mobil karena harus memproduksi logistic kebutuhan
perang. Truk-truk memerlukan jalan yang lebih aman dan luas untuk dilalui. Pada
tahun 1946, setengah dari jalanan di amerika sudah diaspal, tetapi sebagian besar
merupakan jalanan sempit dan tidak aman dilalui kendaraan besar.
Perubahan yang terjadi di Amerika Serikat pasca perang dunia memperlihatkan
bahwa Amerika kekurangan jalan raya. Sesuai dengan kebijakan pemerintah tahun
1944 terhadap veteran perang, pemerintah memberikan pinjaman berbunga rendah
terhadap para veteran. Hal ini membuat banyak veteran bersama keluarganya
dapat membeli rumah di pinggir kota. Selama masa ini permintaan akan mobil
meningkat pesat. Mobil menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat
Amerika. Jumlah kendaraan yang terdaftar meningkat dari 3,1 juta kendaraan
pada 1945 menjadi 4,7 juta kendaraan pada tahun 1949.8
Jalan raya yang ada tidak sesuai dengan peningkatan jumlah kendaraan yang ada.
Pada tahun 1955, tercatat lebih dari 36.000 orang tewas dan lebih dari 1 juta
terluka akibat kecelakaan kendaraan bermotor. Selain itu, pada masa ini terjadi
ketakutan akibat Perang Dingin dan jalan yang ada dianggap tidak memadai untuk
evakuasi ketika perang. Oleh karena itu, masyarakat Amerika menyadari bahwa
harus dibangun jalan raya yang juga dapat digunakan sebagai bagian dari
pertahanan Amerika.
Pengalaman Eisenhower pada tahun 1919 ketika mengikuti ekspedisi yang
melintasi jalanan Amerika dari Washington DC hingga San Fransisco menjadi
salah satu alasan kuat bagi dirinya untuk membuat kebijakan terkait dengan sistem
jalan raya nasional bagi Amerika. Eisenhower, bersama dengan pengamat lainnya
7 Ibid
8 Bigart, Homer. U.S. Road Plans Periled By Rising Urban Hostility. New York Times 13 Nov. 1967
mengalami kondisi jalanan Amerika saat itu. Ia merasakan jalan-jalan tanah, jalan
roda, jalan berpasir, dan jalan gunung yang dilalui selama perjalanan. Terjadi
sekitar 230 insiden selama perjalanan seperti truk-truk yang tenggelam dalam
pasir hisap atau lumpur, truk terbalik, jembatan yang tidak memadai, dan
sebagainya.
Eisenhower, dalam laporannya pada ekspedisi, menyatakan bahwa perjalanan
dengan truk melalui bagian barat tengah Amerika merupakan hal yang sulit
sampai kondisi jalan ditingkatkan, dan hanya truk ringan yang mampu melakukan
perjalanan jauh. Selain itu, ia menyatakan bahwa kondisi jalan di bagian timur
Amerika jauh lebih baik yang memungkinkan truk ringan untuk menempuh jarak
100 mil perhari.
Selain itu, pengalamannya selama perang dunia kedua juga telah mengajarkannya
banyak hal akan peran jalan raya. Selama perang ia melihat kemampuan mobilitas
pasukan Jerman sangat tinggi karena mereka memiliki akses jalan yang memadai.
Pasukan Jerman mampu mengirimkan kendaraan tempurnya dengan cepat karena
memiliki akses jalan yang dikenal dengan nama autobahn. Melihat kenyataan
tersebut, Eisenhower memimpikan Amerika memiliki jalan yang mampu
memberikan akses luas tidak hanya untuk ekonomi saja tetapi untuk situasi
darurat seperti perang. Perang dunia kedua telah membuka matanya dengan
melihat pasukan Jerman yang dengan mudah melakukan serangan dengan alutsista
berat karena akses jalan yang sangat memadai.
Mengetahui keadaan yang terjadi di lapangan, salah satu program utama yang
ingin diangkat oleh Eisenhower adalah pembangunan jalan raya antar negara
bagian. Ia mengangkat masalah ini ke Kongres di tahun keduanya menjabat
sebagai presiden yakni tahun 1954. Pada tahun itu, Kongres meloloskan UndangUndang Pembiayaan Federal untuk Jalan Raya. 175 juta dolar Amerika
dialokasikan untuk pembangunan sistem jalan raya antar negara bagian.
Persetujuan Kongres ini merupakan satu langkah besar bagi Amerika. Biro Jalan
Umum menerbitkan buku, General Location of National System of Interstate
Highways, yang menunjukkan lokasi pembangunan jalan raya antar negara bagian
yang menghubungkan kota-kota metropolitan di Amerika.9
Pada tanggal 26 Juni 1956, Eisenhower menandatangani Undang-Undang
Pembangunan Jalan Raya Antar Negara Bagian dan Pertahanan yang telah
disetujui oleh kongres. Setelah itu konstruksi pada sistem jalan raya federal
dimulai. Pemerintah federal membayar 90% dari konstruksi jalan raya, dan hanya
menyisakan 10% untuk negara bagian. Missouri menjadi negara bagian pertama
yang menandatangani kontrak pembangunan jalan satu bulan kemudian. Rencana
awal pembangunan yakni 41.000 mil jalan sampai tahun 1969, tetapi sistem yang
akan dibangun yakni berjumlah 46.876 mil yang membutuhkan waktu 37 tahun
untuk diselesaikan.10
Total biaya yang dikeluarkan hingga tahun 1991 mencapai kurang lebih 129
triliun dolar Amerika11 dan menjadikan proyekini sebagai proyek terbesar yang
pernah dilakukan sepanjang sejarah Amerika. Kebijakan ini telah merevolusi cara
masyarakat Amerika dalam melakukan perjalanan dengan lebih mudah, cepat, dan
aman. Perjalanan yang sebelumnya memerlukan waktu 62 hari di tahun 1919,
dapat ditempuh selama 4 hari setelah pembangunan jalan raya antar negara
bagian.
MacDonald, Kepala Biro Jalan Umum Federal, ingin sistem jalan raya yang baru
lebih seragam dan teratur dibandingkan dengan jalan lama. Meskipun begitu,
negara bagian bisa memilih metode dan bahan-bahan untuk pembangunannya.
MacDonald memperkenalkan fitur standar yang digunakan di jalan raya,
contohnya jalan raya utara-selatan menggunakan angka ganjil. Selain itu, tandatanda jalan juga harus sama, misalnya tanda keluar memiliki tulisan putih dan
berlatar belakang hijau. Standarisasi tersebut membuat jalan lebih aman dan
9 David A. Pfeiffer. Ike's Interstates at 50 Anniversary of the Highway System Recalls Eisenhower's
Role as Catalyst. Prologue Magazine Edisi Mei 2006
10 Laporan Sekretaris Perdagangan, Sinclair Weeks kepada Presiden Dwight D. Eisenhower pada 9
Agustus 1956
11 Data ini diolah dari Federal Highway Administration
http://www.fhwa.dot.gov/programadmin/interstate.cfm diakses pada 21 Desember 2014
nyaman. Perjalanan jarak jauh menjadi lebih mudah. Tingkat kematian di jalan
raya antar negara bagian lebih rendah daripada di jalan lain. Diperkirakan selama
50 tahun jalan raya antar negara bagian telah menyelamatkan sekitar 234.000
jiwa.
4. Kesimpulan
Perjalanan menggunakan mobil yang semakin mudah membuat transportasi darat
lain mengalami penurunan perjalanan. Yang paling mengalami dampak akibat hal
ini yakni kereta api. Pada tahun 1920, 70 persen perjalanan antar kota
menggunakan kereta api. Pada tahun 1966, penumpang perjalanan antar kota
menggunakan kereta api turun menjadi kurang dari 2 persen. Banyak perusahaan
kereta api harus menggabungkan usaha mereka, sedangkan sebagian yang lain
harus menutup usaha mereka.
Namun, dampak langsung dari adanya jalan raya antar negara bagian adalah
pertumbuhan ekonomi yang pesat. Pada tahun 1960, kecepatan rata-rata mobil di
jalan raya meningkat menjadi 52,6 mil per jam. Barang-barang bisa dikirim
dengan jarak yang lebih jauh yang tentunya memperluas pemasaran barang.
Barang-barang manufaktur dapat dijual dengan lebih murah karena biaya
perjalanan dapat ditekan. Usaha pengangkutan barang dengan truk meningkat
pesat. Jalan raya antar negara bagian telah menghubungkan sendi-sendi ekonomi
Amerika. Keberadaan jalan ini telah memberikan kontribusi besar bagi
pertumbuhan ekonomi Amerika.
Pengalaman mengikuti ekspedisi 62 hari yang dilakukan oleh tentara Amerika di
tahun 1919 dan pengalaman selama menjalani perang di Eropa, membuat
Eisenhower ketika menjabat sebagai presiden ke 34 Amerika menjadikan
pembangunan sistem jalan raya antar negara bagian sebagai prioritas utama yang
harus dilaksanakan. Ia menyadari bahwa Amerika memerlukan sebuah sistem
jalan raya yang dapat menopang kegiatan masyarakat Amerika. Pertumbuhan
kendaraan yang tidak sepadan dengan pertambahan jalan membuat tingkat
kecelakaan semakin meningkat.
Penandatanganan Undang-Undang Pembangunan Jalan Raya Antar Negara
Bagian dan Pertahanan 26 Juni 1956 oleh Eisenhower menjadi satu langkah besar
yang mengubah Amerika. Pembangunan sistem jalan raya antar negara bagian
telah merevolusi cara masyarakat Amerika melakukan perjalanan. Perjalanan yang
dilakukan menjadi lebih mudah, cepat, dan aman. Keberadaan jalan ini telah
menghubungkan kembali setiap negara bagian Amerika Serikat. Keberadaannya
ikut berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi Amerika hingga sekarang.
Pembangunan sistem jalan raya antar negara bagian menjadi proyek terbesar
dalam sejarah Amerika.
Daftar Acuan
Arsip
Report On Trancontinental Trip dari Letnan Kolonel Dwight D. Eisenhower
kepada Chief Motor Tranport Corps pada tanggal 3 November 1919
Laporan The Secretary of Commerce, Sinclair Weeks kepada Presiden Dwight D.
Eisenhower pada 9 Agustus 1956
Statement By The President about Federal Aid Highway Act of 1958. Tertanggal
16 April 1958
Jurnal
Blas, Elisheva. The Dwight D. Eisenhower National System of Interstate and
Defense Highways: The Road to Success? Historical Paper, National History Day
2010 Competition
Buku
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. 2004. Garis Besar Sejarah Amerika.
Majalah/koran
Pfeiffer, David A.. Ike's Interstates at 50 Anniversary of the Highway System
Recalls Eisenhower's Role as Catalyst. Prologue Magazine Edisi Mei 2006
Homer, Big. U.S. Road Plans Periled By Rising Urban Hostility. New York Times
13 Nov. 1967
Website
Data Jumlah Korban Kecelakaan Kendaraan Bermotor dari tahun 1899-2003.
Diakses dari http://www.saferoads.org/federal/2004/TrafficFatalities18992003.pdf pada 21 Desember 2014
Alokasi anggaran pembangunan Interstate Highway System. Federal Highway
Administration http://www.fhwa.dot.gov/programadmin/interstate.cfm diakses
pada 21 Desember 2014
Amerika Serikat Tahun 1954-1958
Lukman Hakim, 1206247783
1. Latar Belakang
Jalan merupakan salah satu infrastruktur utama untuk menunjang pertumbuhan
ekonomi. Kondisi jalan yang tidak memadai seperti jalan yang berlubang, belum
diaspal, jalan berbatu atau bahkan jalan yang hanya merupakan tanah yang
diratakan dapat berdebu di musim kemarau atau berlumpur ketika musim hujan,
sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi. Akses jalan yang tidak memadai
membuat mobilitas manusia juga terhambat. Sebagian besar orang akan memilih
untuk tetap tinggal dan bekerja di kota-kota besar yang memiliki akses jalan yang
memadai. Kondisi demikian dapat menyebabkan ketimpangan sosial yang
semakin besar. Wilayah dengan akses jalan yang lebih baik akan memiliki
pertumbuhan ekonomi yang baik. Sementara itu, wilayah dengan akses jalan yang
kurang memadai membuat pertumbuhan ekonominya menjadi terhambat karena
waktu tempuh yang lama membuat biaya distribusi barang menjadi sangat mahal.
Kondisi jalan yang memadai menjadi kebutuhan mutlak bagi setiap negara untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari setiap kegiatan ekonominya. Jalan
yang tidak hanya sebatas jalan yang diaspal dan dapat dilalui kendaraan, tetapi
jalan yang dapat menopang proses distribusi barang yang lancar, lalu lalang
kendaraan, dan tentunya dapat ikut menunjang pertumbuhan ekonomi yang terus
berkembang. Maka dari itu, diperlukan sebuah perencanaan pembangunan sistem
jalan yang matang untuk dapat mengintegrasikan setiap sendi-sendi ekonomi dan
menunjang setiap kegiatan manusia. Sistem jalan yang baik membuat perjalanan
menjadi lebih cepat, lebih mudah, dan lebih aman.
Setelah Perang Dunia Kedua, Amerika Serikat mengalami pertumbuhan ekonomi
yang pesat. Di dalam diri masyarakat Amerika tumbuh optimisme tinggi akan
suatu kondisi yang terus membaik. Industri-industri di Amerika Serikat terus
bergerak untuk memenuhi kebutuhan dunia. Amerika menjadi negara yang paling
diharapkan untuk memulihkan ekonomi dunia yang hancur pasca perang dunia
kedua.
Salah satu industri yang mengalami perkembangan pesat adalah industri mobil.
Industri mobil juga menjadi salah satu industri yang ikut berperan menjadikan
Amerika sebagai negara adidaya. Industri mobil Amerika merupakan industri
mobil terbesar di dunia. sekitar 70% mobil yang ada di dunia berada di Amerika
Serikat. Muncul 3 perusahaan besar dalam industri mobil di Amerika yakni
General Motor, Ford, dan Chrysler.
Pada dekade 1950an terjadi ledakan penduduk yang dikenal sebagai “baby boom”
dari rentang tahun 1948-1964 telah lahir 77 juta bayi. Hal ini telah membuat
permintaan akan mobil bertambah bagi keluarga-keluarga baru di Amerika.
Pertumbuhan mobil yang semakin pesat sayangnya tidak diikuti oleh
pertumbuhan dan perkembangan jalan di Amerika. Sebagian besar wilayah
Amerika masih belum di hubungkan oleh jalan yang memadai untuk dilalui.
Perjalanan dengan mobil dari pantai timur Amerika menuju pantai barat Amerika
membutuhkan waktu hampir dua bulan. Kondisi jalan yang belum memadai
merupakan persoalan utama lamanya perjalanan tersebut. Pembuatan jalan yang
memadai dan dapat menghubungkan setiap negara bagian Amerika sangat
diperlukan. Akan tetapi, program pembangunan sistem jalan antar negara bagian
tidak menjadi prioritas utama dari pemerintah Amerika saat itu.
Akses jalan yang belum memadai membuat pertumbuhan ekonomi Amerika
sebagian besar masih terpusat di kota-kota besar. belum ada akses jalan yang
benar-benar memadai untuk menghubungkan kota-kota di Pantai Timur dengan
kota-kota di Pantai Barat. Sangat sulit melakukan perjalanan menggunakan mobil
dari Timur ke Barat. Mobilitas masyarakat menjadi sangat terbatas dan tergantung
dengan transportasi darat lain yakni kereta api.
Jalur
kereta
api Amerika dibuka
pertama kali pada
1869. Rencana
pembangunannya pertama kali diperkenalkan ke kongres pada 1845. Jalur kereta
api telah berhasil menghubungkan wilayah Amerika dari timur ke barat. Kereta
Api menjadi transportasi yang banyak membantu menumbuhkan ekonomi
Amerika pada akhir abad ke 19. Pengiriman barang yang dilakukan menggunakan
dengan kereta api membuat harga-harga barang menjadi lebih murah karena
waktu pengiriman yang lebih cepat. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu
masyarakat Amerika memerlukan moda transportasi yang dapat mengantarkan
mereka setiap saat. Maka dari itu, mobil menjadi primadona bagi masyarakat
Amerika. Pada tahun 1920an, Amerika memiliki populasi mobil terbesar di dunia,
yakni sekitar 70%.
Eisenhower yang terpilih sebagai presiden ke 34 Amerika dan juga sebagai
seorang veteran perang melihat bahwa kebutuhan akan sistem jalan yang memadai
sangat penting. Apa yang membuat Eisenhower menjadikan pembangunan sistem
jalan sebagai salah satu prioritas utama dimasa pemerintahannya? Bagaimana
sebenarnya kondisi jalan di Amerika sehingga diperlukan pembangunan sistem
jalan raya antar negara bagian?
2. Kondisi Jalan Amerika Tahun 1919
Pada musim panas 1919, beberapa bulan setelah berakhirnya Perang Dunia 1,
sebuah ekspedisi yang terdiri dari 81 kendaraan tentara melakukan perjalanan dari
Washington DC menuju San Fransisco. Tujuan dari konvoi ini adalah untuk
melakukan pengetesan jalan terhadap berbagai kendaraan Angkatan Darat dan
untuk melihat seberapa sulitnya memindahkan seluruh pasukan di wilayah
Amerika. Konvoi ini dilakukan sebagai proyeksi kondisi perang dengan
kehancuran fasilitas kereta api, jembatan, terowongan, dan sejenisnya. Selain itu,
konvoi ini dilakukan sebagai bagian dari gerakan jalan bagus untuk pembangunan
jalan lintas benua demi kepentingan militer dan ekonomi. Ekspedisi ini dilakukan
oleh 24 petugas ekspedisi, 15 petugas pengamatan staf Departemen Perang, dan
258 orang tentara. Ekspedisi dilakukan dengan 79 kendaraan tentara berbagai
varian.1
Rata-rata jarak yang ditempuh sekitar 6 mil per jam, atau 58 mil per hari. Truktruk melakukan perjalanan dari Washington, hingga Pennsylvania dan Ohio
kemudian ke barat melintasi Midwest, Rockies, dan ke California. Ekspedisi ini
1 Laporan Letnan Kolonel Dwight D. Eisenhower kepada Chief Motor Tranport Corps pada tanggal
3 November 1919 terkait Transcontinental Army Convoy
melewati jalur jalan yang dikenal dengan Lincoln Highway. Konvoi tiba di San
Francisco 62 hari kemudian setelah melalui 3.251 mil.2
Ekspedisi ini telah menunjukkan kondisi jalan yang menghubungkan wilayah
timur dengan barat Amerika, seperti jalan di Illinois yang belum diaspal, jalanan
tanah di wilayah Iowa yang hanya bisa dilalui pada musim kering saja, jalanan
berpasir di barat Nebraska, ataupun di wilayah barat Utah yakni di gurun Salt
Lake yang mana jalannya sangat sulit untuk dilalui oleh truk berat. Dalam laporan
lain disebutkan bahwa 1778 mil atau 54,7 persen jalan yang dilalui merupakan
jalan tanah, jalur roda, jalur gunung, dan jalan berpasir. Sementara itu sekitar 500
mil jalan yang dilalui merupakan jalan yang sulit untuk dilalui oleh truk-truk
berat. Terjadi sekitar 230 insiden selama perjalanan yang membuat 9 kendaraan
dan 21 peserta ekspedisi terluka, sehingga tidak dapat melanjutkan perjalanan.
Selain itu 88 jembatan kayu juga rusak akibat dilalui kendaraan konvoi.3
Dwight D. Eisenhower yang menjadi presiden ke 34 Amerika dan mengesahkan
program pemerintah untuk pembangunan jalan raya antar negara bagian ikut
dalam ekspedisi tersebut. Saat itu ia masih berpangkat Letnan Kolonel dan
bertugas sebagai pengamat dari Korps Tank. Ia mengikuti perjalanan selama 62
hari tersebut dan ikut merasakan beratnya perjalanan dari timur ke barat Amerika.
Ia menyadari bahwa jalan yang ada saat itu perlu ditingkatkan agar bisa dengan
mudah dilalui.
Kondisi jalan yang tidak memadai itu tentu saja juga berdampak terhadap jumlah
kecelakaan yang terus meningkat. Di tahun 1919 jumlah orang meninggal akibat
kecelakaan kendaraan bermotor di Amerika mencapai 10.896 jiwa. Jumlah ini
terus meningkat seiring waktu. Pada tahun 1920, jumlah orang yang meninggal
akibat kecelakaan kendaraan berada di atas 20.000 jiwa. Hanya dalam kurun
waktu 10 tahun sesudahnya jumlah itu naik menjadi di atas 30.000. pada tahun
2 David A. Pfeiffer. Ike's Interstates at 50 Anniversary of the Highway System Recalls
Eisenhower's Role as Catalyst. Prologue Magazine Edisi Mei 2006
3 Laporan Letnan Kolonel Dwight D. Eisenhower kepada Chief Motor Tranport Corps pada tanggal
3 November 1919 terkait Transcontinental Army Convoy
1930 jumlah yang meninggal mencapai 31.204 jiwa. Jumlah orang yang
meninggal akibat kecelakaan kendaraan bermotor selama tahun 1930-1950 hampir
selalu di atas 30.000 jiwa, kecuali pada masa perang dunia kedua di tahun 19421945 yang mana jumlahnya berada di bawah 30.000 jiwa.4
3. Kebijakan Sistem Jalan Raya Antar negara Bagian
Setelah tahun 1903, ketika Henry Ford mulai menjual mobil produksi pabriknya
di pasar Amerika, Amerika memerlukan jalan baru. Pada awal 1900an, The Office
of Road Inquiry memperkirakan bahwa hanya 12% dari jalan di Amerika Serikat
yang diaspal. Mayoritas adalah jalanan tanah atau lumpur, sehingga hanya bisa
dilalui mobil dengan kecepatan tidak melebihi 25 mil per jam. Akhirnya
pemerintah memutuskan bahwa sistem jalan raya yang baik sangat diperlukan.5
Presiden Woodrow Wilson menandatangani Bantuan Federal untuk Jalan Raya
tahun 1916, yang menciptakan Biro Jalan Umum. Pemerintah mengalokasikan 75
juta dolar Amerika selama 5 tahun berikutnya untuk negara-negara bagian
membentuk departemen jalan raya dan untuk membayar 50% pembangunan jalan
raya. Sayangnya kebijakan ini berjalan lambat, antara tahun 1916 sampai 1919
Biro Jalan Umum hanya mendistribusikan setengah juta dolar untuk mengaspal
12,5 kilometer jalan. Lambatnya kebijakan ini berjalan karena pada 1917 Amerika
Serikat memasuki Perang Dunia 1 dan semua sumber daya dialihkan untuk
penggunaan militer.6
Pada masa Depresi berat, Presiden Franklin D Roosvelt berusaha menciptakan
lapangan kerja dengan mengesahkan RUU Konstruksi yang akan mendukung
pembangunan sistem jalan raya nasional. Sayangnya setelah dua kali mengajukan
ke kongres program ini gagal karena biaya yang mahal. Akhirnya ia mencoba
dengan proyek yang lebih kecil dengan membangun Pennsylvania Turnpike yang
berhasil diselesaikan pada tahun 1938. Proyek jalan nasional yang diinginkan oleh
4 Data Jumlah Korban Kecelakaan Kendaraan Bermotor dari tahun 1899-2003. Diakses dari
http://www.saferoads.org/federal/2004/TrafficFatalities1899-2003.pdf pada 21 Desember 2014
5 Elisheva Blas. The Dwight D. Eisenhower National System of Interstate and Defense Highways:
The Road to Success?. Junior Division Historical Paper, National History Day 2010
Competition
6 Ibid
Roosvelt selanjutnya harus ditangguhkan karena Amerika harus memfokuskan diri
menghadapi Perang Dunia Kedua. Visi Roosvelt adalah menciptakan jalan raya
seperti jalanan di jerman yang disebut autobahn.7
Ketika Amerika Serikat memasuki Perang Dunia Kedua tahun 1942, pabrik-pabrik
membuat lebih sedikit mobil karena harus memproduksi logistic kebutuhan
perang. Truk-truk memerlukan jalan yang lebih aman dan luas untuk dilalui. Pada
tahun 1946, setengah dari jalanan di amerika sudah diaspal, tetapi sebagian besar
merupakan jalanan sempit dan tidak aman dilalui kendaraan besar.
Perubahan yang terjadi di Amerika Serikat pasca perang dunia memperlihatkan
bahwa Amerika kekurangan jalan raya. Sesuai dengan kebijakan pemerintah tahun
1944 terhadap veteran perang, pemerintah memberikan pinjaman berbunga rendah
terhadap para veteran. Hal ini membuat banyak veteran bersama keluarganya
dapat membeli rumah di pinggir kota. Selama masa ini permintaan akan mobil
meningkat pesat. Mobil menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat
Amerika. Jumlah kendaraan yang terdaftar meningkat dari 3,1 juta kendaraan
pada 1945 menjadi 4,7 juta kendaraan pada tahun 1949.8
Jalan raya yang ada tidak sesuai dengan peningkatan jumlah kendaraan yang ada.
Pada tahun 1955, tercatat lebih dari 36.000 orang tewas dan lebih dari 1 juta
terluka akibat kecelakaan kendaraan bermotor. Selain itu, pada masa ini terjadi
ketakutan akibat Perang Dingin dan jalan yang ada dianggap tidak memadai untuk
evakuasi ketika perang. Oleh karena itu, masyarakat Amerika menyadari bahwa
harus dibangun jalan raya yang juga dapat digunakan sebagai bagian dari
pertahanan Amerika.
Pengalaman Eisenhower pada tahun 1919 ketika mengikuti ekspedisi yang
melintasi jalanan Amerika dari Washington DC hingga San Fransisco menjadi
salah satu alasan kuat bagi dirinya untuk membuat kebijakan terkait dengan sistem
jalan raya nasional bagi Amerika. Eisenhower, bersama dengan pengamat lainnya
7 Ibid
8 Bigart, Homer. U.S. Road Plans Periled By Rising Urban Hostility. New York Times 13 Nov. 1967
mengalami kondisi jalanan Amerika saat itu. Ia merasakan jalan-jalan tanah, jalan
roda, jalan berpasir, dan jalan gunung yang dilalui selama perjalanan. Terjadi
sekitar 230 insiden selama perjalanan seperti truk-truk yang tenggelam dalam
pasir hisap atau lumpur, truk terbalik, jembatan yang tidak memadai, dan
sebagainya.
Eisenhower, dalam laporannya pada ekspedisi, menyatakan bahwa perjalanan
dengan truk melalui bagian barat tengah Amerika merupakan hal yang sulit
sampai kondisi jalan ditingkatkan, dan hanya truk ringan yang mampu melakukan
perjalanan jauh. Selain itu, ia menyatakan bahwa kondisi jalan di bagian timur
Amerika jauh lebih baik yang memungkinkan truk ringan untuk menempuh jarak
100 mil perhari.
Selain itu, pengalamannya selama perang dunia kedua juga telah mengajarkannya
banyak hal akan peran jalan raya. Selama perang ia melihat kemampuan mobilitas
pasukan Jerman sangat tinggi karena mereka memiliki akses jalan yang memadai.
Pasukan Jerman mampu mengirimkan kendaraan tempurnya dengan cepat karena
memiliki akses jalan yang dikenal dengan nama autobahn. Melihat kenyataan
tersebut, Eisenhower memimpikan Amerika memiliki jalan yang mampu
memberikan akses luas tidak hanya untuk ekonomi saja tetapi untuk situasi
darurat seperti perang. Perang dunia kedua telah membuka matanya dengan
melihat pasukan Jerman yang dengan mudah melakukan serangan dengan alutsista
berat karena akses jalan yang sangat memadai.
Mengetahui keadaan yang terjadi di lapangan, salah satu program utama yang
ingin diangkat oleh Eisenhower adalah pembangunan jalan raya antar negara
bagian. Ia mengangkat masalah ini ke Kongres di tahun keduanya menjabat
sebagai presiden yakni tahun 1954. Pada tahun itu, Kongres meloloskan UndangUndang Pembiayaan Federal untuk Jalan Raya. 175 juta dolar Amerika
dialokasikan untuk pembangunan sistem jalan raya antar negara bagian.
Persetujuan Kongres ini merupakan satu langkah besar bagi Amerika. Biro Jalan
Umum menerbitkan buku, General Location of National System of Interstate
Highways, yang menunjukkan lokasi pembangunan jalan raya antar negara bagian
yang menghubungkan kota-kota metropolitan di Amerika.9
Pada tanggal 26 Juni 1956, Eisenhower menandatangani Undang-Undang
Pembangunan Jalan Raya Antar Negara Bagian dan Pertahanan yang telah
disetujui oleh kongres. Setelah itu konstruksi pada sistem jalan raya federal
dimulai. Pemerintah federal membayar 90% dari konstruksi jalan raya, dan hanya
menyisakan 10% untuk negara bagian. Missouri menjadi negara bagian pertama
yang menandatangani kontrak pembangunan jalan satu bulan kemudian. Rencana
awal pembangunan yakni 41.000 mil jalan sampai tahun 1969, tetapi sistem yang
akan dibangun yakni berjumlah 46.876 mil yang membutuhkan waktu 37 tahun
untuk diselesaikan.10
Total biaya yang dikeluarkan hingga tahun 1991 mencapai kurang lebih 129
triliun dolar Amerika11 dan menjadikan proyekini sebagai proyek terbesar yang
pernah dilakukan sepanjang sejarah Amerika. Kebijakan ini telah merevolusi cara
masyarakat Amerika dalam melakukan perjalanan dengan lebih mudah, cepat, dan
aman. Perjalanan yang sebelumnya memerlukan waktu 62 hari di tahun 1919,
dapat ditempuh selama 4 hari setelah pembangunan jalan raya antar negara
bagian.
MacDonald, Kepala Biro Jalan Umum Federal, ingin sistem jalan raya yang baru
lebih seragam dan teratur dibandingkan dengan jalan lama. Meskipun begitu,
negara bagian bisa memilih metode dan bahan-bahan untuk pembangunannya.
MacDonald memperkenalkan fitur standar yang digunakan di jalan raya,
contohnya jalan raya utara-selatan menggunakan angka ganjil. Selain itu, tandatanda jalan juga harus sama, misalnya tanda keluar memiliki tulisan putih dan
berlatar belakang hijau. Standarisasi tersebut membuat jalan lebih aman dan
9 David A. Pfeiffer. Ike's Interstates at 50 Anniversary of the Highway System Recalls Eisenhower's
Role as Catalyst. Prologue Magazine Edisi Mei 2006
10 Laporan Sekretaris Perdagangan, Sinclair Weeks kepada Presiden Dwight D. Eisenhower pada 9
Agustus 1956
11 Data ini diolah dari Federal Highway Administration
http://www.fhwa.dot.gov/programadmin/interstate.cfm diakses pada 21 Desember 2014
nyaman. Perjalanan jarak jauh menjadi lebih mudah. Tingkat kematian di jalan
raya antar negara bagian lebih rendah daripada di jalan lain. Diperkirakan selama
50 tahun jalan raya antar negara bagian telah menyelamatkan sekitar 234.000
jiwa.
4. Kesimpulan
Perjalanan menggunakan mobil yang semakin mudah membuat transportasi darat
lain mengalami penurunan perjalanan. Yang paling mengalami dampak akibat hal
ini yakni kereta api. Pada tahun 1920, 70 persen perjalanan antar kota
menggunakan kereta api. Pada tahun 1966, penumpang perjalanan antar kota
menggunakan kereta api turun menjadi kurang dari 2 persen. Banyak perusahaan
kereta api harus menggabungkan usaha mereka, sedangkan sebagian yang lain
harus menutup usaha mereka.
Namun, dampak langsung dari adanya jalan raya antar negara bagian adalah
pertumbuhan ekonomi yang pesat. Pada tahun 1960, kecepatan rata-rata mobil di
jalan raya meningkat menjadi 52,6 mil per jam. Barang-barang bisa dikirim
dengan jarak yang lebih jauh yang tentunya memperluas pemasaran barang.
Barang-barang manufaktur dapat dijual dengan lebih murah karena biaya
perjalanan dapat ditekan. Usaha pengangkutan barang dengan truk meningkat
pesat. Jalan raya antar negara bagian telah menghubungkan sendi-sendi ekonomi
Amerika. Keberadaan jalan ini telah memberikan kontribusi besar bagi
pertumbuhan ekonomi Amerika.
Pengalaman mengikuti ekspedisi 62 hari yang dilakukan oleh tentara Amerika di
tahun 1919 dan pengalaman selama menjalani perang di Eropa, membuat
Eisenhower ketika menjabat sebagai presiden ke 34 Amerika menjadikan
pembangunan sistem jalan raya antar negara bagian sebagai prioritas utama yang
harus dilaksanakan. Ia menyadari bahwa Amerika memerlukan sebuah sistem
jalan raya yang dapat menopang kegiatan masyarakat Amerika. Pertumbuhan
kendaraan yang tidak sepadan dengan pertambahan jalan membuat tingkat
kecelakaan semakin meningkat.
Penandatanganan Undang-Undang Pembangunan Jalan Raya Antar Negara
Bagian dan Pertahanan 26 Juni 1956 oleh Eisenhower menjadi satu langkah besar
yang mengubah Amerika. Pembangunan sistem jalan raya antar negara bagian
telah merevolusi cara masyarakat Amerika melakukan perjalanan. Perjalanan yang
dilakukan menjadi lebih mudah, cepat, dan aman. Keberadaan jalan ini telah
menghubungkan kembali setiap negara bagian Amerika Serikat. Keberadaannya
ikut berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi Amerika hingga sekarang.
Pembangunan sistem jalan raya antar negara bagian menjadi proyek terbesar
dalam sejarah Amerika.
Daftar Acuan
Arsip
Report On Trancontinental Trip dari Letnan Kolonel Dwight D. Eisenhower
kepada Chief Motor Tranport Corps pada tanggal 3 November 1919
Laporan The Secretary of Commerce, Sinclair Weeks kepada Presiden Dwight D.
Eisenhower pada 9 Agustus 1956
Statement By The President about Federal Aid Highway Act of 1958. Tertanggal
16 April 1958
Jurnal
Blas, Elisheva. The Dwight D. Eisenhower National System of Interstate and
Defense Highways: The Road to Success? Historical Paper, National History Day
2010 Competition
Buku
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. 2004. Garis Besar Sejarah Amerika.
Majalah/koran
Pfeiffer, David A.. Ike's Interstates at 50 Anniversary of the Highway System
Recalls Eisenhower's Role as Catalyst. Prologue Magazine Edisi Mei 2006
Homer, Big. U.S. Road Plans Periled By Rising Urban Hostility. New York Times
13 Nov. 1967
Website
Data Jumlah Korban Kecelakaan Kendaraan Bermotor dari tahun 1899-2003.
Diakses dari http://www.saferoads.org/federal/2004/TrafficFatalities18992003.pdf pada 21 Desember 2014
Alokasi anggaran pembangunan Interstate Highway System. Federal Highway
Administration http://www.fhwa.dot.gov/programadmin/interstate.cfm diakses
pada 21 Desember 2014