Gerakan Politik dan Militer Hizbullah di

Gerakan Politik dan Militer Hizbullah di Lebanon
A. Pendahuluan
Berbicara tentang Lebanon memang selalu identik dan tidak terlepas dari gerakan
Hizbullah yang lahir di sana. Hizbullah lahir pada Tahun 1984 dan pada tahun 1985 Hizbullah
secara resmi mendukung Revolusi Islam di Lebanon. Cikal bakal Hizbullah sebenarnya sudah
ada sebelum terjadinya Revolusi Islam Iran 1979, yaitu berupa kontak antara para ulama Syiah
Lebanon dan Iran. Para ulama itu menjalani pendidikan bersama di sekolah-sekolah teologi di
Irak, khususnya di kota Najaf (salah satu kota suci bagi umat Syiah). 1 Tokoh dan pendiri
Hizbullah yang paling tersohor adalah Sayyid Muhammad Husain Fadlullah.
Banyak yang menyebut kemunculan Hizbullah sebagai sebuah entitas yang lahir akibat
Revolusi Islam di Iran. Bahkan, ada yang menyebut Hizbullah merupakan anak dari revolusi
yang dilakukan oleh Ayatullah Khomeini di Iran. Nama Hizbullah sendiri mulai mencuat seiring
dengan agresi Israel ke Lebanon.2 Strategi politik dan militer Hizbullah terhadap Israel dinilai
sukses. Hal tersebut terbukti dengan hengkangnya Zionis Israel dari tanah Lebanon, pada tahun
2000 yang selama 22 tahun Israel bercokol di tanah Lebanon. Pada tahun 2006 pun saat Israel
menyerang Lebanon, Hizbullah dianggap berhasil mengalahkan pasukan militer Israel. 3 Selain
itu, pada 1983 saja contohnya, aksi-aksi yang dilancarkan para aktivis Hizbullah pernah berhasil
memaksa pasukan marinir Amerika Serikat keluar dari Lebanon.4
Dalam menjalankan aktivitasnya, ada empat pilar konsep jihad yang diadopsi Hizbullah.
Menurut wakil sekretaris jenderal Hizbullah, Naim Qassem, empat pilar tersebut adalah pertama,
Jihad merupakan hukum kehidupan di dunia ini. Kedua, Jalan menuju Allah dengan memisahkan

jihad nafsu dan jihad sesungguhnya. Ketiga, jihad yang tidak berangkat dari egoistik dan
matrealistik semata-mata melainkan demi kepentingan kemaslahatan umum.
Keempat, kemampuan memberikan pencerahan dan melepaskan dari kebodohan dan
kegelapan. Dalam pandangan Hizbullah sendiri bahwa jihad sering ditukar dengan istilah
muqawamah (resistensi). Istilah ini menunjukan watak dalam ideologi jihad Hizbullah yang
dipengaruhi oleh konsep fikih jihad Syiah yakni pertahanan, pembelaan (difa’) yang merupakan
kewajiban asasi tiap manusia dan penyerangan (ibtida’) yang membutuhkan otoritas pemegang
kewenangan religius (wilayah), baik Nabi, Imam maupun fakih yang memenuhi segenap
persyaratan.5
B.
1

Pembahasan

Ibid. hlm. 64
http://ahmad-fadel.blogspot.com/2013/01/gerakan-politik-hizbullah-di-lebanon.html diakses pada tanggal
12/11/2013 pkl. 20.05 WIB
3
http://ahmad-fadel.blogspot.com/2013/01/gerakan-politik-hizbullah-di-lebanon.html diakses pada tanggal
12/11/2013 pkl. 20.05 WIB

4
Afadlal dkk, Islam dan Radikalisme di Indonesia (Jakarta : LIPI Press, 2005) hlm. 65
5
Musa Khazim, Hizbullah: Sebuah Gerakan Perlawanan Ataukah Terorisme? (Jakarta: Noora books, 2013) hlm. 60
2

Pluralitas aliran keberagaman aliran atau agama dan tendensi politik warga Lebanon
menjadikan tempat yang ideal bagi Hizbullah yang memiliki dasar atau berlandaskan madzhab
Syiah. Dari sinilah Hizbullah tumbuh besar dan membangun jejaring perlawanannya terhadapa
Amerika dan Zionis Israel yang selama puluhan tahun menjajah di wilayah Arab. Di negeri inilah
Hizbullah membangun sayap militer yang handal, mengendalikan opini dunia Arab dan Islam
sekaligus memainkan peran king maker dalam kontelasi politik Lebanon.6
Kondisi politik Lebanon juga membuat masyarakat terbiasa dengan keberadaan partai
dan organisasi. Karena itu, saat pertama kali mendengar Hizbullah, mereka mengiranya seperti
parta-partai atau organisasi lainnya. Juga, pendudukan Israel dan kondisi internal masyarakat
Lebanon memaksa Hizbullah untuk memiliki perangkat militer, sosial dan media informasi.
Ketika perjuangan Hizbullah terlihat dan orang-orang mengaitkan mereka dengan sejumlah
perangkat partai-partai atau organisasi lainnya. Padahal, Hizbullah adalah organisasi yang
membuat dunia Barat dan Zionis Israel harus berfikir ulang lagi untuk memasuki wilayah
Lebanon yang merupakan tempat bercokolnya kelompok Hizbullah.7

Hizbullah adalah sebuah gerakan perlawanan yang beroperasi di episentrum tarikmenarik politik kawasan Timur Tengah (Timteng) dan Barat. Berbicara Hizbullah sangat dekat
dengan organisasi kelompok Syiah di Lebanon dan memiliki hubungan dengan Negara Islam
Iran. Sebab, pendiri utama Hizbullah adalah kebanyakan dari kalangan Tokoh bermadzhab
Syiah. Salah seorang Tokoh kalangan Syiah yaitu Musa Al-Shadr. Beliau lahir di kota Qum, Iran,
di salah satu daerah yang bernama Zaqaq ‘Isyaq Ali (Asyqali). Musa Al-Sadr disebut sebagai
Bapak Spritual Hizbullah. Ketika langit perpolitikan Lebanon mulai nampak keruh pada tahun
1978, As-shadr tiba-tiba menghilang dari kancah perpolitikan.8

Pada tanggal 25 Agustus 1978, Musa Al-shadr pergi ke Libya dan bertemu dengan
Kolonel Qadafi. Namun setelah itu Beliau hilang tanpa jejak. Beberapa media mengatakan
bahwa Libya dicurigai telah membunuh Musa Al-shadr akibat perselisihan tajam antara Qadafi
dengan Musa Al-shadr perihal peran Libya di balik perang saudara Lebanon pada tahun 1970an.9
6

http://ahmad-fadel.blogspot.com/2013/01/gerakan-politik-hizbullah-di-lebanon.html di akses pada tanggal
12/11/2013 pkl. 20.05 WIB
7
http://ahmad-fadel.blogspot.com/2013/01/gerakan-politik-hizbullah-di-lebanon.html di akses pada tanggal
12/11/2013 pkl. 20.05 WIB
8

http://ahmad-fadel.blogspot.com/2013/01/gerakan-politik-hizbullah-di-lebanon.html di akses pada tanggal
12/11/2013 pkl. 20.05 WIB
9
http://ahmad-fadel.blogspot.com/2013/01/gerakan-politik-hizbullah-di-lebanon.html di akses pada tanggal
12/11/2013 pkl. 20.05 WIB

Bersamaan dengan itu muncullah nama Ayatullah Sayyid Muhammad Husain Fadlullah
sebagai figur di dunia pendidikan dan politik, yang secara tidak langsung mempengaruhi kondisi
perpolitikan di Lebanon. Sayyid Muhammad Husein Fadlullah adalah sosok yang unik. Fadlullah
bukan hanya ulama, tapi juga aktivis dan pemimpin politik. Namanya kian mencuat seiring
dengan berdirinya Hizbullah. Ia juga salah satu kreator lahirnya Hizbullah. Bahkan ia sempat
dinobatkan sebagai pimpinan spiritual Hizbullah. Akan tetapi ia menolaknya. Namun tak
seorangpun memungkiri kiprah Fadlullah dalam memajukan Hizbullah, baik dalam bidang
politik maupun militer.10
Dalam perjalanannya, Hizbullah juga telah mengalami transisi sebagai sebuah entitas
politik. Mereka tidak lagi hanya menjadi sebuah gerakan militer yang berasaskan jihad, tetapi
mulai tampil dalam kancah perpolitikan Lebanon. Sebelum manifesto politik Hizbullah tahun
1985, Risalah Maftuhah (Surat Terbuka) Hizbullah masih bergerak dalam ranah militer. Gerakan
radikalisme Hizbullah merupakan gerakan yang memicu konfrontasi di tengah masyarakat yang
heterogen.11

Pada tahun yang sama, Israel meledakkan pusat keagamaan Syiah di Ma’rake dan
menewaskan dua kader Hizbullah. Hizbullah melakukan perlawanan dan memukul mundur
Israel dari perbatasan Lebanon Selatan. Satu tahun berikutnya, sayap militer Hizbullah AlMuqawamah Al-Islamiyah berhasil menyandera dua tentara Israel di wilayah Bent Jbail yang
merupakan markas besar Hizbullah. Tahun 1987, terjadi restrukturalisasi internal di Hizbullah--Hasan Nashrallah menjadi Rais Al-Majlis Al-Tanfizhi (Kepala Dewan Eksekutif).12
Tujuan dari restrukturisasi ini adalah untuk menguatkan posisi sayap militer Hizbullah
dan mempersempit ruang gerak Israel dan South Lebanon Army yang pro terhadap Israel.
Intensivitas perlawanan terhadap Israel mulai digencarkan pasca restrukturalisasi tersebut.
Tahun 1987, Muqawamah menggencarkan serangan balasan akibat serangan militer Israel
terhadap desa Madyun di Lembah Bekaa dan pada puncaknya Muqawamah melakukan operasi
istisyhadiyyah yang menewaskan 12 dan melukai 14 tentara Israel di pemukiman Yahudi Mtule
di wilayah perbatasan.13
Di tahun yang sama pula, kader Hizbullah terlibat pertikaian dengan Amal movement
untuk menguasai Daiha di perbatasan Lebanon Selatan dan pinggiran Beirut yang berlangsung
selama dua tahun. Di akhir pertikaian, Suriah melakukan intervensi untuk mendukung Amal dan
mendesak Iran memaksa Hizbullah untuk berkompromi dalam berbagai hal. 14 Hasil kesepakatan
10

http://ahmad-fadel.blogspot.com/2013/01/gerakan-politik-hizbullah-di-lebanon.html di akses pada tanggal
12/11/2013 pkl. 20.05 WIB
11

Musa Khazim, Hizbullah: Sebuah Gerakan Perlawanan Ataukah Terorisme? (Jakarta: Noora books, 2013) hlm.
31
12
Musa Khazim, Hizbullah: Sebuah Gerakan Perlawanan Ataukah Terorisme? (Jakarta: Noora books, 2013) hlm.
31
13
Musa Khazim, Hizbullah: Sebuah Gerakan Perlawanan Ataukah Terorisme? (Jakarta: Noora books, 2013) hlm.
31

antara kedua belah pihak terjadi yakni Hizbullah mengambil peran militer-sosial di Lebanon
Selatan dan Amal berperan pada ranah politik, kultural, informasional dan ekonomi di Beirut.
Operasi Istisyhadiyah merupakan operasi militer yang sering dilakukan oleh
Muqawamah.15 Tercatat pada tanggal 11 November 1982 seorang gerilyawan bernama Ahmad
Qasir melakukan operasi Istisyhadiyah di markas besar Israel di Tyre, 76 tentara Israel tewas dan
20 lainnya luka. Aksi ini diperingati sebagai Yaum Al-Syahid dan menyebut Qasir sebagai Fatih
‘Ahd Al-Istisyhadiyah (Para pencari kesyahidan).
Tahun 1988, aksi Istisyhadiyyah kembali dilakukan oleh Muqawamah terhadap Israel
hingga menewaskan sejumlah pasukan Israel. Larijani menunjuk kemenangan Hizbullah dalam
Perang 33 Hari dengan Israel pada tahun 2006 dan menambahkan, kemenangan tersebut telah
menjadi sumber keprihatinan bagi Barat. 16 Dalam perlawanan terhadap Israel, Hizbullah

beberapa kali memukul mundur Israel dari kependudukan yakni di tahun 1985, 1986, 1987,
1988, 2000, pasca 2000 hingga 2009.
Kesepakatan Thaif 1989 merupakan awal dari transformasi ideologi Hizbullah terhadap
perpolitikan di Lebanon.17 Kebijakan infitah yakni keterbukaan terhadap negara merupakan
perubahan konstelasi politik Hizbullah menuju demokratis. Pengabsahan Muqawamah
merupakan tonggak terbukanya dialog politik menuju keterbukaan dalam strategi Infitah di tahun
1991. Kebijakan Infitah merupakan gambaran adanya perubahan corak dari Islamisasi menjadi
idealisme terhadap demokratisasi yang berkembang.
Transformasi idealisme-demokratisasi yang dilakukan oleh Hizbullah mengalami banyak
pergolakan dan perdebatan yakni adanya tuntutan oleh kader senior Hizbullah untuk
menggulingkan pemerintahan yang dipegang oleh Maronit. Respon pergolakan yang dilakukan
internal Hizbullah mengakibatkan pemecatan beberapa kader senior Hizbullah seperti Subhi
Thufayl, Abbas Musawi. Subhi Thufayl dipecat melalui deklarasi politik yang dikeluarkan pada
tanggal 24 Januari 1998 dan berhasil mengkonsolidasikan sempalan-sempalan Hizbullah
sehingga transformasi keterbukaan semakin kuat.18
Beberapa strategi politik Hizbullah yang mensyaratkan keterbukaan yakni program
politik pada pemilu 1992 yang berisi: Pertama, pembebasan seluruh Lebanon dari pendudukan
Zionis. Kedua, Penghapusan sektarianisme politik. Ketiga, amademen undang-undang pemilu
agar representatif. Keempat, penguatan kebebasan politik dan pers. Kelima, pemberlakuan
14


Musa Khazim, Hizbullah: Sebuah Gerakan Perlawanan Ataukah Terorisme? (Jakarta: Noora books, 2013) hlm.
31
15
Istisyhadiyah secara harfiah berarti mencari kesyahidan dan dikenal pada umumnya sebagai bom bunuh diri
16
http://www.fiqhislam.com/index.php?option=com_content&id=82085%3Ablacklist-hizbullah-uni-eropamembabi-buta-ikuti-kebijakan-as&Itemid=364 diakses pada tanggal 12/11/2013 pukul 11:29 WIB
17
Kesepakatan Thaif merupakan kesepakatan untuk mengakhiri perang saudara yang telah berlangsung selama 16
tahun. Kesepakatan Thaif ini berisi pelucutan senjata seluruh milisi kecuali Muqawamah, sayap militer Hizbullah.
18
Hasbiyallah, dkk (Makalah Kelompok) : Konsepsi Terorisme Menurut Amerika Serikat dan Sekutunya : Studi
Kasus Radikalisme Islamis Hizbullah. (Jakarta : UI 2013) hlm. 26

undang-undang naturalisasi modern yang berpijak pada meritokrasi. Keenam, pengakuan hak
semua pengungsi untuk kembali ke tanah air mereka. Ketujuh, pelaksanaan reformasi sistem
administrasi, pembangunan, pendidikan, kebudayaan dan sosial. Program politik di atas
disosialisasikan oleh radio Al-Nur dan televise Al-Manar. Dari pemilu ini, Hizbullah
memenangkan 12 kursi di parlemen. Muhammad Ra’ad yakni calon legislatif menyatakan bahwa
Hizbullah telah bertransformasi menjadi gerakan yang berbasis partai politik.19

Dialektika dan nasionalis menjadi concern tersendiri bagi Hizbullah dalam menerapkan
transformasi ideologisnya. Perlu dicatat bahwa Hizbullah sebagai gerakan dengan kiblat
Wilayatul Faqih mengalami masa-masa pembentukan karakteristik tersendiri dengan menjadi
partai politik yang berbasis nasionalisme dan patriotik. Dengan perubahan sedikit demi sedikit
yang dilakukan oleh Hizbullah seperti reorganisasi struktur organisasi dan mendemokratisasikan
mekanisme keanggotaan Dewan Syura mejadi catatan bersejarah bahwa adanya sikap liberalisme
perlahan demi perlahan. Liberalisasi yang dilakukan Hizbullah melalui dialektika dapat
tercermin dari tujuan ideal Hizbullah yakni kepercayaan, perbedaan, keistimewaan, keunikan dan
sudut pandang setiap pihak untuk dihargai. Dialektika yang bertranformasi pada ranah
liberalisasi dapat terlihat pada November 1997 yakni Hizbullah membentuk Brigade Multi
Agama Lebanon yakni Al-Saraya Al-Lubnaniyyah li Muqawwamah Al-Ihtilal Al-Israili yang
berlandaskan pada nasionalisme dan sektarianisme.20
Kebijakan dan transformasi dari Islamis menjadi Liberalisme ditegaskan kembali oleh
Hasan Nashrallah sebagai pemimpin tertinggi Hizbullah yakni pendirian negara Islam hanya
akan memperkukuh sentiment-sentimen religius-sektarianisme yang berakibat pada
meruncingnya pertikaian di Lebanon. Transformasi yang pada awalnya bersifat Islamistis dengan
munculnya Surat Terbuka untuk menyerukan Islam sebagai cara pandang negara dan mengajak
elemen masyarakat Lebanon untuk mendukung berdirinya negara Islam berubah menjadi
skeptisisme dengan munculnya deklarasi manifesto di tahun 2009 yang berisi penegasan
penolakan pendirian kantong-kantong kekuasaan (cantons) atau negara dalam negara dan

menentang penegakan negara Islam di Lebanon dalam sebuah federalisme religiussektarianisme.21
C.

Penutup

Dari paparan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Hizbullah yang pada awalnya
merupakan gerakan berbasis militer yang didasari jihad telah bertransformasi menjadi gerakan
politik berdasarkan idealisme-demokratisasi. Hizbullah pun akhirnya menjadi kekuatan politik
yang berpengaruh di Lebanon. Namun begitu, bukan berarti Hizbullah meninggalkan aktivitas
jihadnya, mereka tetap memiliki sayap militer yang siap kapan saja untuk memperjuangkan apa
yang menurut Hizbullah layak diperjuangkan.
19

Ibid, hlm. 27
Ibid
21
Hasbiyallah, dkk (Makalah Kelompok) : Konsepsi Terorisme Menurut Amerika Serikat dan Sekutunya : Studi
Kasus Radikalisme Islamis Hizbullah. (Jakarta : UI 2013) hlm. 28
20


Referensi :
Buku :
Afadlal, dkk. Islam dan Radikalisme di Indonesia. Jakarta : LIPI Press, 2005.
Hasbiyallah, dkk. Konsepsi Terorisme Menurut Amerika Serikat dan Sekutunya (Makalah
Kelompok), Jakarta : UI, 2013
Kazhim, Musa. Hizbullah: Sebuah Gerakan Perlawanan Ataukah Terorisme. Jakarta: Noura
Books, 2013.
Internet :
http://www.fiqhislam.com/index.php?option=com_content&id=82085%3Ablacklist-hizbullahuni-eropa-membabi-buta-ikuti-kebijakan-as&Itemid=364
http://ahmad-fadel.blogspot.com/2013/01/gerakan-politik-hizbullah-di-lebanon.html

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24