296656869 Mengapa Kisah Nabi Musa Paling Banyak Dalam Al qur An

Mengapa kisah Musa banyak berulang di al-Quran? Apa latar
belakangnya?
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Musa ‘alaihis salam adalah nabi paling mulia di kalangan Bani Israil. Beliau
bergelar kalimullah – orang yang diajak bicara langsung oleh Allah di dunia –.
Dan beliau termasuk salah satu nabi ulul azmi. Dalam al-Quran, perjalanan
beliau paling banyak disebutkan oleh Allah, setelah Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagian yang menghitung, nama
beliau disebutkan sebanyak 136 kali dalam al-Quran.
Kisah Musa Allah sebutkan secara terperinci ada di 4 surat: al-Baqarah, alA’raf, Thaha, dan al-Qashas. Umat beliau, Bani Israil, adalah umat yang
paling afdhal di zamannya. Allah berfirman,
‫عنلى ال لنعال نممينن‬
‫نيا بنمني مإلسنرامئينل الذك ككروا منلعنممتني ال ضنمتي أ نن لنعلم ك‬
‫عل ني لك كلم نوأ نمضني نف ضنضل لتكك كلم ن‬
‫ت ن‬
Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan
kepadamu dan (ingatlah pula) bahwasanya Aku telah melebihkan kamu atas
segala umat. (QS. al-Baqarah: 47)
Dan perlu dipahami, umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih baik
dari mereka. Karena Allah sebut umat Muhammad sebagai khoiru ummah.
Allah berfirman,

‫ت ملل ضننامس‬
‫خي لنر أ ك ضنمةة أ ك ل‬
‫ك كن لتكلم ن‬
‫خمرنج ل‬
“Kalian adalah sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia.” (QS. Ali
Imran: 110).
Agar Direnungkan
Ketika kisah Musa banyak disebutkan dalam al-Quran, menunjukkan bahwa
Allah menghendaki agar kita banyak merenungkan perjalanan hidupnya.

Mengambil pelajaran tentang bagaimana ujian berat yang dialami Musa. Dari
mulai menghadapi Firaun, hingga menghadapi Bani Israil yang keras kepala.
Allah sebut Musa dalam al-Quran, sebagai Nabi yang mendapatkan banyak
ujian,
‫نونفتن ضننانك كفكتوننا‬
“Aku akan mengujimu dengan berbagai macam ujian.” (QS. Thaha: 40)
Ujian yang dialami Musa adalah ujian menjalani hidup di tengah masyarakat.
Bukan ujian kemiskinan, ujian sakit, atau musibah bencana alam. Yang ujian
ini, sangat mirip dengan apa yang akan dialami Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan kaum muslimin yang menjadi umatnya.

Said bin Jubair pernah bertanya kepada Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma,
apa yang dimaksud futun (banyak ujian).
Lalu Ibnu Abbas membaca ayat-ayat yang menceritakan Musa dari awal.
Beliau sebutkan kisah Firaun, upaya pembantaian yang dia lakukan terhadap
bayi lelaki, kemudian kisah Musa dilempar di sungai dan ditemu oleh
keluarga Firaun. Kemudian kisah Musa menarik jenggotnya firaun, hingga
Musa diberi pilihan antara kurma dan bara. Termasuk kisah dia membunuh
orang mesir, lalu dia lari ke Madyan dan menikah dengan salah satu putri
orang tua di Madyan. Kemudian Musa kembali ke Mesir, dan beliau salah
jalan di kegelapan malam, hingga beliau melihat api dan mendapat wahyu
dari Allah.
Kata Ibnu Zubair,
‫وكان عند تمام كل واحدة منها يقول هذا من الفتون يا ابن جبير‬
Setelah Ibnu Abbas menyebutkan semuanya, dia mengatakan, “Inilah fitnahfitnah itu wahai Ibnu Jubair.” (Tafsir Ibn Katsir, 5/285).

Allahu a’lam.
Ditulis oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan
Pembina Konsultasisyariah.com)
Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk
Android.

Download Sekarang !!
KonsultasiSyariah.com didukung oleh Zahir Accounting Software
Akuntansi Terbaik di Indonesia.