Makalah berpikir kritis terhadap 1

makalah berpikir kritis

Nama kelompok :
1. Berliana suci R
2. Afifa appiliyah
3. Ekawati diana S
4. Nurullia dwi F
5. Rehan bagus ardi A
6. Wahyu suhendri

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
S1 Keperawatan
Tahun ajaran 2011-2012
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.......................................................................................................
......
DAFTAR
ISI......................................................................................................................
...
BAB

I PENDAHULUAN ..............................................................................................
..................
1.
LATAR
BELAKANG ...........................................................................................
2.
TUJUAN ..........................................................................................................
3.
RUMUSAN
MASALAH .......................................................................................
BAB
II
PEMBAHASAN ...................................................................................................
...............
1.
Definisi ............................................................................................................
2.
Karakteristik
Berpikir
Kritis ................................................................................

3.
Tahapan
Berpikir
Kritis .....................................................................................

4.
Aspek-aspek
Berpikir
Kritis ................................................................................
BAB
III
PENUTUP............................................................................................................
.
1.
Penutup ............................................................................................................
..........
2.
Kesimpulan .......................................................................................................
3.
Saran.................................................................................................................

..

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah tentang BERFIKIR KRITIS dengan baik.
Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya dosen pembimbing kami yang telah membimbing kami hingga
terselesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Olehkarena itu, kritik dan saran
dari pembaca sangat kami perlukan dalam perbaikan makalah ini.
Dan semoga makalah ini bisa berguna bagi kami dan pembaca.

Mojokerto, 5 Oktober 2011
Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang

Dulu sebagian orang jarang berpikir secara kritis dalam mengambil sebuah keputusan dan

menyelesaikan masalah. Namun sekarang kita dituntut untuk berfikir secara krtis, terutama
seorang perawat.
Seorang perawat harus bisa berpikir kritis untuk mengambil sebuah keputusan atau tindakan
dalam menangani pasien. Berpikir kritis dengan cepat agar kita dapat mengambil keputusan
dengan cepat dan tepat serta melukukan tindakan yang cepat dan tepat pula.
Tapi masih ada perawat yang belum berpikir secara kritis, sehingga masih ada tindakan yang
tertunda dalam menangani pasien. Oleh karena itu, perawat harus bisa secara cepat dan tepat.

II. TUJUAN
Kami menulis makalah ini bertujuan untuk membahas lebih dalam tentang berpikir kritis.
Serta kita dapat mengetahui pentingnya berpikir kritis terutama bagi seorang perawat, sehingga
dapat menangani pasien dengan cepat dan tetap.

III. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud berpikir kritis?
2. Apa saja karakteristik berpikir kritis?
3. Apa saja aspek-aspek berpikir kritis?

BAB II
PEMBAHASAN

I. Definisi
Berpikir kritis merupakan salah satu proses berpikir tingkat tinggi yang dapat digunakan
dalam pembentukan sistem konseptual siswa. Berpikir kritis telah lama menjadi tujuan pokok
dalam pendidikansejak 1942.
Berpikir kritis juga merupakan kegiatan mengevaluasi dan mempertimbangkan kesimpulan
yang akan diambil manakalah menentukan beberapa faktor pendukung untuk membuat
keputusan.

II. Karakteristik Berpikir Kritis
1. Watak (dispositions)
Seseorang yang mempunyai keterampilan berpikir kritis mempunyai sikap skeptis, sangat
terbuka,menghargai sebuah kejujuran,respek terhadap berbagai data dan pendapat, respak
terhadap kejelasan dan ketelitihan, mencari pandangan-pandangan lain yang berbeda.
2. Kriteria (criteria)
Dalam berpikir kritis harus mempunyai sebuah kriteria atau patokan. Untuk sampai kearah sana
maka harus menemukan sesuatu untuk diputuskan atau dipercayai. Apabila kita akan
menerapkan standarisasi maka haruslah berdasarkan kepada relevansi, keakuratan fakta-fakta,
berlandaskan sumber yang kredibel, teliti, bebas dari logika yang keliru, logika yang konsisten,
dan pertimbangan yang matang.
3. Argumen (argument)

Argumen adalah pernyataan atau proposisi yang dilandasi oleh data-data.

4. Pertimbangan atau pemikiran (reasoning)
Pertimbangan atau pemikiran adalah kemampuan untuk merangkum kesimpulan dari satu atau
beberapa premis. Prosesnya akan meliputi kegiatan menguji hubungan antara beberapa
pernyataan argumen.
5. Sudut pandang (point of view)
Sudut pandang adalah cara memandang atau menafsirkan dunia ini yang akan menentukan
konstruksi makna.
6. Prosedur penerapa kriteria (procedurec for applying criteria)
Prosedur penerapan berpikir kritis sangat kompleks dan prosedural. Prosedur tersebut akan
meliputi merumuskan permasalahan, menentukan keputusan yang akan diambil, dan
mengidentifikasi perkiraan-perkiraan.

III. Tahapan Berpikir Kritis


Keterampilan menganalisis
Keterampilan menanalisis merupakan suatu keterampilan menguraikan sebuah struktur kedalam
komponen-komponen agar mengetahuin pengorganisasian struktur tersebut.

 keterampilan mensintesis
keerampilan mensintesis adalah keterampilan yang berlawanan dengan keterampilan
menganalisis.
 Keterampilan mengenal dan memecahkan masalah
Keterampilan ini merupakan keterampilan aplikatif konsep kepada beberapa pengertian baru.
Tujuan keterampilan ini bertujuan agar pembaca mampu memahami dan menerapkan konsepkonsep kedalam permasalahan atau ruang lingkup baru.
 Keterampilan menyimpulkan
Keterampilan menyimpulkan adalah kegiatan akal pikiran manusia berdasarkan
pengertian/pengetahuan(kebenaran)
yang
dimilikinya,
dapat
beranjak
mencapai
pengertian/pengetahuan (kebenaran) yang baru lain.
 Keterampilan mengevaluasi atau menilai
Keterampilan mengevaluasi merupakan tahap berpikir kognitif yang paling tinggi.

IV. Aspek-aspek Berpikir Kritis







Clarity (kejelasan)
Kejelasan merupakan pondasi standardisasi. Jika pernyataan tidak jelas, kita tidak dapat
membedakan apakah sesuatu itu akurat atau relevan.
Accuracy (keakuratan, ketelitian, kesaksamaan)
Ketelitian atau kesaksamaan sebuah pernyataan dapat di telusuri melalui pertanyaa: “apakah
pertanyaan itu kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan?”, bagai mana cara mengecek
kebenarannya?” pernyataan dapat saja jelas, tetapi tidak akurat, seperti dalam penyataan berikut,
“pada umumnya anjing berbobot lebih dari 300 pon”.
Precision (ketepatan)
Ketepatan mengacu pada perincian data-data pendukung yang sangat mendetail. Pertanyaan ini
dapat dijadikan panduan untuk mengecek ketepatan sebuah pernyataan.
Relevance (relevansi,keterkaitan)

Relevansi bermakna bahwa pernyataan atau jawaban yang dikemukakan berhubungan dengan
pernyataan yang diajukan. Bagaimana pun usaha tidak dapat mengukur kualitas belajar siswa

dan kapan hal tersebut terjadi, usaha tidak relevan dengan ketetapan mereka dalam
meningkatkan kemampuannya.






Depth (kedalaman)
Makna kedalaman diartikan sebagai jawaban yang dirumuskan tertuju keada pertanyaan dengan
kompleks.Misalnya terdapat ungkapan, “Katakan tidak”.Ungkapan tersebut biasa di gunakan
para remaja dalam rangka penolakan terhadap obat-obatan terlarang (narkoba). Pernyataan
tersebut cukup jelas, akurat, tepat, relevan, tetapi sangat dangkal, sebab ungkapan tersebut dapat
di tafsirkan dengan bermacam-macam.
Breadth (keluasaan)
Keluasan sebuah pernyataan dapat ditelusuri dengan pertanyaan berikut ini. Seperti halnya kita
mengajukan sebuah pendapat atau argumen menurut pandangaan seseorang tetapi hanya
menyinggung salah satu saja dalam pernyataan yang diajukan.
Logic (logika)
Logika bertemali dengan hal-hal berikut: apakah pengertian telah di susun dengan konsep yang

benar?.Ketika kita berfikir dengan

BAB III
PENUTUP
I. Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan tentang Berpikir Kritis. Kami berharap makalah ini
bermanfaat bagi pembaca yang telah meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini.
Tentunya kami menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini, karena terbatasnya

pengetahuan ilmu kami. Dengan begitu kami memgharapkan kritik dan saran yang membangun
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah yang telah kami susun.

II. Kesimpulan
Berpikir kritis adalah salah satu proses berpikir tingkat tinggi yang dapat digunakan dalam
pembentukan sistem konseptual siswa.
Kemapuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial untuk kehidupan,
pekerjaan dan efektif dalam semua aspek kehidupan lainnya.
Berpikir secara kritis menantang individu untuk menelaah asumsi tentang informasi terbaru
dan untuk menginterprestasikan serta mengevaluasi uraian dangan tujuan mencapai simpulan
suatu perspektif baru.


III. Saran
Sebaiknya kita sebagai seorang individu atau seorang perawat bisa berpikir secara kritis,
sehingga dapat mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Serta dapat menyelesaikan
masalah dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
1. http://re-searchengines.com/1007arief3.html
2. Perry dan Potter.2005.fundamental keperawatan.Jakarta.EGC.
3.http://www.google.com