Gaya bahasa atau majas adalah pemanfaata

Gaya bahasa atau majas adalah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu
untuk memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra
dan cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan baik secara lisan maupUll tertulis.
KamusBesarBahasaIndonesia,edisi ketiga, tahun 2002). Meskipun ada banyak macam
gaya bahasa atau majas, namun secara sederhana gaya bahasa terdiri dari empat macam,
yaitu majas perbandingan, majas penegasan, majas pertentangan, dan majas sindiran.
Majas Perbandingan
1. Alegori (allgoriaa:lIos,lain,agoreureinu:ngkapan, pernyataan) adalah menyatakan
dengan cara lain, melalui kiasan atau peggambaran.
a. Burungmerpatimenggambarkan perdamaian.
(perilaku burung'merpati memberikan gambaran
lengkap sebagai burung yang cinta damai) .
b. Hidup manusia seperti roda!ckadang-kadang di bawah
kadang pula di atas.
2. Alusio adalah pemakaian ungkapan yang ~idak diselesaikan karena selain ungkapan
itu sudah dikenal juga pembicara atau penulis ingin menyampaikan maksud
secara tersembunyi.
a. Ah, kau ini, sepertikura-kura dalamperahu.
(Iengkaptrya, Ah, kau ini, seperikura-kura dalam
perahu, pura-pura tidak tahu.)
b. Memberikan barang atau nasihat seperti itu

kepadanya, engkau seperti memberikan bunga kepada
seekor kera.
c. Kalau ada sumur di ladang, bolehkah sqya menumpang
mandi?
3. Simile adalah pengungkapan dengan menggunakan perbandingan eksplisit yang
dinyatakan dengan kata depan clanpenghubung seperti layaknya, bagaikan, seperti, bagai.
a. Caranya bercinta selalu mengagetkan, seperti
petasan(Rendezvous,Agus Noor)
b. Dan ia pun bercerita, betapa dia selalu
memimpikan hidupnya mengalir sepertisebuah
bossanova. Tak terlalu banyak kejutan, sepertijazz.
(Rendezvous,Agus Noor)
4. Metafora (Yun. Metaphore:meta:di atas,pherein:membawa) adalah pengungkapan
berupa perbandingan analogis satu hal dengan hal lain, dengan menghilangkan kata-kata
seperti, layaknya, bagaikan, dsb.
a. Generasi muda adalah tulangpunggungnegara
(generasi muda dianalogikan sebagai tulang
punggung)
b. Dan ia pun bercerita, betapa dia selalu
memimpikan hidupnya adalah sebuahbossanova


ataujazz.
c. Setelah sampai di kaki gunung(analogi dari kaki
manusia) ia duduk-duduk di mulutsungai(analogi
dari mulut manusia).
5. Antropomorfisme adalah bentuk metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain
yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
a. Setelah sampai di kaki gunung, ia duduk-duduk
di mulut sungai.
b. Ketika sampai di mulutjurang, hatinya ragu-ragu,
adakah ia berani melanjutkan perjalanan
6. Sinestesia adalah bentuk metafora berupa ungkapan yang berhubungan dengan suatu
indra untuk dikenakan kepada indra yang lain.
a. Kata-katanya (untuk telinga) memang terkenal
pedas. (untuk pengeeap/ lidah)
b. Permen nona-nona rasanya rame-rame!
e. Betapa sedap memandang gadis eantik yang
selesai berdandan.
Antonomasia adalah penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri sebagai nama
jenis.

a. Lho, Mbak:Ju,kalau begini aku harus bagaimana?
Masakan aku harus melepas bekisarku,meski
katanya, dia hanya mau pinjam sebentar?
(Belantik,Ahmad Tohari)
b. " ...Jangan seperti anak kemarin sore, Kolonel.
Kalau mereka menginginkan kematianku,
baiklah." "Mungkin ini jalan terbaik, Jendral"
(Rendezvous,Agus Noor)
Aptronim adalah pemberian nama yang coeok dengan.; sifat atau pekerjaan orang.,
a. Karena sehari-hari ia bek'~rja sebagai kusir
gerobak, ia dipanggil Kartogrobak.
b. Tentu Karto grobak tidak ada sangkut-pautnya
dengan si Gendut,anak Tarsih tetangga sebelah.
Metonemia adalah bentuk pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain
yang menjadi merk, eiri khas atau menjadi atribut.
a. Saat itu aku mulai melayang karena dua butirblue
diamondyang sekaligus kutenggak (Rendezvous,
Agus Noor)
b. Maya memang menyukai bossanova. ..Dan ia pun
bereerita, betapa dia selalu memirnpikan

c.
hidupnya mengalir seperti sebuah bossanova.Tak

ter1alu banyak kejutan, seperti jazz. (Rendezvous, Agus N oar)
Ke mana pun ia pergi, ia tak pernah 1epas dari Chairil Anwar.
(Chairil Anwar adalah nama penyair pembaharu Angkatan 1945)
10. Hipokorisme adalah penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk
menunjukkan hubungan karib antara pembicara dengan yang dibicarakan.
a. Bawuk atau toleadalah sebutan karib untuk anak
perempuan dan 1aki-1aki.
b. Lama Otok hanya memandangi ikatan bunga biji
mata itu, yang membuat Otok kian terkesima.
(Rendezvous,Agus Noar)
11. Litotes adalah ungkapan berupa mengecilkan fakta dengan tujuan untuk
merendahkan diri. .
a. Tanpa bantuanAnda sekalian,
pekerjaan saya ini tidak mungkin selesai.
b. Mampir1ahke rumah sayayang tak berapaIuds.
c. Aku hanya bisa memberikan bantuan a la
kadartryadan tidak seberapa. Silakan diterima

dengan senang hati.
.
12. Hiperbola (Yun. Huperbo!a;huper,di atas, melampaui, terlalu, ballo,melempar)
adalah cara pengungkapan dengan melebih-1ebihkan kenyataan sehingga kenyataan itu
menjadi tidak masuk akal.
a. Hatiku hancurmengenang dikau, berkePing-kePing
jadinya.
b. Ombak setinggigunungmenghantam rumahrumah
dan menghanyutkan ribuan manusia. Dan
orang-orang Aceh kehabisanair matakarena sedih
o1ehmusibah tsunami itu.
c. Air matanya terkuras habis karena terharu
membayangkan nasib Sitti Nurbaya.
13. Personifikasi atau penginsanan adalah cara pengungkapan dengan menjadikan benda
mati atau tidak bernyawa sebagai manusia.
a. Angin mendesah,mengeluhdan mendesah.(Surat Cinta,Renclra)
b. Lampu-lampu penduduk di pinggir jalan berlarian
ke belakang. (Belantik,Ahmad Tohari)
c. Tetapi Dukuh Paruk tetaplah Dukuh Paruk. Dia
sudah berpengalaman dengan kegetiran

kehidupan, dengan kondisi hidup yang paling
bersahaja. (fanteraBianglala,Ahmad Tohari)
14. Depersonifikasi adalah cara pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda
mati atau tidak bernyawa sebagai manusia.
a. Jika aku bimga, engkau kumbangnya.

b. Engkaulahbulanku,Pelitamalamku. .
15. Pars pro toto adalah sinekdoke berupa mengungkapkan sebagian dari objek untuk
menunj~ , keseluruhan objek tersebut.
a. Nah, sendok dan garpu telah tersedia, silakan
dinikmati dengan tanpa sungkan-sungkan. (Yang
tersedia adalah daging ayam pang~g, nasi
mengepul, beraneka sayur-mayur, dan tentu saja,
piring, sendok, dan garpu)
b. Tatapanmataf!Yatelah meruntuhkan hatiku.
16. Totum pro parte adalah sinekdoke berupa mengungkapkan keseluruhan objek
padahal yang dimaksudkannya sebagian saja.
a. Tidak kusangka, Indonesiaternyata dapat
menyabet gelar TheAbsolute Winnerdalam
olimpiade fisika tahun 2006.

b. Kata Amien Rais: Bangsakita kehilangan
kemandirian (Kompas,27/12/2006)
c. Amerika Serikatmenuduh Irancampur tangan
soal Irak.
17. Eufemisme (YWl.euphemismose;u,baik, pheme,perkataan, ismos,tindakan) adalah
menggantikan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain
yang lebih pantas atau dianggap halus.
a. Maaf Pak, saya minta izin ke belakang.
(Membuang air kecil atau besar dirasa kurang
sopan dibandingkan ke belakang.)
b. Kata pelacur atau perempuan jalang dianggap
kurang pantas dibandingkan (wanita) tuna sUJila.
c. Kaum tunawismamakin bertambah saja di
kotaku. .
18. Disfemisme adalah mengungkapkan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas
sebagaimana adanya.
a. Ibuku seorang pe/acur...(cerpen "Pelajaran
Mengarang", Seno Gumira Ajidarma)
b. Bolehkah saya meminta izin untuk kencing
sebentar? '

..:
19. Fabel adalah menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan
bertutur kata.
a. Kancil diam sejenak. Kebun mentimun siapakah gerangan ini?
b. Mengetahui bahwa Kancil telah menipunya,
geramlah hati harimau.

20. Parabel adalah ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau clisamarkan dalam
cerita. Misalnya, kisah Nabi Ayub atau kisah para nabi besar lainnya adalah parabel.
Demikian juga, cerita-cerita Fabel menyatakan nilai clanpelajaran hidup yang dapat
diketahui melalui membaca atau mendengarkan cerita secara keseluruhan.
21. Perifrase adalah ungkapan yang panjang sebagai pengganti pengungkapan yang lebih
pendek.
a. Ke manapun ia pergi, besitua bermerekYamaha
produksi tahun 1970 selalu menemaninya..
b. Aku lebih merasa nyaman naik gerbongpmvang
yang be,:jalan di atas rei.
22. Eponym adalah majas perbandingan dengan menjadikan nama orang sebagai tempat
atau pranata. Misalnya, Gelora Bung Karno, Gunung Sukarnapura, rezim Suharto,
lapangan Trikora.

23. Simbolik adalah melulgskan sesuatu dengan menggunakan symbol atau lambang
untuk menyatakan suatu maksud. ;
a. Lelaki, bucryadarat,(btkya darat adalah symbol
laki-laki hidung belang) aku tertipu lagi. ("Buaya
Darat", Ratu)
b. Katakanlah cintadengan bunga.
Majas Sindiran
1. Ironi (Yun. eironeia, Lt.ironia. Kt. kerjanya: menyembunyikan) adalah sindiran
dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya clan mengatakan kebalikan dari fakta
tersebut.
a. Maaf,Ibu. Tulisan Ibu ter/a/ubesar sehingga saya tidak dapatmembaca1!Jdaari sini.
(kenyataannya, tulisan bu guru terlalu kecil)
b. Rasanya sebentar saja kau pergi! (padahal telah lebih dari satu jam) .
c. Engkau pasti tahu bahwa rapat ini tidak mungkin berlangsung tanpa kedatanganmu.
(Kenyataannya, engkau datang atau tidak, rapat tetap berlangsung)
2. Sarkasme adalah sindiran langsung clan kasar.
a. "Mampus/u, a'!JingSukarno!Mau merdeka? Ini
merdeka!!! clan sten-gunditembakkan tidak tentu
arah (fa/anTak Ada Ujung,Muhtar Lubis)
b. 1'o/awamubarang pasar, hai, orang-orangbebaA

(Ba//adaTerbunuh1!JAatmo Karpo,Rendra)
3. Sinisme (Yun. F;ynikos,seperti anjing-tingkah laku kaum sinis yang jorok)
adalahungkapan yang bersifat mencemooh; pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat
pada manusia.
Karena itu, sinisme bersifat Iebih kasar dibandingkan ironi.
a. Bukankah seluruh waktuku hanya untukmu, sayang, sehingga aku kaubuat sebal dan
jemu

menunggu.
b. Tak usah kauperdengarkan suaramu yang merdu clanmemecahkan telinga itu.
4. Satire (Lt. satira) adalah ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi
untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dsb.
5. Innuendo adalah sindiran yang brsifat mengecilkan fakta sesungguhnya.
a. Karena ia me1!Jisihkanse/embardua /embarkertas
kantor, ia kini telah membuka toko alat-alat tulis.
b. Sejak kantornya membangun cabang baru, ia
rajin memberikanserupiahdua rupiahupetiagar ia
mendapatkan bagian proyek pembangunan itu.
Majas Penegasan
1. Apofasis adalah penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.

a. Saya tidak sampaihatiuntuk mengatakan bahwa
bat!)akkawan-kawankitayang tidak me1!Jukaimu.
b. Saya tidak mau mengungkapkandalarn forum ini
bahwa saudara telah menggelapkan ratusanjuta
rupiah uang negara.(Gorys Keraf)
2. Pleonasme (Yun,pleonasmos, menarnbah dengan berlebihan) adalah menarnbahkan
keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menarnbahkan keterangan yang
sebenarnya tidak diperlukan.
a. M,!/ulahengkau ke depandan kemudian mundurke
belakang. .
b. Aku melihatdenga!Jmatakepalakusendiri bah1'(a
orang yang baru lewat adalah guru SMP-ku.
c. Ia menyalakan larnpu karnar, membuatsupqya
kamar magadi terang.
3. Repetisi (Lt. repetitio;re:lagi, kembali, petere: mengarahkan) adalah perulangan kata,
frase, dan klausa yang sarna dalarn suatu kalimat atau wacana.':
a. "Salah, salah,angin dari sana. Kamu tukar
tempat," teriaknya. (JalanYak Ada Ujung,
Mochtar Lubis)
b. Baru beberapa langkah dia berjalan, tiba-tiba
suara gemuruh mengejutkan-orang berteriaksiaaaplSiaaaap...
(JalanYak Ada Ujung,Mochtar Lubis)
c. Jadi, Barnbung hanya bisa cengar-cengir, minum, clan minumlagi. (Belantik,Ahmad
Tohari)
4. Pararima adalah bentuk pengulangan konsonan awal clan akhir dalarn kata atau
bagian kata yang berlainan, misalnya, mondar-mandir, kolang- kaling, lekak-lekuk.
5. Aliterasi adalah repetisi konsonan pada awal kata secara
berturutan.
a. Bukan beta bijak berperi... (baris sanjak Rustarn Effendi)

b. Tuhankul dalarn termangu, aku masih
menyebut narna-Mu ("Doa ", Chairil Anwar)
c. Keras-keras kerak kena air lunak juga.
6. Paralelisme (paralle/os:di samping yang lain) adalah pengungkapan dengan
menggunakan kata, frase, klausayang seja)ar.
Dia sudah cukup pengalaman dengan kegetiran kehidupan, dengan kondisi hidup yang
paling bersahclja. Dia sudah cukup pengalaman dengan kegetiran kehidupan, dengan
kondisi hidup yang paling bersahaja. Dan diatidak mengeluh....Dia sudahdil!/I dengan
sekian kali malapetaka tempe bongkrek...
(fanteraBianglala,Ahmad Tohari)
7. Tautologi (Yun. tautologiat;o auto:hal yang sarna) adalah gaya bahasa berupa
pengulangan kata (-kata) dengan menggunakan sinonimnya.
a. Betapa hatiku sedihdan duka manakala
mengetahui nilai raporku tidak terlalu baik.
b. Ia telah memukul,melekatkantangant!}ake kepala
anak itu.
8. Sigmatisme adalah pengulangan bunyi "s" untuk efekefek tertentu.
a. Kutuli~ ~urat ini kala hujan gerimi~. (Surat Cinta,
Rendra)
b. Malaikat-malaikat keciV mengepakkan ~ayap~ayap kapa~ ("Malaikat-Malaikat Kecil", Rendra)
9. Antanaklasis adalah pengungkapan dengan menggunakan perulangan kata yang sarna,
tetapi dengan makna berlainan.
a. Bapak kepalasekolah menggaruk-garuk kepalat!Ja
yang tidak gatal ketika beliau mengetahui, Badu
belum membayar uang sekolah.
b. Ketika mengetahui bahwa bungayang diberikan
kepada bungadesa itu diterima, hatinya berbungabunga.
10. Klimaks (klimax: tangga) adalah pemaparan pikiran atau hal berturut-turut dari yang
sederhana clankurang penting meningkat kepada hal atau gagasan yang penting
ataukompleks. .
a. Jangankanbqjubarn;sepedamotorbarnataul}Ymah
barnaku sanggup membelikan untukmu.
b. Generasi muda dapat me1!Jediakanm,encurahkan,
mengorbankanseluruh jiwa raganya kepada
bangsa.
c. Lalu ia berjalan,mendekat,bersimpuhdi sarnping
makam yang bertahun-tahun ia teHantarkan.
(Rendezvous,Agus Noor)

11. Antiklimaks (anti: menentang, klimax: tangga) adalah pemaparan hal atau gagasan
yang penting atau kompleks menurunkepada pikiran atauhal yang sederhana clankurang
pentmg.
b.
Tak usah kau memaksa aku untuk meminjami
kau uangsatujuta; seratusrupiahpun aku tidak akan
sanggup meminjamkannya.
Apalagi mencurahkansegala pikiran clan tenaga,
menyediakandiri untuk membantu orang lain saja
ia tak mau.
12. Inversi atau anastrof (Lt. in, ke dalam, menuju ke, vertere, membalik) adalah
menyebutkan terlebih dahulu predikat kalimat suatu kalimat, kemudian subjeknya.
a. (P) Kutulis (5) suratini / kala hujan
gerimis.. ..(Surat Cinta, Rendra)
b. (P)Ada (S) lukisanatau barangkali foto berbingkai,
tanaman kuping gqjah dalampot, lampu gantung kristal
yang tidak menyala.(pencuri,Julius R. Siyaranamual)
c. Sebentar, Mbakyu. (P) Rasanyatak enak (5)
menyerah begitu sqja kepada momok itu. (Belantik, Ahmad Tohari)
d Dari balik jendelasebuahrestoran , (P),
kupandang (S) Jakartaymig tenggelamdalam malam. .'
("Sebuah Pertanyaan untuk Cinta", Seno Gumira: Ajidarma)
13. Retoris adalah ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung dalam
pertanyaan terse but.
a. Siapakah di antara Anda yang tidak ingin
merdeka? Bebas dari segala bentuk penindasan?
b. Bisakah keberhasilan dicapai hanya dalam satu
dua hari?
c. "Mampus lu, anjing Sukarno! Mau merdeka?Ini
merdeka!!! clan sten-gunditembakkan tidak tentu
arah Va/anYak Ada Ujung,Mochtar Lubis)
14. Elipsis adalah penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan
normal, unsur tersebut seharusnya ada.
a. Sialan, memaksa? Ah, nanti dulu.
(Be/antik,Ahmad Tohari)
b. Jakarta. Bulan September tahun 1946. Pagi.
(fa/an Yak Ada Ujung,Muhtar Lubis)
c. Ada lukisan atau barangkali foto berbingkai,
(ada) tanaman kuping gajah dalam pot, (ada)
lampu gantung kristal yang tidak menyala.
(Pencuri, Julius R. Siyaranamual)

15. Koreksio adalah ungkapan dengan menyebutkan hal
(-hal) yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian
disebutkan maksud yang sesungguhnya.
a. Ketika ia melirik, ia melihatsepasangmataitu-ah,
bukan, yang menatap'!}a kini sepasangmata cryah'!}a
. . . .(Rendezvous, Agus Noar)
b. Bukankah kau putri Pak Lurah, ah, maqf, putri Pak
Bupati?
16. Sindeton (Yun. sundetos:kata penghubung) adalah\'pengungkapan suatu kalimat ar