Paper argumentasi dengan format artikel

PAPER ARGUMENTASI DENGAN FORMAT ARTIKEL ILMIAH
Revolusi Mental Upaya Sederhana Untuk Kemajuan Bangsa

OLEH :
ERNANTO NUGROHO

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
JAKARTA
2014

Revolusi Mental Upaya Sederhana Untuk Kemajuan Bangsa
Ernanto Nugroho
Universitas Krisnadwipayana
ernanto.ahm@gmail.com

Abstract
Indonesia as a great nation with diverse cultures and in it was time to have an identity that set
an example for other countries in Southeast Asia. It has been more than 69 years our country
during the same independent and our government do in order to bring development in every

sector of social welfare for every citizen. With all the development in line for more than 69 years,
Indonesia is supposed to be a row of developed countries in the world that counts. And during
which Indonesia could achieve prosperity for its citizens, without exception, from Sabang to
Merauke. In terms of natural resources abundant, fertile soil with a tropical climate that can
produce herbs with the best quality, large area along its archipelagic country, large population,
cultural diversity, vast ocean and its contents, and many are another Indonesian state should
much of the underdevelopment and poverty. Many other countries are jealous of the wealth that
we have even since colonial times still sweeping the country, many natural resources are taken
by the colonists to be sent to their country, this indicates that other countries wanted the natural
resources that exist in Indonesia because of this natural wealth not shared by other countries.
But dengang all the wealth that we have everything away from the fact that we are experiencing
today, poverty and hunger everywhere, costly education and health, natural disasters, welfare
uneven, and many others are still going on in the country of Indonesia. What are the
expectations of the citizens of this state be limited to just a dream, and makes this country not a
developed country and a role model for other countries. As Singapore in terms of natural
resources, vast country, population, cultural diversity, and many others counted far below
Indonesia, but the fact that this would happen when the state of Singapore has the welfare of its
citizens far exceeds the Indonesian state. Why did it all happen? What is wrong with our
country? All it basically lies in the mental we all as citizens who are not as tough as those of
other countries which have limitations. We do not have a mental and maturity of mind that is


applied in a real act of which has a goal to build this nation. We must rebuild our mental
foundation to be a better nation and advance the impact back to us again in the end. As
Singapore state whose citizens together to organize a solid mental embodied in real action for
the development of joint and the result is equitable social welfare in the country.
Keywords: Mental formidable is the basis for social welfare

Abstrak
Indonesia sebagai bangsa yang besar dan dengan beraneka ragam budaya di dalamnya sudah
saatnya mempunyai jati diri yang menjadi teladan bagi negara lain di Asia Tenggara. Sudah lebih
dari 69 tahun negara kita merdeka dan selama itu pula pemerintah kita melakukan pembangunan
disetiap sektor demi mewujudkan kesejahteraan sosial bagi setiap warga negaranya. Dengan
pembangunan di semua lini selama lebih dari 69 tahun, Indonesia seharusnya sudah menjadi
deretan negara maju yang diperhitungkan di dunia. Dan selama itu pula Indonesia bisa
mewujudkan kesejahteraan bagi warga negaranya tanpa kecuali dari Sabang sampai Merauke.
Dilihat dari segi kekayaan alam yang berlimpah ruah, tanah subur dengan iklim tropis yang bisa
menghasilkan rempah-rempah dengan kualitas terbaik, area negara yang luas beserta
kepulauannya, jumlah penduduk yang besar, keaneka ragaman budaya, laut yang luas beserta
isinya, dan masih banyak yang lain semestinya Negara Indonesia jauh dari kata keterbelakangan
serta kemiskinan. Banyak negara lain yang iri dengan kekayaan yang kita miliki bahkan

semenjak zaman penjajahan masih melanda negara ini, banyak kekayaan alam yang diambil oleh
para penjajah untuk dikirim ke negara mereka, ini menandakan bahwa negara lain sangat
menginginkan kekayaan alam yang ada di Indonesia karena kekayaan alam inilah yang tidak
dimiliki oleh negara yang lain. Tetapi dengang segala kekayaan yang kita miliki semuanya jauh
dari kenyataan yang kita alami saat ini, kemiskinan dan kelaparan dimana-mana, pendidikan
serta kesehatan yang mahal, bencana alam, kesejahteraan yang tidak merata, dan masih banyak
yang lain masih terjadi di negara Indonesia. Apa yang menjadi harapan warga negara ini
hanyalah menjadi sebatas mimpi, dan membuat negara ini tidak menjadi negara yang maju dan
menjadi panutan bagi negara lain. Seperti Singapura dilihat dari sisi kekayaan alam, luas negara,
populasi penduduk, keragaman budaya, dan masih banyak lagi yang lain terhitung jauh dibawah
Indonesia, tetapi kenyataan yang terjadi saat ini justru negara Singapura memiliki kesejahteraan

bagi warganya jauh melebihi negara Indonesia. Kenapa itu semua bisa terjadi? Apa yang salah
dengan negara kita? Semua itu pada dasarnya terletak pada mental kita semua sebagai warga
negara yang tidak setangguh mereka negara lain yang memiliki keterbatasan. Kita tidak memiliki
mental dan pendewasaan pikiran yang diterapkan dalam tidakan nyata yang mempunyai tujuan
membangun bangsa ini. Kita harus membangun ulang pondasi mental kita untuk bisa menjadi
bangsa yang lebih baik dan maju yang dampaknya kembali kepada kita lagi pada akhirnya.
Seperti negara Singapura yang warga negaranya bersama-sama menata mental yang solid yang
diwujudkan


dalam tindakan nyata untuk perkembangan bersama dan hasilnya adalah

kesejahteraan sosial yang merata di negara tersebut.
Kata kunci: Mental yang tangguh adalah dasar bagi kesejahteraan sosial.
Pendahuluan
Seperti kita ketahui bersama dengan segala kekayaan yang dimiliki di Negara Indonesia
ini seharusnya negara ini menjadi negara yang diperhitungkan di Asia bahkan Dunia. Indonesia
memiliki banyak hal yang tidak dimiliki oleh bangsa lain baik dari segi kekayaan alam, maupun
berupa inovasi tekhnologi yang bisa dikembangkan oleh sumber daya manusia (SDM) yang
dimilikinya. Tetapi seolah-olah negara ini bagaikan mata pisau yang tumpul, mempunyai potensi
yang besar tetapi semua itu terasa sia-sia karena tidak bisa dirasakan bersama manfaatnya. Di
usia kemerdekaannya yang lebih dari 69 tahun ini negara kita masih diselimuti suatu bentuk
perjuangan hidup, dan masih banyak warga yang merasakan penderitaan ditengah kekayaan
negara yang berlimpah ruah.
Beberapa saat terakhir ini Indonesia habis melewati pesta demokrasi yaitu “PEMILU”,
dimana rakyat memilih langsung para wakil-wakilnya yang akan mewakili suara mereka di
pemerintahan yaitu sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), serta memilih langsung
presiden dan wakilnya yang akan menjalankan mandat rakyat memimpin negara ini beserta
pembangunannya menuju Indonesia yang lebih baik. Pemilu yang di laksanakan tanggal 9 juni

2014 yang lalu dilaksanakan untuk memilih Presiden dan wakil Presiden Indonesia periode 2014
– 2019 mengusung 2 pasangan Capres dan Cawapres dengan visi misi mereka masing-masing
yang akan ditawarkan kepada rakyat dalam menjalankan roda pemerintahan di Indonesia.

Salah satu pasangan Capres-Cawapres yang dikenal dengan sebutan Jokowi – JK (Joko
Widodo dan Jusuf Kala), mempopulerkan sebuah kalimat sebagai slogan gerakan yang harus kita
lakukan bersama untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik, yaitu “Revolusi Mental”. Slogan
revolusi mental ini sangat popular dimasa kampanye mereka, dimana di setiap pidato Bapak
Jokowi dan Bapak Jusuf Kala selalu memberikan ajakan untuk melakukan Revolusi Mental yang
saat ini adalah kunci bagi kita sebagai warga negara Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan
sosial di semua lini. Kenapa dengan Revolusi Mental menjadi jawaban atas segala carut marut
kehidupan di Indonesia? Bapak Jokowi mencetuskan Revolusi Mental ini tidak hanya setelah ia
menjadi Capres, bahkan ia melakukan proses Revolusi Mental yang ia terapkan di setiap
kepemimpinannya ketika ia masih menjadi Walikota Solo. Melalui gaya kepemimpinan yang
berlandaskan pada revolusi mental banyak perubahan kearah yang lebih baik yang berhasil ia
lakukan, dan belum pernah dilakukan oleh pemimpin daerah maupun pemimpin pusat yang lain.
Melalui Revolusi Mental jati diri sebuah negara bisa terwujud menjadi negara yang berdaulat,
adil dan makmur.

Pembahasan

Pada Pemilu 2014 di Indonesia lahir kalimat populer yang diusung oleh pasangan Capres
dan Cawapres Jokowi – JK yang sangat populer hingga kini yaitu “Revolusi Mental”.
Sebenarnya apa yang menjadikan istilah revolusi mental menjadi landasan pemikiran dari visi
misi pasangan ini dalam mencalonkan diri menjadi pemimpin tertinggi di Indonesia? Untuk
memahami makna kalimat tersebut maka kita diajak untuk mengerti tujuan, fungsi dan pelaku
dalam Revolusi Mental yang dimaksud.
Sudah bukan rahasia lagi dimata dunia bahwa Indonesia sebagai negara yang mempunyai
potensi alam yang sangat besar tetapi tidak mempunyai jiwa yang besar dalam memanfaatkan
potensi yang besar tersebut, sehingga selama 69 tahun Indonesia merdeka dan selama itu pula
program pembangunan di canangkan oleh pemerintah baik pusat sampai daerah, Indonesia tetap
menjadi negara yang tidak berkembang dengan baik. Menurut beberapa pakar Sosiologi faktor
yang turut mempengaruhi kondisi ini dibagi menjadi 3 peran dasar, antara lain :



Peranan Geografis Indonesia
Letak geografis Indonesia sebagai negara kepulauan menimbulkan masalah yang sejak dulu

sampai sekarang sulit untuk dipecahkan salah satunya adalah pemerataan penduduk yang akan
berdampak sangat besar bagi banyak hal lain seperti :

 Pemerataan fasilitas pendidikan
 Pemerataan lapangan pekerjaan
 Pemerataan fasilitas kesehatan
 Pemerataan sumber daya manusia (SDM)
 Pemerataan pembangunan
 Dll
Sebagai contoh nyata masih sering kita jumpai melalui banyak media informasi bahwa
banyak kesenjangan yang cukup signifikan antara Jakarta dan kota lainnya di seluruh Indonesia
dilihat dari beberapa aspek dasar kebutuhan masyarakat, seperti adanya arus urbanisasi
menunjukkan bahwa pemerataan pekerjaan yang tidak merata antara Jakarta sebagai Ibu kota
negara dengan daerah yang lainnya yang tidak memiliki keistimewaan khusus dikarenakan letak
geografisnya yang jauh dari Ibu kota negara.


Peranan Pemerintah
Sebagai penyelenggara negara pemerintah mempunyai peranan utama disetiap lini yang

berkaitan dengan kesejahteraan sosial warga negaranya. Pemerintah pusat kurang bisa
berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam mewujudkan kondisi yang ideal bagi kehidupan
masyarakat. Melalui banyak media informasi sering sekali kita temukan bahwa oknum

pemerintah lebih mementingkan kebutuhan pribadi maupun kelompok ataupun golongan tertentu
didalam pemerintahan yang dikuasainya daripada kepentingan masyarakat luas yang menjadi
tanggung jawab dalam tugas penyelenggaraan negara. Ini terbukti dengan ditemukannya praktek
KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme) yang dilakukan oleh oknum pejabat tinggi negara hingga
pejabat daerah. Memang dalam hal ini mental pejabat pemerintah yang tersandung kasus KKN

perlu dipertanyakan, tapi lepas dari itu semua secara disadari ataupun tidak ini hal ini turut
merusak jati diri bangsa Indonesia dimata dunia.
Selain mengenai mental dari beberapa oknum pejabat pemerintah yang kurang baik, tingkat
kedisiplinan para pegawai pemerintah juga sering menjadi sorotan masyarakat terutama dalam
kewajibannya sebagai pelayan masyarakat. Banyak oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang
tidak melakukan fungsi pelayanannya dengan maksimal. Dimulai dari kedisiplinan waktu kerja
hingga penggunaan fasilitas negara yang tidak semestinya. Di kehidupan sehari-hari masih sering
kita temukan mobil dengan plat merah yang digunakan untuk keperluan pribadi oleh oknum PNS
yang tidak bertanggung jawab. Sebagai contoh lainnya yaitu PNS yang bekerja di kantor
pemerintahan setingkat kelurahan atau kecamatan tidak mempunyai patokan jam kerja yang
jelas, masih sering sekali terlihat pegawai datang ke kantor diatas jam kerja semestinya dan
pulang meninggalkan kantor sebelum jam kerjanya berakhir padahal masih banyak masyarakat
yang membutuhkan pelayanan mereka. Masih banyak lagi contoh tentang kinerja pejabat
pemerintah sebagai pelayan masyarakat yang kurang memberikan kontribusi yang maksimal

sebagai penyelenggara negara.


Peran masyarakat
Masyarakat Indonesia terkenal dengan pola hidup yang konsumtif dan dalam beberapa hal

yang bersifat kebutuhan sekunder bahkan tersier masyarakat di Indonesia lebih mengutamakan
merk yang berasal dari luar negeri daripada produk lokal. Kesadaran bangsa kita yang lebih
memilih merk asing inilah yang membuat industri lokal ataupun pelaku dunia industri dalam
negeri tidak memiliki kreatifitas maupun inovasi untuk menciptakan barang yang mampu
bersaing dengan produk luar negeri karena keterbatasan peluang kesempatan untuk
mengembangkan produk mereka dipasaran.
Selain pertumbuhan ekonomi masyarakat juga berperan penting dalam pertumbuhan dalam
hal pendidikan, masyarakat berperan dalam penyelenggaraan pendidikan dalam hal ini di lingkup
masyarakat terkecil yaitu keluarga. Sebagai contoh banyak orang tua yang tidak mendampingi
anak mereka dalam beraktifitas karena kurangnya kesadaran dalam pendidikan didalam keluarga.
Banyak generasi muda yang terjerumus narkoba dan kehidupan yang negatif karena kurangnya

pendampingan, hal ini turut membunuh kreatifitas generasi muda dalam mengembangkan
inovasi sebagai pondasi perkembangan bangsa dimasa yang akan datang.

Masih banyak contoh yang lain yang menunjukkan peranan masyarakat dalam pembentukan
karakter dan jati diri bangsa ini yang harus dibenahi. Di beberapa negara di Eropa seperti Inggris,
Jerman, Canada, Swiss memberikan perhatian khusus bagi generasi muda dengan menciptakan
wadah kreatifitas dengan memfasilitasi segala kegiatan yang bertujuan inovasi dengan
penghargaan yang tinggi, maka tidak heran bila di negara tersebut banyak kompetisi kreatif yang
diselenggarakan pemerintah yang menghasilkan tunas muda yang kelak akan menjadi penerus
jati diri bangsa tersebut, dan tentu saja masyarakat turut berperan aktif dalam pembentukannya.
Melihat dari 3 aspek diatas maka tidaklah mustahil bila Indonesia dengan segala
kekayaan alam serta potensinya yang besar tidak menjadi jaminan untuk menjadi negara yang
makmur serta memiliki kesejahteraan yang merata bagi warga negara didalamnya. Dimulai dari
pemerintah hingga masyarakat dan dari generasi tua hingga generasi muda tidak mempunyai
mental dan jiwa yang besar dalam kontribusinya dalam mengisi pembangunan pasca
kemerdekaan. Dimulai dari hal kecil yaitu kedisiplinan bagi diri sendiri masih menjadi hal yang
sulit sekali diterapkan oleh kita semua, maka tidak heran semakin hari semakin kita melihat
kesemerwutan di setiap aspek kehidupan di negara ini.
Hal inilah yang dilihat seorang Jokowi sebagai masalah utama yang harus dibenahi oleh
siapapun juga baik dari pemerintah hingga masyarakat dalam membenahi kesemrawutan di
Indonesia melalui slogan “Revolusi Mental”. Secara harfiah arti kalimat revolusi mental yaitu
perubahan yang sangat mendasar yang berkaitan dengan mental atau watak. Dari arti ini dapat
dilihat bahwa Bapak Joko Widodo mengajak perubahan di semua aspek yang dimulai dari setiap

individu kita masing-masing, dimana revolusi mental mempunyai tujuan secara luas adalah
menjadikan jati diri bangsa yang berdaulat, adil dan makmur. Tanpa sebuah gebrakan revolusi
mental, maka negara ini akan semakin jatuh dari masa ke masa, dan perubahan itu tidak hanya
diucapkan dengan kata-kata tetapi diwujudkan melalui suatu tindakan nyata walaupun sederhana.
Revolusi Mental seorang Jokowi dimulai sejak ia menjabat sebagai wali kota Surakarta di
tahun 2005, perlahan tapi pasti ia merubah wajah kota Solo menjadi mempunyai nilai yang lebih

dibandingkan kota lain di Indonesia. Berikut beberapa perubahan yang dilakukan seorang Jokowi
dalam menerapkan revolusi mental selama sepak terjangnya di dunia pemerintahan :
 Sebagai Wali Kota Surakarta / Solo
Karier pertamanya terjun kedunia pemerintahan yaitu sebagai Wali Kota Surakarta pada
tahun 2005 hingga 2012. Selama 7 tahun dibawah kepemimpinan beliau banyak perubahan
terjadi di Kota Surakarta mulai dari hal kecil hingga hal yang bertaraf internasional. Berikut
beberapa perubahan yang dilakukan sebagai perwujudan Revolusi Mental yang ia terapkan
dalam tindakan nyata
1. Ia mengembangkan Surakarta yang sebelumnya buruk penataannya dan menghadapi
berbagai penolakan masyarakat untuk ditertibkan. Di bawah kepemimpinannya, Surakarta
mengalami perubahan dalam hal ketertiban bahkan menjadi bahan kajian di universitas luar
negeri dalam hal contoh penataan kota dari sisi ketertiban masyarakat.
2. Di bawah kepemimpinannya berbagai kawasan seperti Jalan Slamet Riyadi dan Ngarsopuro
diremajakan, dan Surakarta menjadi tuan rumah berbagai acara bertaraf internasional.
3. Menciptakan slogan untuk kota Surakarta yaitu "Solo: The Spirit of Java". Tujuan
pembuatan slogan ini Jokowi ingin meningkatkan daya saing kota Surakarta dalam hal
kebudayaan dan menciptakan Surakarta / Solo menjadi kota yang inspiratif khusunya di
tingkat nasional.
4. Melakukan langkah yang progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa dengan sebuah tindakan
yang nyata yaitu ia mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir
tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor
untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan
terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang
terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman kota yang
manfaatnya dirasakan oleh publik.
5. Dalam hal kebudayaan beliau melakukan pengembangan citra kota Solo sebagai "kota
budaya" dan "kota batik" dimana pada tahun 2011, misalnya Solo menjadi Ibu Kota Batik
Indonesia. Selain itu sejak tahun 2008, kota Solo setiap tahunnya selalu rutin mengadakan

“Solo Batik Carniva”l yang banyak menarik perhatian para wisatawan asing baik dalam
maupun luar negeri.
6. Di bawah kepemimpinan Jokowi pula kota Solo dikembangkan sebagai kota MICE, yang
merupakan singkatan dari meetings (pertemuan), incentives (insentif), conferencing
(konferensi), dan exhibitions (pameran).
7.

Jokowi aktif melakukan pendekatan kepada para penanam modal, terutama pengembang
properti untuk menyediakan fasilitas konvensi dan hotel.

8. Ia juga mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia
dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi
tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini.
9. Pada tahun 2007, Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD)
yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan
pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana
Mangkunegaran. Selain itu, Solo menjadi tuan rumah Euro-Asia World Heritage Cities
Conference and Exhibition pada tahun 2008, Solo International Ethnic Music Festival
(SIEM) pada tahun 2007 dan 2008 dan International Performing Arts Festival pada tahun
2009.
10. Program yang mencuatkan namanya selama menjadi Wali Kota Solo adalah pembenahan
pasar dan pedagang kaki lima. Salah satu contohnya adalah pedagang kaki lima di Monumen
45 Banjarsari. Jokowi menggunakan pendengkatan “nguwongke wong” atau “memanusiakan
manusia”

sehingga

tidak

memaksa

atau

pun

menggusur

pedagang,

sebaliknya

mengedepankan dialog dan makan siang bersama agar pedagang mulai berani menumpahkan
keluhannya langsung. Selain itu, dibuka pula jalur diskusi di mana saja, seperti di Balai Kota,
warung, wedangan, pinggir jalan, hingga di Loji Gandrung. Setelah 54 kali sesi makan siang
bersama selama 7 bulan, pedagang mulai luluh dan Pemerintah Kota Solo mengistimewakan
para pedagang yang bersedia pindah dengan membuatkan arak-arakan hingga ke tempat baru.
11. Untuk urusan transportasi umum, berbagai jenis angkutan telah direalisasikan, seperti “Batik
Solo Trans” yang merupakan bus yang beroperasi di dalam kota dan menghubungkan kota
Solo dengan Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo. Untuk mengintegrasi sistem

transportasi, pemerintah Solo dan Yogyakarta menandatangani Nota kesepahaman terkait
penggunaan kartu pintar pada Kereta api Prambanan Ekspres yang menghubungkan kedua
kota tersebut yang dapat digunakan pula pada Batik Solo Trans dan Trans Jogja.
12. Dibidang wisata kota Jokowi pada tahun 2009 juga meluncurkan kereta wisata peninggalan
Belanda yang disebut Sepur Kluthuk Jaladara. Kereta yang dibuat pada tahun 1896 dan
menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar ini melintasi Kantor Wali Kota Surakarta,
Loji Gandrung, Museum Radi Pustaka, Museum Batik Danar Hadi, dan Stasiun Sanggrah,
sebelum akhirnya kembali ke Stasiun Purwosari. Selain itu, pada 20 Februari 2011, bus
tingkat Werkudara juga dioperasikan dan segera menjadi salah satu ikon kota Solo.
13. Pada tahun 2010, Jokowi menggagas hari bebas kendaraan bermotor di sepanjang Jalan
Slamet Riyadi setiap hari Minggu dari pukul 6 hingga 9 pagi, walaupun jalanan sudah
didatangi pejalan kaki dari pukul 5 pagi. Selain itu, pada hari Sabtu 31 Desember 2011 dan
Minggu 1 Januari 2012, kota Surakarta berhasil mengadakan malam bebas kendaraan
bermotor pertama di Indonesia.
14. Di Solo, Jokowi menetapkan program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS)
dan Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Solo (BPMKS). Program PKMS menyediakan
layanan kesehatan gratis untuk rakyat miskin di Solo. Pemegang kartu PKMS terdiri dari dua
kelas, yaitu "Gold" dan "Silver". Kelas "Gold" diberikan untuk warga yang benar-benar
miskin (sehingga semua biaya kesehatannya ditanggung pemerintah), sementara warga kota
yang belum mempunyai jaminan kesehatan mendapatkan kelas "Silver".
Sementara itu, kartu BPMKS diberikan kepada siswa SD dan SMP di Solo yang miskin
agar dapat mengenyam pendidikan tanpa dipungut biaya (baik iuran bulanan maupun biaya
operasional) di sekolah negeri atau swasta. Terdapat tiga jenis kartu, yaitu "Platinum",
"Gold", dan "Silver". Kartu Platinum diberikan untuk siswa yang bersekolah di sekolah plus
(sekolah gratis dari program pendidikan di Solo), sementara kartu Gold diberikan kepada
warga miskin dan kartu Silver untuk warga mampu. Pemegang kartu Platinum dibebaskan
dari iuran bulanan, uang gedung, dan biaya pribadi seperti tas, sepatu, buku, sementara
pemegang kartu Gold dibebaskan dari biaya operasional dan pemegang kartu Silver
diperlakukan seperti pemegang kartu Gold. Namun, pembebasan biaya tidak berlaku untuk
siswa SMA dan SMK, walaupun mereka akan disubsidi sebesar 50%.

15. Pada masa kepemimpinan Jokowi, pembangunan Solo Techno Park diselesaikan. Kompleks
yang dibangun di wilayah seluas 7,1 hektar di Jebres ini dimaksudkan sebagai tempat
produksi dan pelatihan teknik bekerjasama dengan beberapa sekolah teknik yang berada di
kota solo.
16. Pada tahun 2012, Jokowi menjadikan Esemka (yang merupakan mobil rakitan siswa-siswa
Sekolah Menengah Kejuruan) sebagai mobil dinas resmi Jokowi. Inisiatif Jokowi membuat
Esemka mendapat perhatian media nasional. Solo Techno Park sendiri akan dijadikan sebagai
pusat produksi massal mobil Esemka. Namun, mobil ini tidak lolos uji kelayakan nasional,
sehingga proyek tersebut mangkrak dan lembaga Solo Techno Park pada tahun 2014
memproduksi mesin cetak digital.
17. Pada tahun 2011, Jokowi juga menandatangani memorandum of understanding (MoU)
dengan Direktur Utama PT GMF AeroAsia Richard Budihadianto mengenai pengembangan
kemampuan penyediaan sumber daya manusia dalam bidang perawatan pesawat terbang,
sehingga Solo Techno Park menjadi tempat pelatihan teknisi pesawat terbang.
18. Jokowi juga membangun dan meremajakan beberapa pasar, seperti Pasar Windujenar pada
tahun 2010 dan Pasar Burung Depok. Pasar Windujenar terletak tepat di kawasan
Ngarsopuro yang turut disulap menjadi artistik dan dilengkapi dengan ruang terbuka untuk
masyarakat. Kawasan ini kemudian terhubung dengan Jalan Slamet Riyadi yang dipercantik
dengan keberadaan taman dan fasilitas internet gratis. Jokowi juga melancarkan penataan
koridor city walk di kawasan Kapten Mulyadi dan Mayor Kusmanto yang turut dilengkapi
dengan fasilitas untuk pejalan kaki dan taman kota.
19. Di bawah kepemimpinan Jokowi, pemkot Surakarta mendukung pengadaan toilet umum,
hingga kota Solo terpilih menjadi tuan rumah World Toilet Summit ke-13 pada tahun 2013.
Toilet umum dibangun di beberapa tempat wisata seperti di Slamet Riyadi, Gladag Langen
Bogan, dan Kampung Batik Laweyan, dengan dana dari pemkot dan perusahaan swasta yang
mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan.
20. Jokowi telah memperbaiki kondisi permukiman kumuh, meningkatkan layanan kesehatan,
dan mereformasi pemerintahan untuk meningkatkan efisiensi. Ia juga membuka proses
keuangan untuk umum dan menyediakan one-stop service bagi mereka yang hendak
membuat izin bisnis atau izin-izin lainnya.

 Sebagai Gubernur DKI
Jokowi memulai kariernya sebagai Gubernur DKI pada tahun 2012 setelah banyak pihak
yang mendukungnya untuk memimpin DKI Jakarta. Bersama dengan Basuki Tjahaja Purnama
sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta mereka terpilih melalui Pilkada 11 juli 2012 menjadi
Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012 - 2017. Beberapa perubahan dampak
dari Revolusi Mental yang mereka lakukan sudah mulai bisa dirasakan hasilnya oleh warga DKI
Jakarta diantaranya:
1. Peluncuran program Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar, sebagai jaminan dalam hal
pendidikan dan kesehatan bagi warga tidak mampu di DKI Jakarta.
2. Lelang jabatan untuk jabatan lurah dan camat di lingkup Pemprov DKI, untuk menciptakan
pemerintahan yang bebas KKN demi peningkatan layanan kepada masyarakat oleh pejabat
pemerintahan.
3. Meneruskan pembangunan Angkutan Massal Cepat (MRT), Monorel, dan penambahan serta
peremajaan armada Trans Jakarta sebagai upaya mengurangi kemacetan di DKI Jakarta
melalui solusi pengembangan transportasi umum.
4. Melanjutkan pengembalian fungsi waduk dan sungai,sebagai upaya menanggulangi banjir di
DKI Jakarta. Seperti normalisasi Waduk Pluit, Waduk Ria Rio, Waduk Tomang Barat,
Waduk Rawa Bambon.
5. Melakukan penataan kota dan penyediaan ruang terbuka hijau untuk ruang publik dan
penormalan kembali daerah serapan.
6. Pengambil alihan pengelolaan air minum di Jakarta oleh Pemprov DKI, sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan pokok warga DKI Jakarta.
7. Pada tanggal 24 Februari 2014, Jokowi meluncurkan bus pariwisata Jakarta. Bus tingkat
dengan kapasitas 60 penumpang ini dapat dinikmati secara gratis dan dimaksudkan untuk
meningkatkan daya tarik Jakarta kepada wisatawan.
Masih banyak perubahan yang dilakukan Jokowi ketika ia menjabat sebagai Gubernur DKI,
dan perubahan itu disadari atau tidak merupakan suatu bentuk tidakan nyata dari sebuah revolusi

mental. Tidak banyak pemimpin maupun pejabat pemerintahan di Indonesia yang mau
menerapkan revolusi mental seperti Jokowi, benar-benar menempatkan hal yang benar pada
posisi yang semestinya dan menindak dengan tegas hal yang salah dan merugikan banyak pihak.
Karena penerapan revolusi mental yang dilakukan oleh Jokowi inilah yang menempatkan ia
menjadi pilihan rakyat dalam pemilu tanggal 9 juni 2014 untuk menjadi Presiden Republik
Indonesia periode 2014 – 2019.
Meneladan dari revolusi mental yang diterapkan oleh Jokowi di setiap tanggung jawab yang
dijalankannya sebagai pejabat pemerintahan, banyak hasil yang bisa dirasakan oleh banyak
orang. Seandainya di tiap lapisan masyarakat melakukan revolusi mental yang sama baik di
lingkungan keluarga, sosial maupun pekerjaan maka akan lebih banyak lagi dampak positif yang
akan dirasakan secara luas. Seandainya peran pemerintah dan peran masyarakat di Indonesia
menerapkan revolusi mental di lingkungan masing-masing, tidak menjadi mustahil bila
Indonesia akan menjadi negara yan maju dan tangguh bahkan disegani di dunia.
Jokowi bukanlah orang yang super dan bukan pula orang yang hebat, ia hanya orang yang
mau merubah suatu kebiasaan buruk yang sudah biasa kita lakukan sebagai warga negara untuk
menjadi lebih baik. Ia melihat dari sudut pandang perubahan yang dilakukan berawal dari
merubah mental kita menuju jiwa yang besar, bukan menjadi warga yang tidak mempunyai peran
bagi masa depan diri maupun bangsa. Sekecil apapun peran kita sebagai warga negara
merupakan loncatan yang besar bagi suatu peradaban bangsa, dimulai dari bagaimana kita
membudayakan antri pada suatu barisan, berbuat rendah hati dan saling menghormati hak antar
warga, menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan, menjauhi KKN, menjadi pribadi yang teladan,
dan masih banyak yang lain yang bisa kita lakukan berlandaskan revolusi mental. Dan Bapak
Joko Widodo telah memulai itu semua pada dirinya jauh sebelum kita menyadari semua dapak
dari tindakan kita sendiri terhadap bangsa dan negara ini. Revolusi mental adalah dasar dari
semua masalah bangsa ini, sebelum kita membenahi hal lain yang lebih besar maka kita harus
memulai dari revolusi mental kita masing-masing dari hal yang paling sederhana secara nyata.
Hasil Pembahasan
Dari pembahasan diatas diatas dapat dilihat bahwa dasar dari setiap masalah yang
dihadapi bangsa ini adalah, diri kita sendiri. Karena mental kita yang hancur menyebabkan

bangsa ini jauh dari kesejahteraan serta kemakmuran. Korupsi merajalela dimana-mana, pejabat
lebih mengutamakan kepentingan pribadi atau golongan diatas kepentingan rakyat, tingkat
kejahatan yang tinggi, tingkat kesejahteraan yang tidak merata, respek sosial yang rendah,
kemiskinan, pengangguran, premanisme dan anarkis, SARA dan masih banyak lagi. Dan yang
lebih memprihatinkan 69 tahun Indonesia merdeka, ternyata kita tidak benar-benar merdeka dari
penjajahan, kita masih dijajah oleh negara asing dalam hal kebudayaan, kekayaan alam yang
dikuasai oleh asing dan kita masih belum menjadi negara yang mandiri dan masih sangat
bergantung pada negara asing. Indonesia adalah negara yang besar tapi tidak mempunyai jati diri
yang besar dan tidak disegani sebagai mana mestinya, itu semua karena mental kita semua yang
tidak menghargai bangsa kita sendiri. Maka dalam upaya pembangunan bangsa ke depan, satu
hal yang harus kita perbaiki dari awal adalah diri kita sendiri yaitu dengan “Revolusi Mental”.
Penutup
Revolusi mental bukan hal yang sulit dan luar biasa, bukan juga suatu hal yang mahal dan
tak terjangkau, revolusi mental bukan hal yang mustahil dan memandang usia. Revolusi mental
hanyalah hal sederhana yang tidak mengikat dan tidak memandang usia, tetapi yang pasti
revolusi mental mempunyai dampak yang besar bagi kemajuan suatu bangsa menuju bangsa
yang berdaulat, adil dan makmur dan memiliki jati diri yang akan disegani oleh dunia.
Ucapan Terima Kasih
Kepada Ayahku Tonny Martin, Ibuku Nenny Setianingsih, Adikku Bagya Bimantoro,
para sahabat kuliahku, dan semua orang yang menjadi inspirasi dalam penulisan paper
argumentasi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu, saya ucapkan terima kasih.

Daftar Pustaka
Wibowo, Wahyu. 2013.Menulis Artikel Ilmiah Yang Komunikatif.Jakarta: Bumi Aksara.
Bahar, Ahmad. 2014. 9 Alasan Memilih Joko: Presiden – Wakil Presiden 2014
Dinanta, Rinandi. 2014. Rakyat Memilih Jokowi

Widianto, Bambang. 2012. Manusia Dalam Kebudayaan Dan Masyarakat : Pandangan
Antropologi dan Sosiologi.Jakarta : Salemba Humanika

Ujian Tengah Semester (UTS) Paper Argumentasi dengan format artikel ilmiah
Dengan tema “Revolusi Mental ala Jokowi”
Ernanto Nugroho
Mahasiswa semester 3 Teknik Mesin (P2K)
Universitas Krisnadwipayana Jakarta
2014