jumlah kipas kondensor terhadap Karakteristik (1)

Karakteristik pulau kecil merupakan pengertian yang terintegrasi satu dengan yang lainnya,
baik secara fisik, ekologis, sosial, budaya, dan ekonomi, yang meliputi :
SECARA FISIK
1. Terpisah dari pulau besar.
2. Dapat membentuk satu gugus pulau atau berdiri sendiri.
3. Lebih banyak dipengaruhi oleh faktor hidroklimat laut.
4. Luas pulau kurang dari 10.000 km2, dan sangat rentan terhadap perubahan alam atau
manusia seperti : bencana angin badai, gelombang tsunami, letusan gunung berapi,
fenomena penenggelaman karena kenaikan permukaan air laut (sea level rise).
5. Substrat yang ada di pesisir biasanya bergantung pada jenis biota yang ada di sekitar
pulau, dan biasanya didominasi oleh terumbu karang atau jenis batuan yang ada di
pulau-pulau tersebut.
6. Kedalaman laut rata-rata antar pulau-pulau kecil sangat ditentukan oleh kondisi
geografis dan letak pulau-pulau kecil. Pada daerah paparan benua, kedalaman ratarata antar pulau adalah diatas atau kurang dari 100 m, contohnya pada paparan Sunda
di wilayah Indonesia bagian barat (Sumatera, Jawa, dan Kalimantan) dan paparan
Arafura di bagian utara Australia / bagian selatan Papua. Sementara itu ke arah timur
Indonesia, pulau-puau kecil yang terletak di daerah laut terbuka (Sulawesi, maluku,
dan Papua bagian utara), yang memiliki kedalaman laut bervariasi.

Pulau Kecil Belitung
(sumber : rileks.com)

SECARA EKOLOGIS
1. Ekosistem pulau-pulau kecil cenderung memiliki spesies endemik yang tinggi
dibanding proporsi ukuran ppulaunya.
2. Memiliki resiko perubahan lingkungan yang tinggi. Perubahan ini bisa terjadi karena
pencemaran dan atau kerusakan akibat aktivitas transportasi laut, aktivitas
penangkapan ikan, akibat bencana alam seperti gempa, gelombang, tsunami,
penambangan.

3. Memiliki keterbatasan daya dukung berdasar indikator ketersediaan air tawar dan
produksi dari tanaman pangan.
4. Melimpahnya biodiversitas laut.
SECARA SOSIAL BUDAYA EKONOMI
1. Pulau-pulau kecil ini ada pulau yang berpenghuni dan sebagian ada yang tidak
berpenghuni.
2. Penduduk asli mempunyai budaya dan kondisi sosial ekonomi yang khas.
3. Kepadatan penduduk yang menempati pulau ini sangat rendah. Hal ini disebabkan
karena daya dukung pulau dan air tanah yang terbatas.
4. Ekonomi lokal pada perkembangannnya sangat tergantung ekonomi dari luar pulau
induk atau kontinen.
5. Keterbatasan kualitas sumberdaya manusia.

6. Aksesbilitas (ketersediaan sarana prasarana) rendah dengan transportasi maksimal 1
kali sehari, di samping faktor jarak dan waktu yang terbatas. Jika aksesbilitanya tinggi
maka keunikan pulau lebih mudah terganggu.
Penentuan suatu pulau merupakan pulau kecil atau tidak, dapat didasarkan pada ketiga
kriteria di atas (fisik, ekologis, dan sosial budaya ekonomi). Daratan yang pada saat pasang
tertinggi permukaannnya ditutupi air tidak termasuk kategori pulau kecil. Perencanaan Tata
Ruang Pesisir dan Pulau-pulau kecil mencakup pengaturan pemanfaatan ruang yang pada
prinsipnya mengatur kegiatan pembangunan sesuai dengan rencana tata ruang, antara lain
mencakup :
1. Penyusunan program-program pelaksanaan pembangunan di wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil.
2. Penyusunan peraturan-peraturan yang berkait teknis zonasi (zoning regulaton).
Pengaturan zonasi adalah ketentuan teknis pemanfaatan ruang pada suatu zona untuk setiap
kegiatan, yang antara lain mencakup :


Pengaturan pemanfaatan ruang untuk kegiatan wisata bahari di zona terumbu karang.




Pengaturan pemanfaatan ruang untuk prasarana dan sarana di pantai dalam rangka
memfasilitasi kegiatan wisata.



Pengaturan pemanfaatan ruang budidaya tambak di zona mangrove dan budidaya di
kawasan perairan laut.



Pengaturan pemanfaatan ruang untuk kegiatan budidaya lainnya.



Pengaturan pemanfaatan ruang untuk kegiatan industri.



Pengaturan pemanfaatan ruang untuk kegiatan pemukiman.




Pengaturan pemanfaatan ruang utnuk kegiatan pertambangan.



Pengaturan pemanfaatan runag di zona mitigasi bencana.



Pengaturan pembangunan utilitas di pesisir.



Pengaturan pemanfaatan pada kawasan yang dikhususkan bagi alur tertentu.



Pengaturan pemanfaatan ruang untuk kawasan pelabuhan.




Pengaturan pemanfaatan ruang untuk fasilitas utilitas kota.

SUMBER REFERENSI :
Fandeli, C. dan Muhammad. 2009. Prinsip-prinsip Dasar Mengkonservasi Lanskap.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press