UU yang berkaitan dengan Kepailitan 2010

UNDANG-UNDANG KEPAILITAN
BAB I
TINDAKAN SELANJUTNYA SETELAH PERNYATAAN
PAILIT DAN
TUGAS PENGURUSAN BALAI HARTA
PENINGGALAN

Pasal 84
(1) Pengadilan dalam putusan pernyataan pailit atau pada setiap
waktu setelah itu, tetapi dalam hal terakhir hanya dilakukan atas
usul Hakim Pengawas atau atas permintaan seorang atau
beberapa kreditur setelah mendengar Hakim Pengawas, dapat
memerintahkan agar debitur pailit dikenakan penyanderaan, baik
dalam penjara maupun dirumah oleh pegawai penguasa umum.
(2) Perintah dalam ayat (1) tersebut dijalankan oleh penuntut
umum (Kejaksaan).
Perintah tersebut tidak berlaku untuk lebih dari tiga puluh hari
terhitung dari hari mulainya perintah itu dilaksanakan. Pada akhir
tenggang waktu tersebut atau atas usul Hakim Pengawas atau
atas permintaan, dan setelah mendengar seperti yang dimaksud
dalam ayat (1) tersebut di atas, pengadilan dapat memperpanjang

perintah untuk jangka waktu paling lama tiga puluh hari. Setelah
itu dapat pula hal yang sama dilakukan untuk paling lama tiga
puluh hari.
Pasal 85
(1) Pengadilan berwenang, atas usul Hakim pengawas atau atas
permintaan debitur pailit, untuk membebaskan debitur pailit dari
tahanan, dengan atau tanpa uang jaminan bahwa bila ada
panggilan ia akan datang mengahadap.
(2) Jumlah uang jaminan ditetapkan oleh Pengadilan, dan bila
debitur pailit tidak dapat datang menghadap, hal itu akan
diperhitungkan dengan harta pailitnya.
Pasal 86
Permintaan untuk menyandera debitur pailit harus dikabulkan
apabila permintaan itu didasarkan atas alasan bahwa debitur pailit
itu memang dengan sengaja tanpa alasan yang sah, tidak
memenuhi kewajibanyang dibebankan kepadanya dalam pasalpasal 88, 101, dan 122.
Pasal 87
(1) Dalam segala hal di mana diperlukan kehadiran debitur pailit
pada tindakan yang menyangkut harta pailit, bila debitur pailit
berada dalam penyanderaan, atas perintah Hakim Pengawas ia

dapat diambil dari tempat penyanderaannya untuk dibawa ke
tempat tindakan hukum dilakukan.
(2) Perintah ini dijalankan oleh Kejaksaan.
Pasal 88
Selama dalam kepailitan, debitur pailit tidak boleh meninggalkan