kanker paru paru karya tulis

BAB I
Pendahuluan
a. Latar belakang
Di Indonesia terdapat berbagai macam penyakit. Penyakit-penyakit tersebut
dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu penyakit infeksi dan penyakit non infeksi.
Penyakit menular atau penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh agen
biologi (seperti virus, bakteria atau parasit), bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka
bakar) atau kimia (seperti keracunan). Sedangkan penyakit tidak menular adalah Penyakit
yang tidak disebabkan oleh kuman, tetapi disebabkan karena adanya problem fisiologis
atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia.Sejak 50 tahun terakhir ini,kejadian
penyakit kanker di dunia semakin mengkhawatirkan. Pertarungan manusia melawan
kanker masih imbang. Pertarungan manusia melawan kanker masih imbang. Kanker
belum benar-benar dapat ditaklukkan oleh. Bahkan, badan kesehatan dunia-WHO
memprediksi bahwa pada tahun 2030 sebanyak 26 juta penduduk dunia akan menderita
kanker dan 17 juta di antaranya diperkirakan meninggal dunia.
Kondisi di Indonesia sendiri tidak lebih baik. Berdasarkan data riskesdas
2007,kanker menduduki peringkat ke-7 sebagai penyebab kematian utama di Indonesia
dengan presentase 5,7%. Ditemukan empat kasus kanker atau tumor setiap seribu
penduduk Indonesia. Banyaknya kasus kanker di Indonesia disebabkan rendahnya
kesadaran (awareness) masyarakat terhadap penyakit kanker serta rendahnya
pengetahuan masyarakat mengenai penyakit kanker.

Kanker paru adalah gangguan yang dapat mempengaruhi organ di dalam paru atau
system pernafasan. Biasanya di sebabkan oleh sel-sel di dalam paru yang abnormal dan
bisa juga berasal dari bagian tubuh yang terkena kanker sehingga menjalar ke organ yang
lain. Pada awal Abad ke-20, kanker paru menjadi masalah global. Kanker paru
merupakan kanker yang paling sering di dunia. Saat ini, 1,2 juta orang meninggal karena
kanker paru-paru setiap tahun dan kejadian global kanker paru-paru semakin meningkat
(Hansen, 2008).
World Health Organisation (WHO) tahun 2007 melaporkan bahwa insidens
penyakit kanker di dunia mencapai 12 juta penduduk dengan PMR 13 %. Di negara maju
seperti Amerika Serikat dan Inggris, kematian akibat kanker menduduki peringkat kedua
setelah penyakit kardiovaskuler.
Patofisiologi kanker | 1

Tingginya angka merokok pada masyarakat Indonesia akan menjadikan kanker
paru sebagai salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Kanker paru merupakan salah
satu jenis penyakit paru yang memerlukan penanganan dan tindaka yang cepat dan
terarah. Penegakan diagnosis penyakit ini membutuhkan ketrampilan dan
sarana yang tidak sederhana dan memerlukan pendekatan multidisiplin kedokteran.
Penemuan kanker paru pada stadium dini akan sangat membantu penderita (PDPI,
2003).

b. Tujuan
Umum :
1. Untuk Mengetahui definisi dari kanker Paru
2. Untuk mengetahui gejala dari ca paru
3. Untuk mengetahui pathogenesis dari ca paru
4. Mengetahui gejala kanker paru-paru
5. Untuk mengetahui pencegahan dari ca paru
6. Untuk mengetahui penyebab dari ca paru
Khusus :
1. Mengetahui apa itu kanker paru-paru serta mengetahui terapi diet yang sesuai bagi
penderita kanker
2. Mengetahui bahaya dari kanker paru-paru sehingga kita dapat mencegah penyakit
kanker paru-paru
c. Rumusan masalah
Kanker paru merupakan salah satu masalah utama di bidang kedokteran pada kurun
waktu akhir-akhir ini dan merupakan salah satu tantangan terbesar di bidang onkologi.
Tantangan ini disebabkan oleh naiknya insiden kanker paru yang terus-menerus terutama
pada kebanyakan negara berkembang, termasuk Indonesia, akibat faktor etiologi makin
banyak antara lain makin meningkatnya pemasaran rokok di negara berkembang hingga
diperkirakan akan menimbulkan kenaikan drastis kanker paru di negara tersebut. , bukan

hanya pada laki laki tetapi juga pada perempuan. Buruknya prognosis penyakit ini mungkin
berkaitan erat dengan jarangnya penderita datang ke dokter ketika penyakitnya masih berada
dalam stadium awal penyakit. Jadi apa saja faktor yang dapat menjadi penyebab kanker

paru selain merokok?
Pertanyaan
1. Apa itu kanker paru-paru?
Patofisiologi kanker | 2

2. Factor apa saja yang menjadi penyebab kanker paru-paru?
3. Bagaimana cara pencegahan kanker paru-paru?
4. Apa saja gejala kanker paru-paru?

d. Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini,antara lain :
1. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan pengetahuan terutama terkait dengan
gangguan saluran pencernaan (penyakit kanker paru)
2. Bagi fakultas, dapat dijadikan sebagai salah satu syarat pemenuhan nilai mahasiwa/i.
3. Bagi masyarakat, dapat dijadikan pedoman untuk lebih mengetahui gangguan saluran
cerna terutama penyakit kanker paru.


BAB II
Tinjauan Pustaka
kanker adalah istilah umum untuk satu kelompok besar penyakit yang dapat
mempengaruhi setiap bagian dari tubuh. Istilah lain yang digunakan adalah tumor
Patofisiologi kanker | 3

ganas dan neoplasma. Salah satu fitur mendefinisikan kanker adalah pertumbuhan sel
- sel baru secara abnormal yang tumbuh melampaui batas normal, dan yang kemudian
dapat menyerang bagian sebelah tubuh dan menyebar ke organ lain. Sedangkan
Kanker paru adalah jenis kanker yang tumbuh di jaringan paru-paru yang berperan
penting dalam proses pernapasan. Kanker paru-paru berasal dari jaringan tipis paruparu, pada umumnya berupa lapisan sel yang terletak pada saluran udara. Dua tipe
utama kanker ini adalah kanker paru-paru sel kecil (SCLC) dan kanker paru-paru
non-sel kecil (NSCLC). Tipe-tipe ini didiagnosa berdasarkan bentuk sel yang terlihat
di bawah mikroskop. Lebih dari 80% kanker paru-paru merupakan tipe kanker paruparu non-sel kecil. Kanker paru adalah jenis kanker yang tumbuh di jaringan paruparu yang berperan penting dalam proses pernapasan. Kanker paru-paru berasal dari
jaringan tipis paru-paru, pada umumnya berupa lapisan sel yang terletak pada saluran
udara. Dua tipe utama kanker ini adalah kanker paru-paru sel kecil (SCLC) dan
kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC). Tipe-tipe ini didiagnosa berdasarkan bentuk
sel yang terlihat di bawah mikroskop. Lebih dari 80% kanker paru-paru merupakan
tipe kanker paru-paru non-sel kecil.

A.

Tanda dan gejala
Kanker paru-paru yang dini tidak menunjukkan gejala. Namun, seiring
pertumbuhan kanker tersebut, beberapa gejala umumnya meliputi:
 Batuk yang memburuk dan tidak pernah sembuh
 Kesulitan bernafas, seperti kehabisan nafas / sesak nafas
 Sakit di dada secara konstan
 Batuk darah
 Suara yang serak
 Sering terkena infeksi paru, seperti pneumonia
 Merasa letih setiap saat
 Kehilangan berat badan tanpa sebab yang jelas
Seringkali, gejala-gejala tersebut bukan dikarenakan kanker. Masalah
kesehatan lainnya pun dapat menunjukkan gejala-gejala tersebut. Seseorang
dengan gejala tersebut di atas sebaiknya segera menghubungi dokter untuk
didiagnosa dan memperoleh perawatan sesegera mungkin. Tes skrining dapat
membantu dokter untuk menemukan dan mengobati kanker secara dini. Beberapa
metode untuk mendeteksi kanker paru-paru telah ditelaah sebagai metode tes
Patofisiologi kanker | 4


deteksi yang tepat. Metode-metode yang dikaji termasuk tes dahak (lendir dari
paru-paru diambil saat batuk), x-ray dada, atau CT Scan spiral (helikal). Sama
seperti keputusan medis pada umumnya, keputusan untuk menjalani tes skrining
adalah keputusan pribadi. Anda akan lebih mudah untuk memutuskan setelah
Anda mengetahui pro dan kontra dari skrining.

B. Pencetus kanker paru
Rokok tembakau adalah hal yang paling penting dan merupakan faktor resiko
utama dari kanker paru-paru. Tembakau bertanggung jawab atas lebih dari 80%
penyebab kanker paru-paru di seluruh dunia. Bahan-bahan berbahaya dalam rokok
merusak sel paru-paru. Lama kelamaan, sel yang rusak tersebut bisa menjadi kanker.
Inilah sebabnya merokok, rokok pipa, atau cerutu dapat menyebabkan kanker paruparu. Menjadi perokok pasif pun bisa menyebabkan kanker paru-paru bagi orang
yang tidak merokok. Semakin banyak seseorang terpapar asap rokok, semakin besar
resiko terkena kanker paru-paru. Faktor resiko lain penyebab kanker paru-paru
termasuk radon (gas radioaktif), asbestos, arsenik, kromium, nikel, dan polusi udara.
Mereka dengan anggota keluarga yang pernah mengidap kanker paru-paru
kemungkinan memiliki peningkatan resiko terkena kanker. Mereka yang terkena
kanker paru-paru juga memiliki peningkatan resiko untuk terkena tumor paru yang
kedua. Kebanyakan orang berusia lebih dari 65 tahun saat terdiagnosa kanker paruparu.


C. Faktor Risiko

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker paru-paru antara lain:
1. Perokok aktif
2. Perokok pasif

Patofisiologi kanker | 5

3. Terkena gas radon dengan kadar tinggi (Radon adalah gas yang digunakan
untuk terapi di beberapa rumahsakit dengan memompanya dari sumber
radium dan memberinya segel pada” tabung menit”, yang disebut “bibit”
atau “jarum”, untuk diberikan kepada pasien. Radon biasa ditemukan pada
sumber air panas)
4. Sejarah keluarga dengan kanker paru-paru
5. Mengkonsumsi alkohol secara berlebihan
6. Penyakit paru-paru tertentu (contohnya chronic obstructive pulmonary

disease)


BAB III
Pembahasan
a. Definisi kanker paru
Menurut WHO, kanker adalah istilah umum untuk satu kelompok besar penyakit
yang dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh. Istilah lain yang digunakan
Patofisiologi kanker | 6

adalah tumor ganas dan neoplasma. Salah satu fitur mendefinisikan kanker adalah
pertumbuhan sel - sel baru secara abnormal yang tumbuh melampaui batas normal,
dan yang kemudian dapat menyerang bagian sebelah tubuh dan menyebar ke organ
lain. Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang
tidak terkendali serta sel-sel tersebut memiliki kemampuan untuk menyerang jaringan
biologis lainnya,baik dengan pertumubuhan langsung di jaringan yang bersebelahan
(invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis).
Kanker paru adalah pertumbuhan sel-sel kanker yang tidak dapat terkendali
dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan
terutama asap rokok (Ilmu Penyakit Dalam, 2001).
Kanker paru adalah jenis kanker yang tumbuh di jaringan paru-paru yang
berperan penting dalam proses pernapasan. Kanker paru-paru berasal dari jaringan
tipis paru-paru, pada umumnya berupa lapisan sel yang terletak pada saluran udara.

Dua tipe utama kanker ini adalah kanker paru-paru sel kecil (SCLC) dan kanker paruparu non-sel kecil (NSCLC). Tipe-tipe ini didiagnosa berdasarkan bentuk sel yang
terlihat di bawah mikroskop. Lebih dari 80% kanker paru-paru merupakan tipe kanker
paru-paru non-sel kecil.
Tiga sub-tipe utama dari kanker paru-paru non-sel kecil adalah adenokarsinoma,
karsinoma sel skuamosa dan karsinoma sel besar. Kanker paru-paru merupakan
kanker paling umum kedua yang diidap pria dan kanker paling umum ketiga yang
diidap wanita di Singapura. Pria memiliki resiko kanker paru-paru 3 kali lebih tinggi
dari wanita. Dari 3 kelompok etnis utama, etnis Cina memiliki resiko tertinggi, yang
diikuti oleh etnis Melayu dan India.


Kanker Paru-paru Non-Sel Kecil (NSCLC)
NSCLC merupakan tipe paling umum dari kanker paru-paru, dan tidak
seagresif dibandingkan dengan SCLC. NSCLC cenderung tumbuh dan
menyebar lebih lambat. Bila didiagnosa secara dini, pembedahan dan/atau
radioterapi, kemoterapi, dapat memberikan harapan akan kesembuhan.

Patofisiologi kanker | 7




Kanker Paru-paru sel kecil (SCLC)
SCLC merupakan kanker yang memiliki tingkat pertumbuhan pesat dan
menyebar cepat ke pembuluh darah menuju anggota tubuh lainnya. Seringkali,
kanker ini dikategorikan sebagai penyakit kompleks saat terdiagnosa. Kanker
ini biasanya diobati melalui kemoterapi dan bukan melalui prosedur
pembedahan.

b. Epidemiologi kanker paru-paru
Kanker paru masih menjadi sala h satu keganasan yang paling
sering, berkisar 20% dari seluruh kasus kanker pada laki-laki deng an risiko terkena
1 dari 13 orang dan 12% dari semua kasus kanker pada perempuan dengan risiko
terkena 1 dari 23 orang. Di Inggris rata-rata 40.000 kasus baru dilaporkan setiap
tahun. Perkiraan inside nsi kanker paru pa da laki-laki tahun 2005 di Amerika Serikat
adalah 92.305 dengan rata-rata 91.537 orang meninggal karena kanker.
American Cancer Society mengestimasikan kanker paru di Amerika
Serikat pada tahun 2010 sebagai berikut :
1. Sekitar 222.520 kasus baru kanker paru akan terdiagnosa (116.750
orang laki-laki dan 105.770 orang perempuan).
2. Estimasi kematian karena kanker pa ru sekitar 157.300 kasus (86.220

pada laki-laki dan 71.080 pada perempuan), berkisar 28% dari semua
kasus kematian karena kanker.
Sedangkan menurut Departemen Kesehatan melalui pusat promosi kesehatan
menyatakan Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki
tingkat konsumsi rokok dan produksi rokok tertinggi. Berdasarkan data dari WHO,
prevalensi merokok di kalangan orang dewasa meningkat ke 31,5% pada tahun 2001
dari 26,9 % pada tahun 1995. Pada tahun 2001, 62,2% dari pria dewasa merokok,
dibandingkan dengan 53,4 % pada tahun 1995. Rata - rata umur mulai merokok
yang semula 18,8 tahun pada tahun 1995 menurun ke 18,4 tahun pada tahun 2001.
Prevalensi merokok pada pria meningkat cepat seiring dengan bertambahnya umur:
dari 0,7% (10- 14 tahun), ke 24,2 % (15- 19 tahun), melonjak ke 60,1 % (20 - 24
Patofisiologi kanker | 8

tahun). Remaja pria umur 15-19 tahun mengalami peningkatan konsumsi sebesar
65% antara 1995 dan 2001 – lebih tinggi dari kelompok lain manapun. (WHO,
2001). Dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan prevalensi merokok dalam jangka
waktu 5 tahun.
c. Patofisiologi
Awalnya menyerang percabangan segmen/sub bronkus menyebabkan cilia hilang dan
deskuamasi sehingga terjadi pengendapan karsinogen. Dengan adanya pengendapan
karsinogen maka menyebabkan metaplasia, hyperplasia dan displasia. Bila lesi perifer yang
disebabkan oleh metaplasia, hyperplasia dan displasia menembus ruang pleura, biasanya
timbul efusi pleura, dan bisa diikuti invasi langsung pada kosta dan korpus vertebra. Lesi
yang letaknya sentral berasal dari salah satu cabang bronkus yang terbesar. Lesi ini
menyebabkan obstuksi dan ulserasi bronkus dengan diikuti dengan supurasi di bagian distal.
Gejala-gejala yang timbul dapat berupa batuk, hemoptysis, dispneu, demam, dan dingin.
Wheezing unilateral dapat terdengan pada auskultasi. Pada stadium lanjut, penurunan berat
badan biasanya menunjukkan adanya metastase, khususnya pada hati. Kanker paru dapat
bermetastase ke struktur-struktur terdekat seperti kelenjar limfe, dinding esofagus,
pericardium, otak, dan tulang rangka (Arisandi, 2008).
d. Histology Kanker Paru
Klasifikasi histologik karsinoma bronkhogenik:
1. Karsinoma epidermoid (squamous cell carcinoma)
Karsinoma epidermoid adalah yang paling sering ditemukan, merupakan 40%
daripada kanker paru. Dianggap berhubungan erat dengan merokok. Kemungkinan
metastasis luas sedikit lebih rendah dari pada jenis lain. Oleh karena itu sering ditemukan
tumor sudah dalam keadaan berdiameter besar.
2. Adeno carcinoma
Merupakan 20% dari pada kanker paru dan yang paling pentingsering ditemukan
pada orang-orang yang tidak merokok. Dapat timbul pada jaringan perut lama pada
jaringan paru, dan mudah bermetastasis jauh.
3. Karsinoma anaplastik (undifferentiated cell carcinoma)
Sering disertai sindroma paraneoplastik, yaitu gejala-gejala klinik akibat
pengaruh hormon-hormon yang dikeluarkan oleh tumor tesebut.
4. Karsinoma bronkho alveolar
Sejenis adenokarsinoma sering tumguh di lapangan perifer paru dan sering
multisentrik. Bila psien datang pada waktu proses masih terlokalisir, terapi dengan
reseksi paru member prognosa baik, yaitu sekitar 50% dengan “5 years survival”.

e. Penyebab

Patofisiologi kanker | 9

Menurut satmoko budi santoso,ada beberapa factor yang dapat
meningkatkan resiko terjadinya kanker,yakni sebagai berikut :
1. Riwayat keluarga (genetik)
Faktor ini dinilai sangat dominan sebagai penyebab kanker karena
dapat dipengaruhi oleh factor genetika.sebagai contoh,resiko perempuan
menderita kanker payudara meningkat 1,5 – 3 kali lipat jika ibu atau saudara
perempuannya menderita kanker payudara.
2. Kelainan kromosom
Misalnya, seseorang yang mengalami down syndrome yang memiliki 3
buah kromosom beresiko 12-20 kali lebih tinggi menderita kanker darah
(leukemia)
Akut.
3. Hormon
Hormone adalah zat yang dihasilkan oleh kelenjar tubuh,yang
berfungsi mengatur kegiatan alat-alat tubuh.
4. Factor lingkungan
Misalnya rokok dapat meningkatkan resiko terkena kanker paruparu,mulut,laring (pita suara), dan kandung kemih. Factor lingkungan lainnya
adalah berjemur di bawah sinar matahari yang mengandung sinar ultraviolet
(UV) dalam waktu lama,sehingga dapat menyebabkan terkena penyakit kulit.
5. Makanan
Makanan merupakan salah satu factor penyebab terjadinya kanker,
terutama kanker saluran pencernaan. Biasanya makanan yang diasapkan atau
diasamkan dapat meninggalkan resiko terjadinya kanker di are perut.
6. Bahan kimia
Banyak sekali bahan kimia yang di deteksi sebagai penyebab
kanker,terutama kanker saluran pencernaan. Misalnya penggunaan asbes bisa
menyebabkan seseorang terserang kanker paru-paru dan kanker kulit.
7. Virus
Beberapa virus dapat menyebabkan kanker. Virus penyebab kanker
disebgut onkogenik. Misalnya,virus papilloma yang menyebabkan kutil
genitalis,yang termasuk salah satu penyebab kanker leher rahim pada
perempuan. Ada juga virus hepatitis B dan hepatits C yang bisa menyebabkan
kanker Hati.
8. Infeksi
infeksi yang dikarenakan prasit schistosoma bisa menyebabkan kanker
kandung kemih, lantaran terjadinya iritasi menahun pada kandung kemih
Patofisiologi kanker | 10

9. Pola hidup yang tidak sehat
Contoh pola hidup yang tidak sehat adalah : kebiasaan merokok secara
berlebihan,berganti-ganti pasangan,dll. Contoh pola hidup yang salah tersebut
dapat memperbesar resiko terkena kanker.
f. Pencegahan
Prinsip upaya pencegahan lebih baik dari sebatas pengobatan. Terdapat 3
Tingkatan pencegahan dalam epideemiologi penyakit kanker paru, yaitu :
1. Pencegahan Primordial (Pencegahan Tingkat Pertama)
Pencegahan terhadap etiologi (penyebab) penyakit. Pencegahan
primer dilakukan pada orang yang sehat (bebas kanker).
Langkah nyata yang dapat dilakukan adalah memberikan informasi
kepada masyarakat tentang pencegahan kanker.
Upaya yang dapat dilakukan adalah Upaya Promosi
Kesehatan, upaya untuk memberikan kondisi pada masyarakat yang
memungkinkan penyakit kanker paru tidak dapat berkembang karena tidak
adanya peluang dan dukungan dari kebiasaan, gaya hidup maupun kondisi
lain yang merupakan faktor resiko untuk munculnya penyakit kanker paru.
Misalnya : menciptakan prakondisi dimana masyarakat merasa bahwa
merokok itu merupakan kebiasaan yang tidak baik dan masyarakat mampu
bersikap positif untuk tidak merokok. Seseorang perokok yang telah
berhasil berhenti 10 tahun lamanya berarti telah dapat menurunkan risiko
30 -50 persen untuk terkena kanker paru.
Selain itu, senantiasa menjaga daya tahan tubuh melalui pola hidup
sehat (olahraga teratur, tidur cukup, hidup bebas stress serta pola makan
sehat), dan makan suplemen secara teratur.
2. Pencegahan Tingkat Kedua
Pencegahan sekunder adalah pencegahan yang dilakukan pada
orang yang sudah sakit. Tujuannya adalah untuk mencegah perkembangan
penyakit lebih lanjut dari penyakit serta membatasi terjadinya kecacatan.
Upaya yang dilakukan adalah :
a) Diagnosis Dini : misalnya dengan Screening.
b) Pengobatan : misalnya dengan Kemotherapi, Pembedahan atau
iradiasi.
Patofisiologi kanker | 11

Adapun tips-tips makanan sehat yang untuk menghindari kanker.
-

Perbanyak konsumsi rumput laut.
Kurangi makanan berlemak
Perbanyak konsumsi serat
Perbanyak konsumsi ikan
Perbanyak konsumsi produk dari kedelai
Hindari makanan yang dibakar arang

g. Pengobatan
I.
Pembedahan
Tujuan pada pembedahan kanker paru sama seperti penyakit paru lain,
untuk mengankat semua jaringan yang sakit sementara mempertahankan sebanyak
mungkin fungsi paru – paru yang tidak terkena kanker.
a) Toraktomi eksplorasi.
Untuk mengkomfirmasi diagnosa tersangka penyakit paru atau toraks
khususnya karsinoma, untuk melakukan biopsy.
b) Pneumonektomi (pengangkatan paru).
Karsinoma bronkogenik bilaman dengan lobektomi tidak semua lesi bisa
diangkat.
c) Lobektomi (pengangkatan lobus paru).
Karsinoma bronkogenik yang terbatas pada satu lobus, bronkiaktesis bleb
atau bula emfisematosa; abses paru; infeksi jamur; tumor jinak tuberkulois.
d) Resesi segmental
Merupakan pengangkatan satu atau lebih segmen paru.
e) Resesi baji
Tumor jinak dengan batas tegas, tumor metas metik, atau penyakit
peradangan yang terlokalisir. Merupakan pengangkatan dari permukaan paru –
paru berbentuk baji (potongan es)
f) Dekortikasi.
Merupakan pengangkatan bahan – bahan fibrin dari pleura viscelaris)
II.
Radiasi
Radioterapi adalah penggunaan sinar pengion dalam upaya mengobati
penderita kanker. Prinsip radioterapi adalah mematikan sel kanker dengan
memberikan dosis yang tepat pada volume tumor / target yang dituju dan menjaga
III.

agar efek radiasi pada jaringan sehat disekitarnya tetap minimum
Kemoterapi
Patofisiologi kanker | 12

Kemoterapi adalah upaya untuk membunuh sel-sel kanker dengan
mengganggu fungsi reproduksi sel. Kemoterapi merupakan cara pengobatan
kanker dengan jalan memberikan zat/obat yang mempunyai khasiat membunuh
sel kanker.
3.

Pencegahan Tingkat Ketiga
Pencegahan tersier adalah upaya meningkatkan angka kesembuhan,
angka survival (bertahan hidup), dan kualitas hidup dalam pengobatan kanker
berupa penatalaksanaan terapi rehabilitatif, paliatif, dan bebas rasa sakit. Misalnya
penderita kanker stadium lanjut membutuhkan terapi paliatif, yaitu terapi yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien penderita kanker, baik
dengan radioterapi atau dengan obat-obatan.

h. Terapi diet kanker paru
Pengendalian berat badan,diet dan aktivitas fisik merupakan daktor penting dalam
usaha mencegah sekaligus menangani penyakit kanker.banyak penelitian yang
melaporkan bahwa untuk menurunkan resiko kanker harus menjalankan gaya hidup dan
pola makan yang sehat.adapun gaya hidup dan pola makan yang sehat adalah sbb:


Mengkonsumsi beragam sayur,buah,biji-bijian,dan kacang-kacangan.
Makanan ini merupakan sumber serat,vitamin dan mineral serta kaya
akan sumber antioksidan. Dianjurkan untuk mengkonsumsi bahan



makanan ini 5-9 porsi setiap hari
Mengurangi konsumsi lemak ,terutama lemak jenuh dan lemak trans
seperti yang terdapat dalam mentega,susu krim,makanan gorengan,dan



daging merah.
Menghindari minuman beralkoholserta membatasi asupan garam dan




makanan yang diawetkan.
Mempertahankan bb sehat,yakni tidak kurus ataupun gemuk.
Hidup aktif dan sering melakukan aktifitas fisik secara teratur agar



dapat mencegah bb berlebih atau kegemukan.
Makan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh guna
menjaga bb yang sehat dan ideal.

Patofisiologi kanker | 13



Makanan harus mengandung zat-zat gizi yang lengkap,yang di



butuhkan oleh tubuh kita.
Makan dengan jadwal teratur,3 kali makan utam,2 kali makan
selingan,dengan porsi kecil.

Berikut adalah anjuran dari national cancer institute (NCI) bagi pasien kanker
yang sedang menjalani pengobatan guna membantu kesulitan makan atau kehilangan
selera makan :




Makan dengan porsi kecil tapi sering
Makan makanan yang tinggi kalori tinggi protein (TKTP)
Hindari makanan rendah kalori dan rendah protein serta hindari makanan




dengan kalori “kosong” (soda)
Upayakan makan setiap selera makan baik
Makan meal subtitute (makanan pengganti),seperti makanan tinggi kalori



tinggi protein saat selera makan hilang
Upayakan meningkatkan selera makan dengan melakukan latihan fisik




(exercise) ringan.
Makan makanan dengan suhu tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin
Hindari makan makanan dengan aroma yang tajam.

Adapun jenis-jenis makanan dan minuman yang dianjurkan untuk dikonsumsi
adalah :
-

Sayuran yang berwarna hijau tua : bayam,brokoli
Sayuran berwarna hijau tua : selada,selada air,daun bawang
Sayuran berwarna terang : lobak,wortel,kentang dll.
Sayuran buah : tomat,terong,labu siam,kacang-kacangan,jagung dll
Buah-buahan : apel,papaya,tomat,jambu biji

Beras,sayuran,buah usahakan sebisa mungkin yang organic.sedangkan untuk lauk
sebaiknya ikan air tawar dan ayam kampung.

kanker dan makanan
Menu makanan dapat menentukan derajat kesehatan seseorang. Terlebih bagi
pasien kanker,menu sehat seimbang mutlak diperlukan. gaya makan sehat bergizi
Patofisiologi kanker | 14

dapat dilakukan dengan pemilihan makanan-minuman dengan porsi hidangan yang
dapat tetap mempertahankan berat badan sehat (makanan rendah kalori dan rendah
lemak),dengan mengkonsumsi berbagai jenis sayur dan buah minimal 5 porsi dalam
sehari,lebih memilih bahan makanan yang berasal dari bulir utuh (whole grain)
dibandingkan dengan yang sudah diproses ,serta membatasi makanan daging merah
dan daging yang telah diolah atau lebih memilih ikan,unggas ataupun kacangkacangan dan menghindari jenis pemasakan dengan menggoreng atau membakar
dengan menggunakan arang.
Selain itu pola makan seimbang merupakan salah satu kunci hidup
sehat.kendati anda merasa baik-baik saja,alangkah bijak jika kita mau memperkaya
asupan menu harian dengan beragam serat dari buah dan sayuran. Pasalnya,buah dan
sayur punya daya detoksifikasi dari dalam tubuh kita.itulah sebabnya,menu yang
ditujukan bagi para pasien di rumah sakit pasti mengandung sayuran dan
buah.demikian halnya dengan pasien kanker yang berhasil sembuh dari penyakit
kanker atau mampu bertahan hidup setelah 10 tahun hidup dengan penyakitnya.
Kanker dan gaya hidup
Menjaga dan mempertahankan berat badan (BB) ideal dan sehat sepanjang hidup
bisa didapat dengan memperhatikan asupan kalori dari sumber yang seimbang
(KH,protein dan lemak) dan melakukan aktivitas fisik untuk mencegah penambahan
berat badan (BB) yang berlebihan. Berat badan berlebihan ataupun kegemukan
ternyata meningkatkan resiko terjadinya beberapa jenis kanker. Aktivitas fisik dapat
menurunkan resiko terkena beberapa kanker. Gaya hidup aktif dapat dilakukan
dengan latihan olah tubuh minimal 30 menit sehari selain aktivitas harian,selam 5
hari dalam seminggu,misalnya dengan memilih menggunakan tangga di banding
dengan menggunakan escalator atau lift,usahakan berjalan atau bersepada bila
memungkinkan,melakukan olah tubuh di saat makan siang bersama teman atau
keluarga.

BAB IV

Patofisiologi kanker | 15

PENUTUP
a. Kesimpulan
Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam
jaringan paru. Patogenesis kanker paru belum benar-benar dipahami. Sepertinya
sel mukosal bronkial mengalami perubahan metaplastik sebagai respon terhadap
paparan kronis dari partikel yang terhirup dan melukai paru. Sebagai respon dari
luka selular, proses reaksi dan radang akan berevolusi. Sel basal mukosal akan
mengalami proliferasi dan terdeferensiasi menjadi sel goblet yang mensekresi
mukus. Penyebab kematian utama akibat kanker pada laki-laki dan wanita yang
sering kali disebabkan oleh merokok. yang sering kali di sebabkan oleh merokok.
Karena tidak ada penyembuhan dari kanker, penekanan utama adalah pada
pencegahan misalnya dengan berhenti merokok karena perokok mempunyai
peluang 10 kali lebih besar untuk mengalami kanker paru di bandingkan dengan
yang tidak merokok.Kanker paru dapat menimbulkan berbagai gejala klinis dan
sindrom yang cukup beragam, tergantung dari iokasi, ukuran, substansi yang
dikeluarkan oleh tumor dan metastasis ke organ yang dikenai.Ada banyak gejala
yang dari penyakit ini, gejala paling umum yang ditemui pada penderita kanker
paru adalah Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat, dahak berdarah,
berubah warna dan makin banyak, napas sesak dan pendek-pendek, sakit kepala,
nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas, kehilangan selara makan
atau turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.Kemoterapi, pembedahan dan
radioterapi merupakan tindakan yang dapat dilakukan sebagai bentuk
pengendalian dari Ca. Paru

b. Saran
1) hindari rokok untuk menghindari resiko lebih besar terkena penyakit
kanker paru-paru
Patofisiologi kanker | 16

2) ubah pola makan menjadi pola makan gizi seimbang
3) lakukan pengecekan terhadap kondisi badan apabila ada gejala tentang
kanker paru-paru
4) hindari faktor-faktor pemicu yang dapat menyebabkan kanker paru-paru
5) menjaga BB dan lakukanlah aktifitas fisik secara rutin

DAFTAR PUSTAKA
1. putra, rizema S. 2013. Pengantar ilmu gizi dan diet . Jogjakarta : D-medika
2. Apriyanti , maya .2013. meracik sendiri obat&menu sehat bagi penderita kanker .
jogjakrta: pustaka baru press .
Patofisiologi kanker | 17

3. Chen, rostia & timcancerHelps. 2012. Solusi cerdas mencegah&mengobati kanker .
jakarta selatan : Agromedia
4.
5.
6.
7.
8.

http://mariatulannisa.blogspot.com/2012/12/makalah-bahaya-merokok-bagi-kesehatan.html
http://akmal-rsfr.blogspot.com/2013/01/makalah-kanker-paru.html
http://uzanxwsdcito.blogspot.com/2012/03/kanker-paru.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_paru-paru
http://desisagitari.blogspot.com/2013/04/makalah-ca-paru-kanker-paru.html

Patofisiologi kanker | 18